Bahasa Indonesia
NIM : 052229359
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ MALANG
Daftar isi
Kata pengantar..................................................................................................
Pendahuluan .....................................................................................................
Isi .....................................................................................................................
Penutup.............................................................................................................
Daftar pustaka...................................................................................................
Kata Pengantar
Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya
dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah
Jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.
Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun.
Pendahuluan
Latar belakang
Menjadi seorang mahasiswa perlu adanya hal yang menunjang sesuatu mengenai
kreativitas sebagai bentuk pengembangan diri atas bentuk keunggulan yang akan dicapai.
Tentunya sebagian mahasiswa melalaikan hal tersebut karena dianggap sepele dalam
mengembangkan jati dirinya. Terkadang dengan adanya bentuk kreativitas yang akan dipakai.
Pemberdayaan adalah sebuah proses penyadaran masnyarakat yang dilakukan secara
transformatif, partisipatif, dan berkeseinambungan melalui peningkatan kemampuan dalam
menangani persoalan dasar yang dihadapi dan meningkatkan kondisi hidup sesuai dengan
harapan. Hal ini merupakan dalam meningkatkan kualitas hidup, kelompok, atau masnyarakat
sehinngga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri yang
diharapkan dalam masnyarakat
Rumusan masalah
Tujuan
Isi
1. Tujuan pendidikan nasional yakni seperti yang tercantum pada pasal 4 UU No.2 tahun
1989, yakni : “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi luhur, melalui pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab
kemasnyarakatan dan bangsa”.
Hal ini sesuai dengan cita-cita negara yang ingin menjadikan bagi seluruh rakyat
indonesia yang beradab akan pancasila.
3. Kepentingan masnyarakat.
1. Jiwa pancasila.
Jiwa bangsa indonesia yang bahwa pancasila berperan sebagai nyawa, sumber,
pandangan hidup, ideologi bangsa
2. Kepemimpinan.
Kepemimpinan memiliki peran sebagai koordinator, motivator, dan katalis yang akan
membawa organisasi pada puncak keberhasilan.
1. Sikap ilmiah
Dalam rangka pembentukan cendekiawan dan sarjana yang berkualitas serta profesional,
para mahasiswa dididik agar :
Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dari
sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.
3. Memiliki kejujuran.
Sikap yang lurus hari, menyatakan yang sebenar-benarnya, tidak berbohong atau
mengatakan hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi.
5. Terbuka untuk pendapat baru atau berbeda, dan dapat menerima kritik.
Untuk menerima kritik dan berusaha untuk memperbaiki pandangan/keyakinan
dengan mempertimbangkan sudut.
7. Berorientasi ke depan.
1. Olahraga
2. Kesenian
3. Pramuka
4. Menwa
5. Penerbitan/pers kampus
6. Pencinta alam
1. Kerohanian
2. Beasiswa
3. Koperasi mahasiswa
Penutup
Ringkasan
pendidikan dengan dunia nyata dan minimnya ketrampilan yang berorientasi pada
kecakapan hidup (life skill). Pendidikan kecakapan hidup (life skill), sebagaimana dijabarkan
oleh tim BBE Depdiknas ada lima bidang life skill, yaitu self awareness (kecakapan
mengenal diri), thingking skills (kecakapan berpikir), social skills (kecapakan sosial),
academic skills (kecakapan akademik), dan vocational skills (kecakapan vokasional). Kelima
bidang ini sangat penting peranannya guna keberhasilan pendidikan yang memiliki relevansi
positif dengan dunia nyata. Sayangnya, tolok ukur kecakapan dalam kurikulum kita lebih
memprioritaskan pada kecakapan akademik, sementara kecakapan lainnya sangat kurang.
Padahal, untuk membekali generasi muda mempunyai wawasan yang luas tentang dunia kerja
maupun dunia kemasyarakatan (mengurangi pengangguran) semua kecakapan skill tersebut
harus dimiliki oleh generasi muda, utamanya vocational skill. Pengembangan kualitas,
keterampilan, kepribadian dan kecakapan hidup (life skill) kepribadian generasi muda jelas
tidak bisa dicapai hanya dengan mengikuti pendidikan formal, tetapi dapat dilakukan melalui
wadah (lembaga atau organisasi) yang mempunyai komitmen terhadap pengembangan
generasi masa kini.
Simpulan
Daftar rujukan
Singgih BS, 26 May 2008 Produk Budaya Indonesia, Penggerak Ekonomi Rakyat
Sumber : http://www.suarakarya-online.com. diakses pada 12 Desember 2017.