Anda di halaman 1dari 10

TUGAS 2

Pengembangan Pemberdayaan Kreativitas Bagi Mahasiswa

Bahasa Indonesia

NAMA : STEFANUS FAJAR MISERICORDIA

NIM : 052229359

UNIVERSITAS TERBUKA

UPBJJ MALANG

Daftar isi
Kata pengantar..................................................................................................

Pendahuluan .....................................................................................................

Isi .....................................................................................................................

Penutup.............................................................................................................

Daftar pustaka...................................................................................................

Kata Pengantar
Puji dan syukur panjatkan kepada Tuhan Yang Maha esa, atas rahmat-Nya dan karunia-Nya

dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah

“Pengembangan Pemberdayaan Kreativitas Bagi Mahasiswa”.

Jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang sesungguhnya.

Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang

membangun.

Pendahuluan

Latar belakang

Menjadi seorang mahasiswa perlu adanya hal yang menunjang sesuatu mengenai
kreativitas sebagai bentuk pengembangan diri atas bentuk keunggulan yang akan dicapai.
Tentunya sebagian mahasiswa melalaikan hal tersebut karena dianggap sepele dalam
mengembangkan jati dirinya. Terkadang dengan adanya bentuk kreativitas yang akan dipakai.
Pemberdayaan adalah sebuah proses penyadaran masnyarakat yang dilakukan secara
transformatif, partisipatif, dan berkeseinambungan melalui peningkatan kemampuan dalam
menangani persoalan dasar yang dihadapi dan meningkatkan kondisi hidup sesuai dengan
harapan. Hal ini merupakan dalam meningkatkan kualitas hidup, kelompok, atau masnyarakat
sehinngga mampu berdaya, memiliki daya saing, serta mampu hidup mandiri yang
diharapkan dalam masnyarakat

Rumusan masalah

1. Titik tolak sasaran apakah pada pengembangan kemahasiswaan ?

2. Pengembangan terintergrasi apa yang cocok bagi mahasiswa indonesia ?

Tujuan

1. Mengetahui adanya Titik tolak sasaran pada pengembangan kemahasiswaan

2. Mengetahui Pengembangan terintergrasi yang cocok bagi mahasiswa indonesia

Isi

Pengembangan kemahasiswaan yang mengacu pada suatu upaya pedidikan yang


dilakukan dengan penuh kesadaran, berencana teratur, terarah, dan bertanggung jawab
dengan tujuan untuk mencapai tujuan melalui organisasi kemahasiswaan dalam mendukung
kegiatan berkelanjutan.

Titik tolak sasaran pengembangan kemahasiswaan senantiasa berpedoman kepada :

1. Tujuan pendidikan nasional yakni seperti yang tercantum pada pasal 4 UU No.2 tahun
1989, yakni : “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
indonesia seutuhnya yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi luhur, melalui pengetahuan dan keterampilan, kesehatan
jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta bertanggung jawab
kemasnyarakatan dan bangsa”.

Hal ini sesuai dengan cita-cita negara yang ingin menjadikan bagi seluruh rakyat
indonesia yang beradab akan pancasila.

2. Kaidah moral dan etika ilmu pengetahuan.

Dalam penggunaan ilmu pengetahuan memerlukan pemahaman etika dan norma


untuk menentukan apakah ilmu pengetahuan tersebut baik/buruk.

3. Kepentingan masnyarakat.

Mendahulukan kepentingan umum daripada diri sendiri, yang hendaknya dapat


memberikan manfaat dan kebahagiaan secara luas.

4. Minat, kegemaran, dan prilaku sivitas akademika.

Memenuhi perkembangan dinamika dunia kemahasiswaan dengan tetap bertumpu


pada ciri dan kepribadian

Pengembangan kemahasiswaan diselanggarakan secara terintegrasi dalam kesatuan sistem


pendidikan yang terarah, pada sasaran umum, yakni agar mahasiswa dapat memiliki :

1. Jiwa pancasila.

Jiwa bangsa indonesia yang bahwa pancasila berperan sebagai nyawa, sumber,
pandangan hidup, ideologi bangsa

2. Kepemimpinan.
Kepemimpinan memiliki peran sebagai koordinator, motivator, dan katalis yang akan
membawa organisasi pada puncak keberhasilan.

3. Dedikasi dan kepeloporan dalam pembangunan.

Untuk menghadapi risiko dalam memikul kesanggupan risiko dalam aspek


pembangunan nasional.

4. Ketaatan fisik dan mental.

Regresi aktivitas fisik pada intersep kesehatan mental.

Selain itu sasaran khusus yang hendak dicapai adalah :

1. Sikap ilmiah

Dalam rangka pembentukan cendekiawan dan sarjana yang berkualitas serta profesional,
para mahasiswa dididik agar :

1. Memiliki hasrat ingin tahu, dan belajar terus menerus.

Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dari
sesuatu yang dipelajari, dilihat dan didengar.

2. Dapat melakukan analisis yang tajam.

Kemampuan dalam mengurai suatu materi menjadi bagian-bagian dan


menghubungkan antara bagian yang satu dengan yang lainnya.

3. Memiliki kejujuran.

Sikap yang lurus hari, menyatakan yang sebenar-benarnya, tidak berbohong atau
mengatakan hal-hal yang menyalahi apa yang terjadi.

4. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi.

Melakukan semua tugas dan kewajibannya dengan sungguh-sunggguh.

5. Terbuka untuk pendapat baru atau berbeda, dan dapat menerima kritik.
Untuk menerima kritik dan berusaha untuk memperbaiki pandangan/keyakinan
dengan mempertimbangkan sudut.

6. Bebas dari prasangka.

Tidak berdasarkan sudut pandang subjektif.

7. Berorientasi ke depan.

Suatu gambaran yang berada dalam kognitif individu.

8. Menghargai nilai, norma, kaedah, tradisi keilmuan.

Mengandung implementasi nilai-nilai seperti nilai-nilai moral, kebenaran dan


kejujuran.

2. Sikap keahlian (profesionalisme) yaitu :

Para mahasiswa perlu diberi motivasi agar selalu :

1. Mempunyai keinginan untuk mencapai tingkat kecanggihan yang tinggi.

2. Meningkatkan kemandirian dan kemahiran sesuai minat, bakat dan kemampuan


serta arah profesinya.

3. Menunjang etika profesi.

4. Memikirkan tanggung jawab dan sikap kesejawatan yang tinggi.

Dengan berbagai sasaran diatas, dijabarkan beberapa jenis program pembangunan


kemahasiswaan :

a. Program pengembangan penalaran dan keilmuan yang dapat berupa :

1. Forum akademik/pertemuan ilmiah mahasiswa.

Seperti studium generale, diskusi panel, lokakarya, seminar dan lain-lain.

2. Lomba dibidang penalaran dan keilmuan.


Seperti : Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), Lomba Karya Widya Utama
(LKWU), Lomba Mahasiswa Berprestasi, dan lain-lain.

3. Pengembangan ikatan organisasi mahasiswa sejenis.

b. Program pengembangan minat dan kegemaran Mahasiswa seperti :

1. Olahraga

2. Kesenian

3. Pramuka

4. Menwa

5. Penerbitan/pers kampus

6. Pencinta alam

c. Program pengembangan kesejahteraan mahasiswa seperti :

1. Kerohanian

2. Beasiswa

3. Koperasi mahasiswa
Penutup

Ringkasan

pendidikan dengan dunia nyata dan minimnya ketrampilan yang berorientasi pada
kecakapan hidup (life skill). Pendidikan kecakapan hidup (life skill), sebagaimana dijabarkan
oleh tim BBE Depdiknas ada lima bidang life skill, yaitu self awareness (kecakapan
mengenal diri), thingking skills (kecakapan berpikir), social skills (kecapakan sosial),
academic skills (kecakapan akademik), dan vocational skills (kecakapan vokasional). Kelima
bidang ini sangat penting peranannya guna keberhasilan pendidikan yang memiliki relevansi
positif dengan dunia nyata. Sayangnya, tolok ukur kecakapan dalam kurikulum kita lebih
memprioritaskan pada kecakapan akademik, sementara kecakapan lainnya sangat kurang.
Padahal, untuk membekali generasi muda mempunyai wawasan yang luas tentang dunia kerja
maupun dunia kemasyarakatan (mengurangi pengangguran) semua kecakapan skill tersebut
harus dimiliki oleh generasi muda, utamanya vocational skill. Pengembangan kualitas,
keterampilan, kepribadian dan kecakapan hidup (life skill) kepribadian generasi muda jelas
tidak bisa dicapai hanya dengan mengikuti pendidikan formal, tetapi dapat dilakukan melalui
wadah (lembaga atau organisasi) yang mempunyai komitmen terhadap pengembangan
generasi masa kini.

Simpulan

Pengembangan kreativitas terserbut sangat-sangat dibutuhkan bagi mahasiswa dalam


melanjutkan hal-hal yang berkaitan dengan adanya kelangsungan hidup. Untuk dapat
mengembangkan potensi mahasiswa secara maksimal, maka mahasiswa harus medapatkan
layanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, potensi, dan kemampuannya, melalui
kegiatan korikuler dan ekstrakulikuler sebagai bagian dari dari proses pendidikan, sehingga
mahasiswa memiliki kompetensi hardskill dan softskill secara terintergrasi atau kecerdasan
komprehensif.

Daftar rujukan

Singgih BS, 26 May 2008 Produk Budaya Indonesia, Penggerak Ekonomi Rakyat
Sumber : http://www.suarakarya-online.com. diakses pada 12 Desember 2017.

Simatupang ,Togar M. Perkembangan Industri Kreatif. www.slideshare.net.


diakses pada 12 Desember 2017.

Siregar, Oloan.Menghadapi Krisis Global Industri Kreatif Sakti Mandra Guna


http://www. Beritasore.com

Anda mungkin juga menyukai