Anda di halaman 1dari 3

Anggota Gerakan Pramuka berusia antara 7 dan 25 tahun disebut "pramuka".

Kategori ini terdiri dari


Siaga, Penggalang, Penegak, dan Pandega. "Pramuka" berasal dari bahasa Sansekerta dan berarti
"remaja yang suka berkarya".

Pendidikan pramuka adalah proses pendidikan yang dilakukan di luar sekolah dan keluarga melalui
kegiatan yang menarik, sehat, teratur, dan praktis. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan kepribadian
yang baik, moral, dan keterampilan hidup.

Kelebihan menjadi pramuka termasuk:

Tidak formal, fleksibel, dan tidak terikat oleh nilai pelajaran.

memungkinkan siswa berkembang sesuai dengan bakat mereka.

menggunakan metode pendidikan yang mengutamakan kerja sama tim.

menggunakan sistem pendidikan khusus, Among.

Konsep "Pramuka Prasiaga" adalah ide tentang aktivitas di luar kelas yang cocok untuk anak-anak
berusia lima hingga enam tahun. Ini membantu anak bermain, berinteraksi, dan mengeksplorasi dunia
sekitar mereka. Anak-anak dapat mengembangkan keterampilan sosial mereka dengan cara yang
menyenangkan dan bekerja sama. Anak-anak di usia ini biasanya kurang perhatian dan tidak memahami
bahaya.

Sebagai prinsip kepemimpinan pramuka, Ki Hajar Dewantara menyarankan sistem Among: Ing ngarsa
sung tuladha, Ing madya mangun karsa, dan Tut wuri handayani.

Setiap Pramuka memiliki tujuan untuk berkembang, seperti: 1. Bersikap setia, bertakwa, berakhlak
mulia, patriotik, taat hukum, menjunjung tinggi nilai-nilai kebangsaan, memiliki kecakapan hidup, dan
menjaga kesehatan jasmani dan rohani. 2. Memiliki jiwa Pancasila, setia dan taat kepada Negara
Kesatuan Republik Indonesia, menjadi anggota masyarakat yang unggul dan bermanfaat, mampu
berkembang secara mandiri, dan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan.

Tujuan kegiatan kepramukaan, seperti yang dinyatakan dalam Lampiran III Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013, adalah sebagai berikut: 1.
Meningkatkan kemampuan kognitif, emosional, dan psikomotorik siswa; 2. Meningkatkan bakat dan
minat siswa dalam pengembangan pribadi mereka; dan 3. Mencapai pembangunan manusia secara
keseluruhan.

Kwartir Nasional Gerakan Pramuka menyatakan bahwa tujuan kepramukaan adalah untuk
menumbuhkan dan memupuk budi pekerti, akal budi, fisik dan rohani, pengetahuan, pengalaman, dan
ketrampilan siswa serta mengembangkan insan pembina yang mampu berbuat baik di lingkungannya.

Kegiatan kepramukaan juga membantu siswa menjadi lebih mandiri dan bertanggung jawab. Mereka
juga menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta tanah air mereka. Mereka tumbuh menjadi orang yang
jujur, disiplin, mandiri, sopan santun, percaya diri, patuh terhadap aturan, dan bekerja sama dalam tim.
Mereka juga membangun keterampilan kerja sama tim, kesadaran lingkungan, keterampilan
komunikasi, dan rasa kepemi.

Dengan demikian, kepramukaan memiliki peran penting dalam mengembangkan karakter siswa, baik di
dalam maupun di luar kelas.

BAB IV RUANG LINGKUP DAN PENYELENGGARA Bagian Kesatu Ruang Lingkup Pasal 10 Ruang Lingkup
Program Wajib Pramuka meliputi: a. Ruang Lingkup Pendidikan b. Ruang Lingkup Non-Pendidikan Pasal
11 (1) Program Wajib Pramuka dalam lingkungan pendidikan mencakup peserta didik dan pegawai pada
jenjang pendidikan sekolah formal. (2) Sekolah formal sebagaimana disebutkan pada ayat (1)

Pasal XV

Penyelenggara Program Wajib Pramuka dikoordinasikan oleh Sekretaris Daerah yang bertanggung jawab
kepada Bupati.

Pendidikan pramuka adalah proses pendidikan yang praktis yang dapat dilakukan di luar sekolah atau
lingkungan keluarga. Tujuan pendidikan pramuka adalah untuk menjadikan siswa memiliki kecerdasan,
moral, dan mental yang tinggi sejak dini (Nurwana et al., 2021).

Pendidikan kepramukaan bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai seperti kepemimpinan, ketuhanan,


kebudayaan, kebersamaan, cinta alam, sosial, dan kemandirian pada siswa. Nilai-nilai kepramukaan
berasal dari Tri Satya dan Dasa Dharma, kode janji yang menunjukkan sikap diri yang memiliki jiwa
nasionalisme dan sosialisme. Nilai-nilai ini melekat pada perilaku dan kemampuan anggota pramuka.
Kegiatan pramuka mengajarkan kemampuan dan keterampilan sehingga pengetahuan yang diperoleh
dapat diterapkan baik di alam maupun di masyarakat.

Kegiatan kepramukaan adalah suatu proses pendidikan yang menggunakan prinsip kepramukaan
melalui kegiatan ekstrakurikuler anak atau remaja di luar pendidikan formal dan keluarga. Menurut Tim
Penyusun (2011), pramuka adalah suatu proses kegiatan yang membantu mengembangkan karakter
manusia menjadi orang yang beriman, berakhlak mulia, taat hukum, dan disiplin. Kepramukaan adalah
proses belajar sendiri yang progresif bagi kaum muda untuk mengembangkan diri pribadinya secara
utuh, baik secara sosial, intelektual, fisik, dan keterampilan, baik sebagai anggota masyarakat maupun
sebagai individu.

Untuk berpartisipasi dalam kegiatan tambahan, kedisiplinan sangat penting. Jika semua bagian sekolah
dasar mendukung gerakan pramuka, itu berarti peserta didik sejak kecil telah ditanamkan iman dan
semangat spiritual yang baik untuk kepentingan bangsa dan negara di masa depan, sehingga mereka
dapat mengatasi masalah dan kesulitan yang dihadapi. Sebagai lembaga pendidikan nonformal, tujuan
utamanya adalah untuk menanamkan kemandirian dan karakter kaum muda serta meningkatkan
keterampilan generasi muda (Pratiwi, 2020).

Sangat penting untuk membentuk karakter bangsa melalui gerakan pramuka, yang diikat dengan prinsip-
prinsip nasionalisme dan kearifan lokal. Agar bangsa dapat menjadi lebih kuat, generasi muda harus
ditanamkan rasa cinta terhadap bangsa dan negaranya. Cinta ini tidak harus terlalu kuat, tetapi cukup.
dengan sikap dan perbuatan yang salah satunya disalurkan melalui kegiatan Pramuka (Tim Penyusun
Ensiklopedia, 2014).

Anda mungkin juga menyukai