Anda di halaman 1dari 6

Nama : Sandika Wandara

PRAMUKA
Pramuka adalah kegiatan tambahan diluar pelajaran sekolah yang dilakukan didalam
ataupun di luar sekolah. Kegiatan pramuka memiliki suatu tujuan, yakni untuk mendapatkan
ilmu tambahan seperti ilmu pengetahuan, keterampilan, wawasan, pengalaman yang berguna
untuk membentuk karakter yang lebih baik.

Ada tingkatan – tingkatan dalam pramuka. Tingkatan itu di bagi menjadi 4 bagian. 4
bagian itu adalah sebagai berikut :

1. Pramuka Siaga untuk usia 7-10 tahun


2. Pramuka Penggalang untuk usia 11-15 tahun
3. Pramuka Penegak untuk usia 16-20 tahun
4. Pramuka Pandega untuk usia 21-25 tahun

Selain di atas ada juga kelompok anggota – anggota lain yaitu, Pembina pramuka, korp
pelatih pramuka, staf kwartir majelis pembimbing, pamong saka pramuka, dan andalan
pramuka.Pramuka juga suatu kegiatan luar sekolah yang menyenangkan, menarik, sehat, teratur,
terarah, serta praktis yang dilaksanakan di alam terbuka. Pramuka memiliki sasaran akhir berupa
membentuk watak, ahklah, sopan santun, prilaku.

Dalam melaksanakan kegiatan pramuka dilakukan di alam terbuka bukan di dalam


gedung ataupun ruangan seperti kegiatan lain, tujuannya adalah agar kita mengenal akan keadaan
alam luar dan ini mampu membentuk karakter dan pribadi kita lebih baik dari sebelumnya.
Contoh kegiatan pramuka yang sangat umum dilakukan di alam terbuka adalah camping. Dan
juga camping merupakan perlombaan yang sering diadakan di kegiatan pramuka.

Ekstrakurikuler termasuk ke dalam pendidikan non formal yang dilakukan di luar jam
pelajaran, ditunjukan untuk membantu perkembangan peserta didik sesuai , potensi, bakat dan
minat. Ekstrakurikuler yang wajib mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai dengan Sekolah
Menengah Atas (SMA) yaitu kepramukaan, seperti dalam Permendikbud Nomor 81 A Tahun
2013 sebagi kurikulum.
Pramuka memiliki tujuan melatih generasi – generasi pemuda dan pemudi agar
memunculkan serta meningkat bakat alami yang ada di dalam dirinya, yang berupa fisik,
bersosialisasi, dan agama. Bisa dilihat dari kegiatan pramuka yang bersosialisasi langsung
dengan masyarakat sekitar, seperti be Salah satunya karakternya itu adalah karakter kedisiplinan.

Kegiatan pramuka memberikan dampak positif bagi peserta didik. selain itu dapat
memberikan pengalaman bagi peserta didik melalui kegiatan pramuka. kegiatan pramuka juga
dapat meningkatkan ketrampilan peserta didik dan dapat menumbuhkan nilai karakter yang baik
bagi pesrta didik.Pramuka membantu mendidik akhlak, perilaku, serta pribadi anak – anak
penerus bangsa menjadi lebih tangguh bertanggung jawab serta menimbulkan bakat – bakat
alami bagi anak. Peran kepramukaan dalam pendidikan karakter bangsa adalah menanamkan
nilai-nilai kejujuran pada para anggotanya sehingga bisa mencetak generasi penerus bangsa yang
jujur dan jauh dari perbuatan-perbuatan tercela.

Namun sekarang ini banyak orang tua yang tidak mengizinkan anak mereka untuk
mengikuti organisasi Pramuka dikarenakan banyak nya berita miring tentang kegiatan Pramuka.
Belum lama ini terdapat berbagai kekerasan senior kepada junior, berbagai jenis latar belakang
dan kronologi kasus menggambarkan adanya salah dalam ber etika dan moralitas siswa.

Manfaat utama dari kegiatan Pramuka sesungguhnya yakni membentuk karakter atau
watak dan nilai (value) dalam gerakan Pramuka selayaknya mampu melakukan klarifikasi
terhadap berbagai penyimpangan yang ada secara terbuka baik terkait dengan nilai etika moral,
religious maupun akademik. Tetapi masih ada saja yang memanfaat kan kegiatan organisasi
Pramuka ini dengan tidak baik.

Pramuka mempunyai peranan penting dalam membina siswa agar mereka siap
menghadapi kehidupan yang dewasa nanti dan mampu menjadi penerus bangsa yang
bertanggung,berbudi luhur serta mempunyai sikap kepemimpinan dalam dirinya. Karakter
tanggung jawab memegang peran penting karena karakter tanggung jawab merupakan karakter
dasar yang harus ditanamkan sejak dini dalam diri siswa supaya siswa mampu melakukan tugas
dan kewajibannya sesuai dengan segala hal yang ada di setiap lingkungan hidup masyarakat.

Mengembalikan kembali perspektif kegiatan Pramuka adalah langkah nyata yang harus
dilakukan semua komponen masyarakat, karena Pramuka mempunyai peran penting dalam
membina siswa agar mereka siap menghadapi kehidupan yang sebenarnya setelah dewasa nanti
dan mampu menjadi penerus bangsa yang bertanggung jawab,berbudi luhur serta mempunyai
sikap kepemimpinan dalam dirinya.

Pramuka merupakan kegiatan yang positif bagi masyarakat, oleh karena itu jika dilihat
dari sejarah masa lalu Pramuka segera diterima oleh masyarakat Indonesia karena Pramuka
melahirkan generasi yang sadar sadar akan hubungan manusia dengan tuhan, dengan sesama
manusia, dengan alam sekitar.Namun saat ini, kegiatan pramuka mengalami kemerosotan yang
signifikan. Banyak sekali faktor yang membuat minat gerakan Pramuka turun, dan pelan-pelan
dilupakan. Lewat media buku ilustrasi, diharapkan mampu meningkatkan kembali minat untuk
mengikuti gerakan Pramuka, mengingat kembali akan manfaat gerakan Pramuka. Beberapa buku
Pramuka sudah ada di toko-toko buku namun masih belum lengkap isinya.

Pada saat pandemi sekarang semua kegiatan diluar rumah dibatasi. Sehingga sangat susah
bagi kegiatan pramuka di laksanakan, tetapi pramuka merupakan organisasi yang modern yang
di sukai masyarakat dan menjadi organisasi yang lincah,tanggap dan responsif terhadap berbagai
persoalan sekitar sehingga meskipun dalam saat pandem ini tetap kegiatan pramuka dilaksanakan
mengikui segala peraturan – peraturan yang di anjurkan negara seperti mencuci tangan pakai
masker dan membawa handtainezer.

Jika seorang mengikuti kegiatan pramuka mulai dari siaga – pandega, maka dapat tercipta
karakter pemuda yang mempunyai wawasan dan kemampuan yang luas untuk masa mendatang.

PEMBANGUNAN DUNIA

Sudah hampir 1/2 abad organisasi Gerakan Pramuka berada pada Indonesia. Dan telah
poly hal yg dilakukan sang organisasi ini terutama training mental, spiritual & pembentukan
karakter (caracter building) bagi generasi belia Indonesia. Kontribusi ini sinkron menggunakan
tujuan berdasarkan Gerakan Pramuka yaitu sebagaimana diamanatkan pada Anggaran Rumah
Tangganya antara lain: a). membangun kader bangsa & sekaligus kader pembangunan yg
beriman & bertaqwa dan berwawasan ilmu pengetahuan & teknologi. b) membangun perilaku &
konduite yg positif, menguasai keterampilan & kecakapan dan mempunyai ketahanan mental,
moral, spiritual, emosional, sosial, intelektual & fisik sebagai akibatnya bisa sebagai insan yg
berkepribadian Indonesia, yg percaya pada kemampuan sendiri, bisa & sanggup membentuk
dirinya sendiri dan bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan masyarakat, bangsa &
negara. (ART Gerakan Pramuka Bab II pasal 4).

Pembinaan kepramukaan bisa dilakukan secara terus menerus sinkron menggunakan


jenjang usia yg digolongkan kedalam golongan pramuka Siaga (usia 7-10 tahun) Penggalang
(11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun) & golongan Pandega (21-25 tahun). Dari jenjang usia ini
berarti bisa dipastikan masa 7 hingga 25 tahun berada pada proses training. Jika seorang
mengikuti training kepramukaan secara intensif menurut mulai usia siaga sampai pandega,
berarti selama 18 tahun secara terus menerus mengikuti proses pebinaan. Hal ini akan bisa
terbentuk sosok pemuda yg mempunyai pengetahuan & wawasan kebangsaan yg luas guna
menghadapi persaingan hayati pada masa yg akan datang.

Tetapi persoalannya merupakan terkadang training ini terputus lantaran satu & laih hal.
Misalkan terdapat yg hanya mengikuti golongan siaga, tetapi penggalang nir mengikutinya atau
sebaliknya. Bahkan terdapat yg eksklusif mengikuti pendega tanpa mengikuti jenjang
sebelumnya. Keterputusan rantai training inilah sebagai akibatnya mengakibatkan proses training
terhadap siswa yg bersangkutan nir berlangsung secara utuh. Maka tidaklah mengherankan bila
terdapat anak yg megikuti aktivitas kepramukaan tetapi nir berakibat bekal berdasarkan output
aktivitas kepramukaannya itu pada menghadapi kehidupannya mendatang. Tetapi dibalik itu nir
sedikit juga anak-anak yg sukses membentuk masa depannya menggunakan prestasi yg gemilang
lantaran output berdasarkan butir pembinan kepramukaan.

Dengan beberapa masalah tadi pada atas. Muncul pertanyaan terdapat apa selama ini
menggunakan aplikasi pelatihan kepramukaan? Apakah lantaran pelatihan kepramukaan yg
dilakukan gugus depan bagi siswa berbasis pada sekolah atau berpangkalan pada sekolah kurang
efektif? Atau lantaran kehadiran Gerakan Pramuka telah dirasakan terus-menerus pada
mengemas contoh latihannya? Atau terdapat penyebab lain. Maka usahakan kwartir nasional
melalui musyawarah nasional perlu mengevaluasi atau meninjau balik eksistensi gudep pada
sekolah.

Apakah masih efektif aplikasi pelatihan kepramukaan melalui gudep pada sekolah. Atau
lebih baik dimasyarakat yg lebih kita kenal menggunakan gudep teritorial. Kegiatan
kepramukaan jika kita melihat semangat kelahirannya merupakan menyediakan wadah pelatihan
berorganisasi bagi generasi belia yg berada pada kehidupan rakyat. Namun pada pelaksanaannya
justru poly tumbuh & berkembang pada sekolah-sekolah menjadi basis pelatihan. Tidak terdapat
sesuatu yg galat jika permanen diselenggarakan aktivitas kerpramukaan menjadi galat satu
bagian menurut ekstrakurikuler pada sekolah. Apalagi apabila dikelola menggunakan baik dan
adanya kepedulian yg tinggi menurut segenap komponen sekolah terhadap kehadiran gerakan
pramuka. Dan ini akan sebagai aset berharga bagi penyaluran kreativitas murid dan menjadi
”benteng” moral murid menurut konduite yg menyimpang. Diakui bahwa selama ini
kepramukaan masih menunjukkan sesuatu yg positif bagi pelatihan murid. Sehingga jika masih
permanen bisa menaruh donasi bagi prestasi murid, maka perlu dipertahankan eksistensi gudep
pada sekolah.

Tetapi jika telah melenceng menurut semangat & tujuan gerakan pramuka, maka pihak
kwartir setempat perlu menaruh pelatihan sinkron anggaran yg berlaku. Serta perlu dipikirkan
jua menciptakan kebijakan buat mendirikan gudep pada daerah teritorial tadi. Sehingga
eksistensi gerakan pramuka pada satu daerah tadi bisa dipertahankan. Seandainya seluruh
pemangku kepentingan pada gerakan pramuka masih menduga eksistensi gudep pada sekolah
masih efektif, maka perlu permanen dipertahankan seraya menaruh pelatihan yg lebih baik
melaui kursus-kursus bagi para pembinanya. Kegiatan kepramukaan usahakan poly dilakukan
diluar pendidikan formal (sekolah), begitu jua usahakan diluar pendidikan informal (keluarga).
Namun lebih poly dialukan pada lingkungan rakyat atau nonformal. Jika kepramukaan ini poly
dialkukan dalam lingkungan rakyat, maka pengaruhnya akan bisa dirasakan baik sang rakyat itu
sendiri menjadi pelaku atau anggota pramuka pula sang rakyat diluar anggota gerakan pramuka.
Disisnilah kiprah pramuka pada menaruh kesadaran bagi rakyat setempat. Banyak hal yg bisa
dialkukan sang angota pramuka terhadap lingkungan sekitarnya contohnya bakti rakyat atau
bakti sosial. Dan aktivitas misalnya ini bagi Gerakan Pramuka bukan hal yg asing, namun telah
sebagai kebiasaan.

Bahkan beberapa aktivitas bakti ini ditunjukkan dalam waktu rakyat sangat
membutuhkan misalnya peristiwa bala alam (gempa, banjir, tanah longsor & sejenisnya).
Anggota pramuka sigap membantu aparat pemerintah pada menolong rakyat yg tertimpa bala.
Gerakan Pramuka berkontribusi terhadap pembangunan rakyat nir hanya dibidang sosial, namun
ikut jua pada hal pembentukan tabiat atau karakter yg selama ini sebagai karakteristik spesial
menurut pendidikan kepramukaan. Pembentukan tabiat atau karakter pada aktivitas kepramukaan
ditunjukkan melalui sistem atau metode kepramuka yg mengandung nilai-nilai persaudaraan &
pencerahan pada berbangsa & bernegara. Seperti aktivitas Gladian, ujian-uijan SKU &
rendezvous besar (LT atay Jambore). Dengan banyak sekali hal yg mengelilingi banyak sekali
aktivitas kepramukaan, sangat dibutuhkan Gerakan Pramuka menjadi cara lain pilihan yg
sempurna bagi generasi belia pada menyebarkan pengetahuan & kepribiadian. Dengan secara
monoton & berkelanjutan sebagai anggota pramuka, rakyat akan sebagai aman, tenteram, toleran
yg dalam akhirnya terbentuklah rakyat yg berbudaya, cerdas & saling menghargai. Semoga
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai