A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya.
Kata pramuka berasal dari singkatan Praja Muda Karana yang berarti orang muda
yang suka berkarya. Tujuan akhir dari kegiatan kepramukaan adalah pembentukan watak,
akhlak, dan budi pekerti luhur yang lebih baik. Pramuka dibagi menjadi beberapa golongan,
yang meliputi : pramuka siaga (8-12 tahun), pramuka penggalang (12-15 tahun), pramuka
penegak (15-20 tahun), dan pramuka pandega (20-25 tahun). Nilai-nilai yang terdapat di
dalam keseluruhan materi kepramukaan yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran, dari
tingkat tertinggi sampai terendah sangat berperan penting dalam proses pembinaan untuk
generasi muda agar dapat menjadi generasi yang berwatak, berakhlak, dan berbudi pekerti
yang luhur.
Eksistensi pokok gerakan pramuka yang sebagaimana tercantum dalam RUU Gerakan
Pramuka, setidaknya terdapat lima hal pokok yang menjadi dasar kegiatan kepramukaan,
yaitu: (1) penetapan Pancasila sebagai sumber nilai pendidikan kepramukaan, (2) penetapan
Gerakan Pramuka sebagai satu- satunya wadah otonom yang bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan Pendidikan pramuka, (3) penetapan APBN/APBD sebagai bagian dari
sumber dana Gerakan pramuka, (4) penetapan pertanggungjawaban kepengurusan kepada
Presiden Republik Indonesia sebagai pramuka utama, dan (5) sebagai unsur pokok dalam
sistem pendidikan kepramukaan.
2. Rumusan masalah
2). Bagaimana model pembinaan kepramukaan sebelum dan selama pandemi covid-19?
3). Apa saja pendukung dan penghambat model pembinaan kepramukaan sebelum dan
selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Sukorejo?
B. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Berdasarkan hasil wawancara dengan Fitrio Arsya Wulandari yang saat ini menjabat
sebagai dewan ambalan pradana putri di SMA Negeri 1 Sukorejo, profile kepramukaan di
SMA Negeri 1 Sukorejo merupakan ekstrakulikuler wajib yang diadakan setiap hari jum’at
setelah kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan yaitu, sekitar pukul 14:30 sampai
dengan pukul 17:00. Anggota pramuka merupakan seluruh siswa kelas X tanpa terkecuali dan
kelas XI sebagai dewan kerja, sedangkan kelas XII merupakan dewan kehormatan.
A. Visi :
Visi gugus depan pangkalan SMA Negeri 1 Sukorejo adalah: menciptakan jiwa pramuka
yang unggul, berbudi pekerti yang luhur berdasarkan iman dan taqwa, serta berwawasan
lingkungan.
B. Misi :
Pramuka gugus depan pangkalan SMA Negeri 1 Sukorejo juga memiliki program
kerja sebagai susunan perencanaan program-program kegiatan. program kerja adalah suatu
sistem rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu, dan tersistematis yang
dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Tujuan program
kerja pramuka SMA Negeri 1 Sukorejo adalah:
2. Untuk memberikan arahan kepada pelaksana gugus depan agar pelakasanaan kinerja gugus
depan dapat berjalan dengan baik.
Kegiatan dan latihan Peserta Didik dengan penerapan sistem blok , berupa: Masa
Orientasi Anggota Baru selama 2 hari 1 malam, yang pelaksanaannya dilakukan pada awal
semester gasal dengan sasaran siswa kelas X. Penerapan Sistem Reguler Pembinaan
Keparmukaan, melalui kegiatan:
1) Latihan Rutin
2) Pencapaian SKU
3) Pencapaian SKK
4) Peningkatan mutu latihan pramuka Penegak meliputi jenjang:
5) Gladian Pemimpin Sangga
6) Perkemahan Pelantikan
7) Penjelajahan dan Survival Game
8) Perkemahan Jauh dan Pengembaraan
9) Lomba Tingkat I
10) Bakti Masyarakat
11) Pengiriman Sangga Penegak ke tingkat Kwartir Ranting, Cabang, Daerah maupun
Kwartir Nasional
12) Kegiatan dengan gugus depan lain ( latihan gabungan )
13) Musyawarah Ambalan Gugus Depan
Selain kegiatan pemberian materi secara rutin, terdapat juga kegiatan di luar kelas
(outdoor) yang dilakukan sesuai dengan program kerja yang telah dibuat, kegiatan tersebut
adalah:
Semua kegiatan yang dijelaskan di atas dapat terlaksana dengan baik semasa
pandemi covid-19 belum melanda. Sejak kasus covid-19 melanda Indonesia hingga akhirnya
seluruh kegiatan di sekolah terpaksa dialihkan secara daring pada awal Maret 2020 lalu,
kegiatan ekstrakulikuler di SMA Negeri 1 Sukorejo termasuk pramuka otomatis berhenti
total. Hingga saat situasi perlahan membaik, barulah kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 1
Sukorejo mulai dilakukan walaupun daring. Kegiatan materi mingguan yang biasannya
dilakukan sepulang sekolah di hari juma’at melalui tatap muka kini berganti melalui platfom
grup whatsapp. Juga kegiatan-kegiatan outdoor seperti Bursa SKU dan Penerimaan Tamu
Ambalan yang biasannya dilakukan dengan perkemahan yang melibatkan kelas X, XI, XII,
dan para pendamping sekaligus pembimbing, saat ini harus dibatasi dengan sistem shift.
Separuh anggota melaksanakan acara pada pagi hari, dan sisanya pada siang hari, sistem
seperti ini membuat beberapa penggurus inti harus melakukan hal ekstra dengan dua kali
kerja, sedangkan penggurus yang lain pun dijadwalkan untuk berangkat sesuai shift yang ada.
Sistem re-organisasi pun dimana penggurus kelas XII akan menyerahkan jabatannya
kepada kelas XI yang awalnya dilakukan selama 1 hari 1 malam dengan kegiatan dan
beragam dan menantang. Dimana acara itu menjadi kesempatan antara penggurus kelas XII
dan penggurus kelas XI untuk lebih dekat mengingat saat itulah moment kelas XII akan purna
dan dapat dikatakan juga sebagai moment perpisahan. Setelah pandemi covid-19 ini ada, re-
organisasi berlangsung secara formal saja. Dengan sistem penggurus kelas XI akan
diwawancarai oleh penggurus kelas XII secara individu, kemudian dilanjutkan upacara
peresmian penggurus baru dengan pihak pembina pramuka SMA Negeri 1 Sukorejo.