Anda di halaman 1dari 11

Artikel pgmk

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan akhlak mulia serta
keterampilan yang diperlukan dirinya.

Pendidikan memiliki peran penting bagi kelangsungan kehidupan manusia karena


pendidikan dapat membuat orang cerdas, kreatif, bertanggung jawab dan produktif. Salah
satu wadah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional adalah sekolah. Sekolah merupakan
sebuah lembaga pendidikan yang bertanggung jawab untuk memberikan berbagai
pengetahuan dan keterampilan, membentuk karakter, serta mengembangkan berbagai nilai
dan sikap baik melalui pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Pengembangan
potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan pendidikan nasional dapat
diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Kegiatan ekstrakurikuler memiliki peranan penting dalam pembelajaran di sekolah


khususnya dalam mencapai tujuan pendidikan nasional. Ektrakurikuler merupakan kegiatan
yang diselenggarakan oleh pihak sekolah di luar jam sekolah guna memberikan pengaruh
yang positif terhadap pembentukan kepribadian peserta didik. Ekstrakurikuler mencakup
berbagai kegiatan yang bisa dilakukan di luar jam sekolah seperti olahraga, seni dan musik,
paskibraka, pramuka, dan lain- lain. Tetapi, ekstrakurikuler yang paling banyak dapat
menciptakan, mengembangkan, dan mencapai kepribadian peserta didik adalah
ekstrakurikuler pramuka.

Pramuka diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan


Pramuka, yang menyebutkan bahwa Gerakan pramuka adalah sebuah organisasi yang
dibentuk oleh pramuka untuk menyelenggarakan Pendidikan kepramukaan. Pramuka adalah
warga negara Indonesia yang ikut berperan aktif dalam pendidikan kepramukaan serta
mengamalkan Satya Pramuka dan Darma Pramuka. Kepramukaan adalah segala aspek yang
berkenaan dengan pramuka. Oleh karena itu, pendidikan kepramukaan merupakan sebuah
proses untuk membentuk kepribadian, kecakapan hidup, dan akhlak mulia melalui
penghayatan dan pengamalan nilai-nilai kepramukaan.

Kata pramuka berasal dari singkatan Praja Muda Karana yang berarti orang muda
yang suka berkarya. Tujuan akhir dari kegiatan kepramukaan adalah pembentukan watak,
akhlak, dan budi pekerti luhur yang lebih baik. Pramuka dibagi menjadi beberapa golongan,
yang meliputi : pramuka siaga (8-12 tahun), pramuka penggalang (12-15 tahun), pramuka
penegak (15-20 tahun), dan pramuka pandega (20-25 tahun). Nilai-nilai yang terdapat di
dalam keseluruhan materi kepramukaan yang disampaikan pada kegiatan pembelajaran, dari
tingkat tertinggi sampai terendah sangat berperan penting dalam proses pembinaan untuk
generasi muda agar dapat menjadi generasi yang berwatak, berakhlak, dan berbudi pekerti
yang luhur.

Di Indonesia pramuka menjadi organisasi yang sangat mendapat perhatian dari


pemerintah. Perhatian pemerintah dapat dilihat dari terkoordirnya organisasi kepramukaan
dari yang paling bawah yaitu kwartir di tingkat ranting sampai yang tertinggi yaitu kwartir di
tingkat nasional. Untuk memotivasi dan menambah semangat para anggotanya dalam
melakukan pelatihan, di setiap tingkatan golongan pramuka mengadakan kegiatan secara
rutin misalnya jambore maupun lomba untuk tingkatan tertentu. Bahkan kegiatan pramuka ini
sudah diatur dan dinaungi oleh pemerintah di dalam sebuah Undang-Undang tentang
Gerakan Pramuka.

Eksistensi pokok gerakan pramuka yang sebagaimana tercantum dalam RUU Gerakan
Pramuka, setidaknya terdapat lima hal pokok yang menjadi dasar kegiatan kepramukaan,
yaitu: (1) penetapan Pancasila sebagai sumber nilai pendidikan kepramukaan, (2) penetapan
Gerakan Pramuka sebagai satu- satunya wadah otonom yang bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan Pendidikan pramuka, (3) penetapan APBN/APBD sebagai bagian dari
sumber dana Gerakan pramuka, (4) penetapan pertanggungjawaban kepengurusan kepada
Presiden Republik Indonesia sebagai pramuka utama, dan (5) sebagai unsur pokok dalam
sistem pendidikan kepramukaan.

Menurut Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010, bahwa tujuan Gerakan pramuka


adalah untuk membentuk setiap pramuka agar mempunyai kepribadian yang beriman,
bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-
nilai luhur bangsa dan memiliki kecakapan hidup sebagai kader bangsa dalam menjaga dan
membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila serta
melestarikan lingkungan hidup.

Salah satu sekolah yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan


adalah SMA Negeri 1 Sukorejo yang terletak di kabupaten Kendal. Gugus Depan Kendal
12.109-12.110 dengan Ambalan Pattimura dan Nyi Ageng Serang, Pangkalan SMA Negeri 1
Sukorejo. Kegiatan ekstrakulikuler pramuka menjadi yang paling diminati di SMA Negeri 1
Sukorejo terbukti dengan anggotannya yang paling banyak dibanding ekstrakulikuler lain
seperti paskibraka dan Palang Merah Remaja (PMR).

Ekstrakulikuler pramuka merupakan ekstrakulikuler wajib di SMA Negeri 1 Sukorejo


karena dapat membantu mengembangakan kemamampuan psikomotor, afektif, dan kognitif
siswa secara terpadu. Apalagi bagi siswa kelas 10 yang baru saja menduduki bangku SMA
sehingga perlu adanya adaptasi agar dapat menyesuaikan dengan keadaan lingkungan yang
ada.

Melalui kegiatan kepramukaan diharapkan peserta didik dapat membentuk


kepribadian dan jiwa kepemimpinan yang dapat menjadi contoh bagi peserta didik lainnya,
baik di lingkungan sekolah maupun lingkungan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Selain itu, memiliki kemampuan untuk berkarya dengan semangat kemandirian,
kebersamaan, kepedulian, tanggung jawab, dan berani menghadapi berbagai tugas.

2. Rumusan masalah

1). Bagaimana profil kepramukaan di SMA Negeri 1 Sukorejo?

2). Bagaimana model pembinaan kepramukaan sebelum dan selama pandemi covid-19?

3). Apa saja pendukung dan penghambat model pembinaan kepramukaan sebelum dan
selama pandemi covid-19 di SMA Negeri 1 Sukorejo?
B. HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil

Berdasarkan hasil wawancara dengan Fitrio Arsya Wulandari yang saat ini menjabat
sebagai dewan ambalan pradana putri di SMA Negeri 1 Sukorejo, profile kepramukaan di
SMA Negeri 1 Sukorejo merupakan ekstrakulikuler wajib yang diadakan setiap hari jum’at
setelah kegiatan belajar mengajar selesai dilaksanakan yaitu, sekitar pukul 14:30 sampai
dengan pukul 17:00. Anggota pramuka merupakan seluruh siswa kelas X tanpa terkecuali dan
kelas XI sebagai dewan kerja, sedangkan kelas XII merupakan dewan kehormatan.

Ekstrakulikkuller pramuka di SMA Negeri 1 Sukorejo merupakan ekstrakulikuker


dengan peserta terbanyak yaitu sebanyak 287 anggota. Sedangkan pengurusnya berjumlah 52
orang dengan rincian 15 putra dan 37 putri dari kelas XII. Untuk calon penggurus baru dari
kelas XI semantara ini berjumlah 41 orang, jumlah ini dapat sewaktu-waktu berubah
mengingat pembukaan sebagai anggota pengurus pramuka masih terbuka. Mengacu pada
Lampiran III Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81a
Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum berkaitan dengan Pedoman Kegiatan
Ekstrakurikuler perlu adanya visi misi kegiatan ektrakulikuler. Adapun Visi Misi kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka pada Gudep SMA Negeri 1 Sukorejo adalah sebagai berikut:

A. Visi :

Visi gugus depan pangkalan SMA Negeri 1 Sukorejo adalah: menciptakan jiwa pramuka
yang unggul, berbudi pekerti yang luhur berdasarkan iman dan taqwa, serta berwawasan
lingkungan.

B. Misi :

Sedangkan misi gugus depan pangkalan SMA Negeri 1 Sukorejo

1. Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dalam rangka meningkatkan keimanan dan


ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa serta ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai
tuntutan zaman.
2. Memyelenggarakan kegiatan kepramukaan dalam rangka meningkatkan pengembangan
potensi, bakat dan minat.

3. Menyelenggarakan kegiatan kepramukaan dalam rangka meningkatkan sikap, mental dan


moral yang berkarakter.

4. Melaksanakan kegiatan kepramukaan yang berorientasi pada pencapaian prestasi.

5. Melaksanakan kegiatan kepramukaan yang berorientasi kepada pengembangan pola pikir


dan nalar, serta keterampilan.

6. Melaksanakan kegiatan kepramukaan yang berwawasan lingkungan.

Pramuka gugus depan pangkalan SMA Negeri 1 Sukorejo juga memiliki program
kerja sebagai susunan perencanaan program-program kegiatan. program kerja adalah suatu
sistem rencana kegiatan dari suatu organisasi yang terarah, terpadu, dan tersistematis yang
dibuat untuk rentang waktu yang telah ditentukan oleh suatu organisasi. Tujuan program
kerja pramuka SMA Negeri 1 Sukorejo adalah:

1. Untuk menunjang kegiatan belajar mengajar, khususnya di bidang pembinaan kesiswaan


dalam pembentukan watak dan kepribadian siswa melalui kegiatan kepramukaan.

2. Untuk memberikan arahan kepada pelaksana gugus depan agar pelakasanaan kinerja gugus
depan dapat berjalan dengan baik.

3. Sebagai sarana untuk peningkatan mutu pendidikan kepramukaan di sekolah.

Sebelum pandemi covid melanda, model pembinaan kepramukaan di SMA Negeri 1


Sukorejo yaitu melalui pemberian materi mengenai kepramukaan setiap minggunya yang
dilakukan di hari jum’at dengan pemberi materi yaitu seorang pengampu yang setiap
kelasnya terdapat dua orang pengampu yaitu 1 pengampu putra dan 1 pengampu putri.
Sebelum pemberian materi kepada anggota kelas X dimulai, terdapat beberapa prosedur yang
harus dilaksanakan yaitu, penyanyian lagu Indonesia Raya, Hymne Pramuka, dan Mars
Pattimura Nyi Ageng Serang. Kemudian, semua anggota diwajibkan mengumpulkan segala
alat elektronik termasuk ponsel, jam tangan, dan sejenisnya ke pengampu. Setelah itu,
barulah pemberian materi dapat dilakukan, materi yang diberikan antara lain; Tanda Pengenal
dan Lambang Gerakan Pramuka, Peraturan Baris Berbaris, Lambang Negara, Lagu
kebangsaan, dan Sumpah Pemuda, Mata Angin dan Kompas, Kewirausahaan, PBB dan
ASEAN, Morse, Sandi-Sandi, Simpul dan Ikatan, Tanda Jejak, Semaphore, dan masih
banyak yang lainnya.

Kegiatan dan latihan Peserta Didik dengan penerapan sistem blok , berupa: Masa
Orientasi Anggota Baru selama 2 hari 1 malam, yang pelaksanaannya dilakukan pada awal
semester gasal dengan sasaran siswa kelas X. Penerapan Sistem Reguler Pembinaan
Keparmukaan, melalui kegiatan:

1) Latihan Rutin
2) Pencapaian SKU
3) Pencapaian SKK
4) Peningkatan mutu latihan pramuka Penegak meliputi jenjang:
5) Gladian Pemimpin Sangga
6) Perkemahan Pelantikan
7) Penjelajahan dan Survival Game
8) Perkemahan Jauh dan Pengembaraan
9) Lomba Tingkat I
10) Bakti Masyarakat
11) Pengiriman Sangga Penegak ke tingkat Kwartir Ranting, Cabang, Daerah maupun
Kwartir Nasional
12) Kegiatan dengan gugus depan lain ( latihan gabungan )
13) Musyawarah Ambalan Gugus Depan

Selain kegiatan pemberian materi secara rutin, terdapat juga kegiatan di luar kelas
(outdoor) yang dilakukan sesuai dengan program kerja yang telah dibuat, kegiatan tersebut
adalah:

NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN


1. Pelantikan Dewan Reformasi kepengurusan Anggota Gerakan
baru agar menjadi lebih Pramuka Bantara kelas
baik X dan XI
2. Pelatihan PPDK Meningkatkan ketrampilan Anggota Gerakan
dan pengetahuan tentang Pramuka penegak kelas
kepemimpinan, Organisasi X, XI dan XII
dan
ADM

3. Pelatihan Pemadam Meningkatkan ketrampilan Anggota Gerakan


dan pengetahuan peserta Pramuka penegak kelas
didik tentang X
Kepramukaan

4. Safari Home Mempererat tali Dewan Ambalan dan


persaudaraan antar sesama Dewan Kerja Ambalan
anggota pramuka

5. PCP Bantara Meningkatkan ketrampilan Anggota Gerakan


dan Pengetahuan peserta Pramuka penegak kelas
didik tentang kepramukaan X

6. Jelajah Alam Meningkatkan kedisiplinan Anggota Gerakan


dan ketangkasan Pramuka penegak kelas
peserta didik X

7. PBA (pengambilan Meningkatkan ketrampilan Anggota Gerakan


badge ambalan) dan pengetahuan peserta Pramuka penegak kelas
didik tentang kepramukaan X

8. Bursa SKU Meningkatkan ketrampilan Anggota Gerakan


dan pengetahuan peserta Pramuka penegak kelas
didik tentang kepramukaan X
9. Partisipasi Saka Meningkatkan ketrampilan Anggota Gerakan
Bhayangkara dan pengetahuan peserta Pramuka penegak kelas
didik tentang kepramukaan X
10. Caving Menambah keakraban Anggota Tim Inti Kelas
Dewan X dan Bantara Kelas XI
Ambalan

11. Latihan Rutinan Menambah wawasan dalam Anggota Gerakan


(Utama) pendirian Tenda Regu Pramuka penegak kelas
X
12. PCP Laksana Memupuk semangat Anggota Gerakan
persatuan dan kesatuan, Pramuka penegak kelas
serta bertukar pengalaman X
dalam bidang kepramukaan

13. Buka bersama Menjalin kerukunan umat Seluruh Bantara


Beragama

14. Penggalangan dana Menumbuhkan jiwa Pembina, Ka.Mabigus,


kewirausahaan, kerjasama Ka.Gudep, Pengurus
dan SMA Dan Seluruh
peduli sesama. anggota Dewan
Ambalan

15. Perkemahan Merekut dan Menerima Anggota Gerakan


Penerimaan Tamu anggota pramuka secara Pramuka penegak kelas
Ambalan (PTA) Resmi X

16. Mengikuti Upacara Menumbuhkan rasa Seluruh anggota


HUT Pramuka memiliki pramuka

17. Mengikuti Upacara Menumbuhkan rasa Seluruh anggota


HUT Republik memiliki pramuka
Indonesia
18. Clambing Menambah wawasan mental Dewan Ambalan dan
Dewan Kerja
Ambalan
19. Musyawarah Memusyawarahkan dan Anggota Tim Inti Kelas
Ambalan SMA mengesahkan X dan Bantara Kelas XI
Negeri 1 Sukorejo kebijakankebijakan yang
berkaitan dengan
kepentingan
Gerakan Pramuka

20. Out Bond Mengetahui Jenis – jenis Anggota Gerakan


Out Bond Pramuka penegak kelas
X dan XI

21. Rapat Kerja Melatih anggota dalam Anggota Gerakan


(RAKER) merencanakan kegiatan 1 Pramuka Bantara kelas
tahun XI

Semua kegiatan yang dijelaskan di atas dapat terlaksana dengan baik semasa
pandemi covid-19 belum melanda. Sejak kasus covid-19 melanda Indonesia hingga akhirnya
seluruh kegiatan di sekolah terpaksa dialihkan secara daring pada awal Maret 2020 lalu,
kegiatan ekstrakulikuler di SMA Negeri 1 Sukorejo termasuk pramuka otomatis berhenti
total. Hingga saat situasi perlahan membaik, barulah kegiatan kepramukaan di SMA Negeri 1
Sukorejo mulai dilakukan walaupun daring. Kegiatan materi mingguan yang biasannya
dilakukan sepulang sekolah di hari juma’at melalui tatap muka kini berganti melalui platfom
grup whatsapp. Juga kegiatan-kegiatan outdoor seperti Bursa SKU dan Penerimaan Tamu
Ambalan yang biasannya dilakukan dengan perkemahan yang melibatkan kelas X, XI, XII,
dan para pendamping sekaligus pembimbing, saat ini harus dibatasi dengan sistem shift.
Separuh anggota melaksanakan acara pada pagi hari, dan sisanya pada siang hari, sistem
seperti ini membuat beberapa penggurus inti harus melakukan hal ekstra dengan dua kali
kerja, sedangkan penggurus yang lain pun dijadwalkan untuk berangkat sesuai shift yang ada.

Sistem re-organisasi pun dimana penggurus kelas XII akan menyerahkan jabatannya
kepada kelas XI yang awalnya dilakukan selama 1 hari 1 malam dengan kegiatan dan
beragam dan menantang. Dimana acara itu menjadi kesempatan antara penggurus kelas XII
dan penggurus kelas XI untuk lebih dekat mengingat saat itulah moment kelas XII akan purna
dan dapat dikatakan juga sebagai moment perpisahan. Setelah pandemi covid-19 ini ada, re-
organisasi berlangsung secara formal saja. Dengan sistem penggurus kelas XI akan
diwawancarai oleh penggurus kelas XII secara individu, kemudian dilanjutkan upacara
peresmian penggurus baru dengan pihak pembina pramuka SMA Negeri 1 Sukorejo.

Tugas pokok Gerakan Pramuka adalah melakukan “pembinaan” terhadap peserta


didiknya. Oleh karena itu, “membina” merupakan tugas pokok penyelenggaraan Gerakan
Pramuka. Pengertian “membina” sesuai dengan Keputusan Menteri P dan K RI No.
0323/U/1978, tentang Pola Dasar Pembinaan dan Pengembangan Generasi Muda, adalah
melaksanakan upaya pendidikan baik formal maupun non formal secara sadar, berencana,
terarah, teratur dan bertanggung jawab dalam rangka memperkenalkan, menumbuhkan,
membimbing dan mengembangkan suatu dasar kepribadian yang seimbang, utuh dan selaras,
pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan bakat, minat, keinginan serta kemampuannya,
sebagai bekal untuk selanjutnya atas prakarsa sendiri menambah, meningkatkan,
mengembangkan diri, sesamanya dan lingkungannya, ke arah tercapainya martabat, mutu dan
kemampuan manusiawi yang optimal dan pribadi yang mandiri (Tijan dan H. Sigalingging,
1998:69).

Pola Pembinaan Kepramukaan merupakan bagian dari pembinaan generasi muda,


kepramukaan berupaya mendidik anak-anak dan remaja Indonesia dengan prinsip-prinsip
dasar dan metodik. Pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan, kepentingan, dan
perkembangan bangsa dan negara.

Anggaran Dasar Gerakan Pramuka menentukan sebagai tujuan pembinaan Pramuka


yaitu: menjadikan Pramuka sebagai manusia yang berakhlak mulia, spiritual dan moral,
tinggi, memiliki keyakinan agama yang kuat, intelektual dan terampil yang tinggi, serta sehat
jasmani dan rohani; dan menjadi warga negara Indonesia yang berpancasila, setia dan taat
kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Gerakan Pramuka menerapkan prinsip kepemimpinan Sistem Among dalam proses


pembinaannya. Sistem Among dalam Gerakan Pramuka, memberi kesempatan kepada
peserta didik untuk mengembangkan pribadinya , bakatnya, kemampuannya, cita-citanya.
Pembina Pramuka sebagai pamong berperan untuk menjaga, membenarkan, meluruskan,
mendorong, memberi motivasi serta sebagai tempat berkonsultasi dan bertanya. Sejauh
mungkin Pembina menghindari unsur-unsur perintah, keharusan, dan paksaan. Dengan
memberi kebebasan dan kesempatan berkreasi seluas-luasnya, peserta didik mengembangkan
kreativitas sesuai aspirasinya dan memperkuat rasa percaya diri akan kemampuannya.

Anda mungkin juga menyukai