Anda di halaman 1dari 31

EKSTRAKURIKULER

DAN OSIS

OLEH:
DESI FITRI SUSANTI
DIEGO LORIS CHAPIROSSI
FA R A A P R IL I A N I N U R S A N D I
PENGERTIAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER

Menurut Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62


Tahun 2004 Tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan
Menengah Pasal 1 Ayat 1 kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan kurikuler yang dilakukan
peserta didik di luar jam belajar intrakurikuler dan kegiatan kokurikuler, di bawah bimbingan dan
pengawasan satuan pendidikan.
Ekstrakurikuler dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah berada di luar program yang
tertulis didalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa.
Dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur
kurikulum yang terbentuk berdasarkan bakat dan minat peserta didik.
FUNGSI, TUJUAN DAN PRINSIP
KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Menurut Zulkarnain (2018) ada beberapa fungsi dalam kegiatan ekstrakurikuler antara lain fungsi
pengembangan, fungsi sosial, fungsi rekreatif, dan fungsi persiapan karir.
1. Fungsi pengembangan, yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan, kreativitas serta
karakter peserta didik sesuai bakat dan minat yang dimiliki
2. Fungsi sosial, yaitu fungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab
peserta didik
3. Fungsi rekreatif, yaitu fungsi untuk mengembangkan suasana rileks dan menyenangkan
untuk menunjang perkembangan peserta didik
4. Fungsi persiapan karir, yaitu fungsi untuk mengembangkan kesiapan berkarir peserta didik
Menurut Sopiatin dalam Zulkarnain (2018) terdapat beberapa tujuan dari kegiatan ekstrakurikuler
yaitu sebagai berikut.
1. Menumbuhkembangkan pribadi peserta didik yang sehat jasmani dan rohani
2. Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
3. Memiliki kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial, budaya dan alam
sekitarnya
4. Menanamkan sikap sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab melalui berbagai
kegiatan positif di bawah tanggung jawab sekolah.
Menurut Zulkarnain (2018) kegiatan ekstrakurikuler mempunyai prinsip-prinsip seperti berikut.
1. Bersifat individual, pengembangan ekstrakurikuler sesuai bakat dan minat
2. Bersifat pilihan, yakni pengembangan ekstrakurikuler sesuai dengan minat dan diikuti peserta
didik secara sukarela
3. Bersifat aktif, yakni menuntut keikutsertaan peserta didik sesuai dengan minat dan pilihannya
masing-masing
4. Menyenangkan, yakni peserta didik merasakan dalam suasana yang menggembirakan saat
kegiatan ekstrakurikuler
5. Membangun etos kerja,yakni pengembangan dan pelaksanaan eksrakurikuler dengan prinsip
untuk membangun semangat peserta didik untuk berusaha dan bekerja lebih baik
6. Pemanfaatan sosial, yakni pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler dengan
tidak melupakan kepentingan masyarakat.
JENIS-JENIS KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER
Jenis kegiatan ekstrakurikuler menurut Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 dapat berbentuk
sebagai berikut.
1. Krida, meliputi kepramukaan, latihan dasar kepemimpinan peserta didik, Palang Merah
Remaja (PMR), dan pasukan pengibar bendera pusaka (paskibra)
2. Karya ilmiah, meliputi Kegiatan Ilmiah Remaja (KIR), kegiatan penguasaan ilmu dan
kemampuan akademik, dan penelitian
3. Latihan/olah bakat/prestasi, meliputi pengembangan bakat olahraga, seni dan budaya, cinta
alam, jurnalistik, teater, serta keagamaan
4. Jenis lainnya, seperti koperasi peserta didik
Menurut Permendikbud Nomor 62 Tahun 2014 Pasal 3 ayat 1 bahwa
kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas kegiatan ekstrakurikuler wajib
dan kegiatan ekstrakurikuler pilihan. Ekstrakurikuler wajib ini yang
dimaksud adalah kegiatan kepramukaan, sedangkan ekstrakurikuler
pilihan ini diselenggarakan oleh satuan pendidikan dan disesuaikan
dengan bakat dan minat peserta didik.
1. Pramuka Sekolah
Kegiatan pramuka ini adalah satu-satunya ekstrakurikuler yang wajib diadakan di
semua lembaga pendidikan. Menurut Zulkarnain (2018) Tujuan gerakan pramuka
adalah membentuk setiap pramuka agar memiliki kepribadian yang beriman,
bertaqwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur bangsa bangsa, dan memiliki kecakapan hidup sebagai
kader bangsa dalam menjaga dan membangun NKRI, mengamalkan Pancasila,
serta melestarikan lingkungan hidup.
2. Olahraga
Olahraga menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) adalah gerak badan
untuk menguatkan dan menyehatkan tubuh. Menurut Anggraini, dkk (2014)
Olahraga adalah proses yang menggunakan aktivitas fisik yang mencakup semua
kawasan seperti psikomotorik, kognitif dan afektif. Macam-macam olahraga
dalam permainan bola antara lain bola basket, bola voli, sepak bola, dan futsal.
3. Kesenian Sekolah
Merupakan usaha yang dilakukan untuk membudayakan manusia, yang dapat dijalankan
secara formal, informal dan non formal. Namun kali ini, kesenian tersebut dilestarikan di lingkup
sekolah. Kesenian dalam lingkup sekolah akan membahas mengenai karawitan dan tari.
Seni karawitan sebagai media pendidikan dapat dilihat dari sudut pandang membunyikannya,
dimana karawitan sebagai sajian seni musik yang enak didengar apabila dimainkan secara
bersamaan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2009) tari adalah gerakan badan (tangan dan
sebagainya) yang berirama, yang diiringi bunyi-bunyian (musik, gamelan, dsb). Menurut
Anggraini (2016) seni tari di dalam dunia pendidikan dituangkan dalam pembelajaran dan dalam
ekstrakurikuler tari. Disini siswa dapat ikut membantu meneruskan nilai kebudayaan kepada
generasi penerus.
4. Jurnalistik
Didalam jurnalistik ini nantinya memuat karya-karya siswa. Biasanya hasil
dari ekstrakurikuler ini adalah dalam bentuk majalah sekolah dan koran sekolah.
Menurut Kompri (2015) majalah sekolah yang diterbitkan berisi mengenai karya
siswa seperti prosa atau puisi dan berita-berita kehidupan mengenai kehidupan
sekolah.
5. Palang Merah Remaja (PMR)
Menurut Kompri (2015) PMR adalah sebuah organisasi pelajar yang
mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk melaksanakan pelayanan
kesehatan dan medis terhadap pasien yang membutuhkan pertolongan, baik di
lingkungan internal maupun masyarakat yang ada disekitarnya.
OSIS
Organisasi Siswa Intra Sekolah atau yang disingkat dengan OSIS adalah
salah satu organisasi yang berada di tingkat sekolah di Indonesia yaitu SMP dan
SMA. Menurut Kusumaningrum dan Benty dalam Gunawan dan Benty (2017)
OSIS adalah satu-satunya wadah organisasi siswa yang sah di sekolah. Oleh
karena itu setiap sekolah wajib membentuk OSIS.
TUJUAN DAN FUNGSI OSIS

Menurut Asmani dalam Zulkarnain (2018), OSIS dibentuk dengan tujuan pokok sebagai berikut.
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu
wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negatif dari luar sekolah;
2. Mendorong sikap, jiwa, dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga
timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya
proses belajar mengajar; dan
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan
dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan
keputusan.
Tujuan khusus OSIS adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan generasi penerus bangsa yang beriman dan bertakwa.
2. Memahami serta menghargai lingkungan hidup dan nilai moral dalam menumbuhkan rasa
indah dan halus sebagai dasar pembentukan karakter budi pekerti luhur.
3. Membangun landasan kepribadian yang kuat, hormat terhadap orang tua dan guru, serta
menghargai HAM dalam konteks kemajuan budaya bangsa.
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air, dan tetap
menjunjung tinggi budaya nasional dalam era globalisasi.
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerja sama secara
mandiri, berpikir logis, dan demokratis untuk pengembangan kepemimpinan.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, namun senantiasa menghargai karya artistik,
budaya, intelektual yang tidak bertentangan dengan agama.
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta daya kreasi seni dalam rangka
memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Fungsi OSIS menurut Zulkarnain (2017) adalah sebagai berikut.
1. Sebagai satu-satunya wadah kegiatan peserta didik di sekolah bersama
dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan
kesiswaan.
2. Sebagai motivator yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat
peserta didik untuk berbuat serta melakukan kegiatan bersama dalam
mencapai tujuan.
3. Sebagai upaya preventif. Jika secara internal OSIS dapat menggerakkan
sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan
lingkungan, maka OSIS dapat ikut mengamankan sekolah dari segala
ancaman, baik dari luar atau dalam sekolah. Misalnya, menyelesaikan
persoalan perilaku menyimpang peserta didik.
Prinsip pembinaan OSIS sebagai berikut.
1. Mudah dan bermakna. Program kegiatan OSIS mudah dilaksanakan. sederhana, teratur, dan dapat dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Kegiatan yang diprogramkan harus berdampak positif big peserta
didik sehingga terjadi perubahan pada sikap, perilaku, dan perbuatan peserta didik yang semakin cerdas secara
intelektual, emosional, spiritual dan kinestetiknya
2. Normatif, Khusus untuk madrasah, maka ajaran Islam harus menjadi ukuran dan acuan dalam mengembangkan
program kegiatan OSIS di madrasah
3. Fleksibel dan berkesinambungan. Program kegiatan OSIS harus dinamis schingga dapat menyesuaikan dengan
situasi, kondisi, dan fasilitas sekolah.
4. Komprehensif. Pengembangan program kegiatan OSIS harus menyeluruh dan dapat diikuti dengan leluasa oleh
seluruh warga sekolah.
5. Kreatif dan menyenangkan. Program kegiatan OSIS menjadikan peserta didik sebagai subjek dan objek kegiatan.
Itu sebabnya pengembangan program kegiatan sedapat mungkin dapat menumbuhkan kreativitas. inovasi, dan
keceriaan bagi peserta didik.
6. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Program kegiatan OSIS yang dikembangkan memperhatikan
potensi, minat, dan bakat peserta tlik, agar program kegiatan dapat sekaligus sebagai penelusuran potensi, minat,
dan bakat peserta didik.
7. Akuntabel. Pengembangan program kegiatan OSIS dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan aturan dan moral
kepada warga sekolah serta stakeholder.
TUGAS DAN BIDANG KEGIATAN OSIS

Tugas dan kewajiban utama OSIS ialah membantu mengusahakan kelancaran


pelaksanaan program pengajaran dan pembinaan generasi muda di sekolah.
Hampir keseluruhan usaha ini dilaksanakan lewat berbagai kegiatan
ekstrakurikuler.
Segi-segi pembinaan generasi muda ini meliputi beberapa hal berikut.
1. Mempertinggi moral dan etik. Misalnya, dengan menyelenggarakan ceramah agama, upacara
keagamaan, atau ceramah tentang bahaya narkotika.
2. Memperdalam kesadaran rasa kebangsaan. Misalnya, dengan adanya peringatan hari pahlawan dan
nasional, ziarah ke makam pahlawan, wisata ke tempat bersejarah.
3. Memperdalam rasa cinta tanah air dan lingkungan. Misalnya, dengan berkemah, mendaki gunung,
serta ikut memelihara kelestarian dan keindahan alam sekitar.
4. Memajukan kesenian. Misalnya, dengan mengadakan latihan, pembinaan, dan lomba dalam
berbagai cabang seni, seperti: tari, suara, drama, dan lukis.
5. Memajukan olahraga. Misalnya, dengan mengadakan latihan, pembinaan, dan lomba dalam
berbagai cabang olahraga, seperti: senam, atletik, Permainan dan bela diri.
6. Mengobarkan semangat belajar dan bekerja keras. Misalnya, dengan membentuk kelompok-
kelompok belajar, diskusi, ataupun tugas kerja.
7. Menggiatkan pengabdian pada masyarakat. Misalnya, dengan kerja bakti, atau ikut serta dalam
usaha kebersihan dan pemberantasan penyakit menular.
8. Menggiatkan usaha-usaha sosial. Misalnya, dengan kegiatan bakti sosial, panitia zakat fitrah,
pengumpulan dana korban bencana alam, atau donor darah.
Dengan adanya segi-segi pembinaan tersebut, maka muncul berbagai macam bidang
kegiatan OSIS yaitu:
1. Kegiatan bidang ilmiah, seperti ceramah, jurnalistik, dan diskusi-diskusi.
2. Kegiatan bidang olahraga, seperti senam, permainan, atletik, dan bela diri.
3. Kegiatan bidang kesenian, seperti tari, drama, band, seni suara, dan seni di antaranya
sebagai berikut. yang rupa.
4. Kegiatan bidang kesehatan, seperti masalah gizi, kesehatan lingkungan, dan UKS.
5. Kegiatan bidang pencinta alam, seperti mendaki gunung, panjat tebing, dan kemah.
6. Kegiatan bidang sosial, seperti bakti sosial, kerja bakti, dan donor darah.
7. Kegiatan bidang keagamaan, seperti panitia kurban, zakat dan santunan anak yatim.
8. Kegiatan bidang koperasi sekolah, seperti kafetaria dan perpustakaan sekolah.
LOGO OSIS
1. Bunga Bintang Sudut Lima dan Lima Kelopak Daun Bunga
Generasi muda adalah bunga harapan bangsa dengan bentuk bintang sudut lima menunjukkan kemurnian jiwa
peserta didik yang berintikan Pancasila. Peserta didik berdaya upaya melalui lima jalan dengan kesungguhan hati,
agar menjadi warga negara yang baik dan berguna. Kelima jalan tersebut dilukiskan dalam bentuk lima kelopak
daun bunga, yaitu: abdi, adab, ajar, aktif, dan amal.
2. Buku Terbuka
Belajar keras menuntut ilmu pengetahuan dan teknologi, merupakan sumbangsih peserta didik terhadap
pembangunan bangsa dan negara.
3. Kunci Pas
Kemauan bekerja keras akan menumbuhkan rasa percaya pada kemampuan diri dan bebas dari ketergantungan
pada belas kasihan orang lain, menyebabkan peserta didik berani mandiri. Kunci pas adalah alat kerja yang dapat
membuka semua permasalahan dan kunci pemecahan dari segala kesulitan.
4. Tangan Terbuka
Kesediaan menolong orang lain yang lemah sesama peserta didik dan masyarakat yang memerlukan bantuan dan
pertolongan, yang menunjukkan adanya sikap mental peserta didik yang baik dan bertanggung jawab.
5. Biduk
Biduk atau perahu, yang melaju di lautan hidup menuju masa depan yang lebih baik, yaitu tujuan nasional yang
dicita-citakan.
6. Pelangi Merah Putih
Tujuan nasional yang dicita-citakan adalah masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, yaitu Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang sejahtera baik material maupun spiritual.
7. Tujuh Belas Butir Padi, Delapan Lipatan Pita, Empat Buah Kapas, Lima Daun Kapas
Tanggal 17 Agustus 1945 adalah peristiwa penegakan jembatan emas kemerdekaan Indonesia mengandung nilai-
nilai perjuangan '45 yang harus dihayati peserta didik sebagai kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan
nasionalKemerdekaan yang telah ditebus dengan mahal perlu diisi dengan partisipasi penuh peserta didik.
8. Warna Kuning
Sebagai dasar lambang yaitu warna kehormatan/agung. Suatu kehormatan bila generasi muda diberi kepercayaan
untuk berbuat baik dan bermanfaat melalui organisasi, untuk kepentingan dirinya dan sesama mereka, sebagai
salah satu sumbangsih nyata kepada tanah air, bangsa dan negara.
9. Warna Cokelat
Warna tanah Indonesia, berpijak pada kepribadian dan budaya sendiri serta rasa nasional Indonesia.
10. Warna Merah Putih
Warna kebangsaan Indonesia yang menggambarkan hati yang suci dan berani membela kebenaran.
PENGEMBANGAN MANAJEMEN LAYANAN
KHUSUS EKSTRAKURIKULER DAN OSIS
Luas total wilayah Indonesia adalah 7,81 juta km2 yang terdiri dari 2,01 juta km2 daratan, 3,25
juta km2 lautan, dan 2,55 juta km2 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE), maka dari itu Indonesia
disebut dengan negara maritim, karena luas perairan lebih besar daripada luas daratan. Dengan
adanya potensi ini, kita mendapatkan sebuah inovasi untuk mengembangkan pendidikan dalam
bidang ekstrakurikuler, yaitu ekstrakurikuler menyelam. Menyelam merupakan salah satu
olahraga air yang mempunyai banyak manfaat. Dengan diadakannya ekstrakurikuler ini, peserta
didik diharapkan bisa menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, mampu bekerja sama dengan
baik, dan menyadari bahwa Indonesia memiliki banyak kekayaan yang harus dilestarikan.
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan ekstrakurikuler menyelam merupakan hal yang utama yang harus dilakukan. Tahap
ini meliputi analisis kebutuhan layanan khusus ekstrakurikuler bagi warga sekolah.
a. Mengadakan agenda rapat untuk menentukan penanggung jawab dalam kegiatan
ekstrakurikuler menyelam
b. Menentukan pembina dalam ekstrakurikuler menyelam. Pembina ekstrakurikuler ini bisa
dengan menunjuk guru olahraga.
c. Membuat agenda rapat dengan Persatuan Olahraga Selam Seluruh Indonesia (POSSI)
d. Menyusun program atau kegiatan apa saja yang akan dilakukan selama 1 tahun kedepan.
e. Menentukan daerah perairan yang aman untuk digunakan kegiatan menyelam.
f. Menyusun kebutuhan ekstrakurikuler, seperti Regulator, Masker, Drysuit atau Wetsuit,
BCD (Buoyancy Compensation Device), Weight Belt atau Integrated Weight, Fins (Kaki Katak),
Gauges,
Dive Computer, Torch (Senter), Tank (Tabung Udara).
Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian kegiatan ekstrakurikuler dimulai dengan membentuk struktur kepengurusan
ekstrakurikuler menyelam.
Susunan Kepengurusan dan tugasnya:
a. Kepala sekolah
1) Bertanggung jawab atas ekstrakurikuler
2) Melakukan pembaharuan di bagian kegiatan ekstrakurikuler
3) Mengambil keputusan terhadap ekstrakurikuler
4) Melakukan supervisi ekstrakurikuler
b. Pembina Ekstrakurikuler:
1) Menyusun program pembinaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
2) Melatih langsung siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
3) Mengevaluasi kegiatan ekstrakurikuler
4) Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan
5) Memberikan solusi dalam menyelesaikan masalah
c. Ketua:
1) Bertanggung jawab dan memimpin kegiatan ekstrakurikuler
2) Melakukan pembagian kerja kepada anggota
3) Melakukan pengawasan terhadap kegiatan
4) Menyusun rencana kerja
5) Bertanggung jawab Pembina ekstrakurikuler
d. Wakil
1) Bertanggung jawab kepada ketua
2) Mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler
3) Menggantikan ketua jika berhalangan hadir
4) Membantu ketua dalam melaksanakan tugasnya
e. Sekretaris
1) Memberikan saran dan masukan kepada ketua dalam mengambil keputusan
2) Mendampingi ketua dalam memimpin setiap rapat
3) Menyiapkan laporan, surat, agenda dan hasil rapat serta evaluasi kegiatan
4) Bertanggung jawab kepada ketua
f. Bendahara
1) Bertanggung jawab dan mengetahui segala pemasukan atau pengeluaran yang diperlukan
2) Menyusun anggaran belanja ekstrakurikuler
3) Menyampaikan laporan keuangan secara berkala
4) Bertanggung jawab kepada ketua
g. Anggota
1) Mendapat perlakuan yang sama sesuai bakat, minat, dan kemampuannya.
2) Ikut melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler
3) Menaati peraturan yang berlaku
Penggerakan (actuating)
a. Pelaksanaan kegiatan:
1. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan oleh pembina, pelatih dan peserta didik yang ikut atau bergabung
dalam ekstrakurikuler menyelam.
2. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan diluar jam KBM selama 120 menit.
3. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan sasaran, jenis kegiatan, waktu, tempat, dan pelaksana
sebagaimana yang telah direncanakan.
4. Untuk 3 bulan pertama adanya seleksi anggota ekstrakurikuler, pemberian materi dan pelatihan mengenai
dasar dasar menyelam. Lalu pembentukan kelompok dan pembagian jadwal untuk menyelam. Materi dapat
disampaikan di sekolah, sedangkan pelatihan dapat dilakukan di kolam renang.
5. 3 bulan berikutnya digunakan untuk pelaksanaan program.
b. Ketentuan Ekstrakurikuler:
6. Kegiatan ekstrakurikuler menyelam dapat diselenggarakan dengan pembatasan anggota yaitu maksimal 20
orang.
7. Kegiatan latihan rutin maksimal 2 kali dalam seminggu;
8. Setiap kegiatan ekstrakurikuler harus mendapatkan persetujuan kepala sekolah;
9. Kegiatan ekstrakurikuler diliburkan menjelang ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ujian.
Pengawasan (controlling)
Pengawasan dilakukan oleh pihak sekolah dan saat berlangsung pada kegiatan ekstrakurikuler.
Pengawasan oleh pihak sekolah dapat diwakili oleh pembina ekstrakurikuler yang merupakan
guru olahraga. Pelatih juga ikut serta dalam melakukan pengawasan untuk meminimalisir hal-hal
yang tidak diinginkan. Pengawasan ini bukan hanya dilakukan dengan memantau kegiatan peserta
didik, namun pembina dan pelatih juga ikut mendampingi peserta didik saat menyelam
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai