DAN OSIS
OLEH:
DESI FITRI SUSANTI
DIEGO LORIS CHAPIROSSI
FA R A A P R IL I A N I N U R S A N D I
PENGERTIAN KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Menurut Asmani dalam Zulkarnain (2018), OSIS dibentuk dengan tujuan pokok sebagai berikut.
1. Menghimpun ide, pemikiran, bakat, kreativitas, serta minat para siswa ke dalam salah satu
wadah yang bebas dari berbagai macam pengaruh negatif dari luar sekolah;
2. Mendorong sikap, jiwa, dan semangat kesatuan dan persatuan di antara para siswa, sehingga
timbul satu kebanggaan untuk mendukung peran sekolah sebagai tempat terselenggaranya
proses belajar mengajar; dan
3. Sebagai tempat dan sarana untuk berkomunikasi, menyampaikan pemikiran, dan gagasan
dalam usaha untuk mematangkan kemampuan berpikir, wawasan, dan pengambilan
keputusan.
Tujuan khusus OSIS adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan generasi penerus bangsa yang beriman dan bertakwa.
2. Memahami serta menghargai lingkungan hidup dan nilai moral dalam menumbuhkan rasa
indah dan halus sebagai dasar pembentukan karakter budi pekerti luhur.
3. Membangun landasan kepribadian yang kuat, hormat terhadap orang tua dan guru, serta
menghargai HAM dalam konteks kemajuan budaya bangsa.
4. Membangun, mengembangkan wawasan kebangsaan, rasa cinta tanah air, dan tetap
menjunjung tinggi budaya nasional dalam era globalisasi.
5. Memperdalam sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggung jawab, dan kerja sama secara
mandiri, berpikir logis, dan demokratis untuk pengembangan kepemimpinan.
6. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, namun senantiasa menghargai karya artistik,
budaya, intelektual yang tidak bertentangan dengan agama.
7. Meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta daya kreasi seni dalam rangka
memantapkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Fungsi OSIS menurut Zulkarnain (2017) adalah sebagai berikut.
1. Sebagai satu-satunya wadah kegiatan peserta didik di sekolah bersama
dengan jalur pembinaan yang lain untuk mendukung tercapainya pembinaan
kesiswaan.
2. Sebagai motivator yang menyebabkan lahirnya keinginan dan semangat
peserta didik untuk berbuat serta melakukan kegiatan bersama dalam
mencapai tujuan.
3. Sebagai upaya preventif. Jika secara internal OSIS dapat menggerakkan
sumber daya yang ada dan secara eksternal OSIS mampu beradaptasi dengan
lingkungan, maka OSIS dapat ikut mengamankan sekolah dari segala
ancaman, baik dari luar atau dalam sekolah. Misalnya, menyelesaikan
persoalan perilaku menyimpang peserta didik.
Prinsip pembinaan OSIS sebagai berikut.
1. Mudah dan bermakna. Program kegiatan OSIS mudah dilaksanakan. sederhana, teratur, dan dapat dilaksanakan
sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Kegiatan yang diprogramkan harus berdampak positif big peserta
didik sehingga terjadi perubahan pada sikap, perilaku, dan perbuatan peserta didik yang semakin cerdas secara
intelektual, emosional, spiritual dan kinestetiknya
2. Normatif, Khusus untuk madrasah, maka ajaran Islam harus menjadi ukuran dan acuan dalam mengembangkan
program kegiatan OSIS di madrasah
3. Fleksibel dan berkesinambungan. Program kegiatan OSIS harus dinamis schingga dapat menyesuaikan dengan
situasi, kondisi, dan fasilitas sekolah.
4. Komprehensif. Pengembangan program kegiatan OSIS harus menyeluruh dan dapat diikuti dengan leluasa oleh
seluruh warga sekolah.
5. Kreatif dan menyenangkan. Program kegiatan OSIS menjadikan peserta didik sebagai subjek dan objek kegiatan.
Itu sebabnya pengembangan program kegiatan sedapat mungkin dapat menumbuhkan kreativitas. inovasi, dan
keceriaan bagi peserta didik.
6. Mengembangkan bakat dan minat peserta didik. Program kegiatan OSIS yang dikembangkan memperhatikan
potensi, minat, dan bakat peserta tlik, agar program kegiatan dapat sekaligus sebagai penelusuran potensi, minat,
dan bakat peserta didik.
7. Akuntabel. Pengembangan program kegiatan OSIS dapat dipertanggungjawabkan berdasarkan aturan dan moral
kepada warga sekolah serta stakeholder.
TUGAS DAN BIDANG KEGIATAN OSIS