Anda di halaman 1dari 15

“Pengaruh Pergaulan sehat terhadap

Perilaku Siswa Siswi SMAN 4


Probolinggo”

Disusun oleh : X IIS 3


ANGGI RISKA O (05)

AULIA ISNAENI F (07)

DIEGO LORIS C (10)

HAYUNING KUSUMA (12)

JALU PRAYUGO (14)

LEONI ALIZA T (15)

NANI ALIFIA (19)

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 4
JL.SLAMET RIYADI Kanigaran, Kota Probolinggo
Telp./Fax (0335) 423192 Probolinggo 67213
Website: www.sman4-pbl.sch.id
Email : mail@sman4-pbl.sch.id
Tahun Pelajaran 2017/2018

i
LEMBAR PENGESAHAN

Sehubungan dengan pembelajaran Penjas Pengaruh Pergaulan sehat


terhadap Perilaku Siswa Siswi SMAN 4 Probolinggo ,kami sebagai
siswa-siswi SMAN 4 Probolinggo melaksanakan tugas pejas tentang
karya tulis ilmiah yang berjudul “Pengaruh Pergaulan sehat terhadap
Perilaku Siswa Siswi SMAN 4 Probolinggo”.Dan karya tulis ini telah
mendapatkan persetujuan pada

Judul : “Pengaruh Pergaulan sehat terhadap Perilaku Siswa Siswi


SMAN 4 Probolinggo”

Penulis : 1.Anggi Riska Oktavia


2.Aulia Isnaeni Fariski
3.Diego Loris Chapirossi
4.Hayuning Kusuma D
5.Jalu Prayugo
6.Leoni Aliza Trinandha
7.Nani Alifia Hasviati

Disetujui / Disahkan di Probolinggo, 26 April 2017

Kepala SMAN 4 PROBOLINGGO Guru Pembimbing

NIP. 1961052411981102001
H.Hakam Basori,S.Pd ROCHMAD SAIFUDIN

NIP.196503301988031008 NIP. 196

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
karya tulis ini dengan lancar.

Karya tulis yang berjudul Pengaruh Pergaulan sehat terhadap Perilaku Siswa Siswi
SMAN 4 Probolinggo ini dengan baik. Karena sekarang ini banyaknya siswa yang
melanggar tata tertib dan seharusnya para siswa berusaha menaati tata tertib yang telah
diberikan pihak sekolah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Saya pun sebagai penulis tidak
bisa sempurna dalam penyusunan karya tulis ini, penulis masih perlu kritik ataupun
saran.

Karya tulis ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini, terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapakan kepada:
1. H. Hakam Basori S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 4 Probolinggo.
2. Rachmad Saifudin selaku Guru pembimbing yang telah memberikan saran-saran
kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesahalahan
dalam karya tulis ini.
3. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan menyemangati penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
4. Teman-teman semua yang telah turut serta memberikan pendapatnya demi
terselesaikannya karya tulis ini.
5. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu demi satu yang telah
membantu dan mendukung kami.

Penulis berharap semoga buku ini bisa bermanfaat dan memberikan acuan bagi
pengembangan dan penerapan di lapangan selanjutnya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik-kritik yang dapat menyempurnakan buku ini.
Probolinggo, 26 April 2017

Penulis

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI.................................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................... 5


1.2. Rumusan Masalah .............................................................................. 6
1.3. Tujuan Pembahasan ........................................................................... 6
1.4. Manfaat Penulisan .............................................................................. 6

BAB 2 KAJIAN PUSTAKA

2.1. Pengertian pergaulan remaja ................................................................. 7


2.2. Pergaulan sehari-hari remaja ................................................................. 7
2.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja ............................ 8
2.4. Prinsip-prinsip pergaulan........................................................................ 9
2.5. Peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua1 ....................... 10
2.6. Prinsip dasar pergaulan sehat ................................................................. 11

BAB 3 PENUTUP

3.1. Kesimpulan ............................................................................................. 13


3.2. Saran ....................................................................................................... 13
DFTAR PUSTAKA

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam memasuki masa dewasa ini kita cendrung menginginkan kesenangan duniawi
saja, tanpa memperhatikan dampak negatif yang ditimbulkan akibat perbuatannya tersebut.
Kita banyak menghabiskan waktu untuk bersenang-senang tanpa ada batas. Ini akibat adanya
pergaulan bebas yang terjadi pada sekarang. Anak remaja sekarang banyak menyalah artikan
arti pergaulan bebas yang sebenarnya. Mereka hanya tahu kalau kita bebas melakukan
perbuatan apapun itulah yang ada dibenak mereka semua. Salah satu contoh yang selalu
dilakukan anak remaja sekarang adalah Seks Bebas

Biasanya para remaja melakukan perbuatan-perbuatan memalukan itu karena rasa


ingin tahunya dan ingin mencoba sesuatu. Seperti halnya seks bebas, mereka melihat adegan-
adegan yang melanggar agama akhirnya nafsu mereka bergerak dan ingin mencobanya.
Merekapun melakukan hal itu dengan pasangannya tapi bukan istrinya melainkan bersama
dengan pacar mereka. Untuk itu saya mencoba mengangkat judul bahaya pergaulan bebas,
agar para pembaca terkhusus untuk para remaja sekarang untuk menghindari pergaulan bebas
dan tahu dampak pergaulan bebas.Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh
individu dengan individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia
lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang
masih mencari jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan


individu,dapat juga oleh individu dengan kelompok. Pergaulan mempunyai pengaruh yang
besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan
mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif.
Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna
melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih mengarah ke
pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari
jati dirinya.Pergaulan ini kebanyakan terjadi pada seorang remaja.

v
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pergaulan remaja?
2. Bagaimana pergaulan sehari-hari remaja?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja?
4. Apa saja perinsip-prinsip pergaulan?
5. Apa peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua?
6. Apa saja prinsip dasar pergaulan yang sehat?
7. Bagaimana kehidupan pergaulan remaja yang tinggal bersama seperti dalam asrama?
8. Apa dampak pergaulan yang buruk?
9. Bagaimana cara untuk keluar dari pergaulan yang buruk?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian pergaulan remaja
2. Mendeskripsikan pergaulan sehari-hari remaja
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja
4. Mengetahui prinsip-prinsip pergaulan
5. Mengetahui peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua
6. Mengetahui prinsip-prinsip dasar pergaulan yang sehat
7. Mendeskripsikan kehidupan pergaulan remaja yang tinggal bersama seperti dalam
asrama
8. Mengetahui dampak pergaulan yang buruk
9. Mendeskripsikan cara untuk keluar dari pergaulan yang buruk

1.4 Manfaat Penulisan


 Bagi pembaca :
- Agar pembaca bisa menghindari pergaulan bebas dilingkungan sekolah maupun
lingkungan rumah.
- Agar pembaca dapat mengetahui dampak negatif pergaulan bebas.
- Agar mengetahui penyebab pergaulan bebas yang marak menyebar di kalangan
remaja saat ini.

vi
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pergaulan remaja
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang lebih
baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan
diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus
mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang
berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis,
masa untuk melepaskan ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai
kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para
remaja melalui masa transisi sangat dipengaruhi oleh faktor biologis, kognitif, psikologis,
maupun faktor lingkungan. Dalam kesehariannya, remaja tidak lepas dari pergaulan dengan
remaja lain. Remaja dituntut memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat
menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tersebut
meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan
pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima umpan balik, memberi atau
menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain-lain.

Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles
bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia
lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang
masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah
terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

2.2 Pergaulan sehari-hari remaja


Remaja bergaul memang adalah sebuah kebutuhan. Sama halnya dengan dahaga yang
ingin terpuaskan. Mereka ingin mengenal banyak orang dari berbagai lingkungan. Ini
sebetulnya tidak terlepas dari proses pencarian jati diri semata. Dengan membebaskan
perasaan dan isi hati, mereka juga mengharapkan kebebasan dan ketenangan jiwa. Bila
dikekang, mereka nampak begitu sedih dan terkekang. Tapi bila pergaulan terlalu dibebaskan,

vii
juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja
masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk
pergaulan pun dapat tersampaikan.Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta.
Perilaku ini pun diterapkan pada pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka
mengekspresikan perasaan cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum.
Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa bergandengan tangan,
berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan
dan membuat mereka merasa kuatir. Namun, seringkali para orang tua lupa, bahwa saat
mereka remaja, perilaku mereka pun sering membuat kecut hati.

2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja


Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut untuk mampu mengatasi segala
permasalahan yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu
menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan
pergaulan pada remaja, ada beberapa faktor yang bisa mempengaruhinya, antara lain:

 Kondisi fisik

Penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-
hari. Mereka biasanya mempunyai standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang
mereka dambakan. Misalnya, standar cantik adalah postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit
putih. Namun tentu saja tidak semua remaja memiliki kondisi fisik seideal itu. Karenanya,
remaja harus bisa belajar menerima dan memanfaatkan bagaimanapun kondisi fisik seefektif
mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan bahwa keindahan lahiriah bukannya makna
kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru bersumber dari hati nurani, akhlak,
serta kepribadian yang baik.

 Kebebasan emosional

Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas
melakukan apa saja yang mereka sukai. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa, seorang remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikirannya, diakui
dan disejajarkan dengan orang dewasa. Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat
antara anak dan orang tua, maka pendekatan yang bersifat demokratis dan terbuka akan terasa
lebih bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun rasa saling
pengertian dimana masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain.
Saling pengertian juga dapat dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan
melakukan beberapa aktivitas tertentu bersama-sama dimana orang tua dapat menempatkan
diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Inti dari metode pemecahan konflik yang aman antara
orang tua dan anak adalah menjadi pendengar yang aktif.

 Interaksi sosial

Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk
konsep diri yang positif, sehingga seseorang mampu melihat dirinya sebagai orang yang

viii
kompeten dan disenangi oleh lingkungan. Dia memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya
sesuai dengan kenyataan yang ada (tidak dikurangi atau dilebih-lebihkan).

 Pengetahuan terhadap kemampuan diri

Setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten.
Artinya harus terus digali dan terus dirangsang agar keluar secara optimal. Kita melihat
sejauh mana potensi itu ada dan dijalur mana potensi itu terkonsentrasi untuk selanjutnya
diperdalam, hingga dapat melahirkan karya yang berarti. Dengan menerima kemampuan diri
secara positif, seorang remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat
terhadap apa yang akan ia jalani, seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.

 Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama

William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa
orang yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang
lebih sehat. Kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap positif, optimis, spontan, bahagia,
serta penuh gairah dan vitalitas. Sebaliknya, orang yang memandang agama sebagai suatu
kebiasaan yang membosankan atau perjuangan yang berat dan penuh beban akan memiliki
jiwa yang sakit. Dia akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung, serta
tertekan.

2.4 Prinsip-prinsip pergaulan


Dalam bergaul, remaja harus memiliki daftar orang- orang tertentu yang sebaiknya
dijauhi. Maksudnya adalah remaja tidak boleh bebas bergaul dengan siapa saja. Didalam
bergaul kita harus selektif dalam memilih siapa yang layak menjadi sahabat dan siapa yang
selayaknya kita jahui. Lalu seperti apakah panduan dalam memilih kawan yang selektif itu?
inilah daftar orang-orang yang sebaiknya remaja jauhi dalam pergaulan. Sahabat atau teman
yang berusaha menjerumuskan kita kedalam pelanggaran hukum Tuhan dan hukum manusia.
Misalnya ada teman yang coba menjerumuskan kita untuk berbohong, mencuri, berantem,
meminum minuman keras, merokok, menggunakan narkotika. Sahabat atau teman yang
melecehkan dan merendahkan kita, mungkin kita pernah bertemu dengan seorang teman yang
sukanya terus terusan merendahkan kita, kata-kata ejekan yang diucapkannya sengaja untuk
merendahkan kita, ada juga teman yang gantinya memberi semangat dukungan tetapi malah
sering menjatuhkan semangat dan meragukan kemampuan kita. Bila remaja bergaul dengan
teman seperti ini bukan membawa kepada peningkatan diri, dan membangun diri kearah
kedewasaan. Teman yang memanfaatkan kita, teman seperti ini adalah teman yang
menjadikan kita bagaikan sapi perah yang siap untuk dihisap dan dimanfaatkan. Mereka
menjadikan kita sebagai pesuruh, kita selalu dipaksa membayar makanan baginya,
mengerjakan Tanpa saling bergantian untuk saling menolong, membantu, memperbaiki
bukanlah persahabatan yang wajar. Pengaruh orang tua juga sangat berperan dalam
perkembangan sikap remaja, apa yang seharusnya dilakukan oleh orangtua? orang tua harus
menolong anak remajanya untuk merasakan terpenuhinya kebutuhan dikasihi, dihargai,
dihormati, dipercayai sejak anak anak masih kecil dan selanjutnya saat anak menginjak

ix
remaja orang tua bisa menolong remaja untuk memiliki daftar kriteria teman yang layak
dijadikan sahabat yang bisa menolong remaja bertumbuh sehat dan wajar melaui pergaulan
yang baik, sehingga kemanapun anak remaja pergi bisa memilih teman dengan kriteria yang
tepat. Remaja sebaiknya boleh menjalin persahabatan dengan lawan jenis, usia remaja
sebaiknya adalah usia membangun hubungan seluas luasnya dengan sesama jenis dan dengan
lain jenis tanpa harus diikat dengan ikatan khusus yaitu hubungan romantis. Ada banyak
kekayaan dan manfaat diperoleh remaja dari pergaulan kelompok sejenis maupun antar jenis
kelamin ini. Kalian masih ingat saat remaja dulu bahwa hubungan-hubungan sederhana
dengan seorang kawan adalah penting dan itu bagian dari struktur pertumbuhan yang harus
dijalani tiap remaja. Hubungan sederhana itu melatih atau merintis jalan kepada hubungan
kompleks diusia dewasa kelak. Bagi remaja sekedar berbicara saja dengan lawan jenis itu
sangat berarti, bagi pertumbuhan mereka, oleh karena berkomunikasi yang dengan santun
yang dilakukan sejak usia sangat muda akan sangat membantu dimasa transisi atau peralihan
yang lebih normal dikemudian hari, karena dijaman yang penuh dengan alat komunikasi yang
serba canggih ini ternyata kita bisa banyak temukan baik dirumah tangga atau di tengah-
tengah masyarakat, ada orang-orang yang tidak sanggup mengkomunikasikan keinginanya
dengan santun dan baik. Mereka berunjuk rasa tetapi dengan cara yang anarkis, merusak,
menyakiti, menghancurkan dan dipenuhi dengan dendam dan amarah. Hal ini adalah tanda
dari gagalnya pembinaan komunikasi yang santun itu sejak dirumah dan disaat mereka usia
remaja. Jadi sangatlah penting pergaulan yang sehat itu dilatih dan dimiliki oleh anak remaja
kita. Banyak orang salah langkah bahkan juga salah pilih teman hidup atau bahkan terpaksa
hidup membujang seumur hidup oleh karena gagal membina persahabatan diusia remaja.

Ada tempat-tempat dan aktifitas-aktifitas yang tidak selayaknya dilakukan dan


kunjungi oleh remaja. Ada tempat dan Aktifitas tertentu yang memang tidak boleh remaja
kunjungi dan lakukan karena bila dilanggar akan berdampak buruk kepada remaja dan masa
depan mereka. Misalnya saja dilarang bermain judi, nonton film porno, melihat gambar-
gambar porno, atau membuka situs-situs porno, merokok, minum minuman keras,
mengkonsumsi narkoba, walaupun hanya sekedar mengantar seorang teman ketempat seperti
itu dan meskipun hanya teman-temannya yang melakukan. Ada remaja yang berfikir kita
tidak akan terjatuh dengan hanya melihat sekali saja, pendapat itu adalah sangat berbahaya,
karena setan sedang bekerja keras untuk menjatuhkan setiap remaja.

2.5 Peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua


Pengasuh, berarti orang tua memberikan gizi, baik gizi jasmaniah atau pun gizi
batiniah dan rohani kepada anak, sehingga anak bisa bertumbuh besar menjadi orang yang
stabil dan cukup kuat. Pengarah dan pendamping, artinya pada masa ini orang tua akan
menjadi konselor bagi anak, memberikan arahan-arahan dan secara aktif orang tua memantau
perkembangan anak. Penasihat atau konsultan, secara pasif orang tua memberikan masukan
kepada anak. Peran ini dilakukan oleh orang tua saat anak sudah dewasa, biarkan anak yang
datang mencari kita, barulah kita memberikan masukan tatkala mereka datang kepada kita
dan janganlah perlakukan anak yang kini sudah dewasa seperti anak kecil lagi.

x
2.6 Prinsip dasar pergaulan yang sehat
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang
sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu
sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan
kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan. Ada beberapa prinsip dasar pergaulan yang sehat
yang perlu di perhatikan agar pergaulan dapat berjalan sebagai mana yang di harapkan.
Prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan

Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia
lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois
dan merasa paling benar. Anda pastinya tahu kenapa manusia diciptakan berbeda-beda?
Supaya manusia bisa saling mengenal, saling membantu, dan saling menutupi kekurangan
masing-masing dengan kelebihan yang kita punya. Contohnya saja orang miskin butuh
orang kaya, atasan butuh bawahan, bawahan butuh atasan, petani butuh penjual cangkul,
penjual cangkul butuh pandai besi, wanita butuh laki-laki, pelajar butuh seorang guru,
presiden butuh rakyat, penulis butuh penerbit, penerbit juga butuh penulis, dan masih
banyak yang lain. Tapi intinya kita saling membutuhkan. Jika hal ini sudah melekat dalam
jiwa kita, maka kita akan lebih mudah dalam bergaul dengan orang lain secara sehat.

2) Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak

Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda
tidak suka dirugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari
itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan
sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain, berpikir saja kita tidak diperbolehkan
apalagi kita melakukannya. Ketika seseorang hidup dengan penuh rasa respek dan saling
menguntungkan maka hubungan yang harmonis akan lebih mudah terjalin.

3) Saling menghormati dan menghargai

Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin dihargai dan dihormati orang lain,
maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai
dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan
menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang
lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati
cara berpikir orang lain dan sebagainya. Hal ini penting di lakukan untuk membangn
sebuah hubungan yang positif dengan orang lain.

4) Tidak berprasangka buruk

Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang
lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara

xi
kita dengan orang lain. Hal ini tentunya harus kita hindari, jika kita ingin membangu
sebuah hubungan yang sehat dengan orang lain.

5) Saling memahami perbedaan

Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik,
psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan
tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut. Apa yang kita rasa
cocok untuk diri kita belum tentu cocok untuk orang lain, apa yang kita pikir benar belum
tentu juga benar menurut orang lain, apa yang kita rasa baik buat diri kita belum tentu baik
untuk orang lain. Sadarilah hal ini dengan baik, supaya kita bisa menjalin hubungan yang
lebih sehat dan kondusif.

6) Saling memberikan nasihat

Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang
baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang
sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan
yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak. Untuk itu
janganlah bosan untuk memberikan nasehat kepada orang lain, apalagi mereka adalah
teman anda.

xii
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan remaja adalah proses interaksi yang dilakukan oleh remaja dengan remaja
yang dimana remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang
lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Terdapat 5 faktor yang
memengaruhi pergaulan remaja, 3 prinsip pergaulan, dan 6 prinsip dasar pergaulan yang sehat.
Pergaulan remaja di lingkungan asrama dan di luar asrama ternyata memilki perbedaan.
Perbedaannya yaitu pergaulan remaja di luar asrama lebih bebas dan sesuai dengan keadaan
rumah sedangkan di dalam asrama lebih terarah karena di asrama memilki aturan hidup
bersama yang harus dipatuhi.

3.2 Saran
Saran untuk pelajar agar dapat menggunakan waktu dengan baik dan dapat terlibat
dalam pergaulan yang baik pula. Saran bagi orang tua agar dapat mengerti keseharian remaja
sehingga dapat dengan benar mendidik dan mengarahkan remaja dalam pergaulan yang baik.
Saran bagi guru agar lebih mengetahui karakteristik murid yang juga adalah remaja sehingga
metode belajar yang diterapkan sesuai dengan mereka. Saran bagi pemerintah agar mampu
melihat kekurangan yang mengakibatkan pergaulan yang buruk sehingga pemerintah dapat
menciptakan berbagai hal baru sebagai penunjang pergaulan remaja yang baik agar terjaminnya
masa depan generasi muda.

xiii
DAFTAR PUSTAKA

http://mukiyem.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-pengaruh-pergaulan.html

https://elsasptiana.wordpress.com/2013/09/03/dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-pergaulan/

https://lstrsins.wordpress.com/2014/09/09/dunia-pergaulan-remaja-dan-etika-dalam-
pergaulan/

https://fentifs.wordpress.com/2013/09/03/pergaulan-remaja-sehari-hari/

https://megayaniimei.wordpress.com/2013/09/09/makalah-etika-dalam-pergaulan/

https://raisahadila.wordpress.com/2013/11/26/makalah-dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-
pergaulan3/

http://semua-makalah.blogspot.com/p/kunci-ditar-last-child-deary-depresiku.html

http://dibyanagalih.blogspot.com/2012/01/tips-cara-bergaul-yang-sehat-bagi.html

xiv
xv

Anda mungkin juga menyukai