i
LEMBAR PENGESAHAN
NIP. 1961052411981102001
H.Hakam Basori,S.Pd ROCHMAD SAIFUDIN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat, taufik, serta hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
karya tulis ini dengan lancar.
Karya tulis yang berjudul Pengaruh Pergaulan sehat terhadap Perilaku Siswa Siswi
SMAN 4 Probolinggo ini dengan baik. Karena sekarang ini banyaknya siswa yang
melanggar tata tertib dan seharusnya para siswa berusaha menaati tata tertib yang telah
diberikan pihak sekolah. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak
yang telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini. Saya pun sebagai penulis tidak
bisa sempurna dalam penyusunan karya tulis ini, penulis masih perlu kritik ataupun
saran.
Karya tulis ini bisa diselesaikan tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Dalam
kesempatan ini, terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapakan kepada:
1. H. Hakam Basori S.Pd selaku Kepala SMA Negeri 4 Probolinggo.
2. Rachmad Saifudin selaku Guru pembimbing yang telah memberikan saran-saran
kepada penulis sehingga penulis dapat memperbaiki kesalahan-kesahalahan
dalam karya tulis ini.
3. Orang tua penulis yang selalu mendukung dan menyemangati penulis dalam
menyelesaikan karya tulis ini.
4. Teman-teman semua yang telah turut serta memberikan pendapatnya demi
terselesaikannya karya tulis ini.
5. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu demi satu yang telah
membantu dan mendukung kami.
Penulis berharap semoga buku ini bisa bermanfaat dan memberikan acuan bagi
pengembangan dan penerapan di lapangan selanjutnya. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik-kritik yang dapat menyempurnakan buku ini.
Probolinggo, 26 April 2017
Penulis
iii
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 3 PENUTUP
iv
BAB I
PENDAHULUAN
v
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pergaulan remaja?
2. Bagaimana pergaulan sehari-hari remaja?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja?
4. Apa saja perinsip-prinsip pergaulan?
5. Apa peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua?
6. Apa saja prinsip dasar pergaulan yang sehat?
7. Bagaimana kehidupan pergaulan remaja yang tinggal bersama seperti dalam asrama?
8. Apa dampak pergaulan yang buruk?
9. Bagaimana cara untuk keluar dari pergaulan yang buruk?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian pergaulan remaja
2. Mendeskripsikan pergaulan sehari-hari remaja
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja
4. Mengetahui prinsip-prinsip pergaulan
5. Mengetahui peran dan fungsi yang seharusnya dilakukan orang tua
6. Mengetahui prinsip-prinsip dasar pergaulan yang sehat
7. Mendeskripsikan kehidupan pergaulan remaja yang tinggal bersama seperti dalam
asrama
8. Mengetahui dampak pergaulan yang buruk
9. Mendeskripsikan cara untuk keluar dari pergaulan yang buruk
vi
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Pergaulan remaja
Remaja adalah generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang lebih
baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat menguntungkan
diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Maka dari itu remaja tersebut harus
mendapatkan perhatian khusus, baik oleh dirinya sendiri, orang tua, dan masyarakat sekitar.
Banyak kita basa di media massa maupun kita lihat di media elektronik adanya remaja yang
berprestasi juga ada remaja yang melakukan tindakan atau perbuatan yang merugikan dirinya
sendiri, keluarga dan masyarakat sekitar.Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis,
masa untuk melepaskan ketergantungan terhadap orang tua dan berusaha mencapai
kemandirian sehingga dapat diterima dan diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para
remaja melalui masa transisi sangat dipengaruhi oleh faktor biologis, kognitif, psikologis,
maupun faktor lingkungan. Dalam kesehariannya, remaja tidak lepas dari pergaulan dengan
remaja lain. Remaja dituntut memiliki keterampilan sosial (social skill) untuk dapat
menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. Keterampilan-keterampilan tersebut
meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, mendengarkan
pendapat atau keluhan dari orang lain, memberi atau menerima umpan balik, memberi atau
menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan lain-lain.
Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
dapat juga oleh individu dengan kelompok. Seperti yang dikemukakan oleh Aristoteles
bahwa manusia sebagai makhluk sosial (zoon-politicon), yang artinya manusia sebagai
makhluk sosial yang tak lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai
pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia
lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun
pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau
kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu lebih
mengarah ke pergaulan bebas, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang
masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah
terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang
mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.
vii
juga sangat mengkuatirkan. Yang penting berkomunikasi dan terarah. Bilamana sang remaja
masih mampu berkomunikasi dengan keluarga dan orang tua, maka bimbingan untuk
pergaulan pun dapat tersampaikan.Merangkul dan mencium mesra ibu mereka tercinta.
Perilaku ini pun diterapkan pada pergaulan mereka sehari-hari. Dengan biasa mereka
mengekspresikan perasaan cinta dan sayang pada pacar mereka di tempat-tempat umum.
Sudah umum dilihat saat ini bila di mall-mall para remaja biasa bergandengan tangan,
berpelukan bahkan berciuman. Buat para orang tua, perilaku seperti ini sangat mengejutkan
dan membuat mereka merasa kuatir. Namun, seringkali para orang tua lupa, bahwa saat
mereka remaja, perilaku mereka pun sering membuat kecut hati.
Kondisi fisik
Penampilan fisik merupakan aspek penting bagi remaja dalam menjalani aktivitas sehari-
hari. Mereka biasanya mempunyai standar-standar tertentu tentang sosok fisik ideal yang
mereka dambakan. Misalnya, standar cantik adalah postur tinggi, tubuh langsing dan berkulit
putih. Namun tentu saja tidak semua remaja memiliki kondisi fisik seideal itu. Karenanya,
remaja harus bisa belajar menerima dan memanfaatkan bagaimanapun kondisi fisik seefektif
mungkin. Remaja harus menanamkan keyakinan bahwa keindahan lahiriah bukannya makna
kecantikan yang sesungguhnya. Kecantikan sejati justru bersumber dari hati nurani, akhlak,
serta kepribadian yang baik.
Kebebasan emosional
Pada umumnya, remaja ingin memperoleh kebebasan emosional. Mereka ingin bebas
melakukan apa saja yang mereka sukai. Dalam masa peralihan dari anak-anak menuju
dewasa, seorang remaja senantiasa berusaha agar pendapat atau pikiran-pikirannya, diakui
dan disejajarkan dengan orang dewasa. Dengan demikian, jika terjadi perbedaan pendapat
antara anak dan orang tua, maka pendekatan yang bersifat demokratis dan terbuka akan terasa
lebih bijaksana. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun rasa saling
pengertian dimana masing-masing pihak berusaha memahami sudut pandang pihak lain.
Saling pengertian juga dapat dibangkitkan dengan bertukar pengalaman atau dengan
melakukan beberapa aktivitas tertentu bersama-sama dimana orang tua dapat menempatkan
diri pada situasi remaja dan sebaliknya. Inti dari metode pemecahan konflik yang aman antara
orang tua dan anak adalah menjadi pendengar yang aktif.
Interaksi sosial
Kemampuan untuk melakukan interaksi sosial juga sangat penting dalam membentuk
konsep diri yang positif, sehingga seseorang mampu melihat dirinya sebagai orang yang
viii
kompeten dan disenangi oleh lingkungan. Dia memiliki gambaran yang wajar tentang dirinya
sesuai dengan kenyataan yang ada (tidak dikurangi atau dilebih-lebihkan).
Setiap kelebihan atau potensi yang ada dalam diri manusia sesungguhnya bersifat laten.
Artinya harus terus digali dan terus dirangsang agar keluar secara optimal. Kita melihat
sejauh mana potensi itu ada dan dijalur mana potensi itu terkonsentrasi untuk selanjutnya
diperdalam, hingga dapat melahirkan karya yang berarti. Dengan menerima kemampuan diri
secara positif, seorang remaja diharapkan lebih mampu menentukan keputusan yang tepat
terhadap apa yang akan ia jalani, seperti memilih sekolah atau jenis kegiatan yang diikuti.
William James, seorang psikolog yang mendalami psikologi agama, mengatakan bahwa
orang yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai agama cenderung mempunyai jiwa yang
lebih sehat. Kondisi tersebut ditampilkan dengan sikap positif, optimis, spontan, bahagia,
serta penuh gairah dan vitalitas. Sebaliknya, orang yang memandang agama sebagai suatu
kebiasaan yang membosankan atau perjuangan yang berat dan penuh beban akan memiliki
jiwa yang sakit. Dia akan dihinggapi oleh penyesalan diri, rasa bersalah, murung, serta
tertekan.
ix
remaja orang tua bisa menolong remaja untuk memiliki daftar kriteria teman yang layak
dijadikan sahabat yang bisa menolong remaja bertumbuh sehat dan wajar melaui pergaulan
yang baik, sehingga kemanapun anak remaja pergi bisa memilih teman dengan kriteria yang
tepat. Remaja sebaiknya boleh menjalin persahabatan dengan lawan jenis, usia remaja
sebaiknya adalah usia membangun hubungan seluas luasnya dengan sesama jenis dan dengan
lain jenis tanpa harus diikat dengan ikatan khusus yaitu hubungan romantis. Ada banyak
kekayaan dan manfaat diperoleh remaja dari pergaulan kelompok sejenis maupun antar jenis
kelamin ini. Kalian masih ingat saat remaja dulu bahwa hubungan-hubungan sederhana
dengan seorang kawan adalah penting dan itu bagian dari struktur pertumbuhan yang harus
dijalani tiap remaja. Hubungan sederhana itu melatih atau merintis jalan kepada hubungan
kompleks diusia dewasa kelak. Bagi remaja sekedar berbicara saja dengan lawan jenis itu
sangat berarti, bagi pertumbuhan mereka, oleh karena berkomunikasi yang dengan santun
yang dilakukan sejak usia sangat muda akan sangat membantu dimasa transisi atau peralihan
yang lebih normal dikemudian hari, karena dijaman yang penuh dengan alat komunikasi yang
serba canggih ini ternyata kita bisa banyak temukan baik dirumah tangga atau di tengah-
tengah masyarakat, ada orang-orang yang tidak sanggup mengkomunikasikan keinginanya
dengan santun dan baik. Mereka berunjuk rasa tetapi dengan cara yang anarkis, merusak,
menyakiti, menghancurkan dan dipenuhi dengan dendam dan amarah. Hal ini adalah tanda
dari gagalnya pembinaan komunikasi yang santun itu sejak dirumah dan disaat mereka usia
remaja. Jadi sangatlah penting pergaulan yang sehat itu dilatih dan dimiliki oleh anak remaja
kita. Banyak orang salah langkah bahkan juga salah pilih teman hidup atau bahkan terpaksa
hidup membujang seumur hidup oleh karena gagal membina persahabatan diusia remaja.
x
2.6 Prinsip dasar pergaulan yang sehat
Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang
sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu
sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan
kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan. Ada beberapa prinsip dasar pergaulan yang sehat
yang perlu di perhatikan agar pergaulan dapat berjalan sebagai mana yang di harapkan.
Prinsip dasar tersebut adalah sebagai berikut:
Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan membutuhkan manusia
lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak menjadi manusia paling egois
dan merasa paling benar. Anda pastinya tahu kenapa manusia diciptakan berbeda-beda?
Supaya manusia bisa saling mengenal, saling membantu, dan saling menutupi kekurangan
masing-masing dengan kelebihan yang kita punya. Contohnya saja orang miskin butuh
orang kaya, atasan butuh bawahan, bawahan butuh atasan, petani butuh penjual cangkul,
penjual cangkul butuh pandai besi, wanita butuh laki-laki, pelajar butuh seorang guru,
presiden butuh rakyat, penulis butuh penerbit, penerbit juga butuh penulis, dan masih
banyak yang lain. Tapi intinya kita saling membutuhkan. Jika hal ini sudah melekat dalam
jiwa kita, maka kita akan lebih mudah dalam bergaul dengan orang lain secara sehat.
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda
tidak suka dirugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan. Dari
itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme. Jangan
sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain, berpikir saja kita tidak diperbolehkan
apalagi kita melakukannya. Ketika seseorang hidup dengan penuh rasa respek dan saling
menguntungkan maka hubungan yang harmonis akan lebih mudah terjalin.
Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin dihargai dan dihormati orang lain,
maka kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai
dan menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan
menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang
lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati
cara berpikir orang lain dan sebagainya. Hal ini penting di lakukan untuk membangn
sebuah hubungan yang positif dengan orang lain.
Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang
lain. Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara
xi
kita dengan orang lain. Hal ini tentunya harus kita hindari, jika kita ingin membangu
sebuah hubungan yang sehat dengan orang lain.
Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik,
psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan
tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut. Apa yang kita rasa
cocok untuk diri kita belum tentu cocok untuk orang lain, apa yang kita pikir benar belum
tentu juga benar menurut orang lain, apa yang kita rasa baik buat diri kita belum tentu baik
untuk orang lain. Sadarilah hal ini dengan baik, supaya kita bisa menjalin hubungan yang
lebih sehat dan kondusif.
Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang
baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang
sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan
yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak. Untuk itu
janganlah bosan untuk memberikan nasehat kepada orang lain, apalagi mereka adalah
teman anda.
xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pergaulan remaja adalah proses interaksi yang dilakukan oleh remaja dengan remaja
yang dimana remaja merupakan generasi penerus yang akan membangun bangsa kearah yang
lebih baik yang mempunyai pemikiran jauh ke depan dan kegiatannya yang dapat
menguntungkan diri sendiri, keluarga, dan lingkungan sekitar. Terdapat 5 faktor yang
memengaruhi pergaulan remaja, 3 prinsip pergaulan, dan 6 prinsip dasar pergaulan yang sehat.
Pergaulan remaja di lingkungan asrama dan di luar asrama ternyata memilki perbedaan.
Perbedaannya yaitu pergaulan remaja di luar asrama lebih bebas dan sesuai dengan keadaan
rumah sedangkan di dalam asrama lebih terarah karena di asrama memilki aturan hidup
bersama yang harus dipatuhi.
3.2 Saran
Saran untuk pelajar agar dapat menggunakan waktu dengan baik dan dapat terlibat
dalam pergaulan yang baik pula. Saran bagi orang tua agar dapat mengerti keseharian remaja
sehingga dapat dengan benar mendidik dan mengarahkan remaja dalam pergaulan yang baik.
Saran bagi guru agar lebih mengetahui karakteristik murid yang juga adalah remaja sehingga
metode belajar yang diterapkan sesuai dengan mereka. Saran bagi pemerintah agar mampu
melihat kekurangan yang mengakibatkan pergaulan yang buruk sehingga pemerintah dapat
menciptakan berbagai hal baru sebagai penunjang pergaulan remaja yang baik agar terjaminnya
masa depan generasi muda.
xiii
DAFTAR PUSTAKA
http://mukiyem.blogspot.com/2012/04/contoh-makalah-pengaruh-pergaulan.html
https://elsasptiana.wordpress.com/2013/09/03/dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-pergaulan/
https://lstrsins.wordpress.com/2014/09/09/dunia-pergaulan-remaja-dan-etika-dalam-
pergaulan/
https://fentifs.wordpress.com/2013/09/03/pergaulan-remaja-sehari-hari/
https://megayaniimei.wordpress.com/2013/09/09/makalah-etika-dalam-pergaulan/
https://raisahadila.wordpress.com/2013/11/26/makalah-dunia-pergaulan-dan-etika-dalam-
pergaulan3/
http://semua-makalah.blogspot.com/p/kunci-ditar-last-child-deary-depresiku.html
http://dibyanagalih.blogspot.com/2012/01/tips-cara-bergaul-yang-sehat-bagi.html
xiv
xv