Anda di halaman 1dari 11

PERGAULAN YANG BAIK MENURUT

IMAN KRISTEN

DOSEN PENGAMPU : MANIUR BANJARNAHOR,M.PD,K

DISUSUN OLEH:

• LASRO BANJARNAHOR 5213321004


• AGRI PABEL SIMATUPANG 5213121015
• JHON RAY R PURBA 5213121030

PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNMED 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan
rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“PERGAULAN YANG BAIK MENURUT IMAN KRISTEN”.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan terima kasih kami sampaikan
kepada Bapak MANIUR BANJARNAHOR,M.PD,K. selaku dosen mata kuliah Pendidikan
Agama Kristen yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi kelancaran
penyelesaian tugas makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itudengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik yang membangundari pembaca agar penulis dapat
memperbaiki makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaatmaupun
inpirasi terhadap pembaca, sehingga menambah wawasan para pembacadan juga dapat
memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen.

Medan, 22 april 2023

Kelompok 8
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial. Jadi manusia tidak dapat hidup tanpa orang lain.
Dalam menjalankan kehidupannya, seorang manusia selalu membutuhkan pergaulan dengan
manusia lainnya agar dapat mencapai taraf tingkah laku sebagai manusia.Tak jarang pada
saat ini banyak manusia yang mengabaikan cara bergaulnya dengan sesamanya, sehingga
banyak manusia yang mengalami permasalahan dalam berinteraksi sosial. Awalnya manusia
dilahirkan dengan keadaan suci, tetapi
akibat pergaulan yang salah, semakin dia dewasa maka ia semakin mengenal dosa.Disebutka
n didalam Alkitab dalam Injil 1 Korintus 15 ayat ke
33 yaitu bahwa “….
Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.”
Untuk menghindari permasalahan dalam beriteraksi (bergaul) kepada sesamamanusia
dibutuhkan sebuah teknik atau cara untuk bergaul yang baik agar
dapat bergaul dengan benar. Oleh karena itu, penulis mengangkat judul makalah yaitu
“pergaulan yang baik menurut iman kristen”
.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara bergaul dengan baik diera modern sekarang ini agar dapatterhindar dari
masalah pergaulan yang buruk?

3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
1.Mengetahui bagaimana cara bergaul dengan baik.
2.Mengetahui Apakah bersahabat merupakan cara bergaul dengan baik.
3.Mengetahui bagaimana menurut pandangan alkitab tentang pergaulan yang baik.
4.Mengetahui apa saja suka dan duka dari bergaul.
5.Mengetahui bagaimana tahapan-tahapan dalam pergaulan.

4. Manfaat
Adapun Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Bagi Penulis yaitu untuk mengetahui bagaimana bergaul dengan baik dansemestinya
serta dapat mencoba memperluas pergaulan.
2. .Bagi pembaca yaitu untuk menambah wawasan tentang pergaulan yang benar serta
dapat mencoba memperluas pergaulan.
BAB II
PEMBAHASAN

Definisi PergaulanMenurut KBBI


Pergaulan adalah kehidupan bermasyarakat , pergaulan juga berasal dari kata bergaul yang
berarti hidup berteman (bersahabat). Pergaulan dapat didenifisikan sebagaihubungan pertemanan
atau persahabatan dengan orang laindalam suatu lingkup lingkungan masyarakat
tertentuMengapa Manusia Perlu Bergaul ?
1. Manusia adalah Makhluk Ciptaan Yang Berpribadi
Bermakna manusia memiliki kemandirian yang relatif(tidak mutlak) , dalam
pengertian bahwa ia memilikikemampuan untuk membuat keputusannya sendiri,
tetapimanusia tidak dapat berdiri sendiri . Hidupnya bergantung pada Allah pencipta-Nya
. Di dalam Allah manusia hidup , bergerak dan bernafas (Kejadian 1:26 ; 2:7 ; Kisah Para
Rasul17:28).
2. Manusia adalah Makhluk Sosial
Bermakna bahwa manusia tidak bisa menjalani semua jalan kehidupannya
sendirian , tetapi manusia membutuhkan peran orang lain dalam menjalani kehidupannya
(Kejadian2:18-23).Slide 3Tugas orangtua adalah mendidik, tapi kenalilah cara
mendidikyang pas untuk anak-anak. Dan, bukan hanya didik dengan pertimbangan atau
hikmat pribadinya, didiklah menurut firman Tuhan sehingga anak sampai tua tidak akan
menyimpang dari jalan itu.
Salah satu ketakutan orangtua yang terbesar adalah dampak pergaulan bagi anak-anak
mereka. Dan orangtua beralasanmemiliki ketakutan seperti ini karena kita melihat begitu
banyak contoh, anak-anak yang terpengaruh oleh pergaulanyang buruk dan akhirnya
mengikuti contoh buruk itu.
Masa remaja adalah masa yang penting dalam kehidupankarena di masa inilah kita
menjembatani masa kanak-kanakdan masa dewasa. Di samping itu, masa remaja adalah
masayang penting karena masa ini juga merupakan masa:
Pengujian, di mana nilai-nilai yang tadinya dianut tanpa tanyadan ragu sekarang
dipertanyakan kebenarannya danmengalami ujian dalam hidup yang riil.Misalnya,
mengapa tidak boleh berbohong, mengapa tidak boleh berhubungan seksual sebelum
nikah, mengapa tidak boleh berpacaran dengan yang tidak seiman.
Pembangunan, di mana kepingan-kepingan pengetahuan tentang dirinya mulai disatukan
untuk membentuk sebuah diri yang utuh. Apa yang disukainya dan tidak disukainya, apa
yang menjadi perasaannya atau bukan, semua dirajut menjadi satu gambar diri.
Perluasan, di mana remaja mulai membagikan dirinya dengan lebih banyak orang dan
menerima lebih banyak pula dari lingkungan di sekitarnya. Sesungguhnya berapa luasnya
diri seseorang bergantung pada seberapa luas pergaulannya. Nah, di dalam konteks inilah
kita menempatkan pergaulan remaja.
Prinsip-prinsip etika pergaulan remaja
1. Hak dan kewajiban: Hak kita memang layak untuk kita tuntut, tapi juga jangan sampai
meninggalkan kewajiban kita sebagai makhluk sosial.
2. Tertib dan disiplin: Selalu tertib dan disiplin dalam melakukan setiap aktivitas. Disiplin
waktu biar nggak keteteran.
3. Kesopanan: Senantiasa menjaga sopan santun, baik dengan teman sebaya atau orang tua
dan juga guru dimanapaun dan kapanpun.
4. Kesederhanaan: Bersikaplah sederhana .
5. Kejujuran: Jujur akan membawa kita ke dalam kebenaran. Bersikap jujurlah walau itu
pahit.
6. Keadilan: Senantiasa bersikap adil dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan teman.
7. Cinta Kasih: Saling mencintai dan menyayangi teman kita agar terhindar dari
permusuhan.
8. Suasana & tempat pergaulan kita

Memahami Etika dalam Pergaulan


Dari pembahasan di atas kami menyimpulkan:
1. Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan
situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama,
kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
2. Cara yang baik bersikap dalam pergaulan adalah bagaimana seseorang tersebut
mengutamakan perilaku yang sopan santun saat berhubungannya dengan setiap orang.
3. Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur,
pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.
4. Dampak positif dari pergaulan adalah Mampu membentuk kepribadian yang baik yang
bisa diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok
individu yang pantas diteladani.
5. Dampak negatif dari pergaulan adalah tumbuh menjadi sosok individu dengan
kepribadian yang menyimpang.
Berbagai masalah tentang masalah pergaulan remaja pada masa ini, terutama di negara
kita Indonesia, yang dikenal dengan baik budaya ketimuran kita yang terkenal mengerti
akan sopan santun juga marak terjadi.
Faktor yang mempengaruhi pergaulan remaja
Sebagai makhluk sosial, individu di tuntut untuk mampu mengatasi segala permasalahan
yang timbul sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungan sosial dan mampu
menampilkan diri sesuai dengan aturan atau norma yang berlaku. Begitu juga dengan
pergaulan pada remaja, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhinya antara lain :
1. Kondisi fisik
2. Kebebasan Emosional
3. Interaksi sosial.
4. Pengetahuan terhadap kemampuan diri
5. Penguasaan diri terhadap nilai-nilai moral dan agama
Orang bijak berkata teman yang baik adalah teman yang selalu mengajak ke jalan yang
baik dan mencegah ke jalan yang tidak baik. Ini juga salah satu prinsip pergaulan yang
sehat. Dengan saling memberikan nasehat, kita secara tidak langsung, menjalin hubungan
yang lebih sehat bukan hanya untuk dunia saja, tapi juga untuk akhirat kelak.
Tatkala kita membahas tentang pergaulan remaja, ada beberapa pertanyaan yang biasanya
kita ajukan. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
Apakah remaja boleh bergaul dengan siapa saja? Jawaban terhadap pertanyaan ini adalah,
tidak. Remaja tidak bebas bergaul dengan siapa saja sama seperti kita pun tidak bebas
dan tidak boleh bergaul dengan siapa saja. Ada orang-orang tertentu yang seharusnya
masuk dalam daftar orang yang akan kita jauhi, misalnya
➢ Teman yang memanfaatkan kita,
➢ Teman yang berupaya menjerumuskan kita ke dalam perbuatan yang melanggar hukum
manusia atau hukum Allah, atau
➢ Teman yang tidak membangun malah kerap melecehkan kita. Tugas orangtua adalah
menolong remaja memiliki sistem kriteria yang tepat sehingga ia dapat memilah teman
dengan benar.
Apakah remaja boleh bergaul dengan teman yang tidak seiman? Jawaban terhadap
pertanyaan ini adalah, boleh. Jika teman itu tidak masuk dalam daftar teman yang harus
dijauhi, kendati berbeda iman kepercayaan, seyogianya remaja diizinkan menjalin
pertemanan dengannya. Ada banyak kesamaan di antara kita sebagai sesama insan
ciptaan Allah dan di atas landasan kesamaan ini kita dapat menjalin relasi yang kuat. Kita
dapat saling mengisi dan memperkaya kehidupan kita masing-masing di samping menjadi
saksi bagi Kristus. Namun, dalam hal berpacaran dengan yang tidak seiman, batasnya
adalah tidak boleh karena Tuhan menghendaki kita menikah hanya dengan yang seiman
(1 Korintus 7:39).
Seberapa dekatnya remaja boleh menjalin relasi dengan lawan jenisnya? Remaja boleh
menjalin relasi yang dekat dengan lawan jenis namun sebaiknya remaja tidak menjalin
relasi romantis yang eksklusif sampai ia menginjak usia pemuda. Ada begitu banyak
kekayaan yang hanya dapat diperoleh dari perkawanan kelompok dan akan langsung
hilang bila kita mengikatkan diri ke dalam relasi eksklusif. Inilah saatnya remaja
mengenal lawan jenis dalam lingkup yang aman yakni bebas ikatan.
Apakah remaja boleh bebas menentukan tempat dan aktivitas yang ingin dilakukannya?
Jawabannya adalah, tidak. Ada tempat dan aktivitas yang tidak seharusnya dikunjungi
atau dilakukan oleh remaja. Misalnya, jangan mengunjungi tempat pelacuran, jangan
menonton film porno, jangan memulai kebiasaan buruk yang mencandu seperti merokok
atau menenggak minuman keras, bersumpah serapah, berjudi dsb.
Masa remaja merupakan masa yang sangat kritis, masa untuk melepaskan ketergantungan
terhadap orang tua dan berusaha mencapai kemandirian sehingga dapat diterima dan
diakui sebagai orang dewasa. keberhasilan para remaja melalui masa transisi sangat
dipengaruhi oleh faktor biologis(faktor fisik), kognitif(kecerdasan intelektual),
psikologis(faktor mental), maupun faktor lingkungan. Dalam kesehariannya,remaja tidak
lepas dari pergaulan dengan remaja lain. remaja dituntut memiliki keterampilan sosial
(social skill) untuk dapat menyesuaikan diri dengan kehidupan sehari-hari. keterampilan-
keterampilan tersebut meliputi kemampuan berkomunikasi, menjalin hubungan dengan
orang lain, mendengarkan pendapat/ keluhan dari orang lain, memberi / menerima umpan
balik, memberi/ menerima kritik, bertindak sesuai norma dan aturan yang berlaku, dan
lain-lain.
Prinsip dasar pergaulan yang sehat
Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang
ekstrem, yaitu terlalu sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Semestinya lebih di
tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna
menjalin persaudaraan serta menambah wawasan.
1. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan
dan merasa paling benar. Seperti kita ketahui bersama bahwa setiap manusia pasti akan
membutuhkan manusia lain. Keadaan ini harus kita sadari betul, supaya kita tidak
menjadi manusia paling egois
2. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak
Hubungan yang baik adalah hubungan yang saling menguntungkan. Saya yakin anda
tidak suka di rugikan demikian sebaliknya orang lain juga tidak suka kita rugikan.
Dari itulah salah satu dasar pergaulan sehat yang lain adalah simbiosis mutualisme.
Jangan sampai kita berpikir untuk merugikan orang lain
3. Saling menghormati dan menghargai
Satu kata yang selalu saya ingat jika kita ingin di harga dan di hormati orang lain, maka
kita harus lebih dulu bisa menghargai dan menghormati orang lain. Mengahargai dan
menghormati orang lain ini bisa di lakukan dengan banyak hal seperti menghargai dan
menghormati pendapat orang lain, menghargai dan menghormati cara beribadah orang
lain, menghargai dan menghormati adat istiadat orang lain, menghargai dan menghormati
cara berpikir orang lain dan sebagainya.
4. Tidak berprasangka buruk
Agama menapun jelas melarang seseorang untuk berprasangka buruk kepada orang lain.
Karena prasangka buruk hanya akan mendatangkan masalah dan permusuhan antara kita
dengan orang lain.
5. Saling memahami perbedaan
Manusia di lahirkan dengan berbagai macam perbedaan, baik itu dari segi fisik,
psikologis, ras, suku, budaya dan lain-lain. Setiap manusia itu memiliki keunikan
tersendiri, karena hal inilah kita harus memahami perbedaan tersebut.
6. Saling memberikan nasihat
Masalah pergaulan remaja juga dapat dijadikan sarana titik kebangkitan para remaja
dengan cara melakukan kegiatan yang berguna bagi diri sendiri dan orang lain, seperti
mewakili sekolah masing-masing dalam perlombaan, melakukan penanaman hijau, dan
lain sebagainya. Dengan kegiatan tersebut, maka dapat membantu remaja dalam
menyiapkan masa depannya.
Adapun ciri-ciri persahabatan yang baik adalah sebagai berikut.
1. Persahabatan yang baik tidak mementingkan diri sendiri. Amsal 17:17
mengatakan bahwa “seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu dan menjadiseorang
saudara dalam kesukaran” Seorang sahabat yang berkata, “Akumengasihimu jika ...” atau
“Aku mengasihimu bila ...” bukan sahabat sepertiyang dilukiskan oleh Alkitab. Sahabat
sejati akan berkata, “Aku mengasihimusetiap waktu.” Kasihku tidak bersyarat dan tidak
mementingkan diri sendiri.
2. Persahabatan sejati bersifat teguh. Jika Anda ingin sungguh-sungguhmengetahui
berapa banyak sahabat yang Anda miliki dan siapa mereka, buatlahkesalahan dan lihatlah
apa yang terjadi. Setelah Anda mengalami kesulitan,coba lihat berapa banyak sahabat
Anda yang masih setia kepada Anda?Persahabatan sejati itu teguh.
3. Persahabatan sejati bersedia berkorban. Kalau Anda ingin menjadi sahabat,Anda harus
hidup dengan bersedia berkorban bagi orang yang menerima persahabatan Anda.
4. Persahabatan sejati bersifat menyucikan. Amsal 27:17 berkata, “Besimenajamkan besi,
orang menajamkan sesamanya.” Seorang sahabat sejati akanmenjadikan Anda orang yang
lebih baik. Persahabatan sejati membuat hidupAnda lebih maju, mempertajam kecerdasan
Anda dan membuat Anda lebih giat. Alkitab berkata dalam Amsal 27:6, “Seorang kawan
memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah limpah.”
Kita harus membangun persahabatan dengan orang-orang non-Kristen juga.
Inihendaknya tidak merupakan hubungan dengan maksud penginjilan(persahabatan demi
satu jiwa), melainkan persahabatan karena kita benar benar mengasihi orang-orang
tersebut.
5.Jangan jadikan sahabat kita sebagai saingan terberat Anda. Hilangkan perasaaniri atas
keberhasilan sahabat kita. Jadikanlah rasa iri tersebut sebagai cambuk bagi
Anda agar berbuat lebih baik lagi. Lalu, jangan lupa ikutlah berbahagiadengan
keberhasilan yang telah dicapainya.
6.Jangan pernah ragu untuk minta maaf pada sahabat saat Anda melakukansebuah
kesalahan padanya. Setelah itu, berusahalah perbaiki kesalahan Anda.Begitu pula
sebaliknya, berikanlah maaf dan lupakan kesalahan sahabat Anda jika ia bersalah

Maka, sebagai kesimpulan khusus berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari
analisis data ialah :
1. Lingkungan pergaulan dapat mengubah kepribadian para remaja.
2. Remaja dengan lingkungan pergaulan yang baik lebih baik kepribadiannya daripada
anak dengan lingkungan pergaulan yang jelek.
3. Peran orang tua, teman, guru, dan masyarakat sangatlah dibutuhkan bagi remaja dalam
bentuk contoh dan nasihat untuk menghadapi masalah pergaulan remaja.
4. Timbulnya rasa peduli terhadap lingkungan dan pergaulan remaja, setelah melakukan
perbuatan yang baik dan berguna.
Oleh karena itu, para ‘remaja’ harus berhati hati agar kita tidak terjebak dan tidak mudah
terpengaruh pergaulan jaman sekarang yang bersifat negatif
Nasihat Firman Tuhan: Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka
pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari jalan itu. Amsal 22:6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Manusia diciptakan sebagai mahluk sosial dimana manusia itu tidak dapat hidup
sendirian. Oleh sebab itu, manusia membutuhkan pergaulan. Pergaulan itusendiri merupakan
hubungan antara dua orang atau lebih yang biasanya terbentuk oleh beberapa faktor, seperti
faktor kesamaan. Dalam membangun pergaulanhendaklah kita tidak memandang orang dari
luarnya saja, sama seperti Tuhan yangmengasihi semua manusia tanpa pandang bulu.Tak hanya
itu saja, pergaulan umat kristen bukanlah pergaulan yang eksklusifdengan orang kristen saja.
Kita boleh bergaul dengan semua orang asalkan pergaulan itu merupakan pergaulan yang
benar dan bertanggungjawab. Pergaulanitulah yang akan menjadi hubungan persahabatan yang
sejati. Persahabatan sejatiadalah persahabatan yang teguh sama seperti hubungan Tuhan dan
manusia.Hubungan Tuhan dan manusia adalah perwujudan dari persahabatan sejati. Dan
kitasebagai mahluk sosial hendaklah dapat membangun pergaulan yang baik yangnantinya dapat
menjadi hubungan persahabatan yang sejati.

2. Saran
Sebagai Mahasiswa dan Pengikut Kristus, kita boleh bergaul dengan semuaorang, tetapi
dengan pergaulan yang benar sesuai Firman Tuhan serta pergaulanyang bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai