Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

FAKULTAS TEKNIK

KELOMPOK 4 PERKEMBANGAN
PESERTA PENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
Riyan Robson Renata Purba ( 5213321012 )
Andre Josua Sianturi ( 5213321025 )
Vincentius Efendianto Nainggolan ( 5212421006 )
Nabil Gifari ( 5213121004 )
Aryan Marzan Waruwu ( 5213121031 )
LASRO BANJARNAHOR ( 5213321004 )
RENDI FIRMANSYAH TARIGAN ( 5211121015 )
PERKEMBANGAN INTELEKTUAL
A. PENGERTIAN PERKEMBANGAN INTELEKTUAL

1. Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi karena adanya proses kematangan
belajar. Perkembangan bukan sekedar penambahan tinggi badan seseorang melainkan suatu proses integrasi dari
organisasi atau struktur dan fungsi tingkah laku yang komplek dari individu yang bersangkutan, mengarah pada
tingkat yang lebih tinggi dan bersifat menetap beserta tidak dapat diputar kembali. Intelegensi mengandung unsur-
unsur yang sama dengan yang dimaksudkan dalam istilah intelektual, yang menggambarkan kemampuan seseorang
dalam berpikir dan bertindak.

2. Pekembangan intelektual menurut beberapa ahli :

• Menurut Cattel, (dalam Clark, 1983) kaum intelektual adalahkombinasi sifat-sifat manusia yang terlihat
dalam kemampuanmemahami hubungan yang lebih kompleks, semua proses berfikirabstrak, menyesuaikan
diri dalam pemecahan masalah dan kemampuanmemperoleh kemampuan baru.

• William Sterm, (dalam Sunarto, 1994) mengemukakan intelektualmerupakan kesanggupan untuk


menyesuaikan diri kepada kebutuhan-kebutuhan baru dengan menggunakan alat berfikir sesuai
dengantujuannya
B. KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN INTELEKTUAL REMAJA
Intelegensi pada masa remaja tidak mudah diukur, karena tidak mudah terlihat perubahan
kecepatan perkembangan kemampuan tersebut. Pada umumnya umur tiga sampai empat tahun
pertama menunjukkan perkembangan kemampuan yang hebat, selanjutnya akan terjadi
perkembangan yang teratur. Pada masa remaja kemampuan untuk mengatasi masalah yang
majemuk bertambah. Pada awal masa remaja, kira-kira pada umur 12 tahun, anak berada pada
masa yang disebut masa operasi formal (berpikir abstrak). Pada masa ini remaja telah berpikir
dengan mempertimbangkan hal yang “mungkin“ di samping hal yang “nyata”
Berpikir operasional-formal memiliki dua sifat yang penting, yaitu:
1. Sifat deduktif – hipotesis
Dalam menyelesaikan suatu masalah, seorang remaja akan mengawalinya dengan
berpikir teoritik. Ia menganalisis masalah dan mengajukan cara penyelesaian hipotesis. Pada
dasarnya pengajuan hipotesis itu menggunakan cara berpikir induktif di samping deduktif. Oleh
sebab itu, sifat berpikir ini sebenarnya mencakup deduktif – induktif – hipotesis.

2. Berpikir operasional juga berpikir kombinatoris


Sifat ini merupakan kelengkapan sifat yang pertama dan berhubungan dengan cara
bagaimana melakukan analisis. Anak berpikir operasional formal terlebih dahulu secara teoritik
membuat matrik mengenai macam-macam kombinasi yang mungkin, kemudian secara sistematik
mencoba mengisi sel matriks tersebut secara empirik.
.
C. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN INTELEKTUAL (KOGNITIF)

Setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru
di lahirkan sampai mengijak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan
kognitif.
Empat tingkat perkembangan kognitif itu adalah:
1. Tahap sensorimotor: dari lahir hingga 2 tahun (anak mengalami dunianya melalui
gerak dan inderanya serta mempelajari permanensi obyek)
2. Tahap pra-operasional: dari 2 hingga 7 tahun (mulai memiliki kecakapan motorik)
3. Tahap operasional konkret: dari 7 hingga 11 tahun (anak mulai berpikir secara logis
tentang kejadian-kejadian konkret)
4. Tahap operasional formal: setelah usia 11 tahun (perkembangan penalaran abstrak)
D. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERKEMBANGAN
INTELEKTUAL

• Faktor genetik. Pembawaan ditentukan oleh sifat dan cirri yang dibawa sejak lahir.Banyak
teori dan hasil penelitian menyatakan bahwa kapasitasIntelektual dipengaruhi oleh gen
orang tua. Namun, yang cenderungmempengaruhi tinggi atau rendahnya tingkat kecerdasan
anaktergantung faktor gen mana (ayah atau ibu) yang dominant mempengaruhinya pada saat
terjadinya “konsepsi” individu

• Faktor gizi. Kuat atau lemahnya fungsi intelektual juga ditentukan oleh giziyang
memberikan energi / tenaga bagi anak sehingga dapat tumbuhdan berkembang dengan
baik. 

• Faktor kematangan.faktor kematangan mempengaruhi struktur intelektual,


sehinggamenimbulkan perubahan-perubahan kualitatif dari fungsi intelektual.Yaitu
kemampuan menganalisis (memecahkan suatu permasalahanyang rumit) dengan baik.

• Kebebasan psikologi. Kebebasan psikologis perlu dikembangkan pada anak


agarintelektualnya berkembang dengan baik. Anak yang memilikikebebasan untuk
berpendapat, tanpa disertai perasaan takut atau cemasdapat merangsang berkembangnya
kreativitas dan pola pikir.
• Faktor pembentukan. Pendidikan dan latihan yang bersifat kognitif dapat
memberikansumbangan terhadap fungsi intelektual seseorang. Misalnya, orang tuayang
menyediakan fasilitas sarana seperti bahan bacaan majalah anak-anak dan sarana
bermain yang memadai, semua ini dapat membentukanak menjadi meningkatkan fungsi
dan kualitas pikirannya, padagilirannya situasi ini akan meningkatkan perkembangan
Intelektualanak dibanding anak seusianya

• Faktor minat dan pembawaan. Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan
merupakandorongan bagi perbuatan itu
kesimpulan

Intelektual merupakan kemampuan yang dibawa individu sejaklahir. Intelektual akan


berkembang bila lingkungan memungkinkan dankesempatan tersedia. Intelek dapat
pula dikatakan sebagai kecerdasanindividu yang dapat memicu proses berfikir
seseorang, dayamenghubungkan, kemampuuan menilai, dan
kemampuanmempertimbangkan

Anda mungkin juga menyukai