Anda di halaman 1dari 5

BAB II

PEMBAHASAN
A. Kemampuan mengenal angka
1. Pengertian kognitif
Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk
menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Proses
kognitif berhubungan dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang
dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar.
Pembelajaran kognitif yang diterapkan pada anak harus diajarkan melalui bahasa
sehari-hari dengan contoh yang ada pada kehidupan sehari-hari. Hal tersebut dimaksudkan
agar anak dapat memahami konsep-konsep menjadi sesuatu yang konkret dan nyata. Anak
pun harus diberi pemahaman melalui peragaan langsung yang dikemas melalui bermain
agar pembelajaran lebih bermakna.Sedangkan menurut Williams dalam Susanto (2011 :
56).
Kognitif adalah bagaimana cara individu bertingkah laku, cara individu bertindak,
yaitu cepat lambatnya individu didalam memecahkan suatu masalah yang dihadapinya.
Gambaran yang diberikan Williams tentang ciri-ciri perilaku kognitif adalah :
Berpikir lancar, yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan dan arus
pemikiran lancar. Berpikir luwes, yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam,
mampu mengubah cara atau pendekatan dan arah pemikiran yang berbeda-beda.
Berpikir orisinal, yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim atau lain dari yang lain
yang jarang diberikan kebanyakan orang lain. Berpikir terperinci (elaborasi), yaitu
mengembangkan, menambah, memperkaya suatu gagasan, memerinci detail-detail, dan
memperluas suatu gagasan. Anak yang proses berpikirnya berkembang dengan cepat dan
baik sejalan dengan kehidupannya yang akan berkembang dengan baik dan optimal pula.
Proses berpikir anak dapat dilihat dari bagaimana cara mereka dalam bertindak, mengatasi
suatu situasi dalam memecahkan masalah, serta bagaimana sikap anak dalam mengambil
keputusan. Kemudian menurut Sary (2015 : 68). Kognitif berkaitan dengan memori dan
intelegensi yang akan mengalami kemerosotan dengan terus bertambahnya usia. Bahkan
kesimpulan usia terkait dengan penurunan proses kognitif ini tercermin dalam masyarakat
ilmiah. Akan tetapi berdasarkan sejumlah hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadinya
kemerosotan proses kognitif dengan penurunan kemampuan fisik sebenarnya hanya salah
satu stereotip budaya yang meresap dalam diri manusia.
Kognitif akan berkembang lebih optimal dalam kehidupan seseorang sejalan dengan
tumbuh kembangnya. Dalam segala aktivitasnya, seseorang dapat beraktivitas dengan baik
dan optimal juga. Bukan berarti semakin dengan bertambahnya usia seseorang, maka
semakin menurun pula perkembangan kognitifnya. Semakin bertambahnya usia
seseorang, maka akan berkembang pula kognitifnya jika terus tetap belajar, menggali
potensi yang ada dalam dirinya, serta mencari pengetahuan-pengetahuan baru.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa kognitif
adalah suatu proses berpikir yang melibatkan kemampuan anak untuk menghubungkan,
menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa. Tidak hanya itu, cara anak
dalam bertingkah laku serta bertindak didalam memecahkan suatu masalah yang
dihadapinya dapat membuat anak menjadi lebih dewasa dalam berpikir dan memutuskan
sesuatu. Kognitif yang seseorang miliki akan berkembang seiring dengan berjalannya
waktu apabila terus diberi stimulasi atau rangsangan serta kemauan yang tertanam dalam
diri untuk terus belajar, menggali potensi yang ada dalam dirinya, serta mencari
pengetahuan-pengetahuan baru.
2. Pengertian Kemampuan Mengenal Angka
1. Kemampuan meruoakan daya untuk melakukan suatu tindakan sebagai hasil dari
pembawaan dan latihan. Seseorang dapat melakukan sesuatu karena adanya kemampuan
yang dimiliki. Dalam pandangan Munandar, kemampuan ini ialah potensi seseorang yang
merupakan bawaan sejak lahir serta dipermatang dengan adanya pembiasaan dan latihan,
sehingga ia mampu melakukan sesuatu (Susanto,2011:98).
Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan kemampuan
adalah daya yang dihasilkan dari pembawaan dan juga latihan yang mendukung individu
dalam menyelesaikan tugasnya.
Berkaitan dengan kemampuan mengenal angka, menurut Hurlock (1978:51-52), seiring
dengan perkembangan pemahaman bilangan permulaan ini, menyatakan bahwa konsep
yang dimulai dipahami anak sejalan dengan bertambahnya pengalaman yang dialami
anak, diantara nya konsep bilangan. Konsep bilangan berhubungan dengan kata kata,
ketika anak mulai bicara.
Kemampuan mengenal angka, termasuk dalam perkembangan kognitif yang merupakan
dasar bagi perkembangan intelegensi pada anak. Intelegensi merupakan suatu proses
berkesinambungan yang menghasilkan struktur dan diperlukan dalam interaksi dan
lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungan individu akan memperoleh pengetahuan
dengan mengunakan asimilas, akomodasi dan dikendalikan oleh prinsip keseimbangan
( Saputra dan Rudianto, 2005:165).
Pengalaman yang dialami seorang anak mempengaruhi konsep bilangan anak, karena
itulan secara umum anak yang memulai pendidikan ditaman kanak kanak umumnya
belajar arti bilangan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak pengalami pendidikan di
taman kanak kanak (Ahmad susanto, 2011:107)
3. Fungsi Mengenal Angka Pengajaran mengenal angka
Kemampuan mengenal angka pada anak usia dini merupakan salah satu upaya pengenalan
konsep matematika sejak dini. Menurut Suyanto (2005:55), fungsi matematika sebenarnya
bukan sekedar untuk berhitung tetapi untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan
anak terutama aspek kognitif disamping itu, menurut Gardner (Suyatno,2005:55), matematika
juga berfungsi untuk mengembangkan kecerdasan anak, khususnya kecerdasan yang disebut
dengan istilah logico matgematic.
Pembelajaran mengenal angka memiliki fungsi yang cukup beragam diantaranta adalah agar
anak mampu mengetahui angka dengan aktivitas kongkrit, selain itu Sri ningsinh(2008:63)
menyatakan bahwa anak mendapatkan pemahaman terhadap nilai dan tempat, misalnya dapat
membedakan angka 14 dan angka 41. Selain itu juga terdapat fungsi pembelajaran bilangan
bagi anak usia TK antara lain :
a. Anak menjadi familiar dengan angka yang akan ditemui disepanjang hidupnya, karena
pada dasarnya anak tidak akan lepas dari angka.
b. Dengan adanya pembelajaran bilangan bagi anak usia TK , mudah memberi pemahaman
arti angka, maksud dari angka tersebut baik secara abstrak maupun kongkrit.
c. Mengenal bilangan bisa menjadi salah satu cara untuk melatih daya ingat anak.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan mengenal angka


Perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan dari cara berpikir anak. Ada faktor
yang mempengaruhi perkembangan tersebut. Faktor yang mempengaruhi perkembangan
kognitif menurut Piaget yang dikutip oleh Siti Partini bahwa “pengalaman yang berasal dari
lingkungan dan kematangan, keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak”.12
Sedangkan menurut Soemiarti dan Patmonodewo perkembangan kognitif dipengaruhi oleh
pertumbuhan sel otak dan perkembangan hubungan antar sel otak. Kondisi kesehatan dan gizi
anak walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan anak.
Menurut Piaget yang dikutip oleh Asri Budiningsih makin bertambahnya umur seseorang
maka makin komplekslah susunan sel sarafnya dan makin meningkat pada kemampuannya.
Ketika individu berkembang menuju kedewasaan akan mengalami adaptasi biologis dengan
lingkungannya yang akan menyebabkan adanya perubahan-perubahan kualitatif di dalam
struktur kognitifnya.
Ada pendapat lain lain yang menyatakan bahwa banyak faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan kognitif antara lain:
1. Faktor Hereditas/Keturunan
Teori hereditas atau nativisme yang dipelopori oleh seorang ahli filsafat Schopenhauer,
mengemukakan bahwa manusia yang lahir sudah membawa potensi tertentu yang tidak dapat
dipengaruhi oleh lingkungan. Taraf intelegensi sudah ditentukan sejak lahir.
2. Faktor Lingkungan
Jhon Locke berpendapat bahwa, manusia dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas putih
yang belum ternoda, terkenal dengan teori tabula rasa. Taraf intelegensi ditentukan oleh
pengalaman dan pengetahuan yang diperolehnya dari lingkungan hidupnya.
3. Faktor Kematangan
Tiap organ (fisik maupaun psikis) dikatakan matang jika telah mencapai kesanggupan
menjalankan fungsinya masing-masing. Hal ini berhubungan dengan usia kronologis.
4. Faktor Pembentukan
Pembentukan adalah segala keadaan di luar diri seseorang yang mempengaruhi perkembangan
intelegensi. Ada dua pembentukan yaitu pembentukan sengaja (sekolah formal) dan
pembentukan tidak sengaja (pengaruh alam sekitar).
5. Faktor Minat dan Bakat
Minat mengarahkan perbuatan kepada tujuan dan merupakan dorongan untuk
berbuat lebih giat dan lebih baik. Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat
kecerdasannya. Seseorang yang memiliki bakat tertentu akan semakin mudah dan cepat
mempelajarinya.
6. Faktor Kebebasan
Keleluasaan manusia untuk berfikir divergen (menyebar) yang berarti manusia dapat memilih
metode tertentu dalam memecahkan masalah dan bebas memilih masalah sesuai kebutuhan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa faktor utama yang
mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah faktor kematangan dan pengalaman yang
berasal dari interaksi anak dengan lingkungan. Dari interaksi dengan lingkungan, anak akan
memperoleh pengalaman dengan menggunakan asimilasi, akomodasi, dan dikendalikan oleh
prinsip keseimbangan. Pada anak TK, pengetahuan itu bersifat subyektif dan akan
berkembang menjadi obyektif apabila sudah mencapai perkembangan remaja atau dewasa.
5. Metode mengembangkan kemampuan kognitif dalam mengenal angka

6. Media Untuk Mengembangkan Kemampuan mengenal angka


Menurut National Council of teachers mathematic yang selanjutnya disebut NCTM (Copley,
2001;14) terdapat beberapa media yang dapat digunakan dalam pembelajaran mengenal angka
antara lain :
(a) media nyata yang dapat dimanipulasi seperti balok angka, lego.
(b) media simbol seperti kartu angka, dadu, garis angka.
(c) media yang bisa mempresentasikan secara abstrak seperti kakulator, computer dan
sebagainya.tetapi dengan media tersebut anak tidak tertarik dan cepat merasa bosan
sehingga guru harus lebih kreatif mencari media yang lebih menarik bagi anak.
7. Prinsip pelaksanaan peningkatan kemampuan mengenal angka
Para psikologi perkembangan menyadari bahwa gambaran pola perkembangan yang tepat
merupakan dasar untuk memahami anak anak.
Mereka juga mengetahui bahwa diperlukan pengetahuan tentang apa yang menyebabkan adanya
variasi dalam perkembangan untuk memahami setiap anak anak secara pribadi (Hurlock,
1978:22).
Untuk mencapai suatu pembelajaran yang efektif,

Anda mungkin juga menyukai