PENDAHULUAN
1
lainnya. Intelegensi mempengaruhi cara individu menyelesaikan permasalahan
yang dihadapinya. Semakin cerdas seseorang, maka akan semakin mudah dan
cepat menemukan jawaban dari permasalahan yang dihadapinya.
Pengembangan kognitif dimaksudkan agar individu mampu
mengembangkan kemampuan persepsinya, ingatan, berpikir, pemahaman
terhadap symbol, melakukan penalaran dan memecahkan masalah.
Salah satu permainan edukatif yaitu puzzle karena dapat mempengaruhi
kecerdasan kognitif pada anak. Menurut KKBI (2003:352), puzzle adalah
teka-teki. Menurut Hamalik (1980:57), gambar adalah sesuatu yang
diwujudkan secara visual dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan perasaan
dan pikiran. Oleh karena itu, media puzzle merupakan media gambar yang
termasuk ke dalam media visual karena dapat dicerna melalui indera
penglihatan.
2
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dalam penelitian ini, maka rumusan
masalah adalah “Apakah ada pengaruh permainan puzzle terhadap
perkembangan kognitif pada anak usia dini di TK AL-Khairaat Taipa
Kecamatan Palu Utara Tahun Ajaran 2018/2019 ?”
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
4
sambungan(kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah dicapai sebelumnya.
Hasil-hasil tersebut berbeda secara kualitatif antara yang satu dengan yang
lainnya. Anak akan melewati tahapan-tahapan perkembangan kognitif atau
periode perkembangan. Setiap periode perkembangan, anak berusaha
mencari keseimbangan antara struktur kognitifnya dengan pengalaman-
pengalaman baru.Ketidakseimbangan memerlukan pengakomodasian baru
serta merupakan transformasi ke periode berikutnya.
5
2.1.2 Tahapan Perkembangan Kognitif
6
stimulasi pada otak untuk menangkap informasi atau ilmu yang masuk
untuk dapat lebih mengembangkan kemampuan kognitif yang
dimilikinya.
4. Pembentukan : pembentukan adalah segala keadaan di luar diri
seseorang yang mempengaruhi perkembangan intelegensi.
Pembentukan dapat dibedakan menjadi pembentukan sengaja dan
pembentukan tidak sengaja, sehingga manusia berbuat intelegen
karena untuk mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk
penyesuaian diri.
5. Minat dan bakat : minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan
dan merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Apa yang menarik minat
seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan lebih baik lagi.
Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan bawaan, sebagai
potensi yang masih perlu dikembangkan dan dilatih agar dapat
terwujud. Bakat seseorang akan mempengaruhi tingkat kecerdasannya.
Artinya, seseorang yang memiliki bakat tertentu, maka akan semakin
mudah dan cepat mempelajari hal tersebut.
6. Kebebasan : kebebasan yaitu kebebasan manusia berpikir divergen
yang berarti bahwa manusia itu dapat memilih metode-metode yang
tertentu dalam memecahkan masalah-masalah, juga bebas dalam
memilih masalah sesuai kebutuhannya. Dengan demikian anak dapat
melatih perkembangan kognitif dengan berbagai permainan yang
bersifat menyenangkan bagi anak
7
2.2 Permainan Puzzle
8
kemampuan berfikirnya untuk dapat menyatukan kembali posisi gambar
pada tempatnya yang sesuai.
9
menyusun angka sesuai urutannya. Selain itu, puzzle angka juga
bermanfaat untuk melatih koordinasi mata dengan tangan, melatih
motorik halus serta menstimulasi kerja otak.
6. Puzzle Logika : Puzzle gambar yang dapat mengembangkan
keterampilan serta anak akan berlatih untuk memecahkan masalah.
Puzzle ini dimainkan dengan cara menyusun kepingan puzzle hingga
membentuk suatu gambar yang utuh.
7. Puzzle Geometri : Puzzle yang dapat mengembangkan keterampilan
mengenali bentuk geometri (segitiga, lingkaran, persegi dan lain-lain).
Selain itu, anak akan dilatih untuk mencocokan kepingan puzzle
geometri sesuai dengan papan puzzlenya.
10
4. Melatih konsentrasi
11
belajar dan tidak membosankan. Permainan puzzle dapat mengembangkan
aspek kognitif pada anak usia dini.
12
dan lain-lain sesuai dengan logika. Jika sudah menaruh bagian hidung
berarti mulut ada di bagian bawahnya.
13
termotivasi untuk semangat belajar. Kemampuan kognitif anak setelah
menggunakan media puzzle mengalami peningkatan yang baik dari
setiap siklusnya.
2.6 Hipotesis
14
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah “Permainan Puzzle
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif pada anak usia dini di TK
AL-Khairaat Taipa Kecamatan Palu Utara Tahun Ajaran 2018/2019.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
16
Design ini dapat digambarkan sebagai berikut :
𝑂1 X 𝑂2
17
3.3 Varibel Penelitian
18
melakukan pengamatn penelitian menggunakan instrumen
penelitian yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya.
2. Observasi terstruktur : observasi yang tidak dipersiapkan secara
sistematis tentang apa yang akan diobservasi. Hal tersebut
dikarenakan peneliti tidak tahu pasti tentang apa yang akan
diamati.
19