PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak usia 3-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
informal.
Pendidikan anak usia dini di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2002 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”. Undang-undang pasal 28 juga
mengatur jenjang, penyelenggaraan dan jalur pendidikan anak usia dini.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990 Pasal 1.2 :
“Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang
menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai
memasuki pendidikan dasar” (Nurhayati, 2011:22).
Kurikulum PAUD dikembangkan sesuai dengan kebutuhan anak dengan
mengacu pada dalam Peremendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar
PAUD. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai
potensi masing-masing. Pendidik bertugas membantu, jika anak
membutuhkan.
Kurikulum PAUD terdiri dari seperangkat bahan pembelajaran yang
mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
Setiap Lembaga PAUD dapat mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri
sesuai dengan ciri lembaga masing-masing dengan memenuhi prinsip dan
capaian perkembangan minimal yang tertera dalam Permendiknas No. 58
Tahun 2009 tentang Standar PAUD, sebagai acuan.
Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dan semakin canggih seiring
pertambahan usia (Setiono, 2008 : 20) (a) Periode sensorimotor (usia 0–2
tahun) (b) Periode praoperasional (usia 2–7 tahun) (c) Periode operasional
konkrit (usia 7–11 tahun) (d) Periode operasional formal (usia 11 tahun
sampai dewasa).
Anak usia B merupakan tahap praoperasional. Anak dapat belajar apa saja
asal tidak dipaksakan termasuk belajar sains sejak dini. Belajar sains sejak
dini dimulai dengan memperkenalkan alam dengan melibatkan lingkungan
untuk memperkaya pengalaman anak. Anak akan belajar bereksperimen,
bereksplorasi dan menginvestigasi lingkungan sekitarnya sehingga anak
mampu membangun suatu pengetahuan yang nantinya dapat digunakan pada
masa dewasanya.
Tetapi pada kenyataannya di lapangan, anak-anak PAUD An-Nikmah
kurang berminat pada pembelajaran sains. Terutama dalam kegiatan
membandingkan, mengukur, memperkirakan, mengklasifikasikan serta
mengkomunikasikan tentang suatu. Padahal pembelajaran sains mengajarkan
pada anak usia dini tentang bagaimana caranya mencari tau dan bagaimana
mencari informasi benar tentang bahan pembuktian terhadap suatu gejala.
Sedangkan Pembelajaran sains di PAUD An-Nikmah masih berupa konsep
dan hafalan yang sebatas pada sains produk seperti mengajarkan tentang tata
surya : bulan, bintang, dll, bukan mengajarkan pada sains proses. Hal itu akan
membuat anak-anak menjadi takut pada sains. Dikarenakan pembelajaran
sains yang ada masih berpusat pada guru sehingga perhatian anak menjadi
tidak fokus, karena anak tidak diajak terlibat langsung dalam proses sains
tersebut. Anak-anak harus diajarkan bagaimana merasakan, mengalami, dan
mencoba berbagai fenomena alam. Karena kegiatan yang berhubungan
dengan eksperimen ini akan memacu kreativitas anak dan meningkatkan
pengerkembangan kognitif anak. Anak juga akan belajar untuk berani
mencoba. Suatu sifat mental yang kini amat berharga dan langka di dunia
orang dewasa. Selain itu, melakukan eksperimen sains adalah pintu untuk
memasuki dunia sains. Kalau dilakukan di masa kanak-kanak, maka ia akan
berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang menyenangkan.
Indikasi yang paling sering terjadi bahwa anak usia prasekolah tidak
menguasai kemampuan sains adalah anak tidak dapat berpikir kritis, padahal
dengan kemampuan sains dapat membantu anak menjadi membuat keputusan
yang tepat berdasarkan usaha yang cermat, sistematis, logis dan
mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Dari permasalahan tersebut, penulis berusaha memberikan solusi dalam
meningkatkan pengembangan kognitif melalui pembelajaran sains anak usia
dini di Kelompok B PAUD An-Nikmah dengan kegiatan mengenal
timbangan gantung dengan memberikan pengalaman langsung, yakni
menimbang berat sayur hasil kebun, dengan menggunakan timbangan yang
dibuat sederhana. Diharapkan dapat menarik minat anak terhadap
pembelajaran sains. Serta meningkatkan kreativitas dan keinovasian guru
dalam mengajar khususnya di bidang ilmu pengetahuan alam.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Perbaikan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengembangan
kemampuan kognitif melalui pembelajaran dengan kegiatan mengenal
timbangan gantung Kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi
Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa :
a. Mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran sains
b. Dapat menarik minat anak terhadap sains terutama tentang alam
c. Anak mampu memcahkan masalahnya sendiri
d. Menambah keingintahuan anak
e. Mengembangkan imajinasi anak
f. Membangun anak untuk lebih kreatif, inovatif dan komunikatif.
2. Manfaat bagi guru :
a. Dapat mengembangkan jenis pembelajaran sains yang lebih beragam
b. Menambah ilmu pengetahuan agar lebih kreatif dalam mengajar
sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton dan dapat
menyenangkan bagi anak.
c. Untuk memotivasi para guru TK khususnya, agar terus berusaha
memberikan model pembelajaranya kepada anak didiknya jadi lebih
menyenangkan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelompok B PAUD An-Nikmah Desa
Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tema
dalam peneltian ini adalah Lingkungan dengan subtema rumah (kebun).
2. Waktu Pelaksanaan
No Siklus Tanggal
.
1. PraSiklus 04 Oktober 2017
2. Siklus I 09 – 13 Oktober 2017
3. Sikulus II 23 – 27 Oktober 2017
3. Kelompok
a. Jumlah Anak
Anak didik di kelompok B PAUD An-Nikmah Sejumlah 16 anak.
Terbagi dari anak laki-laki (L) sebanyak 7 orang, dan anak perempuan
(P) sebanyak 9 orang. Berikut nama-nama anak tersebut :
Tabel 1 Daftar Nama Anak Kelompok B PAUD An-Nikmah
b. Karakteristik
Karakterisitik anak-anak kelompok B PAUD An-Nikmah sangat
bervariasi, terlihat anak yang aktif, rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap apa yang dilihatnya, bahkan ada anak yang pendiam dan
pemalu.
4. Rencana Refleksi
Refleksi dilakukan selesai melaksanakan tindakan perbaikan. Cara
melakukan refleksi guru, merenung apa saja yang terjadi selama proses
belajar mengajar yang membuat tujuan pembelajaran belum tercapai
sesuai rancangan kegiatan harian. Refleksi dilakukan untuk mngetahui
kelebihan dan kekurangan pembelajaran.
SxF
Rumus skor rata-rata =
Jumlah Frekuensi
Keterangan : S = Skor
F = Frekuensi banyaknya data anak yang telah ditentukan
a. Pembukaan
Pada saat awal kegiatan guru mengajak anak untuk tanya jawab
sederhana tentang sayuran hasil kebun yang ditanam di dalam kebun.
Kemudian menunjukan satu per satu menunjukkan sayuran yang telah
disediakan, yaitu wortel, kentang, tomat dan mentimun. Anak- anak masih
bingung menebak sayuran hasil kebun yang ditanyakan oleh guru.
b. Inti
Siklus : Pertama
Tema/Sub Tema : Lingkungan/Rumah (Kebunku)
Kelompok :B
Tanggal : 09 sd 13 Oktober 2017
Identifikasi Masalah :
1. Anak kesulitan mengkomunikasikan sesuatu
2. Anak kesulitan saat akan melakukan sesuatu, masih bergantung dengan
pendapat orang lain
3. Kurangnya minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan, mengklasifikasikan sesuatu.
4. Sebagian anak takut dengan kegiatan pembelajaran sains
Analisis Masalah
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan dipecahkan
adalah kurangnya minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan dan mengklasifikasikan dalam hal ini kegiatan sains.
Penyebab masalah tersebut adalah karena pembelajaran masih berpusat
pada guru sehingga tidak merangsang kognitif anak serta kurangnya APE
(Alat Permainan Edukatif).
Perumusan Masalah
“Apakah pembelajaran sains dapat meningkatkan pengembangan
kemampuan kognitif melalui kegiatan mengenal timbangan gantung
kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi?”
Rencana Kegiatan:
RK
H Pembukaan Inti Penutup
Ke-
1 Tanya jawab tentang Bermain menimbang sayuran Menyanyikan
sayuran hasil kebun hasil kebun hasil kebun “Pak Tani Punya
dengan timbangan gantung Kebun”
sederhana
2 Menyanyi individu Bermain menimbang sayuran Menunjukan dan
“Kebunku” hasil kebun hasil kebun menyebutkan
dengan timbangan gantung kembali sayuran
sederhana hasil kebun yang
ditimbang
3 Menunjukan bebarapa Bermain menimbang sayuran Tepuk “sayur”
sayuran hasil kebun hasil kebun yang jenisnya
dan menyebutkan sama dengan berat yang
yang lebih berat berbeda
4 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Mengucapkan syair
hasil kebun yang hasil kebun dengan sayuran “Lihat Kebunku”
lebih ringan hasil kebun yang berbeda
jenisnya
5 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Mengucapkan syair
hasil kebun yang hasil kebun dengan berbagai “kebun di belakang
lebih berat dan lebih jenis dan beratnya berbeda rumahku”
ringan
Skenario Perbaikan
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun wortel, kentang, tomat, dan
mentimun dengan berbagai jenis berat dan ukuran
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam permainan ini
3. Guru menyebutkan nama permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamatai sayuran hasil kebun yang akan
ditimbang
5. Guru membimbing anak – anak secara bergantian menimbang
sayuran hasil kebun
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun dan merapikan ana-anak
2. Guru menjeaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan ini
3. Guru menyebutkan nama permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamati sayuran hasil kebun yang guru
perlihatkan
5. Guru meminta anak secara bergantian menimbang sayuran hasil
kebun dan memilih sendiri sayuran hasil kebun yang kan ditimbang
6. Guru membimbing anak-anak secara bergantian menimbang sayuran
hasil kebun dengan jenis yang sama
Keterangan :
B : Memilih sendiri dan mengungkapkan sendiri lebih berat dan lebih ringan
(8)
C : Memilih sendiri dan mengungkapkan dengan menjawab pertanyaan lebih
berat dan lebih ringan (7)
K : Hanya memilih tanpa mengungkapkan (6)
REFLEKSI
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I mulai dari kegiatan
pendahuluan sampai penutup, terdapata kelebihan dan kelemahan, yaitu :
Kelebihannya :
- Anak merasa tertarik dengan menggunakan sayuran
- Media Pembelajaran dan APE memudahkan anak mengenal timbangan
Kelemahannya :
- Pengelolaan kelas kurang tepat sehingga pembelajaran pembelajaran
belum optimal
RANCANGAN SATU SIKLUS
Siklus : Pertama
Tema/Sub Tema : Lingkungan/Rumah (Kebunku)
Kelompok :B
Tanggal : 23 sd 27 Oktober 2017
Identifikasi Masalah :
1. Anak masih kesulitan dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan, mengklasifikasikan sesuatu.
2. Sebagian anak masih takut dengan kegiatan pembelajaran sains
Analisis Masalah
Dari kedua masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan dipecahkan
adalah kurangnya minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan dan mengklasifikasikan dalam hal ini kegiatan sains.
Penyebab masalah tersebut adalah pengelolaan kelas yang kurang tepat
menyebabkan pembelajaran tidak didapatkan oleh seluruh anak serta
kurangnya variasi guru dalam mengembangkan kemampuan anak dalam
kegiatan menimbang sayuran hasil kebum.
Perumusan Masalah
“Apakah pembelajaran sains dapat meningkatkan pengembangan
kemampuan kognitif melalui kegiatan mengenal timbangan gantung
kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi?”
Rencana Kegiatan:
RK
H Pembukaan Inti Penutup
Ke-
1 Menunjukkan sayur Bermain menimbang sayuran Mengucapkan syair
dan menyebutkan hasil kebun hasil kebun “Menanam sayur
namanya dengan timbangan gantung dikebun”
sederhana
Menebalkan garis yang telah
disediakan
2 Mendengarkan cerita Bermain menimbang sayuran Menunjukan dan
tentang “Kebun Ibu” hasil kebu dengan timbangan menyebutkan
gantung sederhana kembali sayuran
Mewarnai gambar kebun hasil kebun yang
pada lembar yang telah ditimbang
disediakan
3 Tepuk Kebun Bermain menimbang sayuran Mengulas
hasil kebun dengan sayuran
hasil kebun yang sama
jenisnya
4 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Menyanyi bersama
hasil kebun yang hasil kebun dengan sayuran lagu “Menanam
lebih berat dan lebih hasil kebun yang sama jagung”
ringan yang sama jenisnya
jenisnya
5 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Menyanyi bersama
hasil kebun yang hasil kebun dengan berbagai “Pak Tani Punya
lebih berat dan lebih jenis dan beratnya berbeda Kebun”
ringan sesuai dengan sayuran yang
dipilih anak sendiri
Skenario Perbaikan
Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran dan merapikan anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan ini
3. Guru mencontohkan cara bermain, anak mengambil sayuran dan
menimbang
4. Guru mengajaka anak mulai menimbang secara bergantian
Keterangan :
B : Memilih sendiri dan mengungkapkan sendiri lebih berat dan ringan (8)
C : Memilih sendiri dan mengungkapkan dengan menjawab pertanyaan lebih
berat dan lebih ringan (7)
K : Hanya memilih tanpa mengungkapkan (6)
10
6 B
C
4 K
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan rencana pelaksanaan penelitian dengan judul “Meningkatkan
Pengembangan Kemampuan Kognitif melalui Pembelajaran Sains dengan
Kegiatan Mengenal Timbangan Gantung Kelompok B PAUD An-Nikmah
Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan Kecamatan Ulu Ogan” yang telah
dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan :
a. Pemilihan indikator-indikator dan penyusunan skenario pembelajaran
yang tepat, kegiatan pembelajaran sains dapat berjalan dengan baik
b. Melalui Pembelajaran Sains dengan kegiatan Mengenal Timbangan
gantung, dapat menstimulus kemampuan kognitif anak.
c. Dengan media pembelajaran yang asli dan APE yang tepat,
mempermudahkan anak untuk memahami pembelajaran.
B. Saran
Adapun hal yang dapat dijadikan saran dalam penulisan laporan ini
adalah :
a. Penggunaan media pembelajaran yang mudah didapat dan guru ikut aktif
dapat dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan kreativitas anak.
b. Optimalkan metode pembelajaran agar lebih menarik minat aank untuk
belajar
c. Ciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi anak dengan esensi
bermain tidak di dalam kelas saja.
d. Bimbinglah dengan kasih sayang serta motivasi dengan sanjungan, hargai
hasil karya anak dengan hadiah/reward.
LAMPIRAN
BIODATA PENELITI
Kepada
Kepala UPBJJ-UT Palembang
Di Palembang
Kepada
Kepala UPBJJ-UT Palembang
Di Palembang
Alat Penilaian
Hari/
Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Perkemb KB
Tanggal
Bahan Anak M
Rabu, I. Pembukaan
-
11-Okt-17 I.3.4 Mampu mengucap dan menjawab salam Berdo'a
-
Mengucap salam
Menunjukkan beberapa sayuran hasil
- kebun dan menyebutkan yang lebih
berat
-
Tanya jawab tentang tanaman di kebun
II. Inti
III.A5. -
1 Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan Berdo'a makan
-
Cuci tangan
-
Makan
-
Bermain di halaman
IV
. Penutup
-
II.A2 Bertepuk tangan 3 pola Tepuk "Sayur"
-
Ulasan kegiatan hari ini
-
NAM Membiasakan diri beribadah Berdo'a, salam
Mengetahui Ulu Ogan, 11 Oktober 2017
Kepala PAUD An-Nikmah Mahasiswa
Petunjuk
Baca dengan cermat RKH/RK Perbaikan dan Skenario perbaikan Pembelajaran yang
akan digunakan oleh guru/mahasiswa untuk mengajar. Kemudian nilailah semua aspl yang
terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir pnilaian dibawah ini:
A. RKH/RK Perbaikan
1. Merumuskan atau menentukan
Indikator Perbaikan Pembelajaran
dan mnentukan kegiatan
1pembelajaran
2 3 4 5
1.1 Merumuskan indikator perbaikan
kegiatan pengembangan
1.2 Menentukan kegiatan perbaikan
yang sesuai dengan masalah yang
diperbaiki
Rata-rata Butir 1 = A
Rata-rata Butir 3 = C
NAILAHAYATI, S. Pd
ALAT PNILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 2
(APKG-PKP 2)
Petunjuk
1. Amatilah dengan cermat kegiatan pengembangan yang sedang berlangsung
2. Pusatkan perhatian mahasiswa pada kemampuan guru dalam mengelolah kegiatan
pengembanagn erta dampaknya pada diri anak.
3. Nilailah kemampuan guru terebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut!
4. Khuus untuk butir 5, yaitu mendemondtrasikan kemampuan khusus dalam kegiatan
pengembangan, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan kegiatan yang
ssedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
1. Menata ruang dan sumber belajar serta
melakanakan tugas rutin.
1.1 Menata ruang dan sumber belajar
sesuai perbaikan kegiatan
1.2 Melakanakan tugas rutin kelas seuai
perbaikan kegiatan
Rata-rata butir 1 = A
Rata-rata butir 5 = E
A +B +C+ D+ E+ F +G
R= =
6 NAILAHAYATI, S. Pd
LEMBAR REFLEKSI
Nama : Sinta Eliza Merizona Lembaga : PAUD An-Nikmah
NIM : 825557815 Kelompok :B
Program Studi : S1 PG-PAUD Pertemuan ke : 3
UPBJJ : 18 / Palembang
2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ?
Pengelolaan kelas yang kurang tepat, yakni menggunakan metode klasikal
3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ?
Dengan rasa bosan mereka, dengan tema seperti ini tidak terlalu sulit membangun
semangat mereka kembali kepada mereka, tema yang saya gunakan berkaitan
lingkungan yang ada disekitar mereka
4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Pada saat menimbang sayuran(wortel, kentang, tomat, dan mentimun), ada salah
satu anak yang bernama Febby memakan mentimunnya
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Dalam menjelaskan suatu kegiatan, saya akan menggunakan metode kelas yang
sesuai dengan pembelajaran saya.
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN (RKH ke 3)
KELOMPOK :B
TEMA/SUBTEMA : Lingkungan/Kebun(rumah)
MINGGU/SEMESTER : 12/1
Alat Penilaian
Hari/
Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Perkemb KB
Tanggal
Bahan Anak M
Rabu, I. Pembukaan
-
11-Okt-17 I.3.4 Mampu mengucap dan menjawab salam Berdo'a
-
Mengucap salam
Menunjukkan beberapa sayuran hasil
- kebun dan menyebutkan yang lebih
berat
-
Tanya jawab tentang tanaman di kebun
II. Inti
-
III.A1 Mampu mengenal benda berdasarkan Menyebutkan warna sayuran yang
bentuk asli ditimbang
III
. Istirahat
III.A5. -
1 Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan Berdo'a makan
-
Cuci tangan
-
Makan
-
Bermain di halaman
IV
. Penutup
-
II.A2 Bertepuk tangan 3 pola Tepuk "Sayur"
-
Ulasan kegiatan hari ini
-
NAM Membiasakan diri beribadah Berdo'a, salam
4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Pada saat guru menyiapkan media, sebagian anak maju, berpindah dari
tempat duduknya, mencoba menimbang sendiri
5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
Menggunakan media yang sesuai dan pengelolaan kela dengan kegiatan
pembelajaran
62
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN
63
64