Anda di halaman 1dari 64

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak usia 3-6 tahun yang dilakukan melalui pemberian
rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan
lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan
informal.
Pendidikan anak usia dini di dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 23 Tahun 2002 dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 bahwa “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan
pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat
kecerdasannya sesuai minat dan bakatnya”. Undang-undang pasal 28 juga
mengatur jenjang, penyelenggaraan dan jalur pendidikan anak usia dini.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1990 Pasal 1.2 :
“Taman Kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan prasekolah yang
menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia empat tahun sampai
memasuki pendidikan dasar” (Nurhayati, 2011:22).
Kurikulum PAUD dikembangkan sesuai dengan kebutuhan anak dengan
mengacu pada dalam Peremendiknas No. 58 Tahun 2009 tentang Standar
PAUD. Setiap anak diberi kesempatan untuk mengembangkan diri sesuai
potensi masing-masing. Pendidik bertugas membantu, jika anak
membutuhkan.
Kurikulum PAUD terdiri dari seperangkat bahan pembelajaran yang
mencakup lingkup perkembangan, yaitu perkembangan moral & agama, fisik-
motorik, kognitif, bahasa, dan sosial emosional.
Setiap Lembaga PAUD dapat mengembangkan kurikulum sendiri-sendiri
sesuai dengan ciri lembaga masing-masing dengan memenuhi prinsip dan
capaian perkembangan minimal yang tertera dalam Permendiknas No. 58
Tahun 2009 tentang Standar PAUD, sebagai acuan.
Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya
melalui empat periode utama yang berkorelasi dan semakin canggih seiring
pertambahan usia (Setiono, 2008 : 20) (a) Periode sensorimotor (usia 0–2
tahun) (b) Periode praoperasional (usia 2–7 tahun) (c) Periode operasional
konkrit (usia 7–11 tahun) (d) Periode operasional formal (usia 11 tahun
sampai dewasa).
Anak usia B merupakan tahap praoperasional. Anak dapat belajar apa saja
asal tidak dipaksakan termasuk belajar sains sejak dini. Belajar sains sejak
dini dimulai dengan memperkenalkan alam dengan melibatkan lingkungan
untuk memperkaya pengalaman anak. Anak akan belajar bereksperimen,
bereksplorasi dan menginvestigasi lingkungan sekitarnya sehingga anak
mampu membangun suatu pengetahuan yang nantinya dapat digunakan pada
masa dewasanya.
Tetapi pada kenyataannya di lapangan, anak-anak PAUD An-Nikmah
kurang berminat pada pembelajaran sains. Terutama dalam kegiatan
membandingkan, mengukur, memperkirakan, mengklasifikasikan serta
mengkomunikasikan tentang suatu. Padahal pembelajaran sains mengajarkan
pada anak usia dini tentang bagaimana caranya mencari tau dan bagaimana
mencari informasi benar tentang bahan pembuktian terhadap suatu gejala.
Sedangkan Pembelajaran sains di PAUD An-Nikmah masih berupa konsep
dan hafalan yang sebatas pada sains produk seperti mengajarkan tentang tata
surya : bulan, bintang, dll, bukan mengajarkan pada sains proses. Hal itu akan
membuat anak-anak menjadi takut pada sains. Dikarenakan pembelajaran
sains yang ada masih berpusat pada guru sehingga perhatian anak menjadi
tidak fokus, karena anak tidak diajak terlibat langsung dalam proses sains
tersebut. Anak-anak harus diajarkan bagaimana merasakan, mengalami, dan
mencoba berbagai fenomena alam. Karena kegiatan yang berhubungan
dengan eksperimen ini akan memacu kreativitas anak dan meningkatkan
pengerkembangan kognitif anak. Anak juga akan belajar untuk berani
mencoba. Suatu sifat mental yang kini amat berharga dan langka di dunia
orang dewasa. Selain itu, melakukan eksperimen sains adalah pintu untuk
memasuki dunia sains. Kalau dilakukan di masa kanak-kanak, maka ia akan
berpotensi besar untuk menjadi memori masa kecil yang menyenangkan.
Indikasi yang paling sering terjadi bahwa anak usia prasekolah tidak
menguasai kemampuan sains adalah anak tidak dapat berpikir kritis, padahal
dengan kemampuan sains dapat membantu anak menjadi membuat keputusan
yang tepat berdasarkan usaha yang cermat, sistematis, logis dan
mempertimbangkan berbagai sudut pandang.
Dari permasalahan tersebut, penulis berusaha memberikan solusi dalam
meningkatkan pengembangan kognitif melalui pembelajaran sains anak usia
dini di Kelompok B PAUD An-Nikmah dengan kegiatan mengenal
timbangan gantung dengan memberikan pengalaman langsung, yakni
menimbang berat sayur hasil kebun, dengan menggunakan timbangan yang
dibuat sederhana. Diharapkan dapat menarik minat anak terhadap
pembelajaran sains. Serta meningkatkan kreativitas dan keinovasian guru
dalam mengajar khususnya di bidang ilmu pengetahuan alam.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang masalah di atas rumusan dalam


penelitian ini adalah : “Apakah pembelajaran sains dapat mengembangkan
kemampuan kognitif anak dini dengan kegiatan mengenal timbangan gantung
Kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan
Kabupaten Ogan Komering Ulu ?”

C. Tujuan Perbaikan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengembangan
kemampuan kognitif melalui pembelajaran dengan kegiatan mengenal
timbangan gantung Kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi
Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat bagi siswa :
a. Mengembangkan kemampuan kognitif anak dalam pembelajaran sains
b. Dapat menarik minat anak terhadap sains terutama tentang alam
c. Anak mampu memcahkan masalahnya sendiri
d. Menambah keingintahuan anak
e. Mengembangkan imajinasi anak
f. Membangun anak untuk lebih kreatif, inovatif dan komunikatif.
2. Manfaat bagi guru :
a. Dapat mengembangkan jenis pembelajaran sains yang lebih beragam
b. Menambah ilmu pengetahuan agar lebih kreatif dalam mengajar
sehingga pembelajaran yang dilaksanakan tidak monoton dan dapat
menyenangkan bagi anak.
c. Untuk memotivasi para guru TK khususnya, agar terus berusaha
memberikan model pembelajaranya kepada anak didiknya jadi lebih
menyenangkan
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengembangan Kemampuan Kognitif


1. Pengertian Perkembangan Kognitif
Perkembangan kognitif merupakan dasar bagi kemampuan anak
untuk berpikir. Hal ini sesuai dengan pendapat Ahmad Susanto (2011: 48)
bahwa kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu
untuk menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian
atau peristiwa. Jadi proses kognitif berhubungan dengan tingkat
kecerdasan (intelegensi) yang menandai seseorang dengan berbagai minat
terutama sekali ditujukan kepada ide-ide belajar.
Perkembangan kognitif mempunyai peranan penting bagi
keberhasilan anak dalam belajar karena sebagian aktivitas dalam belajar
selalu berhubungan dengan masalah berpikir. Menurut Ernawulan
Syaodih dan Mubair Agustin (2008: 20) perkembangan kognitif
menyangkut perkembangan berpikir dan bagaimana kegiatan berpikir itu
bekerja. Dalam kehidupannya, mungkin saja anak dihadapkan pada
persoalan-persoalan yang menuntut adanya pemecahan. Menyelesaikan
suatu persoalan merupakan langkah yang lebih kompleks pada diri anak.
Sebelum anak mampu menyelesaikan persoalan anak perlu memiliki
kemampuan untuk mencari cara penyelesaiannya.
Husdarta dan Nurlan (2010: 169) berpendapat bahwa
perkembangan kognitif adalah suatu proses menerus, namun hasilnya
tidak merupakan sambungan (kelanjutan) dari hasil-hasil yang telah
dicapai sebelumnya. Hasil-hasil tersebut berbeda secara kualitatif antara
yang satu dengan yang lain. Anak akan melewati tahapan-tahapan
perkembangan kognitif atau periode perkembangan. Setiap periode
perkembangan, anak berusaha mencari keseimbangan antara struktur
kognitifnya dengan pengalaman-pengalaman baru. Ketidakseimbangan
memerlukan pengakomodasian baru serta merupakan transformasi
keperiode berikutnya.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas disimpulkan bahwa faktor
kognitif mempunyai peranan penting bagi keberhasilan anak dalam
belajar karena sebagian besar aktivitas dalam belajar selalu berhubungan
dengan masalah mengingat dan berpikir. Perkembangan kognitif
dimaksudkan agar anak mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia
sekitar melalui panca inderanya sehingga dengan pengetahuan yang
didapatkannya tersebut anak dapat melangsungkan hidupnya.

2. Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Kognitif


Perkembangan kognitif anak menunjukkan perkembangan dari cara
berpikir anak. Ada faktor yang mempengaruhi perkembangan tersebut.
Faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif menurut Piaget dalam
Siti Partini (2003: 4) bahwa “pengalaman yang berasal dari lingkungan
dan kematangan, keduanya mempengaruhi perkembangan kognitif anak”.
Sedangkan menurut Soemiarti dan Patmonodewo (2003: 20)
perkembangan kognitif dipengaruhi oleh pertumbuhan sel otak dan
perkembangan hubungan antar sel otak. Kondisi kesehatan dan gizi anak
walaupun masih dalam kandungan ibu akan mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan anak. Menurut Piaget dalam Asri Budiningsih (2005:
35) makin bertambahnya umur seseorang maka makin komplekslah
susunan sel sarafnya dan makin meningkat pada kemampuannya. Ketika
individu berkembang menuju kedewasaan akan mengalami adaptasi
biologis dengan lingkungannya yang akan menyebabkan adanya
perubahan-perubahan kualitatif di dalam sruktur kognitifnya.

B. Pembelajaran Sains Anak Usia Dini


1. Pengertian Pembelajaran Anak Usia Dini

Menurut istilah secara umum, Sains adalah proses pengamatan,


berpikir, dan merefleksikan aksi dan kejadian/peristiwa. Sains merupakan
cara kita berpikir dan melihat dunia sekitar kita. Ini adalah salah satu
cabang ilmu atau subjek bahasan yang mengkaji fakta-fakta/kenyataan
yang terkait dengan fenomena alam. Pengkajian ini pun perlu dilakukan
secara berkelanjutan (Isaac Asimov, 1995). Sejalan dengan pendapat yang
disampaikan oleh Kilmer dan Hofman (1995:60) bahwa Sains merupakan
pengetahuan tentang fenomena-fenomena tertentu, proses yang digunakan
untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi, dan sebagai bentuk
adaptasi manusia pada lingkungan.
Pendapat di atas senada dengan pemahaman tentang sains yang
disampaikan oleh Brewer yang mengatakan bahwa sains adalah semua
yang ada/nampak di sekitar kita, terjadi di mana kita berada. Sains pada
anak-anak usia dini dapat diartikan sebagai hal-hal yang menstimulus
mereka untuk meningkatkan rasa ingin tahu, minat dan pemecahan
masalah, sehingga memunculkan pemikiran dan perbuatan seperti
mengobservasi, berpikir, dan mengaitkan antar konsep atau peristiwa.
Sains adalah Aktifias pemecahan masalah yang dilakukan oleh manusia
yang dimotivasikan oleh rasa ingin tahu tentang dunia sekitar mereka dan
keinginan. Untuk memahami alam tersebut, serta keingian memanipulasi
alam dalam rangka meluaskan keinginan atau kebutuhannya.
Pengenalan sains untuk anak pra sekolah lebih ditekankan pada
proses daripada produk. Kegiatan sains memungkinkan anak melakukan
eksplorasi terhadap berbagai benda, baik benda hidup maupun benda tak
hidup yang ada disekitarnya. Anak belajar menemukan gejala benda dan
gejala peristiwa dari bendabenda tersebut. Sains juga melatih anak
menggunakan lima inderanya untuk mengenal berbagai gejala benda dan
gejala peristiwa. Anak dilatih untuk melihat, meraba, membau, merasakan
dan mendengar. Semakin banyak keterlibatan indera dalam belajar, anak
semakin memahami apa yang dipelajari. Anak memperoleh pengetahuan
baru hasil penginderaanya dengan berbagai benda yang ada disekitarnya.
Melalui proses sains, anak dapat melakukan percobaan sederhana.
Percobaan tersebut melatih anak menghubungkan sebab dan akibat dari
suatu perlakuan sehingga melatih anak berpikir logis.
2. Tujuan Pembelerajan Sains
Ada beberapa pandangan ilmuwan terhadap pendidikan dan
pembelajaran sains menyatakan bahwa tujuan pendidikan sains sejalan
dengan kurikulum sekolah, yakni mengembangkan anak secara utuh baik
aspek domain kognitif, aspek afektif maupun aspek psikomotor anak
( Abruscato, 1928), sedangkan Sumaji mengemukakan bahwa tujuan sains
yang mendasar adalah untuk memupuk pemahaman, minat dan
penghargaan anak didik terhadap dunia dimana dia hidup. Sedangkan
menurut Liek Wilarjo (1988) mengemukakan bahwa fokus dan tekanan
pendidikan sains terletak pada bagaimana kita membiarkan diri anak
dididik oleh alam agar menjadi lebih baik. Maknanya dididik dengan alam,
melatih anak untuk jujur dan tak berprasangka. Dengan demikian tujuan
pembelajaran sains hendaknya diarahkan pada penguasaan konsep dan
dimensi-dimensinya, kemampuan menggunakan metode ilmiah, dalam
pemecahan suatu masalah. Leeper (1994) mengemukakan tujuan
pembelajaran sains bagi anak usia dini adalah sebagai berikut :
a. Anak terbantu dan menjadi terampil dalam menyelesaikan berbagai
hal yang dihadapinya.
b. Agar anak memiliki sikap ilmiah.
c. Agar anak-anak mendapatkan penngetahuan dan informasi ilmiah
yang lebih baik dan dapat dipercaya
d. Agar anak lebih berminat dan tertarik untuk menghayati sains yang
berada dan ditemukan di lingkungan dan alam sekitarnya.
Berdasarkan tujuan tersebut, bukan hanya untuk kemampuan kognitif
saja melainkan membina aspek afektif dan psikomotor secara seimbang,
dengan mengembangkan pembelajaran sains yang memadai (adequate)
akan menumbuhkan kreativitas dan kemampuan berfikir kritis yang
semuanya akan sangat bermanfaat bagi aktualisasi dan kesiapan anak
untuk menghadapi perannya yang lebih luas dan kompleks pada masa akan
datang.
C. Timbangan
Dalam pembelajaran sains, anak juga berlatih menggunakan alat
ukur untuk melakukan pengukuran. Alat ukur tersebut dimulai dari alat
ukur nonstandar, seperti jengkal, depa atau kaki. Selanjutnya anak berlatih
menggunakan alat ukur standar. Anak secara bertahap berlatih
menggunakan stuan yang akan memudahkan mereka untuk berfikir secara
logis dan rasional. Dengan demikian sains juga mengembangkan
kemampuan intelektual anak. Pembelajaran sains pada anak usia dini
sangat penting untuk memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada anak
tentang alam dan segala isinya yang memberikan makna terhadap
kehidupannya di masa yang akan datang.
Timbangan biasanya disebut “Scales” dalam Bahasa Inggris dan
Bahasa Inggris Australia atau “scale” dalam Bahasa Inggris AS adalah
untuk menetukan berat atau masa benda.
Pada pembelajaran Anak Usia Dini alat ukur berat yang sesuai
ialah menggunakan timbangan gantung dan timbangan dua lengan.
Timbangan gantung adalah timbangan yang diletakkan dengan cara
digantung sedangkan timbangan dua lengan adalah alat ukur yang
mempunyai ketelitian yang lebih dibandingkan dengan timbangan
lainnya, disebut dengan lengan karena terdiri dari dua lengan utama.
Dengan prinsip kerja dengan membandingkan. Timbangan ini tidak
memiliki pemberat sebagai keakuratan pada timbangan lainnya.
Keduanya mempunyai prinsip kerja yang berbeda, yakni
timbangan gantung diletakkan dengan caradigantung yang ditentukan
dengan prinsi tuas, sedangkan timbangan dua lengan menggunakan
prinsip perbandingan. Namun timbangan gantung dan timbangan dua
lengan dapat dikombinasikan dengan prinsip kerja timbangan digantung
tetapi ditentukan dengan cara membandingkan, agar mudah dipahami oleh
anak usia dini.
BAB III
RENCANA PERBAIKAN

A. Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian dilakukan pada kelompok B PAUD An-Nikmah Desa
Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan Kabupaten Ogan Komering Ulu. Tema
dalam peneltian ini adalah Lingkungan dengan subtema rumah (kebun).

2. Waktu Pelaksanaan

No Siklus Tanggal
.
1. PraSiklus 04 Oktober 2017
2. Siklus I 09 – 13 Oktober 2017
3. Sikulus II 23 – 27 Oktober 2017

3. Kelompok
a. Jumlah Anak
Anak didik di kelompok B PAUD An-Nikmah Sejumlah 16 anak.
Terbagi dari anak laki-laki (L) sebanyak 7 orang, dan anak perempuan
(P) sebanyak 9 orang. Berikut nama-nama anak tersebut :
Tabel 1 Daftar Nama Anak Kelompok B PAUD An-Nikmah

No. Nama Anak Jenis Kelamin


1. Amelia Hasna Kamila P
2. Amelia Zafira P
3. Bima Fransisco Putra L
4. Desi Armata Sari P
5. Dyon Oganda Irmandika L
6. Elka Apriani P
7. Eryn Kusuma Wardani P
8. Farel Pratama L
9. Febby Julia P
10. Kaka Ricko Soperdi L
11. Letra Ulandari P
12. Meykel Anmohera L
13. Rizki Arya Dinata L
14. Roza Anugerah L
15. Tifany Ismi Azizah P
16. Trisna Sekar Arum P

b. Karakteristik
Karakterisitik anak-anak kelompok B PAUD An-Nikmah sangat
bervariasi, terlihat anak yang aktif, rasa ingin tahu yang tinggi
terhadap apa yang dilihatnya, bahkan ada anak yang pendiam dan
pemalu.

B. Deskripsi Tiap Siklus


1. Rencana Pelaksanaan
a. Rencana Tindakan/Alternatif Perbaikan
Berdasarkan analisis masalah yang ada di lapangan kurangnya
minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan dan mengklasifikasikan dalam hal ini kegiatan sain,
maka peneliti malakukan kaji tindak dengan mengajak anak bermain
sains dengan belajar mengenal timbangan gantung untuk dapat
mengembangkan kegiatan sains.
Alternatif perbaikan yang dilakukan adalah dengan menimbang
sayuran dengan menggunakan timbangan gantung sederhana. Melalui
kegiatan bermain menimbang, anak dapat membedakan berat dan
ringan sayuran yang ditimbang nantinya.
b. Langkah-langkah Perbaikan
1) Guru menentukan tujuan perbaikan yaitu meningkatkan
pengembangan kemampuan kognitif melalui pembelajaran sains
dengan kegiatan mengenal timbangan kelompok B.
2) Guru mengidentifikasi masalah yang terjadi di lapangan.
3) Dari idetifikasi masalah, guru menganalisi masalah. Analisis
masalah adalah kurangnya minat anak dalam kegiatan
membandingkan, mengukur, memperkirakan dan
mengklasifikasikan
4) Guru meurumuskan masalah, “Apakah pembelajaran sains dapat
mengembangkan kemampuan kognitif melalui kegiatan mengenal
gantung Kelompok B PAUD An-Nikmah ?”
5) Guru membuat RKH awal untuk siklus I
6) Kegiatan pembukaan, guru mengajak anak tanya jawab tentang
sayuran apa yang bisa ditanam di dalam kebun
7) Kegiatan inti, anak diajak bermain menimbang sayuran yakni
wortel, tomat, kentang dan mentimun dengan timbangan
sederhana yang dibuat dari alat bekas.
8) Kegiatan penutup, menyanyikan lagu “Pak Tani Punya Kebun”

2. Prosedur Pelaksanaan PTK


Kegiatan dalam pelaksanaan Pemantapan Kemampuan Profesional
(PKP) dimulai dari persiapan, pelaksanaan, serta penilaian dan pelaporan
perbaikan kegiatan pengembangan dalam bentuk karya ilmiah sesuai
dengan kaidah PTK. Dalam penyelenggaraan PKP ada pihak yang
terlibat, diantaranya supervisor dan penilai. Supervisor adalah seorang
yang ditugaskan oleh UPBJJ-UT setempat untuk membimbing mahasiswa
dalam tutorial/bimbingan dalam mata kuliah PKP. Terdapat dua
supervisor dalam pelaksanaan bimbingan PKP. Supervisor 1 adalah
supervisor dalam pelaksaan bimbingan PKP. Supervisor 2 adalah
supervisor/pembimbing mahasiswa di lapangan (sekolah temoat
mahasiswa mengajar) saat melakukan perbakan kegiatan pengembangan.
Supervisor 2 bertugas melayani konsultan mahasiswa dalam
menyusun RKH/RK dan menilai RKH/RK tersebut serta pelaksanaanya
dengan menggunakan APKG PKP 1 & 2, dan membuat jurnal penilian
perbaikan kegiatan pengembangan.
Sedangkan penilai adalah kepala sekolah tempat mahasiswa
mengajar atau pengawas sekolah yang bersangkuran atau dosen PTS/PTN
setempat yang dapat menilai RKH/Rk dengan menggunakan APKG-PKP
1 dan perbaikan kegiatan pengembangan dengan menggunakan APKG-
PKP 2. Rekrutmen penilai dilakukan sendiri oleh mahasiswa yang
bersangkutan dengan persetujuan supervisor 1.

3. Rencana Pengamatan dan Pengamatan Data


Pengumpulan data yang digunakan adalah observasi pengamatan
yang terangkum dalam instrumen penilaian dengan kriteria penilaian
meliputi tiga katagori dengan ketentuan B (baik) adalah anak dapat
memilih kemudian mengungkapkan sendiri percobaanya berat dan ringan
sayuran yang ditimbang, C (cukup) anak dapat akan memilih dan
mengungkapkan apa yang ditimbang sayuran dengan menjawab
pertanyaan yang diberikan, K (kurang) anak hanya mampu memilih dan
menimbang sayurannya saja.

4. Rencana Refleksi
Refleksi dilakukan selesai melaksanakan tindakan perbaikan. Cara
melakukan refleksi guru, merenung apa saja yang terjadi selama proses
belajar mengajar yang membuat tujuan pembelajaran belum tercapai
sesuai rancangan kegiatan harian. Refleksi dilakukan untuk mngetahui
kelebihan dan kekurangan pembelajaran.

5. Teknis Analisi Data


Analisis dapat dihitung menggunakan statistik sederhana, yaitu :
Penilaian untuk ketuntasan belajar dengan menentukan krterisa penilaian
sebagai berikut :
B (baik) : Memilih sendiri dan mengungkapkan sendiri lebih berat
dan ringan (8)
C (cukup) : Memilih sendiri dan mengungkapkan dengan menjawab
pertanyaan lebih berat dan lebih ringan (7)
K (kurang) : Hanya memilih tanpa mengungkapkan (6)

SxF
Rumus skor rata-rata =
Jumlah Frekuensi
Keterangan : S = Skor
F = Frekuensi banyaknya data anak yang telah ditentukan

Analisis ini dilakukan pada saat refleksi. Hasil analisi digunakan


sebagai bahan refleksi untuk melakukan perencanaan lanjut dalam siklus
lanjutnya. Hasil analisi data ini dikatakan berhasil jika melewati skor rata-
rata diatas 7,0. Ditentukannya target 7,0 karena penelitian ini
dilaksanakanpada kelompok B (B). Hal ni dijadikan sebagai bahan
refleksi dalam memperbaiki renncana pembelajaran ini.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi per Siklus

Sebelum melaksanakan Siklus I, peneliti telah melaksanakan Pra siklus,


Saat kegiatan menimbang sayurananak masih mengalami kesulitan, karena
belum terbiasa mengikuti kegiatan tersebut. Maka, peneliti mengambil
langkah untuk melakukan perbaikan dengan merencanakan pada Siklus I,
dengan penjelasan sebagai berikut :

a. Pembukaan

Pada saat awal kegiatan guru mengajak anak untuk tanya jawab
sederhana tentang sayuran hasil kebun yang ditanam di dalam kebun.
Kemudian menunjukan satu per satu menunjukkan sayuran yang telah
disediakan, yaitu wortel, kentang, tomat dan mentimun. Anak- anak masih
bingung menebak sayuran hasil kebun yang ditanyakan oleh guru.

b. Inti

Pada kegiatan inti ini, guru mengajak anak untuk bermain


menimbang sayuran hasil kebun yang berbeda-beda bentuk dengan
ukuran bervariasi masing-masing sayuran hasil kebun. Sebagian anak
antusias ingin memperhatikan dan mendengarkan pada saat guru
menjelaskan dan mencontohkan menimbang sayuran hasil kebun dengan
timbangan gantung. Ketika guru memberi kesempatan untuk anak
mencoba menimbang, anak-anak terlihat ingin menimbang.
c. Penutup
Pada akhir kegiatan, terlihat anak senang menyanyikan lagu “Pak
Tani Punya Kebun”
Sedangkan untuk kegiatan menyebutkan kembali sayuran hasil
kebun yang berat dan ringan, masih ada bebarapa anak yang belum bisa
menyebutkan kembali dengan baik.

RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema/Sub Tema : Lingkungan/Rumah (Kebunku)
Kelompok :B
Tanggal : 09 sd 13 Oktober 2017

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan kognitif


melalui pembelajaran sains dengan mengenal mengenal
timbangan gantung

Identifikasi Masalah :
1. Anak kesulitan mengkomunikasikan sesuatu
2. Anak kesulitan saat akan melakukan sesuatu, masih bergantung dengan
pendapat orang lain
3. Kurangnya minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan, mengklasifikasikan sesuatu.
4. Sebagian anak takut dengan kegiatan pembelajaran sains

Analisis Masalah
Dari keempat masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan dipecahkan
adalah kurangnya minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan dan mengklasifikasikan dalam hal ini kegiatan sains.
Penyebab masalah tersebut adalah karena pembelajaran masih berpusat
pada guru sehingga tidak merangsang kognitif anak serta kurangnya APE
(Alat Permainan Edukatif).

Perumusan Masalah
“Apakah pembelajaran sains dapat meningkatkan pengembangan
kemampuan kognitif melalui kegiatan mengenal timbangan gantung
kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi?”
Rencana Kegiatan:

RK
H Pembukaan Inti Penutup
Ke-
1 Tanya jawab tentang Bermain menimbang sayuran Menyanyikan
sayuran hasil kebun hasil kebun hasil kebun “Pak Tani Punya
dengan timbangan gantung Kebun”
sederhana
2 Menyanyi individu Bermain menimbang sayuran Menunjukan dan
“Kebunku” hasil kebun hasil kebun menyebutkan
dengan timbangan gantung kembali sayuran
sederhana hasil kebun yang
ditimbang
3 Menunjukan bebarapa Bermain menimbang sayuran Tepuk “sayur”
sayuran hasil kebun hasil kebun yang jenisnya
dan menyebutkan sama dengan berat yang
yang lebih berat berbeda
4 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Mengucapkan syair
hasil kebun yang hasil kebun dengan sayuran “Lihat Kebunku”
lebih ringan hasil kebun yang berbeda
jenisnya
5 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Mengucapkan syair
hasil kebun yang hasil kebun dengan berbagai “kebun di belakang
lebih berat dan lebih jenis dan beratnya berbeda rumahku”
ringan
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :1
Hari/tanggal : Senin, 09 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Tanya jawab tentang sayuran hasil kebun
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat satu arah melihat guru di depan.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri di depan tempat
duduknya.
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru bercerita tentang kebun
2. Guru menjelaskan tanaman apa saja yang ditanam didalam kebun
3. Guru mengajak untuk mengucapkan kembali tanaman yang ditanam
dikebun
4. Guru mengajukan pertanyaan tentang tanaman yang ditanam di
dalam kebun
5. Guru meminta anak menyebutkan kembali tanaman yang bisa
dutanam didalam kebun

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun hasil
kebun dengan timbangan gantung sederhana
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan dibuat satu arah melihat guru di depan.
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di kursi masing-masing
dengan penataan kelas klasikal
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun dan merapikan anak
2. Guru memperlihatkan sayuran hasil kebun yang disiapkan untuk
ditimbang
3. Guru menjelaskan dan mencontohkan cara menimbang
4. Guru mempersilahkan anak untuk mencoba menimbang sendiri
5. Guru membimbing anak-anak secara bergantian menimbang

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Menyanyikan lagu “Pak Tani punya kebun”
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan dibuat satu arah melihat guru di depan.
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di kursi masing-masing
dengan penataan kelas klasikal
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak berdiri
2. Guru mengajak anak untuk menyanyikan lagu “Pak Tani Punya
Kebun”
3. Guru memberi reward dan umpan balik
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :1
Hari/tanggal : Selasa, 10 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menyanyi individu “Kebunku”
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan dibuat satu arah melihat guru di depan
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri di depan tempat
duduknya.
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru menyanyikan lagu secara utuh
2. Guru mengucapkan syair baris demi baris
3. Guru meminta anak untuk menyanyikan lagu “Kebunku” didahului
oleh guru
4. Guru menyanyi baris demi baris
5. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
6. Guru meminta anak untuk bernyanyi bersama

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun hasil kebun
dengan timbangan gantung sederhana
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : sama dengan kegiatan pembukaan
2. Pengorganisasian anak : sama dengan kegiatan pertama

 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun wortel, kentang, tomat, dan
mentimun dengan berbagai jenis berat dan ukuran
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam permainan ini
3. Guru menyebutkan nama permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamatai sayuran hasil kebun yang akan
ditimbang
5. Guru membimbing anak – anak secara bergantian menimbang
sayuran hasil kebun

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Menunjukan dan menyebutkan kembali sayuran
hasil kebun yang ditimbang
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa.
2. Pengorganisasian anak-anak duduk dikursinya masing-masing
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak duduk di kursi masing-masing
2. Guru memberi contoh sayuran hasil kebun yang lebih berat dan lebih
ringan
3. Guru meminta anak menunjukkan kembali sayuran hasil kebun yang
lebih berat dan lebih ringan
4. Guru memberi pujian dan umpan balik
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :1
Hari/tanggal : Rabu, 11 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menunjukan bebarapa sayuran hasil kebun dan
menyebutkan yang lebih berat
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : sama dengan hari sebelumnya, anak-anak
menghadap ke arah guru
2. Pengorganisasian kelas posisi anak duduk di kursi masing-masing
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak menunjukkan bebrapa sayuran hasil kebun yang
telah disediakan
2. Guru mengajak anak untuk memilih dua jenis sayuran hasil kebun
3. Guru mengajak anak menyebutkan sayuran hasil kebun yang lebih
berat
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun dengan
sayuran hasil kebun yang sama jenisnya
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang : sama dengan hari sebelumnya, anak-anak
menghadap ke arah guru
2. Pengorganisasian anak-anak secara bergantian menimbang sayuran
hasil kebun dengan jenis yang sama

 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun dan merapikan ana-anak
2. Guru menjeaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan ini
3. Guru menyebutkan nama permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamati sayuran hasil kebun yang guru
perlihatkan
5. Guru meminta anak secara bergantian menimbang sayuran hasil
kebun dan memilih sendiri sayuran hasil kebun yang kan ditimbang
6. Guru membimbing anak-anak secara bergantian menimbang sayuran
hasil kebun dengan jenis yang sama

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Tepuk “sayur”
 Pengelolaan kelas :
1. Posisi kursi dan meja anak seperti biasa.
2. Pengorganisasian anak-anak duduk dikursinya masing-masing
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak duduk dikursinya masing-masing
2. Guru mengajak anak tepuk “sayuran hasil kebun”
3. Guru memberi reward dan umpan balik
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :1
Hari/tanggal : Kamis, 12 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menebak sayuran hasil kebun yang lebih ringan
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruangan dibuat satu arah melihat guru di depan
2. Pengorganisasian kelas : Posisi anak duduk di kursi masing-masing
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru memberi tebakan tentang sayuran hasil kebun yang lebih ringan
2. Guru menunjuk sayuran hasil kebun (Jawabannya)
3. Guru membimbing nank-anak secara bergantian untuk menebak
sayuran hasil kebun yang lebih ringan
4. Guru meminta anak menyebutkan kembali sayuran hasil kebun yang
lebih ringan

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun dengan
sayuran hasil kebun yang berbeda jenisnya
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan kelas : sama dengan kegiatan pembukaan, dengan anak
duduk meghadap guru
2. Pengorgaisasian : anak-anak secaran bergantian menimbang sayuran
hasil kebun dengan jenis yang berbeda
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun dan merapikan anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan
3. Guru menyebutkan nama permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamati sayuran hasil kebun yang berbeda
jenis
5. Guru meminta nak secara bergantian menimbang sayuran hasil kebun
dengan jenis yang berbeda
6. Guru membimbing anak-anak secara bergantian menimbang sayuran
hasil kebun dengan jenis yang berbeda

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Mengucapkan syair “Lihat Kebunku”
 Pengelolaan kelas :
1. Posisi kursi dan meja anak seperti biasa.
2. Pengorganisasian anak-anak duduk dikursinya masing-masing
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta nak duduk di kursi masing-masing
2. Guru mengucapkan syair “Lihat Kebunku”
3. Guru mengajak anak mengikuti mengucapka syair “Lihat Kebunku”
4. Guru memberi reward dan umpan balik
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :1
Hari/tanggal : Jum’at, 13 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menebak sayuran hasil kebun yang lebih berat dan
lebih ringan
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat satu arah melihat guru di depan.
2. Pengorganisasian anak : posisi anak berdiri di depan tempat
duduknya.
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru memberi tebakan tentang sayuran hasil kebun yang lebih berat
dan lebih ringan
2. Guru menunjukan jawabannya
3. Guru membimbing anak-anak secara bergantian untuk menebak
sayuran hasil kebun yang lebih berat dan ringan
4. Guru meminta anak menunjukan kembali sayuran yang lebih berat
dan lebih ringan

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun dengan
berbagai jenis dan beratnya berbeda
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : sama dengan kegiatan pembukaan, anak-anak
menghadap ke arah guru
2. Pengorganisasian anak : anak-anak secara bergantian menimbang
sayuran hasil kebun dengan jenis yang sama
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran hasil kebun dan merapikan anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan
3. Guru menyebutkan nama permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamati sayuran hasil kebun yang berbeda jenis
5. Guru meminta nak secara bergantian menimbang sayuran hasil kebun
dengan jenis dan berat yang berbeda
6. Guru membimbing anak-anak secara bergantian menimbang sayuran
hasil kebun dengan jenis dan berat yang berbeda

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Mengucapkan syair “kebun di belakang rumahku”
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruangan : posisi kursi dan meja anak seperti biasanya
2. Pengorganisasian : anak-anak duduk di kursi masing-masing
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak duduk di kursinya masing-masing
2. Guru mengajak anak mengucapkan syair “Kebun di belakang
rumahku”
3. Guru memberi reward dan umpan balik
Tabel 2 Daftar Skor Anak Siklus I
No Nama Skor No. Nama Skor
.
1 Amelia Hasna Kamila B 9 Amelia Zafira B
2 Bima Fransisco Putra C 10 Desi Armata Sari B
3 Dyon Oganda Irmandika K 11 Elka Apriani C
4 Eryn Kusuma Wardani K 12 Farel Pratama K
5 Febby Julia K 13 Kaka Ricko Soperdi K
6 Letra Ulandari B 14 Meykel Anmohera K
7 Rizki Arya Dinata C 15 Roza Anugerah C
8 Tifany Ismi Azizah C 16 Trisna Sekar Arum C

Keterangan :
B : Memilih sendiri dan mengungkapkan sendiri lebih berat dan lebih ringan
(8)
C : Memilih sendiri dan mengungkapkan dengan menjawab pertanyaan lebih
berat dan lebih ringan (7)
K : Hanya memilih tanpa mengungkapkan (6)

Tabel 3 Persentase Hasil Penelitian Latihan Anak Siklus I


No. Skor Frekuensi % SxF
1. B (8) 4 25 4
2. C (7) 6 37,75 42
3. K (6) 6 37,25 36
Jumlah 16 100 111

Skor rata-rata : 111 : 16 = 6,87

REFLEKSI
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus I mulai dari kegiatan
pendahuluan sampai penutup, terdapata kelebihan dan kelemahan, yaitu :
Kelebihannya :
- Anak merasa tertarik dengan menggunakan sayuran
- Media Pembelajaran dan APE memudahkan anak mengenal timbangan
Kelemahannya :
- Pengelolaan kelas kurang tepat sehingga pembelajaran pembelajaran
belum optimal
RANCANGAN SATU SIKLUS

Siklus : Pertama
Tema/Sub Tema : Lingkungan/Rumah (Kebunku)
Kelompok :B
Tanggal : 23 sd 27 Oktober 2017

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan kognitif


melalui pembelajaran sains dengan mengenal mengenal
timbangan gantung

Identifikasi Masalah :
1. Anak masih kesulitan dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan, mengklasifikasikan sesuatu.
2. Sebagian anak masih takut dengan kegiatan pembelajaran sains

Analisis Masalah
Dari kedua masalah yang teridentifikasi, masalah yang akan dipecahkan
adalah kurangnya minat anak dalam kegiatan membandingkan, mengukur,
memperkirakan dan mengklasifikasikan dalam hal ini kegiatan sains.
Penyebab masalah tersebut adalah pengelolaan kelas yang kurang tepat
menyebabkan pembelajaran tidak didapatkan oleh seluruh anak serta
kurangnya variasi guru dalam mengembangkan kemampuan anak dalam
kegiatan menimbang sayuran hasil kebum.

Perumusan Masalah
“Apakah pembelajaran sains dapat meningkatkan pengembangan
kemampuan kognitif melalui kegiatan mengenal timbangan gantung
kelompok B PAUD An-Nikmah Desa Sukajadi?”

Rencana Kegiatan:

RK
H Pembukaan Inti Penutup
Ke-
1 Menunjukkan sayur Bermain menimbang sayuran Mengucapkan syair
dan menyebutkan hasil kebun hasil kebun “Menanam sayur
namanya dengan timbangan gantung dikebun”
sederhana
Menebalkan garis yang telah
disediakan
2 Mendengarkan cerita Bermain menimbang sayuran Menunjukan dan
tentang “Kebun Ibu” hasil kebu dengan timbangan menyebutkan
gantung sederhana kembali sayuran
Mewarnai gambar kebun hasil kebun yang
pada lembar yang telah ditimbang
disediakan
3 Tepuk Kebun Bermain menimbang sayuran Mengulas
hasil kebun dengan sayuran
hasil kebun yang sama
jenisnya
4 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Menyanyi bersama
hasil kebun yang hasil kebun dengan sayuran lagu “Menanam
lebih berat dan lebih hasil kebun yang sama jagung”
ringan yang sama jenisnya
jenisnya
5 Menebak sayuran Bermain menimbang sayuran Menyanyi bersama
hasil kebun yang hasil kebun dengan berbagai “Pak Tani Punya
lebih berat dan lebih jenis dan beratnya berbeda Kebun”
ringan sesuai dengan sayuran yang
dipilih anak sendiri

Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :2
Hari/tanggal : Senin, 23 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menunjukkan sayur dan menyebutkan namanya
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
(circle)
2. Pengorganisasian anak duduk membentuk lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak mengambil sayuran hasil kebun (wortel,
kentang, tomat dan mentimun)
2. Guru menyebutkan nama sayuran tersebut : wortel, kentang, tomat
dan mentimun
3. Secara bergantian, anak-anakdiminta menunjukkan kotak bekas
dengan menyebutkan ukurannya

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun hasil kebun
dengan timbangan gantung sederhana, menebalkan garis yang telah
disediakan
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang sama dengan pembukaan, terdapat area kosong untuk
mebentuk lingkaran (circle) dengan karpet/tikar.
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duduk dilantai dengan
formasi setengah loingkaran. Posisi duduk guru lebih tinggi dari pada
anak-anak
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapakan sayuran, lembar kerja dan merapikan anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan ini
3. Guru menjelaskan permainan ini
4. Guru mengajak anak mengamati kotak bekas
5. Guru memmbimbing anak-anak secara bergantian mengambil
sayuran sesuai dengan perintah guru
6. Dilanjutkan dengan menebalkan garis pada lembar kerja

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Mengucapkan syair “Menanam sayur di kebun”
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak seperti biasa
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk di kursinya masing-
masing.
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak duduk pada kursinya
2. Guru mengaja anak mengucapkan syair “Menanam sayuran di
kebun”
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :2
Hari/tanggal : Selasa, 24 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :
A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)
 Judul Kegiatan : Mendengarkan cerita tentang “Kebun Ibu”
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang dibuat satua arah melihat guru di depan
2. Pengorganisasian anak : posisi anak menghadap guru di depan
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak untuk mendengarkan cerita
2. Guru bercerita tentang “Kebun Ibu”, anak-anak mendengarkan
dengan seksama
3. Guru mengajak anak untuk terlibat dalam bercerita

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun hasil
kebun dengan timbangan gantung sederhana, mewarnai gambar kebun
pada lembar yang telah disediakan
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang : Sama dengan kegiatan permbukaan, terdapat area
kosong untuk membentuk lingkaran (circle) dengan karper/tikar.
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk dikareper, kegiatan
mewarnai gambar kebun dilaksanakan di kursi dan meja anak
masing-masing.
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuaran dan merapikan anak
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan ini
3. Guru mencontohkan cara bermain, anak mengambil sayuran yang
telah dipilih sendiri oleh anak
4. Guru mengajak anak mulai bermain menimbang secara bergantian

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Menunjukan dan menyebutkan kembali sayuran
hasil kebun yang ditimbang
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : posisi kersi dan meja naak seperti biasa
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk dikursinya masing-masng
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru mengajak anak duduk pada kursinya
2. Guru mengajak anak mengajak anak menyebutkan huruf awal dari
sayuran yang ditunjukkan oleh guru
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :2
Hari/tanggal : Rabu, 25 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Tepuk Kebun
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
(circle)
2. Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk lingkaran.
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru mempraktekkan tepuk kebun secara utuh
2. Guru mengucapkan kalimat tepuk baris demi baris
3. Guru meminta anak menirukan kembali tepuk baris demi baris
4. Guru mengajak anak tepuk kebun secara bersama-sama

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun dengan
sayuran hasil kebun yang sama jenisnya
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : kursi dan meja anak berhadap-hadapan
2. Pengorganisasian : anak –anak dan guru duduk di lantai dengan
formasi setengah lingkaran. Posisi guru duduk lebih tinggi dari pada
anak-anak
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran dan merapikn anak-anak
2. Guru menjelaskan arturan-aturan dalam rangka mengikuti
permainann ini
3. Guru mencontohkan cara bermain, anak menimbang sayuran
4. Guru mengajak anak-anak mulai bermain menimbang

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Mengulas
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang : area kosong untuk duduk membentuk lingkaran.
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk membentuk setengah
lingkaran, guru berada di depan anak-anak.
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak duduk membentuk setengah lingkaran
2. Guru mengajak anak mengingat kembali kegaatan apa saja yang telah
dilakukan.
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :2
Hari/tanggal : Kamis, 26 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menebak sayuran hasil kebun yang lebih berat dan
lebih ringan yang sama jenisnya
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : Terdapata area kosong untuk mebentuk lingkaran
(circle)
1 Pengorganisasian anak : posisi anak duudk membentuk lingkaran.
 Langkah – langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak menunjukkan sayuran
2. Guru mengajak anak untuk memegang setiap sayuran
3. Guru mengajak anak untuk menebak sayuran mana yang lebihberat
dan ringan

B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)


 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun dengan
sayuran hasil kebun yang sama jenisnya
 Pengelolaan kelas :
1. Penataan ruang : Kursi dan meja anak berhadap - hadapan
2. Pengorganisasian anak : anak-anak dan guru duudk di lantai dengan
formasi setengah lingkaran. Posisi gru lebih tinggi dari pada anak-
anak.

 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan sayuran dan merapikan anak-anak
2. Guru menjelaskan aturan-aturan dalam mengikuti permainan ini
3. Guru mencontohkan cara bermain, anak mengambil sayuran dan
menimbang
4. Guru mengajaka anak mulai menimbang secara bergantian

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Menyanyi bersama lagu “Menanam jagung”
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang : Posisi kursi dan meja anak seperti biasa
2. Pengorganisasian anak : anak-anak duduk dikurisnya masing-
masing
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru meminta anak duudk pada kusrsinya
2. Guru menyanyikan lagu “Menanam jagung” secara uthk
3. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
4.
Skenario Perbaikan

Tujuan Perbaikan : Meningkatkan pengembangan kemampuan


kognitif melalui pembelajaran sains
dengan mengenal timbangan gantung
Siklus ke :2
Hari/tanggal : Jum’at, 27 Oktober 2017
Hal yang diperbaiki/ditingkatkan :

A. Kegiatan Pengembangan I (Pembukaan)


 Judul Kegiatan : Menebak sayuran hasil kebun yang lebih berat dan
lebih ringan
 Pengelolaan kelas
1 Penataan ruang : terdapat area kosong untuk membentuk lingkaran
(circle)
2 Pengorganisasian anak : posisi anak duduk membentuk lingkaran
 Langkah – langkah perbaikan :
1 Guru mengajak anak mengambil sayuran dengan berbagai jenis
(wortel, kentang, tomat dan menitmun)
2 Guru menyebutkan perbandingan dari dua macam sayuran
3 Secara bergantian anak diajak menebak sayuran yang lebih berat dan
lebih ringan
B. Kegiatan Pengembangan II (Inti)
 Judul kegiatan : Bermain menimbang sayuran hasil kebun dengan
berbagai jenis dan beratnya berbeda sesuai dengan sayuran yang dipilih
anak sendiri
 Pengelolaan kelas
1. Penataan ruang : sama dengan kegiatan pembukaan, terdapat area
ksoong untuk membentuk lingkaran (circle) dengan karpet/tikar
2. Pengorganisasian : anak-anak dan guru duudk di lantai dengan formasi
setengah lingkaran. posisi duduk guru lebih tinggi dari anak
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Guru menyiapkan macam-macam sayuran dengan berat yang berbeda
2. Guru mecontohkan cara bermain, anak berhadap-hadapan
membentuk lingkaran
3. Guru mengjak anak utnuk mulai bermain menimbang sayuran dengan
jenis yang berbeda
4. Guru membimbing anak menimbang macam-macam sayuran

C. Kegiatan Pengembangan III (Penutup)


 Judul kegiatan : Menyanyi bersama “Pak Tani Punya Kebun”
 Pengelolaan kelas
1 Penataan ruang : posisi kursi dan meja anak seperti biasa
2. Pengorganisasian : anak duduk dikursinya masing-masing
 Langkah-langkah perbaikan :
1. Gru meminta anak duduk di kursinya
2. Guru menyanyikan lagu “Pak Tani Punya Kebun”
3. Guru mengajak anak bernyanyi bersama
Tabel 4 Daftar Skor Anak Siklus II
No Nama Skor No. Nama Skor
.
1 Amelia Hasna Kamila B 9 Amelia Zafira B
2 Bima Fransisco Putra B 10 Desi Armata Sari B
3 Dyon Oganda Irmandika C 11 Elka Apriani C
4 Eryn Kusuma Wardani B 12 Farel Pratama B
5 Febby Julia C 13 Kaka Ricko Soperdi C
6 Letra Ulandari B 14 Meykel Anmohera C
7 Rizki Arya Dinata B 15 Roza Anugerah B
8 Tifany Ismi Azizah B 16 Trisna Sekar Arum B

Keterangan :
B : Memilih sendiri dan mengungkapkan sendiri lebih berat dan ringan (8)
C : Memilih sendiri dan mengungkapkan dengan menjawab pertanyaan lebih
berat dan lebih ringan (7)
K : Hanya memilih tanpa mengungkapkan (6)

Tabel 5 Persentase Hasil Penelitian Latihan Anak Siklus II


No. Skor Frekuensi % SxF
1. B 11 68,75 88
2. C 5 31,25 35
3. K 0 0 0
Jumlah 16 100 111

Skorrata-rata = 123 : 16 = 7,68


REFLEKSI
Dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada siklus II mulai dari kegiatan
pendahuluan sampai penutup, diperoleh hasil :
- Anak merasa tertarik dengan menggunakan sayuran
- Adanya sayuran dengan berbagai jenis dan berat memudahkan anak
mengenal timbangan
- Pengelolaan kelas sudah tepat sehingga pembelajaran optimal
D. Pembahasan Per Siklus
a. Siklus I
Dari hasil siklus I, yang dilaksanakan pada tanggal 09 Oktober –
13 Oktober 2017 di PAUD An-Nikmah, kegiatan belajar mangajar sudah
sesuai dengan yang dengan RKH. Berdasarkan penelitian tersebut
diperolehhasil pembahasan yakni Terihat anak-anak antusias
melaksanakan setiap kegiatan, terlihatpada hari pertama ketika guru
mengajak anak untuk belajar menimbang sayuran hasil dari kebun yakni
wortel, kentang, tomat dan mentimun dengan berbagai ukuran. Anak
dipersilahkan menimbang dan membawa salah satu sayuran yang mereka
plih untuk diamati, namun ketika mereka mengembalikannya sayuran itu
kembali, ada satu anak yang mengembalikan mentimun yang sudah tidak
utuh lagi, mentimun tersebut sudah dimakan, namun hal itu tidak
menganggu aktivitas anak yang lain.
Namun pada kenyataannya, hasil yang diperoleh tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Ha ini terlihat dari penilaian pada siklus I yaitu 6
anak yang mendapat nilai kurang (37,75 %), 6 anak yang mendapat nilai
cukup (37,25 %) dan hanya 7 anak yang mampu mendapatkan nilai baik
(25 %).
Penyebab dari ketidakberhasilan pada siklus I yaitu penataan kelas
yang tidak sesuai dengan kegiatan anak, yakni metode kelas klasikal,
sehingga tidak semua anak dapat mendengar dan anak mengabaikan
kegiatan pembelajaran.
b. Siklus II
Pada pelaksanaan perbikan siklus II yang dilaksanakan pada 23
Oktober sampai 27 Oktober 2017 di PAUD An-Nikmah, kegiatan belajar
mengajar sudag sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terlihat dari
penilaian pada siklus II yaitu hanya tidak adanya lagi anak yang mendapat
nilai kurang (0%), 5 anak yang mendapat nilai cukup ( 21,25%), dan ada
11 anak yang mampu mendapatkan nilai baik (68,75%).
Berdasarkan analisis hasil belajar dan hasil pengamatan
pelaksanaan perbaikan pada siklus II, hasi yang diperoleh sudah mencapai
target yang diinginkan oleh peneliti maupun supervisor. Adapun
peningkatan hasil belajar anak Siklus I dan Siklus II terlihat oada tabel
berikut :
Persentase
No. Nilai
Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 B 18, 75 % 43,75 % 68,75%
2. C 31, 25 % 31,25 % 21,25%
3. K 43, 75 % 25 % 0%

Adapun peningkatan hasil belajar anak Siklus I dan Siklus II dapat


dilihat pada grafik dibawah ini:

Gambar 1. Grafik Siklus I dan Siklus III


12

10

6 B
C
4 K

0
Pra Siklus Siklus I Siklus II

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan rencana pelaksanaan penelitian dengan judul “Meningkatkan
Pengembangan Kemampuan Kognitif melalui Pembelajaran Sains dengan
Kegiatan Mengenal Timbangan Gantung Kelompok B PAUD An-Nikmah
Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan Kecamatan Ulu Ogan” yang telah
dilakukan, maka penulis mengambil kesimpulan :
a. Pemilihan indikator-indikator dan penyusunan skenario pembelajaran
yang tepat, kegiatan pembelajaran sains dapat berjalan dengan baik
b. Melalui Pembelajaran Sains dengan kegiatan Mengenal Timbangan
gantung, dapat menstimulus kemampuan kognitif anak.
c. Dengan media pembelajaran yang asli dan APE yang tepat,
mempermudahkan anak untuk memahami pembelajaran.
B. Saran
Adapun hal yang dapat dijadikan saran dalam penulisan laporan ini
adalah :
a. Penggunaan media pembelajaran yang mudah didapat dan guru ikut aktif
dapat dijadikan suatu alternatif untuk meningkatkan kreativitas anak.
b. Optimalkan metode pembelajaran agar lebih menarik minat aank untuk
belajar
c. Ciptakan suasana pembelajaran yang menarik bagi anak dengan esensi
bermain tidak di dalam kelas saja.
d. Bimbinglah dengan kasih sayang serta motivasi dengan sanjungan, hargai
hasil karya anak dengan hadiah/reward.

LAMPIRAN
BIODATA PENELITI

Nama : SINTA ELIZA MERIZONA


Tempat, Tanggal Lahir : Ulak Lebar, 27 Oktober 1996
Jenis Kelamain : Perempuan
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan : - MI MUHAMMADIYAH ULAK LEBAR

- SMP NEGERI 12 OKU

- SMA NEGERI 12 OKU

Jabatan Sekarang : Guru PAUD An-Nikmah


Kesediaan Berperan sebagai
Supervisor 2 dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ-UT Palembang
Di Palembang

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Nailahayati, S.Pd
NIP :-
Tempat Mengajar : PAUD An-Nikmah
Alamat Sekolah : Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan
Telepon : 0812 7339 4988
Menyatakan bersedia berperan sebagai Supervisor 2 dalam pelaksanaan PKP atas
nama :
Nama : Sinta Eliza Merizona
NIM : 825557815
Program Studi : S1 PG PAUD
Tempat Mengajar : PAUD An-Nikmah
Alamat Sekolah : Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan
Telepon : 0813 6827 0578
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Ulu Ogan, 2 Oktober 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Supervisor 2
PAUD An-Nikmah

Nailahayati, S.Pd Nailahayati, S.Pd

Kesediaan Berperan sebagai


Penilai dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ-UT Palembang
Di Palembang

Yang bertanda tangan di bawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Nurhidayati, S.Pd
NIP :-
Tempat Mengajar : PAUD An-Nikmah
Alamat Sekolah : Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan
Telepon : 0852 6744 2344
Menyatakan bersedia berperan sebagai Penilai dalam pelaksanaan PKP atas
nama :
Nama : Sinta Eliza Merizona
NIM : 825557815
Program Studi : S1 PG PAUD
Tempat Mengajar : PAUD An-Nikmah
Alamat Sekolah : Desa Sukajadi Kecamatan Ulu Ogan
Telepon : 0813 6827 0578
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Ulu Ogan, 2 Oktober 2017


Mengetahui
Kepala Sekolah Penilai,
PAUD An-Nikmah

Nailahayati, S.Pd Nurhidayati, S.Pd


RANCANGAN KEGIATAN HARIAN (RKH ke 3)
KELOMPOK :B
TEMA/SUBTEMA : Lingkungan/Kebun(rumah)
MINGGU/SEMESTER : 12/1

Alat Penilaian
Hari/
Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Perkemb KB
Tanggal
Bahan Anak M
Rabu,     I. Pembukaan      

-
11-Okt-17 I.3.4 Mampu mengucap dan menjawab salam   Berdo'a      

-
        Mengucap salam      
Menunjukkan beberapa sayuran hasil
- kebun dan menyebutkan yang lebih
        berat      
             

-
        Tanya jawab tentang tanaman di kebun      
               
               
      II. Inti      

- Bermain menimbang sayuran yang


  III.A2 Menunjukkan aktifitas yang bersifat   jenisnya sama tapi dengan berat yang      
    eksploratif dan penyelidik   berbeda      
-
  III.A1 Mampu mengenal benda berdasarkan   Menyebutkan warna sayuran yang      
    bentuk asli   ditimbang      
               
III
      . Istirahat      

III.A5. -
  1 Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan   Berdo'a makan      

-
        Cuci tangan      

-
        Makan      

-
        Bermain di halaman      
               
IV
      . Penutup      

-
  II.A2 Bertepuk tangan 3 pola   Tepuk "Sayur"      

-
        Ulasan kegiatan hari ini      

-
  NAM Membiasakan diri beribadah   Berdo'a, salam      
Mengetahui Ulu Ogan, 11 Oktober 2017
Kepala PAUD An-Nikmah Mahasiswa

NAILAHAYATI SINTA ELIZA MERIZONA


ALAT PNILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 1
(APKG-PKP 1)
LEMBAR PENILAIAN
KEMAMPUAN MERNCANAKAN PERBAIKAN KEGIATAN PENGMBANGAN

NAMA MAHASISWA : SINTA ELIZA MERIZONA


NIM : 825557815
TEMPAT MENGAJAR : PAUD AN-NIKMAH
TK/KELOMPOK/KB/TPA : KELOMPOK B
TEMA : LINGKUNGANKU
SIKLUS KE- dan HARI KE- : 1 dan 3
WAKTU : 07.30-10.00 WIB
TANGGAL : 11 Oktober 2017

Petunjuk
Baca dengan cermat RKH/RK Perbaikan dan Skenario perbaikan Pembelajaran yang
akan digunakan oleh guru/mahasiswa untuk mengajar. Kemudian nilailah semua aspl yang
terdapat dalam rencana tersebut dengan menggunakan butir pnilaian dibawah ini:
A. RKH/RK Perbaikan
1. Merumuskan atau menentukan
Indikator Perbaikan Pembelajaran
dan mnentukan kegiatan
1pembelajaran
2 3 4 5
1.1 Merumuskan indikator perbaikan
kegiatan pengembangan
1.2 Menentukan kegiatan perbaikan
yang sesuai dengan masalah yang
diperbaiki
Rata-rata Butir 1 = A

2. Menentukan alat dan bahan yang


sesuai dengan kegiatan perbaikan
2.1 Menentukan alat yang akan
digunakan dalam perbaiakan
kegiatan pengembanagn
2.2 Menentukan bahan yang akan
digunakan dalam perbaikan
kegiatan pengmbanagn dengan
materi perbaikan.
Rata-rata Butir 2 = B
B. Skenario Perbaikan
1. Menentukan tujuan perbaikan, hal-hal
yang harus diperbaiki, dan langkah-
langkah perbaikan.
1.1 Menentukan tujuan perbaikan
1.2 Menntukan hal-hal yang harus
diperbaiki
1.3 Menulikan langkah-langkah
perbaikan
Rata-rata Butir 3 = C

2. Merancang Pengelolahan kelas


perbaikan kegiatan pengembangan.
2.1 Menentukan penataan ruang kelas
2.2 Menentukan cara-cara pengorgani-
saian anak agar anak dapat
berpartiipai dalam perbaikan
kgiatan pengembangan
Rata-rata Butir 3 = C

3. Merencanakan alat penilaian perbaikan


kegiatan
3.1 Menentukan alat penilaian
perbaikan kegiatan pengembang-
an
3.2 Menentukan cara penilaian
perbaikan kegiatan pengembanga
Rata-rata Butir 3 = C

4. Tampilan dokumen rencana perbaikan


pembelajaran.
4.1 Keindahan, keberihan, dan
kerapian
4.2 Penggunaan bahasa tulis

Rata-rata Butir 3 = C

Nilai APKF 1 = R Ulu Ogan, Oktober 2017


Penilai I,
A +B +C+ D+ E+ F
R= =
6

NAILAHAYATI, S. Pd
ALAT PNILAIAN KEMAMPUAN GURU-PKP 2
(APKG-PKP 2)

LEMBAR PENILAIANKEMAMPUAN MELAKANAKAN


PERBAIKAN KEGIATAN PENGMBANGAN

NAMA MAHASISWA : SINTA ELIZA MERIZONA


NIM : 825557815
TEMPAT MENGAJAR : PAUD AN-NIKMAH
TK/KELOMPOK/KB/TPA : KELOMPOK B
TEMA : LINGKUNGANKU
SIKLUS KE- dan HARI KE- : 1 dan 3
WAKTU : 07.30-10.00 WIB
TANGGAL : 11 Oktober 2017

Petunjuk
1. Amatilah dengan cermat kegiatan pengembangan yang sedang berlangsung
2. Pusatkan perhatian mahasiswa pada kemampuan guru dalam mengelolah kegiatan
pengembanagn erta dampaknya pada diri anak.
3. Nilailah kemampuan guru terebut dengan menggunakan butir-butir penilaian berikut!
4. Khuus untuk butir 5, yaitu mendemondtrasikan kemampuan khusus dalam kegiatan
pengembangan, pilihlah salah satu butir penilaian yang sesuai dengan kegiatan yang
ssedang diajarkan.
5. Nilailah semua aspek kemampuan guru.
1. Menata ruang dan sumber belajar serta
melakanakan tugas rutin.
1.1 Menata ruang dan sumber belajar
sesuai perbaikan kegiatan
1.2 Melakanakan tugas rutin kelas seuai
perbaikan kegiatan
Rata-rata butir 1 = A

2. Melakanakan perbaikan kegiatan


2.1 Melakukan pembukaan kegiatan sesuai
perbaikan kegiatan
2.2 Melakanakan kegiatan pengembang-an
yang sesuai dengan tujuan perbaikan,
anak, situai, dan lingkungan.

2.3 Menggunakan alat bantu (media)


pembelajaran yang sesuai dengan
tujuan perbaikan, anak, situasi, dan
lingkungan
2.4 Melaksanakan perbaikan kegiatan
pengmbangan dalam urutan yang
logis
2.5 Melakanakan perbaikan kegiatan
pengembangan secara individu,
kelompok, atau klasikal.
2.6 Mengelola waktu kegiatan perbaikan
ecara efesien.
2.7 Melakukan penutupan kegiatan sesuai
dengan perbaikan kegiatan
pengembangan.
Rata-rata butir 2 = B

3. Mengelola interaksi kelas


3.1 Memberi petunjuk dan penjelasan
yang berkaitan dengan perbaikan
kegiatan pengembangan
3.2 Menangani pertanyaan dan respon
anak
3.3 Menggunakan ekspresi lisan, tulisan,
isyarat, dan gerakan badan
3.4 Memicu dan memlihara ketrlibatan
anak
3.5 Mamantapkan kompetensi anak saat
prbaikan kgiatan pengembangan.
Rata-rata butir 3 = C

4. Bersikap terbuka dan luwes serta


membantu mengembangkan sikap positif
anak terhadap kegiatan bermain sambil
belajar
4.1 Mnunjukkan sikap ramah, luwes,
terbuka, penuh pengertian, dan sabar
kepada anak
4.2 Menunjukan kegairahan dalam
membimbing
4.3 Mengmbangkan hubungan antar
pribadi yang sehat dan serasi
4.4 Membantu anak menyadari kelebihan
dan kekurangannya.
4.5
4.6 Membantu anak menumbuhkan
kepercayaan diri
Rata-rata butir 4 = D

5. Mendemonstraikan kemampuan khusus


dalam perbaikan kegiatan pengmbangan
5.1 Menggunakan pendekatan tematik

5.2 Berorientasi pada kebutuhan anak


5.3 Menggunakan prinsip bermain sambil
belajar, atau blajar seraya bermain
5.4 Menciptakan suasana kegiatan yang
kreatif dan inovatif
5.5 Mengembangkan kcakapan hidup

Rata-rata butir 5 = E

6. Melaksankan penilaian selama proses


perbaikan kegiatan perbaikan
6.1 Melaksanakan penilaian selama
proses kegiatan pengembangan seuai
dengan perbaikan kegiatan
6.2 Melakanakan penilaian pada akhir
kegiatan sesuai perbaikan kegiatan
pengmbangan
Rata-rata butir 6 = F
......................., ………………………2017
Penilai I,
Nilai APKF 2 = R

A +B +C+ D+ E+ F +G
R= =
6 NAILAHAYATI, S. Pd
LEMBAR REFLEKSI
Nama : Sinta Eliza Merizona Lembaga : PAUD An-Nikmah
NIM : 825557815 Kelompok :B
Program Studi : S1 PG-PAUD Pertemuan ke : 3
UPBJJ : 18 / Palembang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya lakukan?


Pada kegiatan pembukaan anak antusias dengan kegiatan yang saya buat terutama
pada saat pembukaan dengan meggunakan alat pembelajaran yang asli yaitu sayuran

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ?
Pengelolaan kelas yang kurang tepat, yakni menggunakan metode klasikal

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan yang
saya lakukan ?
Dengan rasa bosan mereka, dengan tema seperti ini tidak terlalu sulit membangun
semangat mereka kembali kepada mereka, tema yang saya gunakan berkaitan
lingkungan yang ada disekitar mereka

4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Pada saat menimbang sayuran(wortel, kentang, tomat, dan mentimun), ada salah
satu anak yang bernama Febby memakan mentimunnya

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan saya
lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan berikutnya ?
Dalam menjelaskan suatu kegiatan, saya akan menggunakan metode kelas yang
sesuai dengan pembelajaran saya.
RANCANGAN KEGIATAN HARIAN (RKH ke 3)
KELOMPOK :B
TEMA/SUBTEMA : Lingkungan/Kebun(rumah)
MINGGU/SEMESTER : 12/1

Alat Penilaian
Hari/
Indikator Kegiatan Pembelajaran dan Perkemb KB
Tanggal
Bahan Anak M
Rabu,     I. Pembukaan      

-
11-Okt-17 I.3.4 Mampu mengucap dan menjawab salam   Berdo'a      

-
        Mengucap salam      
Menunjukkan beberapa sayuran hasil
- kebun dan menyebutkan yang lebih
        berat      
             

-
        Tanya jawab tentang tanaman di kebun      
               
               
      II. Inti      

- Bermain menimbang sayuran yang


  III.A2 Menunjukkan aktifitas yang bersifat   jenisnya sama tapi dengan berat yang      
    eksploratif dan penyelidik   berbeda      

-
  III.A1 Mampu mengenal benda berdasarkan   Menyebutkan warna sayuran yang      
    bentuk asli   ditimbang      
               
III
      . Istirahat      

III.A5. -
  1 Mengurus dirinya sendiri tanpa bantuan   Berdo'a makan      

-
        Cuci tangan      

-
        Makan      

-
        Bermain di halaman      
               
IV
      . Penutup      

-
  II.A2 Bertepuk tangan 3 pola   Tepuk "Sayur"      

-
        Ulasan kegiatan hari ini      

-
  NAM Membiasakan diri beribadah   Berdo'a, salam      

Mengetahui Ulu Ogan, 11 Oktober 2017


Kepala PAUD An-Nikmah Mahasiswa

NAILAHAYATI SINTA ELIZA MERIZONA


LEMBAR REFLEKSI

Nama : Sinta Eliza Merizona Lembaga : PAUD An-Nikmah


NIM : 825557815 Kelompok :B
Program Studi : S1 PG-PAUD Pertemuan ke : II
UPBJJ : 18 / Palembang

1. Bagaimana reaksi anak terhadap proses pengembangan yang saya


lakukan?
Kemampuan membandingkan anak lebih berkembang karena
menggunakan media pembelajaran yang nyata

2. Secara keseluruhan apa saja kelemahan saya dalam kegiatan


pengembangan yang saya lakukan ?
Sulitnya mengatur anak yang terlalu antusias mengikuti kegiatan
pembelajaran

3. Secara keseluruhan apa saja kelebihan saya dalam kegiatan pengembangan


yang saya lakukan ?
Media pembelajaran mudah diperoleh

4. Hal-hal unik apa saja yang saya temui dalam kegiatan pengembangan ?
Pada saat guru menyiapkan media, sebagian anak maju, berpindah dari
tempat duduknya, mencoba menimbang sendiri

5. Setelah mengetahui kelemahan dan kelebihan saya, maka apa yang akan
saya lakukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan pengembangan
berikutnya ?
Menggunakan media yang sesuai dan pengelolaan kela dengan kegiatan
pembelajaran

62
LAMPIRAN
FOTO KEGIATAN

Foto 1. Guru sedang menunjukan sayuran

Foto 2. Guru membimbing anak-anak bermain menimbang sayuran hasil kebun


dengan timbangan gantung sederhana

63
64

Anda mungkin juga menyukai