Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ANALISIS HASIL OBSERVASI

DI TAMAN KANAK-KANAK KELOMPOK B


GIRI WIDYA SANTHI DESA BANTANG
OLEH:
NI KADEK ARIE INTAN SUKARINI
NIM 859007626
JURUSAN
S-1 PG.PAUD
IX (SEMBILAN)
FAKULTAS KEGURUAN DAN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ DENPASAR
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
NAEYC (National Association for The Education of Young Children) mengatakan bahwa anak
usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang ercakup dalam program d taman
penitipan anak, pendidikan prasekolah baik swasta maupun egeri taman kanak-kanak,dan SD
Anak usia dini merupakan masa usia emas dimana seluruh aspek
perkembangannya berkembang pesat pada usia ini Tugas pendidik dan orang
adalah mengoptimalkan tumbuh kembang di semua aspek perkembangannya yang meliputi bahasa,
kognitif, fisik motorik, nilai agama
dan moral serta sosial emosional.
TK Giri Widya Santhi merupakan salah satu lembaga Pendidikan Anak Usia Dini di bawah
Naungan Desa dan lembaga ini didirikan kegiatan pengembangan Anka usia dini untuk membentuk
karakter yang lebih bagus dan membentuk SDM yang baik, lembaga ini tetap mengembangkan 6
aspek pengembangan Anak usia Dini dalam proses pembelajaran di kelas, yang
mana enam aspek tersebut sangat penting bagi perkembangan anak Keenam
aspek itu juga di integrasikan dalam pendidikan di TK Giri Widya Santhi agar
penerapannya tetap sejalan dan tidak keluar dari regulasi yang ada. Salah satu
bidang pengembangannya yaitu bidang pengembangan kognitif
Pada dasarnya pengembangan kognitif dimaksudkan agar anak
mampu melakukan eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui
indranya sehingga dengan pengetahuan yang didapatnya tersebut anak
akan dapat melangsungkan hidupnya dan menjadi manusia yang utuh
sesuai dengan kodratnya.
Dalam kegiatan pembelajaran pada anak di TK Giri Widya Santhi, peneliti melakukan pengamatan
terhadap pengembangan
kognitif melalui kegiatan menghitung jumlah hewan dan menuliskan
jumlahnya. Peneliti tertarik untuk mengamati kegiatan tersebut karena
pengembangan kognitif sangat penting bagi perkembangan anak usia dini
dan Juga dapat berpengaruh pada aspek perkembangan yang lain.
B. Fokus Peneliti
Berdasarkan latar belakamg dan setelah melakukan observasi di TK Giri Widya Santhi
kelompok B usia 5-6 tahun, maka diputuskan penelitian ini terfokus pada pengembangan
Kognitif melalui kegiatan mengenal konsep bilangan. Kegiatan ini dipilih karena cukup
menarik untuk dilakukan penelitian di TK Giri Widya Santhi
C. Tujuan Penelitinn
Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data mengenai:
1. Mengetahui perkembangan kognitif anak Kelompok B TK Giri Widya Santhi melalui kegiatan
mengenal konsep bilangan.
2. Mengevaluasi hasil belajar anak Kelompok B TK Giri Widya Santhi dalam hal perkembangan
kognitif melalui kegiatan mengenal konsep bilangan. Alasan Kelompok B TK Giri Widya
Santhi melaksanakan kegiatan mengenal konsep bilangan untuk pengembangan kognitif
3. Hal-hal yang mendukung terlaksananya kegiatan tersebut.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini bermanfaat untuk:
1. Memberi masukan terhadap kegiatan pengembangan anak di Kelompok
TK Giri Widya Santhi.
2. Menganalisis hasil observasi di Kelompok B TK Giri Widya Santhi.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis suatu kegiatan di lembaga
PAUD
4. Sebagai referensi dalam kegatan pengembangan dan tempat peneliti mengajar
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kemampuan Kognitif
Kemampuan kognitif merupakansalah satu dari bidangpengembangan untuk meningkatkan
kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Pengembangan kemampuan
kognitif bertujuan agar anak mampu mengolah perolehan belajarnya, menemukan bermacam-macam
alternatif pemecahan masalah, pengembangan kemampuan logika matematika, pengetahuan ruang dan
waktu, kemampuan memilah dan mengelompokkan, dan persiapan pengembangan kemampuan berpikir
teliti.
Kognitif atau intelektual adalah suatu proses berpikir berupa kemampuan atau daya untuk
menghubungkan suatu peristiwa dengan peristiwa lainnya serta kemampuan menilai dan
mempertimbangkan segala sesuatu yang diamati dari dunia sekitar.
B Teori Kognitif
Teori kognitif didasarkan asumsi bahwa kemampuan kognitif merupakan sesuatu yang fundamental dan
yang membimbing tingkah laku anak. dengan kemampuan kognitif ini, maka anak dipandang sebagai
individu Yang secara aktif membangun sendiri pengetahuan mereka tentang dunia.
1TEORI GESTALT
Max Wertheimer adalah pendiri aliran Gestalt yang lahir di Praha, Jerman pada tanggal 15 April
1880 dan meninggal di New York pada tanggal 12 Oktober 1943. la memiliki tentang
pengamatan dan problem Solving. Sumbangannya diikuti oleh Kurt Koffka yang lahir di Berlin
pada tanggal 18 Maret 1886 dan meninggal di North ampton, Massachusetts, Amerika serikat
pada tanggal 22 November 1941. Koffika menguraikan secara terperinci tentang hukum-hukum
pengamatan. Is menyajikan secara sistematis prinsip-prinsip Gestalt dalam rangkaian gejala
psikologi seperti persepsi, belajar, mengingat, dan psikologi SoSial.
Teoni koffka tentang belajar antara lain (a) jejak ingatan adalah Suatu pengalaman yang
membekas di otak. (6) perjalanan waktu berpenganuh terhadap jejak ingatan. (C) latihan yang
terus menerus akannmemperkuat jejak ingatan Wallgang Kohler (1887-1950) melanjutkan
penelitian Wetheimer dan Kofika dengan meneliti tentang insight pada Simpanse.
Konsep penting dalam psikologi Gestalt adalah nsighr yaitu pengamatan atau pemahaman
mendadak terhadap hubungan-hubungan antara bagian di dalam suatu situasi permasalahan.
Esensi dari teorib psikologi gestalt adalah bahwa pikiran (mind) adalah usaha-usaha untuk
mengintepretasikan sensasi dan pengalaman-pengalaman yang masukbsebagai keseluruhan
yang terorganisir berdasarkan sifat-sifat tertentu dan bukan sebagai kumpulan unit data yang
terpisah-pisah.
Menurut pandangan psikologi gestalft, seseorang memperoleh pengetahuan melalai sensasi
atau informasi dengan melihat strukturnya secara menyeluruh kemudian menyusunnya kembali
dalam struktur yang lebih sederhana sehingga mudah dipahami
2. TEORI KONSTRUKTIVISTIK
Teori konstruktivistik merupakan pengembangan lebih lanjut dari gestalt. Perbedaannya, pada
gestalt permasalahan yang dimunculkan berasal dari pancingan eksternal sedangkan yang
konstruktivistik,permasalahan yang timbul dibangun dari pengetahuan yang direkonstruksi sendiri oleh
siswa.
a. John Dewey
John Dewey adalah seorang filsuf, ahli pendidikan dannpsikolog asal Amerika yang lahir di barlington
pada tanggal 20 Oktober 1859 dan meninggal di New York pada tanggal 1 juni 1952 John Dewey
dikenal scbagai bapak konstruktivisme ldenya digunakan sebagai Bapak konstruksivisme dan
Discovery Learning la mengemukakan bahwa belajar belajar tergantung pada pengalaman dan minat
siswa sendin dan topic dalam kurikulum seharusnya salingterintegrasi bukan terpisah atau tidak
mempunya kaitan satu sama lain Belajar harus bersifat aktif, langsung terlibat. berpusat pada siswa
(SCLStudent Centered Learning) dalam konteks pengalaman sosial.
b. Jean Piaget
Jean Piaget lahir pada tanggal 9 Agustus 1896, di Neuchatel,Swiss, la meninggal di Jenewa pada 16
September 1980 Teori Piaget adalah menjelaskan bagaimarna anak mengadaptasi
danbmenginterpretasikan objek dan kejadian-kejadian disekitamya. Bagaimana anak mempelajari ciri-
ciri dan fiungsi dari objek-objek seperti mainan, perabot, dan makanan, serta objek-objek sosial seperti
diri, orang tua, dan teman. BagaimanaCar anak belajar mengelompokkan objek-objek untuk mengetahui
persamaan persamaan dan perbedaan-perbedaannya. Piaget memandang bahwa anak memainkan peran
aktif di dalam menyusun pengetahuannya mengenai realitas. Anak tidak pasif menerima informasi.
Tahap perkembangan berpikir menurut Piaget yaitu
1) Sensorimotorik 0-2 Tahun), ialah periode anak belajar mengenali objek, dan
bagaimana ia memanipulasikannya
2) Praoperasional ( 2 -7 Tahun), selama periode ini anak bisa berpikir berlainan
dengan kategori-kategori sederhana
3) Operasional kongkrit ( 7- 11 tahun), cara berpikir anak selama tingkat ini menjadi
semakin lentur dan kurang egosentris sifatnya dibanding tingkat-tingkat sebelumnya.
4) Operasional formal (12 - 15 tahun), kapasitas kedewasaan dalam
penalaran, daya abstraksi dan berpikir secara inpotesıs muncul
secara berangsur-angsur,
Proses belajar sesungguhnya ada 3 tahapan, yaitu
1) Asimilasi merupakan proses penyatuan atau pengintegrasian informasi baru ke
struktur kognitif yang telah ada ke dalam benak anak
2) Akomodasi adalah penyesuaian struktur kognitif pada situasi yang baru
3) Disequilibrium berkesinambungan antara asimilasi dan akomodasib dan equilibrium
yaitu penyesuala
c. Jerome Brunner (1915-)
Profesor Jerome Brunner adalah psikologi berkebangsaan AS menurutnya belajar adalah proses yang
bersifat aktif terkait dengan ide Discovery Learning lingkungannya melalui eksplorasi dan
memanipulasi obyek, membuat pertanyaan dan menyelenggarakan eksperimen. yaitu siswa berinteraksi
dengan Brunner mengemukakan bahwa proses belajar lebih ditentukan oleh cara mengatur materi
pelajaran dan bukan ditentukan oleh unsure seseorang seperti yang telah dikemukakan oleh Piaget.
Brunner menjelaskan perkembangan dalam tiga tahap
1) Enaktf ( 0 3 tahun ) yaitu pemahaman anak dicapai melalui eksplorasi dirinya sendiri dan manipulasi
fisik motorik melalui pengalaman sensori.
2) Ikonik(3 8 tahun )yaitu anak menyadari sesuatu ada secara
mandiri melalui imej atau gambar yang konkrit bukan yang abstrak
3) Simbolik (8 tahun ) yaitu anak sudah memahami simbol-simbol
dan konsep seperti bahasa dan angka sebagai representasi simbol
d. Lev Vygotsky
Vygotsky adalah seorang filosof Rusia. Istilah yang sering digunakan adalah dampak sosial,
scaffolding, dan zone of proximal development( ZPD ).Inti konstruktivis Vygotsky adalah interaksi
anatara aspek intermal dan eksternal yang penekanannya pada lingkungan sosial dalam belajar
Pembelajaran berdasarkan scaffolding yaitu memberikan ketrampilan yang penting untuk memecahkan
masalah secara mandiri seperti berdiskusi denagn siswa, praktek langsung, dan memberikan
penguatan.Zone ofproximal development(ZPD ) adalah wilayah dimana anak mapu untuk belajar
dengan bantuan orang yang kompeten. (Yuliani Nurani Sujiono, dkk, 2011 110).
C. Pengembangan kognitif merupakan perwujudan dari kemampuan primer yaitu:
1. Kemampuan berbahasa
2. Kemampuan mengingat
3. Kemampuan nalar atau berpikir logis
4. Kemampuan tilikan ruang
5. Kemampuan bilangan
6. Kemampuan menggunakan kata-kata
7. Kemampuan mengamati dengan cepat dan cermat
D. Ciri-ciri Perilaku Kognitif
1. Berpikir lancar, yaitu menghasilkan banyak gagasan atau jawaban yang relevan dan arus
pemikiran lancar
2. Berpikir luwes, yaitu menghasilkan gagasan-gagasan yang beragam, mampu mengubah cara
atau pendekatan dan arah pemikuran yang berbeda-beda.
3. Berpikir orisinal, yaitu memberikan jawaban yang tidak lazim atau lain dari yang lain yang
jarang diberikan kebanyakan orang lain
4. Berpikir Lerperinci (elaborasi), yaitu mengembangkan, menambah, memper-kaya suatu
gagasan, memperinci detail-detail dan memperluas seluruh gagasan
E. Tahapan Perkembangan Kognitir
Anak PAUD berada Pada tahapan pra operasional (2-7 tahun) Dikatakan pra operasional krcna
anak telah mcnggunakan logika pada tempatnya. Lebih lanjut tahapan ani dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Pada tahap ini anak mengenibangkan kemampuan untuk mengorganisaskan dan
mengkoordinasikan seta mempersepsikan dengan gerakan-gerakan dan tindakan-tindakanisik
Dalam kenyataannya, praoperasional adalahemampuan anak untuk mengantisipasi pengaruh
darı satu kejadian yang lain.
2. Perkembangan pra operasionalanak mermungkinkan anak berpikir dan menyimpulkan
eksIstensi sebuah benda atau kejadian tertentu walaupun benda atau kejadian itu berada di uar
pandangan, pendengaran, atau jangkauan tangannya
3. Anak mengerti bahwa perubahan dalam satu faktor discbabkan olch perubahan dalam faktor
lain misalnya dua buah gelas yang berkapasitas sama tetapi berbeda bentuk ditiangi air dengan
Jumlah yang sama maka anak akan cenderung menebak isi gelas yang tinggi lebih banyak dari
pada isi gelas yang Pendek karcna anak banya mampu melihat padaketnggian pada gelas air
yang tingg tanpa memperhitungkan kuantitas atau volume yang sama pada gelas yang pendek
tetapi besar
4. Pada tahap ini anak memiliki angan-angan karena ia berpikir secara ntuitif yakni berpikir
dengan berdasarkan ilham
F. Tiga Tahapan Proses Membangun Pengetahuan
1. Asmilasi
Proses asimilasi berupa proses aktif dalam menggunakan skema untuk meresponsngkungan Proses
asimilasi adalah proses penyatuan nformasibaru ke stuktur kognitif yang sudah ada dalam benak anak
2. Akomodasi
Akomodasi merupakan penyesuaian aplikasi skema yang cocok dengan ingkungan vang direspons, atau
penyesuaian struktur kognitif ke dalam Situasi yang baru
3. Equilibrium
Equilibrium adalah keseimbangan antara skema yang digunakan dengan ingkungan Yang direspons
sebagai hasil ketepatan akomodasi, atau penyesuaan antara asimilasi dan akomodasi.
G. Klasifikasi Pengembangau Koguitif

Klasifikasipengembangankognitif dimakstudkan untuk mempermmudah gu dan Orang dewasa


annya dalam ensfimulasi kemampuan kognitit anak, sehingga akan tercapai optimalisast potensi pada
masing-masing anak ebih jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Pengembangan Auditory
Kemampuan inberhubungan dengan bunyi atau nderabpendengaran anakKemampuan Yang
dikembangkan, antara lain mendengarkan atau menirukan bunyi yangdidengarsehari-hari,
mendengarkan nyanyian atau Syair dengan baik mengikuti perintah lisan sederhana, mendengarkan
ccrita dengan baik mengungkapkan kembali cerita sederhana mencbak agu atau apresiasi musik,
mengikuti ritmik dengan bertepuk, mengetahui asal suara dan mengetahui nama benda yang dibunyikan
2. Pengembangan Visual
Kemampuan ini berhubungan dengan Penglihatan pengamatan, perhatian tanggapan dan persepsi anak
terhadap lingkungan sekitar. Kemampuan yang dikembangkan antara lain, mengenali benda-benda
sehari-hari, membanding-kan benda-benda dari yang sederhana menuju ke yang lebih kompleks
mengetahui benda dari ukuran, bentuk atau dari warnanya, mengetahuil adanya benda yang hilang
apabila ditunjukkan sebuah gambar yang belum sempurna atau janggal menjawab pertanyaan tentang
sebuah gambar seri dan atau lainnya, menyusun potongan teka-teki mulai dari yang sederhana sampai
ke yang lebih rumit, mengenali namanya sendiri bila tertulis dan mengenali huruf dan angka.
3. Pengembangan Taktil
Kemampuan ini berhubungan dengan pengembangan tekstu indera peraba) Kemampuan yang
dikembangkan antara lain mengembangkan kesadaranakan indera sentuhan mengembangkan kesadaran
akan berbagai tekstur, mengembangkan kosa kata untuk menggambarkan berbagai tekstur seperti tebal-
tipis, halus-kasar panas-dingin, dan tekstur kontras lainnya, bermain di bak pasir, bermain air,bermain
dengan plastisin, menebak dengan meraba tubuh teman, meraba dengan kertas amplas, meremas kertas
koran dan meraup bij-bian.
4. Pengembangan Kinestetik
Kemampuan yang berhubungan dengan kelancaran gerak tanganketerampilan tangan atau motorik
halus yang mempengaruhi perkem-bangan kOgnitif. Kemampuan yang dikembangkan, antara lan,inger
painting dengan tepung kanji, menjiplak huruf huruf geometri,melukis dengan cat air, mewarnai dengan
sederhana, menjahit dengan sederhana, merobek kertas koran, menciptakan bentuk-bentuk dengan
balok, mewamai gambar, membuat gambar sendiri dengan berbagai. media, menjiplak bentuk lingkaran
bujur sangkar segitiga atau empat persegi panjang, memegang dan menguasai sebatang pensil,
menyusun atau menggabung-kan potongan gambar atau 1eka-teki dalam bentuk sederhana, mampu
menggunakan gunting dengan baik, dan mampu menulis
5. Pengembangan Aritmatika
Kemampuan aritmatika berhubungan dengan kemampuan yang diarahkan untuk kemampuan berhitung
atau konsep berhitung permulaan. Kemampuan yang dikembangkan. antara lain, mengenali atau
membilang angka, menyebut urutan bilangan. menghitung benda, mengenali himpunan dengan nilai
bilangan berbeda, memberi nilai bilangan pada suatu himpunan benda, mengerjakan atau
menyelesaikan operasi pengurangan, perkalian dan mengunakan konsep dari kongkrit ke abstrak,
menghubungkan konsep bilangan dengan lambang bilangan, dan menciptakan bentuk benda sesuai
dengan konsep bilangan. Dalam prakteknya, dapat diterapkan dengan penjumlahan, pembagian dengan:
a) Menggunakan konsep waktu misalnya hari ini.
b) Menyatakan waktu dengan jam.
c) Mengurutkan lima sampai dengan sepuluh benda berdasarkan urutan tinggi besar.
d) Mengenal penambahan dan pengurangan.

6. Pengembangan Geometri
Kemampuan geometri berhubungan dengan pengembangan konsep bentuk dan ukuran. Kemampuan
yang dikembangkan, antara lain:
a) Memilih benda menurut warna, bentuk dan ukurannya.
b) Mencocokkan benda menurut warna, bentuk dan ukurannya
c) Membandingkan benda menurut ukurannya besar-kecil, panjang-
lebar, tinggi-rendah.
d) Mengukur benda secara sederhana
e) Mengerti dan menggunakan bahasa ukuran, seperti besar-kecil, tinggi-
rendah, panjang-pendek, dan sebagainya.
) Menciptakan bentuk dari kepingan geometri
8) Menyebut benda-benda yang ada di kelas sesuai dengan bentuk
geometri
h) Mencontoh bentuk-bentuk geometri
i) Menyebut, menunjukkan, dan mengelompokkan lingkaran, segitiga,
dan segiempat
J) Menyusun menara dari delapan kubus
k) Mengenal ukuran panjang, berat, dan isi
1) Meniru pola dengan empat kubus.
7. Pengembangan Sains Permulaan
Kemampuan sains permulaan berhubungan dengan berbagai percobaan atau demonstrasi sebagai suatu
pendekatan secara sainstifie atau logis tetapi tetap dengan mempertimbangkan tahapan berpikir anak
Adapun kemampuan yang akan dikembangkan, antara lain:
a. Mengeksplorasi berbagai benda yang ada di sekitar
b. Mengadakan berbagai percobaan sederhana
c. Mengkomunikasikan apa yang telah diamati dan diteliti
H. Karakteristik Perkembangan Kognitif
Dimensi karakteristik perkembangan kognitif, antara lain:
1 Dapat memahami konsep makna yang berlawanan seperti kosong-penuh,ringan-berat, atas-bawah,
dan sebagainya
2 Dapat memadankan bentuk geometri (lingkaran, persegi dan segitiga)
dengan obyek nyata atau melalui visualisasi gambar
3 Dapat menumpuk balok atau gelang-gelang sesur
berurutan
4 Dapat mengelompokkan benda yang memiliki persamaan warna, bentuk,
dan ukuran
5 Dapat menyebutkan pasangan benda, mampu memahami sebab akibat
6. Dapat merangkai kegiatan sehari-hari dan menunjukkan kapan setiap
kegiatan dilakukan
Menceritakan kembali 3 gagasan utama dari suatu cerita
Mengenali dan membaca tulisan melalui gambar yang senng dilihat di
rumah atau di sekolah
9 Mengenali dan menyebutkan angka 1-10
kurannya secara
BAR III
METODOLOGI PENELITIA
A Subjek Penelitian
1. Subjek peneliti : Pendidik dan peserta didik
2. Jumlah peserta didik : 10
3. Laki-laki :6
4. Perempuan :4
5. Tempat penelitian : TK Giri Widya Santhi
6. Alamat : Desa Bantang Kintamani Bangli
7. Tema : Binatang
8. Jumlah pendidik : 2 orang
9. Kepala sekolah : 1 orang
B. Metode Penelitian
Metode ini menggunakan metode interpretasi yaitu menginterpretasikan data mengenai gejala/
fenomena yang ditelu di TK Giri Widya Santhi.
C. Instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penclitian ini adalah:
1. Observasi yaitu salah satu tehnik pengumpulan data yang digunakan untuk mendapatkan
informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu
2. Wawancara yaitu Salah satu tehnik pengumpulan data yang biasa Untuk menggali informasi
lebih mendalam mengenai fokus Peneliti dengan cara mengadakan tanya jawab secara langsung
dengan pendidik dan pengelola tentang kegiatan pengembangan
3. Dokumentasi yaitu bukti-bukti serta penjelasan yang lebih luas mengenai
Fokus Peneliti. dokumen digunakan dengan tujuan mencari data berasal dari wawancara dan catatan
yang ada hubungannya dengan objek penelitian sebagai sumber data.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. Hasil wawancara
1. Pimpinan /kepala/pengelola
a. Tabulasi data

Aspek Wawancara dengan kepala


/pengelola
Pemrakarsa Desa adat setempat
Pendirian Lembaga TK didirikan dari
tahun 2014
Visi Mewujudkan anak didik yang
berakhlak mulia
Misi Mewujudkan anak didik yang
beraklak mulia yang sesuai
dengan tingkat kelompok anak
tersebut
Peraturan penerimaan siswa
Unggulan di TK Pada saat penerimaan siswa
baru harus membawa kartu
keluarga dan akte kelahiran
anak
Jumlah anak 10 anak
Laki-laki 6
Perempuan 4
Jumlah guru Jumlah guru 2 pengelola 1
Waktu operasional Operasional lembaga kami
dilaksanakan mulai dari tahun
2014
Jumlah staf Jumlah staf ada 3, pengelola 1
sama guru 2
Kendala yang dihadapi Kendala kami pada saat musim
panas kekurangan air
dikarenakan musim panas
karena kami merupakan
sekolah pedesaan.
B. Analisis data
1. Pendidik atau pengasuh TK
b. Tabulasi data
Observasi Wawancara dengan Wawancara Dokumentasi
pendidik dengan
pengelola
➢ Pada kegiatan ➢ Tugas hanya Tugas hanya
pagi ibu guru mengobservasi mengobservasi
menyambut kegiatan saat saat kegiatan
kedatangan anak belajar belajar
dilanjutkan berlangsung
dengan anak-anak
berbaris kegiatan
motorik kasar
dilanjutkan
dengan berdoa
dan masuk kelas
absen bernyanyi
nama-nama hari.
➢ Setelah kegiatan
berdoa pendidik
bercerita tentang
binatang yang ada
di hutan
➢ kemudian setelah
bercerita pendidik
mengajak anak-
anak untuk keluar
kelas dengan
berbaris yang rapi
untuk melihat dan
memberi makan
sapi secara
langsung .
➢ memasuki
Kegiatan inti
pendiri mengajak
anak-anak untuk
membentuk
lingkaran dengan
cara cara
bernyanyi
selanjutnya
pendidik
menanyakan hasil
pengamatan anak
pada binatang sapi
yang tadi sudah
mereka lihat
➢ tema yang di
diangkat adalah
tema binatang dan
subtema sapi
➢ Pendidik bagi
anak dalam
kelompok
berdasarkan area
yang dibuka yaitu
sebanyak 4 area
area seni area
balok matematika
dan bahasa
➢ Pendidik
menjelaskan serta
memberi contoh
kegiatan di setiap
area
➢ sebelum anak-
anak belajar di
masing-masing
Arya pendiri
mengajak anak
untuk membaca
Om awighnam
astu dan
mengucapkan yel-
yel semangat
➢ anak-anak
bergantian
melakukan
kegiatan
➢ area yang dibuka
yaitu seni balok
matematika dan
bahasa
➢ kegiatan
mengelompokkan
dan jumlah hewan
sapi betina dan
jantan pada
gambar di area
matematika dapat
diselesaikan
dengan baik yang
didampingi
pendidik
➢ Selesai kegiatan
tersebut pendidik
mengajak anak-
anak untuk
kembali duduk
membentuk
lingkaran dan
bernyanyi serta
berdoa untuk cuci
tangan dan makan
terus istirahat
➢ Pada kegiatan
akhir pendidik
bertanya kembali
tentang kegiatan
yang sudah
dilakukan dan
membeli
pengamatan
tentang subtema
hari ini sapi
melalui gambar
serta
menginformasikan
kegiatan untuk
besok.

C. Hasil pengamatan
3. prasarana outdoor dan indoor
c. Tabulasi data

No Jenis alat Ada Tidak Keterangan


1 Papan Titian Ada Masih bagus
2 Jungkit Ada Masih bagus
3 Perosotan Ada Kurang bagus
4 Panjat tali Ada Masih bagus
5 Ayunan Tidak Tidak ada
6 Putaran Tidak Tidak ada
7 Puzzle Ada Masih dalam keadaan baik
8 Balok Ada Masih dalam keadaan baik
9 Gambar-gambaran Ada Masih dalam keadaan
10 Boneka tangan Ada Masih dalam keadaan baik

D. Administrasi sekolah

No Administrasi sekolah Ada Tidak Keterangan


1 Kurikulum Ada Masih dalam keadaan baik
2 Struktur organisasi Ada Masih dalam keadaan baik
3 Program tahunan Ada Masih dalam keadaan baik
4 Buku tamu Ada Masih dalam keadaan baik
5 Agenda Ada Masih dalam keadaan baik
6 Surat masuk dan surat keluar Ada Masih dalam keadaan baik

E. Administrasi kelas

No Administrasi sekolah Ada Tidak Keterangan


1 Ada RPPH di dalam Kelas
2 Ada Rpph di dalam kelas
3 Ada Dalam keadaan baik berada di dalam kelas

F. Sumber daya manusia

No Administrasi sekolah Ada Tidak Keterangan


1 Kepala sekolah Ada 1 orang perempuan
2 Guru kelas Ada 2 orang perempuan
3 Pegawai administrasi Tidak

G. Analisis Kritis
Dari Tabulasi Data diatas menunjukkan bahwa perkembangan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK Giri
Widya Santhi sudah maksim dilaksanakan . Beberapa aspek yang menunjang terlaksananya kegiatan
tersebut yaitu:
1. Pendidik mampu menjelaskan cara menyelesaikan kegiatan bahasa yang mudah dipahami anak
2. Media atau lembar kerja yang digunakan cukup dipahami anak sehingga memudahkan anak
untuk menyelesaikan kegiatan pengembangan
3. Kegiatan mengelompokkan binatang usa betina dan jantan yang ada di lembar kerja merupakan
jumlah angka yang sudah di kuasai anak
4. Pendidik memberikan contoh mengelompokkan menghitung dan menulis angka dengan cara
yang menarik
5. Pendidik terus memantau kegiatan anak satu persatu. Memberi reward kepada anak yang
berhasil menyclesaikan kegiatan pengembangan dan memotivasi anak yang belum selesa
Berdasarkan hal-hal diatas, maka kegiatan pengembangan kognitif di TK Giri Widya Santhi sudah
sesuai dengan STPPA pada PERMENDIKBUD mengklafisikasikan benda berdasarkan warma, bentuk
dan ukuran (3vanasi dan menggunakan lambang bilangan untuk menghitung No 137 tahun2014 usia 5-
6 tahun vaitu Kegiatan menulis jumlah hewan pada gambar rusa menandakan anak sudah berada pada
tahap Pengembangan Aritmatika, yang mana berhubungan dengan kemampuan yang diarahkan
berhitung permulaan yaitu temasuk dalam menghitung jumlah dan memberi nilai bilangan pada suatu
benda Tenaga Pendidik pada di TK Giri Widya Santhi juga dapat menguasai proses kegiatan
pengembangan mulai awal hingga akhir kegiatan. Pendidik memahami tingkat perkembangan anak
sehingga kegiatan pengembangan yang diberikan mampu di selesaikan oleh anak.
BAB V
KESIMPUAN DAN SARAN
A. Kesinmpulan
Dari Tabulasi dan analisis data dapat disimpulkan beberapa hal yaitu
1. Di TK Giri Widya Santhi menerapkan beberapa kegiatan pengembangan yang diantaranya adalah
pengembangan kognitif melalui kegiatan menghitung jumlah gambar hewan rusa dan menuliskannya
2.Pada umumnya anak mampu menghitung dan menuliskan jumlah benda.Motivasi dan reward
menambah semangat anak dalam menyelesaikan kegiatan pengembangan
4 Selain pengembangan kognitif dalam kegiatan menulis jumlah benda juga terdapat kegiatan
pengembangan fisik motorik, bahasa, dan seni.
B. Saran
Berdasarkan hasil observasi, maka ada beberapa hal yang menjadi saran dari peneliti yaitu:
1 Pendidik sebaiknya mengajak anak untuk sama-sama membereskan alat dan bahan yang digunakan
selama kegiatan pengembangan seperti pensil dan kertas
2 Agar lebih menarik selain menghitung gambar, anak juga dapat mewarnai gambar hewan rusa
DAFTAR PUSTAKA
Tim PG-PAUD Universitas Terbuka. (2018) Analisis Kegiatan pengembangan
Pendidikan anak usia Dini
Jakarta: Universitas Terbuka
Yuliani Nurani Sujiono, dkk. (2014). Metode Pengembangan kognitif.
Jakarta: Universitas Terbuka
Luluk Asmawati, dkk. (2017). Pengelolaan Kegiatan Pengembangam Anak Usia
Dini
Jakarta: Universitas Terbuka
Badru Zaman, Asep Hery Hernawan. (2014). Media dan Sumber Belajar PAUD
Jakarta: Universitas 1Terbuka
Siti Aisyah, dkk. (2016) Perkembangan Dan Konsep Dasar Pengembangan
AnakUsia Dini
Jakarta: Universitas Terbuka
Durri Adriani, dkk. (2017). Metode Penelitian
Jakarta: Universitas Terbuka
Masitoh, dkk. (2014). Strategi Pembelajaran TK
Jakarta: Universitas Terbuka
Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan Kelas
Direktorat Pembinaan PAUD tahun 2015 Tentang Pedoman Pengelolaan
Pembelajaran
https://youtu.be/Q6ahGoA0zq4

Anda mungkin juga menyukai