Anda di halaman 1dari 5

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN


Taman kanak-kanak merupakan pendidikan pra sekolah di jalur
pendidikan formal. Sesuai Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22
Tahun 2003 pasal 28 ayat (2) yang berbunyi Pendidikan Islam Anak Usia
Dini dapat diselenggarakan melalui pendidikan formal atau informal.
Berdasakan pasal tesebut jelas bahwa pendidikan islam anak usia dini juga
menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat secara melembaga
resmi/pemerintah maupun non pemerintah.
Pendidikan islam anak usia dini diyakini menjadi dasar bagi
penyiapan sumber daya manusia yang berkualitas di masa yang akan
datang. Oleh karena itu layanan PIAUD harus dirancang dengan seksama
dengan memperhatikan perkembangan anak, perubahan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta budaya yang berkembang.
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak menggunakan prinsip bermain
sambil belajar yang artinya pendidikan yang diberikan oleh guru hendaknya
dilakukan dalam suasana yang menyenangkan. Dan melalui bermain anak
diajak untuk bereksplorasi, menemukan dan memanfaatkan objek yang ada
disekitar anak sehingga pembelajaran lebih bermakna bagi anak.
Berdasarkan observasi yang dilakukan di TK Al-Amanat, jl. KH. Ahmad
Dahlan No.6B,Kel.Bentenge,Kec.Ujung Bulu,Kab.Bulukumba bahwa tingkat
perkembangan kognitif anak masih minim. Hal ini dikarenakan terdapat
banyak anak yang belum memiliki kemampuan dalam memecahkan
masalah, serta kurangnya konsentrasi dalam kegiatan pembelajaran.
Peneliti melakukan observasi di kelas B pada anak usia 5-6 tahun yang
berjumlah 32 anak, diantaranya 18 anak laki-laki dan 14 anak perempuan.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, peneliti menemukan beberapa faktor
penghambat, yaitu masih kurangnya kemampuan anak memecahkan
masalah, kurangnya konsentrasi dalam pembelajaran, dan beberapa faktor
lainnya seperti mengejek temannya, hingga membuat mentalnya down
(Bullying), dsb.
Sesuai dengan penjelasan diatas, maka anak perlu diberikan
rangsangan/stimulasi yang tepat untuk meningkatkan kemampuan kognitif
anak, bukan hanya dengan belajar atau disiplin, akan tetapi guru
diharapkan mampu melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, untuk
tercapainya tujuan dan kompetensi yang diharapkan dalam perencanaan
yang telah ditetapkan.
B. TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengetahui hasil belajar anak
2. Untuk meningkatkan kemampuan kognitif anak melalui kegiatan
membuat Surat
3. Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam
menyampaikan pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan kognitif
anak melalui kegiatan membuat Surat
C. MANFAAT PENELITIAN
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini memberi manfaat
dalam memaksimalkan kegiatan belajar mengajar di TK Al- Amanat pada
khususnya, secara lebih rinci manfaat penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagi Anak
Sebagai upaya untuk mengembangkan kemampuan kognitif
anak menggunakan Alat Permainan Edukatif serta meningkatkan
kreativitas bagi anak.
2. Bagi Guru
Dapat menjadi bahan acuan dan motivasi guru dalam rangka
menyukseskan kegiatan pembelajaran yang dibuatnya dan juga
meningkatkan profesinya, serta dapat mengembangkan
pembelajaran melalui alat permainan edukatif.
3. Bagi Kepala Sekolah
Sebagai bahan masukan untuk dapat memperhatikan media
yang mendukung proses belajar mengajar.
4. Bagi TK
Sebagai bahan masukan terutama dalam rangka
mengefektifkan pembinaan & peningkatan mutu pendidikan di TK
Al-Amanat.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. PENGERTIAN KEMAMPUAN
Robbin (2004:45) menyatakan bahwa kemampuan adalah kapasitas
individual untuk mengerjakan berbagai fungsi dalam suatu pekerjaan. Dan
dalam kerangka dasar kurikulum 2004 menyatakan bahwa kemampuan
merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Depdiknas,
2004;2).
B. PENGERTIAN KOGNITIF
Menurut Drever, kognitif yaitu istilah umum yang melingkupi metode
pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan
penangkapan makna.
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu
mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa
sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif
ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke
dalam empat tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap sensorimotor (18-24 bulan)
Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya
untuk memahami dunia luar melalui indra sensorik dan kegiatan
motoriknya.
2. Tahap pra operasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan
kognitif tersebut. Artinya, anak belum bisa melogika sesuatu.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan
terorganisir. Artinya, anak sudah mulai berfikir secra logis saat
mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya.
4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa
berfikir secara lebih luas, menalar dan menganalisis sesuatu,
memanipulasi ide di fikirannya, dan tidak tergantung dengan
manipulasi konkret.

C. PENGERTIAN ANAK USIA DINI


Dalam undang-undang tentang sistem pendidikan nasional
dinyatakan bahwa pendidikan islam anak usia dini (PIAUD) adalah suatu
upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan
usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan
untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani
anak agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut
(UU Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 14).
Ada berbagai kajian tentang hakikat anak usia dini, khususnya anak
TK diantaranya sebagai berikut:
1. Anak bersifat unik
2. Anak mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan
3. Anak bersifat aktif dan enerjik
4. Anak itu egosentris
5. Memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias
6. Anak bersifat eksploratif dan berjiwa petualang
7. Anak umumnya kaya fantasi
8. Anak masih mudah frustasi
9. Anak masih kurang pertimbangan dalam bertindak
10. Anak memilki daya perhatian yang pendek
11. Masa anak merupakan masa belajar yang paling potensial
12.Anak semakin menunjukkan minat terhadap teman

D. PENGERTIAN BERMAIN

Anda mungkin juga menyukai