PENDAHULUAN
LANDASAN TEORI
A. PENGERTIAN KEMAMPUAN
Robbin (2004:45) menyatakan bahwa kemampuan adalah kapasitas
individual untuk mengerjakan berbagai fungsi dalam suatu pekerjaan. Dan
dalam kerangka dasar kurikulum 2004 menyatakan bahwa kemampuan
merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Depdiknas,
2004;2).
B. PENGERTIAN KOGNITIF
Menurut Drever, kognitif yaitu istilah umum yang melingkupi metode
pemahaman, yakni persepsi, penilaian, penalaran, imajinasi, dan
penangkapan makna.
Kognitif adalah semua aktivitas mental yang membuat suatu individu
mampu menghubungkan, menilai, dan mempertimbangkan suatu peristiwa
sehingga individu tersebut mendapatkan pengetahuan setelahnya. Kognitif
ini erat sekali dengan tingkat kecerdasan seseorang.
Teori Piaget mengelompokkan perkembangan kognitif anak ke
dalam empat tahapan, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap sensorimotor (18-24 bulan)
Pada tahap ini, bayi mulai mampu mengembangkan akalnya
untuk memahami dunia luar melalui indra sensorik dan kegiatan
motoriknya.
2. Tahap pra operasional (2-7 tahun)
Pada tahap ini, anak belum bisa mengoptimalkan kemampuan
kognitif tersebut. Artinya, anak belum bisa melogika sesuatu.
3. Tahap operasional konkret (7-11 tahun)
Pada tahap ini, anak mulai bisa berpikir secara rasional dan
terorganisir. Artinya, anak sudah mulai berfikir secra logis saat
mengalami atau melihat sesuatu di sekitarnya.
4. Tahap operasional formal (12 tahun ke atas)
Tahap keempat ini menandakan seorang anak sudah bisa
berfikir secara lebih luas, menalar dan menganalisis sesuatu,
memanipulasi ide di fikirannya, dan tidak tergantung dengan
manipulasi konkret.
D. PENGERTIAN BERMAIN
Menurut Kimpraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009: 26)
mengatakan bahwa definisi bermain adalah usaha olah diri (olah fikiran dan
olah fisik) yang sangat bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan
motivasi, kinerja, dan prestasi dalam melaksanakan tugas dan kepentingan
organisasi dengan lebih baik.
Manfaat Bermain:
Fungsi Bermain
Sumber:https://repository.uir.ac.id/3279/5/bab2.pdf.
https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/kognitif/amp/
https://www.kumpulanpengertian.com/2015/05/pengertian-bermain-menurut-
para-ahli.html?m=1
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. SUBJEK PENELITIAN
1. Anak anak
Kami dari kelompok 4, melakukan observasi di TK Al-Amanat
dengan peserta didik kelompok B yang berjumlah 32 anak. 18
anak laki-laki dan 14 anak perempuan.
2. Pendidik/Pemimpin TK Al-Amanat
Pendidik di TK Al-Amanat terdiri dari 2 orang dan 1 Kepala TK,
Beliau dengan sabar dan penuh kasih sayang membimbing dan
mengasuh anak-anak. Dan kami pun mendapatkan banyak
wejangan dari beliau terkait menjadi guru TK yang baik dan
menyenangkan untuk anak-anak.
B. METODE PENELITIAN
Metode ini menggunakan metode Trial Error (Metode coba-coba)
yaitu upaya yang dilakukan beberapa kali hingga akhirnya mendapatkan
cara yang paling sesuai. Kesalahan atau kekeliruan dicatat untuk
dievaluasi sebagai bahan pembelajaran.
C. INSTRUMEN PENELITIAN
Instrumen penelitian yang dilakukan di TK Al-Amanat adalah melalui
metode Trial Error dengan menggunakan Prinsip Keseharian.
BAB IV
ANALISIS DATA
A. TABULASI DATA
Untuk memudahkan analisis data, maka data dari hasil penelitian di
TK Al-Amanat yang berdasarkan masalah rendahnya kemampuan anak
dalam kemampuan kognitif pada kelompok B, maka kami kelompok 4
sebagai peneliti, ingin mengembangkan kemampuan kognitif anak melalui
rangsangan kegiatan melalui bermain dngan menggunakan Prinsip
Keseharian (Trial Error).
1. Siklus I
a. Perencanaan
Pelaksanaan yang kami lakukan sebelum melaksanakan
pengembangan pembelajaran dalam mengembangkan
kemampuan kognitif anak pada kelompok B di TK Al-Amanat