Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karuniaNya sehingga kami dapat mengajukan proposal kegiatan analisis, yang kami
lakukan di TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU untuk memenuhi tugas dan sekaligus
untuk mengetahui program layanan Bimbingan dan Konseling yang berlaku/yang di
terapkan di sekolah.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tujuan yang luar biasa itu tentunya akan terwujud manakala dilakukan usaha yang
terprogram dengan baik, dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
Salah satu usaha untuk mencapai hal di atas adalah melalui kegiatan pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Tujuan penelitian
Mengetahui :
1. Jenis-jenis layanan BK yang di berikan
2. Nama kepala sekolah
3. Jumlah guru dan keterangan guru
4. Jumlah siswa
5. Nama sekolah
6. Sejarah berdirinya sekolah
7. Kendala yang di hadapi
8. Cara penyelesaian masalah
a) manfaat Penelitian
LANDASAN TEORI
Kerangka Teori
Pengertian Kemampuan
Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing,
mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan
dan ketrampilan pada anak.
Setiap anak mempunyai kemampuan tak terbatas dalam belajar (Limited Capacity To
Learn) yang inherent (telah ada) dalam diri anak untuk berpikir kreatif dan produktif.
Oleh karena itu anak memerlukan program pendidikan yang mampu membuka kapasitas
tersembunyi tersebut (Unlocking The Capacity) melalui pembelajaran bermakna sedini
mungkin. Apabila potensi pada diri anak tidak pernah dikembangkan maka berarti anak
tersebut telah kehilangan peluang dan momentum penting dalam hidupnya dan pada
gilirannya negara akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya.
Dalam konteks seperti itulah peranan pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian
serius.
Selain itu menurut para ahli sedini mungkin orang tua atau para pendidik anak usia dini
dapat mengasah rasa keindahan dan kemampuan seni anak agar anak-anak usia dini
tersebut dapat memiliki kemampuan seni sejak usia dini.
Kemampuan anak usia dini untuk merasakan dan melakukan berbagai ketrampilan atau
kemampuan sehingga dapat ditimbulkan dan dikembangkan sejak dini melalui pelatihan
dan bimbingan yang terarah sambil disesuaikan dengan karakteristik belajar anak usia
dini yaitu bermain. (Syaodih, Agustin M, Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini,
2.26).
Pengembangan kemampuan seni bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan menghargai hasil
karya yang kreatif.
Pengertian Kognitif
Menurut Brian Cambourne (1988) anak akan berhasil dalam mempelajari literasi apabila
terdapat kondisi-kondisi belajar sebagai berikut: Yuliani Nurani Sujiono, dkk pada
"Metode pengembangan kognitif", Pusat Penerbitan UT menjelaskan bahwa potensi
kognitif ditentukan pada saat pembuahan, namun terwujud tidaknya potensi kognitif
tergantung dari lingkungan dan kesempatan yang diberikan.
Kognitif adalah suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk melakukan
eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga dapat daya
persepsinya berdasarkan apa yang ia lihat, dengar dan rasakan sehingga anak akan
memiliki pemahaman yang utuh.
Dalam kaitan ini ada dua istilah yang memiliki kemiripan ucapan sering dipergunakan
dalam keseharian yakni intelek dan intelegensi.
Menurut Yuliana Nurani supono, dkk. yang dimaksud dengan intelek adalah berpikir
sedangkan yang dimaksud dengan intelegensi adalah kemampuan kecerdasan.
Jean Peaget. (1983) mengatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dari dalam
diri anak. Artinya belajar adalah suatu proses membutuhkan aktifitas baik fisik/psikis
yang disesuaikan dengan perkembangannya.
Menurut Patmodewono, (2000) kognitif adalah pengertian yang luas mengenai cara
berpikir dan mengamati. Jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan seseorang
memperoleh pengetahuan atau menggunakan pengetahunan yang diperolehnya.
Harlan dan Hendrick, 1997 mengatakan bahwa melalui strategi pemecahan masalah
anak-anak merencanakan, meramalkan, mengamati hasil-hasil tindakannya dan
merumuskan kesimpulan dari hasil-hasil tindakannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik dan Pimpinan TK ISLAM TENGKU
SYIK DI PUTU
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu.
Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, selama dua jam
pelajaran yaitu pada tanggal 18 mei 2013.
Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan
oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan
Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data yang lengkap
Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta penjelasan
yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari
data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan
objek penelitian sebagai sumber data.
HASIL ANALISIS
Dari hasil analisis yang kami lakukan di TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU,
kami menemukan beberapa informasi atau data mengenai TK tersebut. Ini adalah
rinciannya:
a. LayananOrientasi
Dari sedikit banyaknya data yang kami dapatkan, kami juga menemukan
kendala-kendala lain dari hasil wawancara dengan pimpinan maupun
pendidik TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU. Bahwa para guru
tersebut mengemukakan, kendala yang paling mendasar adalah tertuju
pada kondisi sekolahnya, dimana mereka mengatakan semenjak berdirinya
sekolah ini sampai dengan sekarang tidak ada bantuan dari pemerintah
berupa pembangunan. Sehingga selama 23 tahun sekolah ini hanya
memiliki dua local saja karena mereka tidak memiliki cukup dana untuk
penambahan ruang, dan akibatnya input yang di terima pun harus di
sesuaikan.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan
Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Bab II Pasal
3 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dalam rangka mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
Tujuan yang luar biasa itu tentunya akan terwujud manakala dilakukan usaha yang
terprogram dengan baik, dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.
2. Saran
Hendaknya para guru pendidik harus benar-benar memahami apa yang wajar di
terapkan terhadap anak didik dan apa yang harus di tingggalkan , dan menguasai cara-
cara yang efektif dalam belajar sesuai perkembangan zaman .
Dan para guru berusaha mengembangkan konsep-konsep sains sejak dini.