Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
karuniaNya sehingga kami dapat mengajukan proposal kegiatan analisis, yang kami
lakukan di TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU untuk memenuhi tugas dan sekaligus
untuk mengetahui program layanan Bimbingan dan Konseling yang berlaku/yang di
terapkan di sekolah.

Mengingat pengetahuan dan kemampuan kami yang terbatas, penyusunan proposal


ini masih jauh dari sempurna. Maka, kami harapkan kritik dan saran pembaca demi
kesempurnaan penyusunan proposal yang akan datang.

Lueng putu 18 May 2013


BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Bab II Pasal 3


Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dalam rangka mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang
demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan yang luar biasa itu tentunya akan terwujud manakala dilakukan usaha yang
terprogram dengan baik, dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.

Salah satu usaha untuk mencapai hal di atas adalah melalui kegiatan pendidikan.
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.

Kita mengembangkan potensi anak didik mestinya sedini mungkin.

Tujuan penelitian

Mengetahui :
1. Jenis-jenis layanan BK yang di berikan
2. Nama kepala sekolah
3. Jumlah guru dan keterangan guru
4. Jumlah siswa
5. Nama sekolah
6. Sejarah berdirinya sekolah
7. Kendala yang di hadapi
8. Cara penyelesaian masalah

a) manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai manfaat diantaranya :

1. Mengetahui sejauh mana pendidikan paud itu berjalan khususnya di TK ISLAM


TENGKU SYIK DI PUTU , apakah proses belajar mengajarnya sesuai dengan
UUD tentang pendidikan anak usia dini.
2. Melatih penulis melalukan observasi dan wawancara dalam rangka
mengumpulkan, menganalisis dan menyusun laporan hasil penelitian.
3. Mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisa suatu kegiatan anak
di lembaga PAUD.
BAB II

LANDASAN TEORI

Kerangka Teori

Pengertian Kemampuan

Kemampuan adalah kesanggupan melakukan sesuatu.

Pendidikan anak usia dini adalah pemberian upaya untuk menstimulasi, membimbing,
mengasuh dan menyediakan kegiatan pembelajaran yang akan menghasilkan kemampuan
dan ketrampilan pada anak.

Kegiatan di TK dilakukan melalui bermain sambil belajar sehingga kemampuan dan


ketrampilan anak akan berkembang dengan sendirinya.

Pembelajaran bagi anak usia dini termasuk Taman Kanak-Kanak mengutamakan


kebebasan tersendiri. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-Kanak mengutamakan
bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Secara alamiah bermain memotivasi
anak untuk mengembangkan kemampuannya. Bermain merupakan warahan yang penting
untuk perkembangan sosial, ekonomi dan kognitif anak yang direfleksikan pada kegiatan.

Setiap anak mempunyai kemampuan tak terbatas dalam belajar (Limited Capacity To
Learn) yang inherent (telah ada) dalam diri anak untuk berpikir kreatif dan produktif.
Oleh karena itu anak memerlukan program pendidikan yang mampu membuka kapasitas
tersembunyi tersebut (Unlocking The Capacity) melalui pembelajaran bermakna sedini
mungkin. Apabila potensi pada diri anak tidak pernah dikembangkan maka berarti anak
tersebut telah kehilangan peluang dan momentum penting dalam hidupnya dan pada
gilirannya negara akan kehilangan sumber daya manusia terbaiknya.

Dalam konteks seperti itulah peranan pendidikan anak usia dini perlu mendapat perhatian
serius.
Selain itu menurut para ahli sedini mungkin orang tua atau para pendidik anak usia dini
dapat mengasah rasa keindahan dan kemampuan seni anak agar anak-anak usia dini
tersebut dapat memiliki kemampuan seni sejak usia dini.

Kemampuan anak usia dini untuk merasakan dan melakukan berbagai ketrampilan atau
kemampuan sehingga dapat ditimbulkan dan dikembangkan sejak dini melalui pelatihan
dan bimbingan yang terarah sambil disesuaikan dengan karakteristik belajar anak usia
dini yaitu bermain. (Syaodih, Agustin M, Bimbingan Konseling untuk Anak Usia Dini,
2.26).

Plato mengemukakan pendapatnya bahwa seni adalah ketrampilan memproduksi sesuatu.


Jadi apa yang disebut seni adalah suatu tiruan.

Pengembangan kemampuan seni bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan menghargai hasil
karya yang kreatif.

Pengertian Kognitif

Menurut Brian Cambourne (1988) anak akan berhasil dalam mempelajari literasi apabila
terdapat kondisi-kondisi belajar sebagai berikut: Yuliani Nurani Sujiono, dkk pada
"Metode pengembangan kognitif", Pusat Penerbitan UT menjelaskan bahwa potensi
kognitif ditentukan pada saat pembuahan, namun terwujud tidaknya potensi kognitif
tergantung dari lingkungan dan kesempatan yang diberikan.

Kognitif adalah suatu proses berpikir yaitu kemampuan individu untuk melakukan
eksplorasi terhadap dunia sekitar melalui panca inderanya sehingga dapat daya
persepsinya berdasarkan apa yang ia lihat, dengar dan rasakan sehingga anak akan
memiliki pemahaman yang utuh.

Proses kognitif tergantung dengan tingkat kecerdasan (intelegensi) yang mencirikan


seseorang dengan berbagai minat terutama sekali ditujukan kepada ide-ide dan belajar.

Pamela Milet mendefinisikan bahwa perkembangan kognitif adalah perkembangan


pikiran. Pikiran ialah bagian dari proses berpikir dari otak. Pikiranlah yang digunakan
untuk mengenali, memberi alasan rasional, mengatasi dan memahami sesuatu. Setiap hari
pemikiran anak akan berkembang ketika mereka belajar dengan orang-orang yang ada
disekitamya belajar berkomunikasi dan mencoba mendapatkan pengalaman yang banyak.

Santrock (2001) mengatakan bahwa kognitif diartikan sebagai kemampuan verbal,


kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan_ untuk beradaptasi dan belajar dari
pengalaman hidup sehari-hari.

Dalam kaitan ini ada dua istilah yang memiliki kemiripan ucapan sering dipergunakan
dalam keseharian yakni intelek dan intelegensi.

Menurut Yuliana Nurani supono, dkk. yang dimaksud dengan intelek adalah berpikir
sedangkan yang dimaksud dengan intelegensi adalah kemampuan kecerdasan.

Jean Peaget. (1983) mengatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dari dalam
diri anak. Artinya belajar adalah suatu proses membutuhkan aktifitas baik fisik/psikis
yang disesuaikan dengan perkembangannya.

Menurut Patmodewono, (2000) kognitif adalah pengertian yang luas mengenai cara
berpikir dan mengamati. Jadi merupakan tingkah laku yang mengakibatkan seseorang
memperoleh pengetahuan atau menggunakan pengetahunan yang diperolehnya.

Menurut Supriyati, eksperimen atau percobaan adalah kegiatan yang didalamnya


dilakukan percobaan dengan cara mengamati proses dan hasil dari percobaan tersebut.
Sedangkan metode eksperimen adalah metode mengajar dengan melakukan percobaan
lalu mengamati proses dan hasil percobaan yang dilakukan anak bersama guru yang pada
akhirnya anak bisa melakukan secara sendiri tanpa diperintahkan oleh.

Harlan dan Hendrick, 1997 mengatakan bahwa melalui strategi pemecahan masalah
anak-anak merencanakan, meramalkan, mengamati hasil-hasil tindakannya dan
merumuskan kesimpulan dari hasil-hasil tindakannya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

 Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah anak-anak, Pendidik dan Pimpinan TK ISLAM TENGKU
SYIK DI PUTU
 
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode interpretatif yaitu menginterpretasikan data
mengenai fenomena/gejala yang diteliti di lapangan.

Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini :
Observasi
Observasi adalah salah satu teknik pengumpulan data yang digunakan untuk
mendapatkan informasi dengan cara mengamati perilaku anak dalam situasi tertentu.
Observasi dalam penelitian dilaksanakan dalam satu kali pertemuan, selama dua jam
pelajaran yaitu pada tanggal 18 mei 2013.
Wawancara
Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang bisa digunakan untuk
menggali informasi lebih mendalam mengenai fokus penelitian. Wawancara dilakukan
oleh peneliti dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pendidik dan
Pimpinan Sekolah untuk memperoleh data yang lengkap
Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu teknik pengumpulan data atau bukti-bukti serta penjelasan
yang lebih luas mengenai fokus penelitian. Dokumen digunakan dengan tujuan mencari
data yang berasal dari dokumen, wawancara dan catatan yang ada hubungannya dengan
objek penelitian sebagai sumber data.
HASIL ANALISIS

Dari hasil analisis yang kami lakukan di TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU,
kami menemukan beberapa informasi atau data mengenai TK tersebut. Ini adalah
rinciannya:

1. Jenis layanan BK yang di berikan :


Dari hasil analisis yang kami temukan, dalam proses belajar pada
TK ini pertama para guru memperlakukan anak membiasakan mengucap
salam ketika masuk ke dalam local, dan mencium tangan guru-guru
mereka.
Jenis layanan bk yang di berikan;

a.      LayananOrientasi

Layanan orientasi bertujuan untuk membekali peserta didik untuk


memasuki suasana atau lingkingan baru.melalui layanan ini individu
mempraktekan berbagai kesempatan untuk memahami dan mampu
melakukan kontak secara kontruktiv dengan berbagai elemen
suasana baru sehingga peserta didik di harapkan dapat lebih mudah
menyesuaikan diri terhadap pola kehidupan,kegiatan belajar dan
kegiatan lain yang mendukung keberhasilan mereka sebagai siswa
baru yang sedang dan akan berada pada suasana baru,kemungkinan
sedikit banyak mengalami masalah,baik yang sekarang maupun
dalam konteks tertentu dan masa mendatang. Melalui layanan
orientasi ini di harapkan dapat mengantisipasi timbulnya masalah
yang kemungkinan akan di hadapi siswa. Fungsi utama bimbingan
yang di dukung oleh layanan orientasi ialah fungsi pemahaman dan
pencegahan.
b.      Layanan Informasi
Layanan informasi bertujuan untuk membekali peserta didik dengan
berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang
berguna untuk mengenal diri, merencanakan dan mengembangkan
pola kehidupan sebagai pelajar, anggota keluarga dan
mesyarakat.Pemahaman yang diperoleh melalui pelayanan informasi
dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam meningkatkan kegiatan
dan prestasi belajar, mengembangkan cita-cita, menyelenggarakan
kehidupan sehari-hari dan mengambil keputusan. Materi yang dapat
diberikan melalui layanan ini antara lain: pengembangan pribadi,
proses belajar mengajar, pendidikan lanjutan setelah PAUD atau TK,
kehudupan keluarga, social kemasyarakatan, social budaya dan
lingkungan. Fungsi utama bimbingan yang didukung oleh jenis
layanan informasi ialah fungsi pemahaman dan pencegahan.
c.      Layanan Penempatan dan Penyaluran
Layanan ini bertujuan membantu peserta didik untuk memperoleh
penempatan dan penyaluran secata tepat sesuai dengan potensi,
bakat dan minat serta kondisi pribadinya. Layanan penempatan dan
penyaluran memungkinkan peserta didik berada pada posisis dan
pilihan yang tepat, yaitu berkenaan dengan pengelompokan siswa
terhadap suatu kegiatan, kelompok pemilihan minat terhadap
kegiatan tertentu, kegiatan ekstra-kulikuler, program latihan, dan
pendidikan yang lebih tinggi sesuai dengan kondisi fisik dan
psihisnya. Materi yang dapat diberikan dari layanan ini yaitu
penempatan di dalam kelas, penempatan dalam kelompok belajar,
peempatan jurusan yang sesuai dan penempatan dalam program-
program lain yang lebih luas.Fungsi utama bimbingan yang
didukung oleh layanan ini adalah fungsi pencegahan dan
pemeliharaan.
d.      Layanan Pembelajaran
Layanan bimbingan ini memungkinkan peserta didik memahami dan
mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik,
keterampilan dan materi belajar yang baik sesuai dengan kecepatan
dan kesulitan belajarnya, serta tuntutan kemampuan yang berguna
dalam kehidupan dan perkembangan dirinya. Fungsi utama
bimbingan yang di dukung oleh layanan ini ialah fungsi
pemeliharaan dan pengembangan.

2. Nama kepala sekolah:


Fatimah s.pd
3. Jumlah guru dan keterangan guru:
Dari hasil wawancara yang kami lakukan di TK ISLAM TENGKU SYIK
DI PUTU, bahwa jumlah guru di sana adalah 11 orang dan 2 diantaranya
pegawai. Tidak ada guru pembimbing khususnya dari bimbingan
konseling, karena para guru di sana semuanya lulusan dari PGTK.
4. Jumlah siswa:
Mengenai jumlah siswa kami mendapat data bahwa siswa di TK ISLAM
TENGKU SYIK DI PUTU semuanya 94 orang.
5. Nama dan alamat sekolah:
Nama sekolah yang menjadi objek penelitian kami ini adalah TK ISLAM
TENGKU SYIK DI PUTU, yang beralamat di Lueng Putu Kabupaten
Pidie Jaya.

6. Sejarah berdirinya sekolah:


Yaysan TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU ini berdiri pada tahun
1989, dan mulai aktif pada tahun 1994.
7. Kendala yang di hadapi :
Dari hasil wawancara kami dengan guru pendidik di TK tersebut, kami
menemukan sedikit keluhan para guru terhadap anak didik mereka seperti
tingkah anak yang tidak mau mendengarkan guru, sikap anak yang hanya
diam dan tidak mau melakukan aktifitasnya, dan juga keterikatan anak
dengan orang tua dalam arti mereka tidak mau lepas dari jangkauan orang
tua mereka.
8. Cara penyelesaian masalah:
Guru pendidik di TK tersebut menyataka , ketika para guru mendapat
kendala-kendala dari anak didiknya, guru-guru ini memperlakukan metode
pengimingimingan hadiah atau pemberian hadiah kepada anak tersebut.

Dari sedikit banyaknya data yang kami dapatkan, kami juga menemukan
kendala-kendala lain dari hasil wawancara dengan pimpinan maupun
pendidik TK ISLAM TENGKU SYIK DI PUTU. Bahwa para guru
tersebut mengemukakan, kendala yang paling mendasar adalah tertuju
pada kondisi sekolahnya, dimana mereka mengatakan semenjak berdirinya
sekolah ini sampai dengan sekarang tidak ada bantuan dari pemerintah
berupa pembangunan. Sehingga selama 23 tahun sekolah ini hanya
memiliki dua local saja karena mereka tidak memiliki cukup dana untuk
penambahan ruang, dan akibatnya input yang di terima pun harus di
sesuaikan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Menurut Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, Bab II Pasal
3 Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan dalam rangka mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.

Kita mengembangkan potensi anak didik itu sedini mungkin.

Tujuan yang luar biasa itu tentunya akan terwujud manakala dilakukan usaha yang
terprogram dengan baik, dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan.

2. Saran
Hendaknya para guru pendidik harus benar-benar memahami apa yang wajar di
terapkan terhadap anak didik dan apa yang harus di tingggalkan , dan menguasai cara-
cara yang efektif dalam belajar sesuai perkembangan zaman .
Dan para guru berusaha mengembangkan konsep-konsep sains sejak dini.

Anda mungkin juga menyukai