OLEH
ARTA SINAGA
859866687
Sinaga1984arta@gmail.com
Abstrak
Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran operasi perkalian bilangan dengan
menggunakan alat peraga di SDN 173347 Bunturaja adalah Penelitian Tindakan Kelas
yang diteliti oleh peneliti untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Karya Ilmiah
Universitas Terbuka UPBJJ Medan. Permasalahan dalam penelitian ini “ Apakah hasil
belajar siswa pada mata pelajaran operasi perkalian bilangan dengan menggunakan alat
peraga di SDN 173347 Bunturaja Kecamatan Muara dapat meningkat ?” Tujuannya
adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran operasi perkalian
bilangan. Hasil penelitian kegiatan terlihat bahwa pada data observasi awal kemampuan
siswa belum terlihat. Siklus 1 kemampuan siswa terlihat dalam nilai evaluasi dan yang
hanya mencapai KKM adalah 42.85%. Oleh karena pada siklus 1 banyak siswa belum
mencapai KKM maka tindakan dilanjutkan ke siklus II dan terjadi kenaikan persentase
kemampuan siswa yang mendapat nilai di atas KKM menjadi 78.57 %. Hal ini
menunjukan bahwa indikator kinerja dalam penelitian ini telah tercapai. Simpulan dari
penelitian ini adalah bahwa penerapan media dalam pembelajaran operasi perkalian
bilangan dapat meningkatkan minat siswa dan keberhasilan siswa meningkat dengan
baik.
Hal ini sejalan dengan UU No. 20 Tahun 2003 (Dwi Siswoyo, dkk, 2011: 55), yang
menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pegendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulai, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
KAJIAN PUSTAKA
Kajian Teori
Dalam pelaksanaan suatu penelitian tentu kita akan mengkaji lebih dalam lagi
tentang hal-hal yang akan kita teliti. Diantaranya dengan menanyakan kepada pakar-
pakar pendidikan dan juga para ahli yang mempunyai kaitan dengan objek yang akan kita
teliti. Tujuannya adalah supaya kita mempunyai pedoman langkah-langkah selanjutnya.
Kata minat secara Etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu Ïnterest”yang
berarti kesukaan, perhatian, kecenderungan hati pada sesuatu, keinginan. Menurut Wina
Sanjaya minat adalah aspek yang dapat menentukan motivasi seseorang dalam melakukan
aktivitas tertentu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya minat adalah
kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu gairah, keinginan. Jadi minat adalah
dorongan atau keinginan dalam diri seseorang pada objek tertentu.
Ciri-ciri minat:
Factor dorongan dalam : yaitu dorongan dari individu itu sendiri, sehingga timbul
minat untuk melakukan aktivitas atau tindakan tertentu untuk memenuhinya.
Contohnya : menimbulkan minat untuk mencari makan.
Factor motif social merupakan factor untuk melakukan suatu aktivitas agar dapat
diterima dan diakui oleh lingkungannya. Minat ini merupakan semacam kompromi
pihak individu dengan lingkungan sosialnya. Misalnya minat pada studi Karen
ingin mendapatkan penghargaan dari orangtuanya.
Factor emosional; minat erat dengan emosi karena factor ini selalu menyertai
seseorang dalam hubungan dengan objeknya. Seseorang pada suatu aktivitas yang
disebabkan karean aktivitas tersebut menimbulkan rasa suka dan puas sedangkan
kegagalan akan menimbulkan perasaan tidak senang dan mengurangi minat
seseorang terhadap suatu kegiatan yang bersangkutan.
Berdasarkan factor di atas kita bisa mengetahui bahwa minat merupkan suatu hal
yang penting karena minat merupakan suatu kondisi awal sebelum subjek
mempertimbangkan atau membuat keputusan untuk melakukan tindakan.
Pengertian Belajar
Menurut Tursan Hakim definisi belajar adalah suatu proses perubahan di dalam
kepribadian manusia yang ditunjukkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas
tingkah laku seperti peningkapan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,
keterampilan, daya fikir dan kemampuan lainnya. Dari ketiga pendapat ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan kepribadian seseorang dimana
perubahan tersebut dalam bentuk peningkatan kualitas perilaku seperti peningkatan
pengetahuan, keterampilan, daya fikir, pemahaman, sikap, dan berbagai kemampuan
lainnya.
Ciri-ciri Belajar
1) Terjadi perubahan tingkah laku baik yang dapat diamati maupun yang tidak dapat
diamati secara langsung.
2) Perubahan tingkah laku hasil belajar pada umumnya akan menetap dan permanen.
3) Proses belajar umumnya membutuhkan waktu tidak sebentar dimana hasilnya
adalah tingkah laku individu.
4) Beberapa perubahan tingkah laku yang tidak termasuk dalam belajar adalah
karena adanya, hipnosa, proses pertumbuhan, kematangan, hal gaib.
5) Proses belajar dapat terjadi dalam interaksi social di suatu lingkungan masyarakat
dimana tingkah laku seseorang dapat berubah Karena lingkungannya.
METODOLOGI PENELITIAN
SIKLUS I
I. Perencanaan
a. Pengumpulan’
b. Mengidentifikasi masalah yang dihadapi siswa
c. Menyusun RPP
d. Merancang tugas siswa
II. Pelaksanaan
Dengan bimbingan guru siswa memperagakan cara konduktor dengan
menggunakan alat peraga yang dibawa oleh siswa dari rumah masing-masing.
Setelah itu siswa mengelompokkan benda-benda yang dibawa dari rumah
kedalam kelompok..
SIKLUS II
1. Perencanaan ulang
a. Identifikasi masalah
b. Menyiapkan RPP
c. Menyiapkan lembar evaluasi
d. Menyempurnakan scenario pembelajaran
2. Pelaksanaan
Setelah semua pokok pembahasan selesai, maka diadakan tes secara keseluruhan
dari semua bahan pembelajaran dengan jumlah soal 20 butir.
3. Observasi
4. Refleksi
Tabel Hasil Nilai Evaluasi Siswa Dalam Operasi Perkalian Bilangan Siklus 1
Berdasarkan nilai evaluasi yang didapatkan siswa pada soal evaluasi siklus 1
maka terdapat 6 orang siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Nilai KKM Matematika
Kelas IV SDN 177347 Bunturaja adalah 65. Dan yang mendapat nilai di bawah KKM
adalah sebanyak 8 orang. Rata-rata nilai dari keseluruhan siswa kelas IV yang diperoleh
adalah 62.57. persentase di atas KKM adalah 42.85% dan persentase di bawah KKM
adalah 57.14%.
Dari hasil nilai evaluasi siklus 1 masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal
pmbelajaran Matematika Kelas IV SDN 173347 Bunturaja. Oleh sebab itu dipersiapkan
kembali proses pelaksanaan pembelajaran berikutnya, yaitu siklus II.
Kemudian diperoleh nilai evaluasi dari siklus 2 yaitu sebanyak 11 siswa sudah mencapai
nilai diatas KKM dan 3 siswa mendapat nilai di bawah KKM. Persentase diatas KKM adalah
78.57% dan dibawah KKM 21.42%. Berikut adalah grafik perbandingan dari nilai evaluasi siklus
1 dan siklus 2 pada materi Operasi Perkalian Bilangan pada kelas IV SDN 173347 Bunturaja.
12
10
8
Diatas KKM
6 Dibawah
KKM
0
Siklus 1 Siklus 2
Dari grafik diatas terlihat bahwa pengaruh media gambar (garis bilangan) yang
digunakan pada pembelajaran operasi perkalian bilangan di kelas IV SDN 173347
Bunturaja sangat signifikan. Terlihat jelas perbedaannya bahwa persentase kelulusan
siswa di atas KKM pada siklus 1 yaitu 42.85 % yaitu hanya terdapat 6 siswa saja yang
lulus diatas KKM, sedangkan pada siklus 2 siswa yang lulus diatas KKM yakni 78.57%
atau 11 orang sudah lulus diatas nilai KKM.
Data di atas menunjukan bahwa hipotesis penelitian tindakan yakni “ Jika guru
menggunakan media garis bilangan pada mata pelajaran Matematika pada materi operasi
perkalian bilangan akan meningkat”, dapat diterima.
Terkait dengan temuan ini maka media garis bilangan dapat digunakan sebagai
salah satu solusi dalam mengatasi kesulitan siswa dalam pembelajaran Matematika
khususnya materi operasi perkalian bilangan .
DAFTAR PUSTKA
Sulaiman. 2015. Pengaruh Penggunaan Alat Peraga Berbasis Konsep Geometri pada
Pembelajaran Model Kooperatif Tipe Thimk Pair Share. Jurnal eDuMath Volume 2 Nomor 1.
Alfarizi, M. (2016). Penerapan Metode Bermain Peran (Role Play) Berbantu Setting Kelas
Formasi Huruf U Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran PKN Materi Pokok
Sistem Pemerintahan Pusat Di Kelas IV Mi Al Khoiriyyah 01 Semarang.
Syam, Nurminsuari. 2019. Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Bilangan
Berpangkat Pada Siswa Kelas X Smas Handayani Sungguminasa. Skripsi. Makassar. Universitas
Muhammadiyah Makassar Syam, N., & Ramlah, R. (2015). Penerapan Model Pembelajaran
Mind Mapping Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan
Sosial Siswa Kelas Iv Sdn 54 Kota Parepare. Publikasi Pendidikan, 5(3).
https://doi.org/10.26858/publikan.v5i3.1612 Wijayanti, E. S., Ilmu, F., Dan, T., Islam, U., &
Walisongo, N. (2015). Mi Gisikdrono Semarang.