DI SD
HAKIKAT PENDIDIKAN DI SD dan PERKEMBANGAN KOGNITIF
(MODUL 1-2)
Tujuan Tutorial adalah memahami:
Definisi pendidikan SD
Tujuan pendidikan SD
Fungsi pendidikan SD
Prinsip-prinsip pendidikan SD
Kemampuan kognitif anak SD
Bakat dan kreatifitas anak SD
Peran kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional anak SD
Definisi pendidikan SD
Setelah mempelajari modul, coba Anda rumuskan sebuah definisi pendidikan menurut
pandangan Anda
Pendidikan adalah proses membantu peserta didik untuk mencapai tingkat perkembangan
yang optimal dalam seluruh aspeknya sesuai dengan potensi yang dimiliki dan sistem
nilai yang berlaku.
Pendidikan bukan proses memaksa, melainkan menciptakan kondisi kondusitif.
Pendidikan di SD bukan hanya diorientasikan pada kemampuan membaca, menulis dan
berhitung. Melainkan penyiapan intelektual, sosial, dan personal secara optimal.
Tujuan pendidikan SD
Fungsi tujuan pendidikan:
Fungsi individuasi
Fungsi sosialisasi
Fungsi nasionalisasi
Fungsi humanisasi
Prinsip-prinsip Pendidikan SD
Masalah pendidikan selama ini adalah sentralistik dan formalistik.
Prinsip keterpaduan perkembangan dan belajar yaitu:
Perkembangan fisik
Perkembangan kognitif
Perkembangan sosio-emosional dan moral.
Perkembangan adalah proses yang tak pernah berakhir (belajar sepanjang hayat)
Harus memperhatikan keberagaman siswa secara individual
Semua aspek perkembangan (bidang studi) saling berkaitan
Perkembangan itu terarah dan dapat diramalkan
Program dan strategi pembelajaran SD harus dikembangkan.
Pengetahuan (knowledge)
Pemahaman (comprehention)
Penerapan (aplication)
Analisa (analysis)
Sintesa (sinthesis)
Evaluasi (evaluation).
Cara kerja kognitif:
Asimilasi : Stimulus baru dari lingkungan diintegrasikan pada skema yang telah ada.
Akomodasi : proses pembentukan skema baru atau perubahan skema yang telah ada.
Equlibrium: keseimbangan antara proses asimilasi dan akomodasi.
Anak dapat berpikir dengan pola yg abstrak menggunakan tanda atau simbol dan
menggambarkan kesimpulan dengan logis.
Anak dapat membuat dugaan dan mengujinya dengan pemikiran yang abstrak, teoritis
dan filosofis.
Pola berfikir logis membuat mereka mampu berfikir tentang apa yg orang jg
memikirkannya dan berfikir untuk memecahkan masalah.
Kemampuan Metakognitif:
Hasil Penelitian:
Profesor Allan Schore dari UCLA.
Anak yang otaknya lebih besar akan lebih pintar, anak yang memiliki ukuran otak lebih
kecil akan cenderung kecanduan obat-obatan, terlibat kriminal, dan menjadi
pengangguran sampai harus selalu bergantung pada orang lain.
Semakin cuek ibu, semakin besar pula pengaruhnya terhadap kognitif anak. Jika besar
nanti, anak yang diabaikan juga terancam melakukan hal serupa pada buah hatinya.
Bakat adalah suatu kemampuan bawaan yang masih perlu dikembangkan dan dilatih
karena tanpa dikembangkan dan dilatih maka bakat tidak akan terwujud.
Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan
orisinilitas dalam berpikir, serta mengelaborasi (memperkaya, mengembangkan, dan
merinci) suatu gagasan.
Terdapat hubungan antara intelegensi (IQ) dengan kreativitas. Karena kreativitas
diperoleh dari pengetahuan dan pengalaman.
Sumber kreativitas dipengaruhi oleh kognitif, kepribadian, motivasional dan lingkungan.
Kreativitas perlu dikembangkan dengan menciptakan lingkungan belajar yang
merangsang kreativitas.
Kreativitas tidak menitikberatkan pada produk (hasil), tapi para proses.
Kenali emosi anak, beri pengakuan emosi, berempati dan dengarkan anak
Menentukan batas-batas dan membantu memecahkan masalah anak
Hindari kritikan
Gunakan pujian lebih banyak daripada hukuman
Jangan mencoba memaksakan pemecahan kita kepada masalah anak
Hormati keinginan dan keputusan anak
Bicaralah berdua dengan anak
Hindari sikap marah, tidak sabar, keras, kasar, dan sebagainya
Ungkapan
“Guru yang biasa saja, memberi tahu. Guru yang baik, menjelaskan. Guru yang bagus,
menunjukkan bagaimana caranya. Tetapi guru yang luar biasa, menginspirasi murid-
muridnya.” (William A. Ward)
“Siswa tidak peduli betapa pintarnya seorang guru, yang mereka pedulikan adalah apakah
guru tersebut juga peduli terhadap dirinya.” (Anonymous)
“Seorang yang berhenti belajar itu tua, baik dia berumur 20 ataupun 80 tahun.” (Henry
Ford).
Bagaimana kita bersikap kepada anak-anak kita, begitu pulalah mereka akan bersikap
kepada kita. Anak-anak adalah persepsi dari kita.
“Anak adalah untuk zaman yang akan datang, bukan untuk zaman kita. Salahlah pendidik
yang hendak memperbuat anaknya seperti mereka juga” (Hamka)