Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN TUGAS TTM

TUGAS : 1
MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Nama Mahasiswa : Muhamad Rizky Sofiyan
NIM : 857333661
Kode/Nama MK : MKDK4002/2 SKS Smt : 2 BI
Jawaban :
1. Ada beberapa pendapat menurut Piaget yaitu
a. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget anak usia antara 5-7 tahun memasuki tahap
operasi konkret (concrete operations) yaitu pada waktu anak dapat berikir secara logik
mengenai segala sesuatu. Pada umumnya mereka pada tahap ini sampai kira-kira II
tahun.
b. Berpikir operasional Menurut Piaget seorang anak pada periode perkembangan
inintelah mampu menggunakan simbol” untuk melakukan sesuatu. Pada periode
berpikir ini pula anak-anak mulai mampu melakukan “Perpisahan mereka
memperhitungkan berbagai aspek yang ada sebelum mengambil suatu kesimpulan dan
tidak lagi hanya terpukau kepada satu aspek saja seperti pada pemikiran praoperasional.
Mereka meningkatkan pengertian bahwa adanya sudut pandangan orang lain
memungkinkan mereka untuk berkomunikasi secara efektif dan memungkinkan
mereka untuk bersikap lebih luwes dalam sikap moral mereka.
c. Konservasi Konservasi adalah salah satu kemampuan yang penting yang dapat
mengembangkan berbagai opemasi pada tahap konkret. Dengan kata lain konservasi
adalah kemampuan untuk mengenal atau mengetahui bahwa dua bilangan yang sama
akan tetap sama dalam substansi berat atau volume selama tidak ditambah atau
dikurangi. Menurut Piaget, kemampuan konservasi di mungkinkan untuk berkembang
jika sistem syaraf sudah cukup matang dan mendukung kemampuan. Selain itu anak
dapat melakukan konservasi adalah anak yang nilai rapornya lebih tinggi, IQ nya tinggi
kemampuan verbalnya baik, dan ibu yang aktif jadi, disini tampaklah suatu peningkatan
kualitatif cara berpikir anak.
d. Seriasi juga adalah satu ciri perkembangan kognitif anak usia sekolah, yaitu memahami
suatu seri posisi, seriasi ini juga berlaku untuk berbagai dimensi, yaitu dimensi tinggi,
panjang atau ukuran, Artinya anak usia SD mampu menyusun benda mulai dari yang
paling tinggi sampai yang paling rendah.
e. Klasifikasi dari Obyek-obyek Yaitu kemampuan untuk memilih sub kelompok,
Kemampuan intelektual pada masa ini sudah cukup untuk menjadi dasar diberikanya
berbagai kecakapan yng dapat mengembangkan pola piker atau daya nalarnya. Untuk
mengembangkan daya nalarnya, daya cipta,kreatifitas anak maka anak perlu diberi
peluang-peluang untuk bertanya berpendapat atau menilai tentang berbagai hal tentang
pelajaran atau peristiwa yang terjadi di lingkungan.
2. Karena bagi anak, bicara tidak sekedar merupakan prestasi akan tetapi juga berfungsi
untuk mencapai tujuannya, misalnya:
- Sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan. Dengan berbicara anak mudah untuk
mcnjelaskan kebutuhan dan keinginannya tanpa harus menunggu orang lain mengerti
tangisan, gerak tubuh atau ekspresi wajahnya.
- Sebagai alat untuk menarik perhatian orang lain Pada umumnya setiap anak merasa
senang menjadi pusat perhatian orang lain. Dengan melalui keterampilan berbicara
anak berpendapat bahwa perhatian orang lain terhadapnya mudah diperoleh melalui
berbagai pertanyaan yang diajukan kepada orang tua misalnya apabila anak dilarang
mengucapkan kata-kata yang tidak pantas. Di samping itu berbicara juga dapat
menyatakan berbagai ide, sekalipun sering kali tidak masuk akal bagi orang tua, dan
bahkan dengan mempergunakan keterampilan berbicara anak dapat mendominasi
situasi sehingga terdapat komunikasi yang baik antara anak dengan teman bicaranya.
- Sebagai alat untuk membina hubungan social. Kemampuan anak berkomunikasi
dengan orang lain merupakan syarat penting untuk dapat menjadi bagian dari kelompok
di lingkungannya. Dengan keterampilan berkomunikasi anak-anak lebih mudah
diterima oleh kelompok sebayanya dan dapat memperoleh kesempatan lebih banyak
untuk mendapat peran sebagai pemimpin dari suatu kelompok, jika dibandingkan
dengan anak yang kurang terampil atau tidak memiliki kemampuan berkomunikasi
dengan baik.
- sebagai alat untuk mengevaluasi diri sendiri Dari pernyataan orang lain anak dapat
mengetahui bagaimana perasaan dan pendapat orang tersebut terhadap sesuatu yang
telah dikatakannya.
- Untuk dapat mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain Anak yang suka,
berkomentar, menyakiti atau mengucapkan sesuatu yang tidak menyenangkan tentang
orang lain dapat menyebabkan anak tidak populer atau tidak disenangi lingkungannya.
- Untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Dengan kemampuan berbicara dengan baik
dan penuh rasa percaya diri anak dapat mempengaruhi orang lain atau teman sebaya
yang berperilaku kurang baik menjadi teman yang bersopan santun.
3. Ada beberapa contoh yang bisa mendidik seperti mengepel lantai, menyapu,
menunjukkan wajah tidak menyenangkan dan mendiamkan anak. Hal ini diharapkan bisa
mendorong anak untuk sadar apa kesalahannya. Dan orang tua harus selalu mendampingi
anak pada saat hukuman berjalan dan selesai. Menurut kihajar dewantara Yang pertama
adalah hukuman tersebut harus selaras dengan kesalahannya. Contohnya, apabila anak kita
mengotori lantai, maka hukumannya adalah menyapu. Lalu apabila anak kita memecahkan
kaca, hukumannya adalah menggantinya. Kita tidak perlu menambahi dengan perilaku
menjewer, menampar. Itu namanya hukum penyiksaan. Kemudian ada beberapa point
yang perlu diperhatikan dalam memberikan hukuman diantaranya:
- Hukuman harus bisa memberikan efek jera, yang artinya setelah melaksanakan
hukuman ini, anak sekiranya harus mengambil konsekuensi yang ia dapatkan saat
menjalankan hukuman.
- Hukuman harus bersifat edukatif atau mendidik. Artinya, di dalam hukuman tersebut
harus ada arti yang berguna untuk anak.
- Jangan gunakan hukuman untuk mempermalukan anak. Hukuman diberikan untuk
langkah pendisiplinan, bukan untuk mempermalukan, apalagi memperlmalukan anak
anda sendiri.

4. Menurut Piaget dan Kohlberg perkembangan moral berkorelasi dengan perkembangan


kecerdasan individu, sehingga seharusnya bila perkembangan kecerdasan telah mencapai
kematangan, maka perkembangan moral juga harus mencapai tingkat kematangan.
- Menurut Piaget Perkembangan moral berlangsung dalam 2 (dua) tahap, yaitu: Tahap
Realisme Moral
Moralitas oleh pembatasan (<12thn):-
a. Usia 0 – 5 tahun: pada tahap ini perilaku anakditentukan oleh ketaatan otomatis
terhadap peraturan tanpa penalaran / penilaian. Anak menilai Tindakan berdasar
konsekuensinya.
b. Usia 7/8 – 12 tahun: pada tahap ini anak menilai perilaku atas dasar tujuan. Konsep
tentang benar/salah mulai dimodifikasi (lebih luwes / fleksibel). Konsep tentang
keadilan mulai berubah.
- Kohlberg mengemukakan teori perkembangan moral berdasar teori Piaget, yaitu
dengan pendekatan organismik (melalui tahap-tahap perkem-bangan yang memiliki
urutan pasti dan berlaku secara universal). Selain itu Kohlberg juga menyelidiki
struktur proses berpikir yang mendasari perilaku moral (moral behavior).
Tahap-tahap perkembangan moral terdiri dari 3 tingkat, yang masing-masing tingkat
terdapat 2 tahap, yaitu:
Tahap 1: Orientasi pada kepatuhan dan hukuman dimana anak melakukan sesuatu agar
memperoleh hadiah (reward) dan tidak mendapat hukuman (punishment)
Tahap 2: Relativistik Hedonism dimana anak tidak lagi secara mutlak tergantung aturan
yang ada. Mereka mulai menyadari bahwa setiap kejadian bersifat relative, dan anak
lebih berorientasi pada prinsip kesenangan. Menurut Mussen, dkk. Orientasi moral
anak masih bersifat individualistis, egosentris dan konkrit.

5. Kemampuan kognitif anak yang berbeda-beda bisa diakibatkan karena; faktor keturunan (gen),
faktor keturunan ini bisa dari keturunan ibu atau ayah; faktor kurangnya stimulus dari orang tua
terhadap perkembangan anaknya misalanya orang tua jarang mengajak anaknya berbicara,dan itu
akan berpengaruh pada kosa kata anak, jadi akan menyebabkan anak, menjadi anak pendiam dan
itu akan berdampak sampai anak dewasa. Dari kurangnya orang tua memberi stimulus, yang
terjadi adalah anaknya kurang mampu untuk berpikir dan itu akan menghambat proses pematangan
kognitif anak, atau bisa jadi anaknya akan mengalami keterlambatan dalam pematangan
kognitifnya; faktor lingkungan, faktor lingkungan ini sangat berpengaruh terhadap perkembangan
kognitif anak. faktor penentu perkembangan anak didik, tidak hanya faktor pembelajaran
di sekolah. Namun juga faktor lingkungan, dan peran serta orang tua atau keluarga sebagai
lingkungan terkecil. perkembangan anak didik yang berbeda beda biasanya dipengaruhi
oleh faktor lingkungan dimana anak tersebut tinggal. Apakah lingkungan tersebut cukup
stabil untuk membentuk pribadi yang positive atau selanjutnya. Faktor keluarga, berperan
sangat penting dalam membentengi anak didik dalam menghadapi dunia mereka masing
masing. Apakah keluarga mendukung, atau justru sama sekali tidak memberikan
dukungan. Apakah keluarga memberikan contoh dan pengarahan yang baik.
Semua hal yang berada di sekitar anak didik membuat perkembangan anak didik berbeda
beda.

6. Guru sebagai orang tua siswa yang berada di sekolah memiliki kewajiban tidak hanya sekadar
mematangkan aspek kognitif saja. Hal lain yang tidak kalah pentingnya menjadi kewajiban
seorang guru ialah menjadi tempat bimbingan di luar pemahaman terhadap sebuah materi
pelajaran. Peran guru juga sangat penting ketika dihadapkan pada proses pengarahan minat dan
bakat siswa. Minat dan bakat dari seorang siswa nantinya bisa menjadi life skill yang bisa
membantu mereka menjalani kehidupan. Berikut ini cara guru memberikan pengarahan kepada
siswa diantaranya:

A. Memberikan perhatian Siswa yang merasa tidak diperhatikan oleh gurunya tidak jarang
prestasi dan motivasi belajarnya menurun. Pada hakikatnya, siswa butuh adanya perhatian atau
dukungan dari guru. Salah satu cara yang Bapak/Ibu Guru bisa lakukan ialah meluangkan
waktu di luar jam mengajar untuk mendengar cerita mereka.
B. Menjalin kerjasama dengan orangtua siswa Kerjasama yang dilakukan oleh guru dan orang
tua jika dilakukan dengan baik dan benar, maka bisa mendorong semangat siswa dalam
berkegiatan di sekolah. Guru sebisa mungkin harus proaktif berkomunikasi dengan orang tua.
Memberi info kemajuan belajar siswa hingga menawarkan konseling kepada orang tua siswa
itu sendiri.
C. Rutin memberikan Latihan Minat dan bakat yang sudah terlihat dari siswa harus diberikan
pembinaan dan pelatihan rutin oleh guru. Hal ini bertujuan supaya minat dan bakat dari siswa
tersebut bisa berkembang dengan baik. Latihan yang diberikan oleh guru tidak harus banyak,
melainkan konsisten. Selain itu, pendampingan saat latihan juga merupakan hal yang tidak
kalah penting.
D. Penguatan motivasi belajar Cara meningkatkan motivasi belajar siswa sudah pernah di bahas
di blog ini. Begitu pentingnya dukungan untuk penguatan motivasi belajar dari seorang guru
kepada siswanya. Nantinya, motivasi belajar untuk mengembangkan minat dan bakatnya ini
bisa saja menjadi penentu hasil akhir yang diperoleh dari proses latihan/pembelajaran itu
sendiri.
E. Mendukung kegiatan ekstrakurikuler Beberapa guru merasa tidak nyaman jika siswanya
merasa lebih aktif dalam kegiatan ekstrakurikulernya. Guru khawatir jika siswa lebih aktif di
kegiatan tersebut, materi pelajaran di kelas nantinya akan tertinggal. Di sinilah pentingnya
komunikasi dan pembimbingan kepada siswa dan pengampu kegiatan tersebut.
F. Melaksanakan evaluasi Guru juga berperan sebagai evaluator yang bertugas memberikan
masukan kepada siswa terkait pengembangan minat dan bakatnya. Misalnya, jika ternyata
minat dan bakat tersebut sulit diwujudkan oleh siswa, guru bisa memberikan masukan terkait
hal-hal apa saja yang harus dilakukan siswa untuk mewujudkan hal tersebut.

Anda mungkin juga menyukai