Anda di halaman 1dari 4

LEMBAR JAWABAN TUGAS TTM

TUGAS : 1
MATA KULIAH : PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Nama Mahasiswa : Muhamad Rizky Sofiyan


NIM : 857333661
Kode/Nama MK : PDGK 4407 /PPABK Smt : 2 (DUA)
Jawaban :
1. Definisi anak berkebutuhan khusus adalah anak yang mengalami keterbatasan dalam hal
fisik, pemikiran, emosional, dan social. Yang dimana berpengaruh dalam proses
perkembangan dan pertumbuhannya.
Maknanya adalah dimana anak memiliki karakter yang berbeda dengan anak-anak pada
umumnya, dimana abk ini mengalami keterbatasan yang harus diperhatikan lebih diantara
anak-anak pada umumnya, secara umumnya yang ABK alami adalah keterbatasan pada
fisik, mental, intelektual, emosional, dan social.

2. Jenis anak berkebutuhan khusus dalam Pendidikan diantaranya yaitu


- Awas/low Vision adalah seseorang dikatakan kurang awas bila ia masih memiliki sisa
penglihatan sedemikian rupa sehingga masih dapat sedikit melihat atau masih bisa
membedakan gelap dan terang
- Lemah pendengaran adalah mereka mengalami kesulitan untuk mendengar tetapi tidak
terhalang baginya untuk mengerti pembicaraan orang lain walaupun dengan
menggunakan atau tidak menggunakan alat bantu dengar.
- Terbelakang mental adalah Yaitu suatu keadaan dengan intelegensia yang kurang (sub
normal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa anak-anak), yang
ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada di bawah rata-rata dan disertai
dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri atau berperilaku adaptif.
- Kelayuhan Otak adalah kekakuan yang disebabkan kelainan di dalam otak. Sebenarnya
anak yang menderita cerebral palsy tidak selalu menunjukkan kekakuan, tetapi dapat
juga menunjukkan kelayuan atau getaran atau ketidak sempurnaan bergerak.
- Emosional disturbed adalah anak yang terganggu atau terhambat perkembangan
emosinya, dengan menunjukkan adanya gejala ketegangan atau konflik batin,
menunjukkan kecemasan, penderita neurotis atau bertingkah laku psikotis.

3. Ada 3 kategori penyebab terjadinya kelainan yaitu


- Sebelum Kelahiran dalam hal ini ketika anak dalam kandungan, terkadang tidak
disadari oleh ibu hamil. Faktor-faktor tersebut antara lain : Gangguan Genetika
(Kelainan Kromosom, Transformasi), Infeksi Kehamilan dimana Iinfeksi saat hamil
dapat mengakibatkan cacat pada janin, Usia Ibu Hamil dimana Ada beberapa hal yang
menyebabkan ibu beresiko hamil, antara lain : riwayat kehamilan dan persalinan yang
sebelumnya kurang baik (misalnya, riwayat keguguran, perdarahan pasca kelahiran,
lahir mati), Keracunan Saat hamil merupakan suatu gangguan yang muncul pada masa
kehamilan, umumnya terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu, pengguguran dan
juga premature.
- Selama Proses Kleahiran
a. Proses kelahiran lama (Anoxia), prematur, kekurangan oksigen
b. Kelahiran dengan alat bantu yaitu dimana kelahiran ini dibantu dengan alat bantu
misalnya Vacum untuk menarik bayi agar keluar.
c. Kehamilan terlalu lama pada Kehamilan yang terlalu lama dikhawatirkan membuat
keadaan bayi di dalam rahim mengalami kelainan dan keracunan air ketuban.
Biasanya lebih dari 40 Minggu
- Setelah Kelahiran dimana Setelah proses kelahiran pun tidak otomatis bayi aman dari
kelainan yang mengakibatkan nanti anak menjadi berkebutuhan khusus. Berikut
beberapa hal yang menyebabkan anak berkebutuhan khusus tersebut antara lain:
a. Penyakit TBC
b. Kekurangan zat makanan
c. Kecelakaan
d. Keracunan Bahaya keracunan yang sering terjadi pada anak adalah menelan obat
berlebihan (overdosis) karena orang tua menaruh obat sembarangan.

4. Ada beberapa kebutuhan yaitu diantaranya adalah Kebutuhan anak dengan hambatan
sensorik dimana anak memelukan bantuan khusus dalam hal sensorik yaitu penglihatan
dan pendengaran, pada penglihatan atau tunanetra biasanya dalam hal ini anak tidak bisa
melihat kemudian ada anak dengan hambatan pendengaran atau tunarungu, dimana dalam
hal ini anak memiliki hambatan dalam aspek motoric, bicara dan juga Bahasa. Salah satu
contoh untuk kita bisa perhatikan dalam pembelajaran antara lain adalah.
- Tidak mengajak anak untuk berbicara dengan cara membelakanginya.
- Anak hendaknya didudukkan paling depan, sehingga memiliki peluang untuk mudah
membaca bibir guru.
- Perhatikan postur anak yang sering memiringkan kepala untuk mendengarkan.
- Dorong anak untuk selalu memperhatikan wajah guru, bicaralah dengan anak dengan
posisi berhadapan dan bila memungkinkan kepala guru sejajar dengan kepala anak.
- Guru bicara dengan volume biasa tetapi dengan gerakan bibirnya yang harus jelas.

Anak dengan kebutuhan lainnya yaitu yang berkaitan dengan mental kognitif dan juga
hambatan fisik.
Pada anak berkebutuhan mental atau mempunyai masalah dengan intelektual secara umum
kebutuhan pembelajaran anak anak mengalami hambatan intelektual adalah sebagai
berikut:
- Perbedaan anak mengalami hambatan intelektual dengan anak normal dalam proses
belajar adalah terletak pada hambatan dan masalah atau karakteristik belajarnya.
- Perbedaan karakteristik belajar anak anak mengalami hambatan intelektual dengan
anak sebayanya, anak anak mengalami hambatan intelektual mengalami masalah
dalam hal yaitu:
a. Tingkat kemahirannya dalam memecahkan masalah
b. Melakukan generalisasi dan mentransfer sesuatu yang baru
c. Minat dan perhatian terhadap penyelesaian tugas.

5. Diantaranya adalah
a. Sistem layanan pendidikan segregasi adalah sistem pendidikan yang terpisah dari
sistem pendidikan anak normal. Pendidikan anak berkebutuhan khusus melalui
sistem segregasi maksudnya adalah penyelenggaraan pendidikan yang dilaksanakan
secara khusus dan terpisah dari penyelenggaraan pendidikan untuk anak normal.
Kelebihan dari sistem layanan segregasi ini adalah (1) anak merasa senasib, sehingga
dapat menghilangkan rasa minder, rasa rendah diri, dan membangkitkan semangat
menyongsong kehidupan di hari-hari mendatang, (2) anak lebih mudah beradaptasi
dengan temannya yang sama-sama mengalami hambatan, (3) anak termotivasi dan
bersaing secara sehat dengan sesama temannya yang senasib di sekolahnya, dan anak
lebih mudah bersosialisasi tanpa dibayangi rasa takut bergaul, minder, dan rasa kurang
percaya diri.
Kelemahan adalah (1) anak terpisah dari lingkungan anak lainnya sehingga anak sulit
bergaul dan menjalin komunikasi dengan anak-anak pada umumnya, (2) anak merasa
terpasung dan dibatasi pergaulanya dengan anak-anak kebutuhan khusus saja sehingga
pada giliranya dapat menghambat perkembangan sosialisasinya di masyarakat, dan (3)
anak merasakan ketidakadilan dalam kehidupan di sekolah yang terbatas bagi mereka
yang tergolong berkebutuhan khusus.

b. Inklusi adalah sebuah pendekatan untuk membangun lingkungan yang terbuka untuk
siapa saja dengan latar belakang dan kondisi yang berbeda-beda. Hal itu meliputi
karakter, kondisi fisik, kepribadian, status, suku, budaya dan lain sebagainya.
Kelebihannya yaitu dimana keberadaan anak cacat diakui sejajar dengan anak normal,
lingkungan mengajarkan kebersamaan dan menghilangkan diskriminasi.
Kekurangannya adalah jumlah ABK di Indonesia masih sedikit yang terdaftar di
sekolah, dan Kebijakan pemerintah tidak memisahkan komponen pendidikan khusus
ini, harusnya tidak lagi dibedakan. Pendidikan inklusi sudah bukan lagi tambahan,
tetapi masuk dalam pengaturan umum. kurangnya ketersediaan anggaran Minimnya
anggaran yang disediakan pemerintah adalah sisi lain akibat tidak adanya dukungan
kebijakan pemerintah.
c. Bentuk layanan pendidikan terpadu/integrasi adalah sistem pendidikan yang
memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus untuk belajar bersama-
sama dengan anak normal belajar dalam satu atap.
Kelebihan nya adalah Siswa disability dapat belajar bersama-sama dengan siswa yang
tidak disability. Ini berarti ada proses sosialisasi sedini mungkin, saling mengenal
antara siswa disability dan yang tidak disability, begitu pula sebaliknya. Ini akan
berdampak pada pertumbuhan sikap siswa-siswa tersebut, yang akan bermanfaat pula
kelak jika mereka telah dewasa. iswa disability mendapatkan suasana yang lebih
kompetitif, karena di sekolah umum ada lebih banyak siswa dibanding SLB. Siswa
disability dapat membangun rasa percaya diri yang lebih baik. Siswa disability dapat
bersekolah di mana saja, bahkan sekolah yang dekat dengan tempat tinggalnya, asal ia
memenuhi persyaratan yang diminta; jadi tidak perlu terpisah dari keluarga mereka.
Dari sisi kurikulum, dengan menempuh pendidikan di sekolah umum, disability akan
mendapatkan materi pelajaran yang sama dengan siswa yang tidak disability.

Kekurangannya adalah siswa disability harus menyesuaikan diri dengan metode


pengajaran dan kurikulum yang ada.Pada saat-saat tertentu, kondisi ini dapat
menyulitkan mereka. Misalnya, saat siswa diwajibkan mengikuti mata pelajaran
”menggambar.” Karena memiliki hambatan penglihatan, tentu saja siswa disability
tidak bisa ”menggambar.” Tapi, karena mata pelajaran ini wajib dengan kurikulum
yang ”ketat”, ”tidak fleksibel,” tidaklah dimungkinkan bagi guru maupun siswa
disability untuk melakukan ”adaptasi atau subsitusi” –untuk mata pelajaran
”menggambar” tersebut. Yang dimaksud substitusi adalah menggantikan maa pelajaran
tersebut dengan tugas lain yang memiliki nilai kompetensi sama. Misalnya,
menggambar adalah mata pelajaran yang melatih kreatifitas otak kanan untuk bidang
visual; bisa digantikan dengan tugas lain yang memiliki tujuan kompetensi sama tau
setara, misalnya mengarang

Anda mungkin juga menyukai