Anda di halaman 1dari 5

NAMA : AJENG LARASATI

NIM : 210153602053
PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN GURU PEND. ANAK USIA DINI
MATA KULIAH : PENDIDIKAN INKLUSI AUD
OFFERING : A6B
LEMBAR KERJA MAHASISWA
UJIAN AKHIR SEMESTER

SOAL:
1. Jelaskan kembali apa persamaan dan perbedaan istilah-istilah berikut ini:
a) Anak cacat/Tuna;
b) Anak luar biasa;
c) dan Anak berkebutuhan khusus
Gunakan matriks/table untuk lebih memperjelas!
2. a) Jelaskan persamaan dan perbedaan antara layanan pendidikan segregasi, pendidikan
terpadu, dan pendidikan inklusi!
b) Jelaskan pula kelebihan dan kelemahan dari masing-masing ketiga jenis layanan
pendidikan tersebut!
3. Seandainya anda berdinas di Tk Inklusif, langkah-langkah apa saja yang anda lakukan
dalam menerima peserta didik yang berkategori ABK? Jelaskan!
4. Jelaskan persamaan dan perbedaan istilah-istilah berikut:
a) Identifikasi;
b) Assesmen formal dan assesmen informal;
c) Assesmen akademik dan assesmen non akademik
Gunakan matriks/table untuk lebih memperjelas!

JAWABAN:
1. Persamaan dan perbedaan anak cacat/tuna, anak luar biasa, dan anak berkebutuhan
khusus:
a) Persamaan anak cacat/tuna, anak luar biasa, dan anak berkebutuhan khusus:
Anak Tuna Anak Luar Biasa Anak Berkebutuhan
Khusus
o Anak cacat/tuna o Anak luar biasa o Anak berkebutuhan
biasanya adalah anak merupakan anak yang khusus adalah anak
yang mengalami mengalami gangguan yang memiliki
kelainan pada pada mental; keterbatasan atau
fisik/mentalnya; o Anak luar biasa dapat keluarbiasaan pada
o Anak cacat/tuna bisa di sebabkan oleh fisik atau mentalnya;
disebabkan oleh gangguan yang di o ABK dapat
adanya gangguan alami ibu selama disebabkan oleh
selama masa masa kehamilah adanya gangguan
kehamilan atau cacat berlangsung; selama masa
yang disebabkan kehamilan;
sebuah kecelakaan;

b) Perbedaan anak cacat/tuna, anak luar biasa, dan anak berkebutuhan khusus:
Anak Tuna Anak Luar Biasa Anak Berkebutuhan
Khusus
o Anak tuna o Anak yang menyimpang o Anak yang memiliki
kebanyakan dari kriteria normal kebutuhan
adalah anak secara signifikan baik individual bersifat
dengan gangguan dari aspek fisik, psikis, khas yang tidak bisa
pada fisik, namun emosi dan sosial; disamakan dengan
ada juga anak o Anak luar biasa adalah anak normal
tuna yang kondisi dimana anak lainnya;
mengalami membutuhkan perhatian o ABK lebih
gangguan pada yang lebih khusus; memandang kepada
tingkah lakunya; kebutuhan anak
o Anak tuna lebih untuk bisa
mengarah pada mengembangkan
pendampingan kemampuannya;
orang tua pada
keseharian anak;

2. Penjelasan:
a) Persamaan dan perbedaan layanan pendidikan segregasi, pendidikan terpadu, dan
pendidikan inklusi:
o Persamaan layanan pendidikan segregasi, pendidikan terpadu, dan pendidikan
inklusi adalah, ketiga layanan pendidikan tersebut sama-sama bergerak di
lembaga pendidikan yang di peruntukan bagi anak-anak berkebutuhan khusus
atau anak luar biasa.
o Perbedaan layanan pendidikan segregasi, pendidikan terpadu, dan pendidikan
inklusi terletak pada sistem layanannya. Jika pendidikan segregasi merupakan
lembaga pendidikan yang memisahkan sistem pendidikan antara anak
berkebutuhan khusus dengan anak lain (normal). Sementara pada layanan
pendidikan terpadu dan inklusi menggabungkan sistem pendidikan antara
anak berkebutuhan khusus dengan anak lain (normal). Tetapi antara layanan
pendidikan terpadu dengan pendidikan inklusi juga memiliki perbedaan pada
sistem pendidikan di sekolah tersebut. Jika layanan pendidikan terpadu sistem
pendidikannya mengikuti sistem pendidikan reguler yang berlaku di sekolah
reguler, sedangkan layanan pendidikan inklusif sistem pendidikannya
menyesuaikan dengan kondisi juga kebutuhan peserta didik.
b) Kelebihan dan kelemahan layanan pendidikan segregasi, pendidikan terpadu, dan
pendidikan inklusif:
o Kelebihan dan kelemahan layanan pendidikan segregasi:
1) Kelebihan layanan pendidikan segregasi, adalah anak-anak merasakan
nasib yang sama, berbagi nasib yang sama, menghilangkan perasaan
rendah diri dan rendah diri, membangunkan diri dan menyambut
kehidupan masa depan yang akan datang. Anak-anak dengan
pengalaman/ketidakmampuan yang sama mampu bersaing secara mandiri
dan sehat dengan cara yang termotivasi dan sehat dengan teman sebaya
yang berpikiran sama di sekolah. Anak-anak terhubung dengan mudah
tanpa diliputi oleh rasa takut, kurang, atau kurang percaya diri tentang
bergaul lebih baik dengan teman sebayanya.
2) Kelemahan layanan pendidikan segregasi, adalah anak menjadi terpisah
dari lingkungan anak-anak normal lainnya sehingga anak sulit bergaul dan
menjalin komunikasi dengan mereka yang normal. Anak merasa terpasung
dan dibatasi pergaulanya hanya untuk anak-anak yang cacat saja sehingga
pada giliranya dapat menghambat perkembangan sosialisasinya secara
luas di masyarakat. Anak merasakan adanya ketidakadilan dalam
kehidupan mereka di sekolah yang hanya terbatas bagi mereka yang
tergolong berkelainan.
o Kelebihan dan kelemahan layanan pendidikan terpadu:
1) Kelebihan layanan pendidikan terpadu, adalah anak merasa dihargai
harkat dan martabatnya sebagai manusia pada umumnya sehinga mereka
bisa belajar bersama-sama dengan anak normal tanpa dibatasi oleh dinding
tembok pemisah yang tegas. Dari segi perkembangan social, anak lebih
mudah berinteraksi dan berkomunikasi secara luas dengan mereka/anak-
anak yang normal di sekolah tersebut. Dari segi psikologis, anak merasa
percaya diri dan dapat menimbulkan semangat/motivasi untuk bersaing
secara sehat dengan mereka yang berkategori normal.
2) Kelemahan layanan pendidikan terpadu, adalah anak kadang-kadang
merasa rendah diri dihadapan mereka yang normal sehingga akibatnya
dapat meruntuhkan semangat dalam belajar di kelas/ sekolah. Dalam
kondisi tertentu, anak kadang-kadang menjadi bahan olok-olokan yang
negative dari teman-temannya yang normal sehingga anak ABK jiwanya
menjadi tertekan dan akibat selanjutnya dapat meruntuhkan motivasi
belajarnya yang sebelumnya telah terbangun dengan baik. Kadang-kadang
ketersediaan guru GPK (Guru Pendamping Khusus) bagi anak ABK di
sekolah tersebut tidak selalu tersedia.
o Kelebihan dan kelemahan layanan pendidikan inklusif:
1) Kelebihan layanan pendidikan inklusif, adalah anak akan memperoleh
keadilan layanan pendidikan yang tidak dibedakan dari anak- anak normal
lainnya sehingga secara tidak langsung dapat membangkitkan motivasi
dan gairah belajar di sekolah. Anak dapat mengambil bagian untuk
berpartisipasi dalam kehidupan normal di sekolah atau masyarakat yang
tanpa memandang kekurangan/ketunaan yang disandangnya. Anak
merasakan adanya perlakuan dan persamaan hak, harkat dan martabat
dalam memperoleh layanan pendidikan tanpa membedakan antara yang
cacat dan yang normal Anak dapat bergaul dan berinteraksi secara sehat
dengan teman-temannya yang bukan kategori ABK sehingga dapat
meningkatkan rasa percaya diri dan motivasi berprestasi dalam belajar di
sekolah.
2) Kelemahan layanan pendidikan inklusif, adalah dalam berinteraksi sosial,
dalam kondisi tertentu kadang-kadang anak masih mendapatkan
cemo’ohan atau ejekan yang negative dari sebagian teman-temannya yang
normal yang dapat berakibat menurunnya semangat anak dalam belajar
dan berkompetisi di kelas. Untuk dapat disebut sebagai sekolah Inklusi
yang sebenarnya dibutuhkan sarana dan prasarana yang dapat mengakses
kebutuhan individual anak yang tidak gampang dipenuhi oleh sekolah
yang telah menyatakan diri sebagai sekolah inklusi. Untuk dapat disebut
sebagai sekolah Inklusi yang sebenarnya dibutuhkan tenaga pendidik dan
tenaga non pendidik (seperti dokter, psikolog, konselor, dsb) yang tidak
serta-merta dapat dipenuhi oleh sekolah yang memproklamirkan diri
sebagai sekolah inklusi. Meskipun disebut sebagai sekolah Inklusi yang
secara teoritis bisa menerima semua anak yang tanpa memandang normal
atau tidak normal, namun dalam praktik di lapangan sekolah inklusi
biasanya hanya menerima anak cacat yang berkategori ringan bukan yang
kategori sedang atau berat.
3. Jika saya ditugaskan pada lembaga pendidikan inklusif, langkah yang mungkin akan saya
lakukan dalam menerima peserta didik berkategori ABK adalah, yang pertama saya akan
bersikap secara profesional selayaknya seorang guru pada umumnya kepada peserta
didik. Saya akan memberikan sistem pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan juga
kondisi yang di alami oleh peserta didik, agar mereka dapat dengan mudah memahami
apa yang saya ajarkan. Saya juga akan dengan senang hati membantu peserta didik dalam
proses memahami pembelajaran di kelas. Saya akan senantiasa menghormati martabat
juga hak-hak anak berkebutuhan khusus, dan saya akan memperlakukan peserta didik
secara adil. Saya juga akan senantiasa melindungi peserta didik dari segala bentuk
tindakan yang mungkin saja dapat mengganggu proses penerimaan pembelajaran,
perkembangan, dan lain sebagainya.
4. Persamaan dan perbedaan antara identifikasi, asessmen formal dan asessmen informal,
asessmen akademik dan asessmen non akademik:
Persamaan Perbedaan
o Identifikasi, asessmen akademik dan o Identifikasi merupakan tahapan awal
non akademik, juga asessmen formal dalam proses pengumpulan data
dan asessmen informal merupakan peserta didik guna mengenali
suatu tahapan atau rangkaian yang di kebutuhan khusus, sementara
gunakan dalam satu proses pelayanan asessmen akademik dan non
pendidikan yang akan diberikan akademik juga asessmen formal dan
kepada anak berkebutuhan khusus; asessmen informal merupakan
teknik yang digunakan dalam proses
pengumpulan data peserta didik;
o Pada dasarnya identifikasi dilakukan
hanya sekedar untuk mengenali
gejala ABK saja dan tidak untuk
mendiagnosis. Sementara pada
asessmen akademik dan non
akademik juga asessmen formal dan
asessmen informal di lakukan untuk
dapat menegakkan diagnosis.
o Jika identifikasi disebut sebagai
kegiatan penjaringan, sementara
pada asessmen akademik dan non
akademik juga asessmen formal dan
asessmen informal disebut sebagai
kegiatan penyaringan.

Anda mungkin juga menyukai