Anda di halaman 1dari 14

Psikologi pendidikan

Anak Berkebutuhan Khusus, Sekolah Luar Biasa,


Sekolah Inklusi

Rini Siski Fitriani RSA1C317009


Aziza Putri Ningsi RSA1C317010
Irna Miftahul Jannah RSA1C3160
Anak Berkebutuhan Khusus
Characteritics Of Special Needs

Pengertian
Anak berkebutuhan khusus (dulu di sebut sebagai
anak luar biasa) di definisikan sebagai anak yang
memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengembangkan potensi kemanusiaan mereka secara
sempurna. Penyebutan sebagai anak berkebutuhan
khusus, dikarenakan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya, anak ini membutuhkan bantuan layanan
pendidikan, layanan sosial, layanan bimbingan dan
konseling, dan berbagai jenis layanan lainnya
yang bersifat khusus
Jenis-jenis Anak Berkebutuhan Khusus

Adalah anak yang mempunyai kekurangan


Anak Tuna Netra
secara indrawi, yakni indra penglihatan

Adalah anak yang mempunyai kelainan


Anak Tuna Rungu
pada pendengarannya

Adalah anak yang mempunyai kelainan


Anak Tuna Daksa
pada tubuhnya yakni kelumpuhan

Adalah anak yang mengalami kelainan


Anak Tuna Wicara
pada proses berbicara atau berbahasa

Adalah anak yang mengalami gangguan


Kelainan Emosi
pada tingkat emosinya
Lanjutan…

Adalah anak yang memiliki mental yang sangat rendah, selalu


Keterbelakangan membutuhkan bantuan orang lain karena tidak mampu
Mental mengurus dirinya sendiri, kecerdasannya terbatas, apatis, serta
perhatiannya labil

Psikoneurosis Anak yang mengalami psikoneurosis pada


dasarnya adalah anak yang normal

Psikosis disebut juga dengan kelainan kepribadian yang besar


Psikosis
karena seluruh kepribadian orang yang bersangkutan terkena
dan orang tersebut tidak dapat hidup dengan normal

Adalah kelainan tingkah laku, maksudnya


Psikopathi penderita psikopathi ini tidak dapat
memperdulikan norma-norma sosial
Sebab-sebab Anak Berkebutuhan Khusus

Peristiwa Pra Natal (dalam


kandungan)
1. Keracunan darah (Toxaenia) pada ibu-ibu yang sedang hamil
2. Infeksi karena penyakit kotor (penyakit kelamin / spilis yang diderita ayah atau ibu),
3. Kekurangan vitamin atau kelebihan zat besi

Post Natal (setelah


Natal (saat kelahiran)
kelahiran)
1) Lahir
Terjadi insident
prematur
2) Kekurangan
2) Kelahiran yangvitamin
dipaksaatau gizi menggunakan vacum
dengan
3) Penyakit panas tinggi dan kejang-kejang
3) Proses kelahiran bayi sungsang
Cara Menangani Anak Berkebutuhan Khusus

Penguatan
kondisi mental
Diantaranya perlu menyediakan
orang tua waktu untuk dirinya sendiri,
bekerjasama dalam pengasuhan
dengan pasangan, dan aktif dalam
mencari informasi mengenai ABK
Dukungan sosial
yang memadai Dukungan social dapat berupa
dorongan moral, yang
menguatkan dari masyarakat
sekitar maupun keluarga terdekat.

Peran aktif
pemerintah Menyediakan pelayanan
kesehatan dan konsultasi yang
dapat dijangkau masyarakat
Sekolah luar Biasa (SLB)

Dalam Encyclopedia of Disability tentang pendidikan luar biasa


dikemukakan sebagai berikut: “Special education means specifically
designed instruction to meet the unique needs of a child with
disability”. Pendidikan luar biasa berarti pembelajaran yang dirancang
secara khusus untuk memenuhi kebutuhan yang unik dari anak
kelainan fisik.
Macam-Macam Sistem Pendidikan SLB

Sistem Pendidikan Sistem Pendidikan


Segregasi Integrasi
Sistem pendidikan dimana anak ABK mengikuti proses pendidikan
bersama dengan siswa normal
berkelainan terpisah dari sistem
agar dapat mengembangkan diri
pendidikan anak normal secara optimal.
Keuntungan sistem pendidikan Keuntungan sistem integrasi,
segregasi, yaitu: sebagai berikut:
1. Merasa diakui haknya dengan
1. Rasa ketenangan pada anak
anak normal terutama dalam
luar biasa. memperoleh pendidikan.
2. Komunikasi yang mudah dan 2. Dapat mengembangkan bakat,
lancar. minat dan kemampuan secara
optimal.
Jenis-Jenis Sekolah Luar Biasa (SLB)

SLB atau Sekolah Luar Biasa adalah sekolah yang diperuntukkan


untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus yang tidak dapat
disandingkan dengan anak-anak lainnya. Sekolah Luar Biasa (SLB)
terdiri dari beberapa jenis atau macam, yaitu:

1. SLB bagian A yaitu SLB khusus untuk penderita tunanetra.


2. SLB bagian B yaitu SLB khusus untuk penderita tunarungu.
3. SLB bagian C yaitu SLB khusus untuk penderita tunagrahita.
4. SLB bagian D yaitu SLB khusus untuk penderita tunadaksa.
5. SLB bagian E yaitu SLB khusus untuk penderita tunalaras.
6. SLB bagian G yaitu SLB khusus untuk penderita tunaganda
Sekolah
Menurut Stainback (1990) Sekolah Inklusif adalah
inklusi Sekolah yang menampung semua siswa di kelas
yang sama. Kemudian Staub dan Peck (1995)
mengemukakan bahwa Pendidikan Inklusif adalah
Penempatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
tingkat ringan, sedang dan berat, secara penuh di
kelas reguler. Sedangkan Sapon-Shevin (O’ Neil
1995) menyatakan bahwa Pendidikan inklusif
sebagai sistem layanan pendidikan yang
mempersyaratkan agar ABK dilayani di sekolah-
sekolah terdekat, di kelas reguler bersama-sama
teman seusianya.
Model Pendidikan Inklusi di Indonesia

Bentuk kelas reguler


penuh.
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) sepanjang
hari di kelas reguler dengan menggunakan kurikulum yang sama

Bentuk kelas reguler dengan


cluster
pull out.
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas
reguler namun
dalam kelompok
dalam waktu-waktu
khusus tertentu ditarik dari kelas
reguler ke ruang sumber untuk belajar dengan guru pembimbing
khusus

i
lanjutan…

Bentuk kelas reguler dengan


cluster dan pull out
Anak berkelainan belajar bersama anak lain (normal) di kelas
reguler dalam kelompok khusus,

Bentuk kelas khusus penuh


dengan
berbagai
di sekolah
pengintegrasian
regular
Anak
Anak berkelainan
berkelainanbelajar
belajardidikelas
dalamkhusus
kelaspada sekolah
khusus padareguler,
sekolahnamun dalam
regular
bidang-bidang tertentu dapat belajar bersama anak lain (normal) di kelas regular
Pengembangan Kurikulum
dalam Sekolah Inklusi

. Duplikasi Kurikulum

ABK menggunakan kurikulum


yang tingkat kesulitannya
sama dengan siswa rata-
rata/regular.
.Omisi Kurikulum
Modifikasi
Bagian dari kurikulum
Kurikulum umum untuk mata
kurikulum siswa
pelajaran tertentu
rata-rata/regular
ditiadakan total, karena
disesuaikan dengan
kebutuhan dan Substitusi tidak memungkinkan
kemampuan/potensi Kurikulum bagi ABK untuk dapat
ABK Beberapa bagian kurikulum berfikir setara dengan
anak rata-rata ditiadakan dan anak rata-rata.
diganti dengan yang kurang
lebih setara.
Thankyou

Anda mungkin juga menyukai