Anda di halaman 1dari 3

PELURUHAN ALPHA

Multiple atoms
1. latar belakang
Salah satu sifat menakjubkan dari beberapa inti atom adalah kemampuan
mereka untuk bertransformasi sendiri secara spontan dari satu inti ke inti
lainya. Ini terjadi pada Inti yang tidak stabil yang bertransformasi ke
dalam inti lain melalui proses peluruhan yang tidak mengubah nukleon
sebuah inti. Pada keadaan ini terjadi eksitasi inti yang dapat memancarkan
foton dan sinar gamma. Peristiwa ini disebut peluruhan radioaktif.
Contohnya peluruhan alfa, peluruhan beta dan peluruhan gamma.
Laju peluruhan inti radioaktif disebut aktivitas. Semakin besar
aktivitasnya, semakin banyak inti atom yang meluruh perdetik. Aktivitas
tidak bergantung pada jenis peluruhan yang dipancarkan atau energi
radiasi tetapi bergantung pada jumlah peluruhan perdetik. Setiap inti yang
meluruh memiliki probabilitas peluruhan per inti per detik yang disebut
tetapan peluruhan (koefisien atenuasi)[1].
Salah satu contoh peluruhan yang akan dibahas yaitu peluruhan
gamma. Peluruhan inti akhir yang mencapai keadaan dasar setelah
memancarkan satu atau lebih foton disebut dengan sinar gamma inti. Sinar
gamma ini dapat menghasilkan radiasi sinar gamma.
Radiasi merupakan suatu cara perambatan energi dari sumber energi ke
lingkungannya tanpa membutuhkan medium atau bahan penghantar tertentu.
Radiasi nuklir memiliki dua sifat yang khas yaitu tidak dapat dirasakan secara
langsung dan dapat menembus berbagai jenis bahan. Oleh karena itu, untuk
menentukan ada atau tidak adanya radiasi nuklir diperlukan suatu alat, yang
digunakan untuk mengukur kuantitas, energi atau dosis radiasi. Alat ini disebut
detector yang merupakan suatu bahan yang peka terhadap radiasi, bila dikenai
radiasi akan menghasilkan jumlah radiasi yang diterimanya. Terdapat beberapa
aspek pengukuran detektor yaitu efisiensi, resolusi energi, dead time (waktu mati)
dan kalibrasi energi . selain itu juga diperlukan alat pengukur aktivitas radiasi
yaitu mengunakan spektroskopi[.Becquerel menemukan bahwa sinar-sinar ini dapat
mengosongkan muatan elektroskop. Artinya, sinar tersebut menyebabkan udara bersifat
konduktif. Becquerel kemudian menemukan bahwa semua campuran uranium, bersifat
fosforesens atau tidak, yang telah ditelitinya selama ini, memancarkan sinar itu. Dia
menyimpulkan bahwa logam murni uranium haruslah memancarkan radiasi yang paling
kuat yang kemudian dibuktikannya melalui eksperimen. Di penghujung tahun 1896,
Becquerel melaporkan tentang kemampuan serap berbagai material terhadap sinar ini.
II. TUJUAN
1. mengetahui apa itu peluruhan alpha
2.menentukan nilai unsusr Po dan Pb
3.menentukan berapa lama waktu peluruhanya
III. ALAT
1. laptop
2. aplikasi phet dan java
3. simulatoe peluruhan alpha
IV. DASAR TEORI
Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan
tereksitasi. Seperti halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil)
dengan memancarkan foton (gelombang elektromagnetik) yang dikenal
dengan sinar gamma (γ). Energi tiap foton adalah beda energi antara
keadaan awal dan keadaan akhir inti, dikurangi dengan sejumlah koreksi
kecil untuk energi pental inti. Energi ini berada pada kisaran 100 KeV
hingga beberapa MeV. Inti dapat pula dieksitasi dari keadaan dasar ke
keadaan eksitasi dengan menyerap foton dengan energi yang tepat. Ada
beberapa yang memiliki waktu paro lama (beberapa jam bahkan beberapa
hari). Inti yang tereksitasi seperti ini dinamakan isomer dan keadaan
tereksitasinya dikenal sebagai keadaan isomerik. Dalam menghitung energi
partikel alfa dan beta yang dipancarkan dalam peluruhan radioaktif di
depan dianggap tidak ada sinar gamma yang dipancarkan. (Miller : 1987).
Detektor atau pencacah untuk mendeteksi radiasi α, β dan γ
diciptakan oleh Geiger-Muller, peneliti dari Jerman Barat pada tahun
1928. Detektor GM berbeda dengan detektor proporsional dalam beberapa
hal. Proses penggandaan ionisasi (avalanche) tidak hanya terjadi di dekat
anoda saja melainkan hampir di seluruh ruangan. Selain itu avalanche juga
disebabkan oleh efek fotolistrik akibat eksitasi atom-atom molekul isian
gas. Dengan demikian penggandaan ionisasi cepat menjalar ke seluruh isi
tabung detektor dan berkelan-jutan. Hal ini mengakibatkan tinggi pulsa
hanya dibatasi oleh pemadaman mendadak (quenching), misalnya karena
terjadinya awan ion yang menebal sehingga kuat medan listrik turun
drastis. Dengan demikian tinggi pulsa tidak lagi bergantung pada tenaga
radiasi partikel pengion, sehingga cocok untuk pencacahan radiasi partikel
beta (β)( Reynaldo :2001)
Dalam peluruhan alfa, sebuah inti tidak stabil meluruh menjadi dua
inti ringan dan sebuah partikel alfa ( sebuah inti 4He),Untuk peluruhan
beta, sebuah neutron berubah menjadi sebuah proton atau sebuah proton
menjadi sebuah neutron. Jadi, Z dan N masing-masing berubah sebanyak
satu satuan, tetapi A tidak berubah. Pada peluruhan beta paling utama,
sebuah neutron meluruh menjadi sebuah proton dan sebuah
elektron.Menyusul peluruhan alfa dan beta, inti akhir dapat berada pada
suatu keadaan eksitasi. Seperti halnya atom, inti akhir itu akan mencapai
keadaan dasar setelah memancarkan satu atau lebih foton yang dikenal
sebagai sinar gamma inti.( Subaer :2014).
Laju peluruhan radioaktif disebut aktivitas (activity lambang A).
Semakin besar aktivitasnya , semaikin banyak inti atom yang meluruh per
detik. Aktivitas tidak bersangkutpaut dengan jenis peluruhan atau radiasi
yang dipancarkan cuplikan, atau dengan energy radiasi yang dipancarkan .
Aktivitas hnya ditentukan oleh jumlah peluruhan per detik atuan dasar
untuk mengukur aktivitas adalah curie.
1 curie ( Ci) = 3,7 x 1010 peluruhan /detik
Satu curie didefinisikan sebagai banyaknya peluruhan yang dilakukan oleh
satu gram radium dalam waktu satu sekon. Satu curie adalah bilangan yang
besar sehingga kita lebih sering bekerja dengan satuan millicurie (mCi)
dan mikrocurie (µCi)( Kenneth S :1992).

Anda mungkin juga menyukai