Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRATIKUM ALAT-ALAT UKUR

JEMBATAN WHEATSTONE

NAMA : AZIZA PUTRI NINGSI


NIM : RSA1C317010

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN MATEMAIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMUPENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2018
JEMBATAN WHEATSTONE
I. TUJUAN
1. Memahami prinsip kerja jembatan wheatstone.
2. Menunjukkan persyaratan-persyaratan yang berlaku pada jembatan
wheatstone.
3. Menghitung besarnya nilai sebuah hambatan dengan jembatan wheatstone

II. LANDASAN TEORI

Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur


suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kali dari
rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui kerjanya mirip
dengan aslinya potensiometer. Jembatan Wheatstone adalah suatu proses
menentukan nilai hambatan listrik yang presisi/tepat menggunakan rangkaian
Jembatan Wheatstone dan melakukan perbandingan antara besar hambatan yang
telah diketahui dengan besar hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam
keadaan Jembatan disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada
angka nol. Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4
buah hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah hambatan variable dan
hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara seri satu sama lain
dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah Galvanometer dan pada 2 titik
diagonal lainnya diberikan sumber tegangan. Galvanometer adalah alat yang
digunakan untuk mendeteksi dan pengukuran arus. Kebanyakan alat ini kerjanya
tergantung pada momen yang berlaku pada kumparan di dalam magnet. Gambar
rangkaian Jembatan Wheatstone yaitu seperti gambar di bawah ini :
Keterangan :
E : sumber tegangan listrik searah.
S: penghubung arus.
G : galvanometer.
RG : hambatan geser (rheo stat).
R1 dan R2 : hambatan listrik yang diketahui nilainya.
Rb : bangku hambatan.
X : hambatan yang akan ditentukan nilainya.

teori yang berkaitan dengan jembatan wheatstone yaitu:


1. Teori hokum ohm
Teori ini bernunyi “tentang arus (current law), yang menyatakan bahwa
arus masuk pada satu titik percabangan akan sama dengan arus yang
keluar melalui titik yang sama” dan “ jika suatu arus listrik melalui suatu
penghantar, maka kekuatan arus tersebut adalah sebanding lurus dengan
tegangan listrik yang terdapat diantara kedua ujung penghantar tadi”.
2. Teori hokum faraday
Teori ini berbunyi “Konsep gaya gerak listrik pertama kali dikemukakan
oleh Michael Faraday, yang melakukan penelitian untuk menentukan
faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang diinduksi. Dia menemukan
bahwa induksi sangat bergantung pada waktu, yaitu semakin cepat
terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin
besar”.
3. Teori hokumKirchoff
Teori ini berbunyi “Menyatakan bahwa jumlah tegangan-tegangan
didalam satu rangkaian tertutup sama dengan 0 (nol)” (kanginan, 2006
:130).

rumus yang didapatkan pada jembatan wheatstone yaitu:


𝐿1
Rx = Rv x 𝐿2

Keterangan:
Rx = hambatan yang belum diketahui (Ω )
Rv = hambatan yang diketahui (Ω)
L1 = segmen kawat 1 (m)
L2 = segmen kawat 2 (m)
(surya.2010 : 94)
Pada pertengahan abad 19 G.R. Kirchoff membuat dua rangkaian yaitu
hukum pertama Kirchoff atau hukum titik cabang yang menyatakan bahwa pada
setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang dengan semua arus
yang meninggalkan cabang tersebut. Hukum titik cabang Kirchoff didasarkan
pada kekekalan muatan. Muatan yang memasuki sebuah titik cabang harus keluar,
tidak ada yang hilang atau diambil. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah
perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol
(Giancoli, 2001: 104).

Rangkaian jembatan paling terkenal, jembatan Wheatstone, diciptakan


oleh Samuel Hunter Christie dan dipopulerkan oleh Charles Wheatstone, dan
digunakan untuk mengukur resistensi. Hal ini dibangun dari empat resistor, dua
nilai yang dikenal R1 dan R3 (lihat gambar 1), salah satu yang tahan akan
ditentukan Rx, dan salah satu yang variabel dan dikalibrasi R2 . Dua simpul
berlawanan terhubung ke sumber arus listrik, seperti baterai, dan galvanometer
tersambung di dua simpul lainnya. Variabel resistor disesuaikan sampai
galvanometer membaca nol. Hal ini kemudian diketahui bahwa rasio antara
resistor variabel dan tetangganya R1 adalah sama dengan rasio antara resistor
yang tidak diketahui dan tetangganya R3, yang memungkinkan nilai resistor yang
tidak diketahui untuk dihitung (wildiani, 2012 : 18).
Sebuah rangkaian jembatan adalah jenis sirkuit listrik di mana dua cabang
sirkuit (biasanya secara paralel dengan satu sama lain) adalah "bridge" oleh
cabang ketiga yang terhubung antara dua pertama cabang di beberapa titik
menengah sepanjang mereka. Jembatan ini awalnya dikembangkan untuk
keperluan pengukuran laboratorium dan salah satu titik bridging menengah sering
disesuaikan ketika begitu digunakan. Bridge sirkuit sekarang menemukan banyak
aplikasi, baik linear dan nonlinear, termasuk dalam instrumentasi, penyaringan
dan konversi daya (wirman, 2009 : 31).

III. ALAT DAN KOMPONEN

1. Jembatan Wheatstone
2. Galvanometer
3. Multimeter Digital
4. Power supply
5. Resistor
6. Potensiometer
7. Kabel penghubung
8. Breadboard

IV. PROSEDUR KERJA


1. Susun alat-alat seperti pada gambar, dengan R adalah resistance box, Rx
hambatan tunggal, hambatan seri atau hambatan parallel yang akan diukur,
(,r) adalah power supply DC, Rs adalah rheostat, G adalah galvanometer,
dan A adalah ampermeter.

V
R c
A
a b
IR
IR

2. Periksakan rangkaian pada pembimbing praktikum anda.


3. Geser perlahan-lahan ujung konektor K ke kiri atau ke kanan sehingga
jarum galvanometer tepat menunjuk nol.
4. Kemudian catat panjang l1 dan l2, serta kuat arus pada ampermeter, catat
pula nilai R yang digunakan
5. Ulangi percobaan sebanyak 5 kali dengan kuat arus yang berbeda-beda.
Ulangi percobaan masing-masin 5 kali untuk Rx yang lain

V. DATA PERCOBAAN

NO R1 L2 RX2
L1 (cm) RX1 L1 (cm) L2 (cm)
(Cm)
1 100 ohm 50 ohm
7,5 cm 7,5 cm 100 ohm 5 cm 10 cm

VI. PEMBAHASAN
Jembatan Wheatstone merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan
menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang
mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya
potensiometer.
suatu proses menentukan nilai hambatan listrik yang presisi/tepat
menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan melakukan
perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar
hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan Jembatan
disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka nol.
Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4
buah hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah hambatan
variable dan hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara
seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah
Galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan
Berdasarkan hasil percobaan kali ini tentang jembatan wheatstone,
pada awalnya kita mencari I, L1, L2,melalui jembatan wheatstone sehingga
di dapat awal nol baru kita mendapatkan nilai-nilai tersebut. Pada percobaan
pertama yaitu pada nilai R1 sebesar 100 0hm , L1 sebesar 7, 5 cm L2
sebesar 7, 5 cm mengahasilkan Rx sebesar 100 ohm . Pada pengukuran
yang kedua yaitu pada nilai R1 sebesar 100 0hm , L1 sebesar 5 cm, L2
sebesar 10 cm mengahasilkan Rx sebesar 050 0hm . untuk memperoleh
nilai Rx kami menggunakan rumus R1. L1 = RX. L2
Dari data tersebut semakin tinggi volt maka semakin tinggi pula
nilai Rx hal ini sama dengan teori dari hokum faraday yaitu semakin cepat
terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar.
Terbukti dari apa yang di dapat bahwa sanya teori hokum faraday,hokum
ohm, dan hokum kichoff memang sangat berkaitan dengan materi jembatan
wheatstone bahkan di materi jembatan wheatstone ini mencari I memakai
rumus dari hokum ohm yaitu V= I x R dimana v adalah tegangan, I adalah
kuat arus listrik dan R adalah hambatan.
VII. KESIMPULAN
Pada materi jembatan wheatstone banyak teori yang berhubungan
seperti teori hukum faraday,hukum ohm, dan hukum kirchoff.
Bahwasanya prinsip dasar wheatstone yaitu keseimbangan
Kata wheatstone berasal dari orang yang mengembangkan hokum ini
dan iya memiliki nama wheatstone
Perhitungan terhadap nilai hambatan resistor menggunakan prinsip-
prinsip dasar dalam elektronika:
a. Hukum Ohm:“Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar,
makakekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan
tegangan listrik yangterdapat diantara kedua ujung penghantar
tadi.”
b. Hukum Kirchoff :“Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangansama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan.”
c. Hukum Faraday : “Konsep gaya gerak listrik pertama kali
dikemukakan oleh Michael Faraday, yang melakukan penelitian
untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang
diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada
waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetik,
ggl yang diinduksi semakin besar”.
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Giancoli, C Douglas. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 2. Jakarta:


ErlanggaKanginan.

Marthen.2006.Fisika Semester 2.Jakarta:Erlangga.

Surya,yohanes.2010. Fisika Dasar Listrik dan Magnet. Tanggerang:


PT. Kandel.

Wildiani, Rahmi. 2012. jembatan wheatstone, resistansi, hambatan


pada potensiometer.1. (3) : 18.

Wirman, rahmi. 2009. Merakit rangkaian percobaan jembatan


wheatstone. 1. (1) : 31.
LAMPIRAN GAMBAR

Anda mungkin juga menyukai