JEMBATAN WHEATSTONE
Keterangan:
Rx = hambatan yang belum diketahui (Ω )
Rv = hambatan yang diketahui (Ω)
L1 = segmen kawat 1 (m)
L2 = segmen kawat 2 (m)
(surya.2010 : 94)
Pada pertengahan abad 19 G.R. Kirchoff membuat dua rangkaian yaitu
hukum pertama Kirchoff atau hukum titik cabang yang menyatakan bahwa pada
setiap titik cabang, jumlah semua arus yang memasuki cabang dengan semua arus
yang meninggalkan cabang tersebut. Hukum titik cabang Kirchoff didasarkan
pada kekekalan muatan. Muatan yang memasuki sebuah titik cabang harus keluar,
tidak ada yang hilang atau diambil. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah
perubahan potensial mengelilingi lintasan tertutup pada suatu rangkaian harus nol
(Giancoli, 2001: 104).
1. Jembatan Wheatstone
2. Galvanometer
3. Multimeter Digital
4. Power supply
5. Resistor
6. Potensiometer
7. Kabel penghubung
8. Breadboard
V
R c
A
a b
IR
IR
V. DATA PERCOBAAN
NO R1 L2 RX2
L1 (cm) RX1 L1 (cm) L2 (cm)
(Cm)
1 100 ohm 50 ohm
7,5 cm 7,5 cm 100 ohm 5 cm 10 cm
VI. PEMBAHASAN
Jembatan Wheatstone merupakan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan
menyeimbangkan dua kali dari rangkaian jembatan, satu kaki yang
mencakup komponen diketahui kerjanya mirip dengan aslinya
potensiometer.
suatu proses menentukan nilai hambatan listrik yang presisi/tepat
menggunakan rangkaian Jembatan Wheatstone dan melakukan
perbandingan antara besar hambatan yang telah diketahui dengan besar
hambatan yang belum diketahui yang tentunya dalam keadaan Jembatan
disebut seimbang yaitu Galvanometer menunjukkan pada angka nol.
Rangkaian Jembatan Wheatstone tersebut memiliki susunan dari 4
buah hambatan yang mana 2 dari hambatan tersebut adalah hambatan
variable dan hambatan yang belum diketahui besarnya yang disusun secara
seri satu sama lain dan pada 2 titik diagonalnya dipasang sebuah
Galvanometer dan pada 2 titik diagonal lainnya diberikan sumber tegangan
Berdasarkan hasil percobaan kali ini tentang jembatan wheatstone,
pada awalnya kita mencari I, L1, L2,melalui jembatan wheatstone sehingga
di dapat awal nol baru kita mendapatkan nilai-nilai tersebut. Pada percobaan
pertama yaitu pada nilai R1 sebesar 100 0hm , L1 sebesar 7, 5 cm L2
sebesar 7, 5 cm mengahasilkan Rx sebesar 100 ohm . Pada pengukuran
yang kedua yaitu pada nilai R1 sebesar 100 0hm , L1 sebesar 5 cm, L2
sebesar 10 cm mengahasilkan Rx sebesar 050 0hm . untuk memperoleh
nilai Rx kami menggunakan rumus R1. L1 = RX. L2
Dari data tersebut semakin tinggi volt maka semakin tinggi pula
nilai Rx hal ini sama dengan teori dari hokum faraday yaitu semakin cepat
terjadinya perubahan medan magnetik, ggl yang diinduksi semakin besar.
Terbukti dari apa yang di dapat bahwa sanya teori hokum faraday,hokum
ohm, dan hokum kichoff memang sangat berkaitan dengan materi jembatan
wheatstone bahkan di materi jembatan wheatstone ini mencari I memakai
rumus dari hokum ohm yaitu V= I x R dimana v adalah tegangan, I adalah
kuat arus listrik dan R adalah hambatan.
VII. KESIMPULAN
Pada materi jembatan wheatstone banyak teori yang berhubungan
seperti teori hukum faraday,hukum ohm, dan hukum kirchoff.
Bahwasanya prinsip dasar wheatstone yaitu keseimbangan
Kata wheatstone berasal dari orang yang mengembangkan hokum ini
dan iya memiliki nama wheatstone
Perhitungan terhadap nilai hambatan resistor menggunakan prinsip-
prinsip dasar dalam elektronika:
a. Hukum Ohm:“Jika suatu arus listrik melalui suatu penghantar,
makakekuatan arus tersebut adalah sebanding-lurus dengan
tegangan listrik yangterdapat diantara kedua ujung penghantar
tadi.”
b. Hukum Kirchoff :“Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik
percabangansama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik
percabangan.”
c. Hukum Faraday : “Konsep gaya gerak listrik pertama kali
dikemukakan oleh Michael Faraday, yang melakukan penelitian
untuk menentukan faktor yang memengaruhi besarnya ggl yang
diinduksi. Dia menemukan bahwa induksi sangat bergantung pada
waktu, yaitu semakin cepat terjadinya perubahan medan magnetik,
ggl yang diinduksi semakin besar”.
VIII. DAFTAR PUSTAKA