Anda di halaman 1dari 11

TUGAS 1

PENGANTAR PENDIDIKAN ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS


PDGK4407

Nama : YUNITA NINGSI


Nim : 859777043
Program Studi : PGSD

UNIVERSITAS TERBUKA
KENDARI
2023
Modul 1
KB.1 ( Hakikat Pendidikan Khusus)

Latihan Soal (Halaman 1.13)

1) Cobalah bertanya kepada lima orang kolega Anda. Jika dia mendengar istilah anak
berkebutuhan khusus (ABK), kira-kira anak mana yang tergambar dalam
bayangannya? Kemudian, bandingkan jawaban kelima kolega tersebut dengan
definisi ABK yang seharusnya. Apa yang dapat Anda simpulkan dari perbandingan
itu? Setelah itu, tuliskan definisi yang benar dan sampaikanlah kepada kolega Anda!
Jawab :
Setelah saya bertanya dari beberapa kolega saya tentang istilah Anak Berkebutuhan
Khusus dengan jawaban yang berbeda beda maka saya simpulkan bahwa ABK adalah
sebutan untuk anak-anak yang memiliki kebutuhan pendidikan, fisik, emosional, atau
perkembangan yang berbeda dari anak-anak pada umumnya. Mereka mungkin
menghadapi tantangan seperti gangguan perkembangan, gangguan belajar, gangguan
sensorik, atau masalah kesehatan yang memerlukan perhatian ekstra dan dukungan
khusus dalam pendidikan dan perkembangannya. Penting untuk kita mendukung anak-
anak berkebutuhan khusus agar mereka memiliki peluang yang setara dalam
masyarakat.
Sedangkan menurut pendapat para ahli definisi ABK adalah
a. Menurut Bachri (2010) anak berkebutuhan khusus (ABK) adalah individu -
individu yang memiliki karakteristik berbeda dari individu lain yang dipandang
normal oleh masyarakat pada umumnya. Bachri (2010) juga mengemukakan
bahwa anak berkebutuhan khusus menunjukkan karakteristik fisik, intelektual, dan
emosional yang lebih rendah atau lebih tinggi dari anak normal sebayanya atau
berada di luar standar normal yang berlaku di masyarakat, sehingga mengalami
hambatan dalam meraih sukses baik dari segi sosial, personal, maupun aktivitas
pendidikan.
b. Menurut Wardani, dkk (2014) anak berkebutuhan khusus merupakan anak karena
kelainan yang dimilikinya, memerlukan bantuan khusus dalam pembelajaran agar
mampu mengembangkan potensi secara optimal. Wardani, dkk (2014) juga
mengemukakan bahwa kelainan tersebut dapat berada di bawah normal, dapat juga
diatas normal, sehingga sebagai dampaknya diperlukan pengaturan khusus dalam
pelayanan pendidikan.
c. Menurut Direktorat Pendidikan Luar Biasa (dalam Erawati dkk, 2016) anak
berkebutuhan khusus (ABK) adalah anak yang secara signifikan (bermakna)
mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik, mental-intelektual, sosial, 13
emosional) dalam proses perkembangan dan pertumbuhan dibandingkan dengan
anak-anak lain seusianya, sehingga anak memerlukan pelayanan pendidikan
khusus
Berdasarkan beberapa definisi dari para ahli di atas tentang anak berkebutuhan khusus
dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan khusus (ABK) merupakan anak yang
mengalami penyimpangan atau perbedaan dari rata-rata anak normal lainnya. Pada
proses pertumbuhan atau perkembangannya terjadi kelainan seperti kelainan fisik,
intelektual, mental, sosial dan emosi. Anak berkebutuhan khusus juga memiliki
karakteristik yang berbeda antara satu dan lainnya atau memiliki perbedaan sesuai
dengan jenis kelainan yang dialami oleh anak
2) Cobalah amati dengan cermat para siswa yang ada di sekolah Anda, terutama yang
ada dalam kelas Anda! Adakah di antara anak-anak tersebut yang mempunyai
kelainan? Jika ya, hambatan apa yang dihadapi oleh anak-anak itu? Termasuk jenis
ABK yang manakah anak-anak tersebut?
Jawab :
Setelah saya mengidentifikasi adanya anak-anak yang menunjukkan kelainan,
hambatan yang sering didapatkan kurangnya dukungan dalam beberapa kasus, sekolah
mungkin tidak menyediakan dukungan yang cukup bagi anak-anak berkebutuhan
khusus, sperti guru pendamping atau program pendukung, anak-anak berkebutuhan
khusus sering kali menghadapi pengecualian dari teman kelas yang dapat
mempengaruhi sosial dan emosional mereka, sekolah mungkin tidak sepnuhnya
diakses oleh anak-anak dengan mobilitas yang terbatas, ketidaksesuaian kurikulum
dengan kebutuhan anak-anak berkebutuhuan khusus bisa menjadi hambatan bagi
perkembangan akademik mereka, kekurangan pelatihan guru yang tidak memadai,
dalam mengajar anak-anak yang berkebutuhan khusus, yang dapat mempengaruhi
kemajuan mereka.
Jenis anak berkebutuhan khusus yang saya kaji adalah jenis anak berkebutuhan khusus
pada umumnya seperti Anak dengan gangguan Perkembangan yang meliputi anak
autisme, spketrum gangguan perkembangan dan gangguan pemusatan perhatian dan
hiperaktivitas ( ADHD).
3) Coba diskusikan dengan teman-teman apa perbedaan kedua jenis klasifikasi ABK
yang telah diuraikan di atas? Menurut pendapat Anda, klasifikasi mana yang lebih
sesuai dengan kepentingan pendidikan? Beri alasan!
Jawab :
Kedua jenis kategori ini masing-masing punya landasan yang kuat. Kategori
berdasarkan bidang yang mengalami penyimpangan menempatkan setiap jenis
kelainan dalam posisi yang sama (tidak membedakan yang di atas normal dan yang di
bawah normal), sementara kategori yang kedua membedakan ABK menjadi dua
kelompok besar. Untuk kepentingan pendidikan, Anda dapat menentukan mana yang
lebih tepat dengan mengacu kepada jenis layanan yang perlu diberikan kepada ABK.
Ada dua jenis klasifikasi anak berkebutuhan khusus yang umumnya digunakan dalam
konteks pendidikan. Klasifikasi ini bergantung pada kebutuhan anak dan tujuan
pendidikan yang sesuai
a. Klasifikasi berdasarkan jenis kebutuhan khusus
Klasifikasi ini mengkategorikan anak berkebutuhan khusus berdasarkan jenis
kebutuhan mereka. Contoh kategori termasuk autisme, gangguan perkembangan,
gangguan pendengaran, gangguan penglihatan, dan kesulitan belajar.
Alasan utama klasifikasi ini adalah menyediakan layanan pendidikan yang sesuai
dengan kebutuhan spesifik anak.
b. Klasifikasi berasarkan tingkat keparahan
Klasifikasi ini mengkategorikan anak berkebutuhan khusus berdsarkan tingkat
kaparahan atau intensitas kebutuhan mereka. Biasanya ada tiga kategori utama
ringan, sedang dan berat.
Alasan utama klasifikasi ini adalah untuk memastikan bahwa setiap anak
berkebutuhan khusus mendaptkan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan
mereka. Klasifikasi jenis kebutuhan dan tingkat keparahan membantu sekolah dan
pendidik mengidentifikasi bagaimana mereka dapat memberikan dukungan yang
tebaik untuk setiap individu.
4) Apa manfaatnya bagi Anda mengetahui jenis-jenis ABK. Dukung jawaban Anda
dengan alasan yang logis!
Jawab :
Mengetahui jenis-jenis anak berkebutuhan khusus memiliki manfaat yang signifikan,
baik dari segi pendidikan, sosial, dan moral. Alasan yang logis mengetahui jenis-jenis
anak berkebutuhan khusus adalah
a. Penyesuaian Pendidikan
Dengan mengetahui jenis kebutuhan khusus yang dimiliki oleh setiap anak,
pendidik dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaranuntuk memenuhi
kebutuhan mereka.
b. Perencanaan Sumber Daya
Ditingkat lembaga pendidikan dan pemerintah pengetahuan tentang jenis-jenis
ABK membantu dalam perencanaan alokasi sumber daya yang memungkinkan
anggaran yang sesuai untuk dukungan dan layanan yang diperlukan oleh anak-
anak.
c. Perkembangan Sosial dan Integrasi
Memahami kebutuhan anak-anak nerkebutuhan khusus baik dimasyarakat. Anak-
anak ini dapat lebih mudah terlibat dalam kegiatan sosial kehidupan sehari-hari
jika orang-orang disekitar mereka memahami cara terbaik untuk berinteraksi.
d. Peningkatan Kulitas Hidup
Pendidikan yang sesuai dan dukungan yang diberikan kepada anak-anak
berkebutuhan khusus membantu mereka untuk mengembangkan keterampilan dan
potensi mereka.
Modul 1
KB.2 ( Penyebab dan Dampak Munculnya Kebutuhan Khusus)

Latihan Soal (Halaman 1.25)

1) Penyebab terjadinya kelainan dapat dikelompokkan berdasarkan waktu atau masa


terjadinya kelainan. Sebutkan ketiga kelompok penyebab tersebut, dan beri contoh
masing-masing kelompok! Di antara ketiga jenis penyebab tersebut, yang manakah
yang menurut Anda paling menakutkan ibu yang sedang hamil? Berikan penjelasan
atas jawaban tersebut!
Jawab :
Penyebab kelainan yang terjadi selama masa kehamilan dapat dikelompokkan menjadi
tiga kategori berdasarkan waktu terjadinya, yaitu:
 Kelainan Kongenital adalah Kelainan ini terjadi karena faktor genetik atau keturunan
dan hadir sejak awal perkembangan janin, bahkan sebelum ibu menyadari bahwa dia
hamil. Contoh kelainan kongenital adalah sindrom Down, kelainan jantung bawaan,
atau kelainan saraf tulang belakang (spina bifida).
 Kelianan Teratogeni adalah Kelainan ini disebabkan oleh pengaruh zat teratogen
selama masa kehamilan. Zat teratogen adalah zat-zat yang dapat merusak
perkembangan janin. Contoh teratogen termasuk alkohol (menyebabkan sindrom
alkohol fetal), obat-obatan tertentu, radiasi, dan infeksi tertentu seperti rubella.
 Kelainan Perinatal adalah Kelainan ini terjadi selama proses kelahiran atau segera
setelah kelahiran. Contoh kelainan perinatal termasuk cedera lahir, asfiksia neonatal
(kekurangan oksigen pada bayi setelah lahir), atau infeksi yang diakibatkan oleh
paparan mikroba selama proses kelahiran.
2) Jika di kelas Anda ada anak berkelainan (misalnya anak tunagrahita ringan),
bagaimana reaksi anak-anak lain terhadap anak tersebut? Bandingkan reaksi ini
jika di sekolah terpadu ada anak tunanetra yang belajar bersama dengan anak-
anak normal. Apakah reaksi tersebut sama atau berbeda? Bagaimana Anda
dapat menjelaskan hal ini?
Jawab :
 Di Kelas Biasa (Non-Inklusif):
1. Reaksi Tidak Terduga adalah Reaksi anak-anak terhadap anak berkelainan di
kelas biasa dapat bervariasi. Beberapa anak mungkin penasaran dan ingin
berinteraksi dengan anak berkelainan, sementara yang lain mungkin merasa
canggung atau bahkan merendahkan anak tersebut.
2. Reaksi Stigma adalah Di kelas biasa, anak dengan kelainan mungkin mengalami
stigma atau diskriminasi dari teman sebaya mereka. Anak-anak yang berbeda
sering kali mencolok, dan beberapa teman sebaya mungkin tidak tahu bagaimana
berinteraksi dengan mereka dengan benar.
 Di Sekolah Terpadu (Inklusif) :
1. Pendidikan Inklusif : Sekolah terpadu didesain untuk mendukung pendidikan
anak-anak dengan berbagai kebutuhan khusus, termasuk tunagrahita ringan atau
tunanetra. Karena itu, reaksi anak-anak terhadap anak berkelainan mungkin lebih
positif. Mereka telah terbiasa berinteraksi dengan teman sebaya yang beragam.
2. Sikap Yang Lebih Toleran : Anak-anak di sekolah terpadu biasanya lebih terbiasa
dengan keberagaman dan mungkin memiliki sikap yang lebih inklusif dan toleran
terhadap anak-anak berkelainan. Mereka mungkin lebih memahami kebutuhan dan
tantangan yang dihadapi oleh teman sebayanya yang berkelainan.
3. Pentingnya Edukasi : Meskipun reaksi positif lebih mungkin terjadi di sekolah
terpadu, penting untuk terus memberikan pendidikan kepada semua anak tentang
keberagaman, keberadaan kebutuhan khusus, dan pentingnya saling menghormati.
Pentingnya bagi guru dan staf sekolah untuk memainkan peran penting dalam
mempromosikan inklusi, memfasilitasi interaksi positif antara anak-anak, dan
memberikan pendidikan tentang berbagai kebutuhan khusus. Dalam kedua kasus,
penting untuk menciptakan llingkungan yang mendukung kenyamanan, inklusi,
dan empati agar semua anak dapat belajar dan brekmbang bersama dengan baik.
3) Jika ada bayi yang menjadi penumpang pesawat terbang, pramugari akan meminta
ibu bayi untuk menutup telinga bayi dengan kapas. Jelaskan mengapa hal tersebut
dilakukan!
Jawab :
Pramugari biasa meminta bayi untuk menutup telinga bayi dengan kapas selama lepas
landas dan mendarat pesawat terbang karena ada beberapa alasan yaitu
1. Perubahan Tekanan yaitu selama fase lepas landas dan mendarat, tekanan udara di
dalam kabin pesawat berubah secara signifikan. Saat pesawat naik ke ketinggian
atau turun kembali, tekanan udara di dalam kabin berubah cepat. Perubahan ini
dapat menyebabkan tekanan pada telinga bayi, yang bisa mengakibatkan
ketidaknyamanan atau bahkan rasa sakit.
2. Pengaruh Perubahan Pada Telingan yaitu Bayi, terutama yang masih sangat kecil,
mungkin belum memiliki kemampuan penuh untuk mengatur tekanan di dalam
telinga mereka seperti yang bisa dilakukan oleh orang dewasa. Hal ini dapat
mengakibatkan peningkatan tekanan di telinga, yang dapat menyebabkan
ketidaknyamanan dan bahkan merusak gendang telinga.
3. Mengurangi Ketidaknyamanan yaitu Menutup telinga bayi dengan kapas dapat
membantu mengurangi perubahan tekanan yang terjadi secara mendadak selama
fase lepas landas dan mendarat. Ini dapat membantu menghindari
ketidaknyamanan yang mungkin dirasakan oleh bayi akibat perubahan tekanan
tersebut.
4) Kekurangan gizi dan yodium dipercaya dapat menurunkan tingkat kecerdasan.
Coba Anda diskusikan dengan teman-teman Anda bagaimana pengaruh gizi dan
yodium bagi munculnya kelainan dan perkembangan anak selanjutnya!
Jawab :
Gizi dan yodium memainkan peran yang sangat penting dalam perkembangan anak
dan dapat berdampak pada munculnya kelainan serta perkembangan anak selanjutnya.
Berikut adalah beberapa pengaruh gizi dan yodium terhadap munculnya kelainan dan
perkembangan anak yaitu
Pengaruh Gizi seperti :
1. Keterbelakangan Pertumbuhan Fisik seperti Kekurangan gizi, terutama protein,
kalori, dan zat gizi penting lainnya, dapat menghambat pertumbuhan fisik anak. Ini
dapat mengakibatkan keterbelakangan fisik seperti berat badan rendah, tinggi
badan pendek, dan kekurangan otot.
2. Keterbelakangan Perkembangan Koginitif seperti Gizi yang tidak mencukupi juga
dapat berdampak negatif pada perkembangan kognitif anak. Anak-anak yang
mengalami kekurangan gizi mungkin memiliki kemampuan kognitif yang lebih
rendah, termasuk masalah dalam belajar, konsentrasi, dan memahami konsep-
konsep kompleks.
3. Sistem Kekebalan Tubuh yang lemah seperti Kekurangan gizi dapat melemahkan
sistem kekebalan tubuh anak, membuat mereka rentan terhadap infeksi dan
penyakit. Hal ini dapat menghambat perkembangan anak dan menyebabkan
masalah kesehatan yang serius.
Pengaruh Yodium seperti :
1. Kretinisme yaitu Kekurangan yodium selama kehamilan dan masa pertumbuhan
anak dapat menyebabkan kretinisme. Kretinisme adalah kelainan yang
mengakibatkan keterbelakangan mental, masalah pertumbuhan fisik, dan masalah
perkembangan fisik dan neurologis lainnya.
2. Gangguan Kelenjar Tiroid yaitu Yodium diperlukan oleh kelenjar tiroid untuk
memproduksi hormon tiroid yang sangat penting dalam pengaturan pertumbuhan,
perkembangan otak, dan metabolisme. Kekurangan yodium dapat mengakibatkan
gangguan fungsi tiroid, yang dapat berdampak negatif pada perkembangan anak.
3. Gangguan Kesehatan Lainnya seperti Kekurangan yodium juga dapat
berkontribusi pada masalah kesehatan lainnya, termasuk gangguan pertumbuhan,
gangguan reproduksi, dan masalah kesehatan tiroid yang serius.
5) Menurut Anda, apa yang harus dipersiapkan oleh orang tua, agar anak berkelainan
atau ABK yang ada dalam keluarga dapat mengembangkan potensi yang
dimilikinya.
Jawab :
Orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam membantu anak berkebutuhan
khusus (ABK) mengembangkan potensinya dengan baik. Berikut adalah beberapa
persiapan dan langkah yang dapat diambil oleh orang tua:
1. Pengetahuan dan Pemahaman yaitu Orang tua perlu memahami kondisi khusus
anak mereka dengan mendapatkan pengetahuan tentang kelainan atau kebutuhan
khusus yang dimiliki anak. Ini akan membantu orang tua dalam mengambil
langkah-langkah yang tepat untuk mendukung perkembangan anak.
2. Kerjasama dengan Tim Medis dan Terapis yaitu Orang tua harus berkolaborasi
dengan tim medis, terapis, dan profesional kesehatan lainnya yang dapat
memberikan bimbingan dan perawatan yang sesuai untuk anak. Ini termasuk
perawatan medis, terapi fisik, terapi okupasi, atau terapi bicara, tergantung pada
kebutuhan anak.
3. Mendukung Kemandirian yaitu Orang tua harus mendorong anak untuk
mengembangkan kemandirian sebanyak mungkin sesuai dengan tingkat
kemampuan mereka. Ini dapat melibatkan kegiatan sehari-hari seperti berpakaian,
makan, atau membersihkan diri sendiri. Dukungan ini membantu anak merasa
lebih percaya diri dan mandiri.
4. Komunikasi Terbuka yaitu Orang tua perlu membuka saluran komunikasi yang
baik dengan anak. Mendengarkan dan memahami perasaan, keinginan, dan
kebutuhan anak adalah kunci dalam membantu mereka mengatasi tantangan yang
mereka hadapi.
5. Pendidikan yang Sesuai yaitu Memastikan bahwa anak berkebutuhan khusus
memiliki akses ke pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan mereka adalah kunci.
Ini mungkin termasuk pendidikan inklusif di sekolah biasa atau program
pendidikan khusus yang dirancang untuk anak dengan kebutuhan khusus.
6. Perhatian pada Kesehatan Mental yaitu Merawat kesehatan mental anak adalah
aspek penting dalam perkembangan mereka. Orang tua harus mengenali tanda-
tanda masalah kesehatan mental dan mencari dukungan dari profesional kesehatan
jiwa jika diperlukan.
7. Perhatian pada Kesehatan Fisik yaitu Merawat kesehatan fisik anak termasuk
menjaga pola makan yang seimbang dan menjaga aktivitas fisik yang sesuai
dengan kemampuan anak. Ini membantu menjaga kesehatan fisik dan memperkuat
daya tahan tubuh.
8. Dukungan Emosional yaitu Orang tua perlu memberikan dukungan emosional
yang kuat kepada anak, termasuk pujian, dorongan, dan cinta tanpa syarat. Ini
membantu anak merasa dicintai dan diterima, yang dapat memotivasi mereka
untuk mengembangkan potensi mereka.
9. Rencana Masa Depan yaitu Orang tua harus merencanakan masa depan anak,
termasuk pendidikan, pekerjaan, dan peran sosial mereka di masyarakat. Ini
melibatkan berpikir jauh ke depan tentang bagaimana anak akan menjadi anggota
masyarakat yang produktif.
10. Koneksi dengan Komunitas dan Dukungan Luar yaitu Orang tua dapat
mencari dukungan dari kelompok pendukung atau organisasi yang berfokus pada
kebutuhan khusus anak mereka. Ini dapat memberikan wawasan, sumber daya, dan
dukungan yang sangat dibutuhkan.
Modul 1
KB.3 ( Kebutuhan serta Hak dan Kewajiban Anak Berkebutuhan Khusus)

Latihan Soal (Halaman 1.35)


1) Coba Anda diskusikan dengan teman-teman Anda kaitan antara kebutuhan, hak,
dan kewajiban para penyandang kelainan.
Jawab :
Sebagai warga negara, individu berkebutuhan khusus mempunyai hak yang sama
dengan warga negara lainnya. Dalam pasal 31 UUD 1945 disebutkan bahwa semua
warga negara berhak mendapat pendidikan. Hal ini dijabrkan lebih lanjut dalam Bab
III undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Menyebutkan
Pasal 6
Setiap warga negara berhak atas kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti
pendidikan agar memperoleh pengetahuan, kemampuan dan keterampilan yang
sekurang-kurangnya setara dengan pengetahuan, keterampilan, dan keterampilan
tamatan pendidikan dasar.
Sebagai warga negara, individu berkebutuhan khusus juga mempunyai kewajiban
yang harus dipenuhi.
Maka kami menyimpulkan bahwa Hak dan Kewajiban selalu berdampingan. Individu
berkebutuhan khusus bukanlah orang yang istimewa yang hanya menuntut hak, tetapi
mereka adalh orang biasa yang wajib menghormati hak orang lain, menaati berbagai
aturan yang berlaku,berperan serta dalam berbagai bela negara sesuai dengan
kemampuan mereka, berperilaku sopan dan santun, serta kewajiban lain yang berlaku
bagi setiap warga negara. Dengan kewajiban seperti ini seseorang berkebutuhan
khusus tidak tidak boleh berbuat seenaknya karena mendapat perlakuan istimewa.
Sesuai dengan hakikat keluarbiasaan yang disandangnya, dan kalau ia melanggar, ia
juga wajib di hukum. Misalnya ia mencuri aatau melakukan kejahatan lain, ia juga
dihukum sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
Pasal 8
1. Warga negara yang memiliki kelainan fisik atau mental berhak memperoleh
pendidikan luar biasa.
2. Warga yang memiliki kemampuan dan kecerdasan luar biasa berhak memperoleh
perhatian khusus.
2) Bandingkan 3 kebutuhan pokok dari berbagai jenis penyandang kelainan, dengan
menggunakan sebuah matriks. Kesimpulan apa yang dapat Anda tarik dari
perbandingan tersebut?
Jawab
 Kebutuhan Sosial/Emosional
Bersosialisasi merupakan setiap makhluk, termasuk individu berkebutuhan
khusus. Oleh karena keluarbiasaan yang disandangnya kebutuhan tersebut
kadang-kadang susah dipenuhi. Berbagai kondisi atau keterampilan seperti
mencari teman, memasuki masa remaja, mencari kerja, perkawinan, kehidupan
seksual membesarkan anak merupakan kondisi yang menimbulkan masalah
bagi individu berkebutuhan khusus. Contohnya remaja tunagrahita mempunyai
masalah yang cukup kompleks. Selain tidak mampu membersihkan diri
sendiri, mereka juga tidak sadar apa arti remaja bagi seorang wanita dan bagi
seorang pria, sementara kebutuhan seksual mereka mungkin berkembang
secara normal. Oleh karena itu mereka membutuhkan lindungan dan bantuan
para pekerja sosial, psikolog, dan ahli bimbingan yang dapat membantu
mereka dalam menghadapi berbagai masalahyang berkaitan dengan sosialisasi
dan menjadi remaja.
 Kebutuhan Pendidkan
Pendidikan individu berkebutuhan khusus meliputi berbagai aspek dengan
keluarbiasaan yang disandangnya. Mislanya secara khusus penyandang
tunarungu bina persepsi bunyi yang diberikan oleh speech therapist, tunanetra
memerlukan bimbingan khsusus dalam mobilitas dan huruf Braille, dan
tuagrahita memerlukan keterampilan hidup sehari-hari. Namun secara umum
semua individu berkebutuhan khusus memerlukan latihan keterampilan atau
vokasional dan bimbingan karir yang akan memungkinkan mereka mendapat
pekerjaan dan hidup mandiri tanpa banyak tergantung dari bantuan orang lain.
3) Penyandang kelainan mempunyai hak yang berkaitan dengan memperoleh
pendidikan. Salah satu hak tersebut tercermin dalam Kerangka Kerja Pendidikan
Khusus yang dihasilkan Konferensi Dunia di Salamanca, butir 5 yang mendesak
agar sekolah disipakan untuk menerima ABK. Bagaimana kira-kira kesiapan
sekolah-sekolah di Indonesia untuk merealisasikan kerangka kerja tersebut ?
Jawab :
1) Mengubah peranan SLB yang ada agar menjadi pusat sumber untuk mendukung
sekolah inklusif ( dengan alat bantu mengajar, materi ajar dan metedologi ).
Penataran atau pelatihan bagi guru-guru SLB maupun guru-guru reguler untuk
memungkinkan mereka memberikan layanan yang lebih baik kepada anak yang
berkebutuan khusus dalam setting inklusif.
2) Reorientasi Pendidikan guru di LPTK dan keterlibatan universitas dalam program
tersebut
3) Desentralisasi pembuatan keputusan untuk memberikan lebih banyak peran kepada
pemerintah daerah untuk impelemntasi pendidikan inklusif
4) Mendorong dan memfasilitasi pembentukan kelompok-kelompok kerja untuk
mempromosikan implementasi pendidikan inklusif
5) Melibatkan LSM dan organisasi internasional dalam program ini
6) Menjalin jejaring antar berbagai pihak terkait
7) Mengembangkan sekolah inklusif perintis
8) Pembukaan program magister dalam bidang inklusi dan pendidikan berkebutuhan
khusus.
4) Coba cari contoh-contoh konkret yang berkaitan dengan hak dan kewajiban
penyandang kelainan.
Jawab :
 Hak Penyandang Kelainan:
1. Hak untuk Mendapatkan Pendidikan Inklusif: Penyandang kelainan memiliki hak
untuk mendapatkan pendidikan yang inklusif, yang memungkinkan mereka
mengakses kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Ini juga mencakup hak
untuk mendapatkan dukungan khusus, seperti terapi fisik atau terapi bicara, jika
diperlukan.
2. Hak untuk Kesetaraan: Penyandang kelainan memiliki hak untuk diperlakukan
secara adil dan setara, tanpa diskriminasi. Mereka memiliki hak untuk mengikuti
kehidupan sehari-hari dengan hak dan kebebasan yang sama seperti orang lain.
3. Hak untuk Kesehatan dan Perawatan Medis: Penyandang kelainan memiliki hak
untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai dengan kondisi kesehatan mereka.
Mereka juga memiliki hak untuk mendapatkan akses ke pelayanan kesehatan mental
jika diperlukan.
4. Hak untuk Partisipasi dalam Proses Keputusan: Penyandang kelainan memiliki
hak untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi
kehidupan mereka, terutama dalam hal perawatan medis, pendidikan, dan pekerjaan.
5. Hak untuk Kehidupan yang Bebas dari Kekerasan dan Pelecehan: Penyandang
kelainan memiliki hak untuk hidup tanpa kekerasan, pelecehan, atau eksploitasi.
Mereka memiliki hak untuk melaporkan kasus pelecehan dan mendapatkan
perlindungan dari hukum.
 Kewajiban Penyandang Kelainan:
1. Kewajiban untuk Menghormati Hak Orang Lain: Seperti halnya semua individu,
penyandang kelainan memiliki kewajiban untuk menghormati hak dan kebebasan
orang lain. Mereka tidak boleh melanggar hak orang lain, termasuk hak untuk
keamanan dan privasi.
2. Kewajiban untuk Berpartisipasi dalam Pengobatan dan Perawatan: Penyandang
kelainan memiliki kewajiban untuk berpartisipasi dalam pengobatan dan perawatan
yang ditentukan oleh tenaga medis, terapis, atau profesional kesehatan lainnya. Ini
termasuk mematuhi rekomendasi perawatan dan terapi.
3. Kewajiban untuk Mengikuti Aturan dan Regulasi: Seperti halnya semua warga
negara, penyandang kelainan memiliki kewajiban untuk mengikuti aturan dan regulasi
yang berlaku di masyarakat dan negara mereka. Ini mencakup aturan di sekolah, di
tempat kerja, dan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kewajiban untuk Menghormati Kebijakan Inklusi: Jika mereka menghadiri
lembaga pendidikan atau organisasi yang menerapkan prinsip inklusi, penyandang
kelainan memiliki kewajiban untuk menghormati dan mendukung kebijakan tersebut,
serta berpartisipasi secara positif dalam lingkungan inklusif.
5. Kewajiban untuk Memahami dan Mengkomunikasikan Kebutuhan: Penyandang
kelainan memiliki kewajiban untuk memahami dan mengkomunikasikan kebutuhan
mereka kepada pihak yang relevan. Ini memungkinkan mereka untuk mendapatkan
dukungan yang sesuai dan memfasilitasi proses pendidikan dan rehabilitasi.

Anda mungkin juga menyukai