Anda di halaman 1dari 19

Al-Tazkiah, Volume 7, No.

1, Juni 2015

URGENSI LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING


BAGI ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

Muhammad Awwad
Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Institut Agama Islam Negeri IAIN Mataram

Abstrak
Manusia adalah makhuk ciptaan Allah yang sempurna dan
dianugerahi potensi sebagai khalifah di muka bumi. Kesempurnaan
yang dimiliki manusia tidak hanya dari segi fisik, akan tetapi
manusia dianugerahi akal yang potensinya dapat melampui batas
kemampuan yang dimiliki oleh semua makhluk ciptaan Tuhan.
Terlepas dari cacat fisik, seperti anak berkebutuhan khusus. Fakta
empiris membuktikan bahwa begitu banyak anak berkebutuhan
khusus yang sudah menunjukkan kemampuannya seperti layaknya
orang-orang normal, bahkan melebihi orang-orang yang normal.
Di sisi lain, anak berkebutuhan khusus juga dapat mengalami
masalah-masalah psikologis seperti masalah psikologis yang
dialami oleh manusia normal, yang dipandang dapat menghambat
perkembangan potensinya. Berangkat dari kesadaran tersebut,
tulisan ini akan mendeskripsikan karakter dan jenis anak
berkebutuhan khusus disertai problem-probem psikologis yang
dapat dialaminya. Selain itu, penulis juga mendeskripsikan
faktor-faktor penyebab terjadinya catat fisik dan psikis pada anak
berkebutuhan khusus dan bentuk-bentuk layanan bimbingan dan
konseling yang dapat diberikan bagi anak berkebutuhan khsusus.
Sifat bimbingan dan konseling yang tidak hanya berorientasi pada
pemecahan masalah (kuratif-korektif ), akan tetapi sifat bimbingan
dan konseling seperti preservatif, preventif dan developmental
juga dapat diterapkan bagi anak berkebutuhan khsusus.
Kata Kunci: Layanan Bimbingan, Konseling, Anak Berkebutuhan
Khusus

46 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

A. Pendahuluan kurikulum baru yang diberlakukan di


Pendidikan luar biasa atau semua sekolah Indonesia. Inilah salah
pendidikan khusus merupakan satu langkah bangsa Indonesia untuk
alternatif solusi bagi anak berkebutuhan bisa berubah menuju bangsa yang
khusus. Namun, untuk melepas sifat lebih maju dan sejahtera. Di samping
diskriminasi dalam pelayanan peserta kurikulum 2013 menjadi sorotan
didik, akhirnya sampai saat ini anak utama dalam bidang pendidikan,
berkebutuhan khusus diperbolehkan pelayanan anak berkebutuhan khusus
untuk mengikuti proses belajar di juga perlu diperhatikan. Mengingat
sekolah pada umumnya bersama betapa pentingnya generasi muda bagi
teman seumuran mereka. Di sejumlah kemajuan bangsa, terlebih anak-anak
wilayah atau desa, pemerintah sudah berkebutuhan khusus. Perlu disadari,
banyak memperuntukkan peserta semua sumber daya manusia yang ada
didik berkebutuhan khusus untuk ikut di bumi Indonesia tercinta ini adalah
berpendidikan di sekolah umum. Atas sebuah investasi bangsa.
dasar undang-undang tentang hak Oleh sebab itu, perlu kiranya
peserta didik disebutkan dalam bab 5 secara serentak memperhatikan
pasal 12 ayat 1b dimana peserta didik penuh pendidikan mereka. Dengan
pada setiap satuan pendidikan berhak pendidikan, diharapkan anak
mendapatkan pelayanan pendidikan berkebutuhan khusus memiliki bekal
sesuai dengan bakat, minat, dan hidup dan mencapai perkembangan
kemampuannya. Sehingga, semua optimal. Hal ini berdasar pada fungsi dan
peserta didik dapat secara efektif tujuan pendidikan dalam UU RI No 20
mengembangkan bakat dan minatnya Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
masing-masing di setiap sekolah yang Nasional Bab 2 Pasal 3 dinyatakan
dikehendaki, begitu juga dengan bahwa pendidikan nasional berfungsi
peserta didik berkebutuhan khusus. mengembangkan kemampuan dan
Pendidikan di tahun 2014 saat ini membentuk watak serta peradaban
memang sedikit banyaknya mengalami bangsa yang bermartabat dalam rangka
perubahan dan peraturan baru. mencerdaskan kehidupan bangsa,
Misalnya, kebijakan yang menjadi bertujuan untuk berkembangnya
implementasi baru bagi pelaksana potensi peserta didik agar menjadi
pendidikan. Yang awalnya kurikulum manusia yang beriman dan bertakwa
KTSP sebagai kurikulum nasional, kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tahun ini kurikulum 2013 menjadi berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Muhammad Awwad | 47
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi Untuk itu, optimalisasi layanan peserta
warga negara yang demokratis serta didik sangat diperlukan. Disinilah
bertanggung jawab. bentuk urgensi bimbingan konseling
Berlandaskan pada payung hukum bagi anak berkebutuhan khusus. Oleh
yaitu UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sebab itu, setiap sekolah perlu adanya
Sistem Pendidikan Nasional Bab 1 Pasal guru bimbingan konseling yang khusus
1 Ayat 1 disebutkan bahwa pendidikan menangani anak-anak berkebutuhan
adalah usaha sadar dan terencana untuk khusus, baik dalam pendidikan inklusi
mewujudkan suasana belajar dan dan pendidikan sekolah luar biasa.
proses pembelajaran agar peserta didik Disebabkan kurangnya terpenuhi
secara aktif mengembangkan potensi kebutuhan bimbingan konseling yang
dirinya untuk memiliki kekuatan maksimal, maka tidak dapat dipungkiri,
spiritual kegamaan, pengendalian diri, bahwa pengembangan kemampuan
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan kompetensi setiap peserta didik
serta keterampilan yang diperlukan akan kurang. Padahal banyak sekali
dirinya, masyarakat, bangsa, dan anak berkebutuhan khusus yang sudah
negara. Individu yang diberdayakan menunjukkan bakat melalui kompetisi
adalah baukan hanya terbatas pada di berbagai daerah, dan menuai
orang-orang normal akan tetapi hasil yang cemerlang. Ini hanyalah
termasuk individu yang tergolong satu contoh dari sekian banyak anak
cacat fisik atau disabilitas/anak berkebutuhan khusus yang cemerlang.
berkebutuhan khusus. disabilitas yang Dengan adanya dukungan layanan
menggambarkan adanya cacat fisik bimbingan dan konseling, prestasi dan
seperti gangguan pendengaran dan pengembangan bakat mereka akan
kesulitan belajar.1 lebih terbantu.
Tujuan dan fungsi dari pendidikan
tersebut tidak akan terealisasi B. Definisi Anak Berkebutuhan
jika keterbatasan dan berbagai Khusus (ABK)
permasalahan anak berkebutuhan Sciara memberikan pernyataan
khusus terlebih kesulitan-kesulitan bahwa yang dimaksud dengan anak
yang mereka hadapi selama belajar berkebutuhan khusus adalah seseorang
tidak bisa terentaskan secara efektif. yang berumur 3 sampai 21 tahun yang
menyandang satu atau lebih kondisi
Courtland C. Lee, Multicultural Issues in
1

Counseling New Approaches to Diversity, Third berikut: kesulitan belajar (berprestasi


Edition, (United States: American Counseling rendah), tuna grahita, tuna laras,
Association, 2005), 321.

48 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

gangguan pendengaran (tunarungu), Undang No. 20 Tahun 2003 tersebut


gangguan tulang, gangguan bagi anak penyandang kelainan sangat
penglihatan (tuna netra), autis, luka berarti karena memberi landasan
otak, tuna daksa.2 yang kuat bahwa anak berkelainan
Mangunsong mendefinisikan yang memperoleh kesempatan yang
ABK sebagai anak yang berbeda dari sama sebagaimana yang diberikan
rata-rata anak normal dalam hal: ciri- kepada anak normal lainnya dalam hal
ciri mental, kemampuan sensorik, pendidikan dan pengajaran.5
fisik, neuromuscular, perilaku Anak yang berkebutuhan khusus
sosial dan emosional, kemampuan adalah anak yang memiliki kelainan
berkomunikasi maupun kombinasi penyimpangan dari kondisi rata-rata
dua atau lebih dari hal-hal diatas.3 anak normal umumnya, dalam fisik,
Anak berkebutuhan khusus mental maupun karakteristik perilaku
adalah anak yang memiliki kelainan sosialnya atau anak yang berbeda dari
penyimpangan dari kondisi rata-rata rata-rata umumnya, dikarenakan ada
anak normal umumnya, dalam fisik, permasalahan dalam kemampuan
mental maupun karakteristik perilaku berpikir, penglihatan, pendengaran,
sosialnya atau anak yang berbeda dari sosialisasi dan bergerak. 6
rata-rata umumnya, dikarenakan ada
permasalahan dalam kemampuan C. Jenis-Jenis dan Karakter ABK
berpikir, penglihatan, pendengaran, Jenis-jenis kebutuhan khusus
sosialisasi dan bergerak.4 ada banyak macamnya. Agar lebih
Pendidikan khusus merupakan memudahkan dalam pemahaman
pendidikan bagi peserta didik yang mengenai jenis-jenis anak berkebutuhan
memiliki tingkat kesulitan dalam khusus, berikut akan dipaparkan jenis-
mengikuti proses pembelajaran karena jenis anak berkebutuhan khusus dalam
kelainan fisik, emosional, mental, beberapa kelompok besar secara
sosial. Ketetapan dalam Undang- terpisah.
a. Jenis ABK, Berdasarkan Gangguan
2
Daniel T. Sciarra, School Counseling, (USA:
Thomson Learning, 2004), 178-179.
Sosial dan Emosional
3
Frieda Mangunsong, Psikologi dan
Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus, (Penerbit:
Lembaga Pembangunan Sarana Pengukuran dan 5
Mohammad Efendi,Pengantar Psikopedagogik,
Pendidikan Psikologi, LPSP UI, 1998) 1.
4
Mohammad Efendi,Pengantar Psikopedagogik 6
Mohammad Efendi,Pengantar Psikopedagogik
Anak Berkelainan, ( Jakarta: PT BumiAksara, Anak Berkelainan, ( Jakarta: PT BumiAksara, 2006
2006), 2. ), 2.

Muhammad Awwad | 49
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

Mangunsong menyatakan salah ditandai dengan penolakan


satu jenis anak berkebutuhan khusus terhadap nilai-nilai umum
berdasarkan gangguan sosial dan dan sosial, tetapi menerima
emosional ini disebut “Tuna Laras”, nilai-nilai dan aturan sesama
yaitu anak yang mengalami gangguan teman.
dalam memberikan respon kronis yang 3) Kecemasan/menarik diri
jelas tidak dapat diterima secara sosial adalah kesadaran diri yang
oleh lingkungan atau cara-cara personal berlebihan, menyama­rata­
yang kurang memuaskan, tetapi masih kan perasaan, ketakutan,
dapat dididik agar bertingkah laku kecemasan yang tinggi,
yang diterima oleh kelompok sosial. depresi yang dalam, terlalu
Anak tuna laras yang mengalami sensitif, dan mudah malu.
hambatan atau gangguan emosi 4) Gangguan pemusatan per­
terwujud dalam tiga jenis perbuatan hatian, yaitu sikap ketidak
yaitu: senang-sedih, lambat cepat matangan, perhatian pendek
marah, dan rileks-tertekan. Secara yang berlebihan, konsentrasi
umum emosinya menunjukkan sedih, buruk, mudah bingung dan
cepat tersinggung atau marah, rasa impulsif.
tertekan, dan merasa cemas. 5) Gangguan gerak, ditunjuk­
b. Jenis ABK, Berdasarkan Gangguan kan dengan tanda mudah
Perilaku gelisah, ketidakmampuan
Council for Children with Behavior untuk tenang, tingkat
Disorder (CCBD) mengartikan tekanan tinggi, dan banyak
gangguan perilaku sebagai ketidak­ bicara.
mampuan yang ditandai dengan 6) Perilaku Psikotik, ditunjuk­
respon perilaku.Quay dan Peterson kan dengan mengungkapkan
menyatakan ada 6 jenis gangguan ide-ide aneh, bicara di ulang-
perilaku, yaitu: ulang, tidak sensitif, dan
1) Perilaku Agresif yang terkadang memperlihatkan
ditunjukkan dengan sikap sikap aneh.7
suka merusak, mencari c. Jenis ABK, Berdasarkan Gangguan
perhatian berlebih, dan juga Fisik
pemarah. Antara lain:
2) Perilaku Anti Sosial, yang Smitt, D.J, Inklusif: Sekolah Rumah Untuk
7

Semua, (Bandung: Penerbit Nuansa, 2006)

50 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

1) Tunanetra, yaitu tidak dalam memproduksi suara


berfungsinya mata atau bunyi bahasa yang ada
secara optimal sehingga disekitarnya.
menghambat pola interaksi 4) Tunawicara, adalah
sosial maupun aktifitas hambatan dalam
sehari-hari. berkomunikasi verbal yang
Dalam pendidikan luar efektif, sedemikian rupa
biasa anak yang mengalami sehingga pemahaman akan
gangguan penglihatan, bahasa yang diungkapkan
namun istilah ini tidak berkurang.
hanya berlaku bagi mereka 5) Tunadaksa, seseorang yang
yang buta, melainkan menderita cacat akibat polio
mencakup juga mereka myelitis akibat kecelakaan,
yang mampu melihat, keturunan, cacat sejak
tapi sangat terbatas, dan lahir, kelayuan otot-otot,
kurang dapat di manfaatkan akibat peradangan otak,
untuk kepentingan hidup dan kelainan motorik yang
sehari-hari terutama dalam disebabkan oleh kerusakan
belajar.8 pada pusat syaraf.
2) Tunarungu, yakni mereka d. Jenis ABK, Berdasarkan gangguan
yang pendengarannya tidak komunikasi, yaitu autis
berfungsi sebagaimana Adalah gangguan perkembangan
umumnya sehingga yang terjadi pada anak yang mengalami
membutuhkan pelayanan kondisi menutup diri, gangguan ini
pendidikan luar biasa. mengakibatkan anak mengalami
3) Ada dua hal yang menjadi keterbatasan dari segi komunikasi,
cirri khas hambatan anak interaksi sosial, dan perilaku
tuna rungu, yaitu pertama, e. Jenis ABK, Berdasarkan Kesulitan
sulit dalam menerima segala Belajar
macam rangsang bunyi atau Adalah anak-anak yang mengalami
peristiwa bunyi yang ada di hambatan pada satu atau lebih proses-
sekitarnya.Kedua, kesulitan proses psikologi dasar yang mencakup
pengertian atau penggunaan bahasa
8
Kosasih, Cara Bijak Memahami Anak baik lisan maupun tulisan dimana
Berkebutuhan Khusus, (Bandung: Yrama Widya,
2012), 118. hambatannya dapat berupa ketidak

Muhammad Awwad | 51
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

mampuan mendengar, berfikir, berbeda-beda sesuai dengan jenis


berbicara, membaca, menulis, kekhususannya.
mengeja, berhitung, termasuk kondisi a. Karakteristik berdasarkan
seperti gangguan persepsi, kerusakan kelainan perilaku dan hambatan
otak, dan disleksia. emosional bisa diketahui apabila
f. Jenis ABK, Berdasaarkan Anak ia menunjukkan adanya satu atau
Berbakat, yaitu indigo lebih dari lima komponen berikut
Anak berbakat juga dimasukkan ini.9
dalam anak berkebutuhan khusus 1) Tidak mampu belajar
karena ia berbeda dengan anak- bukan disebabkan faktor
anak lainnya. Perbedaan ini terletak intelektual, sensory
pada adanya ciri-ciri yang khas yang ataupun kesehatan. Tetapi
menunjukkan pada keunggulan karena kurang percaya diri
dirinya. dalam mengembangkan
Anak indigo pada umumnya tidak kecerdasannya sehingga
mudah diatur oleh kekuasaan tidak memungkinkan mereka
mudah berkompromi dan bersifat merasa rendah diri ketika
emosional, memiliki tubuh rentan berinteraksi dengan teman
sangat berbakat atau berkemampuan sebayanya
akademis sangat baik.ia mempunyai 2) Tidak mampu untuk
kemampuan lebih dari pada anak melakukan hubungan baik
lainnya. dengan teman-teman dan
Anak-anak indigo sering guru-guru.
memperlihatkan sifat orang dewasa, 3) Bertingkah laku dan
sangat cerdas dan memiliki indra berperasaan tidak pada
keenam yang sangat tajam, dan anak tempatnya.
indigo pada umumnya tidak suka 4) Secara umum, mereka selalu
diperlakukan seperti anak-anak, tidak dalam keadaan prevasive, dan
jarang mereka member nasihat kepada tidak menggembirakan.
oran tuanya.
5) Bertendensi kea rah syimtoms
fisik seperti: merasa sakit,
D. Karakteristik ABK dan ketakutan.
Secara umum anak berkebutuhan
khusus memiliki karakteristik yang Takdir Ilahi, Pendidikan Inklusif , (Yogyakarta:
9

Ar-Ruzz Media, 2013), 145.

52 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

b. Karakteristik ABK berdasarkan 4) Senang meniru kat-kata atau


gangguan fisik lagu tanpa mengetahui apa
Gangguan fisik ini lebih artinya
disebabkan karena salah satu atau 5) Senang menarik-narik tangan
lebih dari organ tubuh yang tidak bisa orang lain untuk melakukan
berfungsi secara maksimal, sehingga apa yang ia inginkan
menyebabkan hambatan dalam proses 6) Perkembangan bahasa
perkembangannya. lambat
1) Tunanetra, untuk anak Dalam bidang interaksi sosial
yang memiliki sedikit 1) Suka menyendiri
atau tidak sama sekali
2) Menghindari kontak mata
penglihatan, ia harus
mempelajari lingkungan 3) Tidak tertarik untuk bermain
sekitarnya dengan cara bersama
menyentuh, mendengar, 4) Menolak atau menjauh bila
dan merasakannya. Anak diajak bermain
tunanetra membutuhkan Dalam bidang perilaku
waktu yang cukup lamauntuk 1) Dapat berperilaku berlebihan
menguasai dunia perssepsi. atau terlalu aktif
2) Anak tunarungu, anak yang 2) Melakukan gerakan yang
mengalami kekurangan atau berulang-ulang
kehilangan kemampuan 3) Tidak suka pada perubahan
mendengar yang diakibatkan
4) Duduk
tidak berfungsinya sebagian
d. Karakteristik anak berkesulitan
atau seluruh indra.
belajar
c. Karakteristik Anak Autis
Menurut Clement terdapat 10
Dalam bidang komunikasi
gejala yang sering dijumpai pada anak
1) Kata yang digunakan kesulitan belajar:
terkadang tidak sesuai
1) Hiperaktif
dengan artinya
2) Gangguan persepsi motorik
2) Mengoceh tanpa arti secara
3) Emosi yang labil
berulang-ulang
4) Kurang koordinasi
3) Bicara tidak dipakai untuk
alat komunikasi 5) Gangguan perhatian

Muhammad Awwad | 53
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

6) Impulsive kehidupannya mengalami


7) Gangguan memori dan kegagalan.
berfikir
8) Kesulitan pada akademik D. Faktor Penyebab ABK
khusus (membaca, Penyebab terjadinya anak
menghitung) berkebutuhan khusus sangat bervariasi
9) Gangguan bicara dan tergantung pada setiap jenis kelainan.
mendengar Pada umumnya terjadi kecacatan
10) Hasil electroencephalogram atau kelainan berdasarkan terjadinya
(EEG) tidak teratur serta tergolong kedalam 3 macam.Yaitu
tanda neurologis yang tidak disebabkan oleh faktor-faktor yang
jelas terjadi pada saat dalam kandungan,
pada saat kelahiran, dan setelah
e. Karakteristik anak indigo
kelahiran.
1) Memiliki sensitifitas tinggi
a. Faktor penyebab Saat di dalam
Memiliki energy berlebihan
kandungan
untuk mewujudkan
rasa ingin tahunya yang 1) Kelainan hereditas atau
berlebihan bawaan yang merupakan
faktor genetika
Mudah sekali bosan
2) Keracuanan pada saat di
Menentang otoritas bila tidak
dalam kandungan
berorientasi demokratis
3) Faktor psikologis
Memiliki gaya belajar tertentu
4) Infeksi dalam kandungan,
Mudah frustasi karena banyak ide
seperti rubella
namun kurang sumber yang
dapat membimbingnya 5) Kekurangan gizi
Suka bereksplorasi 6) Berbagai penyakit yang
disebabkan virus seperti
Tidak dapat duduk diam kecuali
Shypilis HIV
pada obyek yang menjadi
minatnya 7) Kerusakan biokimia yang
menyebabkan abnormalitas
Sangat mudah merasa jatuh
kromosomal
kasihan
1) Faktor khusus
Mudah menyerah dan
terhambat belajar jika diawal b. Faktor saat kelahiran

54 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

1) Pendarahan di otak diri


2) Asfiksia c. Perasaan berbuat menurut prakarsa
3) Kerusakan bagian otak sendiri
yang diakibatkan terkena d. Perasaan puas melaksanakan tugas
penjepit e. Perasaan bangga atas identitas diri
4) Lahir dengan vacum f. Perasaan keakraban
5) Sesak nafas g. Perasaan keorangtuaan
6) prematures h. Perasaan integritas
c. Faktor setelah kelahiran Kebutuhan anak berkelainan selain
1) Infeksi hal-hal yang berhubungan dengan
2) Encephalitis psikis, secara khusus mereka juga
membutuhkan yang berbentuk fisik
3) Meningitis
dan sosial, yaitu :
4) Malnutrisi
a. Kebutuhan fisik
5) Disebabkan kecelakaan
Kebutuhan ini tidak berbeda
6) Perkembangannya yang dengan kebutuhan anak normal
lambat 10
yaitu menyangkut makan, minum,
berpakaian perumahan, mereka juga
E. Kebutuhan Bimbingan Dan
memerlukan perawatan kesehatan dan
Konseling Anak Berkebutuhan
perawatan badan.Bahkan mereka juga
Khusus
memerlukan sarana untuk bergerak,
kebutuhan umum ABK pada bermain, berolah raga, berekreasi dan
dasarnya anak berkelainan memiliki lain-lain.
kebutuhan yang sama dengan anak
b. Kebutuhan kejiwaan
normal. Delapan kebutuhan yang
Kebutuhan kejiwaan ini
merupakan tahap-tahap perkembangan
menyangkut kebutuhan akan
kepribadian. Kedelapan kebutuhan
penghargaan, komunikasi dan
menurut Witmer dan Kontinsy (1955)
berkelompok.
adalah sebagai berikut :
Anak berkebutuhan khusus
a. Perasaan terjamin kebutuhannya juga ingin dipuji, dihargai, disapa,
akan terpenuhi diperlukan dengan elusan kemanjaan
b. Perasaan berwewenang mengatur sebagaimana orang normal.Anak
berkebutuhan khusus juga mempunyai
10 Ibid., 13. keinginan untuk mengungkapkan diri,

Muhammad Awwad | 55
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

mempunyai ide, gagasan, sungguhpun untuk memenuhi kebutuhan ABK agar


ide tersebut kecil dan tidak berarti. berkembangan secara optimal.
Mereka juga menyimpan pertanyaan Dalam pelayanan bimbingan dan
dan permasalahan namun sulit konseling, menurut Thompson ada
untuk mengekspresikannya. Anak beberapa hal yang harus diketengahkan
berkebutuhan khusus juga ingin sebagai berikut:
diakui sebagai anggota keluarga,
1) Mengenal dan memahami
diakui didepan temannya, mendapat
potensi dan kekuatan, dan
kedudukan dalam kelompok,
tugas perkembangannya
mengerjakan sesuatu tanpa antuan
orang lain. 11 2) Mengenal dan memahami
potensi atau peluang yang
Pada dasarnya kebutuhan anak
ada di lingkungannya
berkebutuhan khusus sama dengan
anak anak lain pada umumnya 3) Mengenal dan menentukan
(kebutuhan jasmani dan rohani). Tapi tujuan dan rencana hidup
ada hal-hal khusus yang membutuhkan dan pencapaian tujuan
penanganan khusus, biasanya berkaitan tersebut.
dengan kelainan atau kecacatan yang 4) Memahami dan mengatasi
disandangnya. kesulitan-kesulitan sendiri
Di dalam prosesnya dapat berupa 5) M e n g g u n a k a n
pendidikan, pembelajaran yang kemampuannya untuk
mendidik dan memandirikan, terapi, kepentingan dirinya,
layanan bimbingan dan konseling, lembaga tempat bekerja dan
layanan medis, dll. masyarakat
Penanganan itu tentunya 6) Menyesuaikan diri dengan
dilakukan oleh profesi yang sesuai keadaan dan tuntutan dari
dengan bidangnya. Artinya akan lingkungannya,
banyak ahli yang terlibat dalam 7) Mengembangkan seoptimal
rangka memenuhi kebutuhan mungkin segala potensi/
ABK itu. Sehingga dikenal dengan kekuatannya yang
pendekatan multidisipliner. Para ahli dimilikinya secara tepat dan
dari berbagai bidang berkolaborasi teratur.12
memberikan layanan yang terbaik 12
Iim Imandala, Kebutuhan Bimbingan Dan
Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus, (Tim
Pengembang Pk-Plk Bidang Pendidikan Luar
11 Ibid., 35. Biasa Dinas Pendidikan Provinsi Jawa

56 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

F. Bentuk-bentuk Layanan penglihatan, sisa pendengaran, skala


Bimbingan Konseling Anak penyesuaian, pencegahan kontraksi,
Berkebutuhan Khusus intervensi dini, pemasangan protesi,
Bentuk layanan untuk anak yang penyesuaian ortotik, pengembangan
berkebutuhan khusus menggunakan bahasa total communication dan lain-
beberapa model diantaranya bim­bing­ lain. Layanan-layanan tersebut sangat
an selaku konstelasi layanan, bimbingan teknik, memerlukan latihan yang
yang bersifat developmental, bimbingan mendalam.
selaku ilmu tindakan bertujuan, b. Bimbingan yang bersifat
bimbingan selaku pengembangan developmental
pribadi, bimbingan selaku pendidikan Semua model bimbingan pada
psikologis. dasarnya mengindahkan perkembang­
a. Bimbingan selaku Konstelasi an siswa, tapi tidak disebut bimbingan
Layanan perkembangan.Menurut Shertzer
Bimbingan ini mengakui bahwa dan Stone (1984: 71-71).Bimbingan
layanan yang diperlukan siswa perkembangan lebih bersifat komulatif
bukan hanya bimbingan saja, tapi dari model-model lain, lebih bnayak
pula layanan-layanan lain. Misalnya bersifat long term, lebih komprehensif
layanan dari guru, dari psikologi , dari dan lebih interpretif.
ketatausahaan dan sebagainya; layanan Dengan bimbingan perkembangan,
bimbingan hanyalah salah satu dari siswa memperoleh informasi tentang
layanan-layanan tersebut. Model ini situasi diri dan relasi keduanya, dibantu
sejak tahun 1962 telah dideskripsikan untuk berfikir secara developmental
oleh Kenneth Hoyt dan dalam praktek dan mengerahkan kapasitas dan
sampai sekarang tetap berlaku. disposisis-disposisinya.Dalam model
Bagi pendidikan anak berkebutuhan ini siswa disertakan melihat ke dalam
khusus, model ini cocok sekali. Dalam diri sendiri, belajar mengatur motivasi
bidang ini, istilah layanan tidak sendiri.
selalu berarti layanan bimbingan Model ini diperlukan oleh
dan konseling. Sesuai dengan jenis anak berkebutuhan khusus. Anak
kelainannya, anak berkebutuhan berkebutuhan khusus, lebih dari anak
khusus memerlukan layanan normal.Sering mengarahkan perhatian
pengentasan kekuatan otot, sudut kepada dirinya sendiri, terutama
terhadap kekurangan-kekurangannya.
.6 ,)2012 Barat Tetapi mereka tidak menemukan

Muhammad Awwad | 57
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

jalan keluar untuk mengimbangi bimbingan di sekolah luar biasa sampai


kekurangannya.Mereka perlu orang saat ini dilakukan oleh guru kelas.
yang mendampingi sebagaimana yang Alasannya karena guru pendidikan anak
dilaukkan konselor yang menggunakan berkebutuhan khusus satu-satunya
model bimbingan perkembangan. kelompok yang pernah mendapat
Anak tunagrahita sedang dan berat pendidikan tentang anak luar biasa dan
tak banyak memikirkan kekurangan permasalahannya.
diri.Walaupun demikian, mereka juga c. Bimbingan selaku Pengembangan
memerlukan pendamping tempat Pribadi
menyampaikan kesulitan-lesulitannya. Bimbingan selaku pengembangan
c. Bimbingan selaku Ilmu Tindakan pribadi diusulkan tahunenam puluhan
Bertujuan oleh Chris D. Kehas.
Kedudukan guru dalam pen­ Menurut Kehas seklah terlalu
didikan menurut Tiedeman dan Field banyak didominasi oleh guru, kurang
adalah superior di atas konselor. banyak menampilkan tenaga yang
Tempat bimbingan bukan di samping lain seperti konselor, psikometris dan
pendidikan, melainkan didalam psikolog. Menurut pandangan Kehas,
pendidikan.Gurulah yang harus jadi pendidikan bukan sekedar mengajar
konselor, sedangkan konselor harus sebagaimana yang terjadi selama ini,
jadi teknisi yang disebut tutor.Ilmu melainkan keterlibatan dengan belajar,
tentang tindakan yang bertujuan bukan termasuk didalamnya bimbingan.
harus diterapkan pada pendidikan, d. Bimbingan selaku Pendidikan
meainkan pada belajar. Tindakan yang Psikologis
bertujuan ialah : a. Tingkah laku yang Mosher dan Sprinthall (Shertzer dan
diharapkan akan mendorong siswa. Stone; 1984: 80) memberikan definisi
b. Tingkah laku yang praktis bagi ahli mengenai pendidikan psikologis
bimbingan individual dan c. Tingkah sebagai berikut: pendidikan psikologis
laku yang mengantarkan tercapainya adalah pengalaman pendidikan
keinginan. yang dirancang untuk memberikan
Dengan menerapkan model ini pengaruh pada perkembangan pribadi,
bimbingan akan menjadi bagian etik, estetik, dan pandangan hidup.
pendidikan yang bersifat operasional Isi pendidikan psikologis, menurut
dan akan menjadi sama dengan Weinstein, meliputi program-program
pengajaran dan administrasi latihan keterampilan, konsep, dan
pendidikan. Sampai batas tertentu,

58 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

sikap guna memperluas pemahaman Teknik-teknik yang dikembangkan


tentang keunikan diri dalam hidup. dalam aliran Adler ialah: immediacy,
Gagasan ini sangat baik untuk encouragement, paradoxial Intention,
pendidikan luar biasa.Anak luar biasa acting as if, spiting in the client
atau anak berkebutuhan khusus soup, catching oneself, push button,
memerlukan pemahaman yang avoiding the tar baby, task setting and
tepat mengenai diri dan lingkugan. commitment dan terminating.
Adapun keberhasilannya bergantung 1. Immediacy : menggunakan
pada bnayak faktor; jenis kelainan, apa yang dikatakan atau
pemahaman konselor tentang diperbuat konseli sebagai
kebutuhan dan kemampuan anak, sampel kepribadiannya
materi yang disampaikan dan cara 2. Encouragement : dorongan
menyampaikannya. sehingga konseli menjadi
berani berbuat
F. Pendekatan Bimbingan Kon­ 3. Paradoxial Intention :
seling Bagi Anak Berkebutuhan menarik perhatian konseli
Khusus kepada kekeliruannya
Aliran yang banyak digunakan dengan meminta melakukan
dalam bimbingan anak berkebutuhan kekeliruan tersebut secara
khusus menurut Neely (1982: 107-11) berlebihan. Misalnya konseli
ada enam yaitu aliran Adler, behavior, yang terlalu banyak makan
client centred, ecology, reality dan diminta makan banyak-
values clarification. banyak
a. Aliran Adler 4. Acting as if : mempersilahkan
Menurut Adler, pusat kepribadian koneli memerankan sesuatu
bukan ketidaksadaran melainkan yang dihayalkannya dengan
kesadaran. Motivasi utama bukan seks teknik ini konseli diharapkan
melainkan tuntutan sosial.Tingkah laku dapat melihat akibatnya.
manusia terarah pada tujuan, terutama 5. Spitting in the client’s soup :
tujuan mendapatkan ketenagaan dan konselor tidak menyarankan
mengatasi kekurangan.Rasa rendah perubahan tingkah laku tapi
diri dapat memotivasi kita menguasai menunjukkan kedudukan
sesuatu, mencapai superiotas dan yang sebenarnya dari tingkah
mencapai kesempurnaan; rasa rendah laku tersebut.
diri dapat menjadi sumber kreativitas.

Muhammad Awwad | 59
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

6. Catching oneself : dalam sesi, konselor membuat


catching oneself, konseli kesimpulan. Karena itu pada
berusaha menahan diri dari saat itu ia tidak beranjak ke
tingkah laku yang destruktif materi bahasan lain.
dengan demikian ia Pandangan-pandangan Adler dapat
menyadari tingkah lakunya. dijadikan acuan untuk memahami
7. Push Button : dalam rasa rendah diri, jalan pikiran yang
push button, konseli tidak masuk akal, neuroticisme dan
diminta membayangkan pengaruh keluarga terhadap anak
pengalaman-pengalaman berkebutuhan khusus. Konselor dan
yang enak dan tidak enak guru yang menggunakan pandangan
lalu memperhatikan Adler memberikan tekanan pada
perasaan yang menyertai martabat anak, memberikan dorongan
kedua pengalaman dan tanggung jawab , membina
tersebut. Maksud teknik ketentuan-ketentuan menghargai
ini mengajarkan bahwa anggota kelompok, memberikan
perasaan dapat diciptakan respon kepada yang bersalah dan
oleh pikiran. membuka kesempatan berdiskusi.
8. Avoiding the tar baby : b. Aliran Client Centered
teknik ini merupakan upaya Menurut pandangan client-
konselor untuk tiak hanyaut centered, konseling itu bukan sekedar
dalam pola tingkah laku mendiagnosis dan menyembuhkan
konseli yang salah bukan pula sekedar menyesuaikan
9. Task setting and commitment konseli terhadap tuntutan norma-
: untuk memecahkan norma dan bukan sekedar membantu
masalah, konseli memecahkan masalah. Konseling
merencanakan suatu tugas adalah membantu konseli dalam proses
realistis, spesifik, kongkret mengaktualisasikan diri.
dan dapat dilksanakan Fungsi konselor dalam aliran client
dalam jangka waktu pendek. centered bukan sebagai ahli teknik
Dengan melaksanakan tugas konseling yang menentukan apa yang
konseli menghayati rasa harus dilakukan konseli, melainkan
berhasil dan meningkat ke menemani dan memberikan sikap
tugas berikutnya. perubahan sesuai dengan persepsi diri
10. Terminating : pada akhir dan di bawah sikap konselor.

60 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

Bimbingan yang didasarkan sistem, secara umum, intervensi dapat


pada teori client centered sangat dilakukan terhadap anak, lingkungan,
mengutamakan pengalaman pribadi. sikap atau harapan (lingkungan).
Misalnya: memberikan kesempatan d. Aliran Value Clarification
yang seluas-luasnya kepada peserta Kita tidak dapat mengajarkan
untuk tampil di depan kelompok, moralitas secara langsung, tapi
mendengarkan pembicaraan peserta dapat membantu anak-anak men­jadi
lain, berbicara kepada konselor dan pendukung nilai dengan mengikut­
peserta lain, melakukan penelaahan sertakan mereka dalam kegiatan-
diri, dan memberikan umpan balik kegiatannya.Memberikan kesempatan
kepada peserta lain. Bimbingan ini berinteraksi, dan mengajak meng­
juga membantu berkembangnya gunakan pikirannya dalam urusan-
konsep diri yang positif, tumbuhnya urusan yang berkaitan dengan nilai-
kepercayaan atas kemampuan belajar, nilai.Dewasa ini value clarification juga
pengenalan atas perasaan sendiri dan digunakan dalam bimbingan anak luar
hal lain yang erat kaitannya dengan biasa.
pergaulan di masyarakat.
Value clarification tidak dimaksud­
c. Aliran Ekologi kan untuk mengindoktrinasi­kan nilai-
Para penganut aliran ekologi nilai, melainkan untuk membantu
berpegang pada asumsi-asumsi siswa mengembangkan proses-proses
berikut: penentuan nilai.Agar value efektif,
Setiap anak adalah bagian yang konselor sebaiknya menjajaki tingkat
tak terpisahkan dari sistem sosial perkembangan setiap siswa dan
yang kecil.Gangguan tidak dipandang menyesuaikan bahan kepada mereka
sebagai penyakit dalam diri anak, yang setingkat lebih tinggi daripada
melainkan sebagai ketidakserasian tingkat siswa itu.
sistem. Ketidakserasian dapat sebagai Anak yang sukar mengikuti value
per­­bedaan antara kemampuan anak clarification adalah anak tunagrahita,
dengan tuntutan atau dengan harapan tunarungu dan tunawicara.
lingkkungan
e. Aliran reality
Tujuan intervensi ialah meng­ Menurut Glasser, manusia tidak
usahakan agar sistem itu berjalan dimotivasi dari luar melainkan dari
hingga akhirnya tanpa intervensi. dalam; motivasinya ialah memenuhi
Perbaikan salah satu bagian sistem kebutuhan atas cinta, pengakuan
dapat berakibat perbaikan seluruh

Muhammad Awwad | 61
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

sebagai anggota kelompok , rasa Anak luar biasa membutuhkan


harga diri dan kebebasan. Hambatan orang yang dapat menyerahkan
atas terpenuhinya kebutuhan dapat tanggung jawab memilih dan bertindak
mengakibatkan sakit, tingkah laku secara berangsur-angsur sesuai dengan
yang kurang, tingkah laku yang perkembangan anak.mereka secara
tidak realistis dan tingkah laku yang berangsur-angsur hendaknya diserahi
tidak dapat dipertanggungjawabkan. tanggung jawab memilih pelajaran,
Sebaliknya keberhasilan memenuhi pekerjaan, kegiatan, waktu senggang,
kebutuhan dapat menghasilkan success teman dan pasangan hidup, ideologi
identity dan tingkah laku yang dapat dan kepercayaan. Disamping itu anak
dipertanggung jawabkan. buta hendaknya diserahi kepercayaan
Fungsi konselor yang bekerja bergerak sendiri di ruangan dan
berdasarkan pendekatan reality ialah dialam bebas.Anak tuli hendaknya
aktif berbicara tentang tingkah lakunya, dibantu merasa bertanggung jawab
mendorongnya memberikan penilaian atas terdengar tidaknya suara orang
atas tingkah lakunya, mendorong dan suara-suara lalu lintas, mereka
menemukan alternatif, membantu hendaknya merasa perlu menggunakan
mengadakan perubahan tingkah laku hearing aid. Anak tuna daksa hendaknya
konseli. dibantu merasa bertanggung jawab
Dalam pendidikan berkebutuhan untuk berbuat, jangan menjadikan
khusus, konselor mengetahui bahwa kelumpuhannya sebagai alasan untuk
siswanya mempunyai kekurangan, menunggu bantuan orang lain. Anak
tetapi harus percaya bahwa siswa tunalaras hendaknya dibantu mengakui
mempunyai potensi yang dapat secara jujur bahwa dirinyalah yang
berkembang. menyulitkan, bukan menyalahkan
orang lain. Anak tunagrahita hendaknya
Yang penting bagaimana konselor
merasa mempuyai keharusan untuk
dapat menciptakan lingkungan yang
membedakan tingkah lakunya yang
memungkinkan anak berkembang
merugikan baik pada dirinya maupun
dengan sebaik-baiknya.Lingkungan
pada orang lain. 13
yang diciptakan ialah yang penuh
kehangatan, sikap menerima kenyataan
dan memberikan kesempatan yang
seluas-luasnya kepada siswa untuk
13
Suhaeri dan Edi Purwanta, Bimbingan
Konseling Anak Luar Biasa, (Departemen
melakukan eksplorasi terhadap diri Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
dan lingkungan. Pendidikan Tinggi Proyek Pendidikan Tenaga
Guru), 164.

62 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus


Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

G. Penutup di sekolah ia mampu. Kemandirian


Salah satu tugas layanan bimbingan anak ABK yang kurang karena dalam
ABK adalah membantu siswa untuk dirinya masih ada rasa khawatir; bakat
mencapai perkembangan yang optimal anak yang belum mendapatkan tempat
sesuai dengan tingkat dan jenis keluar yang sesuai.
biasaannya. Seorang ABK dikatakan Ketidakberhasilan tersebut tidak
berhasil mencapai perkembangan yang semuanya semata mata karena ketunaan
optimal apabila ia dapat menggunakan yang disandang siswa, tetapi ada juga
sisa kemampuannya secara optimal karena ketidakmampuan pelaksana
sesuai dengan derajat ketunaannya. pendidikan untuk mendekati secara
Namun kenyataannya menunjukkan individu sehingga dapat mengetahui
masih banyaknya kesenjangan dalam berbagai hambatan-hambatan yang
mengantarkan anak untuk mencapai mereka hadapi.Untuk itu mereka
perkembangan tersebut. Kesenjangan perlu diupayakan dan dibantu untuk
tersebut antra lain masih banyaknya megatasi berbagai hambatan tersebut.
ABK yang belum mampu melakukan Salah satunya adalah diberikan
aktivitas sehari hari, padahal waktu bimbingan konseling.

Muhammad Awwad | 63
Al-Tazkiah, Volume 7, No. 1, Juni 2015

Daftar Pustaka Kosasih, Cara Bijak Memahami Anak


D.J, Smitt, Inklusif: Sekolah Rumah Berkebutuhan Khusus (Bandung:
Untuk Semua (Bandung: Penerbit Yrama Widya, 2012)
Nuansa, 2006) Mangunsong, Frieda Psikologi dan
Efendi, Mohammad, Pengantar Pendidikan Anak Berkebutuhan
Psikopedagogik Anak Berkelainan, Khusus, (Penerbit: Lembaga
( Jakarta: PT BumiAksara, 2006) Pembangunan Sarana
Pengukuran dan Pendidikan
Ilahi, Takdir, Pendidikan Inklusif Psikologi, LPSP UI, 1998)
(Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,
2013) Purwanta, Edi, dan Suhaeri Hn,
Bimbingan Konseling Anak Luar
Imandala, Iim, Kebutuhan Bimbingan Dan Biasa, Departemen Pendidikan
Konseling Bagi Anak Berkebutuhan dan Kebudayaan Direktorat
Khusus, (Tim Pengembang Pk- Jenderal Pendidikan Tinggi
Plk Bidang Pendidikan Luar Biasa Proyek Pendidikan Tenaga Guru.
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat 2012) Sciarra, T., Daniel School
Counseling,(USA: Thomson
Learning, 2004)

64 | Urgensi Layanan Bimbingan dan Konseling Bagi Anak Berkebutuhan Khusus

Anda mungkin juga menyukai