Anda di halaman 1dari 2

Mata kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Tanggal : 2, Mei 2020


Nama : Anton Hadi Citra Wijaya
NIM : 043043401
Jur/ Semester : Manajemen / 1

Resume Modul 6
Kegiatan Belajar 1
Pengertian Demokrasi

Kata demokrasi sangat populer di dunia ini karena banyak negara di dunia
menggunakan demokrasi sebagai landasan sistem politik kenegaraan yang mengatur
kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Ungkapan kata
demokrasi sendiri bermakna “rakyat yang berkuasa” dan kalau diterjemahkan dalam
pemerintahan maka dapat berarti pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat.
Demokrasi dapat dipandang dari sudut individu dan masyarakat sebagai landasan
demokrasi. Pertama, dari sudut pandang individu kita mengenal demokrasi liberal. Hak-hak
individu secara khusus lebih diutamakan daripada hak-hak atau kepentingan komunitas atau
masyarakat.Kedua, dari sudut pandang masyarakat kita mengenal demokrasi non liberal.
Dalam sudut pandang ini kepentingan masyarakat lebih lebih didahulukan daripada
kepentingan individu.
Prinsip demokrasi yang paling pokok adalah liberte (kebebasan), egalite atau
egalitarianisme (kesetaraan), dan fraternite (kebersamaan).
Ada dua aliran kelompok pemikiran dalam demokrasi, yaitu aliran demokrasi
konstitusional dan krlompok aliran yabg menamakan dirinya komunisme. Perbedaan
fundamental kedua aliran tersebut adalah bahwa demokrasi konstitusional mencita-citakan
suatu pemerintah yang terbatas kekuasaannya dalam ruang lingkup negara hukum
(rechtsstaat), tunduk pada aturan hukum (rule of law). Sedangkan komunisme (Ploretarian)
mencita-citakan suatu pemerintahan yang tidak demokratis atau cenderung bersifat otoriter.

Kegiatan Belajar 2
Perkembangan Demokrasi dari Abad XIX ke Abad XX

Perkembangan demokrasi pada abad XIX lebih menekankan pada bidang hukum
karena dominan pengaruh hak-hak individu. Negara dan pemerintah tidak banyak turut
campur dalam urusan warganya, kecuali berkaitan dengan kepentingan umum. Pemerintah
yang baik adalah pemerintah yang sedikit memerintah. “Negara seperti penjaga malam”
karena sempit ruang geraknya dalam bidang kehidupan. Negara akan campur tangan kalau
terjadi pelanggaran ketertiban, konflik, konsep laisses faire laisses aller memang
memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengatur dirinya sendiri, tetapi juga
memberikan peluang menuju penindasan atas sesamanya.
Wajah baru demokrasi abad XX berangkat dari pengalaman abad XIX tersebut.
Negara dan pemerintah berperan luas. Penjaga malam tidak hanya bertugas secara pasif tetapi
berperan aktif dalam mengatur kehidupan dan bertanggung jawab atas kesejahteraan
masyarakat.

Kegiatan Belajar 3
Praktik Demokrasi di Indonesia

Perkembangan demokrasi di Indonesia dibagi menjadi 3 periode :


1. Masa demokasi parlementer yang berlangsung dari 1945-1959
Hasil pemilu pertama ini tidak membawa stabilitas yang diharapkan, konflik pusat dan daerah
terjadi, koalisi partai dalam membentuk pemerintahan rapuh sebagaimana terjadi sebelum
pemilu. Ketidakstabilan politik dimasa ini diperparah lagi oleh pergolakan daerah yang tidak
puas terhadap kebijakan-kebijakan pusat, menuntut otonomi daerah dan masalah-masalah
regionalosme lainnya.
2. Masa demokrasi terpimpin dari tahun 1959 sampai dengan 1965
Pada masa demokrasi terpimpin ciri yang sangat menonjol adalah peranan presiden sebagai
pusat kekuasaan, melemahnya peranan partai politik dan meningkatnya peranan militer.
3. Masa demokrasi pancasila dari tahun 1945 sampai sekarang (orde baru) 
Pada masa ini di tandai dengan tekad dan semangat untuk melaksanakan pancasila
dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. tampak adanya upaya untuk meletakkan dan
memperbaiki landasan hukum untuk pelaksanaan demokrasi. Ciri yang menonjol adalah
pemusatan kekuasaan pada presiden, lembaga legislatif seolah-olah subordinasi lembaga
eksekutif, dan besarnya peranan militer dalam kehidupan politik dan merambah ke segala
bidang yang dibantu oleh kelompok teknokrat dan birokrat.
Lepas dari itu semua di era reformasi ini banyak terjadi perbaikan dalam kehidupan
berdemokrasi. MPR sejak 19 Oktober 1999 sampai dengan 10 Agustus 2002 telah
mengamandemenkan UUD 1945 sebanyak 4 kali. Amandemen pertama pada tanggal 19
Oktober 1997, kedua pada tanggal 18 Agustus 2000 ketiga pada 10 November 2001 dan
keempat pada tanggal 10 Agustus 2002. Begitu pula MPR terdiri atas anggota DPR dan
anggota DPD yang dipilih langsung oleh rakyat, begitu juga presiden dipilih langsung oleh
rakyat.

Anda mungkin juga menyukai