Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PPABK

KELOMPOK 3

1,MARYONO LUKMAN HAKIM NIM : 857091359

2.ATIN ROHAYATI NIM : 857090848

3.DEWI SETIAWATI NIM : 857090887

4.ERMA HERMAWATI NIM : 857091169

5.MAMEH SUSANTI NIM : 857091327

JAWABAN MODUL 7

PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA dan TUNALARAS

KEGIATAN BELAJAR 1

1.a.Tunadaksa adalah anak yang memliki anggota tubuh tidak sempurna

b.Cacat tubuh adalah anak yang cacat pada anggota tubuhnya ,bukan cacat pada indranya.

C,Cacat ortopedi adalah anak yang mempunyai kelainan pada otot.tulang,dan persendian.

Penyebabnya adalah disebabkan oleh penyakit,virus dan kecelakaan baik yang terjadi sebelu,
lahir,saat lahir,dan sesudah kelahiran

Pencegahannya adalah :

*Hindari perkawinan sesaudara atau keluraga

*Hindari minum obat terlarang ketika hamil,kecuali dengan resep dokter

*Ketika sudah tau akan lahir cacat segera orang tua konsultasi ke dokter.

2.Klasifikasi anak tunadaksa ditinjau dari system kelainannya dapat dibedakan atas kelainan pada
system cerebal dan kelainan pada system otot dan rangka .penyandang pada kelainan pada system
cerebal terletak pada system saraf pusat(otak dan sumsum tulang belakang),sedangkan kelainan
sistem otot dan rangka bentuknya dapat berupa kelumpuhan otot,kerusakan otot,dan kelemahan
otot.

3.Dampak tunadaksa ditinjau dari segi akademik adalah : Aspek akademis anak tunadaksa meliputi
ciri khas kecerdasan,kemampuan kognisi, persepsi dan simbolisasi mengalami kelainan karena
terganggunya system cerebal,sehingga mengalami hambatan dalam belajar dan mengurus diri .Anak
yang tunadaksa Karena kelaianan pada system otot dan rangka tidak terganggu sehingga dapat
belajar seperti anak normal.
4.Dampak tunadaksa ditinjau dari segi aspek social/Emosional adalah : Menunjukkan bahwa konsep
diri dan respon serta sikap masyarakat yang negatif terhadap anak tunadaksa ,mengakibatkan dia
merasa tidak mampu tidak berguna dan menjadi rendah diri.dan mengakibatkan kepercayaan dirinya
hilang tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya.bahkan dapat menyebabkan
frustasi yang berat.

5.Dampak tunadaksa dilihat dari fisik/kesehatan adalah : Selain mengalami cacat tubuh,juga
mengalami gangguan lain,seperti sakit gigi,berkurangnya pendengaran,penglihatan,gangguan
bicara,dan gangguan motoric.

KEGIATAN BELAJAR 2

KEBUTUHAN KHUSUS dan FROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNADAKSA

1.a.Pengembangan intelektual dan akademik : Aspek ini dapat dilakukan di sekolah melalui kegiatan
pembelajaran khusus untuk tunadaksa ( SLB-D)

b.Membantu perkembangan fisik : Guru harus bertanggung jawab terhadap perkembangan fisiknya
dengan cara bekerja sama dengan tenaga medis.Dengan gangguan motoric,guru harus dapat
mengatasi gangguan tersebut sehingg anak tersebut mendapat kemudahan dalam mengikuti
pendidikan .Guru harus membantu memelihara kesehatan fisik anak dan mengembangakan kea rah
gerak yang normal.

c.Meningkatkan perkembangan emosi dan penerimaan diri anak : Dalam proses pendidikan dapat
dilakukan dengan menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif sehingga dapat mendorong
terciptanya interaksi yang harmonis.

d.Mematangkan aspek sosial : Perlu dikembangkan dengan pemberian peran kepada anak tunadaksa
agar serta ikut bertanggung jawab atas tugas yang diberikan serta dapat bekerja sama dengan
kelompoknya.

e.Meningkatkan ekspresi diri : Anak tunadaksa perlu ditingkatkan melalui kegiatan


kesenian,keterampilan atau kerajinan.

f.Mempersiapkan masa depan anak : Dapat dilakukan dengan cara membiasakan anak bekerja sesuai
kemampuannya,membekali dengan keterampilannya yang dapat menghasilkan sesuatu untuk bekal
hidup dimasa depan.

2.Dalam layanan anak tunadaksa dibutuhkan para ahli/Tim Personil dari berbagai disiplin ilmu selain
dari ilmu pendidikan .Hal ini disebababkan beragamnya kebutuhan serta berat ringannya kelainan
anak tunadaksa.

3.Langkah-langkah dalam menyusun PPI :

a.Membentuk tim PPI (Penilai Program Pendidikan ).penyusunan harus dirundingkan dengan pihak
orang tua ,serta dengan personil yang terkait.
b.Menilai kekuatan dan kelemahan serta minat siswa yang dapat dilakukan dengan assessment

c.Mengembangkan tujuan-tujuan jangka panjang dan sasaran-sasaran jangka pendek.

d.Merancang metode dan prosedur pencapaian tujuan

e.Menentukan metode dan evaluasi kemajaun

4.Berhubung anak tunadaksa mengalami gangguan motorik,maka dalam mengikuti pendidikan


membutuhkan perlengkapan khusus dalam lingkungan belajarnya,maka gedung sekolah harus
menyiapkan sarana dan prasarana yang lengkap ,untuk kelancaran kegiatan anak tunadaksa di
sekolah .Semakin ringan kelaianan anak ,maka semakin kecil pula penyesuaian gedung itu dengan
kondisi anak.Sebaliknya semakin berat kelainan anak ,maka semakin banyak yang harus dimodifikasi
agar anak dapat belajar dengan baik.

5.Perbedaan perlengkapan kelas tempat kegiatan belajar anatara kelas untuk anak biasa dan di mana
ada anak tunadaksa belajar di dalamnya.

Perlengkapan di sekolah anak biasa dan anak tunadaksa sudah pasti berbeda.karena anak sekolah
biasa perlengkapan di kelas disamakan.,sedangkan perlengkapan anak tunadaksa membutuhkan
perlengkapan khusus yang harus di sesuaikan dengan kondisi kecacatan anak,misalnya jumlah dan
fasilitas belajar.Di kelas anak tunadaksa alat belajar seperti kursi,meja,ukurannya disesuaikan dengan
kondisi anak tunadaksa

KEGIATAN BELAJAR 3

DEFINISI,KLASIFIKASI,PENYEBAB,dan DAMPAK KETUNALARASAN

1.Dari beberapa definisi dapat disimpulkan bahwa membuat definisi atau batasan mengenai
tunalaras sangatlah sulit,karena definisi tersebut harus menggambarkan keadaan anak tunalaras
secara jelas.dengan memperhatikan komponen yang penting diantaranya adalah :

a.Adanya penyimpangan perilaku yang terus menerus menurut norma yang berlaku sehingga
menimbulkan ketidakmampuan belajar dan penyesuain diri

b.Penyimpanagan itu tetap ada walaupun telah menerima layanan belajar serta bimbingan.sehingga
mengganggu kegiatan sekolah,keluarga,dan masyarakat.
2.Secara umum anak tunalaras menunjukkan ciri-ciri tingkah laku yang ada persamaannya pada
setiap klasifikasi,yaitu kekacauan tingkah laku,kecemasan dan menarik diri,kurang dewasa dan agresif
bersosialisasi.

3.Dampak akademik anak tunalaras : Ditandai dengan seringnya mereka mengalami kegagalan
karena adanya kesulitan dalam mengadakan penyesuaian dengan aturan sekolah dan belajar.

4.Dampak sosial/emosional ditandai dengan masalah penyesuaian social yang salah dan dapat
menimbulkan gangguan bagi orang lain dan ditandai dengan tindakan agresif dan kejahatan ,sedang
dampak emosional anak tunalaras ditandai dengan hal-hal yang menekan dan rasa gelisah atau
perilaku sampingan,seperti malu,rasa rendah diri,dan sangat agresif.

5.Dampak fisik/kesehatan anak tunalaras ditandai dengan gangguan makan,gangguan tidur,gangguan


gerakkan ,gagap,buang air kecil d an besar tidak terkendali,serta jorok.

KEGIATAN BELAJAR 4

KEBUTUHAN KHUSUS dan PROFIL PENDIDIKAN ANAK TUNALARAS

1.Kebutuhan pendidikan anak tunalaras dapat dipenuhi dengan cara menata lingkungan sekolah yang
kondusif,agar anak tidak berkembang kea rah tunalaras dan kegagalan akademik.Lingkungan yang
menyenangkan ,tidak membosankan,harmonis,dalam hubungan,penuh perhatian,menerima apa
adanya dan terbuka,serta teladan yang baik akan mengantarkan anak untuk mencapai keberhasilan
pendidikan.

2.Kondisi-kondisi yang tidak mrnguntungkan agar dihindari sehingga tidak terjadi perkembangan anak
kea rah penyimpangan perilaku dan kegagalan akademiknya.Lingkungan sekolah yang ditata dengan
baik akan menyenangkan anak belajar dan terhindar dari perasaan bosan,lelah,serta tingkah laku
yang tidak wajar.

3.Sebagai system layanan pendidikan yang mengikut sertakan anak berkebutuhan khusus belajar
bersama anak sebayanya di sekolah regular yang terdekat dengan tempat tinggalnya.dan memberi
kesempatan atau akses yang seluas-luasnya kepada semua anak untuk memperoleh pendidikan
yang bermutu dan sesuai dengan kebutuhan individu peserta didik tanpa adanya diskriminasi kepada
siapapun

4.Cara mengatasi anak yang berperilaku hiperaktif di kelas:

a.Tunjukkan sikap tegas tapi tidak dengan marah-marah,berikan sugesti dengan mengatakan bahwa
tindakan sudah berlebihan dan mengganggu lingkungan sekitar.Misalnya ayo,mainannya kan sudah
dapat,nah disayang dong jangan dibanting ya

b.Konsisten terhadap apa yang pernah dijanjikan atau diucapkan ,dan tidak memberikan janji yang
berlebihan.atau janji palsu.
c.Mencari tahu penyebab perilaku anak tersebut,sehingga dapat menemukan penyebab yang
mempengaruhi tingkah laku anak.

d.Jika harus berkata tidak,maka berikan penjelasan dengan bahasa sederhana yang mudah
dimengerti oleh anak

Apabila cara di atas belum berhasil dan terlamapau berat menghadapinya,segera disarankan untuk
kepada ahli yang menangani anak yang hiperaktif

5. Menghadapi anak yang distrakbilitas :

* Dengan memperhatikan lingkungan di dalam kelas yang terstruktur ,kegiatan sehari-hari harus
bervariasi,dan pemberian konsekuensi secara konsisten.

*Memperhatikan tingkah laku anak tersebut dengan memberikan strategi pembelajaran yaitu
pembelajaran terarah,sehingga tingkah laku anak tersebut dapat kita perhatikan .Contoh

- Pemberian tanda bintang bagi anak yang melakukan pekerjaan,bersih-bersih atau memberikan
hadiah kepada anak yang mendapatkan bintang yang banyak.

* Apabila cara di atas tidak mengalami perubahan segera menganjurkan konsultasi kepada ahlinya .

Anda mungkin juga menyukai