DI SUSUN OLEH :
NAMA: PAULA WALLY
NIM:2022.06.0054
Latar Belakang
Manusia merupakan salah satu mkhluk ciptaan Tuhan yang berada di bumi ini.
Dalam penciptaannya manusiapun beragam, dari yang besar sampai kecil, putih
sampai hitam, tinggi sampai pendek, semuanya beragam. Salah satu
keberagamannya lagi yang mencolok adalah manusia sempurna dan cacat, yang
mana cacat ini tidak hanya berupa cacat fisik melainkan juga cacat mental atau
pikiran, itulah yang disebut orang berkebutuhan khusus.
Anak berkebutuhan khusus tidak boleh kita acuhkan, karena ia juga merupakan
manusia yang diciptakan Tuhan yang dikehendaki tidak sempurna oleh-Nya.
Kita tidak boleh membedakan hak orang biasa dan orang yang berkebutuhan
khusus, karena mereka memiliki hak dan perlakuan serta fasilitas yang sama
seperti orang normal pada umumnya
Dalam perjalanan hidupnya seorang yang berkeburuhan khusus juga
mendapatkan hak untuk belajar yang dimulai dengan umur yang sama seperti
orang yang normal yakni dari anak-anak. Anak yang berkebutuhan khusus juga
berhak mendapatkan pelayanan pendidikan seperti anak normal yang lain,
namun terkadang ia harus mendapat perhatian yang khusus karena
ketidaksempurnaannya. Dan dari setiap kecacatan yang berbeda juga memiliki
trik mengajar yang berbeda sesuai dengan kebutuhannya.
Dalam pembelajaran yang diberikan kepada anak berkebutuhan khusus ada
berbagai macam variasi, mulai dari digabung dengan anak yang normal namun
perhatiaannya khusus samapai dengan benar-benar mendapatkan pembelajaran
yang khsus yang dipisah dari anak yang normal. Dan dalam mengajar anak yang
berkebutuhan khusus seorang pengajar juga harus memiliki keterampilan yang
khusus yang berkaitan dengan anak tersebut.
Rumusan Masalah
1. Apa pengertian anak berkebutuhan khusus Sekolah Inklusif?
2. Berapa jumlah prevalensi anak berkebutuhan khusus?
3. Apa saja jenis-jenis klasifikasi anak berkebutuhan khusus?
4.Apa saja faktor penyebab anak berkebutuhan khusus?
Tujuan
1. Untuk mengetahui apa pengertian anak berkebutuhan khusus Sekolah
Inklusif.
2. Untuk mengetahui berapa jumlah prevalensi anak berkebutuhan khusus.
3. Untuk mengetahui apa saja jenis jenis klasifikasi anak berkebutuhan khusus.
4. Untuk mengetahui apa faktor penyebab anak berkebutuhan khusus
BAB II PEMBAHASAN
1. Pada dasarnya Anak berkebutuhan khusus (ABK) pada awalnya lebih dikenal
Dengan istilah cacat, anak berkelainan atau anak luar biasa. Anak luar biasa
didefinisikan sebagai anak yang menyimpang dari keriteria normal secara
signifikan, baik dari aspek fisik, psikis, emosional, dan social sehingga untuk
mengembangkan potensinya di perlukan adanya layanan pendidikan khusus
(Kirk & Galleger, 1989). Dalam hal ini Lync (1994) membedakan ABK menjadi
3 (tiga) kategori, yang dimana kategori masing-masing membutuhkan tenaga
pendidik yang berbeda-beda.
2. Anak berkebutuhan khusus diklasifikasikan berdasar jenisnya, yaitu
kecerdasan, fisik, tingkah laku, dan jenis tertentu. Dalam jenis kecerdasan
dibagi menjadi dua yaitu di atas rata-rata (IQ>110) dan di bawaha rata-rata (1Q-
90). Dari jenis fisik dibagi menjadi tuna netra, tuna rungu, tuna grahita dan tuna
daksa. Dari jenis tingkah laku yaitu penyimpangan tingkah laku karena
gangguan emosi dan karena gangguan penyesuaian sosial. Dan dari jenis
tertentu yaitu ada autis dan hiperaktif.
3. Penyebab anak berkebutuhan khusus dibagi menjadi tiga yaitu saat sebelum
kelahiran, saat kelahiran, dan setelah kelahiran.
4. Dengan memperhatikan Anak berkebutuhan Khusus tersebut maka dapat
diperoleh cara atau motede supaya Anak berkebtuhaban Khusus ini juga dapat
merasakan pendidikan yang sama seperti anak normal lainya.
DAFTAR PUSTAKA