Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 2

Nama:Maria Groo

Nim: 859270638

1. Pengertian kognitif
Kognitif adalah suatu kegiatan yang membuat seseorang induvidu mampu
menghubungkan,menilai,membedakan,membandingkan dan mempertimbangkan
sebuah peristiwa sebagai akibatnya dan menerima pengetahuan setelah kejadian
atau peristiwa tersebut.
2. Perbedaan antara Teori Perkembangan Piaget dan Teori Perkembangan Kognitif
Vygotski Teori Piaget mengemukakan bahwa seseorang dapat belajar secara mandiri
dengan melihat orang-orang di sekelilingnya. Sedangkan, Vygotsky berpendapat
bahwa seseorang harus ditunjang dengan interaksi sosial agar dapat berkembang.
Adanya keterlibatan seseorang dalam aktivitas sosial membuat bahasa dan kognisi
diri seseorang berkembang. Piaget menyatakan bahwa kemampuan kognitif
seseorang berkembang sesuai dengan usia. Bertentangan dengan itu, tanpa melihat
rentang usia, Vygotsky menyatakan bahwa perkembangan kognitif seseorang
diperoleh dari keterlibatannya di masyarakat. Piaget dan Vygotsky memiliki
pendekatan pembelajaran yang berbeda. Piaget secara rinci mengamati bagaimana
pembelajaran pada anak-anak berlangsung, tetapi ia tidak menegaskan peran
dari seorang pembina (tutor) atau guru (teacher). Disamping itu, Teori Vygotsy
tidak mengamati perkembangan mental nyata dan hanya membahas mengenai
perolehan-perolehan konsep/kemampuan baru. Keduanya berpikir bahwa selalu ada
tugas di luar jangkauan pembelajar. Vygotsky yakin dengan adanya bantuan dari
pembimbing (mentor) tugas-tugas tersebut dapat dilaksanakan. Sedangkan Piaget,
tidak menyarankan apa pun mengenai permasalahan ini. Maka dari itu, Teori
Vygotsky sangat cocok apabila diterapkan ke dalam strategi pengajaran. Di sisi
lain, Teori Piaget memberikan pilihan pada seorang individu untuk menjelajahi dan
mempelajari sesuatu secara mandiri tanpa adanya ketergantungan dari pihak lain.
Teori Perkembangan Kognitif Piaget Berikut Mekanisme Perkembangan Kognitif
Piaget :
1. Organization Kecenderungan untuk berpikir yang terdiri atas sistem-sistem yang
mana bagiannya digabungkan menjadi bentuk keseluruhan
2. Adaptasi Kecenderungan bawaan setiap organisme untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan interaksi antara individu dengan lingkungan Adaptasi ada 2 jenis: a. Asimilasi
Proses masuknya hal-hal baru yang dijumpai ke dalam ranah kognitif dan dicerna
berdasarkan pengetahuan yang sudah ada. B. Akomodasi Proses perubahan struktur
kognitif karena adanya hal-hal baru yang muncul dalam kehidupan, sehingga hal-hal
tersebut bisa dianggap masuk akal. Tahap Perkembangan Kognitif Anak:
1. Sensory Motor Period Bagi anak yang berada pada tahap ini, pengalaman diperoleh
melaluifisik (gerakan anggota tubuh) dan sensori (koordinasi alat indra). Bayi
memberikan reaksi motorik atas rangsangan & rangsangan yang diterimanya dalam
bentuk refleks misalnya refleksmenangis, dan lain & lain. Refleks ini kemudian
berkembang lagi menjadi Gerakan & gerakan yang lebih canggih, misalnya berjalan.
2. Pre operational Period Fase ini merupakan masa permulaan bagi anak untuk
membangaun kemampuanya dalam menyusun pikiranya. Oleh sebab itu, cara berpikir anak
pada fase ini belum stabil dan tidak terorganisasi secara baik. 3. Concrete Operational
Period Pada umumnya anak-anak pada tahap ini telah memahami operasi logisdengan
bantuan benda konkrit. Kemampuan ini terwujud dalam memahami konsep kekekalan,
kemampuan untuk mengklasifikasikan dan serasi, mampumemandang suatu ob”ek dari
sudut pandang yang berbeda secara objektif. Anak pada tahap ini sudah cukup matang
untuk menggunakan pemikiran logika, tetapi hanya objek fisik yang ada saat ini
(karena itu disebut tahap operasional konkrit).
4. Formal Operational Period Anak pada tahap ini sudah mampu melakukan penalaran
dengan menggunakan hal-hal yang abstrak dan menggunakan logika. Selain itu pada tahap
ini individu dapat berpikir secara abstrak, menangani situasi-situasi perumpamaan dan
berpikir mengenai berbagai kemungkinan.
Teori Perkembangan Vygotsky Sudut pandang Vygotsky terhadap pertumbuhan dan
perkembangan anak diwarnai oleh lingkungan social atau budaya, maka pendekatan
konstruktivisnya disebut dengan konstruktivis social (social constructivist). Tidak seperti
Piaget yang beranggapan bahwa anak secara individual aktif mengkonsturk
pengetahuannya melalui interaksi dengan lingkungannya. Piaget lebih menekannya
interaksi anak dengan lingkungan fisik. Sedikit berbeda dengan Piaget, Vygotsky
beranggapan bahwa anak mengkonstruk pengetahuannya dalam sebuah kontek social.
Anak mengkonstruk secara aktif pengetahuanya secara mandiri dalam konteks interaksi
dengan pengasuh, keluarga atau komunitas dan masyarakat. Vygotsky percaya bahwa
Bahasa memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif anak. Bahasa sebagai alat
komunikasi yang digunakan untuk berinteraksi dengan orang-orang yang ada
dilingkungan sosialnya (pengasuh, orang tua, teman). Bahasa akan banyak membantu anak
menyelesaikan persoalan-persoalannya yang tidak dapat ia selesaikan dengan sendiri.
Dengan Bahasa, anak akan mengkomunikasikan permasalahan-permasalahan yang dia
hadapi kepada orang lain yang dia anggap memiliki kemampuan untuk membantunya
menyelesaikan masalah yang dihadapinya Salah satu element dari teori Vygotsky yaitu Zone
of proximal development (ZPD). ZPD adalah celah antara apa yang anak dapat kerjakan
secara mandiri dan apa yang dia tidak dapat dikerjakan bahkan dengan bantuan seseorang
(seperti orang dewasa atau teman sebaya) yang lebih terampil dari dia. ZPD terbagi dalam 2
tingkat :
 Actual Development → Batas dimana seseorang dapat melakukan tugasnya sendiri
 Potential Development → Batas dimana seseorang melakukan tugasnya dengan
bantuan orang yang lebih kompeten
Element kedua dari teori Vygotsky yaitu Scaffolding. Scaffolding berarti merubah
tingkat dukungan. Bantuan sementara yang diberikan oleh orangtua, guru atau
orang yang lebih tua yang diberikan kepada anak sampai anak itu mampu
mengerjakan tugasnya sendiri.
3. Terdapat 8 peran guru dalam mengembangkan pengetahuan anak usia dini yaitu:
 Guru Sebagai Model
Peran guru adalah menjadi model yang baik untuk anak. Seluruh tindak tanduk guru
diperhatikan dengan seksama dan dicontoh anak. Anak belajar melalui pengetahuan
yang diperolehnya melalui indera
 Guru Sebagai Teman Bermain
Bermain merupakan tuntutan dan kebutuhan psikologis & biologis anak. Bermain
merupakan ekspresi dan hiburan bagi anak yang mencakup kesenangan dan tujuan,
baik tubuh dan pikiran. Bermain adalah suatu cara bagi anak untuk belajar tentang
benda-benda dan berhubungan dengan orang lain atau dengan kata lain bermain
adalah suatu cara bagi anak-anak dalam mengubah dunia untuk mendapatkan
keinginannya
 Guru sebagai motivator
Guru harus mampu menjadi motivator anak dalam membangun
pengetahuan. Guru harus mampu memotivasi anak dalam melakukan
kegiatan agar anak tidak mudah menyerah. Guru memberikan motivasi
(mendorong) anak untuk bertanya tentang suatu masalah.
 sebagai fasilitator
Guru mampu memfasilitasi seluruh kebutuhan anak pada saat kegiatan
belajar dan bermain berlangsung. Guru harus mengubah pasif menjadi
kreatif  & dinamis. Guru profesional mengubah peran yang semula sebagai
orator verbalistis menjadi kekuatan dinamis dalam menciptakan suatu
suasana dan lingkungan belajar yang invitation learning environmet
 sebagai teladan

 sebagai pengajar,
 sebagai pembimbing,
 sebagai pelatih dan
 sebagai pengevaluasi.
4. Kegiatan yang dapat menstimulasi perkembangan kognitif anak.
Kegiatan yang biasa kami lakukan adalah kegiatan membandingkan balon kempes
dan kembang,mengumpulkan balon menurut warna dan menghitung balon2 yang
sama.

Anda mungkin juga menyukai