Anda di halaman 1dari 4

Tugas 1 Uji Konsep 1 Modul 1, 2, 3 dan 4

Matapelajaran PDGK 4403 / Pendidikan Anak di SD

Nama : Erwanda

Nim : 856086838

Pokjar : Jemaja

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka
2023.1
JAWABAN

1. Pendidikan yaitu peroses pemberian bimbingan yang di lakukan oleh seorang pendidik
terhadap individu atau kelompok dengan tujuan pengembangan potensi yang dimiliki
individu untuk agar terjadinya perubahan pada dirinya baik dari segi kemampuan,
sikap, dan bentuk-bentuk tingkah lakulainnya, yang di harapkan kedepanya bisa
mengagkat derajat individu tersebut di lingkungan sosialnya.
Contoh: seseorang anak yang berlatar belakang dari keluarga petani yang sudah
memiliki potensi dasar sebagai petani, menempuh pendidikan di kota sebagai
sarjana pertanian, dan kembali ke keluarganya dengan potensi pengetahuan
yang sudah iya dapatkan di bangku kuliah, akan mampu meberikan
perubahan terhadap hasil panen keluarga dan juga pandangan sosial
masyarakat terhadap keluarganya.

2. Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem pendidikan nasional pasal 3
disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang
demokratis juga bertanggung jawab.

3. Perkembanga kognitif dipelajari melalui proses mental dan persepsi sensorik.


Kemampuan berkomunikasi, interaksi mendukung orang lain dan kemampuan
memaksimalkan semua kemampuan sensorik seperti melihat, mendengar, dan lain-lain
diperlukan untuk pengembangan kognitif secara maksimal.
Ciri-ciri perkembangan kognitif peserta didik usia sekolah dasar harus benar-benar
diperhatikan. Lingkungan fisik dan peran orang dewasa sangat penting untuk
memastikan lingkungan yang kaya dan merangsang anak untuk sesekali mengajukan
pertanyaan mengenai pemikirannya terhadap lingkungan.

4. Kemampuan kreatif seseorag sangat tergantung dari factor dalam diri dan luar diri. Oleh
karena itu, sebagaimana layaknya bakt dan minat, kemampuan kreatif seseorang juga
perlu dikembangkan. Sumber-sumber kreativitas seperti koknitif, kepribadian,
motivasional dan dan lingkungan perlu di kembangkan semaksimal mungkin oleh pihak
orang tua dan guru. Dengan mengetahui suber-sumber ini pun kita dapat menciptakan
suatu lingkungan proses belajar mengajar yang merangsang
kemampuan berfikir kreatif anak.

5. -Kecerdasan Intelektual
Kecerdasan merupakan kreativitas, kepribadian, watak, pengetahuan, atau
kebijaksanaan yang dimiliki oleh seseorang. Kecerdasan merupakan suatu
kemampuan atau kapasitas mental dalam berpikir. Sternberg dan Slater
mendefinisikan kecerdasan merupakan sebagai suatu tindakan atau pemikiran
yang memiliki tujuan serta adaptif. Sedangkan kecerdasan intelektual atau
Intelligence quotient atau IQ, adalah istilah umum yang digunakan untuk
menjelaskan sifat dan pikiran yang mencakup sejumlah kemampuan seperti
halnya kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan suatu masalah,
berpikir abstrak, memahami suatu gagasan, menggunakan bahasa, daya tangkap
dan belajar. Kecerdasan intelektual erat kaitannya dengan kemampuan kognitif
yang dimiliki oleh setiap individu.
-Kecerdasan Emosional
adalah kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta
mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi
mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan. Sedangkan,
kecerdasan mengacu pada kapasitas untuk memberikan alasan yang valid akan
suatu hubungan. Kecerdasan emosional (EQ) belakangan ini dinilai tidak kalah
penting dengan kecerdasan intelektual (IQ). Satu studi menemukan bahwa
kecerdasan emosional dua kali lebih penting. Dalam buku Daniel Goleman
"Kecerdasan Emosional" dijelaskan bahwa kecerdasan emosional bertanggung
jawab atas keberhasilan sebesar 80%, dan 20% ditentukan oleh IQ.

6. -Moral
Moral adalah (ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Moral merupakan standar perilaku
yang memungkinkan setiap orang untuk dapat hidup secara kooperatif dalam
suatu kelompok. Moral dapat mengacu pada sanksi-sanksi masyarakat terkait
perilaku yang benar dan dapat diterima.

-Disiplin
Disiplin merupakan cara masyarakat mengajarkan anak berperilaku moral yang
di terima oleh masyarakat. Konsep umum dari disiplin disamakan dengan
hukuman. Konsep ini menyatakan bahwa disiplin di gunakan jika anak
melanggar aturan-aturan yang di tetapkan oleh orang tua, guru ataupun orang
dewasa lainnya.

7. Adapun Langkah-langkah dalam penanaman sikap disiplin di antaranya. Pemberian


hukuman, dengan hukuman anak belajar mengapa ia dihukum dan anak akan lebih
memahami mengapa perbuatan yang dilakukan itu salah. Dan pemberian penghargaan
terhadap apa yang iya perbuat, pemberian penghargaan pun sama dengan hukuman,
yaitu memotivasi anak untuk mengulangi perilaku yang baik yang dapat di terima oleh
lingkungannya. Dengan demikian anak akan lebihmudah menyesuaikannya.

8. Anak mulai memasuki masa kelompok sebaya, yaitu masa, di mana kesadaran sosial
berkembang secara pesat. Anak menjadi anggota dari kelompok teman sebaya yang
lambat laun menggantikan posisi keluarga dan berpengaruh dalam sikap dan tingkah
lakunya. Di dalam kelompok ini anak berkomunikasi dan banyak menghabiskan
waktunya dengan anak-anak lainnya. Anak memiliki sahabat, yang di anggap sebagai
orang yang dapat membantunya jika di perlukan. Anak pun cendrung berprilaku
berprilaku baik jika mempunyai sahabat teman sebaya karena dapat di lihat sebagai
model bagi prilakunya. Temagn sebaya mempunyai pengaruh dalam pilihan-pilihan
ataupun keputusan yang dibuat anak. Misalnya memilih teman, tokoh idola ataupun
cara pakaian. Jika anak mempunyai kelompok teman sebaya yang berprilaku agresif
atau pun ataupun berprilaku yang sesuai tuntutan masyarakat, anak cendrung
menirunya.

9. Walaupun pertumbuhan fisik anak SD cendrung lambat, namun tak dapat di sangkal
bahwa kebutuhan gizi yang seibang di usia SD tetap perlu di perhatikan. Hal ini
mengingat pada usia SD, anak berada pada masa pertumbuhan yang kelak akan
berpengaruh pada masa-masa selanjutnya. Di lain pihak perkembangan motoric anak
SD pun sudah lebih sempurna dan terarah. Itulah sebabnya anak SD sudah dapat di latih
berbagai kegiatan olahraga yang memerlukan kordinasi gerakan. Namun agar dapat
dilatih dan perkembangannya lebih sempurna, anak memerlukan gizi yang baik,
khususnya yang mencakup 4 sehat dan 5 sempurna.

10. Motivasi berprestasi adalah kecenderungan seseorang untuk berusaha meraih


kesuksesan dan memiliki orientasi tujuan, aktivitas sukses atau gagal (Atkinson, 1982).
dalam mencapai sesuatu, kita dapat menetukan apakah seseorang lebih berorientasi
pada mastery atau tugas ataukah berorientasi helpless (merasa tidak berdaya, dimana
anak sudah menyerah jika di berikan suatu tugas yang sulit). Orentasi pada tugas
merupakan hal yang positif yang perlu di kembangkan pada diri seseorang karena anak
yang berorientasi pada tugas umumnya mementigkan kemampuannya, memusatkan
pada strategi belajarnya. Bagaimana cara anak memandang kecerdasannya, sejauhmana
ia percaya akan kemampuannya dapat berpengaruh pada kemampuan dan harapan anak
untuk menguasai suatu pelajaran.

Anda mungkin juga menyukai