Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL 1

(PERSPEKTIF PEND. SD)


NAMA : KUSNUL ROCHMAWATI
NIM : 858728481
KELAS : 3A PGSD BI
SEMESTER : III
POKJAR : PUTRA BANGSA JOMBANG
UPBJJ : UT SURABAYA

Tugas

1. Tuliskan persoalan apa saja yang anda alami sebagai guru SD dan hubungkan dengan
landasan pendidikan di sekolah dasar ?
Jawaban :
Beberapa persoalan yang saya alami sebagai guru SD yaitu :
a) Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional dan operasi konkret, yang
ditandai oleh pandangan yang bersifat holistic senhingga guru dituntut lebih kreatif
dalam menyajikan materi pembelajaran
b) Guru adalah guru kelas yang diharuskan menguasai berbagai macam pelajaran seperti
Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, PKn bahka Ilmu Agama karena saya
mengajar di Madrasah
c) Gedung dan fasilitas madrasah kami sederhana sampai kekurangan lokal, sehingga
kami meutuskan mengadakan shift belajar untuk kelas 1 dan kelas 2
Dari persoalan diatas jika dihubungkan dengan landasan Pendidikan maka secara ideologis
dan yuridis pendidikan pada dasarnya merupakan komitmen politik Negara Republik
Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai ketentuan normatif konstitusional yang
mencerminkan bagaimana sistem pendidikan nasional dibangun dan diselenggarakan
untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional. Ini dibuktikan dengan upaya
guru sekolah dasar untuk menguasai seluruh materi pelajaran dan memahami tahap
perkembangan peserta didik.

2. Apa yang anda lakukan sebagai guru dalam mengajar untuk mengakomodasi kemampuan
anak yang berbeda?
Jawaban :
Setiap siswa pasti memiliki perbedaan yang unik. Perbedaan inilah yang nantinya akan
membedakan antara siswa yang satu dengan yang lainnya sehingga dapat dijadikan sebagai
ciri khas yang dapat membedakan siswa tersebut.
Kemampuan yang berbeda dari setiap siswa memerlukan pelayanan tersendiri bagi guru
dalam upaya penyesuaian program pengajaran yang akan dibuat dan dilaksanakan. Dengan
adanya penanganan yang berbeda pada siswa dalam proses pembelajaran diharapkan
setiap siswa merasa nyaman dengan pembelajaran yang diterimanya sehingga diharapkan
dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Pada dasarnya peran guru dalam proses belajar mengajar adalah menciptakan suasana dan
lingkungan belajar yang efektif sehingga kegiatan belajar dapat berjalan sesuai dengan apa
yang diharapkan dan hasil belajar siswa juga akan memuaskan. Pekerjaan guru merupakan
pekerjaan yang profesional sehingga setiap guru harus menguasai pengetahuan yang luas
karena kewajiban seorang guru adalah menyampaikan pengetahuan, pengertian, dan
keterampilan kepada siswa.

3. Identifikasi karakteristik penciri siswa sekolah dasar dilihat dari berbagai 8 aspek
perkembangan anak ?
Jawaban :
8 aspek perkembangan anak
a. Fisik anak
Karakteristik perkembangan fisiknya dipengaruhi oleh : (1) Pengaruh keluarga atau
keturunan, anak akan mewarisi gen dari orang tuanya. (2) Gizi, anak yang dalam
pertumbuhannya dibesarkan dengan gizi maupun perawatan yang serba
berkecukupan, akan terlihat lebih besar, lebih tinggi dan sehat untuk seumurnya. (3)
Tingkat Sosial Ekonomi anak yang dibesarkan oleh keluarga dengan tigkat sosial
ekonomi sosial yang lebih tingg biasanya akan lebih terpenuhi semua kebutuhan
hidupnya, terutama kebutuhan fisik. (4) Faktor emosional, anak yang sering
mengalami gangguan emosional akan menyebabkan berkurangnya pembentukan
hormon pertumbuhan. (5) Jenis Kelamin, Sekitar umur 11-12 tahun anak perempuan
lebih cepat tinggi dan berat daripada anak lakilaki. (6) Kesehatan anak yang sehat dan
jarang sakit, akan terlihat sehat dan segar penampilannya, aktif bergerak seakan tidak
mengenal lelah. Suku Bangsa atau Ras, keadaan anak dapat juga dipengaruhi oleh
suku bangsa atau ras yang diwarisi dari nenek moyangnya.
b. Motorik anak
Karakteristik Perkembangan Motorik yang memiliki arti gerakan-gerakan tubuh yang
terkoordinasi karena adanya kerja sama antara otot, otak dan saraf. Keterampilan
motorik akan berkembang dengan baik bila dipelajari dan adanya bimbingan.
Keterampilan anak menggunakan jari-jarinya, seperti menulis, atau memegang
sendok disebut sebagai keterampilan motorik halus. Sedangkan keterampilan anak
berjalan, melompat, melempar, menangkap, berlari serta menjaga keseimbangan
badannya disebut sebagai keterampilan motorik kasar.
c. Emosional anak
Karakteristik Perkembangan Emosi anak usia Sekolah Dasar sudah mulai tahu bahwa
ungkapan emosi terutama emosi yang kurang baik, secara sosial tidak diterima oleh
teman sebaya atau orang lain, sehingga anak mulai berusaha mengendalikan
ungkapan-ungkapan emosinya tersebut. Cara mendidik anak yang bersifat demokratis
dan permisif akan meninjang ekspresi emosi yang menyenangkan. Anak akan lebih
terbuka, santai, dan mudah bergaul. Usia Sekolah Dasar merupakan masa peralihan
antara masa anak dan menjelang remaja, sehingga emosi anak kadang-kadang kurang
stabil. Dengan menanamkan pengertian perlunya menahan luapan emosi yang sangat
berlebihan. Hal tersebut akan membawa kerugian bagi diri sendiri maupun orang lain.
Melalui bimbingan tersebut, emosi anak bisa terkendali.
d. Sosial anak
Perkembangan sosial anak usia SD merupakan suatu tahapan yang dapat menentukan
kualitas sosial mereka setelah dewasa. Guru memegang peran untuk membangun
kehidupan sosial siswanya. Untuk mengetahui hubungan antar siswa dalam satu kelas,
guru dapat mempergunakan teknik sosiometri. Dalam hal ini, guru dapat
mempergunakan teknik sosiometri untuk mengetahui hubungan sosial mereka.
Sosiometri adalah suatu teknik untuk menggambarkan struktur hubungan yang ada
dalam bentuk sosiogram. Adapun kegunaan sosiometri bagi guru atau konselor adalah
dengan sosiometri tersebut dapat diidentifikasi siswa mana yang memerlukan bantuan
dalam menyesuaikan dirinya teerhadap kelompok.
e. Intelektual anak
Karakteristik perkembangan intelektual, pada adasarnya mempunyai arti yang sama,
dalam hal ini intelek maksudnya ialah pikir, sedang intelektual adalah kemampuan
kecerdasan. Berpikir merupakan perbuatan menimbang-nimbang, menguraikan,
menghubungkan, sampai pada akhirnya mengambil keputusan. Sedang kecerdasan
merupakan kemampuan kemampuan seseorang dalam memecahkan masalah dengan
cepat. Adapun karakteristik perkembangan intelektualnya terdiri dari : 1. Desentrasi
dan konservasi, anak punya konsep bahwa perubahan pada satu dimensi, dapat
dikompensasikan dengan perubahan dari dimensi lain. 2. Seriasi, karakteristik lain
dari tahap operasional konkret adalah kemampuan utuk mengatur benda sesuai dengan
beberapa dimensi kuantitatif, seperti berat atau ukuran. 3. Pemikiran rasional Anak
dapat membandingkan dua benda atau lebih atau suatu kejadian. Dalam hal ini anak
dapat berpikir secara rasional sesuai dengan yang mereka lihat. 4. Inklusi kelas, anak
pada tahap operasi konkret dapat berpikir secara bersamaan tentang bagian dan
keseluruhan.
f. Bahasa anak
Karakteristik perkembangan bahasa anak, manusia mempunyai kemampuan
berbahasa lebih tinggi derajatnya daripada binatang. Karena manusia mempunyai akal
dan pikiran, juga mempunyai ragam bahasa. Nilai-nilai moral harus diberikan sedini
mungkin, agar tertanam dalam diri anak tentang hal-hal yang baik dan buruk, yang
boleh dan tidak boleh dilakukan, bagaimana bersikap, bertutur kata yang baik terhadap
orang lain.
g. Moral anak
Perkembangan Moral dalam pergaulan sehari-hari kita sering mendengar kata moral
yang dihubungkan dengan tingkah laku orang. Tingkah laku yang bermoral adalah
tingkah laku yang sesuai dengan nilai-nilai tata cara/adat yang terdapat dalam
kelompok atau masyarakat. Nilai moral bukanlah sesuatu yang diperoleh dari lahir,
melainkan sesuatu yang diperoleh dari luar. Pada mulanya anak mempelajari nilai-
nilai moral yang beerlaku di rumah, kemudian di sekolah, dan selanjutnya setelah
mereka bergaul dan menyesuaikan dengan dengan norma kelompoknya.
h. Spiritul / agama
Perkembangan Agama menjadi pengarah dan penentu dalam siap dan perilaku dalam
kehidupan sehari-hari. Dalam ajaran agama terkandung nilai-nilai moral dan etika
yang harus dipakai sebagai pedoman hidup yang universal dan abadi sifatnya. Selain
itu, agama mengajarkan untuk bertingkah laku dan berakhlak yang baik, seperti
kejujuran maupun keadilan. Pendidikan agama di sekolah meliputi dua aspek,
yaituaspek pembentukan kepribadian (ditujukan kepada jiwa) dan pengajaran agama
(ditujukan kepada pikiran). Belajar agama dengan mencontoh, melalui pendengaran,
penglihatan dan berbagai panca indera lainnya. Selanjutnya dengan semakin
bertambahnya usia, anak mampu berpikir secara abstrak, sehingga dapat mencerna
pendengaran dan penglihatan yang diterimanya dan menjalankan agama dengan
penuh kesadaran.

Anda mungkin juga menyukai