DINI YULIANI
NIM: 857492574
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)
UPBJJ BANDUNG/POKJAR KATAPANG
Pertumbuhan merujuk pada peningkatan ukuran atau kuantitas suatu organisme atau bagian
tubuh dalam ukuran fisik, seperti tinggi badan, berat badan, dan jumlah sel. Pertumbuhan
biasanya dapat diukur secara kuantitatif dan dapat dilacak selama periode waktu tertentu. Contoh
dari pertumbuhan pada manusia adalah saat seseorang bertambah tinggi badannya dan berat
badannya semakin bertambah.
Perkembangan, di sisi lain, merujuk pada perubahan kualitatif dalam organisasi tubuh atau
perilaku, seperti kemampuan kognitif, sosial, atau emosional. Perkembangan biasanya
melibatkan proses biologis dan psikologis yang kompleks dan terjadi seiring waktu. Contoh dari
perkembangan pada manusia adalah saat seseorang mulai belajar berbicara dan kemudian
mengembangkan bahasa yang lebih kompleks.
1. Terjadi secara alami: Pertumbuhan terjadi secara alami dalam setiap makhluk hidup tanpa
perlu stimulasi eksternal.
2. Menghasilkan perubahan kuantitatif: Pertumbuhan menghasilkan perubahan kuantitatif
yang dapat diukur, seperti peningkatan ukuran atau jumlah sel.
3. Dapat diukur: Pertumbuhan dapat diukur secara kuantitatif dan biasanya dilacak selama
periode waktu tertentu.
1. Terjadi seiring waktu: Perkembangan terjadi seiring waktu dan melibatkan perubahan
kualitatif yang kompleks.
2. Menghasilkan perubahan kualitatif: Perkembangan menghasilkan perubahan kualitatif
dalam organisasi tubuh atau perilaku, seperti kemampuan kognitif, sosial, atau emosional.
3. Dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal: Perkembangan dipengaruhi oleh faktor
internal, seperti genetik dan biologis, serta faktor eksternal, seperti pengalaman dan
lingkungan.
Dalam keseluruhan, perbedaan utama antara pertumbuhan dan perkembangan adalah bahwa
pertumbuhan merujuk pada peningkatan ukuran atau kuantitas sementara perkembangan merujuk
pada perubahan kualitatif dalam organisasi tubuh atau perilaku. Keduanya sangat penting dalam
pengembangan manusia, dan penerapan konsep ini dalam konteks pengajaran dapat membantu
meningkatkan pemahaman tentang perkembangan manusia.
Jawaban no 2
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia merupakan proses yang kompleks karena
melibatkan banyak faktor dan aspek yang saling terkait. Proses ini dimulai sejak dalam
kandungan hingga mencapai dewasa dan melalui beberapa tahapan yang berbeda.
Proses pertumbuhan manusia melibatkan peningkatan ukuran tubuh yang terlihat secara fisik.
Tahapan pertumbuhan ini terjadi pada periode awal kehidupan, yaitu pada masa bayi hingga
masa remaja. Pada masa ini, tubuh manusia mengalami peningkatan berat dan tinggi secara
signifikan.
Proses pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Faktor internal meliputi faktor genetik dan hormon, sementara faktor eksternal meliputi nutrisi,
lingkungan fisik, interaksi sosial, dan pengalaman individu.
Contoh dari proses pertumbuhan dan perkembangan manusia adalah ketika seorang bayi mulai
merangkak, berdiri, dan berjalan. Proses ini melibatkan pertumbuhan fisik, perkembangan
motorik, dan perkembangan kognitif. Selain itu, pada masa remaja, anak-anak mengalami
perubahan fisik yang signifikan seperti perubahan suara, pertumbuhan rambut, dan peningkatan
massa otot. Pada tahap ini juga terjadi perkembangan kognitif dan emosional yang kompleks,
seperti perkembangan identitas diri dan hubungan interpersonal yang lebih dewasa.
Jawaban no 3
Pertumbuhan dan perkembangan siswa di SD meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Berikut adalah analisis dan penjelasan tentang ketiga aspek tersebut beserta ciri utama/khasnya:
1. Aspek Kognitif Aspek kognitif meliputi kemampuan berpikir, memahami, dan mengolah
informasi. Pada masa SD, anak-anak mengalami perkembangan kognitif yang pesat,
dimana kemampuan berpikir abstrak dan logis mulai berkembang. Berikut adalah ciri
utama/khas dari perkembangan kognitif pada siswa SD:
Kemampuan memperluas perhatian dan konsentrasi
Kemampuan berbicara dan mengungkapkan ide secara lebih teratur dan koheren
Kemampuan memahami dan mengikuti instruksi yang lebih kompleks
Kemampuan membandingkan, mengelompokkan, dan mengurutkan objek berdasarkan
sifat-sifat tertentu
Kemampuan melakukan operasi matematika dasar seperti penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian
2. Aspek Afektif Aspek afektif meliputi kemampuan emosi, sosial, dan moral. Pada masa
SD, anak-anak mengalami perkembangan afektif yang signifikan, dimana mereka mulai
memahami perasaan dan emosi orang lain serta menunjukkan rasa empati. Berikut adalah
ciri utama/khas dari perkembangan afektif pada siswa SD:
Kemampuan mengungkapkan emosi secara lebih teratur dan koheren
Kemampuan memahami perasaan dan emosi orang lain
Kemampuan memahami dan menunjukkan rasa empati
Kemampuan mengambil perspektif orang lain dan berpikir kritis tentang pandangan
mereka
Kemampuan mengendalikan diri dan berperilaku baik dalam situasi sosial
3. Aspek Psikomotor Aspek psikomotor meliputi kemampuan fisik, motorik, dan koordinasi
tubuh. Pada masa SD, anak-anak mengalami perkembangan psikomotor yang signifikan,
dimana mereka mulai menguasai keterampilan fisik dan motorik yang lebih kompleks.
Berikut adalah ciri utama/khas dari perkembangan psikomotor pada siswa SD:
Kemampuan mengontrol gerakan dan koordinasi tubuh dengan lebih baik
Kemampuan menguasai keterampilan fisik dan motorik yang lebih kompleks seperti
menulis, membaca, dan menggambar
Kemampuan mengembangkan kecepatan dan kelincahan dalam melakukan aktivitas fisik
Kemampuan memahami dan menghargai kepentingan aktivitas fisik dan olahraga untuk
kesehatan dan kesejahteraan
1. Keingintahuan dan rasa ingin tahu yang tinggi: Siswa SD cenderung sangat ingin tahu
dan senang mengeksplorasi hal-hal baru. Penggunaan alat peraga korek api kayu dapat
menarik perhatian siswa dan memunculkan rasa ingin tahu mereka terhadap konsep
matematika yang diajarkan.
2. Perkembangan motorik halus: Siswa SD masih dalam tahap perkembangan motorik halus
yang sedang berkembang. Penggunaan alat peraga korek api kayu dapat membantu
mereka dalam melatih keterampilan motorik halus, seperti mengatur kekuatan dan
koordinasi antara jari-jari tangan dalam memindahkan korek api kayu.
3. Pemahaman visual-spatial: Siswa SD cenderung memahami informasi dengan cara visual
dan spasial. Penggunaan alat peraga korek api kayu dapat membantu siswa dalam
memahami konsep matematika secara visual dan spasial, sehingga dapat membantu
meningkatkan pemahaman mereka.
Dengan demikian, penggunaan alat peraga korek api kayu dapat membantu guru dalam mengajar
matematika dengan cara yang efektif dan dapat memfasilitasi siswa dalam mengembangkan
kemampuan kognitif dan motorik mereka.
Jawaban no 5
Membantu peserta didik untuk mengaktualisasikan dirinya adalah tugas penting seorang guru
untuk membantu siswa mencapai potensi penuh mereka dan menjadi pribadi yang mandiri.
Berikut adalah beberapa rencana yang dapat saya buat untuk membantu peserta didik saya
mengaktualisasikan dirinya:
Dengan rencana tersebut, diharapkan dapat membantu peserta didik saya mengaktualisasikan diri
dan menjadi pribadi yang mandiri serta mampu mengembangkan potensi penuh mereka.