Anda di halaman 1dari 18

ISSN Online : 2597-3622

Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

PENGARUH MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL


BELAJAR MATEMATIKA TEMA 2 SUBTEMA 1 KELAS 1 SDN CILAKU

Uvia Nursehah Ika Evitasari Aris Khairunnisa


Universitas Primagraha Universitas Rakhmah
uvia.1616@gmail.com Primagraha Universitas
ika.aris@gmail.com Primagraha
khairunnisarakhmah@gmail.com

ABSTRAK
Model pembelajaran picture and picture merupakan suatu metode belajar yang
menggunakan gambar yang dipasangkan atau diurutkan menjadi urutan logis.
Model ini memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan. Model
pembelajaran hendaknya selalu menekankan aktifnya siswa setiap proses
pembelajaran. Inovatif artinya setiap pembelajaran harus memberikan sesuatu
yang baru, berbeda dan selalu menarik minat siswa. Kreatif artinya setiap
pembelajaran harus menimbulkan minat kepada siswa untuk menghasilkan
sesuatu atau dapat menyelesaikan suatu masalah dengan menggunakan metode,
teknik atau cara yang dikuasai oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses
pembelajaran Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model
pembelajaran picture and picture terhadap hasil belajar siswa pada materi
Matematika Tema 2 Subtema 1 kelas 1 SDN CILAKU. Penelitian ini
menggunakan pendekatan Kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu Quasi Eksperimen dengan menggunakan metode perbandingan. Untuk
teknik pengolahan data menggunakan bantuan program SPSS. Berdasarkan
analisis data yang dilakukan, diperoleh kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan
uji validitas dari 50 soal yang telah diuji cobakan dan dikonsultasikan dengan nilai
rtabel, diperoleh 30 soal yang valid berada pada kisaran nilai rhitung 0,371 sampai
0,716. Analisis dengan menggunakan uji wilcoxon di peroleh hasil bahwa pada
jenjang yang paling kecil sebesar 0 sedangkan nilai pada taraf signifikansi 5%
dengan N = 15 sebesar 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran picture and picture baerpengaruh dalam meningkatkan hasil belajar
siswa pada materi Matematika Tema 2 Subtema 1 kelas 1 SDN CILAKU
Kata Kunci: Pengaruh, Model Pembelajaran Picrture and pisture

1
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

ABSTRACT
The picture and picture learning model is a learning method that uses pictures
that are paired or sorted into a logical sequence. This model has the
characteristics of being active, innovative, creative and fun. The learning model
should always emphasize the activeness of students in each learning process.
Innovative means that every learning must provide something new, different and
always attract students' interest. Creative means that every learning must
generate interest in students to produce something or be able to solve a problem
by using methods, techniques or methods that are mastered by the students
themselves obtained from the learning process. This study aims to determine the
effect of the picture and picture learning model on student learning outcomes in
Mathematics Theme 2 Sub- theme 1 class 1 SDN CILAKU. This study uses a
quantitative approach. The data collection technique used is Quasi Experiment
using the comparison method. For data processing techniques using the help of
the SPSS program. Based on the data analysis carried out, conclusions were
obtained. Based on the results of the calculation of the validity test of 50 questions
that have been tested and consulted with the rtable value, it was obtained that 30
valid questions were in the range of rcount values of 0.371 to 0.716. Analysis
using the Wilcoxon test obtained the results that at the smallest level of 0 while the
value at the 5% significance level with N = 15 was 10. So it can be concluded that
the picture and picture learning model has an effect on improving student learning
outcomes in Mathematics Theme 2 material. Subtheme 1 class 1 SDN CILAKU
Keywords: Influence, Learning Model Picture and picture

PENDAHULUAN
komponennya yaitu guru, siswa,
Tercapainya pendidikan yang
kurikulum dan bahan ajar, iklim
bermutu membutuhkan upaya terus
pembelajaran, media belajar, fasilitas
menerus untuk selalu meningkatkan
belajar dan materi pembelajaran
kualitas pembelajaran (Hamdani,
mampu menghasilkan proses, hasil
2011: 295). Upaya ini memerlukan
belajar yang optimal sesuai dengan
upaya peningkatan kualitas
ketentuan tuntutan kurikuler
pembelajaran karena tujuan dari
(Depdiknas, 2004:6)
berbagai program pendidikan adalah
Dengan mengajukan masalah
terlaksananya program pembelajaran
kontekstual, peserta didik secara
yang berkualitas.Pencapaian
bertahap dibimbing untuk menguasai
pembelajaran yang berkualitas dapat
konsep matematika. Kemudian untuk
dilihat dari seberapa jauh komponen-
meningkatkan keefektifan

2
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

pembelajaran, sekolah diharapkan kelas 1. Hal ini dibuktikan dari 30


menggunakan teknologi informasi siswa, 18 diantaranya (60%)
dan komunikasi seperti komputer, mengalami ketidaktuntasan belajar
alat peraga, atau media lainnya. dengan nilai di bawah KKM yaitu
Dengan kata lain dapat diartikan 62. Dan hanya 12 siswa (40%) yang
bahwa dalam pembelajaran mengalami ketuntasan belajar
matematika hendaknya dimulai dari dengan nilai di atas KKM. Nilai
pemberian masalah yang mengarah terendah di kelas 1 adalah 55 dan
kepada pemecahan masalah, dan nilai tertinggi adalah 89 dengan rata-
untuk meningkatkan keefektifan rata 63,8. Permasalahan yang
pembelajaran perlu digunakan media ditemukan di kelas SDN CILAKU di
pembelajaran. atas dapat disimpulkan bahwa guru
Mengenai hal ini guru berarti terpaku pada buku sumber yaitu buku
sebagai ujung tombak pelaksanaan guru kurtilas, peran guru dalam
Pendidikan dilapangan diharapkan pembelajaran masih terlalu besar,
dapat berperan sebagai fasilitator siswa masih kebingungan
yang akan memfasilitasi peserta menerjemahkan
didik dalam belajar, dan peserta didik masalah ke dalam bahasa
sendirilah yang harus aktif belajar matematika, siswa belum begitu aktif
dari berbagai sumber belajar. Peran berkomunikasi satu dengan yang lain
dan fungsi guru bukan lagi sekedar dalam pembelajaran kelompok,
mentransfer ilmu dan pembuka belum menggunakan media
wawasan bagi para peserta didik, pembelajaran yang menarik, siswa
tetapi guru dituntut untuk menjadi yang belum tuntas KKM lebih
agen perubahan dan membuat masa banyak daripada yang telah tuntas.
depan pendidikan menjadi lebih baik Berarti dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan hal-hal yang kualitas pembelajaran Matematika di
tersebut di atas, maka ditarik kelas 1 SDN CILAKU masih belum
kesimpulan bahwa masalah-masalah sesuai harapan, sehingga diperlukan
tersebut yang membuat hasil perbaikan.
pembelajaran matematika kurang di Model pembelajaran picture
and picture merupakan suatu metode
3
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

belajar yang menggunakan gambar pengajaran (intruksional),


yang dipasangkan atau diurutkan pengalaman (proses) belajar
menjadi urutan logis. Model ini mengajar, dan hasil belajar.
memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif Penilaian proses belajar
dan menyenangkan. Model adalah upaya memberi nilai terhadap
pembelajaran hendaknya selalu kegiatan belajar mengajar yang
menekankan aktifnya siswa setiap dilakukan oleh siswa dan guru dalam
proses pembelajaran. Inovatif artinya mencapai tujuan - tujuan pengajaran.
setiap pembelajaran harus Dalam penilaian ini dilihat sejauh
memberikan sesuatu yang baru, mana keefektifan dan efesiennya
berbeda dan selalu menarik minat dalam mencapai tujuan pengajaran
siswa. Kreatif artinya setiap atau perubahan tingkah laku siswa.
pembelajaran harus menimbulkan Oleh sebab itu, penilaian hasil dan
minat kepada siswa untuk proses belajar saling berkaitan satu
menghasilkan sesuatu atau dapat sama lain sebab hasil merupakan
menyelesaikan suatu masalah dengan akibat dari proses.
menggunakan metode, teknik atau Hasil belajar adalah
cara yang dikuasai oleh siswa itu "kompetensi atau kemampuan
sendiri yang diperoleh dari proses tertentu baik kognitif, afektif maupun
pembelajaran. Model pembelajaran psikomotorik yang dicapai atau
picture and picture mengandalkan dikuasai peserta didik setelah
gambar sebagai media dalam proses mengikuti proses belajar mengajar"
pembelajaran. Diharapkan model (Kunandar,2013:62)
pembelajaran picture and picture Hasil belajar yaitu
dapat menyelesaikan permasalahan "perubahan-perubahan yang terjadi
di SDN CILAKU. pada diri siswa, baik yang
KAJIAN TEORITIK menyangkut aspek kognitif, afektif,
a. Pengertian Hasil Belajar dan psikomotorik sebagai hasil dari
Belajar dan mengajar sebagai kegiatan bekajar" (Susanto,2013:5)
suatu proses mengandung tiga unsur Penilaian hasil belajar adalah
yang dapat dibedakan, yakni tujuan proses pemberian nilai terhadap
hasil-
4
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

hasil belajar yang dicapai siswa 2. Model Picture and Picture


dengan kriteria tertentu. Hasil belajar Picture and Picture adalah
siswa pada hakikatnya adalah suatu model belajar menggunakan
perubahan tingkah laku. (Sudjana gambar dan dipasangkan atau
2017:3) diurutkan menjadi urutan logis.
Proses adalah kegiatan yang Model pembelajaran ini
dilakukan oleh siswa dalam mengandalkan gambar yang
mencapai tujuan pengajaran, menjadi faktor utama dalam
sedangkan hasil belajar adalah proses pembelajaran. Maka dari
kemampuan- kemampuan yang itu, sebelumnya guru sudah
dimiliki siswa setelah ia menerima menyiapkan gambar yang akan
pengalaman belajarnya. Hordan ditampilkan, baik dalam bentuk
Kingsley membagi tiga macam hasil kartu atau carta dalam ukuran
belajar, yakni (a) keterampilan dan besar. (Shoimin,2017:122)
kebiasaan, Menurut Suprijono dalam
(b) pengetahuan dan pengertian, (c) Miftahul Huda, picture and
sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne picture merupakan model
membagi lima kategori hasil belajar, pembelajaran yang menggunakan
yakni (a) informasi verbal, (b) gambar sebagai media
keterampilan intelektual, (c) strategi pembelajaran. Strategi ini mirip
kognitif. (d) sikap, dan (e) dengan example non example
keterampilan motoris. Dalam sistem dimana gambar yang diberikan
Pendidikan nasional rumusan tujuan pada siswa harus diurutkan secara
Pendidikan, baik tujuan kurikuler logis. Gambar- gambar ini
maupun tujuan intruksional, menjadi perangkat utama dalam
menggunakan klarifikasi hasil belajar pembelajaran untuk itulah
dari Benyamin Bloom yang secara sebelum proses
garis besar membaginya menjadi tiga pembelajaran berlangsung, guru
ranah, yakni ranah kognitif, ranah sudah menyiapkan gambar yang
afektif, dan ranah psikomotorik. akan ditampilkan baik dalam
bentuk kartu atau dalam bentuk
chart berukuran besar. Gambar-
5
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

gambar tersebut juga bisa tidak menerima pembuktian secara


ditampilkan melalui bantuan induktif; ilmu tentang pola
powerpoint atau software- keteraturan, dan struktur yang
software lain. terorganisasi, mulai dari unsur yang
3. Pembelajaran Matematika tidak didefinisikan, ke unsur yang
1. Pengertian Matematika didefinisikan, ke aksioma atau
Matematika berasal dari postulat, dan akhirnya ke dalil.
bahasa latin manthanein atau Namun dibawah ini ada beberapa
mathema yang berarti belajar atau definisi lain tentang matematika,
hal yang dipelajari. Matematika yakni sebagai berikut:
dalam bahasa Belanda disebut a. Matematika adalah cabang ilmu
wiskunde atau ilmu pasti, yang pengetahuan yang eksak dan
kesemuanya berkaitan dengan terorganisasi secara sistematik.
penalaran. Ciri utama matematika b. Matematika adalah pengetahuan
adalah penalaran deduktif, yaitu tentang bilangan dan
kebenaran suatu konsep atau kalkulasinya.
pernyataan diperoleh sebagai akibat c. Matematika adalah pengetahuan
logis dari kebenaran sebelumnya tentang penalaran logis dan
sehingga kaitan antar konsep atau berhubungan dengan bilangan.
pernyataan dalam matematika Dalam kegiatan proses
bersifat konsisten. Namun demikian, pembelajaran matematika, ada
pembelajaran dan pemahaman beberapa kompetensi atau
konsep dapat diawali secara induktif kemampuan yang harus dipelajari
melalui pengalaman peristiwa nyata dan dikuasai siswa yaitu:
atau intuisi. Proses induktif-deduktif a. Berpikir dan bernalar secara
dapat digunakan untuk mempelajari sistematis
konsep matematika. b. Beragumentasi secara matematis.
Dalam arti memahami
2. Karakteristik Matematika pembuktian, mengetahui
Matematika merupakan bagaimana membuktikan,
bahasa simbol, ilmu deduktif yang mengikuti dan menilai rangkaiann
argumentasi, memiliki
6
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

kemampuan menggunakan g. Simbol. Menggunakan bahasa dan


heuristics (strategi), dan operasi yang menggunakan
menyusun argumentasi. simbol baik formal maupun
c. Berkomunikasi secara sistematis. teknis.
Dapat menyatakan pendapat dan 3. Model Pembelajaran Picture and
ide secara lisan, tulisan, maupun Picture
bentuk lain serta mampu Model Pembelajaran Picture
memahami pendapat dan ide and Picture merupakan suatu model
orang lain. belajar yang menggunakan gambar
d. Pemodelan. Menyusun model yang dipasangkan atau diurutkan
matematika dari suatu keadaan menjadi urutan logis. Model ini
atau situasi, menginterpretasi memiliki ciri aktif, inovatif, kreatif
model matematika dalam konteks dan menyenangkan. Model
lain atau pada kenyataan pembelajaran hendaknya selalu
sesungguhnya, bekerja dengan menekankan aktifnya siswa setiap
model-model, memvalidasi model, proses pembelajaran. Inovatif artinya
serta menilai model matematika setiap pembelajaran harus
yang sudah disusun. memberikan sesuatu yang baru,
e. Penyusunan dan pemecahan berbeda dan selalu menarik minat
masalah. Menyusun, siswa. Kreatif artinya setiap
memformulasi, mendefinisikan, pembelajaran harus menimbulkan
dan memecahkan masalah dengan minat kepada siswa untuk
berbagai cara. menghasilkan sesuatu atau dapat
f. Representasi. Membuat, menyelesaikan suatu masalah dengan
mengartikan, mengubah, menggunakan metode,teknik atau
membedakan, dan cara yang dikuasai oleh siswa itu
menginterpretasi dan bentuk sendiri yang diperoleh dari proses
matematika lain, serta memahami pembelajaran. Model pembelajaran
hubungan antar bentuk atau picture and picture mengandalkan
representasi tersebut. gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran.

7
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

Menurut Suprijono dalam kegiatan berkaitan dengan


Miftahul Huda, picture and picture materi.
merupakan model pembelajaran yang 4) Guru menunjuk atau memanggil
menggunakan gambar sebagai media siswa secara bergantian
pembelajaran. Strategi ini mirip memasang atau mengurutkan
dengan example non example dimana gambar-gambar menjadi urusan
gambar yang diberikan pada siswa yang logis.
harus diurutkan secara logis. 5) Guru menanyakan alasan atau
Gambar- gambar ini menjadi dasar pemikiran urutan
perangkat utama dalam pembelajaran gambar tersebut.
untuk itulah sebelum proses 6) Dari alasan urutan gambar
pembelajaran berlangsung, guru tersebut guru memulai
sudah menyiapkan gambar yang akan menanamkan konsep atau materi
ditampilkan baik dalam bentuk kartu sesuai dengan kompetensi yang
atau dalam bentuk chart berukuran ingin dicapai.
besar. Gambar- gambar tersebut juga 7) Kesimpulan dan rangkuman.
bisa ditampilkan melalui bantuan Menurut Miftahul Huda,
powerpoint atau software-software langkah-langkah model picture and
lain. picture sebagai berikut:
1. Langkah-Langkah Model 1) Tahap 1: Menyampaikan
Pembelajaran Picture and Kompetensi
Picture. Pada tahap ini guru diharapkan
Menurut Aris Shoimin, menyampaikan kompetensi dasar
langkah-langkah dalam model mata pelajaran yang bersangkutan.
pembelajaran picture and picture 2) Tahap 2: Presentasi Materi
yaitu: Tahap penyajian materi, guru
1) Guru menyampaikan telah menciptakan momentum awal
kompetensi yang ingin dicapai. pembelajaran. Keberhasilan proses
2) Menyajikan materi pembelajaran dapat dilihat dari sini.
sebagai pengantar 3) Tahap 3: Penyajian Gambar
3) Guru menunjukkan atau
memperlihatkan gambar-gambar

8
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

Pada tahap ini, guru menyajikan Diakhir pembelajaran guru dan


gambar dan mengajak siswa untuk siswa saling berefleksi mengenai apa
terlibat aktif dalam proses yang telah dicapai dan dilakukan.
pembelajaran dengan mengamati Berdasarkan pendapat ahli
setiap gambar yang ditunjukan. di atas, maka dapat disimpulkan
4) Tahap 4: Pemasangan Gambar bahwa langkah-langkah
Pada tahap ini, guru pembelajaran model picture and
menunjuk/memanggil siswa picture yaitu menyampaikan
secara bergantian untuk kompetensi,
memasangkan gambar-gambar menyajikan materi, menyajikan
secara urut dan logis. gambar, mengurutkan gambar,
5) Tahap 5: menanyakan alasan siswa
Penjajakan mengurutkan gambar, menanamkan
konsep sesuai kompetensi, dan yang
Tahap ini mengharuskan guru terakhir penutup siswa dan guru
untuk menanyakan kepada siswa saling berefleksi dan menyimpulkan
tentang alasan/dasar pemikiran hasil pembelajaran.
dibalik urutan untuk menemkan 2. Kelebihan dan Kekurangan
rumu, tinggi, jalan cerita atau Model Pembelajaran Picture and
tuntutan kompetensi dasar Picture
berdasarkan indikator-indikator yang Adapun kelebihan dan
ingin dicapai. kekurangan menurut Aris Shoimin
6) Tahap 6: Penyajian kompetensi yaitu:
Berdasarkan kompetensi atau 1) Kelebihan
penjelasan urutan-urutan gambar a) Memudahkan siswa untuk
guru bisa menjelaskan lebih lanjut memahami apa yang
sesuai dengan kompetensi yang ingin dimaksudkan oleh guru ketika
dicapai. menyampaikan materi
7) Tahap 7: Penutup pembelajaran.
b) Siswa cepat tanggap atas materi
yang disampaikan karena
diiringi dengan gambar-gambar.
9
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

c) Siswa dapat membaca satu per METODE PENELITIAN


satu sesuai dengan petunjuk Metode penelitian pada
yang ada pada gambar-gambar dasarnya merupakan cara ilmiah
yang diberikan. untuk mendapatkan data dengan
d) Siswa lebih berkonsentrasi dan tujuan dan kegunaan tertentu.
merasa asyik karena tugas yang Berdasarkan hal tersebut terdapat
diberikan oleh guru berkaitan empat kata kunci yang perlu
dengan permainan mereka diperhatikan yaitu, cara ilmiah,
sehari-hari, yakni bermain data, tujuan, dan kegunaan. Cara
gambar. ilmiah berarti kegiatan penelitian
e) Adanya saling kompetensi itu didasarkan pada ciri-ciri
antarkelompok dalam kelimuan, yaitu rasional, empiris,
penyusunan gambar yang telah dan sistematis. Rasional berarti
dipersiapkan oleh guru sehingga kegiatan penelitian itu dilakukan
suasana kelas terasa hidup. dengan cara-cara yang masuk akal,
f) Siswa lebih kuat mengingat sehingga terjangkau oleh penalaran
konsep-konsep atau bacaan yang manusia. Empiris berarti cara-cara
ada pada gambar. yang dilakukan itu dapat diamati
g) Menarik bagi siswa dikarenakan oleh indera manusia, sehingga
melalui audio visual dalam orang lain dapat mengamati dan
bentuk gambar-gambar. mengetahui cara-cara yang
2) Kekurangan digunakan. Sistematis artinya,
a) Memakan banyak waktu proses yang digunakan dalam
b) Banyak siswa yang pasif penelitian itu menggunakan
c) Harus mempersiapkan banyak alat langkah-langkah tertentu yang
dan bahan yang berhubungan bersifat logis. (Sugiyono, 2016:2)
dengan materi yang akan Istilah penelitian
diajarkan dengan model tersebut. merupakan padanan kata dari riset.
d) Membutuhkan biaya yang tidak Kata riset merupakan kata serapan
sedikit. dari kata research yang maknanya
adalah re = Kembali dan search =

10
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

mencari. Tuckman (1999) karena metode ini sudah cukup


menjelaskan bahwa riset lama digunakan sehingga sudah
merupakan usaha sistematis guna mentradisi sebagai metode untuk
memberikan jawaban bagi suatu penelitian. Metode ini disebut
pertanyaan. Jawaban yang sebagai metode positivistic karena
diberikan dari sebuah penelitian itu berlandaskan pada filsafat
dapat berupa jawaban yang abstrak positivisme. Metode ini sebagai
atau umum sebagaimana dilakukan metode ilmiah/scientific karena
dalam penelitian dasar (basic telah memenuhi kaidah-kaidah
research), dan dapat juga berupa ilmiah yaitu konkrit/empiris,
jawaban yang sangat konkret dan obyektif, terukur, rasional, dan
speseifik sebagaimana dilakukan sistematis. Metode ini juga disebut
dalam penelitian terapan (applied metode discovery. Karena dengan
research). Apa yang dikemukakan metode ini dapat ditemukan dan
Tuckman tersebut menunjukkan dikembangkan sebagai iptek baru.
bahwa sebuah kegiatan penelitian Metode ini disebut metode
sengaja dilakukan karena adanya kuantitatif karena data penelitian
suatu problem atau permasalahan berupa angka-angka dan analisis
yang memerlukan pemecahan. menggunakan statistik.
Untuk memecahkan permasalahan Desain penelitian
tersebut diperlukan adanya eksperimen merupakan metode
pengetahuan baru. Sebagai contoh, paling baik untuk menentukan efek
siswa dibanyak sekolah kausal dari sebuah intervensi.
menunjukkan motivasi yang Dalam penelitian eksperimen,
rendah, usaha mereka untuk belajar peniliti dituntut untuk melakukan
tampak lemah, sehingga prestasi kontrol sebanyak mungkin
akademik yang dicapai siswa terhadap semua variabel luar yang
kurang menggembirakan.(Edy tidak dikehendaki agar dicapai
Purwanto,2020:2) validitas internal yang tinggi, yaitu
Metode kuantitatif adanya jaminan bahwa jika terjadi
dinamakan metode tradisional, perubahan tertentu pada variabel

11
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

yang diamati maka dipastikan Dalam suatu kegiatan administrasi


bahwa perubahan tersebut
merupakan hasil dari manipulasi
yang dilakukan dan bukan akibat
dari faktor lain. Desain eksperimen
secara garis besar digolongkan
menjadi tiga, desain pra-
eksperimental, desain quasi
eksperimental, dan desain true
eksperimental. Di dalam
melakukan eksperimen, seorang
peniliti sudah tentu dituntut untuk
memilih desain eksperimen yang
paling kuat dalam mengatasi
ancaman validitas internal
eksperimennya.
Quasi eksperimen ini
merupakan pengembangan dari
true eksperimental design, yang
sulit dilaksanakan. Desain ini
merupakan kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi
sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang
mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen. Walaupun demikian
desain ini lebih baik dari pre-
eksperimental design. Quasi-
eksperimental desain, digunakan
karena pada kenyataannya sulit
mendapatkan kelompok kontrol
yang digunakan untuk penelitian.

12
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

atau manajemen, HASIL PENELITIAN DAN


sering tidak mungkin PEMBAHASAN
menggunakan sebagian Berdasarkan hasil analisis
para karyawannya data yang telah dilakukan dapat
untuk eksperimen dan diketahui rata-rata hasil pre-test
sebagian tidak. sebanyak 15 sampel selama 4 kali
Sebagian sebesar 63,4 pada kategori rendah
menggunakan prosedur dan hasil post-test sebanyak 15
kerja baru yang lain sampel selama 4 kali sebesar 100
tidak. Oleh karena itu, pada kategori tinggi. untuk hasil
untuk mengatasi belajar
kesulitan dalam
menentukan kelompok
kontrol dalam
penelitian, maka
dikembangkan desain
qausi eksperimental.
Berikut ini
dikemukakan dua
bentuk desain quasi
eksperimen, yaitu
Time-Series Desain
dan nonequivalent
Control Group Desain.
Populasi
dalam penelitian ini
adalah siswa kelas 1
SDN CILAKU yang
berjumlah 80 siswa
yang terbagi dalam 3
kelas, yakni kelas 1a
berisi 25 siswa, kelas
1b 25 siswa dan 1c 30
siswa.
13
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

siswa kelas I A subtema 1 pada diberikan dengan media gambar,


materi Matematika Tema 2 adapun metode yang diterapkan
mengalami nilai positif artinya dalam penelitian yaitu metode
penggunaan metode yang dilakukan pembelajaran picture and picture.
ada peningkatan nilai dari sebelum Metode ini digunakan agar siswa
menggunakan metode tersebut. dapat melihat gambaran soal yang
Dari hasil uji t yang didapat diberikan secara langsung dan dapat
menggunakan program SPSS di memahaminya.
dapat nilai sig Equal Variances Untuk hasil pengujian
Assumed sebesar 0,000 artinya nilai dengan menggunakan metode uji
sig < 0,05 dapat dismpulkan bahwa data time series dapat disimpulkan
H0 ditolak dan H1 diterima artinya bahwasanya ada pengaruh yang
metode pembelajaran picture and siginifikan dimana dalam satu kelas
picture berpengaruh digunakan penelitian beberapa kali pertemuan
dalam pembelajaran matematika diberikan soal yang sama menujukan
dikelas I SDN Cilaku Kota Serang. tidak ada perubahan nilai, setelah
Untuk nilai dari kedua kelas diberikan perlakuan dengan metode
di dapat nilai rata-rata (mean) dari pembelajaran picture and picture
kelas kontrol diperoleh 73,21 setelah didapat hasil yang memuaskan . hal
dilakukan perlakuan dan untuk hasil ini didasari bahwasanya siswa lebih
nilai rata-rata kelas eksperimen cepat mengerti dan paham
diperoleh 82,07 setelah diberi mengunakan media pembelajaran,
perlakuan. dalam hal ini media yang digunakan
Dari hasil pengujian data picture/gambar siswa lebih cepat
menunjukan bahwasanya terdapatan respond dan aktif dibandingkan
peningkatan nilai yang signifikan, dengan metode seperti biasanya yaitu
hal ini dapat dilihat dari hasil nilai metode ceramah.
post test yang telah dilakukan,
bahwasanya metode yang diterapkan
sangat efektif dikarenakan siswa
dapat memahami materi/soal yang

14
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

KESIMPULAN DAN SARAN pembelajarannya menggunakan


Kesimpulan model dengan siswa yang
Berdasarkan hasil penelitian pembelajarannya tidak menggunakan
dan pembahasan maka dapat ditarik model pada Mata Pelajaran
kesimpulan bahwa : Matematika Tema 2 Subtema 1 Kelas
Pembelajaran matematika di 1 SDN CILAKU.
SDN Cilaku Khususnya di kelas 1 Peneliti mampu
kurang, hal ini dibuktikan dari 30 mendefinisikan pengertian hasil
siswa, 18 diantaranya (60%) belajar yang sudah dikemukakan
mengalami ketidaktuntasan belajar oleh para ahli, yang terletak pada
dengan nilai di bawah KKM yaitu deskripsi konseptual. Definisi ini
62. Dan hanya 12 siswa (40%) nantinya akan dipakai untuk
yang mengalami ketuntasan belajar mengevaluasikan hasil belajar siswa
dengan nilai di atas KKM. Nilai kelas I SDN Cilaku Kota Serang.
terendah di kelas 1 adalah 55 dan Peserta didik kelas I SDN
nilai tertinggi adalah 89 dengan rata- Cilaku Kota Serang mampu
rata 63,8. Permasalahan yang memperhatikan media dari metode
ditemukan di kelas SDN pembelajaran picture and picture
CILAKU di atas dapat disimpulkan pembelajaran matematika yang telah
bahwa guru terpaku pada buku didemonstrasikan oleh peneliti secara
sumber yaitu buku guru kurtilas. offline di kelas.
Setelah dilakukan penerapan Metode pembelajaran
metode Picture and picture terlihat picture and picture efektif digunakan
bahwa nilai anak-anak mengalami dalam pembelajaran pada
peningkatan dimana untuk nilai yang pembelajaran matematika dikelas I
didapat dalam kelas tersebut nilai SDN Cilaku Kota Serang.
yang terendah 75 sedangkan nilai Ada pengaruh penggunaan
yang tertinggi 95, ini menunjukan model Picture and Picture terhadap
peningkatan anak sangat pesat Hasil belajar Matematika Tema 2
menggunakan metode tersebut. Subtema 1 Kelas 1 SDN CILAKU.
Terdapat perbedaan prestasi
belajar siswa antara siswa yang

15
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

Sara Aris Suherman, Suniti, dkk. 2007.


n
Dari hasil penelitian ini, Pendidikan Ilmu Pengetahuan
dapat dikemukakan beberapa saran Sosial Khusus Untuk
sebagai berikut. Mahassiswa STAIN Cirebon.
1. Untuk pihak Sekolah Dasar Pagger Press
Cilaku bahwa proses Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-
pembelajaran dengan dasar Evaluasi Pendidikan.
menggunakan media model Jakarta: Bumi Aksara.
picture and picture selain dapat Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010.
meningkatkan prestasi belajar Penelitian Tindakan Kelas.
siswa juga dapat membuat siswa Jakarta: PT Bumi Aksara.
lebih mandiri dan mengurangi Aziz Wahab, Abdul. 2011. Metode
mencatat materi pelajaran dan Model-Model Menagajar
sehingga lebih efektif dan Ilmu pengetahuan sosial.
berpengaruh pada peningkatan Alfabeta: Bandung.
nilai siswa. Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya.
2. Melihat keterbatasan yang ada 2005. SBM (strategi Belajar
pada penelitian ini, diharapkan Mengajar). Bandung: Pustaka
adanya penelitian yang lebih Setia.
lanjut dengan sasaran prestasi Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-teori
belajar serta ruang lingkup yang Belajar dan Pembelajaran.
lebih luas dan bervariasi untuk Jakarta: Erlangga.
mendapatkan hasil penelitian Dimyati, Dan Mudjiono. 2002.
yang lebih baik lagi. Belajar Dan Pembelajaran.
Jakarta:Rineka Cipta. Dahlan.
DAFTAR PUSTAKA 1990. Model-Model
Ahmadi Iif Khoiru, dkk. 2011 Mengajar. Bandung: Cv
Strategi Pembelajaran Diponogoro.
Sekolah Terpadu.Jakarta: Hamalik, Oemar. 2008. Proses
Prestasi Pustaka. Belajar Mengajar. Jakarta:
Bumi Aksara.

16
ISSN Online : 2597-3622
Vol 3 No 02 Thn 2022 Hal 29 - 44

Hamzah B. Uno dan Lamatenggo Sugiyono, 2016. Metode Penelitian


Sanjaya Wina, 2012. Strategi Kuantitatif, Kualitatif, dan R
Pembelajaran Berorientasi & D. Bandung:
Standar Proses Pendidikan. Alfabeta
Jakarta: Kencana. Sanjaya Wina, 2012. Strategi
Nina. 2010. Teknologi komunikasi Pembelajaran Berorientasi
dan informasi. Jakarata: Bumi
Standar Proses Pendidikan.
Aksara.
Hamid, Sholeh 2011. Metode Jakarta: Kencana.
Edutainment. Jogjakarta: Aris Shoimin, 2017. 68 Model
Diva Press Pembelajaran Inovatif dalam
Hamzah B. Uno. 2006. Perencanaan Kurikulum. Yogyakarta: Ar-
Pembelajaran. Jakarta: Bumi
Aksara. Ruzz Med

17
18

Anda mungkin juga menyukai