NIM : 857492574
Pernyataan
p = 5 membagi habis 21 (salah)
q = 5 suatu bilangan prima (benar)
a. Biimplikasi pada soal ini menggunakan kedua pernyataan tersebut
Biimplikasi p⇔q yaitu : "5 membagi habis 21 jika dan hanya jika 5 suatu bilangan prima."
b. Nilai kebenarannya.
p ⇒q = jika 5 membagi habis 21. Ini adalah pernyataan yang salah karena jika kita bagi 21 dengan 5,
kita mendapatkan sisa 1.
q⇐p = jika 5 suatu bilangan prima. Ini adalah pernyataan yang benar karena 5 hanya memiliki dua
pembagi positif, yaitu 1 dan 5 sendiri.
Maka, nilai kebenaran dari pernyataan di atas adalah:
P : S (salah)
q : B (benar)
Sehingga, nilai kebenaran untuk biimplikasi p⇔q = S⇔B=S salah (karena salah satu pernyataan
adalah salah dan yang lainnya adalah benar).
c. kedua pernyataan yang membentuk biimplikasi diketahui nilai kebenarannya
karena p⇔q = 5 membagi habis 21 jika dan hanya jika 5suatu bilangan prima (benar)
2. Buatlah dua buah premis sehingga menjadi sebuah argumen yang memenuhi
ketentuan modus ponens!
JAWABAN:
Modus Ponen
p ⇒q (Jika p maka q) Premis 1: Jika cuaca cerah, maka saya akan pergi bersepeda.
Premis 2: Cuaca hari ini cerah.
p
Kesimpulan (berdasarkan modus ponens): Saya akan pergi
q
bersepeda hari ini.
3. Diberikan dua buah himpunan yang saling beririsan ada berapa operasi yang
mungkin dilakukan pada dua himpunan tersebut?
A={ | ∈ 10}
B={ | ∈ 10}
JAWABAN :
A = {2, 3, 5, 7}
B = {1, 3, 5, 7, 9}
Dengan himpunan tersebut, kita dapat melakukan beberapa operasi himpunan diantaranya:
a. Irisan
Mengambil elemen-elemen yang muncul di kedua himpunan.
A ∩ B = {3, 5, 7}
b. Gabungan
Menggabungkan elemen-elemen dari kedua himpunan. Setiap elemen hanya ditulis satu kali,
meskipun muncul di kedua himpunan.
A B = {1, 2, 3, 5, 7, 9}
c. Selisih (Difference), dilambangkan dengan A−B atau B−A.
A−B: Mengambil elemen-elemen yang ada di A tapi tidak ada di B.
B−A: Mengambil elemen-elemen yang ada di B tapi tidak ada di A.
A - B = {2}
B - A = {1, 9}
d. Komplemen
kita mempertimbangkan himpunan universal U yang mengandung semua elemen yang sedang kita
pertimbangkan
Ax B = {(2,1), (2,3), (2,5), (2,7), (2,9), (3,1), (3,3), (3,5), (3,7), (3,9),
(5,1), (5,3), (5,5), (5,7), (5,9), (7,1), (7,3), (7,5) (7,7), (7,9)
B xA = {(1,2), (1,3), (1,5), (1,7), (3,2), (3,3), (3,5), (3,7), (5,2), (5,3),
(5,5), (5,7), (7,2), (7,3), (7,5), (7,7), (9,2), (9,3), (9,5), (9,7)}
c. Substitusi x dengan 3
(g o f)(3) = x2 + 2x - 1
= 32 + 2X3 - 1
=9+6-1
= 14
5. Diketahui bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5
a. Buatlah tabel penjumlahan bilangan basis 6
b. Buatlah tabel perkalian bilangan basis 6
c. Apakah operasi penjumlahannya bersifattertutup?
d. Apakah operasi perkaliannya bersifat tertutup?
JAWABAN:
Diketahui :
Bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5
0 1 2 3 4 5
+5
0 0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5 0
2 2 3 4 5 0 1
3 3 4 5 0 1 2
4 4 5 0 1 2 3
5 5 0 1 2 3 4
0 1 2 3 4 5
x5
0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 2 3 4 5
2 0 2 4 0 2 4
3 0 3 0 3 0 3
4 0 4 0 0 4 2
5 0 5 4 3 3 1
c. Operasi Penjumlahan basis 6 diatas bersifat Tertutup. Artinya bahwa pada penjumlahan
bilangan bulat basis 6 diatas akan selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Karena jika 2
bilangan asli sembarang a dan b, maka hasil (a + b) juga suatu bilangan asli. Jadi operasi
penjumlahan bersifat Tertutup.
d. Operasi Perkalian bersifat Tertutup. Karena jika a dan b bilangan-bilangan asli sembarang,
maka hasil dari (a x b) adalah suatu bilangan asli pula. Jadi Operasi Perkalian bersifat
Tertutup.