Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ROHANA

NIM : 857044833
TUGAS TUTORIAL KE- 1

1. Diketahui p = 5 membagi habis 21 dan q = 5 suatu bilangan prima.


a. Buatlah pernyataan biimplikasi menggunakan kedua pernyataan tersebut,
b. Tentukanlah nilai kebenarannya.
c. Syarat apa yang dibutuhkan agar biimplikasi tersebut dapat ditentukan nilai kebenarannya
Jawab:
a. Untuk membuat pernyataan biimplikasi menggunakan dua pernyataan yang diberikan,
kita dapat menggunakan logika "jika dan hanya jika" (↔).
Pernyataan pertama adalah “p = 5 membagi 21”, yang dapat ditulis sebagai p | 21.
Pernyataan kedua adalah "q = 5, bilangan prima", yang dapat ditulis sebagai q = 5 dan q
adalah bilangan prima. Menggabungkan dua pernyataan ini menggunakan biimplikasi,
kita mendapatkan: hal | 21 ↔ (q = 5 dan q bilangan prima)
b. Untuk menentukan nilai kebenaran biimplikasi, kita perlu mengevaluasi kedua arah
secara terpisah. Pertama, mari kita evaluasi pernyataan p | 21 → (q = 5 dan q adalah
bilangan prima): Jika p | 21 benar, maka p membagi 21. Karena p = 5, kita dapat
memeriksa apakah 5 membagi 21. Karena 5 membagi 21 (21 5 = 4 sisa 1), bagian
pernyataan ini benar. Sekarang mari kita evaluasi pernyataan (q = 5 dan q bilangan
prima) → p | 21: Jika q = 5 dan q bilangan prima benar, maka q harus sama dengan 5
dan juga merupakan bilangan prima. Karena 5 memang bilangan prima, pernyataan ini
benar. Karena kedua arah biimplikasinya benar, maka seluruh pernyataan
biimplikasinya benar.
c. Nilai kebenaran biimplikasi dapat ditentukan jika kedua arah pernyataan tersebut benar.
Dalam hal ini, syarat yang diperlukan agar biimplikasi dapat ditentukan nilai
kebenarannya adalah p = 5 habis membagi 21 dan q = 5 adalah bilangan prima.

2. Buatlah dua buah premis sehingga menjadi sebuah argumen yang memenuhi ketentuan
modus ponens
Jawab:
Untuk membina hujah yang memenuhi peruntukan modus ponens, anda perlu bermula
dengan dua premis, satu daripadanya adalah pernyataan bersyarat, dan satu lagi adalah
anteseden bagi pernyataan bersyarat itu. Berikut ialah contoh: Premis 1: Jika hujan, tanah
akan basah. (Pernyataan bersyarat) Premis 2: Hujan. (Anteseden) Kesimpulan: Oleh itu,
tanahnya basah. (Berikutan) Dengan menggunakan modus ponens, kita boleh membuat
kesimpulan bahawa tanah basah kerana hujan, dan pernyataan bersyarat memberitahu kita
bahawa jika hujan, tanah akan basah.
3. Diberikan dua buah himpunan yang saling beririsan ada berapa operasi yang mungkin
dilakukan pada dua himpunan tersebut?
A = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10}
B = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10}
Jawab:
 Langkah 1: Tentukan kardinalitas setiap himpunan. Kardinalitas suatu himpunan adalah
jumlah anggota dalam himpunan tersebut. Dalam kasus ini, himpunan A dan B memiliki
kardinalitas 10, seperti yang ditentukan dalam soal.
 Langkah 2: Tentukan jumlah operasi yang mungkin. Untuk menentukan banyaknya
kemungkinan operasi pada dua himpunan, kita perlu mempertimbangkan himpunan
pangkat masing-masing himpunan. Himpunan pangkat suatu himpunan adalah
himpunan semua himpunan bagian yang mungkin dari himpunan tersebut, termasuk
himpunan kosong dan himpunan itu sendiri. Untuk himpunan A, himpunan pangkat
akan memiliki 210 = 1024 himpunan bagian, termasuk himpunan kosong dan himpunan
itu sendiri. Untuk himpunan B, himpunan pangkat juga akan memiliki 2 10 = 1024
himpunan bagian.
 Langkah 3: Tentukan banyaknya operasi yang mungkin pada kedua himpunan tersebut.
Untuk menentukan banyaknya kemungkinan operasi pada dua himpunan, kita perlu
mempertimbangkan hasil kali Cartesian dari himpunan pangkat A dan B. Hasil kali
Cartesian dari dua himpunan A dan B adalah himpunan semua kemungkinan pasangan
terurut (a, b) dimana a merupakan unsur A dan b merupakan unsur B. Hasil kali
Kartesius himpunan pangkat A dan B akan mempunyai kardinalitas 1024 x 1024 =
1.048.576. Oleh karena itu, terdapat 1.048.576 kemungkinan operasi pada dua
himpunan A dan B.

4. Diketahui suatu fungsi f: R ⟶ R dan fungsi g: R ⟶ R didefinisikan dengan f(x) = x2 + 2x


+ 1 dan g(x) = x - 2 untuk setiap x Є R. tentukanlah
a. (f o g)(x)
b. (g o f)(x)
c. (g o f)(3)
Jawsab:
f(x) = +2x=1
g(x) = x-2
a. (fog)(x) = f(x)=+2x+1
= +2(x-2)+1
= +4x+4 =2x-4+1
=+2x=1
b. (gof)(x) = x-2
= +2x+1-2
=+2x-1

c. (gof)(3) = +2x-1
= +2.3-1
= 9+6-1
= 14

5. Diketahui bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5
a. Buatlah tabel penjumlahan bilangan basis 6
b. Buatlah tabel perkalian bilangan basis 6
c. Apakah operasi penjumlahannya bersifat tertutup?
d. Apakah operasi perkaliannya bersifat tertutup?
Jawab:
a. Tabel penjumlahan bilangan basis 6
+6 0 1 2 3 4 5
0 0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5 0
2 2 3 4 5 0 1
3 3 4 5 0 1 2
4 4 5 0 1 2 3
5 5 0 1 2 3 4

b. Tabel perkalian bilangan basis 6


x6 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 0 2 4
3 3 0 3 0 3
4 4 2 0 4 2
5 5 4 3 2 1

c. Operasi penjumlahan diatas bersifat tertutup


d. Operasi perkalian diatas bersifat tidak tertutup

Anda mungkin juga menyukai