Pernyataan biimplikasi dari pernyataan p dan q adalah:
p⇔q dibaca: “5 membagi habis 21 jika dan hanya jika 5 suatu bilangan prima” b. nilai kebenaran “5 membagi habis 21” adalah pernyataan yang salah, karena 21 tidak habis dibagi 5 p=S “5 suatu bilangan prima” adalah pernyataan yang benar, karena 5 hanya habis dibagi 1 dan bilangan itu sendiri yaitu 5, sehingga 5 adalah bilangan prima. q=B Pernyataan biimplikasi akan bernilai benar jika kedua pernyataan bernilai benar atau kedua penyataan bernilai salah. Sedangkan pernyataan biimplikasi akan bernilai salah jika salah satu pernyataan bernilai benar dan pernyataan yang lain bernilai salah. Karena pernyataan p bernilai salah (p = S) dan pernyataan q bernilai benar (q = B), maka pernyataan biimplikasi p ⇔ q adalah bernilai salah. c. Syarat agar pernyataan biimplikasi dapat ditentukan nilai kebenarannya adalah pernyataan p dan q dapat ditentukan nilai kebenarannya, sehingga kita dapat menentukan nilai kebenaran dari biimplikasi p ⇔ q, yaitu: p q p⇔ q B B B B S S S B S S S B
2. Contoh dua premis yang menjadi sebuah argumen
Premis 1: Jika saya belajar, maka saya akan lulus ujian matematika. Premis 2: Saya belajar. p = saya belajar. q = saya akan lulus ujian matematika. Berdasarkan modus ponens, maka kedua premis tersebut dapat kita tulis: Premis 1: p ⇒ q Premis 2: p ---------- ∴ q Jadi kesimpulannya adalah "Saya akan lulus ujian matematika". 3. Operasi yang mungkin dilakukan pada dua buah himpunan di atas yang saling beririsan ialah tiga operasi. Operasi tersebut yakni irisan, gabungan, dan selisih kedua himpunan.
Penjelasan dengan langkah langkah
Himpunan merupakan benda, objek, atau angka yang pendefinisiannya sudah
jelas. Himpunan pasangan berurutan merupakan setiap himpunan yang terdiri dari anggota himpunan A dan B secara berurutan atau biasa dilambangkan (A, B) dengan x ∈ A, B ∈ P. Relasi himpunan merupakan hubungan himpunan A dengan himpunan B.
Diketahui
A = { x | x € bilangan prima kurang dari 10}
B = { x | x € bilangan ganjil kurang dari sepuluh}
Ditanya
Jumlah operasi yang mungkin dilakukan pada dua himpunan.
Dijawab
Sebelum menentukan berapa operasi yang dapat dilakukan pada
dua himpunan tersebut. Tentukan terlebih dahulu anggota masing masing himpunannya.
A= {2, 3, 5, 7}. B= {1, 3, 5, 7, 9}.
Tentukan irisan kedua himpunan
Irisan A ∩ B = {3, 5, 7}.
Tentukan gabungan kedua himpunan
Gabungan A U B = {1, 2, 3, 5, 7, 9}.
Tentukan selisih kedua himpunan
A - B = {2}. B - A = {1, 9}.
Jadi, terdapat tiga buah operasi yang bisa dilakukan pada himpunan tersebut.
4. a. (f o g) (x) = x2 + 2x +1 =( x – 2)2 + 2 ( x-2) +1 =x2 – 4x + 2x-+1 =x2 – 2x +1 b. (g o f) (x) = x-2 = x2 + 2x +1 – 2 = x2 + 2x -1 c. (g o f) (3) = x2 + 2x -1 = (3) 2 + 2 (3) – 1 =9 + 6 -1 = 14 5. jawaban a dan b terlampir pada tabel di bawah
a. Table penjumlahan bilangan basis 6 : 2₆+ 4₆=6₆
b. Tabel perkalian bilangan basic 6 : 3₆x 4₆=12₆
c. Operasi penjumlahan bilangan basis 6 bersifat tertutup karena ketika 2 buah
bilangan bulat dijumlahkan, hasilnya juga merupakan bilangan bulat. d. Operasi perkalian bilangan basis 6 bersifat tertutup karena ketika dua buah bilangan bulat dikalikan, hasilnya juga merupakan bilangan bulat.
Penjelasan dengan langkah-langkah
Basis bilangan merupakan bilangan yang dijadikan sebagai dasar pembentukan
bilangan lain dalam sebuah sistem bilangan. Bilangan basis 6 merupakan bilangan yang memiliki anggota 5 buah, taitu 0, 1, 2, 3, dan 4.