Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL 1

NAMA : LUSIANA RAHAYU


NIM : 857230273

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
Diketahui p = 5 membagi habis 21 dan q = 5 suatu
bilangan prima.
a. Buatlah pernyataan biimplikasi menggunakan
1 kedua pernyataan tersebut, 20 Modul 1
b. Tentukanlah nilai kebenarannya.
c. Syarat apa yang dibutuhkan agar biimplikasi
tersebut dapat ditentukan nilai kebenarannya
Buatlah dua buah premis sehingga menjadi sebuah 20
2 Modul 1
argumen yang memenuhi ketentuan modus ponens
Diberikan dua buah himpunan yang saling beririsan
ada berapa operasi yang mungkin dilakukan pada dua
3 himpunan tersebut? 20 Modul 2
A = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑖𝑚𝑎 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10}
B = {𝑥|𝑥 ∈ 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙 𝑘𝑢𝑟𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑎𝑟𝑖 10}
Diketahui suatu fungsi f: R ⟶ R dan fungsi g: R ⟶
R didefinisikan dengan f(x) = x2 + 2x + 1 dan g(x) =
4 x - 2 untuk setiap x Є R. tentukanlah 20 Modul 2
a. (f o g)(x)
b. (g o f)(x)
c. (g o f)(3)
5 Diketahui bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5
a. Buatlah tabel penjumlahan bilangan basis 6
b. Buatlah tabel perkalian bilangan basis 6 20 Modul 3
c. Apakah operasi penjumlahannya bersifat
tertutup?
d. Apakah operasi perkaliannya bersifat tertutup?
JAWABAN
1) Jika p = 5 membagi habis 21 dan q = 5 suatu bilangan prima, maka:
a) Pernyataan biimplikasi dari kedua pernyataan tersebut adalah “5 membagi habis 21
jika dan hanya jika 5 suatu bilangan prima”
b) Nilai kebenaran dari biimplikasi p ⇔ q tersebut adalah salah.
c) Syarat yang dibutuhkan agar biimplikasi tersebut dapat ditentukan nilai kebenarannya
adalah pernyataan p dan q dapat ditentukan nilai kebenarannya, sehingga kita dapat
menentukan nilai kebenaran dari biimplikasi p ⇔ q, yaitu:

2) Premis 1 : Jika Lusi rajin kuliah, maka akan mendapat nilai bagus
Premis 2 : Lusi rajin kuliah
Konklusi : Lusi mendapat nilai bagus

Modus Ponens :
Premis 1 : p ⇒ q
Premis 2 : p
Konklusi : q

3) A = {2,3,5,7}
B = {1,3,5,7,9}
- Irisan A ∩ B = {3,5,7}
- Gabungan A ∪ B = {1,2,3,5,7,9}
- Selisih B – A = {1,9}
- Bagan A ⊂ B = {2,3,5,7}

4) F (x) = x2 = 2x + 1
g (x) = x – 2
a) (fog) (x) = (x – 2)2 + (x – 2) + 1
= x2 – 4x + 4 + 2x – 4 + 1
= x2 – 2x + 1
b) (gof) (x) = (x2 + 2x + 1) – 2
= x2 + 2x – 1
c) (gof) (3) = x2 + 2x – 1
= (3) 2 + 2 (3) – 1
=9+6–1
14
5) Diketahui : Bilangan 0, 1, 2, 3, 4, 5
a) Tabel penjumlahan bilangan basis 6
+ 0 1 2 3 4 5
0 0 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5 6
2 2 3 4 5 6 7
3 3 4 5 6 7 8
4 4 5 6 7 8 9
5 5 6 7 8 9 10

b) Table perkalian bilangan basis 6


x 0 1 2 3 4 5
0 0 0 0 0 0 0
1 0 1 2 3 4 5
2 0 2 4 6 8 10
3 0 3 6 9 12 15
4 0 4 8 12 16 20
5 0 5 10 15 20 25

c) Operasi penjumlahan basis 6 diatas bersifat tertutup artinya bahwa penjumlahan bilangan
bulat basis 6 diatas akan selalu menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dapat dituliskan
bahwa “ untuk setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan bulat”
d) Operasi perkalian bersifat tertutup artinya bahwa pada perkalian bulat basis 6 akan selalu
menghasilkan bilangan bulat juga. Hal ini dapat dituliskan bahwa “untuk setiap bilangan
bulat a dan b, berlaku a x b = c dengan c juga bilangan bukat”.

Anda mungkin juga menyukai