Anda di halaman 1dari 30

 

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN


MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
PADA MATERI PECAHAN SENILAI DALAM PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS IV
(Pendidikan dilakukan di SD Negeri 4 Cicurug, Kecamatan Cicurug Kabupaten
Kabupaten
Sukabumi Tahun Pelajaran 2021/2022)

LAPORAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan dalam Menempuh Ujian Akhir Pada Mata
Kuliah Karya Ilmiah (PDGK 4560)
Program Studi S1-PGSD 

Disusun oleh:

 Nama : Muhammad Randi


 NIM : 836403563

E-mail : Randisout05@gmail.com 
:  Randisout05@gmail.com 

UNIVERSITAS TERBUKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI SRATA 1 PGSD
UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH (UPBJJ) UT-BOGOR
KELOMPOK BELAJAR (POKJAR) CARINGIN
2021.2
 

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan


Menggunakan
Model Pembelajaran Bergambar Dan Bergambar pada Nilai
Pecahan Pada Matematika Kelas IV di SDN 4 Cicurug
Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi  

Oleh;
Muhammad Randi
 NIM: 836403563

ABSTRAK

Hasil belajar menurut Sudjana (1990:22) adalah kemampuan yang


digerakkan oleh siswa kemudian mereka menerima pertemuan belajarnya.
Menurut Ismail et al (Hamzah, 2014: 48) matematika adalah ilmu yang
mengkaji bilangan dan perkiraannya, membicarakan masalah matematika,
 berkenaan dengan jumlah dan ukuran, berkonsentrasi pada hubungan contoh,
 bentuk dan konstruksi, metode berpikir,
berpikir, bermacam-macam kerangka kerja, desain,
dan peralatan.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilatar belakangi oleh rendahnya hasil
 belajar siswa pada mata pelajaran Matematika tentang pecahan senilai dengan
menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture yang sangat mempengaruhi
hasil belajar siswa. Dari hasil penilaian ketuntasan terlihat jelas bahwa hasil belajar
siswa kelas IV mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Pada siklus 1 hasil
 belajar siswa mengalami peningkatan, terdapat 17 siswa yang memperoleh nilai di
 bawah KKM atau 36% % sedangkan siswa s iswa yang memperoleh nilai
nil ai di atas KKM
sebanyak 30 orang atau 64% dengan nilai normal 60, nilai yang paling menonjol
adalah 100 dan paling tidak bernilai adalah 20; pada siklus 2 hasil belajar siswa
 berkembang pesat. Siswa yang mendapat
m endapat nilai
nil ai di bawah KKM sebanyak
s ebanyak 9 siswa
atau 19% sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM sebanyak 38 orang
atau 81% dengan nilai normal 72. Siswa yang mendapatkan Nilai Tertinggi 100 dan
terendah 40.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Matematika, Picture And Picture 

1
 

I.  PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang Masalah
Berdasarkan UU. RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

 Nasional  pasal 3 disebutkan bahwa “Pendidikan  Nasional berfungsi


mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa
yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
 beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
 berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi
jawab”. K eberadaan
serta bertanggung jawab”. eberadaan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Sist em
Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merupakan acuan penting yang harus
dicatat oleh guru, agar tujuan Pendidikan Nasional dapat tercapai sesuai

dengan yang diharapkan.


Terkait dengan undang-undang tersebut tenaga guru merupakan salah
satu komponen utama dalam guruan. Keberadaan dan peran guru sangat
menentukan terhadap keberhasilan proses pembelajaran. Semua pihak tentu
mengakui, bahwa betapa pentingnya peran dan fungsi guru atau tenaga pedidik
dalam Sistem Pendidikan Nasional.
Keberhasilan suatu pembelajaran tergantung pada peran guru dalam
memberikan materi-materi. Hal ini juga tergantung pada pemilihan model
 pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi peserta didik

merupakan kemampuan dan keterampilan seorang guru. Hal ini disadari oleh
asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model pembelajaran akan
 berpengaruh terhadap keberhasilan dan hasil belajar siswa, guru harus
menggunakan model yang tidak hanya menarik, tapi juga dapat memberikan
ruang terhadap peserta didik untuk berkreativitas dan terlibat secara aktif
sepanjang proses pembelajaran, sehingga aspek afektif, kognitif dan
 psikomotor peserta didik dapat berkembang secara
secar a maksimal dan bersamaan
bersama an
tanpa mengalami kesulitan salah satunya.
Matematika di SD merupakan ilmu dasar yang sangat penting sebagai

dasar menguasai ilmu matematis yang diajarkan pada jenjang-jenjang

2
 

 pendidikan selanjutnya. Selain itu, matematika melatih peserta didik untuk


 berpikir logis, berhitung dengan matematika. Tidak hanya itu, matematika juga
melatih peserta didik terampil dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan

dengan kehidupan sehari-hari.


Model pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang digunakan
guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan pembelajaran. Dapat
diartikan pula sebagai cara, contoh maupun pola, yang mempunyai tujuan
menyajikan pesan kepada peserta didik yang harus diketahui, dimengerti,
dipahami, yaitu dengan cara membuat suatu pola atau contoh dengan bahan-
 bahan yang dipilih oleh guru sesuai dengan materi yang diberikan dan kondisi
kondisi
di dalam kelas.
Menyadari dari semua hal tersebut di SDN 4 Cicurug banyak masalah

yang dihadapi peserta didik dalam proses pembelajaran khususnya pada mata
 pelajaran Matematika beberapa faktor penyebab masalah tersebut adalah,
 peserta didik kurang termotivasi dan kurang aktif dalam kegiatan
 pembelajaran, sehingga sulit menguasai materi dan hasil belajar peserta didik
 pun rendah pada mata pelajaran Matematika.
Dari hasil yang diperoleh peserta didik pada tes evaluasi mata pelajaran
Matematika di kelas IV
IV menunjukkan hasil
hasil yang masih rendah dan belum
mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 60, peserta didik yang
mendapatkan nilai kurang dari KKM sebanyak 25 orang peserta didik atau

sekitar 53 %, sedangkan peserta didik yang nilainya lebih


le bih dari KKM sebanyak
22 orang peserta didik atau sekitar 47 %. Maka dari itu penelitian perlu
dilakukan di kelas IV SDN 4 Cicurug, dan dari hasil penelitian tersebut
diharapkan hasil belajar peserta didik dapat meningkat. Untuk menunjang
keberhasilan penelitian tersebut perlu adanya model pembelajaran sebagai
motivasi belajar untuk membantu peserta didik dalam meningkatkan hasil
 belajar khususnya pada mata pelajaran Matematika. Karena dengan
menggunakan model pembelajaran peserta didik dapat berperan aktif dalam
 belajar Matematika di dalam kelas, berkaitan dengan model pembelajaran

3
 

 penulis menggunakan
menggunakan model pembelajaran Picture And Picture sebagai model
 pembelajaran dalam penelitiannya.
1.  Identifikasi Masalah

Berdasarkan hasil praktik pembelajaran supervisor 2


mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dari pembelajar
pembelajaran
an yang
dilaksanakan, dari hasil diskusi dengan supervisor 2 dapat dikemukakan
 beberapa masalah yang terjadi di dalam proses pembelajaran yaitu:
a.  Hasil belajar peserta didik masih rendah, belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar 75%.
 b. Peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.
c.  Dominasi guru terlalu besar
d. Penjelasan guru terlalu monoton.

e.  Media Pembelajaran yang digunakan tidak menarik


f.  Guru tidak menggunakan alat peraga.
g. Guru seharusnya menggunakan Model pembelajaran Picture And Picture  
2.  Analisis Masalah
Melalui diskusi dengan supervisor 2 diketahui beberapa faktor
 penyebab peserta didik kurang menguasai
menguasai materi pembelajaran yaitu:
a.  Hasil belajar peserta didik masih rendah belum mencapai kriteria
ketuntasan belajar 75%.
 b.  Guru dalam penggunaan model pembelajaran belum maksimal. 

3.  Alternatif dan prioritas pemecahan masalah


a.  Meningkatkan pemahaman dan prestasi belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran Picture And Picture 
 b.  Menggunakan model pembelajaran Picture And Picture  untuk
meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa.

B.  Rumusan Masalah


Berdasarkan hasil identifikasi dan analisis masalah yang dilakukan, maka
 penulis merumuskan masalah Penelitian Tindakan Kelas ini adalah:

 Bagaimana Meningkatkan Hasil
Ha sil Belajar Siswa Dengan Mengguna
Menggunakan
kan

4
 

 Model Pembelajaran Picture And Picture Pada


Pad a Materi Pecahan Senilai
 Dalam Pelajaran Matematika Kelas IV ?  di SDN 4 Cicurug, Kecamatan

Cicurug, Kabupaten Sukabumi Tahun pelajaran 2021/2022.

C.  Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran 


Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan :
1.  Untuk meningkatkan penggunakan model pembelajaran Picture And
Picture  yang dapat
dapat memberikan pengalaman belajar kepada
kepada peserta didik
dengan baik dan mendorong peserta didik untuk berbuat aktif dan kreatif
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. 
2.  Untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada Tema 2 Selalu
Berhemat Energi (mata pelajaran Matematika), khususnya pada materi

 pecahan senilai melalui model pembelajaran Picture And Picture  . 


3.  Sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional. 

D.  Manfaat Penelitian 


1. Bagi Peserta didik
a.  Dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik di kelas IV SDN 4 Cicurg
 pada semester I Tahun Pelajaran 2021/2022.
2021/2022.
 b.  Memberikan bekal kecakapan melalui keterlibatan siswa dalam kegiatan

 penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh


oleh guru
c.  Meningkatkan kemampuan siswa dalam berfikir kritis, menumbuhkan
inisiatif siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat
mengembangkan hubungan interpersonal dalam kerja kelompok.
2.  Bagi Guru
a.  Dapat menambah pengalaman guru dalam memecahkan permasalahan
yang terjadi pada kegiatan pembelajaran.  
 b.  Dapat meningkatkan wawasan guru.
c.  Dapat menggunakan model pembelajaran guna meningkatkan hasil

 belajar peserta didik dalam belajar Matematika.

5
 

d.  Dapat menilai kekuatan dan kelemahan diri sendiri dalam melakukan
 pembelajaran serta melakukan berbagai upaya untuk memperbaiki
kekurangan dalam mengajar.

e.  Dapat meningkatkan kualitas sumber daya guru dalam pembelajaran


Matematika untuk memberikan pengalaman belajar pada peserta didik
dengan mengembangkan proses pembelajaran yang bermutu.
f.  Dapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
 pengetahuan dan keterampilan sendiri.
3. Bagi Sekolah
a.  Diharapkan dapat meningkatkan kualitas sekolah pada setiap bidang
mata pelajaran, khususnya pada mata pelajaran Matematika.
 b.  Dapat meningkatkan kualitas Sumber Daya Guru dalam pembelajaran

yang ada di sekolah SDN 4 Cicurug.


c.  Memberikan landasan bagi kebijakan yang akan diambil guna
meningkatkan mutu hasil belajar.
d.  Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan.
e.  Meningkatkan mutu isi, masukan, proses, dan hasil pendidikan dan
 pembelajaran di sekolah.

II.  KAJIAN PUSTAKA


A.  KONSEP BELAJAR dan HASIL BELAJAR

1.  KONSEP BELAJAR


a.  Hakikat Belajar
Belajar adalah suatu proses dimana suatu organisme berubah
 prilakunya sebagai akibat pengalaman. Dari pengertian belajar tersebut,
terdapat tiga atribut pokok (ciri utama) belajar, yaitu proses, perubahan,
 perilaku, dan pengalaman.Menurut Gagne
Gagne (1985).
1)  Proses
Belajar adalah proses mental dan emosional atau proses berpikir dan
merasakan. Seseorang dikatakan belajar bila pikiran dan perasaannya

aktif. Aktivitas pikiran dan perasaan itu sendiri tidak dapat diamati

6
 

orang lain, akan tetapi terasa oleh yang bersangkutan (orang yang
sedang belajar itu). Guru tidak dapat melihat aktivitas pikiran dan
 perasaan siswa. Yang dapat
da pat diamati guru adalah manifestasinya, yaitu

kegiatan siswa sebagai akibat adanya aktivitas pikiran dan perasaan


 pada diri siswa tersebut.
2)  Perubahan Prilaku
Menurut para ahli psikologi tidak semua perubahan perilaku dapat
digolongkan ke dalam hasil belajar. Perubahan perilaku karena
kematangan (umpamanya seorang anak kecil dapat merangkak, duduk
atau berdiri, lebih banyak disebabkan oleh kematangan daripada oleh
 belajar). Demikian pula perubahan per
perilaku
ilaku yang tidak disadari karena
meminum minuman keras, tidak digolongkan kedalam perubahan

 perilaku hasil belajar. Perubahan perilaku sebagai hasil belajar ialah


 perubahan yang dihasilkan dari pengalaman (interaksi dengan
lingkungan), tempat proses mental dan emosional terjadi.
3)  Pengalaman
Belajar adalah mengalami; dalam arti belajar terjadi di dalam
interaksi antara individu dengan lingkungan, baik lingkungan fisik
maupun lingkungan sosial. Contoh lingkungan fisik ialah : buku, alat
 peraga, dan alam sekitar. Contoh lingkungan sosial antara lain guru,
siswa, pustakawan, dan kepala sekolah.

Lingkungan pembelajaran yang baik ialah lingkungan yang memicu


dan menantang siswa belajar. Guru yang mengajar tanpa menggunakan
alat peraga, apalagi dikelas rendah kurang memicu siswa belajar lebih
l ebih giat.
(Sri Anitah W 2014 hal.1.3)
b.  Ciri-ciri Belajar
Ada enam ciri pembelajaran yang efektif, yaitu:
1)  Siswa menjadi pengkaji yang aktif terhadap lingkungannya melalui
mengobservasi, membandingkan, menemukan kesamaan-kesamaan
dan perbedaan-perbedaan serta membentuk konsep dan generalisasi

 berdasarkan kesamaan-kesamaan yang ditemukan.

7
 

2)  Guru menyediakan materi sebagai fokus berpikir dan berinteraksi


dalam pelajaran.
3)  Aktivitas-aktivitas siswa sepenuhnya didasarkan pada pengkajian.

4)  Guru secara aktif terlibat dalam pemberian arahan dan tuntunan
kepada siswa dalam menganalisis informasi.
5)  Orientasi pembelajaran penguasaan isi pelajaran dan pengembangan
keterampilan berpikir, serta
6)  Guru menggunakan teknik mengajar yang bervariasi sesuai dengan
tujuan dan gaya mengajar guru.menurut Eggen & Kauchak (1998).
c.  Prinsip-Prinsip Belajar
1)  Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan
orang lain, untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif.

2)  Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya.


3)  Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan
langsung pada setiap langkah yang dilakukan pada proses belajar.
4)  Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan
siswa akan membuat proses belajar lebih berarti.
5)  Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila ia diberi
tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya.
(Y.Ratnasari. 2013) .
Hasil belajar merupakan salah satu indikator dari proses belajar.

Hasil belajar adalah perubahan prilaku yang diperoleh siswa setelah


mengalami aktivitas belajar. Menurut Catharina Tri Anni, Psikolgi Belajar  
(Semarang: IKIP Semarang Press, 2004 hal.4.) (M Muhsin. 2015).
2.  HASIL BELAJAR
a.  Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan peristiwa yang bersifat internal
in ternal yang terjadi
di dalam diri seseorang, peristiwa tersebut di mulai dari adanya perubahan
kognitif kemudian berpengaruh pada perilaku, perilaku belajar seseorang
didasarkan pada tingkat pengetahuan terhadap sesuatu yang dipelajari

kemudian dapat diketahui melalui tes.

8
 

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2006:3-4) hasil belajar merupakan


hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Hasil interaksi
itu menyebabkan perubahan perilaku individu yang meliputi ranah kognitif,

afektif dan psikomotorik. Perubahan tingkah laku tersebut diperoleh setelah


siswa menyelesaikan program pembelajarannya melalui interaksi dengan
 berbagai sumber belajar dan lingkungan belajar.
b.  Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama
yaitu faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang datang dari luar diri siswa.
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa meliputi kemampuan yang
dimilikinya motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan
 belajar, ketekunan,
ketekunan, sosial
sosial ekonomi, faktor fisik dan psikis. Sedangkan
Sedangkan faktor

yang berasal dari luar diri siswa meliputi faktor lingkungan, terutama
kualitas pengajaran
B.  MATEMATIKA
1. Pengertian
Matematika diambil dari salah satu kata dalam bahasa latin
"mathemata" yang memiliki arti "sesuatu yang dipelajari". Sedangkan
matematika di dalam bahasa Belanda dikenal dengan sebutan "wiskunde"
yang memiliki arti "ilmu pasti". Jadi secara umum dapat diartikan bahwa
matematika merupakan sebuah ilmu pasti yang berkenaan dengan

 penalaran. Matematika merupakan salah satu ilmu yang mendasari


kehidupan manusia. Dari awal ditemukannya, matematika terus
 berkembang secara dinamis seiring dengan perubahan zaman.
Perkembangannya tidak pernah berhenti karena matematika akan terus
dibutuhkan dalam berbagai sisi kehidupan manusia.
“Matematika adalah ilmu yang memiliki sifat khas
Suwarsono:“Matematika
Suwarsono:
yaitu; objek bersifat abstrak, menggunakan lambang-lambang yang tidak
 banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan proses berpikir yang
aturan-aturan yang ketat.” 
dibatasi oleh aturan-aturan ketat.” 

9
 

Dari penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa matematika


adalah suatu bidang ilmu dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari yang berkaitan dengan simbol-simbol serta proses berpikir yang logis.

2.  Tujuan Pembelajaran Matematika 


Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, dewasa ini telah
 berkembang pesat baik meteri maupun kegunaannya. Mata pelajaran
matematika berfungsi melambangkan kemampuan komunikasi dengan
menggambarkan bilangan-bilangan dan simbol-simbol serta ketajaman
 penalaran yang dapat memberi kejelasan dan menyelesaikan permas
permasalahan
alahan
dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun tujuan dari pembelajaran
dari pembelajaran matematika adalah:
a.  Mempersiapkan peserta didik agar sanggup menghadapi perubahan

keadaan dan pola pikir dalam kehidupan dan dunia selalu berkembang,
dan
 b.  Mempersiapkan peserta didik meggunakan matematika dan pola pikir
matematika dalam kehidupan sehari-hari dan dalam mepelajari berbagai
ilmu pengetahuan.
 Namun secara khusus tujuan kurikuler pembelajaran matematika
mat ematika di
sekolah yang disebutkan dalam kurikulum berbasis kompetensi adalah
sebagai berikut:
a.  Melatih cara berfikir dan bernalar dalam menerik kesimpulan, misalnya

melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi, eksprimen, menunjukkan


kesamaan, perbedaan, konsisten dan ekonsisten.
 b.  Mengembangkan aktivitas kreatif yang melibatkan imajinasi, intuisi dan
 penemuan dengan mengembangkan pemikiran divergen, orisinil, rasa
ingin tahu, mebuat prediksi serta mencoba-coba.
c.  Mengembangkan kemampuan memecahkan masalah.
d.  Mengembangkan kemampuan menyampaikan informasi atau
mengkomunikasikan gagasan antara lain melalui pembicaraan lisan,
catatan gerafik, peta, diagram dalam menjelaskan gagasan.

10
 

Berdasarkan penjelasan tujuan pengajaran di atas dapat dimengerti


 bahwa matematika itu bukan saja dituntut sekedar menghitung, tetapi
 peserta didik juga
juga dituntut agar lebih mampu menghadapi
menghadapi berbagai masalah
masalah

dalam hidup ini. Masalah itu baik mengenai matematika itu sendiri maupun
masalah dalam ilmu lain, serta dituntut suatu disiplin ilmu yang sangat
tinggi, sehingga apabila telah memahami konsep matematika secara
mendasar dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
C.  Model Pembelajaran
1.  Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran merupakan cara/teknik penyajian yang
digunakan guru dalam proses pembelajaran agar tercapai tujuan
 pembelajaran. Dapat diartikan
diartikan pula sebagai cara, contoh maupun
maupun pola, yang

mempunyai tujuan menyajikan pesan kepada peserta didik yang harus


diketahui, dimengerti, dipahami, yaitu dengan cara membuat suatu sesuai
dengan materi yang diberikan dan kondisi di dalam kelas.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model-model
 pembelajaran merupakan kerangka konseptual untuk membantu
mempermudah siswa dalam proses pembelajaran sedangkan strategi lebih
menekankan pada penerapannya di kelas sehingga model-model
 pembelajaran dapat digunakan sebagai acuan pada kegiatan perancangan
kegiatan yang sitematik dalam mengkomunikasikan isi pelajaran kepada

 peserta didik.
2.  .Hakikat Model Pembelajaran
Sebagai seorang guru harus mampu memilih model pembelajaran
yang tepat bagi peserta didik. Karena itu dalam memilih model
 pembelajaran, guru harus memperhatikan keadaan atau kondisi peserta
didik, bahan pelajaran serta sumber-sumber belajar yang ada agar
 penggunaan model pembelajaran dapat diterapkan secara efektif dan
menunjang keberhasilan belajar peserta didik. Seorang guru diharapkan
memiliki motivasi dan semangat pembaharuan dalam proses pembelajaran

yang dijalaninya. 

11
 

Menurut Sardiman A. M. (2004 : 165), guru yang kompeten adalah


guru yang mampu mengelola program belajar-mengajar. Mengelola di sini
memiliki arti yang luas yang menyangkut bagaimana seorang guru mampu

menguasai keterampilan dasar mengajar, seperti membuka dan menutup


 pelajaran, menjelaskan, menvariasi media, bertanya, memberi penguatan,
dan sebagainya, juga bagaimana guru menerapkan strategi, teori belajar dan
 pembelajaran, dan melaksanakan pembelajaran yang kond
kondusif.
usif.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa setiap pendidik harus
memiliki kompetensi adaptif terhadap setiap perkembangan ilmu
 pengetahuan dan kemajuan di bidang pendidikan, baik yang menyangkut
 perbaikan kualitas pembelajaran maupun segala hal yang berkaitan dengan
 peningkatan prestasi
 peningkatan prestasi belajar peserta
belajar peserta didiknya.

3.  Karakteristik Model Pembelajaran


Menurut  Bruce
 Bruce   dan Weil   (1980 dan 1992; 135-136)
mengidentifikasi karakteristik model pembelajaran kedalam aspek-aspek
 berikut:
a.  Sintaks
Suatu model pembelajaran memiliki sintaks atau urutann tahap-
tahap kegiatan belajar yang diistilahkan dengan fase yang
menggambarkan bagaimana model tersebut dalam praktiknya,
misalnya bagaimana memulai pelajaran.

 b.  Sistem sosial


Sistem sosial menggambarkan bentuk kerja sama guru-peserta
didik dalam pembelajaran atau peran-peran guru dan peserta didik,
hubungannya satu sama lain serta jenis-jenis aturan yang diterapkan.
Peran kepemimpinan guru bervariasi dalam satu model ke model
 pembelajaran yang lainnya. Dalam beberapa model pembelajaran,
guru bertindak sebagai pusat kegiatan dan sumber belajar (hal ini
 berlaku pada model yang terstruktur tinggi), namun pada model
 pembelajaran yang terstruktur sedang peran guru dan peserta didik

seimbang.

12
 

c.  Prinsip reaksi


Prinsip reaksi menunjukkan kepada guru bagaimana cara

menghargai atau menilai peserta didik.


d.  Sistem pendukung
Sistem pendukung menggambarkan kondisi-kondisi yang
diperlukan untuk mendukung keterlaksanaan model pembelajaran,
termasuk sarana dan prasarana. Misalnya alat dan bahan, kesiapan
guru, serta kesiapan peserta didik.
e.  Dampak pembelajaran langsung dan iringan
Dampak pembelajaran langsung merupakan hasil belajar yang
dicapai dengan cara mengarahkan pada peserta didik pada tujuan

yang diharapkan sedangkan dampak iringan adalah hasil belajar


lainnya yang
yang dihasilkan oleh suatu proses
proses pembelajaran sebagai
akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langsung oleh
 pembelajar.
4.  Tujuan Penggunaan Model Pembelajaran
Menurut Gagne
Gagne ada
 ada Sembilan tahap pengolahan (proses) kognitif
yang terjadi dalam belajar ,yakni :
a.  Membangkitkan perhatian
 b.  Menjelaskan tujuan belajar

c.  Merangsang ingatan


d.  Menyajikan materi perangsang
e.  Memberi bimbingan belajar
f.  Menampilkan kemampuan
g.  Memberi umpan balik
h.  Menilai kemampuan
i.  Meningkatkan retensi dan transfer.
Sembilan peristiwa pembelajaran ini tidak lain adalah aktivitas-
aktivitas belajar menurut Gagne perlu diterapkan sebagaimana dalam fase-

13
 

fase belajar. Denganpenerapan model ini di harapkan hasil belajar dapat


ditingkatkan dan dipertahankan.
5.  Jenis-jenis Model Pembelajaran

a.  Picture And Picture


Picture and picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi pasangan logis.
Langkah-langkah:
1.  Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai
2.  Menyajikan materi sebagai pengantar
3.  Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan
 berkaitan dengan materi
4.  Guru menunjuk/memanggil peserta didik secara bergantian

memasang gambar-gambar menjadi urutan yang logis


5.  Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran gambar tersebut
6.  Dari alasan/urutan gambar tersebut guru menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
7.  Kesimpulan/rangkuman

1)  Keunggulan 
a)  Materi yang diajarkan lebih terarah.
 b)  Peserta didik lebih cepat menangkap materi ajar karena guru

menunjukkan gambar-gambar mengenai materi yang dipelajari.


c)  Dengan menganalisa gambar, dapat mengembangkan daya nalar
 peserta didik untuk berfikir logis.
d)  Dapat meningkatkan tanggung jawab peserta didik sebab guru
menanyakan alasan peserta didik mengurutkan gambar.
e)  Pembelajaran lebih berkesan sebab peserta didik dapat
mengamati langsung gambar yang telah dipersiapkan oleh guru.
2)  Kelemahan
a)  Sulit menemukan gambar yang bagus dan berkualitas sesuai

kompetensi dari materi yang akan diajarkan.

14
 

 b)  Memerlukan waktu yang lama dalam pembelajarannya.


c)  Jika guru kurang ahli dalam mengelola kelas, ada kekhawatiran
kelas akan kacau dan tidak kondusif.

d)  Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat, biaya yang cukup


memadai.

III.  PELAKSANAAN PENELITIAN

A.  Subjek Penelitian, Tempat dan Waktu Penelitan, Pihak yang Membantu
1.  Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang diambil oleh penulis yaitu peserta didik kelas IV
semester I tahun pelajaran 2021/2022 di SDN 4 Cicurug, Kecamatan
Cicurug, Kabupaten Sukabumi.
Yang menjadi subjek penelitian adalah sebagai berikut:

a.  Tema : 2 ( Selalu Berhemat Energi )


 b.  Mata Pelajaran : Matematika
c.  Topik : Pecahan Senilai

2.  Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Manggis, Kecamatan
Cicurug, Kabupaten Sukabumi Jumlah peserta didik kelas IV SDN 4
Cicurug seluruhnya 47 orang
orang yang terdiri dari 24 orang perempuan d
dan
an 23

laki –  laki.
orang laki – 
 laki.
Tabel 3.1
Observasi dan Prasiklus
 No Hari, Tanggal Uraian Kelas Keterangan
1 Senin, 15-11-2021 Observasi IV
2 Kamis, 18-11-2021 Matematika IV Pra siklus

Tabel 3.2
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

15
 

 No Hari, Tanggal Uraian Kelas Keterangan


1 Selasa, 30-11-2021 Matematika IV Siklus 1
2 Selasa, 07 -12-2021 Matematika IV Siklus 2

Tabel 3.3
Pelaksanaan Laporan
 No Hari, Tanggal Kegiatan Keterangan
1 Sabtu, 27 1.  Identifikasi masalah Konsultasi kepada
 November 2021 2.  Pengajuan judul superviso1
2 Rabu, 1 Desember Pengajuan bab I Konsultasi kepada
2021 superviso1
3 Sabtu, 4 Desember 1.  Perbaikan bab I Konsultasi kepada
2021 2.  Pengajuan bab II superviso1
4 Selasa, 7 Desember 1.  Perbaikan bab II Konsultasi kepada
2021 2.  Pengajuan bab III superviso1
5 Kamis, 9 Desember 1.  Perbaikan bab III Konsultasi kepada
2021 2.  Pengajuan bab IV superviso1
6 Sabtu, 11 1.  Perbaikan bab IV Konsultasi kepada
Desember 2021 2.  Pengajuan bab V superviso1
7 Senin, 13 Perbaikan bab V dan Konsultasi kepada
Desember 2021 Abstrak superviso1
8 Selasa, 14 Bab I-V Lengkap Konsultasi kepada
Desember 2021 superviso1 dan 2
9 Selasa, 14 Penandatanganan
Desember 2021

3.  Pihak yang Membantu


a.  D. Hasanudin, M.Pd. selaku pembimbing PKP/Supervisor 1 sebagai
 pengarah dalam pembuatan laporan
 b.  Armiyati, M.Pd. selaku supervisor 2/Penilai 1 sebagai pengarah dalam
menyusun RPP
c.  Asep Sapyudin, S.Pd.I.MM. selaku Kepala Sekolah SDN 4 Cicurug.
d.  Guru SDN 4 Cicurug selaku teman sejawat yang membantu dalam
 penyusunan laporan
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1.  Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus 1
a.  Rencana Perbaikan Pembelajaran

16
 

Perencanaan pada siklus ini adalah menyusun


m enyusun Rencana Perbaikan
Pembelajaran dengan menentukan langkah yang akan ditempuh dengan
menggunakan model pembelajaran Picture And Picture  dan media

 pembelajaran yang akan digunakan. Selain itu peneliti menyusun


instrumen observasi dan soal tes yang akan dikerjakan peserta didik.
b.  Pelaksanaan
1)  Memberikan motivasi kepada peserta didik, menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
2)  Guru memberikan pertanyaan tentang pecahan yang memiliki nilai
yang sama dengen pecahan tersebut, guru menjelaskan pecahan
senilai dan cara menghitungnya, guru dan peserta didik melakukan
tanya jawab tentang pecahan senilai.

3)  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang sudah


dipelajari, peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan oleh
guru.
c.  Pengumpulan Data
Pada siklus 1 sudah tampak adanya motivasi yang sudah bagus
 pada peserta didik dan hasil belajar peserta didik sudah meningkat
tetapi belum mencapai 75%.
d.  Refleksi
a.  Kekuatan

1)  Peserta didik sangat termotivasi.


2)  Kegiatan awal sudah sesuai skenario.
3)  Model pembelajaran Picture And Picture sudah menarik.
 b.  Kelemahan
1)  Pada perencanaan sudah menggunakan media pembelajaran yang
cukup bagus tetapi kurang jelas.
2)  Berdasarkan hasil observasi dan temuan data mengenai
 pemahaman peserta didik tentang menentukan lama waktu ssuatu
uatu
kejadian berlangsung baru mencapai 64% maka peneliti sebagai

17
 

 praktisi, berkolaborasi dengan observer untuk merefleksi


tindakan yang harus diperbaiki di siklus selanjutnya (siklus 2).
2.  Prosedur Perbaikan Pembelajaran Siklus 2

a.  Rencana Perbaikan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran Matematika di kelas IV pada materi
 pecahan senilai, melalui bimbingan peserta didik dapat lebih
meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam proses belajar melalui
model pembelajaran Picture And Picture.
b.  Pelaksanaan
1)  Memberikan motivasi kepada peserta didik, menyampaikan
kompetensi yang akan dicapai.
2)  Guru memberikan pertanyaan tentang menghitung pecahan

senilai, guru menunjukkan beberapa contoh soal cerita yang


 berkaitan dengan pecahan senilai, guru menjelaskan pecahan
senilai, guru
guru dan peserta didik
didik melakukan
melakukan cara menentukan
 persamaan pecahan.
3)  Guru dan peserta didik menyimpulkan materi yang sudah
dipelajari, peserta didik mengerjakan evaluasi yang diberikan
oleh guru.
2.  Pengumpulan Data 
Berdasarkan pengamatan observer, pada siklus 2 pada kegiatan

awal guru mampu membangkitkan motivasi belajar peserta didik.


Desain pembelajaran model pembelajaran Picture And Picture sudah
 baik dan menarik. Pada kegiatan pelaksanaan model pembelajaran
Picture And Picture, guru mampu mengarahkan peserta didik untuk
menjawab pertanyaan yang diberikan.
3.  Refleksi.
Dari hasil observasi di siklus II ini, guru merefleksi bahwa
kegiatan pembelajaran berjalan sesuai dengan skenario, pada
 perencanaan sudah menggunakan media pembelajar
pembelajaran
an yang menarik

dan hasil belajar sudah mencapai 81%.

18
 

C. Teknis Analisis Data


1.  Teknik Pengolahan Data
a.  Sumber Data

Jenis data yang akan dikumpulkan adalah data kuantitatif dan


kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai formatif peserta didik dalam
 pembelajaran. Sedang data kualitatif berupa catatan anekdot perilaku
 peserta didik selama kegiatan pembelajarann berlangsung.
Alat pengumpulan data yang digunakan adalah tes formatif
kompetensi dasar “Menjelaskan pecahan senilai 
senilai d
dengan
engan gambar dan model
konkret.”” untuk mengukur tingkat pemahaman materi, catatan anekdot
konkret.
untuk mengukur tingkat keaktifan dan motivasi peserta didik, dan lembar
 pengamatan untuk mengukur
mengukur proses kegiatan belajar mengajar.

Untuk mengumpulkan data tentang tingkat pemahaman peserta


didik terhadap materi pembelajaran, penulis mengumpulkan data tentang
keaktifan peserta didik menggunakan lembar observasi sebagai berikut.

b.  Analisis Data


Analisis data dilakukan secara bertahap, yaitu: tahap
t ahap pertama adalah
menyeleksi data dan mengelompokkan. Kedua dengan memaparkan atau
mendeskripsikan data, dan terakhir menyimpulkan atau memberi makna.
Pada tahap pertama, data diseleksi dan dikelompokkan mana yang nilai
hasil belajarnya tetap, naik atau turun. Kemudian data diorganisasikan
sesuai dengan hipotesis atau pertanyaan penelitian yang ingin dicari
 jawabannya. Tahap kedua, data yang sudah terorganisasi ini
dideskripsikan agar data tersebut bermakna, baik dalam bentuk narasi,
grafik maupun tabel. Akhirnya, berdasarkan paparan atau deskripsi yang
telah dibuat dapat disimpulkan dalam bentuk pernyataan singkat.
Pengumpulan data dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan
 penelitian pada saat proses kegiatan belajar mengajar sedang dilakukan.
Pelaku pengumpulan data adalah peneliti dan supervisor 2 yang berperan
sebagai observator.

19
 

Peneliti mengumpulkan data yang berhubungan dengan hasil post


tes dan supervisor 2 mengumpulkan data yang berhubungan dengan
 perilaku guru dan peserta didik pada saat pembelajaran. Instrumen yang

digunakan untuk pengumpulan data adalah lembar observasi dan lembar


evaluasi. Hasil pengamatan diperoleh dari pengamatan terhadap perilaku
guru dan peserta didik, sedangkan hasil post tes diperoleh dari analisis
lembar evaluasi.
Data hasil pelaksanaan siklus I penulis kumpulkan setelah selesai
 pembelajaran, penulis menganalisis hasil tes evaluasidan diperoleh data
kelemahan-kelemahan peserta didik yaitu :
1.  Peserta didik kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
2.  Hasil belajar peserta didik masih
mas ih belum mencapai 75%.

Dari hasil pengamatan dalam pelaksanaan pembelajaran siklus 2


diperoleh data sebagai berikut:
1.  Peserta didik terlihat aktif dalam pembelajaran.
2.  Peserta didik sudah termotivasi dalam mengikuti pelajaran.
3.  Pendidik melaksanakan pembelajaran sesuai dengan skenario
 pembelajaran.
4.  Hasil belajar peserta didik sudah meningkat menjadi 81%.

IV.  HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.  Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


2.  Siklus 1
Penelitian ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 30 November
2021. Pada tahap ini penulis awali dengan menyusun skenario
 pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, sumber yang diperlukan
dengan mengunakan model Picture And Picture . Perbaikan pelaksanaan
 pembelajaran ini untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik persiklus

20
 

3.  Siklus 2
Penelitian ini dilaksanakan pada hari selasa tanggal 9 November
2021. Pada tahap ini penulis awali dengan menyusun skenario

 pembelajaran, menyiapkan materi pembelajaran, sumber yang diperlukan


dengan mengunakan model Picture And Picture. Perbaikan ini dilakukan
untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik pada siklus 1.
Untuk memperjelas hasi; penelitian keseluruhan pada Siklus 1 dan
Siklus 2 penulis sajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 4.7
Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik
Siklus 1, dan Siklus 2
Mata Pelajaran Matematika

 No Nama Peserta didik Aktif Tidak Aktif Ket


Siklus Siklus Siklus Siklus
1 2 1 2
1 Aditya Faturahman ✓  ✓ 
2 Amirah Salsabila ✓  ✓ 
3 Amirul Al Haqi ✓  ✓ 
4 Arda Kawani Putra ✓  ✓ 
5 Bilqis Mutiara Effendi ✓  ✓ 
6 Cinta Fianka Pratama ✓  ✓ 
7 Dalva Alviani Putri ✓  ✓ 
8 Denia Zahrawani ✓  ✓ 
9 Dewi Yohana Al Salim ✓  ✓ 
10 Diandra Imam Nugraha ✓  ✓ 

11 Haidar Hasna ✓  ✓ 
12 M. Jf Burhanudin ✓  ✓ 
13 M. Revan Dilan Febrian ✓  ✓ 
14 M. Samsul Abdillah ✓  ✓ 
15 Meyda Rahma Al Fitriyan ✓  ✓ 
16 Muhamad Akmal Ramli ✓  ✓ 
17 Muhamad Imam Supandi ✓  ✓ 
18 Muhammad
Muhammad Al Ayubi ✓  ✓ 
19 Muhammad Alief Wijaya ✓  ✓ 
20 Muhammad Amryl ✓  ✓ 
21 Muhammad
Muhammad Radithya ✓  ✓ 
22 Muhammad Rama Septian ✓  ✓ 
23 Muhammad Rezky ✓  ✓ 

24 Nayla Rizkia Nanda ✓  ✓ 

21
 

25 Raina Dewi Raspati ✓  ✓ 


26 Rendy Oktavian Nurahman ✓  ✓ 
27 Rizky Mahardika ✓  ✓ 
28 Salma Azahra ✓  ✓ 
✓ ✓
29 Salsabila Oktaviani Putri
30 Salwa Qolbi Nurun Nada ✓  ✓   
31 Siti Sahla Kamila ✓  ✓ 
32 Siti Sahla Qeita Almira ✓  ✓ 
33 Siti Salma Nur Syabani ✓  ✓ 
34 Syafira Hana Lestari ✓  ✓ 
35 Syahdan Khoerul Mizan ✓  ✓ 
36 Syalma Azilla ✓  ✓ 
37 Tira Yunita ✓  ✓ 
38 Ubay Alfadilah Alwini ✓ 
39 Vina Nurmaulida ✓  ✓ 
40 Vino Dwi Andika ✓  ✓ 
41 Wulan Ramadani ✓  ✓ 
✓  ✓ 
42 Yalpizha Alkarim
43 Yuda Rachmat Sya'ban ✓  ✓ 
44 Zalsabila Aprielya ✓  ✓ 
45 Zulfa Aurella ✓  ✓ 
46 Tasha Negara ✓  ✓ 
47 Wizi Widiana Saputri ✓  ✓ 
Jumlah 15 36 32 11
Orang Orang Orang Orang
Presentase (%) 32% 77% 68% 23%

Berdasarkan dari hasil tabel 4.7 dan hasil diskusi dengan supervisor
2, keaktifan peserta didik meningkat secara bertahap disetiap siklusnya.

Pada siklus 1 peserta didik


didik yang aktif sebanyak 15 orang atau 32%, terjadi
 peningkatan pada siklus 2 menjadi 36 orang
orang atau 77%. Sedangkan peserta
didik pada siklus 1 yang tidak aktif sebanyak 32 orang atau 68%, terjadi
 penurunan pada siklus 2 menjadi 11 orang atau 23%.

Grafik 4.5
Rekapitulasi Keaktifan Peserta Didik
Siklus 1, dan Siklus 2
Mata Pelajaran Matematika

Grafik Hasil Aktifitas Peserta Didik siklus 2

22
 

100%

80%

60% Siklus 1

40% Siklus 2

20%

0%
Aktif Tidak Aktif  

Tabel 4.8 
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik
Siklus 1, Siklus 2

Mata Pelajaran Matematika


 No Nama Peserta Didik Siklus 1 Siklus 2 Keterangan
1 Aditya Faturahman 80 100 Meningkat
2 Amirah Salsabila 60 60
3 Amirul Al Haqi 80 80
4 Arda Kawani Putra 40 60 Meningkat
5 Bilqis Mutiara Effendi 60 60 Meningkat
6 Cinta Fianka Pratama 60 60
7 Dalva Alviani Putri 100 100
8 Denia Zahrawani 40 40
9 Dewi Yohana Al Salim 40 80 Meningkat
10 Diandra Imam Nugraha 40 40
11 Haidar Hasna 40 80 Meningkat
12 M. Jf Burhanudin 60 60
13 M. Revan Dilan Febrian 80 80 Meningkat
14 M. Samsul Abdillah 80 100 Meningkat
15 Meyda Rahma Al Fitriyan 20 40 Meningkat
16 Muhamad Akmal Ramli 40 80 Meningkat
17 Muhamad Imam Supandi 40 40
18 Muhammad Al Ayubi 40 40
19 Muhammad Alief Wijaya 60 60
20 Muhammad Amryl Alamsyah 100 100
21 Muhammad Radithya 60 60
22 Muhammad Rama Septian 60 80 Meningkat
23 Muhammad Rezky Ramadhan 40 80 Meningkat
24 Nayla Rizkia Nanda 60 80 Meningkat

23
 

25 Raina Dewi Raspati 100 100


26 Rendy Oktavian Nurahman 40 80 Meningkat
27 Rizky Mahardika 40 40
28 Salma Azahra 80 80

29 Salsabila Oktaviani Putri 40 60 Meningkat


30 Salwa Qolbi Nurun Nada 80 100 Meningkat
31 Siti Sahla Kamila 20 20
32 Siti Sahla Qeita Almira 20 60 Meningkat
33 Siti Salma Nur Syabani 60 80 Meningkat
34 Syafira Hana Lestari 80 80
35 Syahdan Khoerul Mizan 20 40 Meningkat
36 Syalma Azilla 100 100
37 Tira Yunita 80 80
38 Ubay Alfadilah Alwini 60 80 Meningkat
39 Vina Nurmaulida 80 100 Meningkat
40 Vino Dwi Andika 60 80 Meningkat
41 Wulan Ramadani 80 100 Meningkat

42 Yalpizha Alkarim 100 100


43 Yuda Rachmat Sya'ban 80 80
44 Zalsabila Aprielya 40 80 Meningkat
45 Zulfa Aurella 20 40 Meningkat
46 Tasha Negara 60 60
47 Wizi Widiana Saputri 60 60
Jumlah 2800 3320 Meningkat
Rata-rata 60 71 Meningkat
Tertinggi 100 100
Terendah 20 40 Meningkat
KKM 60 60
Niiai di bawah KKM 32 orang 9 orang
Nilai di atas KKM 15 orang 38 orang

Data tersebut kemudian di analisis dengan menggunakan tabel


sebagai berikut:

24
 

Grafik 4.6
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik
Siklus 1, dan Siklus 2

Mata Pelajaran Matematika

100%

50%

0%
DiBawah KKM Diatas KKM

Siklus 1 Siklus 2

 
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1.  Pembahasan Siklus 1
Perbaikan yang terjadi pada siklus 1 adalah pendidik sudah tidak
mendominasi di dalam proses pembelajaran, tetapi melibatkan peserta didik
yang diberikan oleh guru melalui model pembelajaran Picture And Picture.
Picture And Picture adalah suatu metode belajar yang menggunakan
gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi pasangan logis.
Hasil refleksi dan pengamatan perbaikan pembelajaran pada siklus
1, menunjukkan adanya peningkatan nilai dari hasil belajar peserta
pes erta didik ke

arah keberhasilan walaupun masih ada hasil belajar peserta didik yang
 belum mencapai KKM yang ditentukan (60). Hal ini karena faktor
kurangnya keberanian dan motivasi peserta didik.
Dengan penggunaan model pembelajaran Picture And Picture yang
dikemas secara lebih menarik diharapkan keberanian, motivasi dan hasil
 belajar peserta didik lebih meningkat pada perbaikan pembelajaran
selanjutnya (siklus 2)
2.  Pembahasan Siklus 2
Dari hasil pengamatan proses perbaikan pembelajaran pada siklus 2

terlihat adanya peningkatan dalam hasil belajar peserta didik secara

25
 

signifikan. Karena pendidik memfokuskan pada peserta didik yang belum


menguasai cara untuk menyampaikan materi melalui model pembelajaran
Picture And Picture. Model pembelajaran Picture And Picture   dikemas

secara menarik sehingga dapat mengaktifkan peserta didik dalam proses


 pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas maka penulis menyimpulkan bahwa Fungsi
matematika adalah sebagai media atau sarana peserta
pes erta didik dalam mencapai
kompetensi. Dengan mempelajari materi matematika diharapkan peserta
didik akan dapat menguasai seperangkat kompetensi yang telah ditetapkan.
Oleh karena itu, penguasaan materi matematika bukanlah tujuan akhir dari
 pembelajaran matematika, akan tetapi penguasaan materi matematika
hanyalah jalan mencapai penguasaan kompetensi. Fungsi lain mata

 pelajaran matematika adalah sebagai: alat, pola pikir, dan ilmu atau
 pengetahuan. Ketiga fungsi matematika tersebut hendaknya dijadikan acuan
dalam pembelajaran matematika sekolah.
Perbaikan pembelajaran siklus 2 ini dipandang sudah cukup karena
kemampuan peserta didik dalam menyelesaikan soal evaluasi tentang sudut
melalui model pembelajaran Picture And Picture  semakin baik dan
meningkat. Hasil rata-rata pada siklus 1 mencapai rata-rata 60 dengan
keberhasilan peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM sebesar 64%.
Sedangkan rata-rata pada siklus 2 adalah 72 dengan keberhasilan peserta

didik yang mendapat nilai di atas KKM 81% dan tidak perlu memperbaiki
 pada siklus berikutnya karena model pembelajaran Picture And Picture 
dapat Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik pada Tema 2 Selalu Hemat
Energi (Mata Pelajaran Matematika) Pada Materi Pecahan Senilai, Kelas
IV di SDN 4 Cicurug Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi Tahun
Pelajaran 2021/2022 sudah dikatakan Berhasil.

V.  SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT


A.  Simpulan

1.  Simpulan Umum

26
 

Berdasarkan hasil praktik pembelajaran yang dilaksanakan di SDN 4


Cicurug penulis mengidentifikasi kekurangan dan kelemahan dari
 pembelajaran yang dilaksanakan, dari hasil diskusi dengan supervisor 2

dapat dikemukakan beberapa masalah yang terjadi di dalam proses


 pembelajaran yaitu: Hasil belajar peserta didik masih rendah, belum
mencapai 75%, peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran, kurangnya
kurangnya
motivasi terhadap peserta didik, penjelasan guru terlalu monoton, guru tidak
menggunakan alat peraga, guru seharusnya menggunakan model
 pembelajaran Picture And Picture.
Model pembelajaran Picture And Picture terbukti dapat meningkatkan
hasil belajar peserta didik. Hal ini terbukti dari pembelajaran awal (pra
siklus) 54,00 dengan keberhasilan peserta didik yang mendapat nilai di atas

KKM sebesar 53%, pada siklus 1 mencapai rata  –   rata 60,00 dengan
keberhasilan peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM sebesar 64%.
Sedangkan ratarata pada siklus 2 adalah 72,00 dengan keberhasilan peserta
didik yang mendapat nilai di atas KKM 75% atau bisa dikatakan bahwa
 pada siklus 2 ini keberhasilan peserta didik mencapai 81 %.
2.  Simpulan Khusus
Berdasarkan dari hasil penelitian dan diskusi dengan supervisor 2,
keaktifan peserta didik meningkat secara bertahap disetiap siklusnya. Pada
siklus 1 peserta didik yang aktif sebanyak 15 orang atau 32%, terjadi

 peningkatan pada siklus 2 menjadi 36 orang atau 77%. Sedangkan peserta


didik pada siklus 1 yang tidak aktif sebanyak 32 orang atau 68%, terjadi
 penurunan pada siklus 2 menjadi 11 orang atau 23%.
Berdasarkan hasil evaluasi yang dilaksanakan, bahwa hasil belajar
 peserta didik di kelas IV sudah
s udah meningkat disetiap siklusnya. Pada siklus 1
hasil belajar peserta didik sudah meningkat, peserta didik yang mendapat nilai
di bawah KKM ada 17 orang atau 36 % sedangkan peserta didik yang
mendapat nilai di atas KKM ada 30 orang atau 64% dengan mencapai rata-
rata 60,00, nilai tertingginya adalah 100 dan nilai terendahnnya adalah 20;

 pada siklus 2 hasil belajar peserta didik meningkat dengan


dengan pesat. peserta
peserta didik

27
 

yang mendapat nilai di bawah KKM ada 9 orang atau 19% sedangkan peserta
didik yang mendapat nilai di atas KKM ada 38 orang atau 81% dengan
mencapai rata-rata 72,00. Nilai tertingginya 100 dan nilai terendah 40.

B.  Saran dan Tindak Lanjut


Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa hal yang sebaiknya
dilakukan oleh pendidik guna meningkatkan hasil belajar peserta didik dalam
mata pelajaran Matematika, antara lain:
1.  Pendidik hendaknya harus bisa memilih model pembelajaran yang tepat
dan sesuai dengan materi pembelajaran dan karakteristik peserta didik.
2.  Untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pelajaran
Matematika hendaknya pendidik menggunakan model pembelajaran

dengan langkah-langkah yang telah di tentukan.


3.  Pendidik harus terus berinteraksi dengan peserta didik selama proses KBM
 berlangsung sehingga peserta didik terlibat aktif dalam proses
 pembelajaran dan tercipta komunikasi yang harmonis di dalam
dalam kelas;
4.  Selama pelaksanaan KBM berlangsung Pendidik harus memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk terlibat aktif dalam Pembelajaran.

28
 

DAFTAR PUSTAKA

Andayani,dkk(2009), Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP),Universitas

Terbuka, Jakarta.
Anggoro, M. Toha., dkk. (2012). Metode Penelitian. Jakarta. Universitas Terbuka
Hayati Mala, (2013),
(2013), Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta. Universitas Terbuka
Terbuka
http://belajarpsikologi.com/pengertian-model-pembelajaran/
https://www.zonareferensi.com/pengertian-hasil-belajar/
https://www.kajianpustaka.com/2014/04/pembelajaran-matematika.html
http://himitshu-qalbu.blogspot.co.id/2010/12/pembelajaranmatematika.html
http://ichaledutech.blogspot.com/2013/03/pengertian-belajar-
 pengertian.html/?m=1

https://id.scribd.com/doc/44882666/Tujuan-Pembelajaran-Matematika-Sd
http://iniwebhamdanhamdan.wordpress.com/2012/05/10/pengertiannumberhead-
together-nht/
http://jaul.heck.in/model-pembelajaran-talking-stick.xhtml
https://ngopigaul.id/edukasi/6-manfaat-belajar-matematika-dalam-kehidupan-
sehari-hari/
http://panduanguru.com/model-model-pembelajaran-pengertiannya/
http://panduanguru.com/tag/ciri-cirimodelpembelajaran/
https://rita16site.wordpress.com/2016/09/30/peran-fungsi-tujuan-dan-manfaat-

 pembelajaran-matematika/
https://www.kompasiana.com/rohilah1606/59c0d34f5a676f3c432e78b2/kelebihan
-dan-kekurangan-model-pembelajaran-picture-and-picture
http://www.pendidikanekonomi.com/2013/04/model-pembelajaran-numbered-
heads.html
http://fatkhan.web.id/model-pembelajaran-examples-non-examples/

29

Anda mungkin juga menyukai