Anda di halaman 1dari 27

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

KELILING PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG DENGAN MODEL


PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE
DI KELAS III SD NEGERI 07 KOTO BESAR
TAHUN PELAJARAN 2018 / 2019

Oleh :
Nama Mahasiswa
NIM mahasiswa
Email: ...@gmail.com

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UNIT PROGRAM BELAJAR JARAK JAUH UNIVERSITAS TERBUKA,
PADANG

ABSTRAK

Latar belakang masalah dalam penelitian ini yaitu hasil belajar siswa pada mata
pelajaran matematika masih rendah dibawah KKM ( KKM = 75 ) khususnya pada materi
Keliling Persegi Dan Persegi Panjang. Dengan digunakannya Model Pembelajaran
Picture and Picture diharapkan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa pada materi
Keliling Persegi dan persegi panjang di kelas III SD N 07 Koto Besar. Tujuan penelitian
perbaikan pembelajarannya adalah untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam
membagi bilangan melalui Model Pembelajaran Picture and Picture di Kelas III SD N
07 Koto Besar Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu
pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture dapat
meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembagian bilangan. Peningkatan hasil
belajar dapat dilihat dari hasil persentase ketuntasan belajar siswa. Dari data awal rata
– rata 54,25 (40%), pada siklus I rata-rata kelas 63,75 (60%), dan siklus II menjadi
78,75 (90%).

Kata kunci: hasil belajar, model pembelaajaran picture and picture

0
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia. Pendidikan tidak
diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun memerlukan suatu proses
pembelajaran sehingga menimbulkan hasil atau efek yang sesuai dengan proses
yang telah dilalui. Belajar merupakan hal yang sangat mendasar yang tidak bisa
lepas dari kehidupan semua orang. Pendidikan juga mempunyai peran penting
dalam sumber daya manusia (SDM). Melalui pendidikan diharapkan dapat
menghasilkan manusia yang berkualitas, memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
bermanfaat bagi kehidupannya.
Pembelajaran di SD dilaksanakan untuk membekali kemampuan dasar siswa
SD. Anak – anak usia Sekolah Dasar adalah anak – anak yang potensial. Mereka
selalu ingin tahu hal – hal baru, suka berimajinasi, aktif dan kreatif. Untuk
mengembangkan potensinya itu mereka membutuhkan sarana yang tepat. Salah
satunya dengan Model Pembelajaran Picture and Picture dalam pembelajaran
matematika dengan materi Keliling Persegi Dan Persegi Panjang di kelas III SD N
07 Koto Besar.
Model Pembelajaran Picture and Picture yang dipilih dan digunakan harus
sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan juga harus sesuai dengan tingkat
perkembangan siswa. Dengan model ini diharapkan dapat memotivasi siswa kelas
3 untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Siswa dapat lebih memahami konsep
Keliling Persegi Dan Persegi Panjang dalam pembelajaran matematika melalui
media sebagai alat bantu pembelajaran, siswa akan tergali potensinya untuk
mengembangkan kreatifitas, emosional dan kemandirian. Melalui proses
pembelajaran yang terus – menerus dan bertahap dapat mensosialisasilkan Model
Pembelajaran Picture and Picture sehingga siswa tidak mengalami kebosanan.
Siswa akan terpacu untuk mengembangkan dasar seperti bahasa, kognitif, fisik
motorik dan juga seni.
Matematika sebagai suatu mata pelajaran disekolah dinilai cukup memegang
peran penting, karena metematika merupakan suatu sarana berpikir untuk
mengkaji sesuatu secara logis, dan sistematis. Oleh sebab itu seharusnya
matematika dapat dikuasai sedini mungkin oleh para siswa SD. Namun faktanya

1
dilapangan masih banyak anak yang belum menguasai matematika. Kebanyakan
dari mereka menganggap bahwa matematika sulit dipelajari, tidak menyenangkan,
membosankan serta siswa malu dan takut salah kalau bertanya dan sebagainya.
Anggapan tersebut menyebabkan mereka semakin takut untuk belajar matematika,
sehingga mengakibatkan hasil belajar matematika mereka menjadi rendah.
Permasalahan tersebut dapat berpengaruh terhadap kualitas pembelajaran di
kelas. Dari hasil pengamatan pembelajaran selama ini khususnya pada mata
pelajaran matematika di kelas III SD Negeri 07 Koto Besar. Hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika masih rendah dibawah KKM ( KKM = 75 )
khususnya pada materi Keliling Persegi Dan Persegi Panjang. Hal tersebut
disebabkan karena belum tepatnya model pembelajaran yang dipakai guru,
selama ini masih terpaut ke guru (teacher centered). Guru lebih banyak
menggunakan metode ceramah, belum mengoptimalkan benda – benda di sekitar
sebagai media pembelajaran. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya
ketersediaan media penunjang pembelajaran di kelas serta kurangnya persiapan
dan kreatifitas guru dalam mengolah pembelajaran.
Oleh karena itu agar pembelajaran berhasil ,maka guru dituntut untuk lebih
kreatif dalam mengelola kelas sehingga pelajaran apapun yang kita sampaikan,
siswa akan menyukainya. Sehingga pengunaan media yang disenangi anak,
misalnya gambar. Dapat menarik minat dan meningkatkan hasil belajar khususnya
materi yang terkait dan sesuai. Dengan digunakannya Model Pembelajaran
Picture and Picture diharapkan dapat meningkatkan Hasil belajar siswa pada
materi Keliling Persegi dan persegi panjang di kelas III SD N 07 Koto Besar
Tahun Pelajaran 2018 / 2019.

B. Rumusan Masalah
Apakah penggunaan Model Pembelajaran Picture and Picture dapat
meningkatkan Hasil Belajar siswa pada materi keling persegi dan persegi panjang
di kelas 3 SD N 07 Koto Besar Tahun Pelajaran 2018 / 2019.

2
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Untuk meningkatkan Hasil Belajar siswa dalam membagi bilangan melalui
Model Pembelajaran Picture and Picture di Kelas III SD N 07 Koto Besar Tahun
Pelajaran 2018 / 2019

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Agar materi Keliling persegi dan persegi panjang dapat dipahami
dengan mudah serta mengubah persepsi siswa bahwa pembelajaran
matematika bukan suatu hal yang membosankan dan menakutkan, tetapi
suatu yang sangat menyenangkan.
2. Bagi guru
membantu guru menyampaikan pembelajaran kepada siswa
3. Bagi sekolah
Hasil perbaikan pembelajaran ini dapat bermanfaat untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran sekaligus meningkatkan mutu pendidikan dan
penyelenggaraan pendidikan serta membangun institusi sekolah sebagai
sekolah yang memiliki keunggulan dalam inovasi pembelajaran dan mutu
kelulusannya.

KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pemantapan Kemampuan Provesional
Belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu dalam bentuk tingkah
laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan dinyatakan dalam
seluruh aspek tingkah laku.
Menurut Gagne dalam kutipan Martinis Yamin belajar merupakan
kegiatan yang kompleks, dimana setelah belajar tidak hanya memilki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai akan tetapi siswa harus mampu
beradaptasi dengan lingkungan dan mengembangkan pemikiranya karena
belajar proses kognitif, Martinis Yamin(2007:106). Selain itu belajar Menurut

3
Watsot dalam kutipan Asri Budiningsih adalah proses interaksi antara
stimulus dan respon , namun stimulus dan respon yang dimaksud harus
berbentuk tingkah laku yang dapat diamati dan dapat diukur (Asri
Budiningsih 2005:22). Sedangkan menurut ( Nana Sudjana 2008:28) definisi
belajar adalah proses yang diarahkan kepada tujuan, proses berbuat melalui
berbagai pengalaman. Belajar adalah proses melihat, mengamati, memahami
sesuatu.
Dari beberapa definisi belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar
adalah suatu kegiatan interaksi antar individu untuk memperoleh perubahan
kemampuan, perubahan tingkah laku yang didapat dari pengalaman dan akan
bertahan lama.
2. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar merupakan tolak ukur untuk melihat keberhasilan siswa
dalam menguasai materi pelajaran yang disampaikan selama pembelajaran,
hal ini akan ditentukan dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada siswa
setelah proses pembelajaran berakhir. Sebagaimana hal yang dikemukakan
oleh Oemar ( Dalam Http://mister chand89. Blogspot.com/2013/03) bahwa
“Hasil belajar adalah tingkah laku yang timbul, misalnya dari tidak tahu
menjadi tahu, timbulnya pertanyaan baru, perubahan dalam tahap kebiasaan,
keterampilan, kesanggupan menghargai, perkembangan sifat sosial,
emosional dan perubahan jasmani”. Hal serupa juga diungkapkan oleh
Purwanto (1996:18) bahwa “Hasil belajar siswa dapat ditinjau dari beberapa
hasil kognitif yaitu kemampuan siswa dalam pengetahuan (ingatan),
pemahaman, penerapan (aplikasi), analisis, sintesis, dan evaluasi”.
Jadi hasil belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam
mengingat pelajaran yang telah disampaikan selama pembelajaran dan
bagaimana siswa tersebut bisa menerapkannya serta mampu memecahkan
masalah yang timbul sesuai dengan apa yang telah dipelajarinya.
3. Media Pembelajaran
a. Pengertian media
Istilah media mula – mula dikenal dengan alat peraga, kemudian
dikenal dengan istilah audio visual (alat bantu pandang/dengar). Selanjutnya

4
disebut instructional materials (materi pembelajaran), dan kini istilah yang
lazim digunakan dalam dunia pendidikan nasional adalah instructional media
(media pendidikan atau media pembelajaran). Dalam perkembangannya,
sekarang muncul istilah e-Learning. Huruf “e” merupakan singkatan dari
elektronik. Artinya media pembelajaran berupa alat elektronik, meliputi CD
multimedia interaktif sebagai bahan ajar offline dan web sebagai bahan ajar
online.
Menurut Asosiasi Pendidikan Nasional (dalam Arief, 2007:7) “media
adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual dan
peralatannya”. Media hendaknya dapat dimanipulasi, dilihat, didengar ,dan
dibaca. Sedangkan menurut Rossi dan Breidle (dalam Wina, 2006:163)
“media pembelajaran adalah seluruh alat dan bahan yang dapat dipakai untuk
mencapai tujuan pendidikan seperti radio, televisi, koran, majalah, dan
sebagainya”.
Oleh karena itu proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan
berlangsung dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi
yang cukup penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa
media komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses
komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media
pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
media pengajaran dalah segala jenis sarana pengajaran yang digunakan
sebagai perantara dalam proses belajar mengajar untuk pencapaian tujuan
pembelajaran.
Media pembelajaran mempunyai arti tersendiri dalam proses belajar
mengajar (PBM), yakni untuk mewujudkan situasi yang kondusif sehingga
dapat menumbuhkan minat belajar siswa, karena dengan melihat dan
mempergunakan maka perhatian siswa akan lebih terfokus pada pembelajaran
sehingga penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.

5
b. Manfaat media
Manfaat media pendidikan dalam proses pembelajaran begitu besar.
Menurut Encylopedia of Educational Research (dalam Azhar, 2003:25),
manfaat media pendidikan adalah: 1).meletakkan dasar-dasar yang penting
untuk perkembangan belajar, sehingga membuat pelajaran lebih bermakna, 2)
memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan
berusaha sendiri dikalangan siswa, 3) menumbuhkan pemikiran yang teratur
dan kontiniu, terutama melalui gambar hidup, 4) membantu tumbuhnya
pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa, 5)
meletakkan dasar-dasar yang kongkrit untuk berfikir, oleh karena itu
mengurangi verbalisme, 6) memperbesar perhatian siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan manfaat praktis dari penggunaan
media pembelajaran di dalam proses pembelajaran yaitu media pembelajaran
dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar, serta meningkatkan
perhatian dan menimbulkan motivasi belajar siswa.
4. Model Pembelajaran Picture and Picture
Salah satu model yang saat ini populer dalam pembelajaran adalah
Model Pembelajaran Picture and Picture ini merupakan salah satu bentuk
model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran kooperatif merupakan
suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang secara sadar dan
sistematis mengembangkan interaksi yang saling asah, silih asih, dan silih
asuh. Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar
yang menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan
logis. Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Menyenangkan. Model apapun yang digunakan selalu menekankan aktifnya
peserta didik dalam setiap proses pembelajaran. Inovatif setiap pembelajaran
harus memberikan sesuatu yang baru, berbeda dan selalu menarik minat
peserta didik. Dan Kreatif, setiap pembelajarnya harus menimbulkan minat
kepada peserta didik untuk menghasilkan sesuatu atau dapat menyelesaikan

6
suatu masalah dengan menggunakan metoda, teknik atau cara yang dikuasai
oleh siswa itu sendiri yang diperoleh dari proses pembelajaran.
Model Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam
proses pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses
pembelajaran. Sehingga sebelum proses pembelajaran guru sudah
menyiapkan gambar yang akan ditampilkan baik dalam bentuk kartu atau
dalam bentuk carta dalam ukuran besar. Atau jika di sekolah sudah
menggunakan ICT dalam menggunakan Power Point atau software yang lain.
Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model pembelajaran
kooperatif Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua
anggota kelompok mempunyai tujuan yang sama.
3. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung
jawab yang sama di antara anggota kelompoknya.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan
membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses
belajarnya.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggungjawab
kan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.
Sesuai dengan namanya, tipe ini menggunakan media gambar dalam
proses pembelajaran yaitu dengan cara memasang/mengurutkan gambar-
gambar menjadi urutan yang logis.
Melalui cara seperti ini diharapkan siswa mampu berpikir dengan logis
sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Langkah-langkah dalam Model
Pembelajaran Picture and Picture adalah sebagai berikut:
1. Guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai.
Di langkah ini guru diharapkan untuk menyampaikan apakah yang
menjadi Kompetensi Dasar mata pelajaran yang bersangkutan. Dengan
demikian maka siswa dapat mengukur sampai sejauh mana yang harus

7
dikuasainya. Disamping itu guru juga harus menyampaikan indicator-
indikator ketercapaian KD, sehingga sampai dimana KKM yang telah
ditetapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
2. Menyajikan materi sebagai pengantar.
Penyajian materi sebagai pengantar sesuatu yang sangat penting, dari sini
guru memberikan momentum permulaan pembelajaran. Kesuksesan
dalam proses pembelajaran dapat dimulai dari sini. Karena guru dapat
memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa yang selama ini
belum siap. Dengan motivasi dan teknik yang baik dalam pemberian
materi akan menarik minat siswa untuk belajar lebih jauh tentang materi
yang dipelajari.
3. Guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan
dengan materi.
Dalam proses penyajian materi, guru mengajar siswa ikut terlibat aktif
dalam proses pembelajaran dengan mengamati setiap gambar yang
ditunjukan oleh guru atau oleh temannya. Dengan Picture atau gambar
kita akan menghemat energy kita dan siswa akan lebih mudah memahami
materi yang diajarkan. Dalam perkembangakan selanjutnya sebagai guru
dapat memodifikasikan gambar atau mengganti gambar dengan video
atau demontrasi yang kegiatan tertentu.
4. Guru menunjuk/memanggil siswa secara bergantian memasang/meng
urutkan gambar-gambar menjadi urutan yang logis.
Di langkah ini guru harus dapat melakukan inovasi, karena penunjukan
secara langsung kadang kurang efektif dan siswa merasa terhukum. Salah
satu cara adalah dengan undian, sehingga siswa merasa memang harus
menjalankan tugas yang harus diberikan. Gambar-gambar yang sudah
ada diminta oleh siswa untuk diurutan, dibuat, atau dimodifikasi.
5. Guru menanyakan alasan/dasar pemikiran urutan gambar tersebut.
Setelah itu ajaklah siswa menemukan rumus, tinggi, jalan cerita, atau
tuntutan KD dengan indicator yang akan dicapai. Ajaklah sebanyak-
banyaknya peran siswa dan teman yang lain untuk membantu sehingga
proses diskusi dalam PBM semakin menarik.

8
6. Dari alasan/urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan
konsep/materi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Dalam proses diskusi dan pembacaan gambar ini guru harus memberikan
penekanan-penekanan pada hal ini dicapai dengan meminta siswa lain
untuk mengulangi, menuliskan atau bentuk lain dengan tujuan siswa
mengetahui bahwa hal tersebut penting dalam pencapaian KD dan
indicator yang telah ditetapkan. Pastikan bahwa siswa telah menguasai
indicator yang telah ditetapkan.
7. Kesimpulan/rangkuman.
Di akhir pembelajaran, guru bersama siswa mengambil kesimpulan
sebagai penguatan materi pelajaran.
Kelebihan model pembelajaran Picture and Picture :
1. Guru lebih mengetahui kemampuan masing-masing siswa.
2. Melatih berpikir logis dan sistematis.
3. Membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek
bahasan dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir,
4. Mengembangkan motivasi untuk belajar yang lebih baik.
5. Siswa dilibatkan daiam perencanaan dan pengelolaan kelas.
Kekurangan model pembelajaran Picture and Picture :
1. Memakan banyak waktu.
2. Banyak siswa yang pasif.
3. Guru khawatir bahwa akan terjadi kekacauan dikelas.
4. Banyak siswa tidak senang apabila disuruh bekerja sama dengan yang lain.
5. Dibutuhkan dukungan fasilitas, alat dan biaya yang cukup memadai.
Model pembelajaran Picture and Picture adalah suatu metode belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan / diurutkan menjadi urutan logis.
Pembelajaran ini memiliki ciri Aktif, Inovatif, Kreatif, dan Menyenangkan. Model
Pembelajaran ini mengandalkan gambar sebagai media dalam proses
pembelajaran. Gambar-gambar ini menjadi factor utama dalam proses
pembelajaran. Menurut Johnson & Johnson , prinsip dasar dalam model
pembelajaran kooperatif Picture and Picture.

9
B. Kerangka Berfikir
Adapun kerangka berfikir dalam laporan ini dapat digambarkan sebagai
berikut:

Keadaan Sekarang Perlakuan Hasilan

1. Hasil belajar siswa 1. Penjelasan 1. Guru mampu


rendah pada pelajaran pembelajaran menerapkan
Matematika. kooperatif pembelajaran model
2. Rendahnya aktivitas 2. Pelatihan/penerapan Group Investigas
siswa dalam belajar model pembelajaran Picture and Picture
Matematika Picture and Picture 2. Aktivitas PBM
3. Guru belum 3. Simulasi pembelajaran meningkat
menggunakan model model Picture and 3. Hasil PBM meningkat
belajar yang tepat Picture
untuk meningkatkan
aktivitas belajar siswa.

Diskusi pemecahan Penerapan model


masalah Picture and Picture

Evaluasi awal Evaluasi efek Evaluasi akhir

Atas dasar diagram di atas, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan gam-
baran akan kondisi lapangan saat ini, perlakuan yang akan dilakukan, dan hasil
yang diharapkan, termasuk revisi dari siklus-siklus yang akan dilalui.
C. Hipotesis Tindakan
Dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture pada materi
“Keliling Persegi Dan Persegi Panjang” dapat meningkatkan hasil belajar siswa di
kelas III SD N 07 Koto Besar Tahun Pelajaran 2018 / 2019

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian Serta Pihak Yang Membantu.
Pelaksanaan perbaikan dilakukan di Kelas III SDN 07 Koto Besar Kabupaten
Dharmasraya, dengan jumlah siswa 20 orang terdiri dari 9 orang siswa laki-laki
dan 11 siswa perempuan. Dengan materi “Keliling Persegi Dan Persegi Panjang”
pada mata pelajaran matematika.

10
Yang membantu di dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran diantaranya :
1. Bapak Syafrial,S.Pd sebagai supervisor 1
2. Bapak Sutrisno, S.Pd.M.MPd sebagai supervisor 2 Sekaligus Kepala SDN 07
Koto Besar
3. Ibuk Fitra Umara Dewi,S.Pd sebagai Teman Sejawat
4. Rekan-rekan Guru SDN 07 Koto Besar
Dalam melaksanakan pembelajaran di kelas guru harus memperhatikan
karakteristik siswa, latar belakang keluarga dan tahap perkembangan sikologisnya
sehingga dalam implementasinya pada pembelajaran yang dilakukan lebih
bermakna bagi siswa.
Lokasi penelitian adalah SD Negeri 07 Koto Besar, Kecamatan Koto Besar,
Kabupaten Dharmasraya tahun pelajaran 2018 / 2019. Penelitian dilakukan di
kelas III dalam waktu 3 bulan pada Keliling Persegi Dan Persegi Panjang. Waktu
penelitian dilaksanakan pada
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian terdiri dari 2 kali pertemuan tatap muka, setiap
pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Dilanjutkan dengan siklus ke II yang
terdiri dari 2 kali pertemuan tatap muka, setiap pertemuan terdiri dari dua jam
pelajaran. Di setiap akhir siklus diadakan tes sebagai data penelitian. Setiap siklus
direncanakan berlangsung. dalam 1 minggu (7 hari), untuk lebih jelas perincian
setiap kegiatan adalah sebagai berikut:
Pra siklus Tanggal 20 Maret 2019, Siklus I tanggal 22 s/d 23 Maret 2019
pada Keliling Persegi Dan Persegi Panjang.
a. Perencanaan
Mengadakan kegiatan penelitian dengan penyusunan RPP dengan
Keliling Persegi dan Persegi Panjang untuk 2 kali pertemuan dengan
menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture .
b. Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP untuk 2 kali pertemuan
pada materi pelajaran Keliling Persegi Dan Persegi Panjang dengan
menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture .

11
Langkah- langkah pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Picture and Picture :
a. Kegiatan Awal
Tahap awal ini berlangsung selama 10 menit. Pada tahap ini peneliti
mengucapkan salam, berdoa dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa.
Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran. Tahap selanjutnya
membangkitkan skemata siswa dengan mengajak siswa untuk mengingat
kembali pembagian bilangan dengan satu angka dengan mengunakan jari
tangan.
Contoh : Ibu membeli Roti berbentuk persegi panjang dengan
panjang 15 cm Dan lebar 10 cm, Berapakah Keliling Roti tersebut ?
Soal tersebut di di tulis di papan tulis di depan kelas, guru meminta
masing-masing siswa mencoba mencari di buku latihannya. Salah
seorang siswa mengacungkan tangan dan menyebutkan hasilnya adalah
50.
b. Kegiatan Inti
Pada tahap ini guru membagikan gambar kepada masing-masing
kelompok siswa. Siswa memperhatikan sesuai dengan yang mereka
inginkan. Kemudian guru memperkenalkan dan mendemonstrasikan alat
peraga gambar dan rumus keliling persegi panjang dalam menyelesaikan
soal tersebut sehingga didapat hasilnya 50. Selanjutnya guru membagi
kan LKS dan membimbing siswa dalam mengerjakannya soal
menggunakan gambar. Setelah LKS selesai dikerjakan, LKS tersebut
dikumpulkan dan langsung diperiksa secara bersama-sama. Dengan
meminta perwakilan setiap kelompok orang siswa kedepan kelas secara
bergantian untuk menyelesaikan LKS degan menuliskan hasil yang
diperoleh di papan tulis.
c. Kegiatan Akhir
Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa yang dikerjakan secara
individual (tahap simbolik). Saat mengerjakan soal tidak diperbolehkan
siswa membantu temannya dalam menyelesaikan soal tersebut. Setelah

12
siswa mengerjakan soal evaluasi, maka guru memeriksa hasil dari soal
evaluasi tersebut.
d. Pengamatan
Melakukan pengamatan terhadap siswa dalam memahami Keliling
Persegi Dan Persegi Panjang dengan menggunakan Model Pembelajaran
Picture and Picture .
e. Refleksi
Melakukan peninjauan dan perbaikan atas pelaksanaan siklus I, jika ada
perubahan boleh di lakukan untuk diterapkan pada siklus ke II.
Diakhir siklus 1 diadakan penilaian dengan menggunakan LKS yang
telah disiapkan ( terlampir).
Siklus II 5 s/d April 2019 pada Keliling Persegi Dan Persegi Panjang
Perencanaan . Mengadakan revisi terhadap tindakan siklus I,jika tindakan tersebut
akan dilanjutkan,atau merumuskan tindakan baru dan merumuskan langkah –
langkah tindakan yang akan dilaksanakan pada bagian siklus II berdasarkan
refleksi siklus I.
a. Tindakan
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Materi
pelajaran adalah Membagi Bilangan (Membagi bilangan tiga angka dengan
satu angka dan membagi bilangan tiga angka dengan dua angka) dengan
menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture Pada pertemuan I
dan II sesuai demgan skenario yang telah dibuat pembelajaran dimulai
dengan kegiatan awal (pendahuluan ),kegiatan inti dan kegiatan akhir
(penutup). Pada kegiatan awal (pendahuluan ) didahului dengan do’a
kemudian absensi. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran serta
langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan. Selesai penjelasan
dari guru siswa mendengarkan penjelasan singkat guru mengenai materi
pelajaran. Kemudian siswa dibagi dalam kelompok yang anggotanya 4 - 5
orang. Masing-masing kelompok diberi LKS. Semua siswa harus
menyelesaikan soal – soal dengan menggunakan kelereng . Setelah 40 menit
masing – masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Setelah itu masing
masing-masing kelompok akan mempersentasikan hasil kerjanya dengan

13
memperagakannya dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and
Picture tersebut. Kelompok terbaik adalah kelompok yang dapat
menyelesaikan soal –soal yang ada di LKS dengan benar. Di akhir siklus guru
juga mempersiapkan pertanyaan untuk data hasil belajar siswa .
b. Pengamatan
Pengamatan dilakukan terhadap siswa pada Keliling Persegi Dan Persegi
dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture .
c. Refleksi
Melakukan peninjauan terhadap tindakan dan pengamatan terhadap siklus II.
C. Cara Pengambilan Data
Data hasil belajar siswa diambil dengan mengadakan tes yang dilakukan
pada akhir siklus 1 dan diakhir siklus 2 terhadap siswa kelas III SD N 07 Koto
Besar Tahun Pelajaran 2018 / 2019. Soal tes siklus I dan siklus II (terlampir).
D. Pengolahan Data
Analisa data hasil penelitian tindakan kelas merupakan interpretasi dari hasil
observasi, aktivitas siswa selama pembelajaran dievaluasi, direvisi dan
direfleksikan untuk mengetahui adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan
membandingkan hasil tes awal , test siklus I dan test siklus II selama penelitian
tindakan kelas.sampai tes akhir penelitian. Data yang diperoleh dari kegiatan
pembelajaranakan digunakan untuk mengambil kesimpulan terhadap hasil
penelitian.
Data yang diperoleh dari siklus I dan siklus II akan dianalisis dengan cara
persentase dan nilai rata-rata siswa dan membandingkan dengan nilai KKM.
Analisis data dillakuakan secara deskriptif kualitatif, dengan melihat terlebih
dahulu data kuantitatifnya. Kemudian disajikan dalam bentuk grafik yang
digunakan untuk melihat gambaran perkembangan dari data yang diperoleh dari
masing-masing siklus. Dari data yang diperoleh dapat dianalisis bahwa terdapat
peningkatan atau tidak, jika tidak terjadi peningkatan maka dicari penyebab
permasalahannya.
Hasil analisis data disajikan dalam bentuk grafik untuk lebih memudahkan
dalam membaca data dan memprediksikan apa kesimpulan dari perlakuan yang
diberikan.

14
1. Indikator Ketercapaian
1. Indikator ketercapaian berpedoman kepada kondisi awal hasil belajar
siswa dimana dari 20 siswa yang memiliki nilai tuntas hanya 8 orang
( 40 %) yang tuntas dan 12 ( 60 % ) tidak tuntas dengan nilai rata –rata
54,25 dan porsentase ketuntasan 40 %.
2. Menetapkan peningkatan:
Dengan melalakukan Penelitian Tindakan ini dalam dua siklus diharapkan
indikator ketercapaian sebagai berikut:
a. Siklus I diharapkan peningkatatan nilai rata-rata siswa 19 point dari
data awal menjadi 70,25. Pada siklus I juga diharapkan 65 % siswa
sudah mendapat nilai sesuai dengan KKM
b. Siklus II diharapkan peningkatan nilai rata-rata siswa 5 point menjadi
75,25 (sesuai dengan KKM MTK 75). Pada siklus II juga diharapkan
85 % siswa sudah mendapat nilai sesuai dengan KKM.
E. Jadwal Kegiatan :
Penelitian ini akan dilaksanakan pada Bulan Februari s/d April 2019, yang
terdiri dari 3 bulan efektif. Rencana kegiatan dari tiga bulan tersebut dapat
dilihat dari schedule dibawah ini:
Tabel 1.1
Jadwal Pelaksanaan Perbaikan

No Hari/Tanggal Mata Pelajaran Keterangan


1 Kamis, 20 Maret 2019 Matematika Pra siklus
2 Jum’at, 22 Maret 2019 Matematika Siklus I
3 Jum’at, 05 April 2019 Matematika Siklus II

HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi hasil penelitian perbaikan pembelajaran
Penelitian ini dilakukan pada kelas III SD Negeri 07 Koto Besar, sebagai
kelanjutan dari kegiatan pengamatan dan tes awal yang peneliti lakukan
sebelumnya pada mata pelajaran Matematika semester II tahun ajaran 2018/2019.
Dengan nilai tes awal siswa sebagai berikut, siswa yang mendapat nilai 25 lima

15
orang, nilai 50 Tujuh orang, nilai 75 enam orang,dan nilai 80 dua orang didapat
nilai rata –rata 54,25,. Maka peneliti berkesimpulan bahwa siswa kelas III SD
Negeri 07 Koto Besar masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan dan
memahami soal Keliling persegi dan persegi panjang.
B. Pembahasan hasil penelitian perbaikan pembelajaran
1. Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I
Pembelajaran siklus I dilaksanakan 2 kali pertemuan dengan alokasi waktu
4 x 35 menit. Siklus satu ini di ikuti oleh 20 orang siswa yang terdiri dari 9
orang siswa laki-laki dan 11 orang siswa perempuan.
Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 kali
pertemuan yang meliputi perencanaan, tindakan,pengamatan dan refleksi.
Siklus I
1. Perencanaan (planning)
Materi pelajaran yang dilaksanakan pada siklus 1 adalah Keliling
persegi dan persegi panjang. Sebelum pembelajaran dilaksanakan, terlebih
dahulu disusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan Lembar
Kerja Siswa (LKS) atau instrument-instrumen penunjang penelitian lainnya.
Dengan Standar Kompetensi (SK) keliling persegi dan persegi panjang
sedangkan Kompetensi Dasar (KD) menghitung keliling persegi dan persegi
panjang.
Alat peraga yang digunakan adalah: Gambar persegi dan persegi
panjang, Lembar Kerja Siswa (LKS) digunakan untuk melatih dan
membimbing siswa dalam menghitung keliling persegi dan persegi panjang.
2. Tindakan (acting)
Pelaksanaan penelitian baru dapat dilaksanakan pada tanggal 22 Maret
2019.
a. Kegiatan Awal
Tahap awal ini berlangsung selama 10 menit. Pada tahap ini peneliti
mengucapkan salam, berdoa dan dilanjutkan dengan mengabsen siswa.
Kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran.

16
Tahap selanjutnya membangkitkan skemata siswa dengan mengajak
siswa untuk mengingat kembali pembagian bilangan dengan satu angka
dengan mengunakan jari tangan
Contoh : Budi membeli Kue berbentuk persegi dengan luas 18 cm,
Berapakah Keliling Roti tersebut ?
Soal tersebut di di tulis di papan tulis di depan kelas, guru meminta
masing-masing siswa mencoba mencari di buku latihannya. Salah seorang
siswa mengacungkan tangan dan menyebutkan hasilnya adalah 72.
b. Kegiatan Inti
1. Pada tahap ini guru membagikan gambar kepada masing-masing
kelompok siswa. Siswa memperhatikan sesuai dengan yang mereka
inginkan. Kemudian guru memperkenalkan dan mendemonstrasikan
alat peraga gambar dan rumus keliling persegi dalam menyelesaikan
soal tersebut sehingga didapat hasilnya 72.
2. Selanjutnya guru membagikan LKS dan membimbing siswa dalam
mengerjakannya soal mengunakan gambar. Setelah LKS selesai
dikerjakan, LKS tersebut dikumpulkan dan langsung diperiksa secara
bersama-sama. Dengan meminta perwakilan setiap kelompok orang
siswa kedepan kelas secara bergantian untuk menyelesaikan LKS degan
menuliskan hasil yang diperoleh di papan tulis.
c. Kegiatan Akhir
Guru memberikan soal evaluasi kepada siswa yang dikerjakan secara
individual. Saat mengerjakan soal tidak diperbolehkan siswa membantu
temannya dalam menyelesaikan soal tersebut. Setelah siswa mengerjakan
soal evaluasi, maka guru memeriksa hasil dari soal evaluasi tersebut.
Dalam mengerjakan soal terlihat 9 orang siswa mengalami kesulitan
dalam memahami dan menyelesaikan soal evaluasi. Kesalahan siswa
adalah tidak dapat menghitung dengan benar.
3. Pengamatan (Observing)
Selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan gambar, penulis
mengamati bawa ada usaha dari setiap siswa untuk menyelesaikan soal –
soal dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture .

17
Tetapi dalam proses pembelajaran masih ada beberapa siswa kurang
memperhatikan guru dalam menjelaskan pembelajaran. Yaitu pada waktu
menjelaskan tahap pembelajaran cara penggunaan media, Hal tersebut
mengakibatkan siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan
menyelesaikan soal evaluasi yang guru berikan. Ini ditandai dengan 9
orang siswa mengalami kesulitan dalam memahami dan menyelesaikan
soal evaluasi. Kesalahan mereka adalah tidak dapat menghitung dengan
benar.
4. Refleksi (Evaluasi )
Evaluasi terhadap capaian yang diperoleh pada siklus I didasarkan pada
hasil test yang diadakan pada akhir siklus I dengan materi menghitung
keliling persegi dan persegi panjang. Berdasarkan hasil pengamatan dan
evaluasi yang telah dilakukan maka tujuan pembelajaran yang diharapkan
pada pembelajaran siklus I belum mencapai kategori keberhasilan yang
ditetapkan. Dengan demikian tahap-tahap pembelajaran dalam upaya
meningkatkan pemahaman siswa dengan menggunakan Model
Pembelajaran Picture and Picture perlu diterapkan kembali pada
pelaksanaan siklus II dengan cara yang lebih baik lagi nantinya.

2. Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II


1. Perencanaan (planning)
Pada tahap perencanaan ini peneliti menyusun rencana yang akan
dilakukan. Setelah alokasi waktu ditentukan maka peneliti menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat untuk 2 kali pertemuan.
Materi pada Siklus II adalah menghitung keliling persegi dan persegi
panjang dengan mengunakan gambar. Materi dalam silkus II ini akan
dipilah-pilah dan diselesaikan dengan Model Pembelajaran Picture and
Picture .
2. Tindakan (acting)
Pelaksanaan penelitian baru dapat dilaksanakan pada tanggal 05 April
2019. Pada pertemuan I sesuai demgan skenario yang telah dibuat
pembelajaran dimulai dengan kegiatan awal (pendahuluan ),kegiatan inti

18
dan kegiatan akhir (penutup). Pada kegiatan awal (pendahuluan)
didahului dengan do’a kemudian absensi. Setelah itu guru menyampaikan
tujuan pembelajaran serta langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan. Selesai penjelasan dari guru siswa mendengarkan
penjelasan singkat guru mengenai materi pelajaran. Kemudian siswa
dibagi dalam kelompok yang anggotanya 4 - 5 orang. Masing-masing
kelompok diberi LKS. Semua siswa harus menyelesaikan soal – soal
dengan menggunakan kelereng . Setelah 40 menit masing – masing
kelompok mengumpulkan hasil kerjanya. Setelah itu masing masing-
masing kelompok akan mempersentasikan hasil kerjanya dengan
memperagakannya dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture
and Picture tersebut. Kelompok terbaik adalah kelompok yang dapat
menyelesaikan soal –soal yang ada di LKS dengan benar. Di akhir siklus
guru juga mempersiapkan pertanyaan untuk data hasil belajar siswa .
3. Pengamatan (Observing)
Selama kegiatan pembelajaran dengan menggunakan Model
Pembelajaran Picture and Picture berlangsung, penulis mengamati
bawa ada usaha dari setiap siswa untuk menguasai materi. Ada beberapa
kegiatan yang nampak oleh peneliti yang masih mengganggu
kelancaran pembelajaran, seperti masih ada siswa yang memainkan
kertas gambar dan menganggu temannya. Keadaan ini disebagian
kelompok ada peran ketua untuk mengingatkan anggota agar serius
sehingga nanti dapat point yang tinggi.
4. Refleksi (Evaluasi )
Kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I sudah dilengkapi
sehingga semua siswa sudah mulai mengerti cara menggunakan media
sehingga pembelajaran bisa berlangsung sesuai dengan yang
direncanakan.
3. Hasil Belajar Siswa
1. Hasil belajar siklus I

19
Dari test yang dilakukan pada akhir siklus I didapat nilai rata –rata 63,75
yang diperoleh siswa meningkat bila dibandingkan nilai rata-rata pada
awal 54,25.
2. Hasil belajar siklus II
Dari test yang dilakukan pada akhir siklus I didapat nilai rata –rata 78,75
yang diperoleh siswa meningkat bila dibandingkan nilai rata-rata pada
siklus 63,75
3. Persentase Ketuntasan siswa
Terjadi peningkatan persentase ketuntasan belajar dari data awal (pra
siklus ) dari 20 orang siswa yang tuntas hanya 8 0rang (40 %), siklus I
yang tuntas meningkat menjadi 12 0rang (60 %), pada siklus II terjadi
peningkatan ketuntasan siswa yang tuntas menjadi 18 orang ( 90 %).
a. Pembahasan
Pembahasan hasil Siklus I
Siklus I
Pada siklus I guru mempersiapkan materi pelajaran dengan
menggunakan Model Pembelajaran Picture and Picture . Setelah guru
menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian melanjutkan dengan araha-
arahan kegiatan selanjutnya, maka siswa akan duduk berkelompok (4-5
orang ). Kemudian guru akan membagikan LKS sebagai latihan. Masing-
masing kelompok akan menyelesaikan soal-soal dengan menggunakan
gambar.setelah selesai siswa menampilkannya ke depan kelas. Kemudian
siswa kan duduk kembali dengan posisi awal dan guru akan memberikan
tes.
Dengan adanya gambar yang berwarna ternyata siswa lebih mudah
dalam menyesaikan soal - soal karena gambar berwarna disukai anak.
Siswa cepat menyelesaikan soal-soal dengan adanya gambar berwarna.
Pada awal penggunaan gambar nampak sebagian siswa masih bingung
cara menggunakannya nampak sebagian siswa melihat dan ada yang
memainkan saja, namun dengan penjelasan ulang baru siswa
memahaminya.

20
Setelah dilaksanakan siklus I yang dilaksanakan 2 kali pertemuan,
diakhir siklus diadakan tes. Hasil yang didapat adalah rata-rata siswa 63,75
Dibandingkan dengan data awal nilai siswa hanya 54,25 jelas ada
peningkatan rata-rata nilai sebesar 9,50 poin.
Jika dilihat hasil belajar siswa pada akhir siklus I dibandingkan
dengan indikator pencapaian maka pada akhir siklus I belum
tercapai,karena target peningkatan hasil belajar naik 15 point yang tercapai
hanya 9,50 poin sehingga nilai rata –rata yang ditargetkan. Disamping itu
target ketuntasan sesuai dengan KKM siswa yang sudah tuntas 65 %
ternyata berdasarkan nilai tes pada siklus I siswa yang sudah mencapai
ketuntasan baru 60 %. Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang didapatkan
siswa pada data awal dan akhir siklus I pada diagram dibawah ini.

70 63.75
54.25
60
50
40
30
20
10
0 0
0
Pra Siklus
siklus I

Grafik 1. Histogram peningkatan rata – rata nilai siswa pada Pra


Siklus dan setelah siklus 1.
Siklus II
Pada siklus II guru mempersiapkan materi pelajaran. Setelah guru
menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian melanjutkan dengan araha-
arahan kegiatan selanjutnya, maka siswa akan duduk berkelompok (4-5
orang ). Kemudian guru akan membagikan LKS latihan soal. Masing-
masing kelompok akan menyelesaikan soal – soal dengan menggunakan
kelereng dan berdiskusi dengan temannya. Setelah itu siswa menampilkan
hasil kelompoknya ke depan kelas. Kemudian siswa akan duduk kembali
dengan posisi awal dan guru akan memberikan tes.

21
Pada siklus II terlihat siswa sudah bisa memahami Media gambar
dibandingkan pada siklus I. gambar yang kurang pada siklus I dilengkapi
pada siklus II ini. Terlihat siswa lebih berusaha lagi untuk menguasai
materi karena ingin mendapatkan nilai yang lebih baik.
Setelah dilaksanakan siklus II yang dilaksanakan 2 kali pertemuan,
diakhir siklus diadakan tes. Hasil yang didapat adalah rata-rata siswa
78,75. Dibandingkan dengan nilai siswa pada siklus I 63,75 jelas ada
peningkatan rata-rata nilai sebesar 15 poin.
Jika dilihat hasil belajar siswa pada akhir siklus II dibandingkan
dengan indikator pencapaian maka pada akhir siklus II sudah tercapai,
karena target 5 poin tetapi terjadi peningkatan hasil belajar naik 15 point.
Disamping itu target ketuntasan sesuai dengan KKM yang dibuat 85 %
siswa sudah mencapai ketuntasan ternyata siswa yang tuntas sudah 90 %.
Untuk lebih jelasnya hasil belajar yang didapatkan siswa pada siklus I
dan akhir siklus II pada diagram dibawah ini

80
70
60
50
78.75
40
63.75
30
20
10
0
siklus I Siklus II

Grafik 2. Histogram peningkatan rata – rata nilai siswa pada siklus I dan setelah
siklus II.
Untuk lebih jelasnya peningkatan hasil belajar siswa dari data awal
Pra siklus ,pada siklus I dan hasil belajar pada akhir siklus II dapat dilihat
pada diagram dibawah ini.

22
80
60
40
pra siklus; siklus I; 63.75 siklus II; 78.75
20 51.25

0
pra siklus
siklus I
siklus II

Grafik 3. Histogram peningkatan rata-rata nilai siswa dari Pra siklus,


siklus I dan siklus II.
Berdasarkan data yang didapat pada Pra siklus (data awal) persentase
ketuntasan siswa 20 orang siswa yang tuntas hanya 8 0rang (40 %) yang
tidak tuntas 12 0rang (60 %) seperti terlihat pada diagram dibawah ini

siswa yang
tuntas
siswa yang tidak
tuntas

Grafik 4. Histogram persentase ketuntasan siswa pada tes awal


(PraSiklus )
Pada siklus II terlihat peningkatan ketuntasan siswa yang mencapai
KKM yang ditetapkan menjadi 18 0rang (90 %) seperti yang terlihat pada
diagram dibawah ini.

23
siswa yang tuntas 90 %
siswa yang tidak tuntas
10 %

Grafik 5. Histogram persentase ketuntasan siswa pada siklus II


Berdasarkan data pada pre test persentase ketuntasan siswa hanya
40% yang mana dari 20 orang siswa yang tuntas hanya 8 orang. Terjadi
peningkatan pada siklus I, persentase ketuntasan menjadi 60 %.
Sedangkan pada siklus II terlihat peningkatan persentase ketuntasan siswa
hingga 90 % seperti yang terlihat pada diagram di bawah ini:

90%
80%
70%
60%
50%
40% 90%
30% 60%
20% 40%
10%
0% 0%
pra siklus
siklus I
siklus II

Dengan data yang dipaparkan diatas maka penelitian telah mencapai


indicator yang ditetapkan dan penelitian telah selesai dan tidak perlu
dilanjutkan pada siklus berikutnya.

24
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Dari paparan dan hasil penelitian dan pembahasan dalam Bab IV, maka
penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Perencanaan yang matang, pemilihan metode, alat peraga yang sesuai
dengan materi yang diajarkan oleh guru dapat membantu siswa dalam
memahami pembagian bilangan di SD.
2. Pembelajaran dengan menggunakan Model Pembelajaran Picture and
Picture dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembagian
bilangan.
3. Peningkatan hasil belajar dapat dilihat dari hasil persentase
ketuntasan belajar siswa. Dari data awal rata – rata 54,25 (40%), pada
siklus I rata-rata kelas 63,75 (60%), dan siklus II menjadi 78,75 (90%).
B. Sarann Tindak lanjut
Berdasarkan simpulan yang telah diperoleh dalam penelitian ini, di ajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Dalam setiap pembelajaran guru hendaknya lebih selektif dalam memilih,
menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi, dan dapat menarik
dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa.
2. Berinisiatiflah dalam mengembangkan dan menciptakan alat peraga
dalam rangka memudahkan dan meningkatkan pemahaman siswa dalam
proses pembelajaran sehingga tercapai tujuan pembelaran sesuai dengan
yang diinginkan.
3. Hendaknya dapat memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk yang
jelas kepada siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Apalagi bagi
guru-guru kelas rendah dituntut kesabaran, keuletan, ketelatenan dalam
menggali potensi yang terdapat dalam diri siswa selama proses
pembelajaran.

25
DAFTAR PUSTAKA
Arief S. Sadiman, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Azhar Arsyad. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Http://mister chand89. Blogspot.com/2013/03/beberapa. Pengertian hasil – belajar-html?
m=1. Diakses tanggal 20 April 2019
Kemmis, S. dan Mc. Taggart, R. 1988. The Action Research Planner. Victoria
Dearcin University Press.
Nana Sujana. 2008. CBSA, Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Bangi. Fakulti Pendidikan UKM.
Oemar Hamalik. 1997. Media Pendidikan. Bandung: Alumni
Purwanto M. Ngalim. 1996. Psikologi Pendidikan. Bandung: CV. Sinar Bandung
Putri, H. Siregar .2009.Matematika 3: Untuk SD/MI Kelas III . Jakarta : Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
Suharyanto..2009. Matematika 3: Untuk SD/MI Kelas. Jakarta : Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional.
Tri Dayat .2009.Matematika 3: Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah kelas 3.
Jakarta : Pusat Perbukuan,Departemen Pendidikan Nasional.
Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Wina Kencana Group.

26

Anda mungkin juga menyukai