Anda di halaman 1dari 7

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI

GEOMETRI MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SISWA DIKELAS


IV SDN 4 MENTENG PALANGKA TAHUN AJARAN 2023/2024

PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS

Di Susun Oleh:
MIRANDA
213030212214

UNIVERSITAS PALANGKA RAYA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN IKORDIKDAS
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan

manusia. Perkembangan pendidikan suatu bangsa merupakan kunci utama

pertumbuhan dan perkembangan bangsa itu. Keadaan Pendidikan di Indonesia saat

ini masih berada pada tahap berkembang sehingga perlu adanya peningkatan mutu

pendidikan agar bangsa Indonesia dapat lebih berkembang ke arah yang lebih baik.

Peningkatan mutu pendidikan adalah upaya dalam peningkatan kualitas

pembelajaran pada suatu jenjang pendidikan tertentu. Secara psikologis belajar

merupakan salah satu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku.

Prestasi belajar merupakan salah satu indikator pencapaian tujuan nasional

pendidikan. Prestasi belajar peserta didik pada dasarnya dipengaruhi berbagai

faktor antara lain faktor dari dalam diri dan juga faktor dari luar diri peserta didik

itu sendiri. Salah satu faktor utama peningkatan prestasi belajar adalah motivasi dan

disiplin belajar. Peserta didik yang dengan motivasi dan disiplin belajar yang tinggi

akan selalu bersungguh-sungguh dalam belajar dan dengan tekun mempelajari

materi-materi pelajaran yang diperoleh disekolah sehingga kelak mendapat prestasi

belajar yang tinggi.

Hasil belajar siswa merupakan prestasi yang dicapai siswa secara akademis

melalui ujian dan tugas, keaktifan bertanya dan menjawab pertanyaan yang

mendukung perolehan hasil belajar tersebut. Di kalangan akademis memang sering


muncul pemikiran bahwa keberhasilan pendidikan tidak ditentukan oleh nilai siswa

yang tertera di raport atau di ijazah, akan tetapi untuk ukuran keberhasilan bidang

kognitif dapat diketahui melalui hasil belajar seorang siswa. Menurut Suprijono

dalam Thobroni (2016:20)

“hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-


sikap, apresiasi dan keterampilan. Hasil belajar siswa yang didapatkan melalui
pendidikan akan mampu bersaing dalam berbagai aktivitas kehidupan masyarakat.
Keadaan persaingan saat ini diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas
yaitu sumber daya manusia yang terampil.”

Pembelajaran matematika di SD merupakan salah satu kajian yang selalu

menarik untuk dikemukakan karena adanya perbedaan karakteristik khususnya

antara hakikat anak dan hakikat matematika. Untuk itu diperlukan adanya jembatan

yang dapat menetralisir perbedaan atau pertentangan tersebut. Anak usia SD sedang

mengalami perkembangan pada tingkat berpikirnya. Ini karena tahap berpikir

mereka masih belum formal, malahan para siswa SD di kelas-kelas rendah bukan

tidak mungkin sebagian dari mereka berpikirnya masih berada pada tahapan (pra-

konkret).

Di dalam pengertian lain matematika adalah ilmu deduktif, aksiomatik,

formal, hierarkis, abstrak, bahasa simbol yang padat anti dan semacamnya sehingga

para ahli matematika dapat mengembangkan sebuah sistem matematika. Mengingat

adanya perbedaan karakteristik itu maka diperlukan kemampuan khusus dari

seorang guru untuk menjembatani antara dunia anak yang belum berpikir secara

deduktif agar dapat mengerti dunia matematika yang bersifat deduktif. Dalam

upaya untuk menjembatani antara matematika yang deduktif dan anak yang belum

dapat berpikir deduktif maka pembelajaran matematika di SD mempunyai ciri-ciri,

Menggunakan pendekatan spiral, bertahap, menggunakan metode induktif,


menganut kebenaran konsistensi, dan bermakna. Kecakapan matematika yang

harus dicapai siswa SD adalah memahami konsep, memahami simbol, grafik, tabel,

dan diagram, menggeneralisasikan pola, sifat, dalil, memecahkan masalah dan

menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari

Geometri adalah suatu cabang dari matematika yang mempelajari titik,

garis, bidang serta ruang. Dalam memahami hubungan antar bangun-bangun

geometri, siswa telah diajarkan cara mencari keliling dan luas bangun datar di kelas

4, pembelajaran ini bersambung dari mengidentifikasi sifat-sifat poligon, kemudian

mencari keliling dan luas beberapa bangun datar. bentuk (persegi, persegi panjang).

segitiga, jajar genjang, trapesium, belah ketupat dan layang-layang), setelah siswa

belajar geometri, siswa akan kembali ke pembelajaran geometri di kelas 5 tepatnya,

materi bangun ruang, jadi dalam hal ini materi keliling dan luas bangun datar

merupakan prasyarat dalam mempelajari bahan bangunan. ruang di kelas 5. Di sisi

lain, porsi materi geometri sangat besar dibandingkan dengan materi lainnya.

Dalam kompetensi dasar matematika di sekolah dasar yang disusun oleh

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam Permendikbud nomor 37 tahun

2018 bahwa persentase materi geometri di sekolah dasar berkisar 40-50%. Hal

inilah yang membuktikan bahwa geometri tidak hanya menjadi bagian penting

dalam matematika, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari , alasannya karena

geometri dianggap sebagai bidang yang dapat mendorong visualisasi, intuisi,

berpikir kritis, pemecahan masalah, penalaran deduktif, argumen dan bukti logis

siswa.
Karakteristik matematika adalah objeknya yang bersifat abstrak, sifat

abstrak ini yang menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam

matematika. Selain itu, guru kurang mengembangkan media selama pembelajaran,

padahal media memegang peranan penting untuk menyampaikan pembelajaran

sehingga mendapatkan hasil pembelajaran yang optimal.

Menurut Bruner, (2010: 56) “proses belajar dapat terlaksana dengan baik jika
pengetahuan dipelajari melalui tiga tahapan perkembangan kognitif siswa yaitu:
Enaktif (berbasis tindakan dan benda konkret), Ikonik (berbasis gambaran atau
visualisasi), dan simbolik (berbasis simbol abstrak, bahasa, matematika, dan
logika)”.
Dalam konteks pembelajaran geometri untuk siswa kelas 4, berikut adalah beberapa

strategi yang dapat digunakan untuk memastikan integrasi dan progresif antara

ketiga tahapan tersebut: 1) Pengamatan Langsung (Enaktif); 2) Visualisasi Verbal

dan Gambar (Ikonik); 3) Penggunaan Simbol (Simbolik).

pendekatan pembelajaran yang menyeluruh juga harus mempertimbangkan

gaya belajar siswa yang beragam. Beberapa siswa mungkin lebih responsif terhadap

pengalaman langsung (Enaktif), sementara yang lain mungkin lebih nyaman dengan

visualisasi dan representasi (Ikonik atau Simbolik). Oleh karena itu, variasi dalam

metode pengajaran dan penggunaan beragam alat bantu seperti media pembelajaran

akan membantu mencapai efektivitas pembelajaran yang lebih luas. Berdasar hasil

wawancara yang dilakukan bersama wali kelas IV pada didapatkan informasi

bahwa guru belum menggunakan media dalam pembelajaran matematika materi

geometri sehingga hasil belajar siswa dapat digolongkan masih rendah, dengan

demikian dapat dikatakan nilai tersebut belum mencapai KKN dan masih perlu

adanya perbaikan sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.


Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk meneliti tentang cara

meningkatkan kemampuan siswa belajar geometri dengan menggunakan media

gambar dengan mengambil judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi

Geometri Menggunakan Media Gambar Siswa Dikelas IV SDN 4 Menteng

Palangka Tahun Ajaran 2023/2024”

B. Fokus Penelitian
Agar penelitian ini dapat dilakukan lebih fokus dan mendalam maka peneliti

membatasi penelitian ini sebagai berikut:

1. Penelitian ini difokuskan pada penggunaan media gambar untuk meningkatkan

hasil belajar siswa.

2. Peneliti hanya membahas mata pelajaran matematika dengan materi Geometri

dikelas IV.

C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses pembelajaran matematika materi geometri dengan

menggunakan media gambar yang diterapkan di sekolah dasar?

2. Bagaimana meningkatkan hasil belajar matematika materi geometri selama

proses pembelajaran menggunakan media gambar?

D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mendeskripsikan proses pembelajaran matematika materi geometri di

sekolah dasar kelas IV menggunakan media gambar.

2. Untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas IV sekolah dasar

selama proses pembelajaran menggunakan media gambar.


E. Kegunaan Hasil Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi seluruh pembaca

pada umumnya, baik secara teoritis maupun secara praktik, manfaat yang

dimaksudkan sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian diharapkan secara teoritis dapat memberikan

sumbangan kepada pembelajaran matematika materi geometri, utamanya pada

peningkatan hasil belajar siswa menggunakan media gambar dalam pembelajaran

matematika materi geometri.

Mengingat pentingnya media dalam pembelajaran matematika materi

geometri dan peranannya cukup besar bagi siswa dalam hal meningkatkan hasil

belajar matematika, oleh karenanya wajar jika guru mempunyai keyakinan untuk

menggunakannya pada pembelajaran matematika materi geometri.

Secara khusus, penelitian ini memberikan kontribusi pada strategi

pembelajaran matematika materi geometri berupa pergeseran dari pembelajaran

yang hanya mementingkan hasil pembelajarannya saja tetapi juga mementingkan

prosesnya karena dalam pembelajaran disarankan untuk menggunakan media

pembelajaran yang menunjukkan kepada proses untuk meningkatkan hasil.

2. Manfaat Praktis
Pada manfaat praktis, penelitian ini memberikan sumbangan bagi guru dan

siswa. Bagi guru, media gambar dapat digunakan untuk menyelenggarakan

pembelajaran yang inovatif dan kreatif. Bagi siswa, proses pembelajaran ini dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam bidang matematika khususnya pada materi

geometri.

Anda mungkin juga menyukai