Anda di halaman 1dari 68

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK


PADA PEMBELAJARAN JARAK JAUH MELALUI PENERAPAN
MODEL PEMBELAJARAN PBOBLEM BASED LEARNING
DI KELAS VII SMP NEGERI 4 BANJAR

Oleh

DEDI SISWOYO, S.Pd

2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah sebuah rangkaian proses yang tiada henti demi

pengembangan kemampuan serta perilaku yang dimiliki individu agar dapat

dimanfaatkan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan bagian yang penting

dalam kehidupan masyarakat terlebih lagi di era revolusi industry 4.0.

Pendidikan harus bisa memberikan keterampilan intelektual, sosial maupun

pribadi masing-masing individu. Sekolah sebagai penyelenggara pendidikan

formal harus mampu memberikan berbagai kebutuhan sesuai dengan tuntutan

zaman. Upaya yang dikembangkan oleh sekolah adalah memberikan

pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, efektif dan menyenangkan.

Matematika merupakan cabang ilmu yang dianggap sangat penting oleh

sebagian besar masyarakat, bahkan matematika dijadikan tolak ukur kecerdasan

seseorang dalam tingkatan pendidikan. Begitu pentingnya matematika sehingga

semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi

mempelajari matematika. Matematika diajarkan di sekolah dengan persentase

jam pelajaran paling banyak dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Tentunya

hasil belajar matematika sangat diharapkan oleh semua pihak, akan tetapi pada

kenyataannya masih belum menggembirakan.

Banyak di antara peserta didik yang mengeluhkan bahwa suatu

pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan bahkan banyak yang

beranggapan bahwa matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

paling ditakuti. Sehingga, hal ini mempengaruhi perkembangan belajar

1
2

matematika dan menurunnya motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

matematika. Dalam hal ini guru harus dapat menerapkan berbagai model dan

metode pembelajaran yang bervariasi agar peserta didik tidak mengalami

kebosanan, lebih tertarik dan lebih antusias dalam menjalani pembelajaran

matematika.

Pencapaian prestasi belajar peserta didik Indonesia pada bidang Sains dan

Matematika pada tahun 2015 menurun jika dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Hal ini terlihat dari hasil Trends in Mathematics and Science Study

(TIMSS) pada tahun 2015. Menurut Nizam (syamsul hadi dan novaliyosi,

2019:2) hasil studi TIMSS 2003, Indonesia berada di peringkat 35 dari 46 negara

peserta dengan skor rata-rata 411, sedangkan rata-rata skor internasional 467.

Hasil studi TIMSS 2007, Indonesia berada di peringkat 36 dari 49 negara peserta

dengan skor rata-rata 397, hasil studi TIMSS 2011, Indonesia berada diperingkat

38 dari 42 negara peserta dengan skor rata-rata 386, sedangkan skor rata-rata

internasional 500 (P4TK, 2011). Dan hasil terbaru, yaitu TIMSS 2015 Indonesia

berada di peringkat 44 dari 49 negara

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berjalan cukup pesat

telah mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil teknologi

dalam proses pembelajaran. Terlebih pada saat sekarangan yaitu era revolusi

industry 4.0, suatu kewajiban bagi guru untuk dapat menerapkan TPACK dalam

kegiatan pembelajarn. Hal ini menuntut agar guru mampu menggunakan media

pembelajaran yang telah disediakan oleh sekolah maupun dengan kreativitas

sendiri memanfaatkan teknologi.


3

Melalui teknologi informasi dan komunikasi, ada suatu peningkatan

keterhubungan orang dalam bidang pendidikan. Dalam bidang pendidikan,

teknologi infomasi dan komunikasi dimanfaatkan untuk pembelajaran jarak

jauh. Pembelajaran jarak jauh menerapkan sistem pembelajaran yang tidak

berlangsung dalam suatu ruangan kelas, sehingga tidak ada interaksi langsung

secara tatap muka antara pengajar dan pembelajarnya. Pembelajaran jarak jauh

seiring dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi diantaranya

memanfaatkan media komputer dengan internet, sehingga pembelajaran jarak

jauh sering pula disebut pembelajaran online. Dalam kondisi sekarang dengan

suasana pandemi yang tidak memperbolehkan adanya pembelajaran tatap muka

maka jalan satu-satunya adalah dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Seperti di SMP Negeri 4 Banjar, perolehan nilai rata-rata mata pelajaran

matematika pada Penilaian Tengah Semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021

untuk kelas VII, berada di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)

seperti terlihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1
Perolehan Rata-rata Nilai Ujian Tengah Semester Ganjil kelas VII Tahun
Pelajaran 2020/2021

Nilai Rata-
Kelas KKM Keterangan
rata
VIII F 62 62 Tuntas
VIII G 60 62 Tidak tuntas
VIII H 58 62 Tidak tuntas
VIII I 57 62 Tidak tuntas
Rata-rata 59,25 Tidak Tuntas
Sumber : Waka urusan kurikulum SMP Negeri 4 Banjar
4

Berdasarkan pada tabel tersebut, perolehan rata-rata nilai ujian tengah

semester ganjil yang paling rendah adalah kelas VII-H yaitu sebesar 58. Data

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik kelas VII-H mengalami masalah

dalam membangun pengetahuan, sikap, dan keterampilan pada materi

pembelajaran matematika yang dipelajarinya

Solusi yang diduga dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar

matematika peserta didik, guru harus pandai-pandai memilih berbagai strategi

pembelajaran yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang lebih

memberdayakan potensi peserta didik. Salah satunya adalah dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Dengan

model Problem Based Learning (PBL) siswa akan dihadapkan pada masalah

dalam proses pembelajaran dengan demikian akan membuat siswa aktif karena

merasa tertantang untuk mengasah kemampuan menyelesaikan masalah dengan

cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat memecahkan masalah

serta menemukan solusinya. Sesuai dengan pembelajaran saat ini yaitu

pembelajaran jarak jauh maka peseta didik haruslah bisa untuk belajar secara

mandiri dengan guru bertindak sebagai fasilitator dan terus memantau

perkembangan aktivitas peserta didik.

Penulis tertarik untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan judul: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK

MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PBOBLEM BASED

LEARNING BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT DI KELAS VII SMP

NEGERI 4 BANJAR
5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka terdapat

permasalahan sebagai berikut:

a. Pembelajaran matematika di dalam kelas yang masih terpusat pada guru

b. Interaksi peserta didik dalam kegiatan pembelajaran masih rendah

c. Hasil belajar peserta didik masih di bawah KKM

C. Analisis Masalah

Berdasarkan hasil identifikasi masalah maka pembelajaran yang

belangsung masih terpusat pada guru dan interaksi peserta didik masih kurang

mendominasi dalam suatu pembelajaran. Dampak dari hal tersebut hasil belajar

peserta didik masih di bawah KKM sehingga diperlukan model yang bervariasi

dan menarik.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah

“Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada

pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII H SMP

Negeri 4 Banjar?”

E. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi persamaan dan

pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII H SMP Negeri 4 Banjar dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.


6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan beberapa manfaat, antara lain:

1. Bagi peserta didik

Dapat memotivasi peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar matematika

dan mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan

bagaimana pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari

2. Bagi guru

Dapat menambah wawasan atau pengalaman baru mengenai penggunaan

model pembelajaran Problem Based Learning khususnya mengenai

peningkatan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Menjadi masukan yang positif bagi sekolah dalam upaya meningkatkan

kualitas pembelajaran matematika di SMP Negeri 4 Banjar

4. Bagi ilmu pengetahuan

Sebagai bahan referensi untuk memperkaya model-model pembelajaran yang

bisa digunakan untuk memotivasi peserta didik.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas berasal dari istilah bahasa Inggris Classroom

Action Research, yang berarti penelitian yang dilakukan pada sebuah kelas

untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada suatu subyek

penelitian di kelas tersebut. Menurut Mill (dalam Mu’alimin, 2014:5)

penelitian tindakan kelas sebagai penyelidikan yang sistematis (sistematic

inquiry) yang dilakukan oleh guru, kepala sekolah untuk mengetahui praktik

pembelajaranya.

Arikunto (Ekawarma, 2013:5) penelitian tindakan kelas merupakan

suatu pencermatan terhadap kegiatan pembelajaran berupa sebuah tindakan,

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaan.

Menurut Kemmis (Djajadi, Muhammad, 2019:1), penelitian tindakan adalah

suatu bentuk penelitian refleksi diri yang dilakukan oleh para partisipan

dalam situasi-situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki praktik

yang dilakukan sendiri. Sedangkan menurut Rustam Mundilarto (Ekawarma,

2013:5) penelitian tindakan kelas adalah sebuah penelitian yang dilakukan

oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, dan

merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan

untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru sehingga hasil belajar siswa

dapat meningkat.

7
8

Secara lebih luas penelitian tindakan diartikan sebagai penelitian yang

berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan peningkatan mutu atau

pemecahan masalah pada sekelompok subyek yang diteliti dan mengamati

tingkat keberhasilan atau akibat tindakannya, untuk kemudian diberikan

tindakan lanjutan yang bersifat penyempurnaan tindakan atau penyesuaian

dengan kondisi dan situasi sehingga diperoleh hasil yang lebih baik

(Mu’alimin, 2014:5)

Penelitian Tindakan kelas dapat diartikan sebagai proses pengkajian

masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk

memecahkan masalah tersebut dengan cara melakukan berbagai tindakan

yang terencana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari

perlakuan tersebut.

2. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dengan melalui beberapa

tahapan yang sering disebut dengan siklus. Siklus dalam PTK meliputi 4

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sejalan

dengan PTK model Kurt Lewin (Djajadi, Muhammad, 2019:11) penelitian

tindakan kelas dalam satu siklus terdiri dari empat langkah yaitu perencanaan

(planning), aksi atau tindakan (acting), observasi (observing) dan refleksi

(reflecting).

a. Perencanaan (planning)

Pada tahap pertama ini peneliti harus menjelaskan tentang apa,

mengapa, kapan, di mana, oleh siapa dan bagaimana tindakan dilakukan.


9

Kegiatan-kegiatan pada tahap perencanaan adalah penentuan titik atau

fokus peristiwa yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati,

kemudian pembuatan instrumen observasi untuk merekam fakta selama

berlangsungnya tindakan.

b. Pelaksanaan (acting)

Tahap ini adalah waktu untuk melaksanakan isi perencanaan yaitu

melaksanakan tindakan di kelas. Peneliti melaksanakan tindakan dengan

berusaha agar mengikuti apa yang sudah dirumuskan dalam tahap

perencanaan, juga harus berlaku wajar, tidak dibuat-buat. Kesesuaian

antara planning dan acting akan diperhatikan secara seksama dalam

refleksi.

c. Pengamatan (Observing)

Sesungguhnya tahap pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan

tahap pelaksanaan. Peneliti harus melakukan pengamatan terhadap apa

yang terjadi ketika tindakan berlangsung. Sambil melakukan pengamatan

ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar

memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya.

d. Refleksi (Reflecting)

Pada tahap ini mereflesikan dari hasil kegiatan yang telah

dilaksanakan, kemudian membuat rencana tindak lanjut untuk kegiatan

berikutnya.
10

B. Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ)

1. Pengertian pembelajaran jarak jauh

Mackenzie, Christensen, dan Rigby (Munir, 2009:20) mengatakan

pendidikan jarak jauh merupakan metode pembelajaran yang menggunakan

korespondensi sebagai alat untuk berkomunikasi antara pembelajar dengan

pengajar. Moore (Munir, 2009:21) mengatakan pembelajaran jarak jauh

adalah belajar yang direncanakan di tempat lain atau di luar tempatnya

mengajar. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, pasal 1 ayat 15 dijelaskan bahwa Pendidikan Jarak Jauh (PJJ)

adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan

pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi

informasi dan komunikasi dan media lain. (UU Sisdiknas, 2003: 3)

Pendidikan jarak jauh adalah suatu metode yang mana siswa secara

fisik terpisah dengan guru. Hal tersebut terpisahkan namun masih dalam

format pembelajaran, yang terpisah tidak dalam tatap muka secara langsung.

Proses pembelajaran bahwa siswa diajar, di beri penilaian, di beri pengarahan

dan dimanapun yang sesuai dengan apa yang mereka butuhkan dan juga

menyiapkan ujian yang mengukur tingkat keterampilanya.

2. Karakteristik pendidikan jarak jauh adalah:

a. Menjangkau semua peserta didik dimanapun berada.

b. Proses pembelajaran dilakukan secara mandiri.

c. Sumber belajar adalah bahan-bahan yang dikembangkan secara sengaja

sesuai kebutuhan dengan tetap berpedoman pada kurikulum.


11

d. Interaksi pembelajaran bisa dilaksanakan secara langsung dalam suatu

pertemuan. Bisa pula secara tidak langsung dengan bantuan tutor atau

pendidik dalam forum tutorial.

e. Waktu yang digunakan tepat sesuai jadwal dan program yang telah

ditentukan.

f. Bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap

peserta didik.

g. Program disusun disesuaikan dengan jenjang, jenis, dan sifat pendidikan.

h. Penilaian dilakukan sendiri (self evaluation).

C. Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

1. Pengertian Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

PBL adalah salah satu model pembelajaran yang berpusat pada peserta

didik dengan cara menghadapkan para peserta didik tersebut dengan berbagai

masalah yang dihadapi dalam kehidupannya (Marhamah Saleh, 2013:15).

Menurut Siswono (dalam assegaff dan sontani, 2016: 4) Problem Based

Learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dengan

mengajukan masalah dan dilanjutkan dengan menyelesaikan masalah

tersebut. Sedangkan Sherwood mengemukakan (dalam assegaff dan sontani,

2016: 4) PBL atau biasa disebut kepentingkan pendidikan tingkat tinggi

mengacu pada pendekatan pembelajaran yang berfokus pada proses

pemecahan masalah dengan yang peserta didik memperoleh pengetahuan

yang diperlukan.
12

Model pembelajaran Problem Based Learning merupakan suatu model

yang didalamnya terdapat kegiatan dimana peserta didik mengidentifikasi

suatu masalah-masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata. Pada dasarnya

metode pembelajaran ini merupakan suatu metode di mana siswa belajar

dengan inspirasi, pemikiran kelompok, dan menggunakan informasi. Model

pembelajaran PBL ini merupakan suatu model pembelajaran yang menantang

siswa untuk belajar, mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah

ini digunakan untuk mengikat siswa pada rasa ingin tahu pada pembelajaran

yang dimaksud.

2. Langkah-langkah model pembelajaran Problem Based Learning

Arends (dalam jurnal saintifik Syamsiara dkk, 2016:3) mengemukakan

sintaks PBL yang berhubungan dengan kegiatan pendidik seperti pada Tabel

Tabel 2.1
Sintaks Model PBL

Tahap Kegiatan Pendidik


Tahap 1: Melakukan Pendidik menjelaskan tujuan pembelajaran,
orientasi masalah kepada menjelaskan logistik(bahan dan alat) apa yang
peserta didik dibutuhkan bagi penyelesaian masalah,
sertamemotivasi peserta didik untuk terlibat
dalam pemecahan masalah yang dipilih

Tahap 2: Pendidik membantu peserta didik untuk


Mengorganisasikan mendefinisikan tugas belajar yang
peserta didik untuk berhubungan dengan masalah tersebut
belajar
Tahap 3: Membimbing Pendidik mendorong peserta didik untuk
kelompok investigasi mengumpulkan informasi yang
sesuai,melaksanakan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan
masalah
13

Tahap Kegiatan Pendidik


Tahap 4: Pendidik membantu peserta didikdalam
Mengembangkan dan merencanakan dan menyiapkan karya yang
menyajikan hasil sesuai dengan tugas yang diberikan, seperti
karya laporan, video, dan model serta membantu
mereka untuk berbagi tugas dengan temannya

Tahap 5: Menganalisis Pendidik membantu peserta didik untuk


dan mengevaluasi proses melakukan refleksi
pemecahan masalah atau evaluasi terhadap hasil penyelidikannya,
serta proses-proses pembelajaran yang telah
dilaksanakan.

3. Keunggulan dan kelemahan model pembelajaran Problem Based


Learning

Model Problem Based Learning mempunyai beberapa keunggulan dan

kelemahan yang diantaranya:

Keunggulan

a. Pemecahan masalah merupakan teknik yang baik untuk lebih memahami

isi pelajaran.

b. Pemecahan masalah dapat menantang kemampuan peserta didik serta

memberi kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru.

c. Pemecahan masalah dapat meningkatkan aktivitas peserta didik

d. Pemecahan masalah membantu bagaimana mentransfer pengetahuan

mereka untuk memahami masalah dalam kehidupan nyata.

e. Pemecahan masalah dapat membantu siswa untuk mengembangkan

pengetahuan barunya dan bertanggungjawab terhadap pembelajaran yang

mereka lakukan.

f. Melalui pemecahan masalah bahwa belajar tidak hanya dari guru dan

buku.
14

g. Pemecahan masalah dianggap pembelajaran yang lebih menyenangkan

h. Pemecahan masalah dapat mengembangkan kemampuan peserta didik

untuk berfikir kritis dan mengembangkan pengetahuan mereka untuk

menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

i. Pemecahan masalah dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia

nyata.

j. Pemecahan masalah dapat membangun minat peserta didik untuk secara

terus menerus belajar sekalipun belajar pada pendidikaan formal berakhir.

Kelemahan:

a. Jika minat siswa kurang atau masalah kurang menarik siswa, maka peserta

didik akan merasa enggan untuk mencoba.

b. Keberhasilan strategi pembelajaran berbasis masalah membutuhkan cukup

waktu untuk persiapan.

c. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha memecahkan masalah yang

sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang ingin mereka

pelajari

d. Dalam suatu kelas yang memiki tingkat keragaman mahasiswa yang tinggi

akan terjadi kesulitan dalam pembagian tugas.

e. Membutuhkan kemampuan guru yang mampu memotivasi peserta didik

dengan baik.
15

D. Hasil Belajar Matematika

Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berkenaan dengan

tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit

(tersembunyi). Mursell, James L (Sagala, Syaiful, 2011:13) mengemukakan

“Belajar adalah upaya yang dilakukan dengan mengalami sendiri, menjelajahi,

menelusuri, dan memperoleh sendiri”. Jadi, belajar merupakan proses perubahan

tingkah laku yang diperoleh melalui latihan dan perubahan itu disebabkan karena

ada dukungan dari lingkungan yang positif yang menyebabkan terjadinya

interaksi edukatif.

Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dari apa yang terjadi dalam proses

belajar. Menurut Sudjana, Nana (2005:22) “Hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah ia menerima pengalaman

belajarnya” Indikator hasil belajar dapat digunakan sebagai dasar penilaian

terhadap peserta didik dalam mencapai pembelajaran dan kinerja yang

diharapkan. Indikator ini menjadi pedoman tentang tingkat pencapaian belajar

peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar yang harus dimiliki.

Pelaksanaan evaluasi hasil belajar matematika pada umumnya merupakan

tes tertulis. Setiap jenis tes memerlukan seperangkat alat penilaian.

Widaningsih, Dedeh (2011:2) mengemukakan seperangkat alat penilaian dan

jenis tagihan yang dapat digunakan salah satunya adalah ulangan harian,

dilakukan secara periodik pada akhir pengembangan kompetensi, untuk

mengungkap penguasaan pemahaman, sampai evaluasi, atau untuk mengungkap

penguasaan pemakaian alat atau suatu prosedur.


16

Untuk mengukur hasil belajar pada penelitian ini digunakan seperangkat

alat penilaian dan jenis tagihan : tugas LKPD dan ulangan harian atau evaluasi

1. Evaluasi

Tingkat ketercapaian hasil belajar peserta didik salah satunya di dapat

dari hasil evaluasi. Soal-soal evaluasi berbentuk soal uraian yang sesuai

dengan indikator dan tujuan pembelajaran pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran.

2. Tugas LKPD

Tugas LKPD merupakan tugas yang harus diselesaikan peserta didik,

yang terdiri dari bahan ajar berbentuk soal isian melanjutkan sebagai bentuk

penanaman konsep yang akan menuntun dan mengarahkan pada penemuan

kesimpulan materi pembelajaran, dan tugas kelompok yang berbentuk soal

uraian yang merupakan penguatan untuk mengukur kompetensi yang dicapai

peserta didik pada pembelajaran saat itu.


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek penelitian

Subjek penelitian Tindakan kelas ini adalah siswa kelas VII-H pada tahun

pelajaran 2020/ 2021 yang berjumlah 32 siswa, terdiri dari 16 siswa laki-laki dan

16 siswa perempuan. Prestasi siswa dalam bidang akademis khususnya

matematika dalam pencapaian hasil belajar tergolong masih kurang karena

masih dibawah KKM. Karena itu, peneliti ingin mensosialisasikan metode

pembelajaran Problem Based Learning berbantuan powerpoint agar siswa

antusias dalam mengikuti pembelajaran dan dapat mencapai hasil belajar yang

diinginkan.

B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMP Negeri 4 Banjar yang beralamat

di Jl. Madjalikin No 235 Langensari Kota Banjar. Penelitian ini akan

dilaksanakan pada bulan Oktober 2020 sampai dengan November 2020 dengan

rincian bisa dilihat pada Tabel 3

Tabel 3.1
Jadwal Rencana Kegiatan Penelitian

No Jenis Kegiatan Bulan


Oktober November
1 Penyusunan perangkat Penelitian
2 Melaksanakan Penelitian
3 Pengumpulan Data
4 Pengolahan Data
5 Penyusunan Laporan

17
18

C. Deskripsi per Siklus

1. Siklus I

a. Perencanaan

Perencanaan tindakan dimulai dengan:

1) Membuat instrumen kegiatan pembelajaran yaitu Lembar kegiatan

pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP), media, dan model atau metode yang diterapkan.

2) Membuat instrumen pengumpul data yaitu membuat LKPD dan

evaluasi

3) Mempersiapkan media dan metode yang disesuaikan dengan materi

pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini guru melaksanakan kegiatan belajar mengajar

menggunakan metode Problem Based Learning berbantuan media

powerpoint dengan rencana kegiatan belajar mengajar yang sudah

disiapkan. Rencana kegiatan yang dilakukan bersifat fleksibel dan terbuka

terhadap perubahan- perubahan, sesuai dengan kegiatan yang ada selama

proses pelaksanaan di lapangan.

c. Pengamatan

Pada tahap pengamatan, peneliti membuat catatan dan atau mengisi

format lembar pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran

sebagai bahan refleksi tindakan pada pertemuan berikutnya. Indikator

lembar pengamatan aktivitas peserta didik terdiri dari mengerjakan


19

Lembar Kerja Peserta didik (LKPD), berani bertanya atau memberi

tanggapan dalam diskusi, serta berani mempresentasikan hasil pengerjaan

LKPD. Tiap-tiap indikator aktivitas peserta didik dari setiap kelompok

dijumlahkan dan diprosentasikan.

Catatan dari hasil pengamatan aktivitas peserta didik ini akan

dijadikan sebagai bahan refleksi, yang selanjutnya menjadi acuan untuk

menentukan tindakan pembelajaran pada pertemuan berikutnya

d. Refleksi

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap refleksi adalah menganalisa

hasil observasi data yang telah dikumpulkan. Dengan melihat data hasil

pengamatan aktivitas peserta didik akan diketahui perkembangan aktivitas

peserta didik pada setiap pertemuan dari setiap siklusnya. Hasil analisis

pada satu siklus dipergunakan sebagai acuan untuk merencanakan

tindakan pada siklus berikutnya untuk mengatasi permasalahan/pemikiran

baru yang muncul, yang memerlukan perencanaan ulang, tindakan ulang,

dan pengamatan ulang yang diikuti pula dengan refleksi ulang. Pada siklus

berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk

mengoptimalkan teknik bertanya pada peserta didik, memotivasi peserta

didik untuk berupaya ingin tahu, ingin bisa, dan ingin mencoba

menyelesaikan persoalan, dan membantu peserta didik dalam

mengkonstrusi sendiri ide-ide/pengetahuannya. Tahap-tahap tersebut terus

berulang sampai suatu permasalahan dianggap teratasi.


20

2. Siklus II

Kegiatan yang dilakukan pada siklus II dimaksudkan sebagai perbaikan

dari siklus I. Tahap kerja pada siklus II mengikuti tahapan kerja pada siklus I

yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan

refleksi

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diharapkan agar sesuai dengan tujuan


penelitian, maka penulis melakukan pengumpulan data melalui serangkaian
kegiatan. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari
hasil evaluasi dan LKPD. Data yang terkumpul dari tiap peserta didik diolah dan
dianalisis.
1. Evaluasi

Salah satu teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan
melaksanakan soal evaluasi pada setiap pertemuan selesai dilaksanakan,
yang bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai perkembangan hasil
belajar peserta didik. terhadap materi yang diajarkan pada setiap kompetensi
dasar akan terukur.
2. Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)

Tugas LKPD merupakan tugas yang harus diselesaikan peserta didik,

yang terdiri dari bahan ajar berbentuk soal isian melanjutkan sebagai bentuk

penanaman konsep yang akan menuntun dan mengarahkan pada penemuan

kesimpulan materi pembelajaran, dan tugas kelompok yang berbentuk soal

uraian yang merupakan penguatan untuk mengukur kompetensi yang dicapai

peserta didik pada pembelajaran saat itu.


21

E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan adalah suatu kriteria yang digunakan untuk melihat

tingkat keberhasilan dari kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dalam

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas. Kriteria keberhasilan tindakan ini

akan dilihat dari indikator hasil belajar. Indikator hasil belajar yang ditetapkan

dalam penelitian ini adalah jika ketuntasan belajar siswa terhadap materi

mencapai 75% dari jumlah seluruh peserta didik.


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Hasil Belajar Pra Siklus

Pada tahapan ini peneliti mengambil data hasil pembelajaran

sebelummnya dimana data tersebut digunakan sebagai dasar atau acuan untuk

melakukan suatu penelitian. Data tersebut merupakan hasil belajar peserta

didik pada Hasil Penilaian Tengah Semester 1

Tabel 4.1
Nilai Penilaian Tengah Semester

No Nama Nilai Keterangan


1 Abdul Hayyi Zahroni 66 TUNTAS
2 Ahmad Maulana 65 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 62 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 58 TIDAK TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 50 TIDAK TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 62 TUNTAS
7 Alia Rahmawati 58 TIDAK TUNTAS
8 Amelia Putri 58 TIDAK TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 55 TIDAK TUNTAS
10 Deni Ramdani 62 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 50 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 70 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 40 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 54 TIDAK TUNTAS
15 Firdya Safitri 64 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 60 TIDAK TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 65 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 54 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 66 TUNTAS
20 Meli Safitri 62 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 64 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 50 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 62 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 63 TUNTAS

22
23

No Nama Nilai Keterangan


25 Resta Yuliani Putri 50 TIDAK TUNTAS
26 Resti Oktafiani 62 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 58 TIDAK TUNTAS
28 Salwa Shopiani 40 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 62 TUNTAS
30 Tri Mulyani 55 TIDAK TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 60 TIDAK TUNTAS
32 Yudo Haryono 50 TIDAK TUNTAS
Jumlah 1857
Rata-rata 58,03
Persentase ketuntasan 46,88

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik adalah 58,03 dan ketuntasan belajar mencapai 46,88 % atau

hanya ada 15 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik belum tuntas belajar, karena

ketuntasan belajar peserta didik hanya memperoleh 46,88 %. Hal ini

disebabkan karena system pembelajaran jarak jauh yang digunakan hanya

upload sumber belajar dan penugasan, dimana peserta didik belajar secara

mandiri dirumah. Peserta didik hanya menerima materi berupa bahan ajar,

tanpa ada penjelasan dari guru sehingga tingkat penguasaan dan pemahaman

yang dikuasai oleh peserta didik masih sangat rendah.

Dalam hal ini guru melakukan penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dengan

mengunakan flatform google meet, google classroom dan whatsapp.


24

2. Deskripsi Hasil Siklus I

a. Tahapan Perencanaan

Sebelum melaksanakan tindakan pembelajaran, dilakukan persiapan

perangkat pembelajaran yang terdiri dari Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran dan instrument penilaian. Peneliti memeriksa scenario

pembelajaran dalam RPP kemudian mengimplementasikan dalam proses

pembelajaran.

b. Tahapan Kegiatan dan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 dilaksanakan

pada hari Sabtu tanggal 17 Oktober 2020 di Kelas VII H dengan jumlah

peserta didik 32 peserta didik. Pada pembelajaran ini menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning dilakukan dengan cara sinkronus

dengan flatform google meet. Sebelum masuk sinkronus peserta didik telah

mendapatkan bahan ajar dan Lembar Kerja Peserta Didik terlebih dahulu

lewat google classroom. Di akhir kegiatan, peneliti/guru melakukan tes

evaluasi berupa tes soal uraian dengan hasil sebagai berikut :

Tabel 4.2
Hasil Tes Evaluasi Siklus I

Skor Total
No Nama Nilai Keterangan
1 2 Skor
1 Abdul Hayyi Zahroni 3 4 7 70 TUNTAS
2 Ahmad Maulana 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 3 5 8 80 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 3 4 7 70 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 2 3 5 50 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 3 4 7 70 TUNTAS
8 Amelia Putri 3 4 7 70 TUNTAS
25

Skor Total
No Nama Nilai Keterangan
1 2 Skor
9 Davit Januar Aditya 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
10 Deni Ramdani 2 4 6 60 TIDAK TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 3 2 5 50 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 3 5 8 80 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
15 Firdya Safitri 3 6 9 90 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 3 5 8 80 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 3 6 9 90 TUNTAS
20 Meli Safitri 3 4 7 70 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 3 5 8 80 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 3 4 7 70 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 3 4 7 70 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 2 3 5 50 TIDAK TUNTAS
26 Resti Oktafiani 3 4 7 70 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 3 4 7 70 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 3 4 7 70 TUNTAS
30 Tri Mulyani 3 4 7 70 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 3 4 7 70 TUNTAS
32 Yudo Haryono 2 2 4 40 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2130
Rata-rata 66,56
Persentase Ketuntasan 56,25

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik adalah 66,56 dan ketuntasan belajar mencapai 56,25 % atau

hanya ada 18 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik.

Sedangkan untuk perolehan nilai LKPD adalah sebagai berikut:


26

Tabel 4.3
Data Tugas LKPD Siklus I

No Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Hayyi Zahroni 70 TUNTAS


2 Ahmad Maulana 70 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 70 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 70 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 50 TIDAK TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 40 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 60 TIDAK TUNTAS
8 Amelia Putri 60 TIDAK TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 60 TIDAK TUNTAS
10 Deni Ramdani 70 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 50 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 80 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 60 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 50 TIDAK TUNTAS
15 Firdya Safitri 90 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 60 TIDAK TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 80 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 60 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 90 TUNTAS
20 Meli Safitri 70 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 80 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 50 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 70 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 70 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 40 TIDAK TUNTAS
26 Resti Oktafiani 70 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 70 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 40 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 70 TUNTAS
30 Tri Mulyani 60 TIDAK TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 70 TUNTAS
32 Yudo Haryono 30 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2030
27

Rata-rata 63,44
Persentase Ketuntasan 53,13

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata nilai LKPD

peserta didik adalah 63,44 dan ketuntasan belajar mencapai 53,13 % atau

hanya ada 17 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik.

Tabel 4.4
Data Hasil Belajar Siklus I

Nilai
No Nama Nilai Keterangan
Evaluasi LKPD
1 Abdul Hayyi Zahroni 70 70 70,00 TUNTAS
2 Ahmad Maulana 60 70 63,33 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 80 70 76,67 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 70 70 70,00 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 60 50 56,67 TIDAK TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 50 40 46,67 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 70 60 66,67 TUNTAS
8 Amelia Putri 70 60 66,67 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
10 Deni Ramdani 60 70 63,33 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 50 50 50,00 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 80 80 80,00 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 60 50 56,67 TIDAK TUNTAS
15 Firdya Safitri 90 90 90,00 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 80 80 80,00 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 90 90 90,00 TUNTAS
20 Meli Safitri 70 70 70,00 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 80 80 80,00 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 60 50 56,67 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 70 70 70,00 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 70 70 70,00 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 50 40 46,67 TIDAK TUNTAS
26 Resti Oktafiani 70 70 70,00 TUNTAS
28

Nilai
No Nama Nilai Keterangan
Evaluasi LKPD
27 Rizal Rohmana 70 70 70,00 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 60 40 53,33 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 70 70 70,00 TUNTAS
30 Tri Mulyani 70 60 66,67 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 70 70 70,00 TUNTAS
32 Yudo Haryono 40 30 36,67 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2130 2030 2096,67
Rata-rata 66,56 63,44 65,52
Persentase Ketuntasan 56,25 53,13 62,50

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik adalah 65,52 dan ketuntasan belajar mencapai 62,50 % atau

hanya ada 20 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik belum tuntas belajar, karena

ketuntasan belajar peserta didik hanya memperoleh 62,50 %.

3. Deskripsi Hasil Siklus II

Data yang diperoleh dari siklus II adalah data hasil evaluasi, dan nilai
dari LKPD. Dari skor tersebut diolah menjadi nilai akhir/skor hasil belajar
pada siklus II. Perolehan nilai evaluasi siklus II yang diperoleh peserta didik,
yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2020 dapat dilihat
pada tabel 4.5
Tabel 4.5
Hasil Tes Evaluasi Siklus II

Skor Total
No Nama Nilai Keterangan
1 2 Skor
1 Abdul Hayyi Zahroni 3 4 7 70 TUNTAS
2 Ahmad Maulana 3 4 7 70 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 3 6 9 90 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 3 4 7 70 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 3 5 8 80 TUNTAS
29

Skor Total
No Nama Nilai Keterangan
1 2 Skor
6 Aldi Rahmadani 2 3 5 50 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 3 4 7 70 TUNTAS
8 Amelia Putri 3 5 8 80 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 3 4 7 70 TUNTAS
10 Deni Ramdani 2 5 7 70 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 3 5 8 80 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 3 4 7 70 TUNTAS
15 Firdya Safitri 3 6 9 90 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 3 4 7 70 TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 3 5 8 80 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 3 6 9 90 TUNTAS
20 Meli Safitri 3 5 8 80 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 3 5 8 80 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 3 4 7 70 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 3 4 7 70 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 3 4 7 70 TUNTAS
26 Resti Oktafiani 3 4 7 70 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 3 4 7 70 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 3 5 8 80 TUNTAS
30 Tri Mulyani 3 4 7 70 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 3 5 8 80 TUNTAS
32 Yudo Haryono 3 3 6 60 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2300
Rata-rata 71,88
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik adalah 71,88 dan ketuntasan belajar mencapai 78,13 % atau

hanya ada 25 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik.

Sedangkan untuk perolehan nilai LKPD adalah sebagai berikut:


30

Tabel 4.6
Data Tugas LKPD Siklus II

No Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Hayyi Zahroni 80 TUNTAS


2 Ahmad Maulana 80 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 75 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 70 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 65 TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 75 TUNTAS
7 Alia Rahmawati 70 TUNTAS
8 Amelia Putri 70 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 70 TUNTAS
10 Deni Ramdani 75 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 60 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 85 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 50 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 65 TUNTAS
15 Firdya Safitri 80 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 75 TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 80 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 65 TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 80 TUNTAS
20 Meli Safitri 75 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 80 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 60 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 75 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 75 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 60 TIDAK TUNTAS
26 Resti Oktafiani 75 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 70 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 60 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 75 TUNTAS
30 Tri Mulyani 70 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 75 TUNTAS
32 Yudo Haryono 60 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2280
31

No Nama Nilai Keterangan

Rata-rata 71,25
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata nilai LKPD

peserta didik adalah 71,25 dan ketuntasan belajar mencapai 81.25 % atau

hanya ada 26 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik.

Tabel 4.7
Data Hasil Belajar Siklus II

Nilai
No Nama Nilai Keterangan
Evaluasi LKPD
1 Abdul Hayyi Zahroni 70 80 73,33 TUNTAS
2 Ahmad Maulana 70 80 73,33 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 90 75 85,00 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 70 70 70,00 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 80 65 75,00 TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 50 75 58,33 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 70 70 70,00 TUNTAS
8 Amelia Putri 80 70 76,67 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 70 70 70,00 TUNTAS
10 Deni Ramdani 70 75 71,67 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 80 85 81,67 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 60 50 56,67 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 70 65 68,33 TUNTAS
15 Firdya Safitri 90 80 86,67 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 70 75 71,67 TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 80 80 80,00 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 60 65 61,67 TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 90 80 86,67 TUNTAS
20 Meli Safitri 80 75 78,33 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 80 80 80,00 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 70 75 71,67 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 70 75 71,67 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 70 60 66,67 TUNTAS
32

Nilai
No Nama Nilai Keterangan
Evaluasi LKPD
26 Resti Oktafiani 70 75 71,67 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 70 70 70,00 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 80 75 78,33 TUNTAS
30 Tri Mulyani 70 70 70,00 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 80 75 78,33 TUNTAS
32 Yudo Haryono 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2300 2280 2293,33
Rata-rata 71,88 71,25 71,67
Persentase Ketuntasan 78,13 81,25 81,25

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik adalah 71,67 dan ketuntasan belajar mencapai 81,25 % atau

ada 26 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik tuntas belajar, karena

ketuntasan belajar peserta didik telah melebihi 75% yaitu memperoleh

81,25%.

Berdasarkan data tersebut terlihat adanya peningkatan pada

persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus I ke siklus II sebesar

18,75 yaitu dari 62,5 ke 81,25. Rata-rata hasil belajar peserta didik pun

mengalami peningkatan sebesar 6,15 yaitu dari 65,52 menjadi 71,67.

4. Deskripsi Hasil Siklus III

Data yang diperoleh dari siklus III adalah data hasil evaluasi, dan nilai
dari LKPD. Dari skor tersebut diolah menjadi nilai akhir/skor hasil belajar
pada siklus III. Perolehan nilai evaluasi siklus III yang diperoleh peserta
didik, yang dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 09 November 2020 dapat
dilihat pada tabel 4.8
33

Tabel 4.8
Hasil Tes Evaluasi Siklus III

Skor Total
No Nama Nilai Keterangan
1 2 Skor
1 Abdul Hayyi Zahroni 6 6 12 60 TIDAK TUNTAS
2 Ahmad Maulana 6 9 15 75 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 8 10 18 90 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 7 8 15 75 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 7 9 16 80 TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 5 5 10 50 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 6 7 13 65 TUNTAS
8 Amelia Putri 7 9 16 80 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 6 9 15 75 TUNTAS
10 Deni Ramdani 7 8 15 75 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 5 7 12 60 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 8 9 17 85 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 5 6 11 55 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 7 7 14 70 TUNTAS
15 Firdya Safitri 8 12 20 100 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 6 7 13 65 TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 8 10 18 90 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 6 6 12 60 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 8 12 20 100 TUNTAS
20 Meli Safitri 8 9 17 85 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 7 10 17 85 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 5 8 13 65 TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 8 8 16 80 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 6 8 14 70 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 6 6 12 60 TIDAK TUNTAS
26 Resti Oktafiani 8 6 14 70 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 8 8 16 80 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 5 6 11 55 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 6 7 13 65 TUNTAS
30 Tri Mulyani 6 7 13 65 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 7 6 13 65 TUNTAS
32 Yudo Haryono 5 5 10 50 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2305
34

Rata-rata 72,03

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil evaluasi

peserta didik adalah 72,03 dan ketuntasan belajar mencapai 75% atau

hanya ada 24 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik.

Sedangkan untuk perolehan nilai LKPD adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9
Data Tugas LKPD Siklus III

No Nama Nilai Keterangan

1 Abdul Hayyi Zahroni 72 TUNTAS


2 Ahmad Maulana 76 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 88 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 68 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 64 TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 64 TUNTAS
7 Alia Rahmawati 76 TUNTAS
8 Amelia Putri 76 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 72 TUNTAS
10 Deni Ramdani 76 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 60 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 76 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 64 TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 68 TUNTAS
15 Firdya Safitri 100 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 76 TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 84 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 60 TIDAK TUNTAS
19 Marisa Nur Hakim 100 TUNTAS
20 Meli Safitri 92 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 88 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 72 TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 84 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 72 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 66 TUNTAS
35

No Nama Nilai Keterangan

26 Resti Oktafiani 72 TUNTAS


27 Rizal Rohmana 88 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 60 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 76 TUNTAS
30 Tri Mulyani 68 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 84 TUNTAS
32 Yudo Haryono 60 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2402
Rata-rata 75,06
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa rata-rata nilai LKPD

peserta didik adalah 75,06 dan ketuntasan belajar mencapai 87,5 % atau

ada 28 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik.

Tabel 4.10
Data Hasil Belajar Siklus III

Nilai
No Nama Nilai Keterangan
Evaluasi LKPD
1 Abdul Hayyi Zahroni 60 72 64,00 TUNTAS
2 Ahmad Maulana 75 76 75,33 TUNTAS
3 Ahmad Nur Juliansyah 90 88 89,33 TUNTAS
4 Ahmad Sabil Giri Saputra 75 68 72,67 TUNTAS
5 Ahza Qowwam Abdar Rafi 80 64 74,67 TUNTAS
6 Aldi Rahmadani 50 64 54,67 TIDAK TUNTAS
7 Alia Rahmawati 65 76 68,67 TUNTAS
8 Amelia Putri 80 76 78,67 TUNTAS
9 Davit Januar Aditya 75 72 74,00 TUNTAS
10 Deni Ramdani 75 76 75,33 TUNTAS
11 Dery Fajar Ramdani 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
12 Dimas Prasetyo 85 76 82,00 TUNTAS
13 Fahry Nur Aziz 55 64 58,00 TIDAK TUNTAS
14 Fakhry Ghailan Prasetyo 70 68 69,33 TUNTAS
15 Firdya Safitri 100 100 100,00 TUNTAS
16 Haris Nur Fadil 65 76 68,67 TUNTAS
17 Idam Nur Priatna 90 84 88,00 TUNTAS
18 Marcel Dwi Andika 60 60 60,00 TIDAK TUNTAS
36

Nilai
No Nama Nilai Keterangan
Evaluasi LKPD
19 Marisa Nur Hakim 100 100 100,00 TUNTAS
20 Meli Safitri 85 92 87,33 TUNTAS
21 Memey Tyon Saputri 85 88 86,00 TUNTAS
22 Muchamad Nuril Irfani 65 72 67,33 TUNTAS
23 Nadien Widya Putri 80 84 81,33 TUNTAS
24 Nury Ferdianti 70 72 70,67 TUNTAS
25 Resta Yuliani Putri 60 66 62,00 TUNTAS
26 Resti Oktafiani 70 72 70,67 TUNTAS
27 Rizal Rohmana 80 88 82,67 TUNTAS
28 Salwa Shopiani 55 60 56,67 TIDAK TUNTAS
29 Sasika 65 76 68,67 TUNTAS
30 Tri Mulyani 65 68 66,00 TUNTAS
31 Wahyu Aprianto 65 84 71,33 TUNTAS
32 Yudo Haryono 50 60 53,33 TIDAK TUNTAS
Jumlah 2305 2402 2337,33
Rata-rata 72,03 75,06 73,04
Persentase Ketuntasan 75,00 87,5 81,25
Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai rata-rata hasil belajar

peserta didik adalah 73,04 dan ketuntasan belajar mencapai 81,25% atau

ada 26 peserta didik sudah tuntas belajar dari 32 peserta didik. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa peserta didik tuntas belajar, karena

ketuntasan belajar peserta didik telah melebihi 75% yaitu memperoleh

81,25%.

Berdasarkan data tersebut terlihat tidak ada peningkatan pada

persentase ketuntasan belajar peserta didik siklus II ke siklus III, akan

tetapi mengalami peningkatan rata-rata hasil belajar sebesar 1,37 yaitu dari

71,67 menjadi 73,04


37

B. Pembahasan

Dari uraian data untuk Hasil Belajar yang diperoleh peserta didik pada

siklus I, siklus II dan siklus III, untuk menjawab pertanyaan penelitian tentang

”Apakah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada

pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII H SMP

Negeri 4 Banjar?”

Hasil belajar peserta didik kelas VII-H SMP Negeri 4 Banjar selama

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning, dapat dilihat dari data penilaian hasil belajar peserta didik setiap

siklus:

Tabel 4.8
Rekapitulasi Hasil Belajar Peserta Didik
Rata-rata skor Rata-rata Persentase
Siklus
Evaluasi LKPD hasil belajar Ketuntasan Belajar
I 66,56 63,4375 65,52 62,5
II 71,875 71,25 71,67 81,25
III 72,0313 75,0625 73,04 81,25

HASIL BELAJAR
Pra Siklus Siklus I Siklus II Siklus III

100
80
60
40
20
0
Evaluasi LKPD Rata-rata Hasil Persentase
Belajar Ketuntasan

Diagram 4.1 Hasil Belajar Peserta Didik


38

Berdasarkan perbandingan data diatas secara umum penerapan model

pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta

didik. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan nilai rata-rata dimana

sebelumnya 58,03 meningkat menjadi 62,52 pada siklus I dan meningkat

menjadi 71,67 pada siklus II kemudian meningkat menjadi 73,04 pada siklus III.

Persentase ketuntasanpun mengalami peningkatan dimana sebelumnya hanya

46,88% meningkat menjadi 62,5 pada siklus I kemudian meningkat menjadi

81,25% Pada Siklus II dan siklus III. Dengan demikian ketuntasan belajar sudah

mengalami peningkatan namun masih dan sudah mencapai ketuntasan belajar

yang dikehendaki yaitu sebesar 75 %.


BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, pengolahan dan analisis data pada setiap

siklus serta pengujian hipotesis tindakan yang telah dilakukan dalam penelitian

ini maka diperoleh simpulan bahwa :

Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada

pembelajaran jarak jauh dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

materi persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel di kelas VII H SMP

Negeri 4 Banjar.

B. Saran

Berdasarkan simpulan penelitian, maka peneliti menyarankan hal-hal

sebagai berikut :

1. Kepada kepala sekolah diharapkan agar mendukung dan memfasilitasi serta

memprogramkan penerapan model pembelajaran Problem Based Learning di

sekolah.

2. Kepada guru mata pelajaran matematika di tingkat SMP disarankan untuk

mencoba menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning.

3. Kepada peneliti selanjutnya yang akan melaksanakan penelitian tindakan

kelas, disarankan untuk meneliti penerapan model pembelajaran Problem

Based Learning pada materi yang berbeda.

39
DAFTAR PUSTAKA

Assegaff, Asrani dan Uep Tatang Sontani. 2016. Upaya meningkatkan kemampuan
berfikir analitis melalui model problem based learning (PLB) (Improved
ability to analytical thinking with a problem based learning model). Jurnal
Pendidikan Manajemen Perkantoran. 1(1): 38-48

Djajadi, Muhammad. (2019). Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Arti Bumi


Intaran (Anggota IKAPI)

Ekawarma. (2013). Penelitian Tindakan Kelas (Edisi Revisi). Jakarta: Referensi


(GP Press Group)

Hadi, Syamsul dan Novaliyosi. 2019. TIMSS Indonesia (Trends In International


Mathematics And Science Study). Prosiding. Dalam: Seminar Nasional &
Call For Papers Program Studi Magister Pendidikan Matematika
Universitas Siliwangi di Tasikmalaya, 19 Januari

Haviz. M. (2014). Penelitian Tindakan Kelas Belajar Melakukan PTK dengan


Model Interogatif. Tanah Datar: STAIN Batusangkar Press

Hidayat, Amir F. (2013). JR 02 Modul Penelitian Tindakan Kelas Bahasa Jerman.


Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Mahmud dan Tedi Priatna. (2008). Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik.
Bandung: Tsabita (Kelompok Sahifa)

Munir. 2009. Pembelajaran Jarak Jauh Berbasis Teknologi Informasi Dan


Kominukasi. Bandung: Alfabeta

Mu’alimin dan Rahmat Arofah Hari Cahyadi. (2014). Penelitian Tindakan Kelas
Teori dan Praktik. Pasuruan: Ganding Pustaka

Noorsetyanugroho. 2013. Pendidikan Jarak Jauh. [Online].


http://blog.umy.ac.id/noorsetya/2013/04/03/pendidikan-jarak-jauh/. [16
Oktober 2020]

Nugroho, Heru Santoso Wahito. (2017). Aplikasi Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Dalam Pendidikan Kesehatan. Ponorogo: Forum Ilmiah Kesehatan (Forikes)

Nur, Syamsiara dkk. 2016. Efektivitas Model Problem Based Learning (Pbl)
terhadap Hasil Belajar Mahasiswa Prodi Pendidikan Biologi Universitas
Sulawesi Barat. Jurnal Saintifik. 2(2): 133-141
Pateni. 2016. Foundations of Distence Education (Review Simonson, Smaldino dan
Zvacek for Teaching and Learning at a Distance Sixth Edition). Jurnal
Elearning Management. 1(3): 130-136

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun


2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun
2003. Sekretariat Negara. Jakarta.

Purnomo, Joko dan Hanan Windro Sasongko. (2011).Pemanfaatan Program


Presentasi sebagai Media Pembelajaran Matematika SD/SMP. Yogyakarta:
PPPPTK

Saleh, Marhamah. 2013. Strategi Pembelajaran Fiqh dengan Problem-Based


Learning. Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. XIV(I): 190-220

sViva. 2019. Survei Pendidikan Dunia, Indonesia Peringkat 72 dari 77 Negara.


[Online]. https://www.viva.co.id/arsip/1249962-survei-pendidikan-dunia-
indonesia-peringkat-72-dari-77-negara. [07 Oktober 2020]
LAMPIRAN 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 4 Banjar


Mata Pelajaran. : Matematika
Materi Pokok. : PLSV
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan dengan tepat.
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dengan tepat
3. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan menggunakan pembagian dengan tepat
B. Langkah Pembelajaran:
Pendahuluan 1. Menyapa melalui media whatsapp dan memberi link google meet
untuk pembelajaran tatap maya
2. Mengucapkan salam dan berdoa bersama kemudian mengecek
kehadiran peserta didik
3. Memberikan motivasi pentingnya belajar di rumah dan menjaga
kesehatan.
4. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan
sebelumnya
Kegiatan Inti Literasi & Creativity Thinking
Alat: 1. Peserta didik menyimak pembelajaran materi tentang menyelesaikan
HP/ Laptop/ persamaan menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian dan
Komputer pembagian melalui tayangan powerpoint
2. Peserta didik menganalisis dan membuat pertanyaan yang berkaitan
Sumber belajar dengan materi yang dipelajari
: Bahan ajar, Critical Thinking
buku guru, Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang ada
buku siswa, Communication & Collaboration
powerpoint, 1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran yang mereka
situs web, dapatkan dan peserta didik saling menanggapi atau menambahkan
LKPD 2. Peserta didik dan guru menyimpulkan tentang materi menyelesaikan
persamaan menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian atau
pembagian
Penutup 1. Refleksi dan umpan balik tentang pembelajaran untuk perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya
2. Peserta didik mendapat tugas tentang materi menyelesaikan persamaan
menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian atau pembagian
melalui google classroom
C. Penilaian
1. Sikap spiritual : menghargai dan meyakini ajaran agama
2. Sikap social : disiplin, percaya diri, kerjasama, jujur
3. Pengetahuan : mampu menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan,
penguranga, perkalian atau pembagian
4. Keterampilan : mampu memecahkan masalah mengenai PLSV
Mengetahui Banjar, September 2020
Kepala SMP Negeri 4 Banjar Guru Mata Pelajaran

Drs. ACE MAMAN, M.Pd DEDI SISWOYO, S.Pd


Nip.19680903 199803 1 003 NIP. 19900517 201903 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMP Negeri 4 Banjar


Mata Pelajaran. : Matematika
Materi Pokok. : PtLSV
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 Pertemuan)

A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan dengan
tepat.
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan perkalian dengan tepat
3. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan pembagian dengan tepat
B. Langkah Pembelajaran:
Pendahuluan 1. Menyapa melalui media whatsapp dan memberi link google meet
untuk pembelajaran tatap maya
2. Mengucapkan salam dan berdoa bersama kemudian mengecek
kehadiran peserta didik
3. Memberikan motivasi pentingnya belajar di rumah dan menjaga
kesehatan.
4. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang materi pada pertemuan
sebelumnya
Kegiatan Inti Literasi & Creativity Thinking
Alat: 1. Peserta didik menyimak pembelajaran materi tentang menyelesaikan
HP/ Laptop/ pertidaksamaan menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian
Komputer dan pembagian melalui tayangan powerpoint
2. Peserta didik menganalisis dan membuat pertanyaan yang berkaitan
Sumber belajar dengan materi yang dipelajari
: Bahan ajar, Critical Thinking
buku guru, Peserta didik mengumpulkan informasi dari berbagai sumber yang ada
buku siswa, Communication & Collaboration
powerpoint, 1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran yang mereka
situs web, dapatkan dan peserta didik saling menanggapi atau menambahkan
LKPD 2. Peserta didik dan guru menyimpulkan tentang materi menyelesaikan
pertidaksamaan menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian
atau pembagian
Penutup 1. Refleksi dan umpan balik tentang pembelajaran untuk perbaikan pada
pembelajaran selanjutnya
2. Peserta didik mendapat tugas tentang materi menyelesaikan
pertidaksamaan menggunakan penjumlahan, pengurangan, perkalian
atau pembagian melalui google classroom
C. Penilaian
5. Sikap spiritual : menghargai dan meyakini ajaran agama
6. Sikap social : disiplin, percaya diri, kerjasama, jujur
7. Pengetahuan : mampu menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan penjumlahan,
pengurangan, perkalian atau pembagian
8. Keterampilan : mampu memecahkan masalah mengenai PtLSV
Mengetahui Banjar, September 2020
Kepala SMP Negeri 4 Banjar Guru Mata Pelajaran

Drs. ACE MAMAN, M.Pd DEDI SISWOYO, S.Pd


Nip.19680903 199803 1 003 NIP. 19900517 201903 1 005
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 4 Banjar
Mata Pelajaran. : Matematika
Materi Pokok. : Penerapan konsep PLSV dan PtLSV
Kelas/Semester : VII/Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 30 menit (1 Pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan tepat
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dengan tepat
B. Langkah Pembelajaran:
Pendahuluan 1. Menyapa melalui media whatsapp dan memberi link google meet
untuk pembelajaran tatap maya
2. Mengucapkan salam dan berdoa bersama kemudian mengecek
kehadiran peserta didik
3. Memberikan motivasi pentingnya belajar di rumah dan menjaga
kesehatan.
4. Peserta didik dan guru bertanya jawab tentang materi pada
pertemuan sebelumnya
Kegiatan Inti Literasi & Creativity Thinking
Alat: 1. Peserta didik menyimak pembelajaran materi tentang penerapan
HP/ Laptop/ konsep PLSV dan PtLSV melalui tayangan powerpoint
Komputer 2. Peserta didik menganalisis dan membuat pertanyaan yang
berkaitan dengan materi yang dipelajari
Sumber belajar Critical Thinking
: Bahan ajar, Peserta didik mengerjakan LKPD dengan mengumpulkan informasi
buku guru, dari berbagai sumber yang ada, link yang bisa di akses:
buku siswa, https://www.youtube.com/watch?v=ZToREB0hOS0
powerpoint, https://www.youtube.com/watch?v=igmAQ2Fds50
situs web, https://sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id/
LKPD, Communication & Collaboration
YouTube 1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil pembelajaran yang
mereka dapatkan dan peserta didik saling menanggapi atau
menambahkan
2. Peserta didik dan guru menyimpulkan tentang materi penerapan
konsep PLSV dan PtLSV
Penutup 1. Refleksi dan umpan balik tentang pembelajaran untuk perbaikan
pada pembelajaran selanjutnya
2. Peserta didik mendapat tugas tentang materi penerapan konsep
PLSV dan PtLSV melalui google classroom
C. Penilaian
1. Sikap spiritual : menghargai dan meyakini ajaran agama
2. Sikap social : disiplin, percaya diri, kerjasama, jujur
3. Pengetahuan : mampu menyelesaikan persamaan dan pertidaksamaan
menggunakan penjumlahan, penguranga, perkalian atau pembagian
4. Keterampilan : mampu memecahkan masalah kontekstual mengenai PLSV dan
PtLSV
Mengetahui Banjar, November 2020
Kepala SMP Negeri 4 Banjar Guru Mata Pelajaran

Drs. ACE MAMAN, M.Pd DEDI SISWOYO, S.Pd


Nip.19680903 199803 1 003 NIP. 19900517 201903 1 005
L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
LAMPIRAN 2

MENYELESAIKAN PERSAMAAN MENGGUNKAN


PENJUMLAHAN, PENGURANGAN,
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
NILAI
Nama

Kelas

Alokasi waktu: 20 menit


Tujuan pembelajaran :
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan dengan tepat.
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan menggunakan perkalian dengan tepat
3. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan menggunakan pembagian dengan tepat

Petunjuk Belajar:

1. Baca dengan cermat dan isilah bagian kosong yang ada


2. Pahami tiap langkah kegiatan yang terdapat pada LKPD
3. Tanyakan kepada guru langkah-langkah yang tidak dipahami

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL

Masalah 1
Andi memilihi hewan peliharaan seekor kucing dan 2 ekor kelinci, dia ingin menimbang
berat kedua peliharanya sehingga satu ekor kucing ditambah 2 ekor kelinci sama dengan
5 kg, berapa berat kucing andi jika berat satu ekor kelinci sama dengan 1 kg?

Alternative penyelesaian
Kata-kata : berat seekor kucing ditambah berat 2 kg kelinci sama dengan 5 kg
Variabel : Misalkan k adalah berat seekor kucing Andi
Persamaan : 𝑘 + 2 = 5
Jawab :

𝑘+2=5 INGAT!
⟺ 𝑘+2−2 =5−2 Suatu persamaan tetap setara atau
⟺𝑘=3
Himpunan penyelesainya {3} ekuivalen, jika kedua ruas ditambah atau
Jadi berat kucing Andi adalah 3 kg
dikurangi dengan bilangan yang sama.
Coba perhatikan penyelesaiannya, dari penyelsaian di atas pertanyaan apa yang ingin
Anda tanyakan? Tuliskan pertanyaan Anda pada kotak di bawah ini!

Dari masalah 1 di atas, coba tuliskan informasi apa saja yang bisa ananda tuliskan
tentang langkah-langkah cara penyelesaian masalah kontekstual tersebut.
L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
Masalah 2

Koko dan Inem bermain


tebak-tebakkan dengan
menggunakan beberapa
bungkus plastik hitam, beberapa
buah kelereng, dan sebuah
timbangan. Koko memasukkan
beberapa kelereng dalam jumlah sama ke dalam dua bungkus plastik, kemudian
meletakkannya di atas sisi kanan timbangan yang sudah diletakkan pula 3 buah kelereng
secara terpisah. Di sisi kiri, Koko meletakkan sebuah bungkus plastik berisi kelereng yang
jumlahnya sama dengan masing-masing plastik di sisi kanan. Agar seimbang, ternyata
Koko perlu menambahkan 7 kelereng lagi di sisi kiri.

a. Bagaimana model matematika dari cerita di atas?

b. Berapa banyak kelereng yang ada di dalam kantong tersebut?

c. Jika di sebelah kiri ditambah 1 kantong lagi, maka berapa kelereng yang harus
ditambahkan di sebelah kanan?

d. Apa yang dapat anda simpulkan tentang langkah penyelesaian permasalahan diatas?

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
Masalah 3
Seorang petani mempunyai sebidang tanah berbentuk persegi panjang. Lebar tanah
tersebut 6 m lebih pendek dari panjangnya. Jika keliling tanah 60 m, tentukan luas tanah
petani tersebut

a. Bagaimana model matematika dari cerita di atas?

b. Berapa panjang dan lebar bidang tanah tersebut?

c. Berapa luas bidang tanah tersebut?

d. Apa yang dapat anda simpulkan tentang langkah penyelesaian permasalahan diatas?

REFERENSI

As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/ Mts Kelas VII Semester 1. Jakarta :
Kemendikbud

Fra, Lani Mom's. “LKPD PLSV”. 17 Oktober 2019. https://www.scribd.com/document


/430763785/LKPD-PLSV. (Diakses, 23 September 2020)

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL

MENYELESAIKAN PERTIDAKSAMAAN
MENGGUNKAN
PENJUMLAHAN, PENGURANGAN,
PERKALIAN DAN PEMBAGIAN
NILAI
Nama

Kelas

Alokasi waktu: 20 menit


Tujuan pembelajaran :
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan penjumlahan dan pengurangan
dengan tepat.
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan perkalian dengan tepat
3. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan menggunakan pembagian dengan tepat

Petunjuk Belajar:

1. Baca dengan cermat dan isilah bagian kosong yang ada


2. Pahami tiap langkah kegiatan yang terdapat pada LKPD
3. Tanyakan kepada guru langkah-langkah yang tidak dipahami

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


Masalah 1
Diketahui sebuah pernyataan yang menggunakan tanda pertaksamaan, yaitu 3 > 1.
1. Bagaimana tanda > jika kedua ruas ditambah dengan sebuah bilangan bulat
positif?

Misalkan bilangan bulat positif itu adalah 5.


3>1
3 + ⋯ > 1 + ⋯ (kedua ruas ditambah 5)

… > ⋯ (merupakan pernyataan yang bernilai benar)

Kita peroleh tanda " > " tidak berubah


2. Bagaimana tanda > jika kedua ruas dikurangi dengan sebuah bilangan bulat
positif?

Misalkan bilangan bulat negatif itu adalah 6.


3>1
3 − ⋯ > 1 − ⋯ (kedua ruas dikurangi 6)

… > ⋯ (merupakan pernyataan yang bernilai …….…)

Kita peroleh tanda " > " ………


3. Bagaimana tanda > jika kedua ruas dibagi dengan sebuah bilangan bulat positif?

Misalkan bilangan bulat negatif itu adalah 3.


3>1
3 1
> 3 (kedua ruas dibagi 3)
3

… > ⋯ (merupakan pernyataan yang bernilai ……….)

Kita peroleh tanda " > " ………


4. Bagaimana tanda > jika kedua ruas dibagi dengan sebuah bilangan bulat negatif?

Misalkan bilangan bulat negatif itu adalah −3.


3>1
3 1
> −3 (kedua ruas dibagi −3)
−3

… > ⋯ (merupakan pernyataan yang bernilai ………..)


Kita peroleh tanda " > " ………
Agar pernyataan tersebut … > ⋯ bernilai benar maka tanda " > " kita harus
ubah menjadi tanda < sehingga:
… > ⋯ (merupakan pernyataan yang benar)
L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
5. Bagaimana tanda > jika kedua ruas dikali dengan sebuah bilangan bulat positif?

Misalkan bilangan bulat positif itu adalah 3.


3>1
3 × 3 > 1 × 3 (kedua ruas dikali 3)

… > ⋯ (merupakan pernyataan yang bernilai …………)

Kita peroleh tanda " > " ………


6. Bagaimana tanda > jika kedua ruas dikali dengan sebuah bilangan bulat negatif?

Misalkan bilangan bulat positif itu adalah −3.


3>1
3 × −3 > 1 × −3 (kedua ruas dikali −3)
… > ⋯ (merupakan pernyataan yang bernilai ……..…)
Agar pernyataan tersebut … > ⋯ bernilai benar maka tanda " > " kita
harus ubah menjadi tanda < sehingga:
… > ⋯ (merupakan pernyataan yang benar)

Apa yang dapat anda simpulkan dari beberapa masalah tersebut?

…………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………………….

…………………………………………………………………………………………………

………….

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
Masalah 2
Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x + 5) cm,
lebar (x – 2) cm, dan tinggi x cm.
a. Tentukan model matematikan dari persamaan panjang kawat yang diperlukan dalam x.

Misalkan K menyatakan total panjang kawat yang dibutuhkan untuk


membuat kerangka balok, maka total panjang kawat yang dibutuhkan
adalah jumlah dari semua rusuknya, sehingga panjang K adalah sebagai
berikut.
K = 4 (………….) + 4(………….) + 4(………….)
K = 4(………….) + 4(………….) + 4(………….)
K = ……… + ……… + ………
K = ……… + ………
Jadi, kita peroleh model matematika untuk panjang kawat total yaitu
K = ………+…….

REFERENSI

As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/ Mts Kelas VII Semester 1. Jakarta :
Kemendikbud
Matematika, Blog. “10 Soal Cerita Pertidaksamaan Linear/Kuadrat Satu Variabel dan
Pembahasannya”. 5 Februari 2018. https://blogmipa-matematika.blogspot.com/
2018/02/soal-cerita-pertidaksamaa-satu-variabel.html. (Diakses, 09 Oktober 2020)

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL

PENERAPAN KONSEP PERSAMAAN & PERTIDAKSAMAAN


LINEAR SATU VARIABEL
NILAI
Nama

Kelas

Alokasi waktu: 20 menit


Tujuan pembelajaran :
1. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan tepat
2. Setelah menyaksikan powerpoint dan membaca bahan ajar, peserta didik dapat
menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dengan tepat

Petunjuk Belajar:

1. Berdoalah sebelum mengerjakan LKPD


2. Baca dengan cermat dan isilah bagian kosong yang ada
3. Pahami tiap langkah kegiatan yang terdapat pada LKPD
4. Tanyakan kepada guru langkah-langkah yang tidak dipahami
5. Seteleh selesai kumpulkan melalui Google Classroom

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


Masalah 1
Jumlah tiga bilangan genap berurutan adalah 84. Bilangan berapa sajakah itu?
Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut lakukanlah langkah-langkah berikut!
e. Langkah pertama lakukan pemisalan, apa yang kalian misalkan dan variabel apa yang
kalian pakai?

f. Susunlah bentuk aljabar dari masalah di atas

g. Susunlah bentuk aljabar yang diperoleh sehingga menjadi bentuk pertidaksamaan

h. Selesaikan bentuk pertidaksamaan yang diperoleh

i. Periksa kembali jawaban terhadap masalah yang ada

j. Nyatakanlah jawaban sesuai dengan yang ditanyakan pada masalah dalam bentuk
kata-kata
L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
Masalah 2

Pada suatu hari ada dua orang anak sedang berjalan bersama menuju
toko buku. Dua anak tersebut bernama Susi dan Reni. Keduanya merupakan dua sahabat
yang selalu bersama-sama. Susi dan Reni membeli buku, Susi membeli 5 bungkus dan
Reni membeli 2 bungkus. Banyak buku dalam setiap bungkus sama. Jika Susi memberi
adiknya 15 buku, ternyata sisanya sama dengan buku Reni. Berapa banyak buku setiap
bungkusnya ?

a. Langkah pertama lakukan pemisalan, apa yang kalian misalkan dan variabel apa yang
kalian pakai?

b. Susunlah bentuk aljabar dari masalah di atas

c. Susunlah bentuk aljabar yang diperoleh sehingga menjadi bentuk pertidaksamaan

d. Selesaikan bentuk pertidaksamaan yang diperoleh

e. Periksa kembali jawaban terhadap masalah yang ada

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
f. Nyatakanlah jawaban sesuai dengan yang ditanyakan pada masalah dalam bentuk
kata-kata

Masalah 3
Jumlah dua bilangan tidak kurang dari 100 dan bilangan kedua sama dengan tiga kali
bilangan pertama. Tentukan batas-batas nilai dari kedua bilangan itu.?

a. Langkah pertama lakukan pemisalan, apa yang kalian misalkan dan variabel apa yang
kalian pakai?

b. Susunlah bentuk aljabar dari masalah di atas

c. Susunlah bentuk aljabar yang diperoleh sehingga menjadi bentuk pertidaksamaan

d. Selesaikan bentuk pertidaksamaan yang diperoleh

e. Periksa kembali jawaban terhadap masalah yang ada

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
f. Nyatakanlah jawaban sesuai dengan yang ditanyakan pada masalah dalam bentuk
kata-kata

Masalah 4

Pak Ferdy memiliki sebuah mobil box pengangkut barang dengan daya angkut
tidak lebih dari 800 kg. Berat Pak Fredy adalah 60 kg dan dia akan mengangkut kotak
barang yang setiap kotak bertanya 20 kg. Tentukan banyak kotak paling banyak yang
dapat diangkut oleh Pak Fredy dalam sekali pengangkutan ?

a. Langkah pertama lakukan pemisalan, apa yang kalian misalkan dan variabel apa yang
kalian pakai?

b. Susunlah bentuk aljabar dari masalah di atas

c. Susunlah bentuk aljabar yang diperoleh sehingga menjadi bentuk pertidaksamaan

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


L K P DPERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL
d. Selesaikan bentuk pertidaksamaan yang diperoleh

e. Periksa kembali jawaban terhadap masalah yang ada

f. Nyatakanlah jawaban sesuai dengan yang ditanyakan pada masalah dalam bentuk
kata-kata

REFERENSI

As’ari, Abdur Rahman, dkk. 2017. Matematika SMP/ Mts Kelas VII Semester 1. Jakarta :
Kemendikbud

Matematika, Blog. “10 Soal Cerita Pertidaksamaan Linear/Kuadrat Satu Variabel dan
Pembahasannya”. 05 Februari 2018. https://blogmipa-matematika.blogspot.com/2018/02/
soal-cerita-pertidaksamaa-satu-variabel.html. [Diakses, 05 November 2020]

KELAS VII SMP/MTS S E M E S T E R


LAMPIRAN 3

PEMERINTAH KOTA BANJAR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR
SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
UPTD SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BANJAR
Jalan Madjalikin No 235 Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar
Mata pelajaran : Matematika
Kelas/ Semester : VII/ 1
Materi : Persamaan Linear Satu Variabel
KD : 3.3 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
dan penyelesaiannya dengan mengaitkan pada pengertian bentuk
aljabar dan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Waktu : 10 Menit
Indikator : 1. Menyelesaikan persamaan linear satu variable dengan operasi
penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
2. Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
persamaan linear satu variabel
Soal Uraian :

1. Penyelesaian dari persamaan 5x – 7 = 9x – 23 adalah…


2. Sebuah segitiga memiliki panjang sisi-sisinya (x + 5) cm, (2x – 1) cm, dan (3x – 10)
cm. Jika keliling 66 cm. Maka panjang sisi yang terpanjang adalah....
Pedoman penskoran
No Soal Uraian Jawaban Skor
1 5𝑥 − 7 = 9𝑥 − 23 3
5𝑥 − 7 + 7 = 9𝑥 − 23 + 7
5𝑥 = 9𝑥 − 16
5𝑥 − 9𝑥 = 9𝑥 − 9𝑥 − 16
−4𝑥 = −16
−4𝑥: 4 = −16: 4
𝑥 = −4
Total 3
2 66 = x + 5 + 2x – 1 + 3x – 10 3
66 = 6x – 6
6x – 6 = 66
6x – 6 + 6 = 66 + 6
6x = 72
1/6 x 6x = 1/6 x 72
x = 12
3
Jadi panjang sisi-sisi pada persamaan:
S1 = (x + 5) = 12 + 5 = 17 m
S2 = (2x – 1) = 2(12) – 1 = 24 – 1 = 23 m
S3 = (3x – 10) = 3(12) – 10 = 36 – 10 = 26 m
1
Jadi sisi terpanjang adalah 26 m.
Total 7
Skor Total 10

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR
SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
UPTD SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BANJAR
Jalan Madjalikin No 235 Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar

Mata pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : VII/ 1
Materi : Pertidaksamaan Linear Satu Variabel
KD : 3.4 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel
dan penyelesaiannya dengan mengaitkan pada pengertian bentuk
aljabar dan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian).
Waktu : 10 Menit
Indikator : 1. Menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variable dengan
operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian
2. Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
pertidaksamaan linear satu variabel
Soal Uraian :

1. Penyelesaian dari pertidaksamaan 11𝑥 + 2 < 4𝑥 + 51adalah…


2. Lebar sebuah persegi panjang 26 cm kurang dari dua kali panjangnya. Jika kelilingnya
kurang dari 74 cm, tentukanlah ukuran maksimum dari persegi panjang tersebut.
Pedoman penskoran
No Soal Uraian Jawaban Skor
1 11𝑥 + 2 < 4𝑥 + 51 3
11𝑥 + 2 − 2 < 4𝑥 + 51 − 2
11𝑥 < 4𝑥 + 49
11𝑥 − 4𝑥 < 4𝑥 − 4𝑥 + 49
7𝑥 < 49
7𝑥: 7 < 49: 7
𝑥<7

Total 3
2 Misalkan : panjang = x cm 1
lebar = (2x - 26) cm

Keliling persegi panjang kurang dari 74 3


2 (p + l) < 74
2 (x + 2x - 26) < 74
2 (3x - 26) < 74
6x - 52 < 74
6x < 74 + 52
6x < 126
x < 126 / 6
x < 21
Panjang persgi panjang kurang dari 21 cm 1
Bilangan bulat terdekat dari 21 adalah 20.
Panjang = 20 cm

lebar = 2x - 26 1
= 2 (20) - 26
= 40 - 26
= 14 cm

Jadi ukuran maksimum dari persegi panjang tersebut 1


adalah panjang 20 cm dan lebar 14 cm.
Total 7
Skor Total 10
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙
PEMERINTAH KOTA BANJAR
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KOTA BANJAR
SATUAN PENDIDIKAN FORMAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
UPTD SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BANJAR
Jalan Madjalikin No 235 Desa Langensari Kecamatan Langensari Kota Banjar

Mata pelajaran : Matematika


Kelas/ Semester : VII/ 1
Materi : Penerapan Konsep PLSV dan PtLSV
KD : 3.5 Menjelaskan persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel dan
penyelesaiannya dengan mengaitkan pada pengertian bentuk aljabar
dan operasi pada bentuk aljabar (penjumlahan, pengurangan, perkalian,
dan pembagian).
Waktu : 10 Menit
Indikator : 3. Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan
linear satu variabel
4. Memecahkan masalah kontekstual yang berkaitan dengan
pertidaksamaan linear satu variabel
Soal Uraian :

3. Dua orang penjelajah gua sedang menelusuri dua cabang yang berbeda dari suatu gua bawah
tanah. Penjelajah pertama dapat turun 77 meter lebih jauh daripada penjelajah kedua. Jika
penjelajah pertama telah turun 433 meter dari permukaan tanah, berapa meterkah panjang
cabang gua yang telah dituruni oleh penjelajah kedua?
4. Suatu model kerangka balok terbuat dari kawat dengan ukuran panjang (x + 5) cm, lebar
(x – 2) cm, dan tinggi x cm. Jika panjang kawat yang digunakan seluruhnya tidak lebih dari
132 cm, tentukan ukuran maksimum balok tersebut.
Pedoman penskoran
No Soal Uraian Jawaban Skor
1 1. Misalkan d adalah jarak tempuh penjelajah kedua 1

2. d + 77 1

3. d + 77 = 433 1

4. ⇒ d + 77 = 433 3
⇒ d + 77 – 77 = 433 - 77
⇒ d = 356

5. Karena jarak penjelajah pertama itu 77 m lebih jauh dari 1


penjelajah kedua dan penjelajah pertama menempuh jarak
433, maka 356 + 77 = 433 (benar)

6. Jadi, jarak yang ditempuh penjelajah kedua adalah 356 m 1


Total 8
2 1. Misalkan K adalah total kawat yang dibutuhkan 1

2. K = 4p (panjang) + 4l (lebar) + 4t (tinggi) 3


K = 4(x + 5) + 4(x – 2) + 4x
K = 4x + 20 + 4x – 8 + 4x
K = 12x + 12

3. 12x + 12 ≤ 132 1

4. ⇒ 12x ≤ 132 – 12 3
⇒ 12x ≤ 120
⇒ x ≤ 10

5. Substitusikan nilai x 3
Panjang = x + 5 ⇔ 10 + 5 = 15 cm
Lebar = x – 2 ⇔ 10 – 2 = 8 cm
Tinggi = x ⇔ 10 cm
K = 4p + 4l + 4t
K = 4(15) + 4(8) + 4(10)
K = 60 + 32 + 40
K = 132
Kawat yang digunakan pas 132 (benar)

6. Jadi, ukuran maksimum balok adalah (15 × 8 × 10) cm. 1


Total 12
Skot Total 20
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = × 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙

Anda mungkin juga menyukai