Anda di halaman 1dari 5

PENILAIAN TINDAK KELAS (PTK)

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERHITUNG PERKALIAN 6-10


DENGAN METODE JARIMATIKA PADA SISWA KELAS 5
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah PTK Tematik Integratif
Dosen Pengampu : Lovika Ardana Riswari S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh :
Dhelia Anggita Ningrum (202033312)
6G PGSD

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
2023
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pendidikan adalah usaha manusia agar dapat mengembangkan kemampuan didalam
dirinya melalui proses pembelajaran.Menurut Ki Hadjar Dewantara (2013:20), tokoh
pendidikan Indonesia yang hidup pada tahun 1889-1959 menjelaskan bahwa pendidikan
sebagai tuntunan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Burhanuddin (Muttaqin &
Faishol,2018) mengatakan bahwa pendidikan dapat menjadi tolak ukur bagi kemajuan dan
kualitas kehidupan suatu bangsa, sehingga dapat dikatakan bahwa kemajuan suatu bangsa
atau negara dapat dicapai dengan salah satunya melalui pembaharuan serta penataan
pendidikan yang baik. Tujuan dari pendidikan yaitu tempat untuk mengembangkan potensi
diri dari manusia, pendidikan sangat berpengaruh untuk perubahan sosial karena pada
dasarnya pendidikan bukan hanya terbatas pada materi pembelajaran namun juga
pembentukan karakter pada peserta didik. Dalam pendidikan juga memungkinkan siswa
untuk mengembangkan kemampuan yang ada dalam dirinta sesuai dengan minat dan
bakatnya secara optimal. Dari pelaksanaannya pendidikan perlu adanya keseimbangan antara
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dari ketiga aspek tersebut adalah
tujuan pendidikan yang harus bisa dicapai. Untuk ranah kognitif, pengetahuan peserta didik
dapat dilatih untuk menguasai berbagai mata pelajaran dengan cara menulis, membaca, dan
berhitung. Ketiga hal tersebut merupakan modal pertama siswa untuk menguasai pelajaran.
Nah contohnya kegiatan berhitung, siswa yang senang berhitung kemungkinan dapat
menguasai pelajaran matematika.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memiliki kedudukan yang penting
dalam pendidikan sejak taman kanak kanak hingga saat perguruan tinggi. Terdapat banyak
alasan tentang perlunya belajar matematika. Menurut Cockroft dalam Abdurrahman
(2003:253) menjelaskan bahwa matematika perlu diajarkan kepada siswa karena selalu
digunakan dalam segala segi kehidupan. Metematika sangatlah bermanfaat dalam kehidupan
sehari-hari, tujuan matematika dapat menjadi sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan
jelas, dapat digunakan untuk menyajikan informasi dengan banyak cara, untuk meningkatkan
kemauan berpikir kritis, ketelitian dan kesadaran keruangan serta memberikan kepuasan
terhadap suatu usaha untuk memecahkan suatu masalah yang rumit walaupun berhubungan
dengan angka. Pada mata pelajaran matematika memiliki empat konsep dasar yaitu
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Berdasarkan empat konsep berhitung
diatas, peneliti hanya akan membahas salah satu dari empat konsep tersebut yakni perkalian.
Kemampuan dalam berhitung perkalian pada harus dikuasai oleh siswa, tujuannya
agar siswa dapatsiswa dapat memcahkan masalah dalam melakukan pengoperasian perkalian
dalam kehidupan sehari-hari. Contoh dari kehidupan sehari-hari yaitu saat bertransaksi jual
beli, dalam menentukan berkali sekolah dalam seminggu, berapa kali siswa harus mandi
dalam sehari, dan masih banyak yang berhubungan dengan berhitung di kehidupan sehari-
hari. Penguasaan berhitung perkalian sejak dini sangatlah penting dikarenakan siswa tidak
akan mengalami kesulitan dalam perkalian ditahap selanjutnya,
Pada saat proses kegiataan belajar mengajar pastinya tidak semua siswa dengan cepat
menangkap pembelajaran yang diberikan oleh guru. Pastinya untuk operasi berhitung
perkalian ini pada saat awal guru menyuruh siswa untuk menghafalkan perkalian 1-10.
Namun pada kenyataannya hal tersebut tidak dapat menjadi solusi utama untuk beberapa
siswa agar bisa perkalian. Hal tersebut menjadi perhatian khusus dalam melakukan
pembelajaran di kelas agar setiap siswa mendapatkan pembelajaran yang sesuai dengan
kemampuan dirinya masing-masing.
Ketika peneliti melakukan observasi di kelas V dan menanyakan adakah pelajaran
yang sulit, banyak anak menjawab matematika adalah pelajaran yang sulit. Walaupun
menjadi pelajaran yang penting, pada kenyataannya masih banyak siswa yang mengganggap
matematika sangatlah sulit sehingga membuat siswa malas untuk mempelajarinya. Bagi siswa
yang mengganggap ilmu hitung itu sulit karena ada beberapa faktor contohnya malas
berhitung, malas berpikir terlalu rumit, jika bermain dengan angka siswa merasa pusing dan
lain lain. Siswa cenderung menghindar dari matematika karena mengganggap pelajaran
tersebut terlalu sulit dan tidak penting. Hal tersebut harus di atasi dengan cara guru harus
pandai dalam membuat metode pembelajaran dalam kelas agar siswa tidak bosan dan juga
merasakan kemudahan dalam menerima materi yang diajarkan dan dapat menyelasikan
permasalahan yang ada. Belajar sambil bermain juga akan membuat siswa menjadi nyaman
dan bersemangat untuk mengikuti pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan peneliti, siswa menjawab pertanyaan operasi hitung
perkalian menggunakan cara yang umum, yaitu dengan penjumlahan berulang atau dengan
hafalan. Ketika diberikan soal operasi hitung perkalian bilangan 1-5 siswa banyak yang dapat
menjawab dengan cepat dan semangat. Namun pada saat diberikan soal operasi hitung
perkalian bilangan yang besar (6-10) siswa mengalami kesulitan dan menjadi tidak
bersemangat. Siswa menjadi jenuh dalam menjumlahkan suatu bilangan sebanyak jumlah
pengalinya, dan tidak sedikit siswa menjadi kehilangan konsentrasi dan merengek tidak bisa
menjawab.
Kemampuan siswa dalam berbahasa sudah sangat baik. lain itu, peserta didik
memiliki kemampuan motorik halus yang bagus, sehingga memudahkan koordinasi antara
otak dengan jari-jari tangan dalam berhitung.Kemampuan siswa dalam segi akademik
terutama pelajaran matematika yaitu sudah mampu menguasai operasi berhitung penjumlahan
dan pengurangan, nilai tempat (ratusan puluhan satuan), serta operasi hitung perkalian
bilangan keecil (1-5).
Dari hasil wawancara dengan guru kelas, proses belajar operasi hitung perkalian ini
seharusnya diajarkan pada saat kelas III, namun pada saat tahun tersebut terdapat wabah
covid yang mengharuskan siswa belajar dirumah dan belajar melalui handphone. Hal tersebut
menjadikan anak tidak bisa menerima materi dengan baik dikarenakan keterbatasan
kemampuan guru untuk mengajarkan materi melalui online. Kurang bervariasinya metode
yang digunakan guru dalam mengajar matematika juga berpengaruh. Guru menjelaskan
konsep operasi hitung perkalian dengan menggunakan cara yang umum dengan metode
ceramah dan mengajarkan perkalian dengan cara menjumlahkan suatu bilangan secara
berulang sesuai dengan jumlah pengalinya. Penggunaan metode ceramah kurang efektif
untuk mata pelajaran matematika, karena akan membuat siswa menjadi jenuh apabila metode
ceramah yang dilakukan guru tidak menarik.
Pastinya guru memiliki ketrampilan dan pengetahuan mengenai salah satu metode
yang dapat digunakan untuk pembelajaran matematika khususnya perkalian, yaitu metode
jarimatika. Namun guru masih belum menguasai konsep operasi hitung perkalian dengan
menggunakan metode jarimatika tersebut sehingga guru hanya menggunakan metode
ceramah dalam pembelajaran matematika operasi hitung perkalian. Berdasarkan masalah
tersebut, peneliti berpikir bahwa perlunya menerapkan metode belajar yang menyenangkan
dengan metode jarimatika. Metode yang menyenangkan supaya siswa dapat menghilangkan
kejenuhan saat belajar dan dapat meninhkakan hasil belajar matematika siswa dalam pokok
bahasan perkalian.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasar dari latar belakang yang telah di uraikan maka dapat dirumusakan masalah
apa saja yang terdapat pada penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana cara untuk meningkatkan kemampuan operasi hitung perkalian pada
siswa kelas V?
2. Apakah penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar
matematika pokok bahasan perkalian pada peserta didik kelas V?
C. TUJUAN
1. Cara untuk meningkatkan kemampuan operssi hitung perkalian dengan
menggunakan metode jarimatika .
2. Penggunaan metode yang tidak bervariasi membuat siswa menjadi jenuh. Dengan
menggunakan metode jarimatika pastinya anak akan menjadi bersemangat dan
akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

D. MANFAAT
Dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi:
a. Secara Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi
guru bahwa penggunaan metode jarimatika merupakan salah satu metode yang
dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada peserta kelas V.
b. Secara Praktis
1. Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi sekolah dalam membuat
pelatihan penggunaan metode jarimatika untuk guru khususnya pada operasi
hitung perkalian.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu metode pembelajaran
berhitung yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi Peserta Didik
Peneilitian ini diharapkan dapat membantu meningkatkan hasil belajar
matematika pokok bahasan perkalian, khususnya pada kecepatan dan keakuratan
dalam operasi hitung perkallian bilangan 6-10
4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan untuk peneliti selanjutnya
yang ingin mengembangkan atau menerapkan jarimatika dalam penelitiannya.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. KAJIAN PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai