Anda di halaman 1dari 14

p-ISSN : 2623-2359

Guru Tua : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran e-ISSN : 2623-2340


Vol. 3, No. 1, Mei 2020, hal. 7-20

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING


UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
KELAS VII A MTs. ALKHAIRAAT BIROMARU
PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL

Lisdayanti Sultan1, Hajerina2


1
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP. Universitas Alkhairaat
lisdayantisultan@yahoo.co.id
2
Program Studi Pendidikan Matematika, FKIP. Universitas Alkhairaat
Hajrinahamid@gmail.com

ABSTRAK

Permasalahan yang mendasar pada penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada materi
aritmatika sosial mengenai untung, rugi dan persentasenya serta diskon di kelas VII A MTs Alkhairaat
Biromaru tahun ajaran 2017/2018. Ada beberapa penyebab rendahnya hasil belajar siswa tersebut
diantaranya guru masih merupakan pusat belajar sehingga siswa masih cenderung pasif dalam
pembelajaran. Ini membuat siswa menjadi tidak aktif, enggan, takut dan malu untuk bertanya. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A MTs Alkhairaat Biromaru dan memaksimalkan
pembelajaran maka peneliti menerapkan model Quantum Learning, yaitu suatu model pembelajaran yang
seluruh proses belajarnya dapat mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai
suatu proses yang menyenangkan dan bermanfaat, sehingga pembelajaran menjadi lebih termotivasi. Model
Quantum Learning terdiri dari 6 komponen pembelajaran yaitu : (1) Tumbuhkan, (2) Alami, (3) Namai, (4)
Demonstrasikan, (5) Ulangi, (6) Rayakan. Penelitian ini merupakan penelitian tindak kelas dengan
menggunakan pendekatan kualitatif yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII A
MTs Alkhairaat Biromaru. Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII A yang berjumlah 21 orang.
Pada penelitian yang telah dilaksanakan, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas pembelajaran
telah berjalan dengan baik dan mengalami peningkatan di setiap siklusnya. Hal tersebut dapat dilihat dari
persentase ketuntasan belajar klasikalnya. Pada tes akhir siklus 1 mencapai rata-rata skor siswa yaitu
71,43% dengan jumlah daya serap individu 15 siswa. Kemudian pada tes akhir siklus 2 meningkat menjadi
85,71% pada kualifikasi baik. Dengan jumlah siswa yang memperoleh daya serap individu sebanyak 18
siswa.

Kata kunci: Model Quantum Learning, Hasil Belajar, Aritmatika Sosial

ABSTRACT

The basic problem in this study is the low students learning outcomes in social arithmetic material
regarding the profit, loss and percentage and discount in class VII A MTs Alkhairaat Biromaru 2017/2018
school year. There are several causes of the low students learning outcomes including teachers are still
learning centers so students still tend to be passive in learning. This makes students become inactive,
recultant, afraid and ashamend to ask. Therefore, to improve the learning outcomes of students of class VII
A MTs Alkhairaat Biromaru and maximize learning, the researcher applied a quantum learning model,
which is a learning model whose entire learning process can sharpen understanding and memory, and
make learning a pleasant and useful process, so that learning becomes more motivated. The quantum
learning model consists of 6 learning components, namely : 1. grow, 2. natural, 3. name, . demonstrate, 5.
repeat, 6. Celebrate This research is a classroom action research using qualitative approachthat aims to
improve the learning outcomes of class VII A MTs Alkhairaat Biromaru sudents. The subject of this study

7
Lisdayanti Sultan, Hajerina

were all students of class VII A totaling 21 people. In the research tht has been carried out, the result of
his study indicate that learning activities have been going well and have increased in each cycle. This can
be seen from the percentage of completeness of classical learning. In the final test of the first cycle reached
the average score of students that is 71,43% with the amount of absorption of 15 students. Then in the final
test the second cycle increased to 85,71% in good qualifications. With the number of students who get
individual absorption of 18 students.

Keywords : Quantum Learning,

PENDAHULUAN Biromaru. Guru cenderung mengajarkan


Pendidikan memiliki peranan yang materi lalu memberi contoh, kemudian
sangat sentral dalam meningkatkan kualitas menjelaskan contoh tersebut, sehingga siswa
sumber daya manusia, karena kemajuan suatu menjadi tidak aktif, enggan, takut dan malu
bangsa sangat ditentukan oleh kualitas untuk bertanya. Siswa hanya mendengarkan
sumber daya manusianya. Oleh karena itu, semua hal yang dijelaskan oleh guru selama
pembaharuan pendidikan harus selalu proses kegiatan pembelajaran, siswa tidak
dilakukan untuk meningkatkan kualitas ikut berfikir dan menggunakan pengalaman
pendidikan. Salah satu cara yang harus belajarnya. Hal ini sesuai dengan hasil
ditempuh untuk membentuk manusia yang observasi dengan salah seorang guru
berkualitas adalah melalui proses pendidikan, matematika di MTs. Alkhairaat Biromaru
selain itu sekolah merupakan tempat yang pada hari Senin, 15 Januari 2018, bahwa hasil
sangat tepat untuk menerima pendidikan dan tes ulangan harian pada materi Aritmatika
pembinaan sumber daya manusia yang sesuai Sosial siswa kelas VII A yang terdaftar pada
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan tahun 2016/2017 dengan jumlah siswa
teknologi saat ini. sebanyak 20 orang diperoleh ketuntasan
Matematika sering dianggap materi belajar klasikal hanya sebesar 40%. Dari hasil
pelajaran yang sulit oleh siswa, karena pekerjaan siswa dapat diketahui bahwa 60%
pelajaran matematika memerlukan siswa kesulitan dalam mengerjakan soal pada
pemahaman sehingga guru sebisa mungkin materi aritmatika sosial. Hal ini disebabkan
dapat menyampaikan materinya dengan baik. karena siswa cenderung pasif saat proses
Salah satu aspek yang terkandung dalam pembelajaran berlangsung. Dalam upaya
pembelajaran matematika adalah konsep. mengatasi permasalahan di atas, maka
Dahar (1998) menyebutkan, “jika peneliti menggunakan salah satu model
diibaratkan, konsep-konsep merupakan batu- pembelajaran sebagai alternatif pemecahan
batu pembangunan dalam berpikir”. Akan masalah yang ada. Model pembelajaran
sangat sulit bagi siswa untuk menuju ke merupakan salah satu komponen dalam
proses pembelajaran yang lebih tinggi jika sistem pembelajaran yang berperan dalam
belum memahami konsep. Oleh karena itu, pencapaian tujuan pembelajaran. Joyce &
kemampuan pemahaman konsep adalah salah Weil (Rusman, 2010) mengatakan model
satu tujuan penting dalam pembelajaran pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan,
matematika. Sebagai fasilitator di dalam artinya para guru boleh memilih model
pembelajaran, guru semestinya memiliki pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk
strategi agar dapat meningkatkan mencapai tujuan pendidikan. Dalam hal ini,
kemampuan serta minat siswa dalam belajar model yang digunakan oleh peneliti adalah
yaitu dengan menerapkan model model Quantum Learnig.
pembelajaran, namun pada kenyataannya Model Quantum Learnig merupakan
model pembelajaran yang sering digunakan salah satu model pmbelajaran yang dilakukan
saat ini yaitu masih berpusat pada guru itu dengan lingkungan belajar yang
sendiri, sehingga siswa cenderung kurang menyenangkan akan mampu
aktif dalam pembelajaran. Fenomena menggabungkan rasa percaya diri,
di atas juga dialami siswa MTs. Alkhairaat keterampilan belajar, dan keterampilan

8
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

berkomunikasi. Setidaknya itulah yang 1. Desain Penelitian


ditawarkan Bobby DePorter dan Mike Desain penelitian ini menggunakan
Henarcki dalam model pembelajaran desain penelitian tindakan kelas (PTK) yang
temuannya. Quantum learning memberikan dikembangkan oleh Kemmis dan McTaggart
kiat-kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh yang merupakan pengembangan dari desain
proses yang dapat menghemat waktu, PTK model Kurt Lewin yang terdiri dari
mempertajam pemahaman dan daya ingat, empat tahapan. Model penelitian tindakan
dan membuat belajar menjadi suatu proses kelas terdiri dari empat fase yaitu
yang menyenangkan dan bermanfaat. perencanaan (plan), tindakan (acting),
Quantum learning merupakan gabungan pengamatan (observing), dan refleksi
yang sangat seimbang antara bekerja dan (reflect). Pada fase tindakan (acting) dan
bermain, antara rangsangan internal dan pengamatan (observing) dijadikan satu
eksternal. Prinsip utama model quantum karena pelaksanaan tindakan dilaksanakan
learning adalah bahwa sugesti dapat dan pasti secara simultan dengan observasi, sehingga
mempengaruhi hasil situasi belajar baik bentuknya sering dinamakan sebagai bentuk
secara positif maupun negatif. Dengan spiral.
demikian, peneliti mengharapkan dengan B. Setting dan Subyek Penelitian
penggunaan model pembelajaran ini siswa Penelitian ini dilaksanakan di MTs
dapat mengatasi kesulitan-kesulitan mereka Alkhairaat Biromaru yang berlokasi di Jln.
dalam kegiatan pembelajaran seperti masalah Tondei No. 21 B, Desa Mpanau, Kecamatan
pada materi aritmatika sosial, sehingga hasil Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Dengan
belajar siswa dapat lebih meningkat lagi. subyek penelitian ini adalah seluruh siswa
Sehingga berdasarkan masalah diatas, Kelas VII A MTs Alkhairaat Biromaru yang
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terdaftar pada tahun 2017/2018 yang
yang menerapkan model pembelajaran berjumlah 21 orang siswa. Pemilihan subjek
quantum learning pada materi aritmatika penelitian ini berdasarkan pertimbangan
sosial, melalui penelitian tindak kelas (PTK) kesesuaian waktu materi dan juga atas arahan
yang berjudul Penerapan Model dari guru bidang studi matematika di sekolah
Pembelajaran Quantum Learning untuk yang bersangkutan.
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VII C. Rencana Tindakan
A MTs. Alkhairaat Biromaru pada Materi Penelitian ini dilaksanakan melalui
Aritmatika Sosial. dua siklus, setiap siklus dilaksanakan sesuai
dengan perubahan tingkah laku yang ingin
METODE PENELITIAN dicapai. Untuk mengetahui kemampuan awal
A. Rancangan Penelitian siswa, maka diberikan tes awal sebelum
Penelitian ini merupakan penelitian masuk siklus 1.
tindakan kelas partisipan dengan Berdasarkan hasil tes awal tersebut dan
menggunakan pendekatan kualitatif, karena informasi-informasi yang diperoleh dari guru
peneliti terlibat langsung dalam proses mata pelajaran matematika dan guru wali
penelitian mulai dari awal hingga akhir kelas dikelas VII A, kemudian dilaksanakan
tindakan. Pendekatan kualitatif menghasilkan tindakan pembelajaran dengan prosedur :
data secara tertulis maupun lisan dari 1. Perencanaan
aktivitas atau perilaku subyek yang diamati 2. Pelaksanaan tindakan
selama proses pembelajaran berlangsung. 3. Observasi
Untuk kelancaran pelaksanaan 4. Refleksi dalam setiap siklus
penelitian ini, peneliti dibantu oleh teman D. Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
sejawat mahasiswa program studi pendidikan 1. Jenis Data
matematika dan guru matematika Kelas VII Jenis data yang digunakan dalam
A di MTs Alkhairaat Biromaru dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu
pengumpulan data. Rancangan penelitian informasi berbentuk kalimat yang
dalam penelitian ini terdiri dari: memberi gambaran tentang ekspresi siswa
berkaitan dengan tingkat pemahaman
terhadap suatu mata pelajaran (kognitif),

9
Lisdayanti Sultan, Hajerina

pandangan atau sikap siswa terhadap 1. Mereduksi data


metode belajar yang baru, aktivitas siswa Mereduksi data adalah merangkum,
mengikuti pelajaran, perhatian, antusias menyeleksi, menfokuskan, dan
dalam belajar, kepercayaan diri, motivasi menyederhanakan data sejak awal
belajar, dan sejenisnya yang berupa hasil pengumpulan data sampai dengan
observasi, catatan lapangan dan hasil penyusunan laporan. Dalam penelitian ini
wawancara. Data ini didukung oleh data data hasil wawancara, catatan lapangan
kuantitatif berupa hasil tes belajar siswa direduksi sesuai dengan tujuan penelitian.
yaitu (tes awal dan tes akhir untuk siklus 2. Menyajikan data
I, dan tes akhir untuk siklus II). Data aktivitas siswa dalam
2. Teknik Pengumpulan Data pembelajaran dan data hasil belajar akan
Pengumpulan data dalam penelitian disajikan dalam bentuk tabel dan selanjutnya
ini dilakukan dengan cara dan urutan diinterpretasi dari tabel tersebut.
sebagai berikut 3. Menyimpulkan data
a) Tes Tertulis Data yang telah disajikan dianalisis
Tes yang digunakan dalam dan selanjutnya menarik kesimpulan
penelitian ini adalah tes awal dan tes terhadap hasil analisis tersebut.
akhir. Tes awal digunakan untuk F. Prosedur Penelitian
mengetahui pengetahuan prasyarat siswa Penelitian ini terdiri dari dua tahap,
yang berkaitan dengan materi Aritmetika yaitu tahap pra-tindakan dan tahap
Sosial. Tes akhir tindakan dilakukan pelaksanaan tindakan.
dengan tujuan untuk mengetahui 1. Tahap Pra-tindakan
kemampuan siswa dalam menyelesaikan Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini,
soal-soal aritmetika sosial. yaitu :
b) Wawancara  Dengan melakukan wawancara dengan
Wawancara dilakukan setelah guru untuk mengetahui kesulitan yang
pelaksanaan tes akhir, wawancara yang dihadapi siswa dalam menyelesaikan
dilakukan oleh peneliti kepada informan, soal aritmatika sosial, dan ternyata
tujuannya untuk mengetahui informasi hasil belajar yang diperoleh siswa
tentang proses pembelajaran didalam masih rendah.
kelas pada materi Aritmatika Sosial.  Menentukan subyek penelitian
c) Observasi  Menyiapkan tes identifikasi (berupa
Observasi dilakukan pada saat tes tertulis)
proses pembelajaran di kelas berlangsung  Melaksanakan tes identifikasi
untuk mengamati aktivitas guru dan siswa 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan
selama pelaksanaan tindakan, sebagai Kegiatan yang dilaksanakan pada
upaya untuk mengetahui adanya tahap ini adalah mengacu pada model
kesesuaian antara perencanaan dan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc
pelaksanaan tindakan. Observasi ini Taggart yang terdiri dari 4 tahap yaitu : 1)
dilakukan oleh peneliti dibantu teman Perencanaan, 2) Pelaksanaan tindakan, 3)
sejawat dan guru kelas VII A di MTs. Observasi, dan 4) Refleksi.
Alkhairaat Biromaru dengan Siklus I
menggunakan lembar observasi. 1. Perencanaan
d) Catatan Lapangan Kegiatan yang dilakukan pada
Catatan lapangan digunakan untuk tahap ini, yaitu :
memperoleh data mengenai hal-hal yang  Membuat Rencana Pelaksanaan
terjadi selama proses pembelajaran Pembelajaran (RPP) tentang materi
berlangsung yang tidak terekam dalam untung, rugi dan persentasenya dalam
lembar observasi. materi aritmatika sosial.
E. Teknik Analisis Data  Menyiapakan materi yang akan diajar
Analisis data dilakukan dengan  Membuat tes awal
mengacu pada model Miles Hubermen.
 Melaksanakan tes awal
(Wiriaatmadja,2005:70) yaitu:

10
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

 Membuat alat evaluasi yang berupa 2. Pelaksanaan tindakan


LKS dan tes akhir Kegiatan yang di lakukan pada
 Membuat lembar observasi aktivitas tahap ini adalah melaksanakan
guru dan siswa. pembelajaran menggunakan model
2. Pelaksanaan tindakan pembelajaran Quantum Learning,
Kegiatan yang dilakukan pada sebagaimana yang telah di rencanakan.
tahap ini adalah melaksanakan 3. Observasi dan Evaluasi.
pembelajaran menggunakan model Pada tahap ini, melaksanakan
pembelajaran Quantum Learning, proses pengamatan terhadap kegiatan
sebagaimana yang telah direncanakan pembelajaran di kelas dengan
pada materi untung, rugi dan menggunakan lembar observasi.
persentasenya dalam aritmatika sosial. Kemudian melakukan evaluasi terhadap
3. Observasi dan Evaluasi. pelaksanaan pembelajaran yang telah di
Pada tahap ini, melaksanakan lakukan.
proses pengamatan terhadap kegiatan 4. Refleksi
pembelajaran di kelas dengan Berdasarkan hasil tes dan
menggunakan lembar observasi. wawancara yang diperoleh, peneliti, guru
Kemudian melakukan evaluasi terhadap matematika kelas VII A MTs. Alkhairaat
pelaksanaan pembelajaran yang telah di Biromaru dan teman sejawat berdiskusi
lakukan. untuk mencari kelebihan dan kekurangan
4. Refleksi yang terjadi selama tindakan berlangsung.
Kegiatan pada tahap ini adalah G. Kriteria Keberhasilan Tindakan
menganalisis data yang diperoleh Kriteria keberhasilan tindakan
berdasarkan hasil tes awal yang dilakukan dibentuk oleh dua aspek, yaitu
sebelum pembelajaran berlangsung dan 1. Tindakan dianggap berhasil apabila
hasil tes akhir yang dilakukan sesudah presentase ketuntasan daya serap individu
tindakan pembelajaran menggunakan ≥ 65% dan presentase ketuntasan belajar
model pembelajaran Quantum Learning. secara klasik ≥ 75% (yang mencapai
Hasil observasi, hasil wawancara, dan daya serap individu ≥ 65%). Kriteria
hasil evaluasi dikaji dan diolah untuk tersebut ditetapkan oleh sekolah (tempat
menentukan langkah selanjutnya dalam penelitian).
upaya untuk perbaikan pada siklus
berikutnya. Persentase daya serap secara individu =
Siklus 2 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑐𝑎𝑝𝑎𝑖
× 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑜𝑎𝑙
1. Perencanaan
Persentase Ketuntasan Belajar Klasikal
Kegiatan yang dilakukan pada 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
tahap ini adalah mempelajari hasil refleksi = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 × 100%
pada siklus 1, yaitu bagaimana hasilnya Depdikbud (Wardhani, 2016)
dan apa yang harus dilakukan selanjutnya
pada rencana pembelajaran. Hal ini 2. Hasil aktifitas guru dan siswa diperoleh
dilakukan agar pada siklus 2 dapat dari lembar observasi yang dianalisis dan
terlaksana tindakan yang lebih efektif. dinyatakan dalam bentuk persentase nilai
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini rata-rata dengan rumus:
adalah menyusun rencana pelaksanaan Persentase nilai rata-rata NR =
pembelajaran pada materi diskon, 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
× 100%
menyiapkan materi yang akan diajar,
membuat LKS, menyiapkan tes akhir
tindakan tentang materi diskon, dan Pengelolaan data hasil aktivitas guru
membuat lembar observasi. dan siswa diperoleh dari mengamati 12 aspek
aktifitas guru dan siswa dengan kategori
penilaian ada 5 yaitu:

11
Lisdayanti Sultan, Hajerina

Tabel 1 . Kriteria taraf keberhasilan


Skor Kategori
12% < N ≤ 21,6% Sangat kurang
21,6% < N ≤ 31,2% Kurang
31,2% < N ≤ 40,8% Cukup
40,8% < N ≤ 50,4% Baik
50,4% < N ≤ 60% Sangat Baik

HASIL DAN PEMBAHASAN pelajaran pada hari Senin dan 2 jam pelajaran
A. Hasil Penelitian pada hari Kamis. Selain itu dari hasil
Beberapa dikemukakan hasil observasi tersebut peneliti mengetahui bahwa
penelitian yang terdiri dari dua bagian yaitu siswa kelas VII A berjumlah 21 orang.
hasil pra tindakan dan hasil tindakan. Sebelum pelaksanaan tindakan, siswa
1. Hasil Pra Tindakan terlebih dahulu diberikan tes awal untuk
Sebelum kegiatan penelitian ini mengetahui kemampuan siswa pada materi
dilakukan, pada tanggal 29 April 2018 prasyarat yaitu operasi bilangan. Tes awal
peneliti menemui Kepala MTs Alkhairaat dilakukan pada hari Senin, 30 April 2018
Biromaru pada pertemuan tersebut peneliti yang diikuti seluruh siswa MTs Alkhairaat
menyampaikan maksud dan tujuan peneliti Biromaru kelas VII A yang berjumlah 19
yaitu meminta izin agar dapat melakukan orang. Tes awal diberikan soal berjumlah 5
penelitian di kelas VII A MTs Alkhairaat nomor yang berkaitan dengan untung, rugi
Biromaru. Selanjutnya Kepala MTs dan persentasenya serta diskon.
Alkhairaat Biromaru memberikan wewenang Setelah dilakukan tes awal, hasil
kepada guru mata pelajaran matematika kelas pekerjaan siswa dikoreksi, untuk selanjutnya
VII A untuk membantu dan bekerja sama disusun dari skor tertinggi sampai terendah.
dengan peneliti selama melakukan penelitian. Hal ini untuk mengetahui kemampuan siswa
Sebelum melakukan observasi di kelas VII A, tentang materi yang diujikan.
peneliti melakukan wawancara dengan guru 2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus
mata pelajaran matematika, yang mana dalam Penelitian tindakan kelas yang
wawancara tersebut diperoleh informasi dilaksanakan dalam dua siklus dan meliputi
bahwa model pembelajaran yang diterapkan empat fase pada tiap siklusnya, yaitu :
oleh guru mata pelajaran matematika adalah perencanaan, pelaksanaan tindakan,
model pembelajaran langsung. Adapun observasi, dan refleksi. Berikut uraian hasil
dalam proses pembelajaran, ada beberapa pelaksanaan penelitian yang dicapai tiap
siswa yang terbilang antusias dan juga ada siklus :
juga siswa yang pasif, dikarenakan materi a. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
yang agak sulit dan ditambah lagi dengan jam 1) Hasil Tahap Perencanaan Siklus 1
pelajaran matematika disiang hari sehingga kegiatan yang dilakukan pada tahap
membuat siswa kurang bersemangat dan ini adalah menyiapkan seluruh perangkat
seringkali ribut didalam kelas. pembelajaran meliputi :
Pada hari Senin 30 April 2018, peneliti a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
melakukan observasi ke kelas VII A dan (RPP)
bertemu siswa-siswi di kelas tersebut yang b) Lembar Kerja Siswa (LKS)
didampingi oleh guru mata pelajaran c) Lembar tes akhir tindakan
matematika. Saat melakukan observasi, d) Lembar observasi aktivitas siswa dan
peneliti mengamati bagaimana situasi kelas lembar observasi aktivitas guru
dan menginformasikan kepada siswa bahwa 2) Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
peneliti akan melakukan penelitian selama 3 Pelaksanaan tindakan tidak
minggu pada mata pelajaran matematika di dilakukan oleh peneliti sendiri, oleh
kelas mereka. Hasil yang diperoleh waktu karena itu dalam kegiatan pembelajaran
observasi bahwa jam pelajaran matematika peneliti dibantu oleh satu orang teman
terdiri dari 4 jam pelajaran setiap minggunya sejawat yang bertindak sebagai pengamat
dengan waktu 2 x 40 menit, yaitu 2 jam siswa dan satu guru mata pelajaran

12
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

matematika yang bertindak sebagai lebih kompleks nantinya maupun bagi


pengamat guru. Tindakan pembelajaran kehidupan sehari-hari. “anak-anak materi
siklus 1 dilaksanakan pada hari Kamis, 3 mengenai untung, rugi dan persentasenya
Mei 2018 dan Senin, 7 Mei 2018 di kelas yang akan kita pelajari hari ini sangat
VII A MTs Alkhairaat Biromaru dengan penting dan bermanfaat dalam kehidupan
materi untung, rugi dan persentasenya. sehari-hari kita apalagi dalam hal
Pelaksanaan tindakan dimulai 10.15 s/d perekonomian sebab materi ini sangat
11.35. Kegiatan pembelajaran erat kaitannya dengan jual-beli, jadi ibu
dilaksanakan sesuai dengan RPP dengan harap selama proses pembelajaran
menggunakan model Quantum Learning, berlangsung semua memperhatikan
yang terdiri dari 6 komponen penjelasan ibu”.
pembelajaran yang disebut TANDUR, b) Kegiatan Inti
yaitu : (a) Tumbuhkan, (b) Alami, (c) Pada kegiatan inti ini, aktivitas
Namai, (d) Demonstrasikan, (e) Ulangi, pembelajaran yang dilakukan berdasarkan
(f) Rayakan. Pembelajaran dilakukan pada langkah-langkah pembelajaran yang
dalam tiga tahap yaitu : (a) kegiatan awal, tercantum diRPP
(b) kegiatan inti, (c) kegiatan penutup. Pada fase pertama yaitu
Adapun tahap-tahap pelaksanaanya tumbuhkan, guru memberikan informasi
sebagai berikut : mengenai model Quantum Learning
a) Kegiatan Awal kemudian guru membuat suatu kegiatan
Peneliti mengawali pembelajaran jual beli yang melibatkan siswa dengan
dengan mengucapkan salam dan tujuan untuk menumbuhkan minat belajar
mengajak siswa untuk berdo’a bersama siswa sehingga siswa dapat merasa senang
sebelum proses belajar mengajar dimulai, sebelum pembelajaran dimulai. Setelah
kemudian peneliti mengabsen siswa. Pada siswa merasa senang, guru melakukan
hari itu siswa yang hadir berjumlah 21 fase kedua yaitu alami, dimana guru
orang siswa. menggali pengetahuan siswa secara
Selanjutnya peneliti mengadakan kontekstual berdasarkan apa yang dialami
apersepsi, sebagai pengalian pengetahuan siswa sesuai dengan materi yang diajarkan
awal siswa terhadap apa yang diajarkan. dengan memberikan beberapa pertanyaan,
Dengan mengajukan pertanyaan kepada “setelah melihat kegiatan proses jual beli
siswa “masih ingatkah kalian tentang yang di praktekkan oleh ibu dan salah
operasi bilangan ?”, setelah itu peneliti satu teman kalian, biasanya proses jual
menyampaikan tujuan pembelajaran beli tersebut terjadi dimana? kapan si
kemudian menyampaikan model penjual dikatakan untung maupun rugi?”.
Quantum Learning yang akan Setelah memberikan beberapa pertanyaan,
dilaksanakan selama proses pembelajaran. guru kemudian melanjutkan ke fase ketiga
“Assalamualaikum War.Wab, bagaimana yaitu namai, dengan mempresentasikan
kabar kalian hari ini? ibu harap materi untung, rugi dan persentasenya.
semuanya selalu diberikan kesehatan. Kemudian memberikan contoh soal dan
Sebelum kita mulai pelajaran hari ini siswa dipersilahkan untuk maju ke depan
baiknya terlebih dahulu kita berdo’a, mengerjakan soal yang diberikan, yang
agar pembelajaran kita hari ini mendapat mana merupakan fase ke empat atau
keberkahan, aamiin. Baiklah demonstrasikan.
pembelajaran kita hari ini yaitu Setelah siswa mengerjakan contoh
menyelesaikan soal yang berkaitan soal, guru melanjutkan ke fase kelima atau
dengan untung, rugi dan persentasenya. ulangi, yaitu guru mengulangi kembali
Penyampaian diatas dilanjutkan materi inti yang diberikan dan
dengan pemberian motivasi oleh peneliti memberikan pertanyaan untuk
kepada seluruh siswa. Peneliti mengetahui sejauh mana pemahaman
menekankan bahwa materi yang sedang siswa mengenai materi yang diajarkan.
dipelajari sangatlah penting bagi siswa Kemudian guru memberikan tugas
baik untuk pelajaran matematika yang individu kepada siswa berupa Lembar

13
Lisdayanti Sultan, Hajerina

Kerja Siswa (LKS). Setelah itu, guru informan PR masih belum terlalu lancar
mengumpulkan pekerjaan siswa. dalam operasi pembagian, sedangkan
c) Kegiatan Penutup informan AF memiliki kendala yaitu malu
Pada tahap ini, guru bertanya mengenai soal yang dikerjakan.
menyimpulkan pembelajaran yang sudah 5) Hasil Observasi Tindakan Siklus 1
dilaksanakan, selain itu guru melanjutkan a) Hasil Observasi Pengamat Terhadap
ke fase ke enam atau rayakan, yang mana Aktivitas Siswa
memberikan penghargaan kepada siswa Pada kegiatan observasi ini,
berupa tepuk tangan atas semangat siswa pengamat terhadap aktivitas siswa yang
dalam belajar maupun prestasi siswa dilakukan oleh teman sejawat yaitu
dalam mengerjakan soal yang diberikan Hayatun Khairun Nisa, diperoleh
serta mendorong siswa untuk informasi bahwa pada umumnya subyek
mengungkapkan kesan pentingnya penelitian telah menunjukkan aktivitas
pembelajaran yang baru dilaksanakan dan yang baik dalam proses pembelajaran. Hal
pengajuan saran sebagai upaya perbaikan ini dapat dilihat dari lembar aktivitas
proses pembelajaran berikutnya. Guru siswa diperoleh nilai rat-rata 80%
menutup pembelajaran dengan do’a dan menunjukkan bahwa secara keseluruhan
salam. data aktivitas siswa dalam pembelajaran
3) Hasil Tes Akhir Siklus 1 dengan menerapkan model Quantum
Tes akhir siklus 1 dilaksanakan Learning terlaksana dengan sangat baik.
secara klasikal, tes ini dilaksanakan pada b) Hasil Observasi Pengamat Terhadap
hari Senin, 7 Mei 2018, tes akhir siklus 1 Aktivitas Guru
ini dilakukan untuk mengukur sejauh Pada kegiatan observasi ini,
mana keberhasilan tindakan yang pengamatan terhadap aktivitas guru
dilakukan selama mengerjakan tes. Siswa dilakukan oleh guru mata pelajaran
tidak diizinkan untuk bekerja sama matematika ibu Rizkina, berdasarkan
dengan siswa lainnya. Tes akhir pada hasil observasi yang dilakukan pengamat
siklus 1 ini terdiri dari 3 soal yang kepada peneliti, bahwa pembelajaran
berbentuk uraian. yang dilakukan oleh peneliti dengan
Secara keseluruhan, indikator menggunakan model Quantum Learning
keberhasilan yang diperoleh untuk hasil mengalami peningkatan pada siklus 1.
belajar belum tercapai karena presentase Berdasarkan tabel hasil dari
ketuntasan belajar secara klasikal yang pengamatan untuk analisis aktivitas guru
diperoleh yaitu 71,43% atau sebanyak 15 diperoleh nilai rata-rata 78,18%
orang siswa yang tuntas belajar dari 21 menunjukkan bahwa secara keseluruhan
siswa yang mengikuti tes. Sedangkan peneliti mampu melaksanakan dengan
kriteria persentase ketuntasan belajar baik seluruh aspek pengamatan sesusai
secara klasikal yang ditetapkan oleh langkah-langkah model Quantum
sekolah adalah ≥ 75%. Learning. Maka dari itu dapat dikatakan
4) Wawancara Tindakan Siklus 1 bahwa aktivitas guru dengan
Hasil wawancara tindakan siklus 1 menggunakan model Quantum Learning
untuk ketiga informan adalah sebagai terlaksana dengan baik.
berikut : 6) Refleksi Siklus 1
Informan SA, telah menunjukkan hasil Refleksi dilakukan untuk
belajar yang baik terhadap materi yang memenuhi kekurangan dan kelebihan
diberikan dengan jawaban tes yang baik yang terjadi selama siklus 1 berlangsung
(tuntas) walaupun informan SA sering guna merencanakan tindakan yang efektif
bertanya, karena informan merasa lambat pada tindakan siklus 2. Pembelajaran pada
dalam memahami materi yang diajarkan. siklus 1 difokuskan agar siswa dapat
Sedangkan informan PR dan AF juga membiasakan diri pada penerapan model
telah menunjukkan hasil belajar yang Quantum Learning dalam upaya
cukup walaupun belum memenuhi standar memahami materi yang diajarkan.
kriteria keberhasilan, dikarenakan

14
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

Pada akhir tindakan siklus 1, 2) Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus 2


peneliti bersama dengan pengamat Pelaksanaan tindakan pada tahap
mendiskusikan temuan-temuan selama ini dilakukan pada hari Senin, 14 Mei
tindakan siklus 1. Pada saat pembelajaran 2018 dan Kamis, 17 Mei 2018 di kelas VII
dengan menerapkan model Quantum A MTs Alkhairaat Biromaru dengan
Learning berlangsung dengan baik, materi aritmatika sosial mengenai diskon.
meskipun suasana kelas belum kondusif Materi ini disajikan dalam waktu 2 x 40
dan penguasaan kelas belum maksimal, menit dengan menggunakan model
pada awal pembelajaran masih ada siswa Quantum Learning. Dalam penyajian
yang bermain atau kurang memperhatikan materi peneliti bertindak sebagai pengajar
penjelasan guru dipapan tulis. Tetapi (guru), dan satu teman sejawat bertindak
secara keseluruhan siswa senang belajar sebagai pengamat observasi aktivitas
dengan menerapkan model Quantum siswa. Penyajian materi dilaksanakan
Learning, karena berhubungan langsung sesuai rencana pelaksanaan pembelajaran
dengan kehidupan nyata siswa. dengan menggunakan model Quantum
Dari hasil analisis tes lembar kerja Learning. Pembelajaran dilakukan dalam
siswa pada siklus 1 diperoleh informasi tiga tahap yaitu : (a) kegiatan awal, (b)
bahwa indikator keberhasilan untuk hasil kegiatan inti, (c) penutup.
belajar belum tercapai, karena persentase Adapun tahap-tahap
ketuntasan belajar secara klasikal pelaksanaannya sebagai berikut :
diperoleh 61,90% atau sebanyak 21 orang a) Kegiatan awal
yang mengikuti hanya 13 siswa saja yang Peneliti mengawali pembelajaran
tuntas. Sedangkan kriteria yang dengan mengucapkan salam dan
ditetapkan sekolah dalam persentase mengajak siswa untuk berdo’a bersama
ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebelum proses belajar mengajar dimulai,
≥ 75%, Hasil belajar subyek penelitian kemudian peneliti mengabsen siswa. Pada
tersebut belum memenuhi standar hari itu siswa yang hadir berjumlah 21
ketuntasan klasikal. Dari hasil tersebut, orang siswa.
menunjukkan bahwa target pencapaian Selanjutnya peneliti mengadakan
keberhasilan pada siklus 1 belum apersepsi, sebagai pengalian pengetahuan
terpenuhi. Karena kurangnya perhatian awal siswa terhadap apa yang diajarkan.
siswa dalam menerima pelajaran dan Dengan mengajukan pertanyaan kepada
perasaan takut untuk bertanya sehingga siswa “masih ingatkah kalian tentang
pencapaian keberhasilan siswa belum untung, rugi dan persentasenya ?”,
terpenuhi. Dengan demikian, untuk setelah itu peneliti menyampaikan tujuan
mengatasi permasalahan tersebut peneliti pembelajaran kemudian menyampaikan
lebih antusias lagi di kelas dalam model Quantum Learning yang akan
menerapkan model Quantum Learning dilaksanakan selama proses pembelajaran.
agar siswa lebih memperhatikan dan “Assalamualaikum War.Wab, bagaimana
terlihat aktif selama proses pembelajaran kabar kalian hari ini? ibu harap
berlangsung. semuanya selalu diberikan kesehatan.
b. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 Sebelum kita mulai pelajaran hari ini
1) Hasil Tahap Perencanaan Siklus 2 baiknya terlebih dahulu kita berdo’a,
Kegiatan yang dilakukan pada agar pembelajaran kita hari ini mendapat
tahap ini seperti halnya pada siklus 1 keberkahan, aamiin. Baiklah
dalah menyiapkan seluruh perangkat pembelajaran kita hari ini yaitu
pembelajaran yakni : menyelesaikan soal yang berkaitan
a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dengan diskon.
(RPP) Penyampaian diatas dilanjutkan
b) Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan pemberian motivasi oleh peneliti
c) Lembar tes akhir tindakan kepada seluruh siswa. Peneliti
d) Lembar observasi aktivitas siswa dan menekankan bahwa materi yang sedang
lembar observasi aktivitas guru dipelajari sangatlah penting bagi siswa

15
Lisdayanti Sultan, Hajerina

baik untuk pelajaran matematika yang Kerja Siswa (LKS). Setelah itu, guru
lebih kompleks nantinya maupun bagi mengumpulkan pekerjaan siswa.
kehidupan sehari-hari. “anak-anak materi c) Kegiatan Penutup
mengenai diskon yang akan kita pelajari Pada tahap ini, guru menyimpulkan
hari ini sangat penting dan bermanfaat pembelajaran yang sudah dilaksanakan,
dalam kehidupan sehari-hari kita apalagi dan melanjutkan ke fase ke enam atau
dalam hal perekonomian sebab materi ini rayakan,yaitu guru memberikan
sangat erat kaitannya dengan jual-beli penghargaan kepada siswa berupa tepuk
sama halnya dengan materi untung dan tangan atas semangat siswa dalam belajar
rugi, jadi ibu harap selama proses maupun prestasi siswa dalam
pembelajaran berlangsung semua mengerjakan soal yang diberikan serta
memperhatikan penjelasan ibu”. mendorong siswa untuk mengungkapkan
b) Kegiatan Inti kesan pembelajaran. Guru menutup
Pada kegiatan inti ini, aktivitas pembelajaran dengan do’a dan salam.
pembelajaran yang dilakukan berdasarkan 3) Hasil Tes Akhir Siklus 2
pada langkah-langkah pembelajaran yang Hasil tes akhir dilaksanakan setelah
tercantum diRPP. Pada fase pertama atau kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
tumbuhkan, guru memberikan informasi hasil belajar siswa. Tes akhir siklus 2 ini
mengenai model Quantum Learning dilaksanakan pada hari Kamis, 17 Mei
kemudian guru membuat suatu kegiatan 2018 dengan jumlah soal yang diberikan
yang berhubungan dengan proses jual beli sebanyak 2 butir soal dalam bentuk
yang melibatkan siswa dengan tujuan uraian. Berdasarkan hasil analisis tes akhir
untuk menumbuhkan minat belajar siswa individu siklus 2 menunjukkan bahwa
sehingga siswa dapat merasa senang siswa yang tuntas belajar sebanyak 18
sebelum pembelajaran dimulai. Setelah orang dari 21 jumlah siswa secara
siswa merasa senang, guru melanjutkan ke keseluruhan dengan presentase ketuntasan
fase kedua atau alami, yang mana guru belajar klasikal sebesar 85,71% .
menggali pengetahuan siswa secara Sedangkan, kriteria persentase ketuntasan
kontekstual berdasarkan apa yang dialami belajar secara klasikal yang ditetapkan
siswa sesuai dengan materi yang diajarkan oleh sekolah adalah ≥ 75%. Dengan
dengan memberikan beberapa pertanyaan, demikian, indikator keberhasilan yang
“setelah melihat kegiatan proses jual beli diperoleh untuk hasil belajar siswa
yang di praktekkan oleh ibu dan salah tercapai.
satu teman kalian, biasanya barang yang 4) Wawancara Tindakan Siklus 2
di diskon tersebut dapat kita temui dimana Hasil wawancara tindakan siklus 2
saja?” Setelah memberikan beberapa untuk ketiga informan adalah sebagai
pertanyaan, guru kemudian melanjutkan berikut:
ke fase ketiga yaitu namai, guru ketiga informan telah menunjukkan
mempresentasikan materi diskon. hasil belajar yang baik terhadap materi
Kemudian memberikan contoh soal dan diskon dengan jawaban tes yang baik
siswa dipersilahkan untuk maju ke depan (tuntas). Selain itu, ketiganya
mengerjakan soal yang diberikan, yang mengungkapkan lebih mudah memahami
mana merupakan fase ke empat atau materi yang diajarkan dikarenakan contoh
demosntrasikan. soal yang diberikan mudah dipahami.
Setelah siswa mengerjakan contoh 5) Hasil Observasi Siklus 2
soal, guru melanjutkan ke fase kelima atau a) Hasil Observasi Aktivitas Siswa
ulangi, dimana guru mengulangi kembali Berdasarkan hasil observasi ini,
materi inti yang diberikan dan pengamatan terhadap aktivitas siswa yang
memberikan pertanyaan untuk dilakukan oleh teman sejawat yaitu
mengetahui sejauh mana pemahaman Hayatun Khairun Nisa, diperoleh
siswa mengenai materi yang diajarkan. informasi bahwa pada umumnya subyek
Kemudian guru memberikan tugas penelitian telah menunjukkan aktivitas
individu kepada siswa berupa Lembar yang baik dalam proses pembelajaran. Hal

16
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

ini dapat dilihat dari lembar analisis tindakan. Observasi dilakukan disekolah
aktivitas siswa diperoleh rata-rata 85,45% yang menjadi lokasi penelitian yaitu MTs
menunjukkan bahwa secara keseluruhan Alkhairaat Biromaru pada hari Senin, 30
data aktivitas siswa dalam pembelajaran April 2018. Selain melakukan observasi,
dengan menerapkan model Quantum dilakukan pula persiapan perangkat
Learning terlaksana dengan sangat baik. pembelajaran dalam penelitian. Tes yang
b) Hasil Observasi Aktivitas Guru pertama dilakukan adalah melakukan tes
Pada kegiatan observasi ini, awal terhadap siswa untuk mengetahui
pengamatan terhadap aktivitas guru pemahaman awal siswa terhadap materi yang
dilakukan oleh guru mata pelajaran nantinya akan berpengaruh terhadap hasil
matematika yaitu ibu Rizkina, belajar mereka. Informasi yang diperoleh
berdasarkan hasil observasi yang setelah melakukan tes awal dari 19 siswa,
dilakukan oleh peneliti dengan hanya ada 8 orang siswa yang tuntas
menggunakan model Quantum Learning sedangkan 11 siswa yang belum mencapai
mengalami peningkatan dari siklus 1. ketuntasan.
Berdasarkan tabel hasil dari Hasil pekerjaan siswa LKS individu
pengamatan untuk analisis aktivitas guru pada siklus 1 yang diikuti 21 siswa, diperoleh
diperoleh nilai rata-rata 87,27% nilai yang tidak memenuhi standar
menunjukkan bahwa secara keseluruhan ketuntasan yaitu 13 orang siswa, dengan
peneliti mampu melaksanakan dengan presentase 61,90% Sedangkan hasil analisis
baik seluruh aspek pengamatan sesuai LKS individu pada siklus 2 yang diikuti oleh
langkah-langkah model Quantum 21 orang siswa mengalami peningkatan
Learning. Maka dari itu dapat dikatakan presentase sebesar 80,95% .
bahwa aktivitas guru dengan Setelah melaksanakan tes akhir pada
menggunakan model Quantum Learning siklus 1 dari 21 siswa yang mengikuti tes
terlaksana dengan sangat baik. akhir, diperoleh presentase KBK 71,43%
6) Refleksi Siklus 2 dimana siswa yang tidak mencapai
Kegiatan pada tahap ini adalah ketuntasan hanya 6 siswa. Sedangkan pada
mendiskusikan hasil-hasil yang telah siklus 2 mengalami peningkatan dari 21
dicapai dalam pelaksanaan tindakan siklus siswa yang mengikuti tes akhir, diperoleh
2. Dari hasil diskusi diperoleh keaktifan presentase KBK 85,71% dimana siswa yang
siswa dalam proses pembelajaran sudah memenuhi standar ketuntasan siswa adalah
meningkat, hanya saja ketelitian dalam 18 siswa dari 21 jumlah keseluruhan siswa.
berhitung masih ada beberapa siswa yang Hal ini menunjukkan bahwa hasil belajar
perlu ditingkatkan. Selain itu, dari hasil siswa tentang materi aritmatika sosial
tes akhir tindakan siklus 2 menunjukkan mengenai untung, rugi dan persentasenya
bahwa ketuntasan klasikal diperoleh yaitu serta diskon meningkat.
85,71% siswa yang tuntas sehingga dapat Berdasarkan hasil penelitian yang
dinyatakan telah ada peningkatan dari dilakukan diatas, maka peneliti memperoleh
siklus 1. Hasil pekerjaan siswa pada gambaran bahwa model Quantum Learning
kegiatan pembelajaran dikategorikan baik juga dapat membuat siswa terlibat aktif
dan telah mencapai tujuan pembelajaran. dalam kegiatan pembelajaran dengan
Dari hasil tersebut, menunjukkan bahwa perubahan dari berbagai bidang mulai dari
target pencapaian keberhasilan tindakan lingkungan belajar yaitu kelas, materi
telah terpenuhi. pembelajaran yang menyenangkan,
B. Pembahasan penumbuhan rasa percaya diri, serta
Berdasarkan data dan hasil penelitian mengefisienkan waktu pembelajaran.
yang telah dikemukakan diatas, maka Keberhasilan pembelajaran dengan
selanjutnya yang akan dipaparkan adalah model Quantum Learning mempunyai 6
mengenai analisis data hasil perolehan yang komponen yang disebut dengan TANDUR
ada. yaitu: (1) Tumbuhkan, (2) Alami, (3) Namai,
Penelitian ini dimulai dari observasi (4) Demonstrasikan, (5) Ulangi, (6) Rayakan.
yang dilakukan peneliti sebagai kegiatan pra Selain itu, berhasilnya tindakan pembelajaran

17
Lisdayanti Sultan, Hajerina

juga didukung oleh sarana pembelajaran keberhasilan pembelajaran Matematika


yang cukup memadai dan sangat membantu dikelas VII A MTs Alkhairaat Biromaru
siswa. Bahan pembelajaran berupa berkas dengan model Quantum Learning, sudah
materi pembelajaran yang menjadi pegangan mencapai KKM yang ditetapkan sebesar
siswa merupakan rangkuman sistematis dari 65, dengan kata lain model Quantum
penjelasan guru, sebab dengan adanya buku Learning, dapat meningkatkan hasil
pegangan tersebut siswa dapat memfokuskan belajar siswa.
konsentrasinya pada penjelasan guru dan
lebih menghemat waktu untuk mencatat. SARAN
Dalam penerapan model pembelajaran Berdasarkan kesimpulan penelitian ini,
yang digunakan, menurut guru mata maka peneliti mengajukan saran-saran
pelajaran matematika dalam wawancaranya sebagai berikut:
bersama peneliti bahwa model Quantum 1. Dalam proses pembelajaran, seorang guru
Learning sangat memudahkan guru dalam hendaknya memahami materi yang
meningkatkan hasil belajar siswa terhadap diajarkan dan guru diharapkan
pelajaran matematika, karena dalam proses mempersiapkan rencana pembelajaran
pembelajarannya banyak melibatkan siswa yang baik.
mulai dari pemberian contoh, hingga melatih 2. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa
rasa percaya diri siswa untuk hendaknya menggunakan model atau
mengekspresikan pengalaman belajarnya metode yang sesuai denagn bahan ajar
sehingga siswa lebih aktif. sehingga, dapat menciptakan suasana
proses belajar mengajar yang
KESIMPULAN menyenangkan agar hasil belajar dapat
Berdasarkan hasil penelitian dan memenuhi Kriteria Ketuntusan Minimal
pembahasan, maka dapat disimpulkan (KKM).
beberapa hal sebagai berikut: 3. Siswa diharapkan untuk lebih aktif dalam
1. Dengan menerapkan model Quantum proses pembelajaran baik pembelajaran
Learning pada materi aritmatika sosial baik pembelajaran model Quantum
dapat meningkatkan hasil belajar siswa Learning maupun model pembelajaran
kelas VII A MTs Alkhairaat Biromaru lain.
melalui 6 komponen pembelajaran model
Quantum Learning yaitu, tumbuhkan,
alami, namai, demonstrasikan, dan DAFTAR PUSTAKA
rayakan.
2. Pembelajaran matematika dengan Buchori, dkk. (2005). Jenius Matematika
menggunakan model Quantum Learning untuk SMP/MTs Kelas VII.
pada materi aritmatika sosial Semarang : CV. Aneka Ilmu.
menunjukkan suatu peningkatan yang Cahyo, A. (2013). Panduan Aplikasi Teori-
membantu siswa terlibat aktif dalam Teori Belajar Mengajar. Jogjakarta:
proses pembelajaran yang dapat DIVA Press.
menumbuhkan rasa percaya diri siswa. Dahar, R.W. (1998). Teori-Teori Belajar.
Selain itu, hal ini terjadi karena model Jakarta : Erlangga.
Quantum Learning merupakan model . (2006). Teori-Teori Belajar &
yang seluruh proses belajarnya dapat Pembelajaran. Bandung : Erlangga.
mempertajam pemahaman dan daya ingat, DePorter, B & Hernacki, M. (2015).
serta membuat belajar sebagai suatu Quantum Learning Membiasakan
proses yang menyenangkan dan Belajar Nyaman dan
bermanfaat, sehingga pembelajaran Menyenangkan. Bandung: Kaifa.
menjadi lebih termotivasi. DePorter, B dkk. (2010). Quantum Teaching
3. Hasil belajar siswa yang meningkat dilihat Mempraktikkan Quantum learning
dari tes akhir siklus 1 yang mencapai skor Di Ruang-ruang Kelas. Bandung:
rat-rata 71,43% dan siklus 2 mencapai Kaifa.
skor rata-rata 85,71%. Ini adalah bukti

18
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Learning

Hasbullah. (2005). Dasar-dasar Ilmu


Pendidikan, Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Jaeng, Maxinus. (2009). Belajar dan
Pembelajaran Matematika. Palu:
FKIP Universitas Tadulako
Pringgwidagda, S. (2002). Strategi
Penguasaan Bahasa. Yogyakarta:
Adicita Karya Nusa.
Purwanto, N. (2011). Psikologi Pendidikan.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran
Mengembangkan Profesionalisme
Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Suprijono. (2009). Cooperative Learning:
Teori dan Aplikasi PIKEM.
Jogjakarta: Pelajar.
Tampubolon, S. (2013). Penelitian Tindakan
Kelas. Jakarta : Erlangga.
Thobroni & Mustofa. (2011). Belajar &
Pembelajaran Pengembangan
Wacana Dan Praktik Pembelajaran
dalam Pembangunan Nasional.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Thobroni, M. (2015). Belajar dan
Pembelajaran: Teori dan Praktik.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Wardhani,K.I. (2016). Penerapan
Pendekatan Contextual Teaching
and Learning (CTL) Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Kelas VIII E SMPN 18 Sigi Pada
Materi Sistem Persamaan Linear
Dua Variabel (SPLDV). Skripsi tidak
diterbitkan. FKIP, Universitas
Alkhairaat Palu.

19
Lisdayanti Sultan, Hajerina

20

Anda mungkin juga menyukai