Abstrak
kegiatan belajar mengajar merupakan suatu sistem yang menuntut guru harus
memperhatikan keperluan siswa untuk belajar dan guru harus dapat menciptakan situasi
belajar yang kondusif sesuai dengan kemampuan siswa. Pernyataan ini dapat terpenuhi,
bila pengajar mampu memberikan perlakuan yang baik sehingga dapat terjadi proses
belajar yang baik, hasil belajar yang di capai oleh peserta didik merupakan hasil
interaksi antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor dari diri siswa maupun
lingkungan. Dalam pembelajaran matematika di tingkat MI, diharapkan dapat
menumbuhkan proses penemuan sendiri. Penggunaan media Jam sudut diharapkan dapat
meniungkatkan hasil belajar siswa disamping itu dapat menjadi stimulus siswa kelak
terbiasa dengan sesuatu hal yang baru dalam berkreatifitas. Berdasarlkan temuan
peneliti pada saat prasiklus ketuntasan belajaran matematika hanya 33% dengan KKM
70. Hal ini dikarenakan kurangnya media yang dugunakan guru sehingga respon siswa
terhadap Matematika sangat rendah. Tujuan peneliatian ini adalah meningkatkan hasil
belajar siswa yang dikaji melalui hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan respon siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Dalam PTK siklus terdiri atas
4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan , observasi, serta refleksi. Sumber data
berasal dari guru dan 12 siswa kelas III MI Islamiyah Kumisik Sugio Lamongan. Teknik
pengumpulan data dengan tes dan non-tes, Simpulan dari penelitian ini adalah media
jam sudut dapat meningkatkan kualitas pembelajaran Matematika pada materi Jenis dan
besar sudut yang meliputi hasil belajar siswa, aktivitas siswa dan respon siswa.
Pendahuluan
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor
22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah
disebutkan bahwa salah satu prinsip pelaksanaan kurikulum adalah prinsip alam
takambang jadi guru dimana kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan
pendekatan strategi yang beragam serta media pembelajaran yang beragam pula ,
sumber belajar dan tehnologi yang memadai serta memanfaatkan lingkungan
sehari – hari disekitar sebagai bahan belajar (Depdiknas, 2006: 8).
2
didasarkan pada benda-benda nyata yang ada disekitar agar mempermudah anak
didik dalam memahamahami konsep matematika. Sementara itu, selama ini siswa
sudah di ajarkan dengan berpikir abstrak dengan menggunakan lambang–
lambang.Keadaan tersebut menjadikan siswa mengalami kesulitan untuk
membayangkan materi jenis sudut dan besar sudut. Peserta didik memerlukan alat
peraga yang dapat memperjelas materi yang disampaikan oleh guru sehingga
materi tersebut lebih cepat dipahami dan dimengerti oleh peserta didik.
Terkait dengan faktor penyebab masalah diatas, solusi yang guru gunakan
untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan media
yang disesuaikan dengan kondisi peserta didik atau media yang dapat memberikan
pengalaman belajar pada siswa sehingga siswa lebih bisa mudah memahami
materi yang diajarkan.Adapun media yang guru gunakan dalam melakukan
pembelajaran tersebut adalah media jam sudut dimana media jam sudut ini terbuat
dari bahan bekas kardus dan kertas berwarna warni dan diatasnya ada angka
angka yang dimana untuk menununjukkan besar sudut, sehingga anak senang
dalam menggunakan media tersebut media tersebut juga dimaksudkan untuk
menghilangkan pesan yang bersifat ceramah namum pendekatan siswa aktif
sehingga siswa benar-benar mendapat pengalaman yang nyata dalam materi besar
dan jenis sudut.
Media jam sudut ini digunakan sebagai media pembelajaran yang baik dan
menyenangkan tanpa kehilangan materi utama yang ingin dicapai dalam
pembelajaran yang sedang berlangsung, bahkan media ini dapat meningkatkan
partisipasi peserta didik secara aktif sejak awal.
Berdasarkan pokok permasalahan di atas, peneliti tertarik untuk
mengadakan penelitian dengan judul : “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Materi Jenis dan Besar Sudut Menggunakan Media Jam Sudut Bagi Siswa kelas
III Mi Islamiyah Kumisik Lawanganagung Sugio Lamongan Tahun Pelajaran
2019/2020
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas dapat diidentifikasikan
masalah-masalah yang timbul antara lain : Pertama, Kurang menggunakan
pendekatan multimedia dan multi strategi dalam Pembelajaran Matematika
sehinga siswa kurang memahami materi pelajaran yang disampaikan. Kedua,
4
Proses pembelajaran yang terpusat pada guru. Seperti dalam penyampaian materi,
guru cenderung monoton menguasai kelas. Sehingga siswa kurang aktif dalam
proses pembelajaran. Ketiga, Masih kurangnya pemilihan metode pembelajaran
yang tepat dan penggunaan alat bantu pembelajaran matematika.
Dari masalah yang teridentifikasi saya dapat menganalisis masalah tersebut:
Pertama, Banyak peserta didik yang berpendapat bahwa matematika adalah
pelajaran yang sulit, sehingga sebagian besar peserta didik kurang menyukai
pelajaran matematika, sehingga minat belajar rendah, sehingga hasil belajar yang
diinginkan kadang tidak tercapai. Kedua, Proses belajar mengajar masih teacher
centered sehingga peserta didik pasif dan merasa bosan terhadap pelajaran
matematika. Ketiga, Guru jarang menggunakan media atau alat pembelajaran
yang seharusnya melibatkan peserta didik dalam penggunaannya. Keempat
Adanya keterbatasan media membuat guru kesulitan menjelaskan materi tertentu
dalam pembelajaran matematika.
Dari masalah yang telah teridentifikasi pada pembelajaran yang akan
dilakukan mengharapkan hasil belajar siswa lebih baik, siswa menjadi senang
belajar matematika dan upaya yang dilakukan guru adalah : Pertama, Guru
menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yaitu jam sudut.
Kedua, Siswa sering diajak untuk berinteraksi dan sering di ajak untuk
mempraktekkan pembelajaran dengan media jam sudut. Ketiga, Guru akan
merubah model pembelajarannya dengan pembelajaran langsung. Yang artinya
siswa langsung di ajak menggunakan media yang ada yaitu jam sudut
Berdasarkan pemaparan latar belakang masalah diatas, maka dapat di
rumuskan permasalahannya adalah sebagai berikut: pertama, Apakah penggunaan
media jam sudut dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi jenis dan
besar sudut siswa kelas III MI Islamiyah Kumisik Lawanganagung-Sugio Tahun
Pelajaran 2019/ 2020 ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar siswa?. Kedua,
Bagaimana aktivitas siswa selama menggunakan media jam sudut pada
matematika materi jenis dan besar sudut siswa kelas III MI Islamiyah Kumisik
Lawanganagung-Sugio Tahun Pelajaran 2019/ 2020 ? Ketiga, Bagaimana respon
siswa selama menggunakan media jam sudut pada pelajaran matematika materi
5
jenis dan besar sudut siswa kelas III MI Islamiyah Kumisik Lawanganagung-
Sugio Tahun Pelajaran 2019/ 2020 ?
Adapun tujuan penelitian ini dari segi Guru bertujuan untuk mencari
alternatif jawaban dari rumusan masalah Pertama, Untuk mengetahui efektifitas
penggunaan media jam sudut dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi
jenis dan besar sudut siswa kelas III MI Islamiyah Kumisik Lawanganagung-
Sugio Tahun Pelajaran 2019/ 2020 ditinjau dari tingkat ketuntasan belajar siswa.
Kedua, Untuk mengetahui aktivitas siswa selama menggunakan media jam sudut
pada pelajaran matematika materi jenis dan besar sudut siswa kelas III MI
Islamiyah Kumisik Lawanganagung-Sugio Tahun Pelajaran 2019/ 2020. Ketiga,
Untuk mengetahui respon siwa dalam penggunaan media jam sudut pada
pelajaran matematika materi jenis dan besar sudut siswa kelas III MI Islamiyah
Kumisik Lawanganagung-Sugio Tahun Pelajaran 2019/ 2020.
Adapun manfaat yang diharapkan peneliatian ini adalah manfaat utamanya
kepada pembelajaran matematika, peningkatan mutu, proses, dan hasil
pembelajaran matematika.
Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan secara teoritis dapat
memberikan sumbangan kepada pembelajaran matematika utamanya pada
peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui
pembelajaran langsung dengan media jam sudut.
Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
kepada strategi pembelajaran di sekolah serta mampu mengoptimalkan aktivitas
belajar siswa.
Pada tatanan praktis, guru an ini dapat dimanfaatkan oleh guru
matematika dan siswa. Bagi peserta didik dapat bermanfaat, pertama Dapat
meningkatkan hasil belajar seperti membantu siswa untuk mengembangkan daya
serap siswa tentang materi jenis dan besar sudut. Kedua Dapat lebih menyukai
mata pelajaran matematika dan tidak beranggapan bahwa metematika tidak
menarik dan membosankan
Bagi guru dapat bermanfaat pertama, sebagai wahana untuk
mengembangkan kreatifitas dalam menerapkan media pembelajaran. Kedua dapat
dijadikan sebagai media pembelajaran alternatif untuk penanaman materi jenis
6
dan besar sudut yang disampaikan kepada siswa. Ketiga dapat memperdalam dan
memperluas wawasan tentang media pembelajaran yang dapat digunakan dalam
kegiatan belajar mengajar matematika.
Bagi Sekolah dapat bermanfaat pertama dapat dijadikan bahan referensi
tentang pentingnya media pembelajaran dalam penyampaian materi
pembelajaran. Kedua, Dapat menyediakan sarana dan prasarana untuk mendukung
proses pembelajaran
Kajian Pustaka
Pengertian Belajar dan Pembelajaran
Menurut Sardiman belajar merupakan perubahan tingkah laku atau
penampilan dengan serangkaian kegiatan. Serangkaiatn kegiatan tersebut dapat
berupa kegiatan membaca, mengamati, mendengarkan, meniru dan lain
sebagainya. Disamping itu kegiatan belajar juga tidak lepas dari kegiatan
mengalami atau melakukan, jadi tidak hanya bersifat verbalistik (Sardiman; 2011:
20).
Gagne menyatakan bahwa belajar adalah seperangkat proses kognitif yang
mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi
kapabilitas baru. Sehingga Belajar terdiri dari tiga komponen yakni kondisi
eksternal (lingkungan), internal (pengolah informasi) dan hasil belajar (kapabilitas
baru)(Dimyati; 2009: 10).
Menurut pandangan Skinner menyatakan bahwa belajar adalah suatu
perilaku. Pada saat orang belajar, maka responsnya menjadi lebih baik.
Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responsnya menurun. Dalam belajar
ditemukan adanya hal sebagai berikut diantaranya adalah (i) kesempatan
terjadinya peristiwa yang menimbulkan respons pebelajar, (ii) respons si
pebelajar, dan (iii) konsekuensi yang bersifat menguatkan respon tersebut.
(Dimyati; 2009: 9).
Menurut Dimyati (2009:18) menyimpulkan bahwa belajar merupakan
proses yang kompleks, dimana kompleksitas tersebut dapat dipandang dari dua
subjek yakni siswa dan guru. Ditinjau dari siswa belajar dialami dari suatu proses
dimana siswa mengalami proses mental dalam menghadapi bahan ajar, sedangkan
7
ditinjau dari dari guru belajar tampak sebagai suatu perilaku belajar tentang
sesuatu hal.
Menurut Arifin (2009:47), mengemukakan bahwa pembelajaran
matematika hendaknya diawali dengan menghadirkan situasi permasalahan
realistis atau fenomena alam maupun sosial yang membuka peluang bagi siswa
untuk melakukan action (tindakan), baik secara fisik (physical action) maupun
mental (mental action).
Menurut Dimyati (2009:297) pembelajaran adalah kegiatan guru secara
terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif,
yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.
Jam sudut adalah jam yang terbuat dari kardus bekas, dimana jam
tersebut terdiri dari dua lingkaran dengan besar salah satunya lebih besar dari
lingkaran yang lainnya. Dimana lingkaran yang lebih besar berisi besar sudut
dan lingkaran yang lebih kecil berisikan angka yang terdapat pada jam.
11
Media jam sudut ini digunakan untuk siswa kelas 3 SD/MI, diharapkan
dengan menggunakan media ini dalam pembelajaran siswa dapat memahami
macam- macam sudut, ukuran sudut dan cara menggambar suatu sudut dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pemilihan alat peraga dapat
mempengaruhi tujuan pengajaran yang akan dicapai apakah alat peraga tersebut
mampu meningkatkan pemahaman siswa tentang mata pelajaran matematika
yang merupakan tujuan dari sebuah pembelajaran.
Media ini digunakan guru dalam menjelaskan macam-macam sudut,
besarnya sudut dan cara melukis suatu sudut. Hal ini dilakukan dengan cara
memberikan penjelasan terlebih dahulu kepada siswa dengan mengaitkan
pelajaran mengenai sudut dengan kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini penulis
mengaitkan pembelajaran sudut yang dimaksud dengan jam dinding.
Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di MI Islamiyah Kumisik- Lawanganagung Kec.
Sugio Kelas: III (Tiga), dengan Jumlah Siswa : 12 siswa, pada Mata Pelajaran:
Matematika, Materi : Jenis dan Besar Sudut
Penelitian ini dilakukan dengan via daring dengan 2 siklus yaitu : Siklus I
tanggal 30 April 2020. Siklus II tanggal 05 Mei 2020, Pihak yang Membantu :
Supervisor 1 : Ery Rahmawati, S. Pd., M. Pd, Kolaborator : Nur Hidayati, S. Pd.I.
Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh Pendidik dikelasnya
sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya
sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Pendidik dianggap paling tepat melakukan PTK karena Pendidik
mempunyai otonomi untuk menilai kenerjanya, temuan penelitian tradisional
sering sukar diterapkan untuk memperbaiki pembelajaran, Pendidik merupakan
orang yang paling akrab dengan sekelasnya, interaksi – Pendidik siswa
berlangsung secara unik, dan keterlibatan Pendidik dalam berbagai kegiatan
inovatif yang bersifat pengembangan mempersyaratkan Pendidik mampu
melakukan penelitian dikelasnya (Wardani IGAK :2019)
12
PERENCANAAN PENGAMATAN
SIKLUS 1
REFLEKSI
PELAKSANAAN
PENGAMATAN
PERENCANAAN SIKLUS 2
REFLEKSI
pelajaran matematika materi besar dan jenis sudut. Untuk meningkatkan hasil
belajar sesuai yang direncanakan.
c. Pengamatan
Dalam proses pembelajaran peneliti dibantu kolaborator saat pembuatan
vidio simulasi berhasil melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran
khususnya aktivitas guru karena yang membantu pembuatan vidio simulasi adalah
teman sejawat, Untuk hasil belajar siswa, aktivitas siwa, dan respon siswa diteliti
atau di nialai oleh peneliti sendiri karena dengan mengirim vidio atau lembar kerja
melalui wa.
Pada tahap Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian
terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Jika terdapat
permasalahan dari proses refleksi maka dilakukan proses pengkajian ulang
melalui siklus berikutnya yang meliputi kegiatan: perencanaan ulang, tindakan
ulang, dan pengamatan ulang sehingga permasalahan dapat teratasi (Hopkins,
1993 yang dikutip Suharsimi, Suhardjono, dan Supardi)
Dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini data akan dianalisis dengan
kualitatif. Analisis akan melihat kecenderungan umum, selain itu juga digunakan
teknik analisis kuantitatif yaitu dengan persentase dengan rumusannya sebagai
berikut:
f
P= x 100 %
N
Keterangan
P = persentase
f= frekuensi (banyaknya anak yang bisa mengikuti kegiatan membaca)
N = banyaknya responden keseluruhan (Sudjana, 2008 : 131)
Setelah dihitung presentase yang ada, data ditafsirkan menjadi kalimat yang
bersifat deskriptif, yaitu:
14
Indikator Keberhasilan
1. Siklus I
Perbaikan pelaksanaan pada siklus I ini dilaksnakan pada hari Kamis, 30
April 2020 dengan durasi waktu simulasi pembelajaran 3 – 5 menit, pada saat
simulasi atau pembuatan vidio dibantu oleh teman seajawat atau kolaborator yang
membantu proses jalannya simulasi. Dengan objek siswa kelas III MI Islamiyah
Kumisik Lawanganagung Sugio Lamongan dengan jumlah 12 Siswa, namun
adanya pandemi covid 19 ini sehingga vidio simulasi tersebut dikirim ke grup wa
kelas III agar para siswa bisa menonton vidio sebagai pengganti pembelajaran
langsung. peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan skenario yang
direncanakan dan terlaksana dengan baik. Setelah peneliti mengirim vidio
simulasi peneliti memberi lembar kerja peserta didik untuk mengetahui tingkat
keberhasilan. Hasil Belajar, Aktivitas Siswa, aktivitas guru dan Respon Siswa.
pada pembelajran siklus I disajikan dalam tabel 4.2, 4.3, 4.4dan 4.5 sebagai
berikut:
a. Hasil Belajar siswa Siklus 1
Hasil belajar siswa pada materi jenis dan besar sudut menggunakan
Media jam sudut ini diberikan setelah peneliti mengirim vidio simulasi ke grup
wa kelas III MI Islamiyah Kumisik siswa diberi tes akhir dengan daring untuk
mengukur ketuntasan siswa, ketuntasan belajar siswa diperoleh melalui
pelaksanaan tes tertulis yaitu tes akhir
Dari hasil belajar siswa pada siklus I sudah menunjukkan peningkatan,
yang awalnya sebelum menggunkan media jam sudut presentasi ketuntasan
33% namun sekarang setelah menggunakan media jam sudut naik menjadi
50%. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa hasil belajar siswa belum tercapai
dari indikator yang diharapkan, sehingga peneliti masih ingin meningkatkan
hasil belajar siswa lagi, dengan mengadakan siklus II.
d. Aktivitas Guru
Pengisian aktivitas guru ini di isi oleh kolaborator atau teman sejawat yang
membantu peneliti dalam proses vidio simulasi dan pengamatan saat simulasi.
diketahui persentase rata-rata aktivitas guru dalam proses pembelajaran dengan
simulasi pada matematika materi jenis dan besar sudut dengan media jam
sudut, yaitu:
17
1) Kelas dibuka dengan ucapan salam, menanyakan kabar siswa dan mengecek
kehadiran 100%
50%
7) Peserta didik diberi 1 lembar kerja siswa siklus 1 untuk dikerjakan 50%
10) Guru mengecek pemahaman siswa dengan memberi umpan balik kepada
Dari pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat pada saat simulasi
Hasil penelitian aktivitas guru siklus I mendapatkan 71% menunjukkan
bahwa belum tercapai, karena indikator pencapaian aktivitas guru yang
seharusnya ≥ 75% namun hanya mendapatkan 71%.
c. Respon Siswa
Pengisian angket repon siswa dilaksanakan setelah kegiatan
pembelajaran dengan simulasi siswa diberi angket melalui daring pada materi
jenis dan besar sudut menggunakan media jam sudut mata pelajaran
18
c. Pengamatan
Pada tahap ini pengamat mencatat apa yang telah terjadi pada saat simulasi
perbaikan siklus I dengan menggunakan lembar observasi dengan via daring
ini diperoleh data bahwa :
- Masih ada siswa yang belum faham kegiatan pembelajaran yang
diinstruksikan guru (bingung). Karena tidak bertatap muka langsung.
- Masih ada siswa yang belum berani mengemukakan pendapat via wa.
- Masih ada siswa yang tidak merespon keinginan guru dengan via daring
- Sebagian siswa belum mampu menyelesaikan masalah dan tugas yang
diberikan guru.
d. Refleksi
Dari hasil Observasi / Pengamatan pada siklus I, Peneliti merefleksi lagi
untuk mengetahui kekurangan, hambatan dan kendala yang terjadi pada siklus
I. Adapun yang menjadi tujuan utama dalam perbaikan pembelajaran ini adalah
sebagai berikut:
1. Memberikan materi dan menyampaikan penjelasan yang bisa diterima siswa
dengan mudah, sehingga mereka mudah memahami materi tersebut.
2. Memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jawab terkait dengan
materi yang dipalajari melalui Wa
3. Media yang digunakan lebih dikenalkan lagi pada siswa.
20
2. Siklus II
Pada tahap siklus II ini dilaksanakan pada hari Selasa, 5 Mei 2020, siklus
II juga sama dilakukan dengan simulasi pembelajaran dengan durasu waktu 3 –
5 menit, Dengan objek siswa kelas III MI Islamiyah Kumisik Lawanganagung
Sugio Lamongan dengan jumlah 12 Siswa.dengan dibantu oleh teman sejawat
yang bertindak sebagai pengamat penelitian. peneliti melaksnakan penelitian
setelah membuat vidio simulasi kemudian vidio dikirim ke grup Wa kelas III
MI Islamiyah Kumisik Lawanganagung Sugio Lamongan sesuai dengan
skenario yang direncanakan dan terlaksna dengan baik. Pada akhir perbaikan
pembelajaran dengan vidio simulasi peneliti memberikan lembar evaluasi
kepada peserta didik melalui daring /wa untuk mengetahui tingkat
keberhasilan. Hasil Belajar, Aktivitas Siswa, dan Respon Siswa. pada
pembelajran siklus II disajikan dalam tabel 4.7, 4.8 , 4.9 dan 4.10 sebagai
berikut :
a. Hasil Belajar siswa Siklus II
Hasil belajar siswa setelah melihat vidio simulasi pembelajaran pada
materi jenis dan besar sudut menggunakan media jam sudut, siswa-siswi diberi
tes akhir untuk mengukur ketuntasan siswa, ketuntasan belajar siswa diperoleh
melalui pelaksanaan tes tertulis yaitu tes akhir yang dikirim melalui wa /daring,
hasil belajar melalui daring siswa pada siklus II sudah menunjukkan
peningkatan yang bagus pada siklus I presentasi ketuntasan siswa 50%. Dan
pada tahap siklus II ini meningkat menjadi 92% dari data tersebut dapat dilihat
bahwa hasil belajar siswa sudah tercapai dari indikator yang diharapkan,
sehingga peneliti merasa sudah cukup dalam proses perbaikan pembelajaran
ini.
Penguasaan materi perbaikan dari siklus II yakni jumlah 12 siswa yang
mendapat nilai 41 sampai 50 sebanyak 0 siswa, nilai 51 sampai 60 sebanyak 0
siswa, nilai 61 sampai 70 sebanyak 2 siswa, nilai 71 sampai 80 sebanyak 2
siswa, nilai 81 sampai 90 sebanyak 5 siswa dan nilai 91 sampai 100 sebanyak 3
siswa.
21
Data aktivitas siswa via daring pada materi jenis dan besar sudut
menggunakan Media jam sudut mata pelajaran matematika kelas III MI
Islamiyah Kumisik Lawanganagung tahun pelajaran 2019/2020 diperoleh dari
hasil pengamatan Peneliti dengan via daring setelah dikirim vidio simulasi dan
debri tes Akhir Siklus II dapat diketahui persentase rata-rata aktivitas siswa
dalam pembelajaran daring matematika materi jenis dan besar sudut dengan
media jam sudut, yaitu:
1) Mengerjakan sendiri Lembar soal Siklus 1 dengan daring 92 %
2) Siswa tidak melakukan kecurangan dalam mengerjakan tugas siklus 92 %
3) Mau mengerjakan tugas dengan sungguh sungguh. 75 %
4) Siswa dapat mempertanggungjawabkan apa yang telah mereka kerjakan
83%
5) Siswa menyelesaikan tugas dengan tepat waktu 75 %
6) Semua soal dikerjakan dengan teliti 92 %
7) Siswa mengerjakan sesuai sistematis atau cara menyelesaikan dengan
benar 75%
8) Siswa aktif dalam berpartisipasi mengumpulkan tugas atau evaluasi 100
%
Hasil penelitian aktivitas siswa siklus II mendapatkan 83% menunjukkan
bahwa sudah tercapai, karena indikator pencapaian aktivitas siswa ≥ 75%
dan pada siklus II mendapatkan 83%. Jadi dari hasil observasi Aktivitas siswa
menunjukkan siswa menanggapi / merespon keinginan guru / peneliti.
c. Aktivitas Guru
Pengisian aktivitas guru ini di isi oleh kolaborator atau teman sejawat yang
membantu peneliti dalam proses vidio simulasi dan pengamatan saat simulasi.
dapat diketahui persentase rata-rata aktivitas guru dalam proses pembelajaran
dengan simulasi pada matematika materi jenis dan besar sudut dengan media jam
sudut dalam siklus II, yaitu:
22
a. Perencanaan
c. Untuk Respon siswa mengalami peningkatan juga dari siklus I rata – rata
presentasinya 73 % dan pada siklus II mengalami peningkatan hingga
90,63 %.
Daftar Pustaka