Karya ilmiah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah
Disusun oleh :
SITI NURDEWI
NIM. 857331177
i
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehngga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
penelitian yang berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG NILAI MATA
UANG METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SDN CIPARI
KECAMATAN KLAPANUNGGAL KABUPATEN BOGOR” Dalam
rangka memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional program SI PGSD Universitas Terbuka.
1. Ibu Ii Nuraeni, S.Pd, M.Pd selaku Tutor sekaligus supervisor 1 yang telah
membimbing, mengoreksi dan memberikan penilaian kepada penulis dalam
penyusunan laporan ini.
2. Ibu Apong S.Pd selaku kepala Sekolah yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dan penyusunan laporan.
3. Ibu Ani Rohanah selaku suvervisor 2 yang telah membantu dalam pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran dan penyusunan laporan.
iii
4. Teman sejawat yang telah memberi bantuan, masukan dan dukungan dalam
proses pembelajaran.
7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang tidak
dapat peneliti sebutkan satu persatu
Siti Nurdewi
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ………………………………….………………………….……vii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Pelajaran Matematika
v
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ……………………....6
A. kesimpulan ………………………………………………………………..14
DAFTAR PUSTAKA
vi
ABSTRAK
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
pembelajaran yang kurang tepat. Fakta yang terjadi di kelas II SDN Cipari, pada
Kompetensi Dasar.
Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang, sekolah menentukan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 Berdasarkan fakta yang terjadi di kelas
II SDN Cipari pada mata pelajaran Matematika yang ditemukan oleh peneliti
berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama ini, proses pembelajaran yang
dilakukan masih belum maksimal untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena
siswa lebih banyak menunggu penjelasan dari guru saja, tidak ada proses timbal
balik antara siswa dan guru.
Fakta lainya, hasil ulangan yang diberikan guru menunjukkan masih
banyaknya siswa yang nilai ulangannya masih dibawah KKM. Lalu peneliti
mencari tahu, apa saja yang mempengaruhi masih rendahnya hasil belajar
matematika siswa di SDN Cipari, sehingga ditemukan beberapa gejala:
Sebagian besar siswa masih belum paham atas materi yang diberikan
guru
Sebagian besar siswa masih banyak yang tidak memperhatikan guru
menerangkan.
Maka dari itu menjadi sebuah tantangan bagi Guru untuk menerapkan
metode yang tepat sebagai upaya untuk memberikan inspirasi kepada peserta
didik dengan gagasan-gagasan matematika yang menantang dan menyenangkan
yang dikemas dalam pembelajaran matematika yang interaktif. Dengan
demikian, peserta didik dapat menciptakan atau menemukan konsep-konsep
matematika.
1. Identifikasi Masalah
2. Analisis Masalah
2
a. Guru tidak menggunakan alat peraga nyata
b. Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat
Dengan kata lain materi yang didemonstrasikan perlu ditindak lanjuti oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari maupun dengan latihan yang kontinyu
sehingga peserta didik tidak lupa dengan materi tersebut.
B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
akan dikaji adalah : Apakah penggunaan metode Demontrasi dengan bantuan alat
peraga uang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Matematika kelas II SDN Cipari ?
C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Secara umum tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II SDN Cipari pada pelajaran
Matematika materi Mengenal Nilai Pecahan Uang.
Sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran yang dimiliki peserta
didik, sejauhmana perhatian peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran.
3
2. untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Peserta Didik
a. Agar dapat meningkatkan penguasaan materi, perhatian keaktifan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran dan yang paling penting dapat meningkatkan hasil
belajar pesreta didik.
b. Melalui pembelajaran dengan metode Demonstrasi dapat menumbuhkan Suasana
belajar yang menyenangkan sehingga menghilangkan rasa jenuh dan bosan yang
dialami peserta didik pada saat proses pembelajaran
2. Bagi Guru
Memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk mengimplementasikan
metode Demonstrasi menggunakan alat peraga uang
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini juga dapat dijadikan masukan yang positif dan bahan
pertimbangan dalam berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan
proses pembelajaran, penyediaan sarana prasarana, peningkatan kualitas belajar
peserta didik dan penyediaan tenaga pendidik.
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pelajaran Matematika
1. Pengertian Matematika
Menurut Wahyudi, Kriswandani (2013), istilah matematika berasal dari
bahasa Yunani “Mathein” atau ‘Manthenein” yang berarti mempelajari. Kata
Matematika juga diduga erat hubungannya dengan kata dari bahasa sangsekerta
“medha” atau “widya” yang berarti kepandaian, ketahuan atau intelegensia.
Berikut beberapa pendapat para pakar atas pengertian dari Matematika.
Menurut Suherman (2003) Matematika adalah disiplin ilmu tentang tatacara
berfikir dan mengolah logika baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD/MI
Tujuannya adalah agar dapat membekali peserta didik memiliki kemampuan
berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Kemampuan ini diperlukan
untuk menghadapi tantangan hidupyang selalu berubah, tidak pasti dan
banyaknya persaingan.
Menurut Tabrani Rusyan (2008 : 2), mata pelajaran matematika bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut, yaitu:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Karakteristik pembelajaran Matematika di SD/MI
Matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan
disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan
sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para
siswa. Ada sedikit perbedaan antara matematika sebagai ilmu dengan matematika
5
sekolah. Perbedaan itu dalam bentuk penyajian, pola pikir, keterbatasan semesta,
dan tingkat keabstrakan (Sumardyono, 1994: 43-44).
B. Hasil Belajar Peserta Didik
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang
yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya. Perubahan diarahkan pada diri peserta didik secara
terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. (Arsyad
2005: 1).
Sedangkan menurut Dimyati (2006: 20) mengemukakan bahwa
hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi
terutama berkat evaluasi guru.
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membagi menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik. Ketiga domain tersebut akan memberikan tolak ukur dalam
keberhasilan belajar yang ditempuh siswa dalam proses pembelajaran.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar,sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi:
faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan
masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas,
peneliti menggunakan faktor eksternal berupa penggunaan metode demonstrasi.
6
Menurut Max Siporin (1975), metode adalah suatu orientasi kegiatan yang
secara khusus ditujukan sebagai persyaratan berbagai tugas serta tujuan yang
nyata.
Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa metode merupakan suatu
praktik yang mapan, kebiasaan, dengan proses yang sistematis/ logis untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya metode maka suatu kegiatan dapat
dilakukan dengan akurat dan efisien.
2. Pengertian Metode Demontrasi
Metode demostrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kejadian, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000 : 20).
Sementara menurut (Syaiful, 2008:210) metode demontrasi adalah pertunjukan
tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan
tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta
didik secara nyata maupun dalam bentuk tiruan.
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan
baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati guru selama proses pebelajaran
berlangsung.
3. Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi
1. Tujuan Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar
agar anak dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik.
Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan
dan memberikan pengalaman belajar melalui penglihatan dan pendengaran.
2. Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum
adalah
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri anak
3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi
7
Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode demonstrasi antara
lain:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Guru menyiapkan bahan atau alat peraga yang diperlukan
d. Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
peserta didik untuk berfikir, misalnya melaui pertanyaan-pertayaan yang
mengandung teka teki sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik
memperhatikan demonstrai
e. Ciptakan suasana yag menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan
f. Berikan kesempatan pada peserta didik untuk secara aktif memikirkan
lebih lajut sesuai denagn apa yag dilihat dari proses demonstrai itu.
Berikutnya adalah cara mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
menggunaka metode demonstrasi adalah dengan memberikan tugas-
tugas tertentu yag ada kaitannya dengan metode demonstrasi dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran, hal ini untuk meyakinkan apakah
peserta didik memahami proses demonstrasi atau tidak. Selain
memberikan tugas yag relevan, ada baiknya guru dan peserta didik
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu
untuk perbaikan selajutnya.
8
BAB III
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas II SDN Cipari yang berjumlah
30 peserta didik, terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. Mata pelajaran yang
diteliti adalah Matematika.
2. Tempat Penelitian
Dilaksanakan di SDN Cipari yang terletak di Kampung Cipari RT 23 RW
10 Desa Cikahuripan Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan 3 tahap yaitu pra siklus,
siklus 1, dan siklus 2.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Pra Siklus
1. Perencanaan (planning)
9
2. Pelaksanaan (acting)
3. Pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini guru akan melakukan refleksi atas pelaksanaan proses
pembelajaran yang terdiri dari hasil evaluasi, pengamatan dan berbagai catatan
yang telah diperoleh peneliti. Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti untuk
mencari kekuatan dan kelemahannya.
Siklus 1
Siklus 1 dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (acting)
3. Pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflecting)
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan teman sejawat pada proses
pembelajaran maka dilakukan refleksi untuk menemukan kekuatan dan
kelemahan Guru sebagai peneliti. Selain itu, hasil belajar peserta didik juga
dianalisis, hasil refleksi akan menentukan perbaikan pembelajaran perlu
dilanjutkan pada siklus 2
Siklus 2
Siklus 2 dalam Penelitan Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari
perecanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1.
2. Pelaksanaan (acting)
Pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan alat peraga berdasarkan
hasil refleksi 1.
3. Pengamatan (observation)
Peneliti dan tim penguji melakukan pengamatan terhadap aktvitas pembelajaran
dengan metode demonstrasi.
4. Refleksi (reflecting)
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis dan tim penguji melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 dan menganalisis untuk
membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan
10
metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pelajaran Matematika materi mengenal nilai pecahan uang.
Teknik analisis data yang dilakukan oleh penulis dilakukan dengan cara
membandingkan nilai pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 serta membandingkan nilai
keberhasilan peserta didik mulai dari pra siklus, siklis 1, dan siklus 2 melalui
sebuah grafik. Pada setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik
yang dapat diperoleh melalui Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan
observasi dari setiap pelaksanaan siklus. Penelitian dianalisis secara deskriptif
dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat keberhasilan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran.
11
BAB IV
12
24 Syifa Azahra P 60 60 80
25 Gelar Adha K L 80 80 80
26 Rif’ah Mahmudah H L 60 60 80
27 Anisa Aulia Putri P 80 80 80
28 Fathan Gozi L 100 100 100
29 Azka Maulana Fadil L 40 100 100
30 Azka Sultan M L 60 80 80
Rata-rata 66,00 77,33 86,00
Persentase > 70 43,33% 60% 93,33%
Persentase < 70 56,67% 40% 6,67%
B. PEMBAHASAN.
Berdasarkan hasil observasi, diskusi dengan teman sejawat dan hasil evaluasi
peserta didik dapat diketahui bahwa penelitian telah berhasil meningkatkan hasil belajar
peserta didik mengenai nilai pecahan mata uang melalui metode demonstrasi.
Hasil penelitian didapat dari pengamatan terhadap aktivitas peserta didik,
aktivitas guru mengalami peningkatan dan evaluasi pada perbaikan pembelajaran siklus
2 ini yang mencapai ketuntasan sebesar 93,33%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta
didik kelas II SDN Cipari telah berhasil meningkatkan hasil belajar terhadap materi
yang disampaikan guru mengenai nilai pecahan mata uang melalui metode demostrasi
dengan menggunaan alat peraga yang konkrit dan nyata
13
BAB V
A. Simpulan
Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain :
14
6. guru dan peserta didik harus dilibatkan pada waktu proses pembelajaran secara
integral, jangan terfokus pada sebagian peserta didik saja, apalagi hanya gurunya
saja yang mendominasi pembelajaran
7. guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan alat peraga yang
tepat dengan materi pembelajaran.
15
Daftar pustaka
Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-metode.html
16