Anda di halaman 1dari 23

KARYA ILMIAH

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA


PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG NILAI MATA UANG
MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SDN CIPARI
KECAMATAN KLAPANUNGGAL KABUPATEN BOGOR TAHUN
2020/2021

Karya ilmiah ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata
Kuliah

Pemantapan kemampuan profesioanal (PKP)

Disusun oleh :

SITI NURDEWI

NIM. 857331177

PROGRAM SI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


POKJAR GUNUNG PUTRI
UPBJJ BOGOR
UNIVERSITAS TERBUKA
2021

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya sehngga penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan
penelitian yang berjudul “ UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR
SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA TENTANG NILAI MATA
UANG METODE DEMONSTRASI DI KELAS II SDN CIPARI
KECAMATAN KLAPANUNGGAL KABUPATEN BOGOR” Dalam
rangka memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional program SI PGSD Universitas Terbuka.

Laporan ini disusun sebagai bukti telah dilaksanakan tugas perbaikan


pembelajaran dan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sekaligus
meningkatkan professional guru. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih
ada kekurangan ataupun kelemahan, baik dari segi materi maupun tata
bahasanya, oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dankritik dari semua
pihak demi perbaikan di masa yang akan datang.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan terima kasih kepada


semua pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam
menyelesaikan tugas akhir ini, khususnya kepada :

1. Ibu Ii Nuraeni, S.Pd, M.Pd selaku Tutor sekaligus supervisor 1 yang telah
membimbing, mengoreksi dan memberikan penilaian kepada penulis dalam
penyusunan laporan ini.

2. Ibu Apong S.Pd selaku kepala Sekolah yang telah membantu dalam
pelaksanaan kegiatan perbaikan pembelajaran dan penyusunan laporan.

3. Ibu Ani Rohanah selaku suvervisor 2 yang telah membantu dalam pelaksanaan
kegiatan perbaikan pembelajaran dan penyusunan laporan.

iii
4. Teman sejawat yang telah memberi bantuan, masukan dan dukungan dalam
proses pembelajaran.

5. Rekan- rekan guru SDN Cipari Kecamatan Klapanunggal kabupaten Bogor


yang banyak membantu pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

6. Suami dan anak- anak tercinta yang selalu memberi motivasi.

7. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini yang tidak
dapat peneliti sebutkan satu persatu

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari


sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran akan penulis terima dengan
senang hati. Akhir kata penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.

Aamiin yaa rabbal alamiin

Bogor, November 2021

Siti Nurdewi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………..……………ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………..iii

DAFTAR ISI ……………………………………………...…………..………v

ABSTRAK ………………………………….………………………….……vii

BAB I. PENDAHULUAN

A. latar Belakang Masalah…………………….……………….…...…………1

1. Identifikasi Masalah ………………..……………………………..…2


2. Analisis Masalah ………………………………………………….....2
3. Alternatif dan Prrioritas Pemecahan Masalah …………………….…3

B. Rumusan Masalah ……………………….……………………...…….…....3

C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………………………….......3

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………………….…..…..…3

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Pelajaran Matematika

1. Pengertian Matematika …………………………...……………...….5

2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD/MI…………....…………5

3. Karakteristik pembelajaran Matematika di SD/MI………………..…5

B. Hasil Belajar Peserta Didik

1. Pengertian Hasil Belajar ………………………………………..…….....6

v
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ……………………....6

C. Metode Pembelajaran Demontrasi

1. Pengertian Metode ……………………………………………………6

2. Pengertian Metode Demontrasi ………………………………...…….7

3. Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi ………………………...…7

4. Langkah-langkah Metode Demonstrasi ……………………….......…7

5. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi ……………..….…13

BAB III. PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN


PEMBELAJARAN

A. Subjek, tempat, waktu penelitian dan pihak yang membantu ………...…….9

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran ………………………………..…9

C. Teknik Analisis Data …..……………………………………………....…..11

BAB IV. HASIL PERBAIKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………………...….12

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran ……………...…….13

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT

A. kesimpulan ………………………………………………………………..14

B. Saran dan tindak lanjut ………….……………………………………...…14

DAFTAR PUSTAKA

vi
ABSTRAK

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan hasil belajar


peserta didik mata pelajaran matematika materi nilai pecahan mata uang
menggunakan metode demonstrasi pada kelas II SDN Cipari. Subjek penelitian
ini berjumlah 30 siswa, penelitian ini digunakan untuk menjawab permasalahan
yaitu apakah penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran
matematika materi nilai pecahan mata uang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas II di SD Negeri Cipari Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor
Tahun Ajaran 2020/2021.
Penerapan metode pembelajaran demonstrasi pada mata pelajaran
matematika materi nilai pecahan mata uang kegiatan yang meliputi teknik
belajar dengan cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukkan kepada peserta didik suatu proses, situasi atau benda tertentu
yang sedang dipelajari baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam bentuk
tiruan yang dipertunjukan oleh guru atau sumber belajar lain .
Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklusnya terdiri 4
tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan atau observasi,
dan refleksi. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
teknik pengamatan dan tes formatif , selain itu teknik analisis data yang
digunakan adalah teknik kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar
peserta didik dari siklus I ke siklus II. Hal ini dilihat dari tercapainya indikator
keberhasilan dari nilai hasil belajar peserta didik mulai dari sebelum tindakan
yang mencapai ketuntasan hanya 43,33% dari keseluruhan jumlah peserta didik,
pada siklus 1 menjadi menjadi 60 % dan pada kegiatan siklus 2 meningkat
menjadi 93,33 % , dari 30 peserta didik yang mencapai nilai KKM sebanyak
28 dan 2 peserta didik yang belum mencapai KKM.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Metode Demonstrasi, Pelajaran Matematika

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Salah satu disiplin ilmu pengetahuan yang memegang peranan penting
dalam kehidupan dan kehadirannya terkait erat dengan dunia pendidikan adalah
Matematika. Matematika menurut Suherman (2003, hlm. 253) adalah “disiplin
ilmu tentang tata cara berfikir dan mengolah logika, baik secara kuantitatif
maupun secara kualitatif”. Berdasarkan uraian tersebut matematika adalah suatu
disiplin ilmu yang mempelajari cara berfikir logis, ilmiah, kritis dan matematis
untuk mengolah logika-logika yang berguna untuk diterapkan dalam kehidupan.
Sebagaimana tercantum dalam Tujuan dan Hakikat Pembelajaran
Matematika Sekolah Dasar Kurikulum 2013 - Pendidikan matematika di sekolah
diharapkan memberikan kontribusi dalam mendukung pencapaian kompetensi
lulusan pendidikan dasar melalui pengalaman belajar.
Tujuan Pembelajaran Matematika adalah agar siswa mampu:
1. memahami konsep dan menerapkan prosedur matematika dalam kehidupan
sehari-hari.
2. melakukan operasi matematika untuk penyederhanaan, dan analisis komponen
yang ada.
3. melakukan penalaran matematis yang meliputi membuat generalisasi berdasarkan
pola, fakta, fenomena atau data yang ada, membuat dugaan dan
memverifikasinya.
4. memecahkan masalah dan mengomunikasikan gagasan melalui simbol, tabel,
diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah.
5. menumbuhkan sikap positif seperti sikap logis, kritis, cermat, teliti, dan tidak
mudah menyerah dalam memecahkan masalah.Secara lebih khusus, mata
pelajaran matematika diajarkan untuk tujuan membekali peserta didik
pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk
memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan
teknologi.
Matematika oleh sebagian peserta didik dianggap sebagai pelajaran yang
sulit dan tidak menyenangkan, sehingga hasil belajar yang diperoleh peserta didik
tidak memuaskan, hal ini mungkin disebabkan karena pemilihan metode

1
pembelajaran yang kurang tepat. Fakta yang terjadi di kelas II SDN Cipari, pada
Kompetensi Dasar.
Menjelaskan nilai dan kesetaraan pecahan mata uang, sekolah menentukan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 70 Berdasarkan fakta yang terjadi di kelas
II SDN Cipari pada mata pelajaran Matematika yang ditemukan oleh peneliti
berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama ini, proses pembelajaran yang
dilakukan masih belum maksimal untuk meningkatkan hasil belajar siswa, karena
siswa lebih banyak menunggu penjelasan dari guru saja, tidak ada proses timbal
balik antara siswa dan guru.
Fakta lainya, hasil ulangan yang diberikan guru menunjukkan masih
banyaknya siswa yang nilai ulangannya masih dibawah KKM. Lalu peneliti
mencari tahu, apa saja yang mempengaruhi masih rendahnya hasil belajar
matematika siswa di SDN Cipari, sehingga ditemukan beberapa gejala:
 Sebagian besar siswa masih belum paham atas materi yang diberikan
guru
 Sebagian besar siswa masih banyak yang tidak memperhatikan guru
menerangkan.
Maka dari itu menjadi sebuah tantangan bagi Guru untuk menerapkan
metode yang tepat sebagai upaya untuk memberikan inspirasi kepada peserta
didik dengan gagasan-gagasan matematika yang menantang dan menyenangkan
yang dikemas dalam pembelajaran matematika yang interaktif. Dengan
demikian, peserta didik dapat menciptakan atau menemukan konsep-konsep
matematika.

1. Identifikasi Masalah

Masalah-masalah yang mempengaruhi hasil belajar peserta didik rendah


diantaranya
a. Peserta didik kurang menguasai materi pembelajaran.
b. Peserta didik kurang focus terhadap kegiatan pembelajaran.
c. Peserta didik kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran.

2. Analisis Masalah

Berdasrkan hasil pengamatan dan refleksi, maka dapat dianalisis penyebab


rendahnya hasil belajar peserta didik diantaranya :

2
a. Guru tidak menggunakan alat peraga nyata
b. Guru tidak menggunakan metode pembelajaran yang tepat

3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan analisis diatas, penulis dapat memfokuskan


perencanaan perbaikan pembelajaran pada :

a. Penggunaan alat peraga yang nyata


b. Penggunaan metode pembelajaran Demonstrasi

Pemilihan metode demonstrasi dianggap tepat karena metode demonstrasi


merupakan salah satu metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk
memperjelas suatu pengertian atau untuk memeperlihatkan bagaimana melakukan
sesuatu dengan jalan mendemonstarsikan terlebih dahulu kepada peserta didik.

Merode ini dapat menghilangan perbalisme sehingga peserta didik akan


semakin memahami materi pelajaran, akan tetapi ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan agar metode ini bejalan efektif dan efisien .

Dengan kata lain materi yang didemonstrasikan perlu ditindak lanjuti oleh
peserta didik dalam kehidupan sehari-hari maupun dengan latihan yang kontinyu
sehingga peserta didik tidak lupa dengan materi tersebut.

B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah yang
akan dikaji adalah : Apakah penggunaan metode Demontrasi dengan bantuan alat
peraga uang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran
Matematika kelas II SDN Cipari ?
C. Tujuan Perbaikan Pembelajaran
Secara umum tujuan penelitian perbaikan pembelajaran ini adalah untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas II SDN Cipari pada pelajaran
Matematika materi Mengenal Nilai Pecahan Uang.
Sedangkan tujuan khususnya adalah:
1. untuk mengetahui tingkat penguasaan materi pembelajaran yang dimiliki peserta
didik, sejauhmana perhatian peserta didik terhadap kegiatan pembelajaran.

3
2. untuk mengetahui keaktifan peserta didik dalam kegiatan pembelajaran.
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi Peserta Didik
a. Agar dapat meningkatkan penguasaan materi, perhatian keaktifan peserta didik
dalam kegiatan pembelajaran dan yang paling penting dapat meningkatkan hasil
belajar pesreta didik.
b. Melalui pembelajaran dengan metode Demonstrasi dapat menumbuhkan Suasana
belajar yang menyenangkan sehingga menghilangkan rasa jenuh dan bosan yang
dialami peserta didik pada saat proses pembelajaran
2. Bagi Guru
Memberikan pengalaman langsung kepada guru untuk mengimplementasikan
metode Demonstrasi menggunakan alat peraga uang
3. Bagi Sekolah
Penelitian ini juga dapat dijadikan masukan yang positif dan bahan
pertimbangan dalam berbagai kebijakan yang berkaitan dengan pengembangan
proses pembelajaran, penyediaan sarana prasarana, peningkatan kualitas belajar
peserta didik dan penyediaan tenaga pendidik.

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pelajaran Matematika
1. Pengertian Matematika
Menurut Wahyudi, Kriswandani (2013), istilah matematika berasal dari
bahasa Yunani “Mathein” atau ‘Manthenein” yang berarti mempelajari. Kata
Matematika juga diduga erat hubungannya dengan kata dari bahasa sangsekerta
“medha” atau “widya” yang berarti kepandaian, ketahuan atau intelegensia.
Berikut beberapa pendapat para pakar atas pengertian dari Matematika.
Menurut Suherman (2003) Matematika adalah disiplin ilmu tentang tatacara
berfikir dan mengolah logika baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.
2. Tujuan Mata Pelajaran Matematika di SD/MI
Tujuannya adalah agar dapat membekali peserta didik memiliki kemampuan
berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif. Kemampuan ini diperlukan
untuk menghadapi tantangan hidupyang selalu berubah, tidak pasti dan
banyaknya persaingan.
Menurut Tabrani Rusyan (2008 : 2), mata pelajaran matematika bertujuan
agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut, yaitu:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan
mengaplikasikan konsep atau algoritma secara luwes, akurat, efisien dan tepat
dalam pemecahan masalah.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan
pernyataan matematika
3. Karakteristik pembelajaran Matematika di SD/MI
Matematika sekolah adalah matematika yang telah dipilah-pilah dan
disesuaikan dengan tahap perkembangan intelektual siswa, serta digunakan
sebagai salah satu sarana untuk mengembangkan kemampuan berpikir bagi para
siswa. Ada sedikit perbedaan antara matematika sebagai ilmu dengan matematika

5
sekolah. Perbedaan itu dalam bentuk penyajian, pola pikir, keterbatasan semesta,
dan tingkat keabstrakan (Sumardyono, 1994: 43-44).
B. Hasil Belajar Peserta Didik
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang
yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya. Perubahan diarahkan pada diri peserta didik secara
terencana, baik dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun sikap. (Arsyad
2005: 1).
Sedangkan menurut Dimyati (2006: 20) mengemukakan bahwa
hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi
terutama berkat evaluasi guru.
Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar
membagi menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah
psikomotorik. Ketiga domain tersebut akan memberikan tolak ukur dalam
keberhasilan belajar yang ditempuh siswa dalam proses pembelajaran.
2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor
yang mempengaruhi hasil belajar,sebagai berikut:
a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar.
b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal meliputi:
faktor lingkungan keluarga, faktor lingkungan sekolah, dan faktor lingkungan
masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar di atas,
peneliti menggunakan faktor eksternal berupa penggunaan metode demonstrasi.

C. Metode Pembelajaran Demonstrasi


1. Pengertian Metode
Secara etimologis, kata “metode” berasal dari bahasa Yunani “methodos”
yang tersusun dari kata “meta” dan “hodos“. Meta berarti menuju, melalui,
mengikuti, atau sesudah. Sedangkan hodos berarti jalan, cara, atau arah.Kata
tersebut kemudian diserap dalam bahasa Inggris menjadi kata “method” yang
berarti suatu bentuk prosedur tertentu untuk mencapai atau mendekati suatu
tujuan, terutama cara yang sistematis.

6
Menurut Max Siporin (1975), metode adalah suatu orientasi kegiatan yang
secara khusus ditujukan sebagai persyaratan berbagai tugas serta tujuan yang
nyata.
Dari penjelasan di atas dapat kita pahami bahwa metode merupakan suatu
praktik yang mapan, kebiasaan, dengan proses yang sistematis/ logis untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Dengan adanya metode maka suatu kegiatan dapat
dilakukan dengan akurat dan efisien.
2. Pengertian Metode Demontrasi
Metode demostrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan suatu kejadian, baik secara
langsung maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan
pokok bahasan atau materi yang sedang disajikan. (Muhibbin Syah, 2000 : 20).
Sementara menurut (Syaiful, 2008:210) metode demontrasi adalah pertunjukan
tentang proses terjadinya suatu peristiwa atau benda sampai pada penampilan
tingkah laku yang dicontohkan agar dapat diketahui dan dipahami oleh peserta
didik secara nyata maupun dalam bentuk tiruan.
Dengan metode demonstrasi, proses penerimaan siswa terhadap pelajaran
akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan
baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati guru selama proses pebelajaran
berlangsung.
3. Tujuan dan Manfaat Metode Demonstrasi
1. Tujuan Metode Demonstrasi
Demonstrasi merupakan satu wahana untuk memberikan pengalaman belajar
agar anak dapat menguasai kemampuan yang diharapkan dengan lebih baik.
Tujuan metode demonstrasi adalah peniruan terhadap model yang dapat dilakukan
dan memberikan pengalaman belajar melalui penglihatan dan pendengaran.
2. Manfaat Metode Demonstrasi
Manfaat psikologis pedagogis dari metode demonstrasi secara umum
adalah
a. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan
b. Proses belajar anak lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari.
c. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri anak
3. Langkah-langkah Metode Demonstrasi

7
Adapun langkah-langkah dalam penggunaan metode demonstrasi antara
lain:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
b. Guru menyajikan gambaran sekilas materi yang akan disampaikan
c. Guru menyiapkan bahan atau alat peraga yang diperlukan
d. Memulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang merangsang
peserta didik untuk berfikir, misalnya melaui pertanyaan-pertayaan yang
mengandung teka teki sehingga mendorong peserta didik untuk tertarik
memperhatikan demonstrai
e. Ciptakan suasana yag menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan
f. Berikan kesempatan pada peserta didik untuk secara aktif memikirkan
lebih lajut sesuai denagn apa yag dilihat dari proses demonstrai itu.
Berikutnya adalah cara mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan
menggunaka metode demonstrasi adalah dengan memberikan tugas-
tugas tertentu yag ada kaitannya dengan metode demonstrasi dan proses
pencapaian tujuan pembelajaran, hal ini untuk meyakinkan apakah
peserta didik memahami proses demonstrasi atau tidak. Selain
memberikan tugas yag relevan, ada baiknya guru dan peserta didik
melakukan evaluasi bersama tentang jalannya proses demonstrasi itu
untuk perbaikan selajutnya.

4. Kelebihan dan Kelemahan Metode Demonstrasi


Metode demonstrasi mempunyai kelebihan dan kekurangan sebagai
berikut:
a. Kelebihan Metode Demonstrasi
Dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas dan konkret, sehingga
menghindari verbalisme ( pemahama secara kata-kata atau kaimat )
b. Kekurangan Metode Demonstrasi
1. Anak didik terkadang sukar melihat dengan jelas benda/peristiwa yang akan
dipertunjukkan karena jumlah anak yang banyak dalam satu kelas atau alat yang
terlalu kecil. Sehingga metode demonstrasi hanya efektif untuk sistem kelompok
dan kurang efektif apabila menggunakan sistem klasikal.
2. Tidak semua benda/peristiwa dapat didemonstrasikan.

8
BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

A. Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Serta Pihak Yang Membantu

1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah peserta didik kelas II SDN Cipari yang berjumlah
30 peserta didik, terdiri dari 15 laki-laki dan 15 perempuan. Mata pelajaran yang
diteliti adalah Matematika.
2. Tempat Penelitian
Dilaksanakan di SDN Cipari yang terletak di Kampung Cipari RT 23 RW
10 Desa Cikahuripan Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor
3. Waktu Penelitian
Penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan 3 tahap yaitu pra siklus,
siklus 1, dan siklus 2.
Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

No Hari/Tanggal Waktu Kegiatan


2 x 35
1 Jum’at, 12 November Pembelajaran pra siklus
Menit
2 Jum’at, 19 November 1 x 35 menit Pembelajaran siklus 1

3 Jum’at, 26 November 1 x 35 menit Pembelajaran siklus 2

4. Pihak yang Membantu


Dalam penelitian ini penulis dibantu oleh ibu Ii Nuraeni, S.Pd, M.Pd
sebagai supervisor 1, ibu Ani Rohanah, S.Pd sebagai supervisor 2, Ibu Apong
Puriasih S.Pd sebagai kepala sekolah SDN Cipari dan Ibu Nawangsih Dyan D,
S.Pd.I sebagai teman sejawat.

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

 Pra Siklus
1. Perencanaan (planning)

9
2. Pelaksanaan (acting)
3. Pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflecting)
Pada tahap ini guru akan melakukan refleksi atas pelaksanaan proses
pembelajaran yang terdiri dari hasil evaluasi, pengamatan dan berbagai catatan
yang telah diperoleh peneliti. Kegiatan refleksi dilakukan oleh peneliti untuk
mencari kekuatan dan kelemahannya.
 Siklus 1
Siklus 1 dalam Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
2. Pelaksanaan (acting)
3. Pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflecting)
Berdasarkan hasil pelaksanaan dan pengamatan teman sejawat pada proses
pembelajaran maka dilakukan refleksi untuk menemukan kekuatan dan
kelemahan Guru sebagai peneliti. Selain itu, hasil belajar peserta didik juga
dianalisis, hasil refleksi akan menentukan perbaikan pembelajaran perlu
dilanjutkan pada siklus 2
 Siklus 2
Siklus 2 dalam Penelitan Tindakan Kelas (PTK) ini terdiri dari
perecanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning)
Membuat rencana pembelajaran berdasarkan hasil refleksi pada siklus 1.
2. Pelaksanaan (acting)
Pembelajaran dengan metode demonstrasi menggunakan alat peraga berdasarkan
hasil refleksi 1.
3. Pengamatan (observation)
Peneliti dan tim penguji melakukan pengamatan terhadap aktvitas pembelajaran
dengan metode demonstrasi.
4. Refleksi (reflecting)
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis dan tim penguji melakukan
refleksi terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 dan menganalisis untuk
membuat kesimpulan atas pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

10
metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
pelajaran Matematika materi mengenal nilai pecahan uang.

C. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang dilakukan oleh penulis dilakukan dengan cara
membandingkan nilai pra siklus, siklus 1, dan siklus 2 serta membandingkan nilai
keberhasilan peserta didik mulai dari pra siklus, siklis 1, dan siklus 2 melalui
sebuah grafik. Pada setiap siklus terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik
yang dapat diperoleh melalui Data yang dikumpulkan pada setiap kegiatan
observasi dari setiap pelaksanaan siklus. Penelitian dianalisis secara deskriptif
dengan menggunakan teknik persentase untuk melihat keberhasilan yang terjadi
dalam kegiatan pembelajaran.

11
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi hasil penelitian perbaikan pembelajaran


Dari hasil pelaksanaan penelitian ini, penulis mendapatkan hasil sebagai berikut :
Data Kuantitatif

No Nama Peserta L/P Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2


Didik
1 Abdurahman A L 60 60 80
2 Aditia L 60 60 80
3 Aditya Ardiansyah L 80 100 100
4 Gladis Aulya A P 80 100 100
5 Kamila Handayani P 40 80 80
6 Marisa Damayanti P 60 100 100
7 Citra Ayu P 80 80 80
8 Nesya Fara Nurita P 80 80 80
9 Ahza Danish Aidan P 80 100 100
10 Alfatir Azam P L 80 80 80
11 Robi Wijaya Saputra L 60 60 80
12 Siti Rahmawati P 60 100 100
13 Suci Ayu P 100 100 100
14 Tiara Nabila P 40 40 100
15 Wijdan Raad Azhar L 60 60 60
16 Amanda Agustina P 40 80 80
17 Mohamad Alvian P L 40 40 60
18 M. Hafrizrin Adillah L 40 40 80
19 Kevin Febriansyah P L 80 80 80
20 Muhamad Afrijal L 60 60 100
21 Siti Putri Nuraeni P 80 80 80
22 Syawala Hanum K P 100 100 100
23 Herni Fatin Sahrika P 40 80 80

12
24 Syifa Azahra P 60 60 80
25 Gelar Adha K L 80 80 80
26 Rif’ah Mahmudah H L 60 60 80
27 Anisa Aulia Putri P 80 80 80
28 Fathan Gozi L 100 100 100
29 Azka Maulana Fadil L 40 100 100
30 Azka Sultan M L 60 80 80
Rata-rata 66,00 77,33 86,00
Persentase > 70 43,33% 60% 93,33%
Persentase < 70 56,67% 40% 6,67%

B. PEMBAHASAN.
Berdasarkan hasil observasi, diskusi dengan teman sejawat dan hasil evaluasi
peserta didik dapat diketahui bahwa penelitian telah berhasil meningkatkan hasil belajar
peserta didik mengenai nilai pecahan mata uang melalui metode demonstrasi.
Hasil penelitian didapat dari pengamatan terhadap aktivitas peserta didik,
aktivitas guru mengalami peningkatan dan evaluasi pada perbaikan pembelajaran siklus
2 ini yang mencapai ketuntasan sebesar 93,33%. Hal ini menunjukkan bahwa peserta
didik kelas II SDN Cipari telah berhasil meningkatkan hasil belajar terhadap materi
yang disampaikan guru mengenai nilai pecahan mata uang melalui metode demostrasi
dengan menggunaan alat peraga yang konkrit dan nyata

13
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN TINDAK LANJUT

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan berbagai pembahasan yang telah


diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan Metode pembelajaran
Demonstrasi dalam kegiatan belajar mengajar dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran Matematika materi nilai pecahan mata uang pada peserta didik
kelas II (Dua) SDN Cipari Kecamatan Klapanunggal Kabupaten Bogor.
Peningkatan hasil belajar peserta didik tersebut dapat dibuktikan dari nilai hasil
belajar peserta didik mulai dari sebelum tindakan atau pra siklus yang mencapai
ketuntasan hanya 43,33 % dari keseluruhan jumlah peserta didik, pada siklus 1
menjadi menjadi 60 % dan pada kegiatan siklus 2 meningkat menjadi 93,33 % ,
dari 30 peserta didik yang mencapai nilai KKM sebanyak 28 dan 2 peserta didik
yang belum mencapai KKM

Dengan demikian hipotesis tindakan yang penulis ajukan terjawab dalam


proses pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang telah penulis lakukan, yaitu
“UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN
MATEMATIKA TENTANG NILAI MATA UANG MELALUI METODE
DEMONSTRASI DI KELAS II SDN CIPARI KECAMATAN
KLAPANUNGGAL KABUPATEN BOGOR”

B. Saran Tindak Lanjut

Berikut ini beberapa hal yang sebaiknya dilakukan oleh guru dalam
meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain :

1. guru menyiapakan rencana pelaksanaan pembelajaran secara sistematis.


2. guru menguasai materi pelajaran dengan baik
3. pada saat pembelajaran dimulai guru hendaknya menunjukkan mimik wajah yang
menarik dan bersahabat
4. guru menggunakan alat peraga yang sesuai dengan materi pelajaran
5. guru memberikan penguatan (reinforcement) kepada peserta didik dengan cara
memberikan nilai dan pujian.

14
6. guru dan peserta didik harus dilibatkan pada waktu proses pembelajaran secara
integral, jangan terfokus pada sebagian peserta didik saja, apalagi hanya gurunya
saja yang mendominasi pembelajaran
7. guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dan alat peraga yang
tepat dengan materi pembelajaran.

15
Daftar pustaka

Abdusysyakir. 2007. Ketika Kyai Mengajar Matematika. Malang: UIN-Malang Press.

Fathani, Abdul Halim. 2009. Matematika: Hakikat dan Logika. Yogyakarta: Ar-Ruzz
Media.

http://www.syarifartikel.blogspot.com., dengan judul pembelajaran matematika di


sekolah, diakses tanggal 12 Oktober 2009.

Kurikulum 2006: Standar Isi Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah


Dasar/Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Depdiknas.

Sumardyono. 2004. Karakteristik Matematika dan Implikasinya terhadap


Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: PPPG Matematika

https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-metode.html

Trianto, M.Pd (2010) Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Penerbit : PT.


Prestasi Pustakaraya – Jakarta. Hal. 134-135

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013


Rev.2017, :Buku Tema 3 Subtema 1: Tugasku Sehari-hari Kelas 2 hal.22, Jakarta.

16

Anda mungkin juga menyukai