Anda di halaman 1dari 59

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN

SISWA KELAS 1 SDN PURWOREJO 4 KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR DALAM MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR.

Oleh
ARISKA SUCI WULANDARI
858858806

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PENELITIAN DAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UPBJJ MALANG – UNIVERSITAS TERBUKA
POKJAR GARUM- BLITAR
TAHUN 2023
LEMBAR PENGESAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN


SISWA KELAS 1 SDN PURWOREJO 4 KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR DALAM MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR.

Blitar,13 April 2023

Menyetujui
Supervisor I, Mahasiswa,

Titiek Setianie. M.Pd Ariska Suci Wulandari


NIP. NIM. 858858806
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, hanya dengan


limpahan rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PKP ) dengan judul “UPAYA MENINGKATKAN
KEMAMPUAN BERHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN SISWA
KELAS 1 SDN PURWOREJO 4 KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR
DALAM MATA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR”,
meskipun dalam taraf yang sangat sederhana.Penulisan Laporan Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) ini untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional (PKP) PDGK 4501.

Dalam penyusunan Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ( PKP ) ini


penulis banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu saya ucapkan terima kasih
dengan tulus dan sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Titiek Setianie, M.Pd selaku dosen pembimbing mata kuliah Pemantapan
Kemampuan Profesional ( PKP ) yang telah membimbing prosespenyusunan laporan.
2. Bapak Juadi Tribuwono, S.Pd, selaku kepala UPT SD Negeri Purworejo 04 Kec.
Wates yang telah memberikan ijin, kesempatan, dan dorongan dalam melaksanakan
penelitian ini di sekolah yang beliau pimpin.
3. Bapak Subandi, S.Pd selaku supervisor 2 yang telah membantu penulis melakukan
observasi dan banyak memberikan masukan yang bermanfaat dalam perbaikan laporan
ini.
4. Seluruh Bapak dan Ibu Guru serta Staf SD Negeri Purworejo 04 Kec.Wates, yang
turut memberikan dukungan materiil dan moril dalam penyusunan laporan ini
5. Teman – teman satu kelas POKJAR GARUM PROGRAM STUDI S-1 PGSD BI,
dengan penuh kekompakan sehingga turut memberikan semangat dan dukungan pada
penulis dalam menyelesaikan laporan PKP.
6. semua pihak yang tidak dapat kami sebut satu – persatu yang turut juga membantu
sehingga laporan ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa laporan PKP ini jauh dari sempurna untuk itu segala kritik
dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak selalu penulis harapkan.

Blitar, 13 April 2023

Penulis

ARISKA SUCI WULANDARI


DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil Belajar
B. PembelajaranKooperatif
C. Model Pembelajaran TGT
BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Subjek, Tempat, dan Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu
B. Desain Prosedur Perbaikan Belajar
C. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rentang Nilai Sikap


Tabel 3.2. Rentang Nilai
Tabel 4.1. Lembar Aktivitas Guru
Tabel 4.2. Lembar Aktivitas Siswa
Tabel 4.3. Penilaian Pengetahuan
Tabel 4.4. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
Tabel 4.5. Penilaian Sikap
Tabel 4.6. Penilaian Ketrampilan
Tabel 4.7. Lembar Aktivitas Guru Siklus II
Tabel 4.8. Lembar Aktivitas Siswa Siklus II
Tabel 4.9. Penilaian Pengetahuan Siklus II
Tabel 4.10. Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II
Tabel 4.11. Penilaian Sikap Siklus II
Tabel 4.12. Penilaian Ketrampilan Siklus II

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Siklus PTK Menurut Kemmis dan Taggart......................................


DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP
Perencanaa PTK
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I
Lembar observasi Kinerja Guru
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP
Hasil Pekerjaan Siswa Terbaik dan Terburuk per siklus

ABSTRAK

Wulansari, Cindy. 2022. Penggunaan Media Kartu Bergambar Untuk Meningkatkan


Kemampuan Membaca Permulaan Dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas I
SDIT Al Hikmah Bence. Laporan Penelitian Tindakan Kelas Prodi S1 – Pendidikan
Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Terbuka.
Pembimbing: Suminah, S.Pd.
Kata Kunci: Kemampuan, membaca permulaan, media kartu bergambar

Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran dilaksanakan karena dari hasil


pengamatan video dan engalaman peeliti selama ini terdapat banyak kekurangan-kekuranga
yang menyebabbkan kemampuan membaca siswa dari 25 siswa yang mempunyai
kemampuan membaca masih rendah ( 10 siswa). tujuan perbaikan pembelajaran ini adalah
(a) mendeskripsikan penerapan media kartu bergambar pada pelajaran Bahasa Indonesia ,
(b) Mendeskripsikan peningkata kemampuan membaca permulaan siswa kelas1.
Metode yang digunakan adalah bersiklus. Setiap siklus terdiri dari: perencaaan,
ppelasanaa, pegamatan, refleksi. Instrumen yang digunakan berupa lembar pengamatan
aktivitas guru, siswa dan lembar penilaian sikap, pengetahuan dan ketrampilan. Teknik
analisi data yang digunakan , reduksi data, penyajin data , penarikan kesimpulan.
Hasil perbaikan pembelajaran pada siklus I aktivitas guru mencapai 60% ,
aktivitas siswa 57%. Pada siklus 2 aktivitas guru mencapai 87%, aktivitas siswa 80%.
Tingkat kemampuan membacan permulaa siswa pada siklus I yaitu 56% sedangkan pada
siklus II 88%.
Hasil perbaikan pembelajaran baik siklus 1 maupun siklus 2 daat disimpulkan
bahawa penerapa media kartu bergambar dapat meningkatkan aktivtas guru dan siswa
serta meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas I SDIT Al Hikmah
Bence.
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang memegang peranan
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Menurut
Hudojo dan Lappan (Husnaeni, 2001: 1) pengetahuan dan kebiasaan berpikir
matematis adalah penting bagi setiap orang dalam menghadapi era
globalisasi yang kompetitif, baik dibidang pendidikan maupun dibidang
lainnya.
Mengingat peranan penting mata pelajaran matematika tersebut siswa
dituntut untuk dapat dimenguasai materi pelajaran secara tuntas dengan
memahami ataupun mengenal konsep yang telah dipelajarinya.Sesuai
standart isi KTSP 2006 ruang lingkup mata pelajaran matematika adalah
sebagai bahasa simbolis yang akan terwujudnya komunikasi dengan cermat
dan tepat. Selain memberi kemampuan dalam perhitungan tetapi juga dalam
cara berfikir terutama dalam kemampuan menganalisis, ulet dan percaya diri.
Sehingga peran seorang guru dalam mengajarkan matematika diharapkan
dapat memperhatikan perkembangan intelektual siswa.Selain itu guru dapat
memilih menggunakan pendekatan yang sesuai dengan tahapan
perkembangan anak tersebut.
Tujuan umum dari pendidikan matematika adalah penekanan keterampilan
siswa untuk menerapkan matematika, tujuan khususnya yaitu untuk
menumbuhkan dan mengembangkan keterampilan berhitung (menggunakan
bilangan) sebagai alat dalam kehidupan siswa (Depdikbud, 1993).Umumnya
masalah matematika di SD khususnya kelas bawah adalah berbentuk soal
cerita.Soal matematika dalam bentuk cerita ini biasanya sukar untuk
diselesaikan oleh siswa, perlunya melalui beberapa tahapan penyelesaian
selain itu karena siswa memiliki masalah yang meliputi kemampuan
memahami masalah, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang di
peroleh.
Beberapa hal penyebab rendahnya hasil belajar siswa dalam pemahaman
konsep dan memecahkan masalah yaiu : (1) Anak sering fokus ke hal-hal di
luar materi (2)Rendahnya semangat siswa saat belajar (3) banyak alat hitung
moderent shingga anak malah untuk menghitung (4) metode pembelajaran
guru masih menggunakan metode ceramah dan penugasan yang membuat
siswa bosan dan kurang kreatif. Kemampuan siswa dalam pelajaran
matematika sangat rendah dan ketergantungan siswa terhadap guru
mengakibatkan hasil belajar siswa menjadi rendah dan dibawah standar
KKM yang telah di tetukan.
Sebagai kontribusi pemikiran yang dapat dijadikan acuan dalam mengatasi
masalah yang terjadi pada siswa , yaitu rendahnya minat belajar siswa pada
pelajaran matematika di UPT SDN PURWOREJO 04 KECAMATAN
WATES yaitu dengan merubah metode belajar ceramah dan penugasan
dengan metode gambar, agar anak tetap antusis dalam mengikuti pelajaran.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan
kemampuan berhitung penjumlahan dan pengurangan pada siswa kelas 1
UPT SD PURWOREJO 4 KECAMATAN WATES dangan menggunakan
media gambar.

C. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berhitung dalam penambahan dan
pengurangan di UPT SDN Purworejo 04

D. Manfaat dan kegunaan yang didapat pada penelitian ini


1. Dapat memberi informasi mengenai peranan guru yang berkaitan tentang kreativitas
dan prestasi siswa.
2. Memberikan informasi ke akademis terkait metode belajar yang cocok untuk siswa
kelas 1 UPT SD Negeri Purworejo 04
3. Memberikan pengalaman dan wawasan tentang penerapan metode belajar untuk
meningkatkan prestasi siswa UPT SD Negeri Purworejo 04

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pembelajaran Tematik

Sejak diterapkannya Kurikulum 2013 (K-13) di Indonesia,


pembelajaran tematik menjadi pendekatan pembelajaran yang dianjurkan untuk
diimplementasikan pada tingkat pendidikan awal, termasuk jenjang pendidikan sekolah
dasar. Penggunaan pembelajaran tematik pada siswa sekolah dasar sejak diterapkannya
KBK, kemudian KTSP, dan kurikulum K13 sesugguhnya tidak terlepas dari harapan
supaya proses pembelajaran dapat lebih nyata dan bermakna. Seperti dikemukakan
Mamat SB, dkk (dalam Prastowo, A: 2016) memaknai bahwa pembelajaran tematik
merupakan pembelajaran terpadu, dengan mengelola pembelajaranyang mengintegrasi
materi dari beberapa mata pelajaran dalam satu topik pembicaraan yang disebut dengan
tema. Jadi tema merupakan wadah atau wahana untuk mengenalkan berbagai konsep
materi kepada anak didik secara menyeluruh.
Sedangkan menurut Rusman dalam Prastowo A (2016) Dalm pembelajaran
tematik siswa akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman
langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dipahaminya.
Pembelajaran tematik lebih menekankan pada penerapan konsep belajar sambil melakukan
sesuatu (learning by doing). Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau merancang
pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa. Pengalaman
belajar yang menunjukkan kaitan unsure-unsur konseptual menjadikan proses pembelajaran
lebih efektif. Kaitan konseptual antar mata pelajaran yang dipelajari akan membentuk
skema, sehingga siswa akan memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan. Selain itu,
dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu siswa,
karena sesuai dengan tahap perkembangan perkembangan siswa yang masih melihat segal
sesuatu sebagai kesatuan (holistic).
Pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
tematik merupakan pembelajaran terpadu dengan menggabungkan beberapa mata
pelajaran yang dapat dikaitkan dalam satu topik pembelajaran sehingga siswa dapat
terlibat aktif dalam pembelajaran dan membuat pembelajaran menjadi bermakna.
Dalam praktek pembelajaran tematik, bisa dilakukan dengan mengangkat suatu tema
tertentu untuk mengikat beberapa materi pelajaran. Tema yang dipilih harus berkaitan
erat dengan pengalaman nyata siswa dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga pembelajaran yang dialami siswa dapat memberikan pengalaman bermakna
bagi diri siswa sendiri.

B. Pembelajaran Bahasa Indonesia

Era modern yang terjadi saat ini cenderung menggunakan dan memanfaatkan
berbagai kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi tersebut semakin meningkat
disebabkan oleh Sumber Daya Alam (SDA) yang juga meningkat. Salah satu tanda
kecanggihan teknologi adalah semakin dekatnya jarak
yang hanya dipisahkan oleh waktu. Untuk menguasai dan hidup di zaman mode
rn perlu untuk
meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia. Salah satunya dengan penguasaan
kemapuan dalam berbahasa.
Kemampuan berbahasa perlu dikuasi sesorang untuk dapat berkomukiasi satu de
ngan yang lainnya.
Kemampuan berbahasa yang menjadi penting dan perlu dikuasi oleh seseorang
ialah kekampuan membaca.Kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia merupakan salah satu kemampuan
dasar berbahasa yang diajarkan di lingkup sekolah. Melihat dari konsepnya
pengajaran membaca haruslah berisi usaha -
usaha yang dapat membawa serangkaian kemampuan. Kemampuan tersebut
erat hubungannya dengan proses
proses yang mendasari pikiran semakin terampil seseorang berbahasa semakin
cerdas dan jelas pula jalan pikirannya. Menurut Tarigan 1983 keterampilan berbahasa
mencakup 4 aspek yaitu mendengarkan, berbi- cara, membaca, dan menulis.Berdasar
kegunaanya, kegiatan membaca
mempunyai banyak manfaat. Kegiatan membaca salah satunya digunakan untuk
memperoleh informasi.
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang bersifat
reseptif. Disebut reseptif karena melalui membaca seseorang akan memperoleh
informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-
pengalaman baru. Mengingat pentingnya dari kegiatan
membaca tidak heran ada pepatah yang berbunyi membaca adalah jendela
dunia. Dalam dunia pendidikan kemampuan membaca diajarkan sedini mungkin pada
usia sekolah dasar. Seorang guru Sekolah Dasar (SD) harus mempunyai banyak
referensi dan kemampuan
mengajar guna memaksimalkan waktu seefektif mungkin agar siswa mampu
terampil membaca.Walaupun membaca diartikan demikian,
tetapi secara khusus membaca diartikan mengerti tulisan. Sekarang bagaimana
menjadi anak mampu membaca dengan baik”.
Kemampuan membaca permulaan lebih cenderung diberikan di kelas rendah
yaitu kelas 1 dan kelas II sekolah dasar. Menurut R. Masri Sareb (dalam Mulyati, Y
,dkk 2021 : 4.5) menjelaskan membaca permulaan itu diperuntukkan bagi siswa kelas
1-3 SD. Penekanan membaca permulaan dalam pembeljaran difokuskan terhadap
pengkondisian siswa untuk masuk dan mengenal bacaan. Selain pendapat diatas
menurut Asih, kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada pengenalan lambang buyi,
pelafalan llambag bunyi, kelancaran dan ketepata megucapkan lambang-lambang
bunyi. Kamus Bahasa Indonesia pegertian kemampuan membaca permulaan berfungsi
sebagai peletak dasar seseorang dalam semua aspek kehidupannya.
Kemampuan membaca seseorang berkembang sejak ia mulai memasuki jenjang
pendidikan formal. Pada jenjang pendidikan awal atau tingkat SD telah diajarkan
keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan membaca.
Pembelajaran bahasa khususnya membaca di sekolah dasar bertujuan untuk
memperkenalkan kaidah-kaidah membaca yang benar pada siswa. Kaidah-
kaidah tersebut mencakup pelafalan abjad yang
berpedoman pada EYD, dan pelafalan kata yang tidak dipengaruhi oleh lafal da
erah
(dialek).Pa da taraf ini guru memiliki peran yang penting untuk dapat mengemb
angkan kemampuan
membaca siswa. Seorang guru harus mampu mengajarkan dan melatih
keterampilan siswaagar mampu
menguasai bahasa yang baik dan benar. Keterampilan berbahasa yang baik dan
benar akan membantu siswa dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya.

C. Media Pembelajaran

Meurut Heinich,dkk (1993) dalam Sri Anita W, dkk ( 2018 : 6.3) media
merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “ medium” yag secara harfiah berarti “ perantara” yaitu
perantara sumber pesan ( a source) dengan penerima pesan (a receiver). Hal
ini sebagaimana pendapat Toifuri
(2007:165), bahwa media pembelajaran untuk memperjelas penyampaian materi
pelajaran adalah penggunaan media pengejaran, karena media adalah alat bantu
guru
pada saat mengajar Keberadaan media dalam pengajaran teramat penting sehingg
a ia
menjadi bagian dari komponen pengajaran. Dengan media ini guru akan menjadi
terampil dan cerdas dalam menyampaikan materi ajar untuk mencapai hasil .
Sedagkan menurut Rimawati, E (2016 : 2) media berasal dari kata Latin, yaitu medius.
Arti kata medius yaitu tengah, perantara, atau pengantar.
Dalam Proses pembelajaran, media seringkali diartikan sebagai alat-alat grafis,
potografis atau alat elektronik yang berfungsi untuk menangkap, memproses dan
menyususn kembali informasi visual atau verbal.Berdasarkan beberapa pegertian
tersebut, media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa untuk
memahami suatu materi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan klasifikasinya, media
pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda. Karateristik tersebut dapat dilihat
melalui tampilan media yang disajikan. Menurut Gagne’ dan Briggs (dalam Arsyad
2017 : 4) secara impisit mengatakan bahwa
“Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camer
a, video recorder, film, slide(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer”.Sedangkan, Flaviana menyatakan (2013 : 6) Jenis-jenis media ini dapat
dikelompokkan menjadi dua
yaitu:1)Media Dua Dimensi, yaitu merupakan media yang hanya dapat dipandan
g baik dengan bantuan proyektor. Misalnya: kartu
kata bergambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, chart, lembaran balik, poster, peta
dan lain-lainnya.
Menurut Arsyad (2017 : 115) kartu kata bergambar (flash card) merupak
an kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau
menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Media
pembelajara juga bisa berbentuk benda nyata atau media tiga dimensi, merupakan media
yang dapat dipandang dari
segala arah dan diraba bentuknya, dimana media tiga dimensi diwujudkan konse
p-konsep yang bersifat abstrak. Misalnya: benda asli, model, alat tiruan sederhana
(mock-up), barang contoh (specimen), diorama dan lain sebagainya. Berdasarkan
pemaparan dari beberapa pendapat tersebut, media pembelajaran merupakan bagian
yang melekat atau tidak dapat terpisahkan dari proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran meruakan suatu perpaduan yang tersusun
rapi. Perpaduan tersebut terdiri dari unsur guru, siswa, metode yang digunakan serta
media yang dapata mendukung proses pembelajaran. Dengan demikian media
pembelajaran digunakan sebagai perantara komunikasi antara guru dengan siswa. Selain
itu media pemebelajaran digunakan oleh guru dalam rangka mengefektifkan komunikasi
dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.

D. Media Kartu Bergambar

Untuk menjadikan anak mampu membaca yang terpenting dilakukan orang tua
dan guru adalah memilih media atau sarana yang dapat membantu mengasah
kemampuannya dengan cara yang menyenangkan.“Pendidikan di Sekolah Dasar pada
kelas I dilaksanakan dengan prinsip bermain sambil belajar atau seraya bermain sesuai
denga perkembangan anak didik” (Anonymous, 2001:5). Pelaksanaan pendidikan
tersebut harus terencana, terprogram dan tetap memperhatikan tingkat perkembangan
anak. Dimana tahap ini anak
pada masa perahlian dari bermain ke siapan untuk mengikuti pelajaran.
Oleh karena itu,
perkembangan kemampuan membaca anak dalam proses pembelajaran harus me
mperhatikan keseriusan bagi guru dalam membelajarkan anak.
Anak SD kelas rendah belum memiliki kemampuan membaca yang baik
dan benar, sehingga guru harus
mampu meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa agar belajar. Oleh sebab it
u, guru memerlukan
media sebagai sarana pembelajaran. Penggunaan media sangat penting dalam pr
oses belajar-mengajar terutama untuk tingkat SD. Piaget (dalam
Sudono, 2000) menyatakan bahwa usia 7-11 tahun disebut
tahap operasional konkret karena anak memahami pengertian atau konsep-
konsepnya lewat benda
konkret. Pada masa ini siswa masih berpikir konkret dan belum mampu berpiki
r abstrak. Kehadiran media sangat
membantu siswa dalam memahami konsep (Djamarah dan Aswan Zain, 2002).
Hal senada
juga diungkapkan oleh Titi Sayono (dalam Purwanto dan Djenah Alim, 1997) b
ahwa siswa SD umumnya ada dalam taraf berpikir konkret. Materi dan konsep yang
diajarkan pada anak harus diawali dengan hal-hal yang konkret. Namun, sampai saat ini
guru belum memanfaatkan alat atau media pembelajaran secara maksimal dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Kenyataannya,
sampai saat ini pemanfaatan media dalam pembelajaran belum dilakukan secara
maksimal oleh guru. Hal tersebut berdampak pada keterampilan membaca siswa SD
secara umum masih rendah.
Menurut kamus besar bahasa indonesia kartu adalah kertas tebal
berbentuk persegi panjang. Sedangkan kata adalah sebuah unsur bahasa yang diucapkan
atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa. Gambar merupakan media yang paling umum dipakai.
Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
mana. Kartu kata bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda
simbol yang mengingatkan atau mengarahkan anak kepada sesuatu yang berhubungan
dengan gambar. Kartu kata bergambar biasanya berukuran 8x12 cm, atau dapat
disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Dari beberapa teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa kartu kata bergambar adalah media praga dalam pembelajaran
baca tulis huruf alphabet yang berukuran 8x12 cm yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang berupa huruf vocal dan konsonan dan bagaimana cara
membaca yang baik dan benar serta menstimulasi siswa, memperkuat daya ingat dan
kemampuan berfikir siswa.

E. Ilustrasi Penerapan Media Kartu Bergambar

Dalam menggunakan media kartu kata bergambar guru harus tau cara
menggunakan media tersebut. guru harus terlebih dahulu tau konten alat bantu yang
akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan
dicapai. Dalam menerapkan media kartu kata bergambar langkah pertama yg di lakukan
oleh guru adalah menentukan tema yang ingin dicapai, menentukan tema sangat penting
yang harus dikuasai oleh seorang guru, karena dengan tema akan tercapainya tujuan
pembelajaran dan memudahkan guru saat membuat rancangan dan membuat
pembelajaran lebih bermakna serta membantu anak mengenal berbagai konsep secara
mudah dan jelas. (2). Guru menyiapkan media katu kata bergambar dan
memperkenalkannya kepada anak.
Dengan menyiapkan dan mengenalkan media kartu kata bergambar kepada
anak guru dapat mengajarkan berbahasa kepada anak sehingga anak dapat mengetahui
huruf, kosakata dan gambar yang tertera di kartu kata bergambar tersebut. Sebagai
media visual, kartu kata bergambar berfungsi sebagai sarana dalam menyampaikan
pesan atau matri di dalam pembelajaran. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat
berarti, terutama dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian
baru. Penggunaan kartu bergambar dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi anak,
merangsang minat anak sehingga anak lebih senang mengikuti kegiatan bermain sambil
belajar di sekolah. (3). Guru memperkenalkan dan mengajarkan satu per satu kosakata
dan lambang bunyi huruf kepada anak.
Dalam menerapkan media kartu kata bergambar guru melakukan pengenalan
dan mengajarkan bunyi huruf dan kata kepada anak, anak sebagai penyimak aktif
memproses dan memahami apa yang dia dengar. Pada saat guru menjelaskan tentang
huruf dan kosakata, pada saat yang sama anak belajar memahami huruf dan kosakata
yang ia dengar dan mengaitkan dengan pemahaman yang telah dikuasai. Dalam
memperkenalkan huruf dan kata kepada anak langkah yang pertama guru
memperkenalkan huruf dari kata yang tertera di kartu kata bergambar tersebut , misalnya
gambar yang tertera di kartu tersebut adalah matahari, lalu guru memperkenalkan huruf
m-a-t-a-h-a-r dan i dan guru mengajarkan bagaimana cara bunyi huruf dan kosakatanya.
(d) Guru menyiapkan alat dan bahan. dalam menerapkan media kartu kata bergambar
guru menyiapkan alat dan bahan seperti lem, buku modul, lem, kartu kata, karton, kartu
huruf, double tip dan kartu kata bergambar. (e) Guru membagi ke dalam beberapa
kelompok.
Dalam menerapkan media kartu kata bergambar setelah guru mengenalkan dan
mengajarkan cara bunyi huruf dan kata nya, selanjutnya yang dilakukan oleh guru
adalah membagi anak ke dalam beberapa kelompok sebelum kegiatan dimulai, misalnya
dalam kegiatan merangkai huruf abjad menjadi sebuah kata guru membagi anak ke
dalam kelompok. Kegiatan membagi kelompok ini ,merupakan salah satu metode
belajar mengajar dimana anak dapat bekerjasama, dalam memecahkan suatu masalah
atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan oleh guru, dengan tujuannya untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama
anak Kegiatan membagi kelompok sangat diperlukan agar anak dapat bekerja sama dan
berinteraksi dengan teman nya. Oleh karena itu hendaknya guru memberikan
pengalaman langsung melakukan kegiatan merangkai huruf abjad menjadi sebuah kata,
serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Subjek, Waktu dan Tempat Penelitian


1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas 1 SDIT Al Hikmah Bence
Tahun Ajaran 2022/2023, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. Jumlah siswa
dalam 1 kelas sebanyak 25 siswa terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 12 siswa
perempuan.
2. Tempat Penelitian
Tempat penelitia yaitu SDIT Al Hikmah bence yang beralamat di Jalan Asngari no.1
Desa Bence, , Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar. SDIT Al Hikmah merupakan
sekolah dasar swasta yang sudah menerapkan sistem pendidikan Kurikulum 2013.
3. Waktu Penelitian
Waktu penelitian merupaka waktu yang digunakan saat penelitian berlangsung.
Penelitia dilaksanakan berdasarkan prosedur Penelitian Tindaka Kelas dengan dua
kali siklus penelitian sebagai berikut :
Siklus I : Selasa, 7 November 2022
Siklus II : Selasa, 14 November 2022

B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran


Desain penelitian yang digunakann adalah penelitian tindakan kelas atau PTK
dengan pendekatan kualitatif .Desain penelitian yang digunakan yaitu Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Menurut Wardani, dkk (2020) Penelitian Tindakan Kelas
adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri
dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehigga hasil belajar siswa meningkat.
Dalam pelaksanaan PTK terdiri atasa 4 komponen yaitu peerecanaan / planning,
pelaksanaaan ( acting), pengamatan (observing ) dan refleksi ( reflecting) dan
seterusnya sampai berhasil. Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran dengan
meggunaka PTK dapat dilakukan melalui 2 siklus, Kemmis dan Taggart dalam Dasna
:2008 mengemukakan betuk siklusnya sebagai berikut :

Gambar Siklus PTK Menurut Kemmis dan Taggart


Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart (dalam Dana 2008) Prosedur PTK yang
dikemukakan diatas akan dilakuka sesui langkah berikut ini :
1. Perencanaan
Rencana tindakan yang akan dilakukan adalah untuk memperbaiki kualitas pembelajaran di
kelas
2. Pelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki pembelajaran sehingga kondisi yag
direncanakan dapat berjalan dengan lancar..
3. Pengamatan
Kegiatan yang dilakukan yaitu mengamati proses pembelajaran yang sedang berlangsung.
4. Refleksi
Kegiatan yag dilkukan terdiri dari mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil
tindakan yang telah dilakukan. Dari hasil refleksi tersebut dapat membuat perbaikan
rencana tindakan yang akan dilakukan berikutnya.

Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
SIKLUS 1
1. Perencanaan
a. Peneliti menyusun rencana untuk menentukan langkah-langkah dalam melakukan
perbaikan. Langkah yang dilakukan yaitu dalam bentuk hipotesis tindakan. Setelah
menysuusn hipotesis, peneliti menemukan langkah untuk pemecahan masalah tersebut.
b. Peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran, meyusun lembar observasi, dan
memeprsiapkan alat dan bahan untuk kegaitan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan sesuai perencaaan yang sudah disusun sebagai
berikut :
a. Guru mengenalkan media pembelajaran yaitu kartu bergambar kepada
peserta didik. Kartu yang dikenalkan berkaitan dengan tema pelajaran yang
ditentukan yaitu kegiatanku.
b. Guru membentuk kelompok diskusi sekitar 2 orang dalam 1 kelompok
c. Guru membagikan kartu bergambar sejumlah 1 kartu pada masing-masing kelompok.

d. Guru membagikan kartu huruf abjad pada masing-masing kelompok.


d. Siswa dalam kelompok menyusun huruf menjadi sebuah kata
d. Guru memeriksa hasil kerja kelompok
d. Siswa meulis kata yng ditemukan pada buku tulis

3. Pegamatan
Peneliti melakukan pengamatan degan mencatat dalam lembar observasi dan
medokumentasikan kegiataan ketika berlangsung. Pengamatan dicatat sesuai dengan
indikator penelitian yang telah ditentukan dalam kemampuan membaca permulaan.

4. Refleksi
Penelitian dilakukan degan memberikan penilaian terhadap data hasil pembelajaran
yag telah berlangsung. ppenelitian membandingkan hasil pembelajaran dengan
indikator keberhasilan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca
permulaan. Apabila terjadi peningkatan maka akan dilakukan perencanaan siklus 2.

C. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pegumpulan data pada penelitian ini dilakukan dalam 2 cara yaitu pengamatan
atau observasi dan dokumentasi.
1. Pengamatan atau Observasi
Observasi yang digunakan pada penelitian ini adalah melakukan pengamatan
pada kemampuan peserta didik dalam membaca kata pada gambar.
2. Dokumentasi
Dokumentasi pada penelitia ini berupa pengambilan foto kegiata peserta didik
denga guru saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Denga adanya
dokumentasi menjadi pelengkap data utuk menyempurnakan penelitia yang
telah dilakukan.

D. Teknik Analisis Data


Menurut Mills ( dalam Wardani, dkk 2020) Analisis data adalah upaya yang
dilakukan oleh guru yang berperan sebagai peneliti untuk merangkum secara akurat
data yang telah dikumpulkan dalam bentuk yang dapat dipercaya dan benar. hal ini
sesuai dengan karakteristik PTK yag dilakukan untuk meningkatkan kemamuan
membaca permulaan, analisis dilakukan untuk mencari dan menemukan peningkatan
hasil belajar. Sebelum melakukan analisis data, peneliti melakukan teknik
pengumpulan data yaitu sebagai berikut :
a. Data proses : yaitu data yang diperoleh melalui lembar aktivitas guru dan lembar
aktivitas siswa ( penerapan solusi perbaikan pembelajaran).
b. Data hasil : yaitu data yang diperoleh melalui instrumen-instrumen lembar
pemgamatan hasil penilaian sikap, hasil pengetahuan dan hasil penilaian ketrampilan.
Dalam proses analisis data, peneliti berpedoman pada langkah-langkah analisis
data penelitian kualitatif yaitu sebagai berikut :
1) Reduksi data
Pada langkah kegiatan ini, data yang terkumpul berupa hasil pegamatan dan
lembar kerja siswa. Reduksi data merupakan proses menyeleksi, memfokuskan dan
menyederhanakan data sampai pada peyusunan laoran. Kegiatan ini dilakukan denga
tujuan mempermudah peneliti untuk menarik kesimpulan pada penelitian.
2) Penyajian Data
Pada kegiatan ini dilakukan dalam rangka mengorganisasikan hasil reduksi
data, dengan menyusun narasi sekumpulan informasi yang diperoleh dari hasil reduksi
datahihha memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pegambilan tindakan.
3) Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan mencakup pada tahap mencari arti dan makna data serta
memberi penjelasan. data yang telah disusun dibandingkan antara satu dengan yang
lainnya untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari permasalaha yang ada,
diantaranya sebagai berikut :
menjawab rumusan masalah nomer 1 data yang digunakan yaitu data aktivitas
guru dan data aktivitas siswa
menjawab rumusan masalah nomer 2 data yang diguakan adalah data penilaian
sika, kognitif atau pengetahuan, dan psikomotor
a. Data Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Data keterlaksanaan pembelajaran yag dilakukan dalam penerapan pembelajaran akan
dicatat menggunakan lembar observasi atas keterlaksanaan pembelajaran oleh guru dan
peserta didik. Keberhasilan tindakan guru dan peserta didik dalam melaksanakan
proses pem,belajaran secara kuantitatif dapat dihitung meggunakan rumus:
Prosentase keterlaksanaan pembelajaran =
∑ skor tiap indikator x 100%
∑ skor maksimal indikator x jumlah siswa
b. Data hasil observasi Penilaian Sikap
Data hasil observasi penilaian sikap diperoleh dari hasil observasi berupa skor
berdasarka lembar observasi penilain sikap. Dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
Skor ranah sikap = ∑ skor tiap indikator x 100%
∑ skor maksimal indikator x jumlah siswa

Sebagai penetapan acua kriteria hasil penilain sikap peserta didik dappat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Rentang Nilai Sikap
Rentang Nilai Predikat
1-5 Perlu Bimbingan (PB)
6-9 Baik (B)

c. Data Hasil Evaluasi Akhir Siklus


Data hasil evaluasi akhir siklus diperoleh dari ketuntasan belajar oleh pesserta didik
yang dinyatakan tuntas apabila medapat skor diatas KKM yaitu≥ 70. Dengan rumus
sebagai berikut :
NA : ∑ Jawaban Benar
∑ Nilai total

Dengan demikian, penetapan acuan kriteria hasil evaluasi peserta didik yang diukur
dengan menggunakan lembar kerja siswa diakhir siklus ditunjukkan pada tabel rentang nilai
yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2 .Rentang Nilai
Rentang Nilai Taraf Keberhasilan
90-100 Sangat Baik
80-89 Baik
70-79 Cukup
60-69 Kurang
0-59 Sangat Kurang
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Hasil Kegiatan Perbaikan Pembelajaran Siklus I
Tindakan penelitian perbaikan pembelajaran sikus I dilaksanakan pada hari Selasa,
7 November 2022 pada siswa kelas 1 yang berjumlah 25 siswa SDIT Al Hikmah Bence
dengan materi kemampuan membaca permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan pada siklus 1 meliputi :
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan guru yaitu : rencana perbaikan
embelajara, media pemebelajaran ( kartu huruf dan kartu kata bergambar) , lembar
observasi kegiatan guru da kegaitan siswa, lembar penialian sikap, penilaian
engetahuan, ketrampilan dan soal evaluasi.
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan, peneliti/ guru melakukan erbaikan pebelajaran yang
sesuai perencanaan. Kegiatan pendahuluan, guru memulai pembelajaran
dengan mengucap salam, menanyakan kabar siswa, membaca doa, memberikan
motivasi, menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
Kegiatan inti pembelajaran, siswa bersama guru beryanyi dengan judul
lagu “bangun tidur”. Siswa antusias menyanyikan lagu tersebut. Guru
mengaitkan lagu tersebut dengan materi pelajaran kegiatan pagi hari dengan
menunjukkan gambar yang ditempel pada papan tulis. Guru menjelaskan
kepada siswa kegiatan yang biasa dilakukan pada pagi hari serta benda-benda
yang nampak ketika pagi hari. Siswa menyebutkan kosa kata kegiatan pada pagi
hari secara bergantian. Guru menunjukkan gambar benda yang berkaitan
dengan kegiatan pagi hari yaitu matahari. Guru menempel gambar tersebut pada
papan tulis dan siswa menyebutkan huruf pada kata “matahari”. Guru mengajak
siswa untuk bermain kartu kata bergambar dengan menyusun huruf yang sesuai.
Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri
dari dua siswa yaitu teman sebangku. Masing- masing kelompok menunjukkan
hasil kerja secara bergantian. Setelah semua kelompok selesei, guru
membagikan lembar kerja pada siswa.
Pada kegiatan penutup, guru mengajukan pertanyaan bagi siswa berkaitan
dengan materi yang disampaikan. Selanjutnya siswa menyampaikan
jawabannya secara bergatian. Guru memberikan nilai pada lembar kerja ssiwa
yang sudah dikerjakan. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
dan doa.
3) Pengamatan
Tahap pengamatan atau observasi, dilakukan oleh supervisor 2 berpedoman
pada lembar pegamatan dan lembar penilaian. Guru bersama supervisor
mengadakan diskusi dari hasil pengamatan, dapat diketahui :
Tabel 4.1 Hasil observasi aktivitas guru

No Aspek Kegiatan Keterangan Skor


Muncul Tidak
(1) muncul (0)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan V 1
memeriksa kehadiran siswa
2 Guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran V 0
3 Guru menyampaikan apersepsi V 0
4 Guru menyampaikan informasi materi pelajaran V 0
5 Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran V 1
6 Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi V 0
7 Guru menunjukkan media dan kartu bergambar V 1
8 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk V 1
mengamati
9 Guru memberikan contoh cara bermain dengan media
10 Guru memberikan tugas kelompok V 1
11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk V 0
menyampikan hasilnya
12 Guru memberikan soal evaluasi V 0
13 Guru membahas hasil evaluasi
14 Guru Memberikan tugas rumah V 0
15 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa V
dan mengucapkan salam
Muncul 9
Tidak Muncul 6
Total Skor 9

Dari tabel diatas, diketahui bahwa ada 15 aspek kegiatan yang diamati dari aktivitas
guru. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat 9 kegiatan yang muncul dan 6
kegiatan yang tidak muncul dalam proses perbaikan pembelajaran. Dari data tersebut, dapat
diketahui nilai presentase aktivitas guru sebesar:

Nilai aktivitas guru =


=
= 60 %
Jadi, dari kegiatan perbaikan pembelajaran siklus I yang telah dilaksanakan, presentase dari
keberhasilan aktivitas mengajar guru adalah 60 %.
Tabel 4.2 Hasil observasi aktivitas siswa
No Aspek Kegiatan Keterangan Skor
Muncul Tidak
(1) muncul (0)
1 Siswa menjawab salam dan berdoa bersama V 1
2 Siswa berdoa bersama-sama V 0
3 Siswa menjawab pertanyaan apersepsi V 1
4 Siswa menyimak informasi materi V 1
5 Siswa menyimak informasi tujuan materi V 1
6 Siswa bernyanyi bersama V 0
7 Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar V 0
yang ditunjukkan oleh guru
8 Sisa atusias untuk mencoba media kartu bergambar V 1
secara kelompok
9 Siswa mengamati guru memberikan contoh V 1
10 Siswa mengerjakan tugas kelompok V 0
11 Siswa meunjukkan hasil kerja kelompok V 0
12 Siswa mengerjakan soal evaluasi V 1
13 Siswa bersama guru membahas hasil evaluasi V 1
memberikan tugas di rumah
14 Siswa menulis tugas rumah 0
15 Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menjawab 0
salam
Muncul 8
Tidak Muncul 7
Total Skor 8

Dari tabel diatas diketahui bahwa ada 15 aspek yang muncul , didapatkan hasil
pengamatan aktivitas siswa adalah sebesar:

Nilai aktivitas guru =


=
= 53%
Data tersebut menunjukkan dari 15 aspek kegiatan, masih 8 kegiatan saja yang muncul, sementara
7 kegiatan lainnya tidak muncul.
Tabel 4.3 Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 ATHA 80 V
2 AISYAH 90 V
3 ARKAN 70 V
4 ASMA 60 V
5 AXL 80 V
6 YUSUF 90 V
7 FERROZ 100 V
8 DYLAN 90 V
9 FADIL 80 V
10 FARZANA 50 V
11 FATIMAH 80 V
12 GALEN 70 V
13 JAVAS 60 V
14 KAYLA 80 V
15 KESHIA 90 V
16 MIRZA 60 V
17 AZZAM 50 V
18 GIBRAN 80 V
19 FARHAN 90 V
20 RASYA 70 V
21 DHIVA 60 V
22 RAFA 40 V
23 HANA 70 V
24 SALSA 60 V
25 YUDHA 60 V

Tabel 4.4 Ketuntasan Hasil Belajar


Ketuntasan Belajar ∑ Siswa ∑ Seluruh Siswa Presentase (%)
Tuntas Belajar 14 25 56%
Tidak Tuntas 9 25 36%

Berdasarkan tabel diatas dari 25 siswa yang tuntas 14 siswa yang belum tuntas 9 siswa.

Tabel 4.5 Penilaian Sikap


No Nama Aspek Yang Diamati Nilai Predikat
siswa Disiplin Tanggung Jawab Kerjasama
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 ATHA v V V 7 B
2 AISYAH v V V 5 PB
3 ARKAN v v V 4 PB
4 ASMA v v v 9 B
5 AXL v V v 8 B
6 YUSUF v v v 8 B
7 FERROZ v v v 8 B
8 DYLAN v v V 4 PB
9 FADIL v V v 5 PB
10 FARZANA v v v 8 PB
11 FATIMAH v V V 8 B
12 GALEN v V v 8 B
13 JAVAS v V V 8 B
14 KAYLA v v v 5 PB
15 KESHIA v V V 8 B
16 MIRZA v V v 8 B
17 AZZAM v v V 4 PB
18 GIBRAN v v V 4 PB
19 FARHAN v v v 9 B
20 RASYA v V V 4 B
21 DHIVA v v V 3 PB
22 RAFA v v V 4 PB
23 HANA v v v 9 B
24 SALSA v V V 4 PB
25 YUDHA v v v 4 PB
Total 12 8 5 6 11 8 6 10 9
Berdasarkan tabel diatas dari 25 siswa yag perlu bimbingan 13 sedangkan untuk aspek
disiplin yang masih perlu bimbingan 13, untuk aspek tanggung jawab 19 , sedangkan untuk
aspek kaerjasama 19.
Tabel 4.6 Penilaian Ketrampilan
Ketepatan menyusun kata
No Nama Kelompok Nilai Predikat
Tepat Tidak tepat
1 Kelompok 1 V 80 B
2 Kelompok 2 V 65 PB
3 Kelompok 3 V 80 B
4 Kelompok 4 V 75 B
5 Kelompok 5 V 76 B
6 Kelompok 6 V 72 PB
7 Kelompok 7 V 70 PB
8 Kelompok 8 V 73 PB
9 Kelompok 9 V 70 PB
10 Kelompok 10 V 70 PB
11 Kelompok 11 V 72 PB
12 Kelompok 12 V 70 PB

Berdasarkan tabel diatas dari 12 kelompok yang dapat meyusun kartu huruf menjadi
kata sesuai kartu bergambar ada 4 kelompok sedangkan yag lain perlu bimbingan dan latihan.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi guru dengan supervisor 2 tentang hasil pengamatan siklus I
berdasarkan lembar pengamatan dapat dijelaskan bahwa pada aktivitas guru yang belum yaitu
(1) Guru menyampaikan apersepsi, (2) Guru menyampaikan informasi materi pelajaran, (3).
Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi, (4). Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyampikan hasilnya, (5), Guru memberikan soal evaluasi, (6) Guru membahas
hasil evaluasi, (7) Guru memberikan tugas rumah
Sedangkan aktivitas siswa yang belum muncul yaitu (1) Siswa berdoa bersama-sama, (2) Siswa
bernyanyi bersama, (3) Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar yang ditunjukkan
oleh guru, (4) Siswa mengerjakan tugas kelompok, (5) Siswa meunjukkan hasil kerja kelompok.
Selain itu penilain pengetahuan yang belum tuntas 9 dari 25 siswa, penilaian sikap 25
siswa yang perlu bimbingan 13 sedangkan untuk aspek disiplin yang masih perlu bimbingan 13,
untuk aspek tanggung jawab 19 , sedangkan untuk aspek kerjasama 19, Penilaian ketrampilan
dari 12 kelompok ada 10 kelompok yang perlu bimbingan baik ketrampilan menulis maupun
ketramilan menyusun huruf.
Berdasarkan hasil kesimpulan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 yang masih
banyak kekurangan akan diperbaiki oleh guru dalam perbaikan pembelajaran siklus 2.

2. SIKLUS II
Tindakan penelitian sikus II dilaksanakan pada hari Selasa, 14 November 2022
pada siswa kelas 1 yang berjumlah 25 siswa SDIT Al Hikmah Bence dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan pada siklus II meliputi :
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan guru yaitu : rencana perbaikan embelajara, media
pemebelajaran ( kartu huruf dan kartu kata bergambar) , lembar observasi kegiatan guru
da kegaitan siswa, lembar penialian sikap, penilaian engetahuan, ketrampilan dan soal
evaluasi.
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan, peneliti/ guru melakukan erbaikan pebelajaran yang
sesuai perencanaan. Kegiatan pendahuluan, guru memulai pembelajaran
dengan mengucap salam, menanyakan kabar siswa, membaca doa, memberikan
motivasi, menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
Kegiatan inti pembelajaran, siswa bersama guru beryanyi dengan judul
lagu “burung hantu”. Siswa antusias menyanyikan lagu tersebut. Guru
mengaitkan lagu tersebut dengan materi pelajaran kegiatan malam hari dengan
menunjukkan gambar yang ditempel pada papan tulis. Guru menjelaskan
kepada siswa kegiatan yang biasa dilakukan pada pagi hari serta benda-benda
yang nampak ketika pagi hari. Siswa menyebutkan kosa kata kegiatan pada
malam hari secara bergantian. Guru menunjukkan gambar benda yang berkaitan
dengan kegiatan malam hari yaitu bulan. Guru menempel gambar tersebut pada
papan tulis dan siswa menyebutkan huruf pada kata “bulan”. Guru mengajak
siswa untuk bermain kartu kata bergambar dengan menyusun huruf yang sesuai.
Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri
dari dua siswa yaitu teman sebangku. Masing- masing kelompok menunjukkan
hasil kerja secara bergantian. Setelah semua kelompok selesei, guru
membagikan lembar kerja pada siswa.
Pada kegiatan penutup, guru mengajukan pertanyaan bagi siswa berkaitan
dengan materi yang disampaikan. Selanjutnya siswa menyampaikan
jawabannya secara bergatian. Guru memberikan nilai pada lembar kerja siswa
yang sudah dikerjakan. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
dan doa.
3) Pengamatan
Tahap pengamatan atau observasi, dilakukan oleh supervisor 2 berpedoman
pada lembar pegamatan dan lembar penilaian. Guru bersama supervisor
mengadakan diskusi dari hasil pengamatan, dapat diketahui :

Tabel 4.7 Hasil observasi aktivitas guru

No Aspek Kegiatan Keterangan Skor


Muncul Tidak
(1) muncul (0)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan V 1
memeriksa kehadiran siswa
2 Guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran V 1
3 Guru menyampaikan apersepsi V 1
4 Guru menyampaikan informasi materi pelajaran V 1
5 Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran V 1
6 Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi V 0
7 Guru menunjukkan media dan kartu bergambar V 1
8 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk V 1
mengamati
9 Guru memberikan contoh cara bermain dengan media V 1
10 Guru memberikan tugas kelompok V 1
11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk V 1
menyampikan hasilnya
12 Guru memberikan soal evaluasi V 1
13 Guru membahas hasil evaluasi V 0
14 Guru Memberikan tugas rumah V 1
15 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa V
dan mengucapkan salam
Muncul 13
Tidak Muncul 2
Total Skor 13

Dari tabel diatas, diketahui bahwa ada 15 aspek kegiatan yang diamati dari aktivitas
guru. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat 13 kegiatan yang muncul dan 2
kegiatan yang tidak muncul dalam proses perbaikan pembelajaran. Dari data tersebut, dapat
diketahui nilai presentase aktivitas guru sebesar:

Nilai aktivitas guru =


=
= 87 %
Jadi, dari kegiatan perbaikan pembelajaran siklus II yang telah dilaksanakan, presentase
dari keberhasilan aktivitas mengajar guru adalah 87 %.

Tabel 4.8 Hasil observasi aktivitas siswa


No Aspek Kegiatan Keterangan Skor
Muncul Tidak
(1) muncul (0)
1 Siswa menjawab salam dan berdoa bersama V 1
2 Siswa berdoa bersama-sama V 1
3 Siswa menjawab pertanyaan apersepsi V 1
4 Siswa menyimak informasi materi V 1
5 Siswa menyimak informasi tujuan materi V 1
6 Siswa bernyanyi bersama V 0
7 Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar V 1
yang ditunjukkan oleh guru
8 Sisa atusias untuk mencoba media kartu bergambar V 1
secara kelompok
9 Siswa mengamati guru memberikan contoh V 0
10 Siswa mengerjakan tugas kelompok V 1
11 Siswa meunjukkan hasil kerja kelompok V 0
12 Siswa mengerjakan soal evaluasi V 1
13 Siswa bersama guru membahas hasil evaluasi V 1
memberikan tugas di rumah
14 Siswa menulis tugas rumah V 1
15 Siswa mengakhiri pembelajaran dengan menjawab V
salam
Muncul 12
Tidak Muncul 3
Total Skor 12

Dari tabel diatas diketahui bahwa ada 15 aspek yang muncul , didapatkan hasil
pengamatan aktivitas siswa adalah sebesar:

Nilai aktivitas guru =


=
= 80 %
Data tersebut menunjukkan dari 15 aspek kegiatan, terdapat 12 kegiatan yang muncul, sementara
3 kegiatan lainnya tidak muncul.
Tabel 4.9 Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 ATHA 80 V
2 AISYAH 90 V
3 ARKAN 60 V
4 ASMA 80 V
5 AXL 80 V
6 YUSUF 90 V
7 FERROZ 100 V
8 DYLAN 90 V
9 FADIL 80 V
10 FARZANA 70 V
11 FATIMAH 80 V
12 GALEN 70 V
13 JAVAS 80 V
14 KAYLA 80 V
15 KESHIA 90 V
16 MIRZA 60 V
17 AZZAM 50 V
18 GIBRAN 80 V
19 FARHAN 90 V
20 RASYA 70 V
21 DHIVA 70 V
22 RAFA 80 V
23 HANA 70 V
24 SALSA 80 V
25 YUDHA 70 V

Tabel 4.10 Ketuntasan Hasil Belajar


Ketuntasan Belajar ∑ Siswa ∑ Seluruh Siswa Presentase (%)
Tuntas Belajar 22 25 88 %
Tidak Tuntas 3 25 12 %

Berdasarkan tabel diatas dari 25 siswa yang tuntas 22 siswa yang belum tuntas 3 siswa.

Tabel 4.11 Penilaian Sikap


No Nama Aspek Yang Diamati Nilai Predikat
siswa Disiplin Tanggung Jawab Kerjasama
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 ATHA V V V 7 B
2 AISYAH V V V 5 PB
3 ARKAN V V V 4 PB
4 ASMA V V V 9 B
5 AXL V V V 8 B
6 YUSUF V V V 8 B
7 FERROZ V V V 8 B
8 DYLAN V V V 4 PB
9 FADIL V V V 5 PB
10 FARZANA V V V 8 PB
11 FATIMAH V V V 8 B
12 GALEN V V V 8 B
13 JAVAS V V V 8 B
14 KAYLA V V V 5 PB
15 KESHIA V V V 8 B
16 MIRZA V V V 8 B
17 AZZAM V V V 4 PB
18 GIBRAN V V V 4 PB
19 FARHAN V V V 9 B
20 RASYA V V V 4 B
21 DHIVA V V V 3 PB
22 RAFA V V V 4 PB
23 HANA V V V 9 B
24 SALSA V V V 4 PB
25 YUDHA V V V 4 PB
Total 12 10 3 15 6 4 13 8 4
Berdasarkan tabel diatas dari 25 siswa yang perlu bimbingan untuk aspek disiplin yaitu
3 siswa, untuk aspek tanggung jawab 10 , sedangkan untuk aspek kerjasama 12.

Tabel 4.12 Penilaian Ketrampilan


Ketepatan menyusun kata
No Nama Kelompok Nilai Predikat
Tepat Tidak tepat
1 Kelompok 1 V 80 B
2 Kelompok 2 V 65 PB
3 Kelompok 3 V 80 B
4 Kelompok 4 V 75 B
5 Kelompok 5 V 76 B
6 Kelompok 6 V 82 B
7 Kelompok 7 V 70 PB
8 Kelompok 8 V 73 B
9 Kelompok 9 V 78 B
10 Kelompok 10 V 80 B
11 Kelompok 11 V 80 B
12 Kelompok 12 V 72 PB

Berdasarkan tabel diatas dari 12 kelompok yang dapat meyusun kartu huruf menjadi
kata dan menulis kata sesuai kartu bergambar ada 9 kelompok sedangkan 3 kelompok masih
perlu bimbingan.

4) Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi guru dengan supervisor 2 tentang hasil pengamatan siklus II
berdasarkan lembar pengamatan dapat dijelaskan bahwa pada aktivitas guru dari 15 kegiatan
yang belum yaitu (1) Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi, (2) Siswa meunjukkan
hasil kerja kelompok.
Sedangkan aktivitas siswa yang belum muncul yaitu (1) Siswa bernyanyi bersama (2)
Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar yang ditunjukkan oleh guru (3) Siswa
meunjukkan hasil kerja kelompok.
Selain itu penilain pengetahuan yang belum tuntas 3 dari 25 siswa, penilaian sikap 25
siswa yang perlu bimbingan untuk aspek disiplin yang masih perlu bimbingan 3, untuk aspek
tanggung jawab 10 , sedangkan untuk aspek kerjasama 12, Penilaian ketrampilan dari 12
kelompok ada 2 kelompok yang perlu bimbingan baik ketrampilan menulis maupun ketrampilan
menyusun huruf.

B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. Penerapan Media Kartu Bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca
permulaan pada pelajaran Bahasa
Berdasarkan paparan hasil penelitian perbaikan pembelajaran dengan menggunakan
media kartu bergambar pada siklus I belum mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. Hal ini
terlihat dari aktivitas guru yang terdiri dari 15 aspek, ada 6 kegiatan yang belum terlaksana
yaitu (1) Guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran, (2) Guru menyampaikan
apersepsi, (3) Guru menyampaikan informasi materi pelajaran (4) Guru memberikan motivasi
dengan bernyanyi, (5) Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyampikan
hasilnya, (6) Guru memberikan soal evaluasi .
Dari kegiatan yang berlum terlaksana tersebut terjadi karena ketika pembelajaran guru
terlewat tidak mengajak siswa utuk berdoa bersama, guru tidak menyampaikan apersepsi
sehingga siswa merasa bingung dengan materi yang akan disampikan oleh guru, guru tidak
menyampaikan materi pembelajaran sehingga siswa belum siap dengan materi yang akan
diberikan oleh guru, guru tidak memberikan motivasi pada awal pembelajaran sehingga siswa
terlihat kurang bersemangat mengikuti pembelajaran, guru tidak memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menyampaikan hasil menyusun kata menggunkan kartu huruf sehingga
siswa tidak tahu apakah sudah benar atu belum, guru tidak memberikan evaluasi kepada siswa
sehingga belum bisa mengukur keberhasilan kemampuan membaca permulaan. Artinya dalam
proses pembelajaran guru masih belum mampu mengelola kelas dengan baik dan
memperhatikan setiap siswa.
Sedangkan pada aktivitas siswa yang terdiri dari 15 aspek kegiatan yag muncu
sebanyak 8 aspek dan yang tidak mucul sebanyak 7 aspek, yaitu (1) Siswa berdoa bersama-
sama, (2) Siswa bernyanyi bersama, (3) Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar
yang ditunjukkan oleh guru, (4) Siswa mengerjakan tugas kelompok, (5) Siswa menunjukkan
hasil kerja kelompok, (6) Siswa menulis tugas rumah, (7) Siswa mengakhiri pembelajaran
dengan menjawab salam .
Dari kegiatan yang berlum terlaksana tersebut terjadi karena ketika pembelajaran siswa
tidak berdoa bersama-sama , siswa tidak bernyati bersama diawal kegiatan sehigga siswa
kurang bersemangat mengikuti embelajaran, siswa tidak mengamati media gambar yang
ditunjukkan oleh guru karena ukuran gambar terlalu kecil sehingga siswa tidak fokus
mengamati gambar tersebut, masih ada siswa yang bertengkar ingin mengerjakan sendiri
menyusun kartu huruf menjadi kata pada kartu bergambar, ketika selesei menyusun kartu huruf
menjadi kata siswa langsung merapikan tanpa menunjukkan terlebih dahulu kepada guru,
siswa tidaak menulis tugas yang diberikan oleh guru, ketika pembelajaran berakhir siswa
tergesapgesa untuk keluar ruagan sehigga pembelajaran belum diakhiri dengan salam. Artinya
dalam proses pembelajaran siswa kurang tertarik terhadap media yang ditampilkang di papan
tulis dan siswa masih merasa bingung ketika menggunakan media kartu huruf untuk menyusun
kata sesuai dengan kartu bergambar sehingga siswa belum mampu menampilkan hasil
kerjanya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu menyiapkan media pembelajaran yang
dapat menarik perhatian siswa.
Hasil dari pelaksanaan siklus I tersebut perlu dilakukan pperbaikan pada siklus II yaitu
dengan hasil yang mengalami peningkatan yaitu (a) aktivitas guru yang terdiri dari 15 aspek ,
yang muncul 13 aspek dan tidak muncul sebanyak 2 aspek yaitu (1) Guru memberikan motivasi
dengan bernyanyi, (2) guru membahas hasil evaluasi. Artinya dalam kegiatan pembelajaran
guru kurang kreatif untuk memberikan motivasi kepada siswa dan guru kurang memberikan
evaluasi terhadap hasil kerja siswa. Sedangkan (b) aktivitas siswa yang terdiri dari 15 aspek
kegiatan, yang muncul sebanyak 12 kegiatan dan yg tidak muncul sebanyak 3 kegiatan yaitu
(1) Siswa bernyanyi bersama, (2) Siswa mengamati guru memberikan contoh, (3) Siswa
menunjukkan hasil kerja kelompok. Artinya dalam kegiatan pembelajaran, siswa masih belum
terbiasa mengerjakan kegiatan secara berkelompok, sehingga guru harus menyampikan tata
cara dan aturan dalam bekerja kelompok. Sedangkan berkaitan dengan media yang diberikan
oleh guru, siswa sangat antusias untuk mecoba sehigga dapat menyusun kosa kata sesuai
dengan kartu bergambar yang diberikan. Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Piaget (dalam Sudono, 2000) menyatakan bahwa usia 7-11 tahun disebut
tahap operasional konkret karena anak memahami pengertian atau konsep-
konsepnya lewat benda
konkret. Pada masa ini siswa masih berpikir konkret dan belum mampu berpikir abstr
ak. Kehadiran media sangat
membantu siswa dalam memahami konsep (Djamarah dan Aswan Zain, 2002).

2. Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan terhadap Penerapan Media Kartu


Bergambar untuk meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada pelajaran
Bahasa
Peningkatan hasil belajar berdasarkan redleksi siklus I dinyatakan bahwa nilai sikap
siswa menunjukkan dari 25 siswa yang perlu bimbingan ada 15 siswa yang masih kurang
disiplin, bertaggung jawab dan kerjasama dalam kelompok. Sedangkan nilai sikap pada siklus
II menunjukkan bahwa dari 25 siswa yang perlu bimbingan ada 3 siswa terlihat dari aktivitas
yag dilakukan dalam kelompok. Peningkatan kemamuan membaca permulaan siswa dapat
dinyatakan bahwa nilai akhir evaluasi siklus I menunjukkan dari 25 siswa yang tidak tuntas
ada 9 siswa karena belum mencapai nikai KKM yang ditentukan. Hal ini disebabkan karena
siswa masih merasa kesulitan ketika menyusun huruf menjadi sebuah kata sesuai denga kartu
bergambar. Sedangkan pada nilai evaluasi siklus II menunjukkan dari 25 siswa terdapat 2
siswa yang mendapat nilai diatas KKM. Sehingga dapat disimpulkkan bahwa penerapan media
kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 pada
mata pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini sependapat dengan Menurut R. Masri Sareb (dalam
Mulyati, Y ,dkk 2021 : 4.5) menjelaskan membaca permulaan itu diperuntukkan bagi siswa
kelas 1-3 SD. Penekanan membaca permulaan dalam pembeljaran difokuskan terhadap
pengkondisian siswa untuk masuk dan mengenal bacaan.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus I dan siklus II dengan


menggunakan media kartu bergambar dapat ditarik kesimpilan sebagai berikut :
1. Dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, penerapan media kartu bergambar dapat
dilaksanakan sesuai pedoman yang telah ditentukan, hal ini dapat dibuktikan dengan
adaya aktivitas guru pada siklus II mencapai 87% dan aktivitas siswa mencapai 80%.
Sehingga penerapan media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan
membaca permulaan siswa kelas 1 denga baik.
2. Media kartu bergambar dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Terlihat dari
hasil siklus I dari 25 siswa yang tuntas 14 siswa dan yang tidak tuntas 9 siswa dengan
presentasi ketuntasan 56%. Sedangkan pada siklu II mengalami peningkatan. Terlihat
dari hasil Siklus II dari 25 siswa yag tuntas 22 siswa dan tidak tuntas 3 siswa dengan
presetasi ketuntasan 88%.
B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini, diajukan beberapa saran yang perlu


dipertimbangkan sebagai berikut:
1. Kepada Guru dan Sekolah
Kepada pihak sekolah lebih memberikan dukungan dan motivasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran, sehingga guru lebih kreatif dalam mengembangkan
media pembelajaran lebih menarik dan bervariasi.

2. Kepada Siswa
Bagi siswa yang belum terlibat aktif dalam pembelajaran, dapat dilakukan secara
mandiri penerapan media kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penerapan media kartu bergambar dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan
membaca ppermulaan siswa kelas 1 pada pelajaran bahasa Indonesia, karena media
tersebut mudah di terapkan dan dipahami siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Munawar Soleh (2005) . Psikologi Perkembangan : PT. Rineka Cipta Jakarta
Anitah, Sri, 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: Mitra Sertifikasi Guru Surakarta.
Asih. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka setia

Arikunto, Suharsimi. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Azhar Arsyad, M.A. 2017. Media Pembelajaran. Depok: Putra Utama Offset.
Flafiana, T. Pembelajaran Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu di Kelas 1
Sekolah Dasar Negeri 04 Sandi Ketapang. Artikel FKIP, Universitas Tanjungpura,
Pontianak.

Kunandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada

Majid, A.2013. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Prastowo, A .2016. Pengembangan Bahan Ajar Tematik. Jakarta : Kencana

Samniah, N. (2016). Kemampuan Memahami Isi Bacaan siswa kelas VII MTS Swasta Labibia”.
Jurnal Humanika. No 1. Vol 1. Hal 3

Wardani. 2021. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.

Zaman, Badru. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Surat Kesediaan Supervisor 2
LAMPIRAN 2. Perencanaan PTK(Identifikasi maslaah, analisis video, alteratif
pemecahan masalah, rumusan masalah)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia


Judul Video : Kesulitan membaca huruf, suku kata , kata dan kalimat
Temuan Masalah
Guru :
1. Guru menjelaskan sambil menulis di papa tulis
2. Media gambar yang digunakan terlalu kecil dan kurang menarik
3. Guru kurang berinteraksi denga siswa
4. Guru menggunakan metode ceramah
Murid :
1. ketika guru menerangkan ada siswa yang bermain.
2. Ketika guru menenrangkan ada siswa yang mengantuk
3. Ketika guru menerangkan ada siswa yang kurang bersemangat
Analisis Masalah atau deskripsi
Kurang fokusnya anak dalam pembelajaran disebabkan karena pada proses pembelajaran
berlangsung, terlihat guru menjelaskan materi hanya menggunkan satu metode yaitu
menggunakan metode ceramah. Hal ini terlihat dari guru hanya meyampaikan materi tanpa ada
tanya jawab denga siswa sehingga interaksi dengan siswa sangat kurang.
Interaksi antar guru dengan siswa sangat kurang, karea siswa dianggap mampu mengikuti
ppembelajaran yang disampaikan. adahal ada beberapa siswa yang masih butuh pendamingan
untuk mampu mengerajakan tugas. sehingga ketika guru menerangkan materi, siswa tersebut
belum bisa mengikuti dengan maksimal. Akibatnya siswa tersebut melakuka aktivitas lain diluar
pembelajaran seperti mengobrol dengan teman dan bermain sendiri. Ketika guru menyampaikan
materi di papan tulis, posisi guru menhadap papan tulis tidak menghadap siswa sehingga siswa
asyik dengan kegiatannya sendiri., selain itu guru mengajak komunikasi siswa tana berhadapan
langsung ( menghadap papan tulis) .
Media yang digunakan kurang menarik terlihat dari media yang disajikan berupa gambar
dengan ukuran kecil dan tidak berwarna, sehingga siswa kurang fokus pada media tersebut.
Akibatnya siswa melakukan kegiatan lainnya di luar pembelajaran misalnya bermain dengan
teman, ngantuk, dan kurang bersemangat. Media yang digunakan ukuranya terlalu kecil
Solusi Pemecahan Masalah
Berdasarkan hasil analisis analisis diatas maka solusi pemecahan permasalahan kondisi
diatas tentang kesulitan sebaiknya guru menggunakan lebih dari satu metode dalam proses
pembelajaran berlangsung. Di kelas rendah khususnya kelas 1 peran guru dalam pengelolaan
kelas cukup besar untuk membangkitkan motivasi siswa. Guru bisa menggabungkan dua atau
lebih metode sekaligus dalam satu pembelajaran. Misalnya setelah menggunakan metode
ceramah guru bisa menggunkan metode tanya jawab atau diskusi. Dari gabungan metode
tersebut siswa akan lebih aktif megikuti pembelajaran di kelas.
Diawal pembelajaran guru sebaiknya menyampaikan tujuan ppembelajaran dan
menunjukkan media yang akan digunakan, sehingga siswa merasa penasaran dalam mengikuti
pembelajaran. Ketika membangkitkan semangat siswa diawal pembelajaran, guru bisa
memberikan ice breaking dengan cara mengajak siswa bernyanyi atau bertepuk.
Media yang digunakan sebaiknya dibuat lebih menarik dari segi gambar dan warna.
Siswa kelas satu masih tertarik dengan gambar yag penuh warna. Untuk ukuran gambar
sebaiknya dibuat lebih besar dan disesuaikan dengan perbadingan jumlah siswa di kelas. Karena
ketika media tersebut kurang mendukung akan menimbulkan kendala dalam proses
pembelajaran.
Berdasarkan solusi pemecahan masalah tersebut, maka media yang tepat digunakan
di kelas satu yaitu kartu bergambar. Dengan penggunaan media tersebut siswa akan lebih
tertarik utuk membaca permulaan yaitu mengenal huruf dan membaca kata.

LAMPIRAN 3. Berkas RPP Siklus I dan Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP PERBAIKAN) SIKLUS 1

Satuan Pendidikan : SDIT AL HIKMAH BENCE


Kelas / Semester : 1 /1
Tema : Kegiatanku (Tema 3)
Sub Tema : Kegiatan Pagi Hari (Sub Tema 1 )
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca]
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan: Bahasa Indonesia
Kompetensi Indikator
3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan dengan 3.7.1 Menunjukkan kosakata tentang
peristiwa siang dan malam melalui teks pendek kegiatan pagi hari sebagai bagian dari
(berupa gambar, slogan sederhana, tulisan, dan peristiwa siang dan malam yang tepat sesuai
atau syair lagu) gambar
4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia 4.7.1 Menuliskan kosa kata terkait kegiatan
dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang dan pagi hari sebagai bagian dari peristiwa alam
malam dalam teks tulis dan gambar

Muatan: SBdP
Kompetensi Indikator
2. Memahami elemen musik 3.2.1 Membedakan panjang pendek bunyi dalam
melalui lagu sebuah lagu
4.2 Menirukan elemen musik melalui 4.2.1 Memeragakan panjang pendek bunyi dalam
lagu sebuah lagu

C. TUJUAN
1. Bagi Siswa
a. Melalui media gambar yang disampaikan oleh guru siswa dapat
mengidentifikasi kosakata tentang kegiatan malam hari dengan tepat
b. Melalui media kartu bergambar untuk permainan menyusun kartu huruf
menjadi kata, siswa dapat menemukan kosakata tentang kegiatan pagi hari dengan
tepat
c. Untuk meningkatkan kemamuan membaca permulaan bagi siswa

2. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki penggunaan media pembelajaran yag lebih menarik
Untuk meningkatkan profesionalisme mdalam mencapai ketuntasan materi yang diberikan
D. MATERI
• Permainan menyusun kartu huruf.
• Panjang pendek bunyi.

E. PENDEKATAN & METODE


1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru menyapa siswa dan mengondisikan kelas agar siap untuk 15
Pendahuluan belajar. menit
2. Salah satu siswa diminta untuk memimpin doa.
3. Sebagai pembuka pelajaran, guru dapat melakukan “ice
breaking” untuk menghidupkan suasana kelas agar semangat
(misalnya dengan bernyanyi dan meneriakkan yel-yel
penyemangat)
4. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan
kegiatan belajar.
Kegiatan A. Ayo Bernyanyi 60
Inti 1. Guru mengajak siswa mencermati apa saja kegiatan pagi hari di menit
rumah lewat lagu “Bangun Tidur”

2. Selain mencermati kegiatan pagi hari, guru juga meminta


siswa mencermati perbedaan panjang pendek bunyi pada lagu
tersebut. Guru menunjukkan bagian syair lagu mana yang
dibunyikan pendek dan mana yang dibunyikan panjang.
3. Guru juga memberi contoh jika lagu tersebut dinyanyikan
tanpa ada perbedaan panjang pendek bunyi. Siswa diminta
membedakan rasa saat mendengarkannya.
4. Guru meminta seluruh kelas diminta menyanyikan kembali
lagu Bangun Tidur dengan penuh semangat.

B. Ayo Mengamati
1. Guru meminta semua siswa memejamkan mata. Suasana
dikondisikan agar hening. Lalu guru meminta semuanya
menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, diulang
beberapa kali. Lalu siswa diminta mendengarkan suara-suara
yang ada di sekitar mereka. Sambil membayangkan bagaimana
biasanya suasana di pagi hari. (Guru dapat menyetel musik
instrumental sebagai musik latar).
2. Setelah sekitar 2 menit sebelum siswa membuka mata kembali
guru bisa menyampaikan motivasi yang dapat mendorong siswa
untuk bersyukur pada Tuhan atas karunia pagi hari ini.
3. Setelah siswa membuka mata kembali guru meminta siswa
menyampaikan perasaan masing-masing dan meminta mereka
menjelaskan suasana pagi hari yang tadi mereka bayangkan.
Guru memberi kesempatan beberapa anak menyampaikannya
suasana pagi yang tadi mereka bayangkan.

4. Kemudian siswa mengamati gambar dan suasana pagi yang


ditunjukkan oleh guru
5. Siswa diminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
gambar yang mereka amati. Guru memancing sikap kritis siswa
dengan mengajukan pertanyaan “adakah yang ingin kamu ketahui
dari gambar yang kamu amati?” Siapa yang mau mengajukan
pertanyaan?

C. Ayo Mencoba dan berdiskusi


1. Guru mengajak siswa mendiskusikan kegiatan-kegiatan di pagi
hari baik di rumah maupun di sekolah.
2. Siswa diminta menyebutkan kata-kata yang berhubungan
dengan pagi hari. Guru menuliskan kata yang disebutkan siswa
di papan tulis agar dapat di baca oleh siswa lainnya. Setelah
tidak ada lagi siswa yang menyebutkan, guru dapat
menambahkan kosa katanya jika diperlukan, dengan cara
memberikan pertanyaan yang memancing ingatan siswa.
3. Untuk memperkuat pemahaman tentang kosa kata yang
dipelajarinya, guru melakukan kegiatan permainan menyusun
kartu huruf menjadi kata secara berkelompok.
4. Kata-kata yang disusun berkaiatan dengan kegiatan pagi hari
sebagai berikut.
5 . Masing-masing siswa memiliki satu paket kartu abjad mulai huruf
a-z
6. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
7. Dalam 1 kelompok guru memberi kartu bergambar yang
berkaitan dengan kegiatan pagi hari
8. Masingpmasing siswa menyusun hurf menjadi kata sesuai
dengan kartu bergambar yang diberikan
D. Ayo Berlatih
1. Setelah itu siswa diminta menulis tentang pengenalan kosa kata
yang berhubungan dengan kegiatan pagi hari yang sudah ditemukan
pada kelompok tersebut.
2.Kepada siswa yang masih menemui kesulitan, guru melakukan
asistensi dan pengarahan.
3. Guru meminta masing-masing siswa pada setiap kelompok untuk
menyebutkan kata yang sudah ditemukan
Kegiatan 1. Sebagai penutup guru menanyakan bagaimana perasaan siswa 15
Penutup setelah mengikuti seluruh kegiatan. menit
2. Siswa bergantian merespon pertanyaan guru.
3. Guru membagikan form penilaian diri sendiri yang telah
disiapkan sebelumnya.
4. Siswa juga diminta melakukan penilaian diri sendiri dengan
mengisi form yang telah diberikan.
5. Kemudian guru menutup kelas dengan berdoa bersama siswa.

G. SUMBER DAN MEDIA


• Diri anak, Lingkungan keluarga, dan Lingkungan sekolah.
• Buku siswa.
• Gambar suasana pagi
• Kartu bergambar

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap
materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
1. Penilaian Sikap :
1. Observasi selama kegiatan
2. Penilaian Pengetahuan:
• Menyelesaikan LK tentang kosakata berhubungan dengan kegiatan pagi hari
3. Penilaian Keterampilan:
a. Menyusun kartu huruf menjadi kata
b. Memeragakan panjang pendek bunyi pada sebuah lagu
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
Mengetahui Bence, 7 November 2022
Kepala Sekolah,
Ihda Nova Seprika, A.Md
NIP-
Guru Kelas 1 ,

Cindy Wulansari, S.Pd


NIP-

LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN


No Nama Siswa Nilai Pengayaan Remidial
1 ATHA
2 AISYAH
3 ARKAN
4 ASMA
5 AXL
6 YUSUF
7 FERROZ
8 DYLAN
9 FADIL
10 FARZANA
11 FATIMAH
12 GALEN
13 JAVAS
14 KAYLA
15 KESHIA
16 MIRZA
17 AZZAM
18 GIBRAN
19 FARHAN
20 RASYA
21 DHIVA
22 RAFA
23 HANA
24 SALSA
25 YUDHA
Keterangan :
KKM : 70
Remidial : Dibawah nilai :70
Pengayaan : Nilai 70 dan diatas 70

LEMBAR PENILAIAN SIKAP


No Nama Aspek Yang Diamati Nilai Predikat
siswa Disiplin Tanggung Jawab Kerjasama
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 ATHA
2 AISYAH
3 ARKAN
4 ASMA
5 AXL
6 YUSUF
7 FERROZ
8 DYLAN
9 FADIL
10 FARZANA
11 FATIMAH
12 GALEN
13 JAVAS
14 KAYLA
15 KESHIA
16 MIRZA
17 AZZAM
18 GIBRAN
19 FARHAN
20 RASYA
21 DHIVA
22 RAFA
23 HANA
24 SALSA
25 YUDHA

Penilaian Disiplin
3 : Disiplin dalam megikuti kegiatan pembelajaran
2 : Kadang-kadang disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1 : Tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Penilaian Tanggung jawab
3 : Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
2 : Kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
1 : Tidak ada tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
Penilaian Kerjasama
3 : Ada kerjasama dengan baik da tugas dapat selesai
2 : Ada kerjasama dengan baik, tetapi tugas tidak dapat selesai
1 : Kurang ada kerjasama dengan baik dan tugas tidak dapat selesai

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

Ketepatan menyusun kata


No Nama Kelompok Nilai Predikat
Tepat Tidak tepat
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6
7 Kelompok 7
8 Kelompok 8
9 Kelompok 9
10 Kelompok 10
11 Kelompok 11
12 Kelompok 12
LEMBAR EVALUASI 1
NAMA :
KELAS :
NO:
Susunlah huruf di bawah ini menjadi sebuah kata!

1.

......................................................................

2.

...........................................................................

3.

..............................................................................................

4.

..............................................................................................

5.
..........................................................................................................

6.

......................................................................................

7.

........................................................................................................

8.

. ...............................................................................................

9.

..........................................................................
10.

..............................................................................

RENCANA PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


(RPP PERBAIKAN) SIKLUS 2

Satuan Pendidikan : SDIT AL HIKMAH BENCE


Kelas / Semester : 1 /1
Tema : Kegiatanku (Tema 3)
Sub Tema : Kegiatan Malam Hari (Sub Tema 4)
Pembelajaran ke : 1
Alokasi waktu : 1 Hari

A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR


Muatan: Bahasa Indonesia

Kompetensi Indikator
3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan 3.7.9 Menunjukkan kosakata tentang kegiatan
dengan peristiwa siang dan malam melalui malam hari sebagai bagian dari peristiwa siang
teks pendek (berupa gambar, slogan dan malam yang tepat sesuai gambar
sederhana, tulisan, dan atau syair lagu)
3.7.10 Mengidentifikasi kalimat yang
menggunakan kosakata tentang kegiatan
malam hari sebagai bagian dari peristiwa siang
dan malam dengan tepat.
4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia 4.7.9 Membaca dan menuliskan kosa kata-
dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang kosa kata terkait kegiatan malam hari dengan
dan malam dalam teks tulis dan gambar benar.

4.7.10 Menggunakan kosa kata terkait kegiatan


malam hari dalam menyusun kalimat/cerita

I. Muatan : SBdP

Kompetensi Indikator
3. 4 Memahami bahan alam 3.4.1 Mengidentifikasi pemanfaatan tumbuhan (biji-bijian)
dalam berkarya dalam membuat karya kerajinan
4.4 Membuat karya dari bahan 4.4.1 Membuat karya kerajinan dengan memanfaatkan
alam bagian-bagian tumbuhan (biji-bijian)

C. TUJUAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN


3. Bagi Siswa
d. Melalui media gambar yang disampaikan oleh guru siswa dapat mengidentifikasi
kosakata tentang kegiatan malam hari dengan tepat
d. Melalui media kartu bergambar untuk permainan menyusun kartu huruf menjadi
kata, siswa dapat menemukan kosakata tentang kegiatan pagi hari dengan tepat
d. Untuk meningkatkan kemamuan membaca permulaan bagi siswa

4. Bagi Guru
b. Untuk memperbaiki penggunaan media pembelajaran yag lebih menarik
b. Untuk meningkatkan profesionalisme mdalam mencapai ketuntasan materi yang
diberikan.

D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Inti
a. Kegiatan malam hari
b. Kolase dua dimensi dari bahan alam (biji-bijian).
2. Materi Pembelajaran Perbaikan
a. Kegiatan malam hari

E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan

F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru menyapa siswa dengan mengucap salam dan menanyakan 15
Pendahuluan kabar serta mengondisikan kelas agar siap untuk belajar. menit
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum
pembelajaran
3. Sebagai pembuka pelajaran, guru melakukan “ice breaking”
menggunakan tepuk semangat.
4. Guru membahas materi yang sudah disampaikan kemarin.
5. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan
kegiatan belajar.
Kegiatan A. Ayo Bernyanyi 60
Inti 1. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu yang berkaitan dengan menit
kegiatan malam hari dengan judul “ Burung hantu”.
2. Guru menampilkan media berupa gambar berukuran A3 dengan
tema kegiatan malam hari
B. Ayo Mengamati
1. Guru mengajak siswa mengamati gambar yang menunjukkan
suasana di malam hari di rumah dan melakukan tanya jawab
seputar keadaan malam hari yang biasa terjadi.
2. Siswa diminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
gambar yang mereka amati. Guru memancing sikap kritis siswa
dengan mengajukan pertanyaan “adakah yang ingin kamu
ketahui dari gambar yang kamu amati?” Siapa yang mau
mengajukan pertanyaan?
3. Siswa diminta menyebutkan kata-kata yang berhubungan dengan
malam hari. Guru menuliskan kata yang disebutkan siswa di papan
tulis agar dapat di baca oleh siswa lainnya. Setelah tidak ada lagi
siswa yang menyebutkan, guru dapat menambahkan kosa katanya
jika diperlukan, dengan cara memberikan pertanyaan yang
memancing ingatan siswa.

C. Ayo Mencoba dan berdiskusi


6. Guru mengajak siswa mendiskusikan kegiatan-kegiatan malam hari di
rumah.

7. Siswa diminta menyebutkan kata-kata yang berhubungan dengan


malam hari.
8. Guru menunjukkan sgambar yang berkaiatan dengan kegiatan malam
hari
9. Guru menuliskan kata yang disebutkan siswa di papan tulis agar dapat
di baca oleh siswa lainnya.
10. Setelah tidak ada lagi siswa yang menyebutkan, guru dapat
menambahkan kosa katanya jika diperlukan, dengan cara
memberikan pertanyaan yang memancing ingatan siswa.
11. Untuk memperkuat pemahaman tentang kosa kata yang
dipelajarinya, guru melakukan kegiatan permainan menyusun kartu
huruf menjadi kata secara berkelompok( 2 orang) teman sebangku.
12. Masing-masing siswa memiliki satu paket kartu abjad mulai
huruf a-z
13. Dalam 1 kelompok guru memberi kartu bergambar yang
berkaitan dengan kegiatan malam hari hari
14. Masing- masing siswa menyusun hurf menjadi kata sesuai
dengan kartu bergambar yang diberikan
D. Ayo Berlatih
1. Setelah itu siswa diminta menulis tentang pengenalan kosa kata
yang berhubungan dengan kegiatan malam hari yang sudah
ditemukan pada kelompok tersebut.
2.Kepada siswa yang masih menemui kesulitan, guru melakukan
asistensi dan pengarahan.
3. Guru meminta masing-masing siswa pada setiap kelompok untuk
menyebutkan kata yang sudah ditemukan.
4. Guru memberikan latihan soal menyusun huruf menjadi kata pada
lembar kerja siswa.
Kegiatan 15
Penutup 1. Guru memberikan ulasan tentang materi yang telah dipelajari hari menit
ini
2. Siswa menyampaikan ringkasan pembelajaran yang telah dilakukan
3. Guru menyampaikan tugas dirumah kerja sama dengan
Orang Tua,
4. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan salam dan do’a

G. SUMBER DAN MEDIA


• Diri anak, Lingkungan keluarga,
• Buku Pedoman Guru Tema 3 Kelas 1 dan Buku Siswa Tema 3 Kelas 1 (Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013).
• Buku siswa.
• Gambar suasana malam
• Kartu bergambar

H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap
materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
a. Penilaian Sikap :
• . Observasi selama kegiatan

b. Penilaian Pengetahuan:
• Menyelesaikan LK tentang kosakata berhubungan dengan kegiatan malam hari
4. Penilaian Keterampilan:
a. Menyusun kartu huruf menjadi kata

Mengetahui Bence, 14 November 2022

Kepala Sekolah,

Ihda Nova Sepprika, A.Md


NIP. -
Guru Kelas 1 ,

Cindy Wulansari, S.Pd


NIP-

LAMPIRAN
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No Nama Siswa Nilai Pengayaan Remidial
1 ATHA
2 AISYAH
3 ARKAN
4 ASMA
5 AXL
6 YUSUF
7 FERROZ
8 DYLAN
9 FADIL
10 FARZANA
11 FATIMAH
12 GALEN
13 JAVAS
14 KAYLA
15 KESHIA
16 MIRZA
17 AZZAM
18 GIBRAN
19 FARHAN
20 RASYA
21 DHIVA
22 RAFA
23 HANA
24 SALSA
25 YUDHA
Keterangan :
KKM : 70
Remidial : Dibawah nilai :70
Pengayaan : Nilai 70 dan diatas 70

LEMBAR PENILAIAN SIKAP


No Nama Aspek Yang Diamati Nilai Predikat
siswa Disiplin Tanggung Jawab Kerjasama
3 2 1 3 2 1 3 2 1
1 ATHA
2 AISYAH
3 ARKAN
4 ASMA
5 AXL
6 YUSUF
7 FERROZ
8 DYLAN
9 FADIL
10 FARZANA
11 FATIMAH
12 GALEN
13 JAVAS
14 KAYLA
15 KESHIA
16 MIRZA
17 AZZAM
18 GIBRAN
19 FARHAN
20 RASYA
21 DHIVA
22 RAFA
23 HANA
24 SALSA
25 YUDHA

Penilaian Disiplin
3 : Disiplin dalam megikuti kegiatan pembelajaran
2 : Kadang-kadang disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1 : Tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Penilaian Tanggung jawab
3 : Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
2 : Kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
1 : Tidak ada tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
Penilaian Kerjasama
3 : Ada kerjasama dengan baik da tugas dapat selesai
2 : Ada kerjasama dengan baik, tetapi tugas tidak dapat selesai
1 : Kurang ada kerjasama dengan baik dan tugas tidak dapat selesai

LEMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

Ketepatan menyusun kata


No Nama Kelompok Nilai Predikat
Tepat Tidak tepat
1 Kelompok 1
2 Kelompok 2
3 Kelompok 3
4 Kelompok 4
5 Kelompok 5
6 Kelompok 6
7 Kelompok 7
8 Kelompok 8
9 Kelompok 9
10 Kelompok 10
11 Kelompok 11
12 Kelompok 12
LEMBAR EVALUASI
NAMA :
KELAS :
NO:
Susunlah huruf di bawah ini menjadi sebuah kata!

1.

............................................................................................................

2.

...........................................................................................................

3.

..............................................................................................................
4.

.......................................................................................................

5.

.....................................................................................................

6.

..................................................................................................
7.

.................................................................................................................

8.

....................................................................................................

9.
.....................................................................................................

10.

.................................................................................................

LAMPIRAN 4. Lembar Observasi Kinerja Guru


Siklus I

No Aspek Kegiatan Keterangan Skor


Muncul Tidak
(1) muncul (0)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan V 1
memeriksa kehadiran siswa
2 Guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran V 0
3 Guru menyampaikan apersepsi V 0
4 Guru menyampaikan informasi materi pelajaran V 0
5 Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran V 1
6 Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi V 0
7 Guru menunjukkan media dan kartu bergambar V 1
8 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk V 1
mengamati
9 Guru memberikan contoh cara bermain dengan media
10 Guru memberikan tugas kelompok V 1
11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk V 0
menyampikan hasilnya
12 Guru memberikan soal evaluasi V 0
13 Guru membahas hasil evaluasi
14 Guru Memberikan tugas rumah V 0
15 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa V
dan mengucapkan salam
Muncul 9
Tidak Muncul 6
Total Skor 9

Siklus II

No Aspek Kegiatan Keterangan Skor


Muncul Tidak
(1) muncul (0)
1 Guru membuka pembelajaran dengan salam dan V 1
memeriksa kehadiran siswa
2 Guru mengajak siswa berdoa sebelum pembelajaran V 1
3 Guru menyampaikan apersepsi V 1
4 Guru menyampaikan informasi materi pelajaran V 1
5 Guru memberikan informasi tujuan pembelajaran V 1
6 Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi V 0
7 Guru menunjukkan media dan kartu bergambar V 1
8 Guru memberikan tugas kepada siswa untuk V 1
mengamati
9 Guru memberikan contoh cara bermain dengan media V 1
10 Guru memberikan tugas kelompok V 1
11 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk V 1
menyampikan hasilnya
12 Guru memberikan soal evaluasi V 1
13 Guru membahas hasil evaluasi V 0
14 Guru Memberikan tugas rumah V 1
15 Guru mengakhiri pembelajaran dengan membaca doa V
dan mengucapkan salam
Muncul 13
Tidak Muncul 2
Total Skor 13

LAMPIRAN . Lembar Penilaian Pengetahuan Siklus I


Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 ATHA 80 V
2 AISYAH 90 V
3 ARKAN 70 V
4 ASMA 60 V
5 AXL 80 V
6 YUSUF 90 V
7 FERROZ 100 V
8 DYLAN 90 V
9 FADIL 80 V
10 FARZANA 50 V
11 FATIMAH 80 V
12 GALEN 70 V
13 JAVAS 60 V
14 KAYLA 80 V
15 KESHIA 90 V
16 MIRZA 60 V
17 AZZAM 50 V
18 GIBRAN 80 V
19 FARHAN 90 V
20 RASYA 70 V
21 DHIVA 60 V
22 RAFA 40 V
23 HANA 70 V
24 SALSA 60 V
25 YUDHA 60 V

LAMPIRAN . Lembar Penilaian Pengetahuan Siklus II

Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 ATHA 80 V
2 AISYAH 90 V
3 ARKAN 60 V
4 ASMA 80 V
5 AXL 80 V
6 YUSUF 90 V
7 FERROZ 100 V
8 DYLAN 90 V
9 FADIL 80 V
10 FARZANA 70 V
11 FATIMAH 80 V
12 GALEN 70 V
13 JAVAS 80 V
14 KAYLA 80 V
15 KESHIA 90 V
16 MIRZA 60 V
17 AZZAM 50 V
18 GIBRAN 80 V
19 FARHAN 90 V
20 RASYA 70 V
21 DHIVA 70 V
22 RAFA 80 V
23 HANA 70 V
24 SALSA 80 V
25 YUDHA 70 V

Anda mungkin juga menyukai