SISWA KELAS 1 SDN PURWOREJO 4 KECAMATAN WATES KABUPATEN BLITAR DALAM MATA
PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI MEDIA GAMBAR.
Oleh
ARISKA SUCI WULANDARI
858858806
LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PDGK 4501)
Menyetujui
Supervisor I, Mahasiswa,
Penulis
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP
Perencanaa PTK
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I
Lembar observasi Kinerja Guru
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2 PKP
Hasil Pekerjaan Siswa Terbaik dan Terburuk per siklus
ABSTRAK
PENDAHULUAN
C. Tujuan Penelitian
Mendeskripsikan peningkatan kemampuan berhitung dalam penambahan dan
pengurangan di UPT SDN Purworejo 04
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pembelajaran Tematik
Era modern yang terjadi saat ini cenderung menggunakan dan memanfaatkan
berbagai kecanggihan teknologi. Kecanggihan teknologi tersebut semakin meningkat
disebabkan oleh Sumber Daya Alam (SDA) yang juga meningkat. Salah satu tanda
kecanggihan teknologi adalah semakin dekatnya jarak
yang hanya dipisahkan oleh waktu. Untuk menguasai dan hidup di zaman mode
rn perlu untuk
meningkatkan kualitas Sumber daya Manusia. Salah satunya dengan penguasaan
kemapuan dalam berbahasa.
Kemampuan berbahasa perlu dikuasi sesorang untuk dapat berkomukiasi satu de
ngan yang lainnya.
Kemampuan berbahasa yang menjadi penting dan perlu dikuasi oleh seseorang
ialah kekampuan membaca.Kemampuan membaca pada mata pelajaran Bahasa
Indonesia merupakan salah satu kemampuan
dasar berbahasa yang diajarkan di lingkup sekolah. Melihat dari konsepnya
pengajaran membaca haruslah berisi usaha -
usaha yang dapat membawa serangkaian kemampuan. Kemampuan tersebut
erat hubungannya dengan proses
proses yang mendasari pikiran semakin terampil seseorang berbahasa semakin
cerdas dan jelas pula jalan pikirannya. Menurut Tarigan 1983 keterampilan berbahasa
mencakup 4 aspek yaitu mendengarkan, berbi- cara, membaca, dan menulis.Berdasar
kegunaanya, kegiatan membaca
mempunyai banyak manfaat. Kegiatan membaca salah satunya digunakan untuk
memperoleh informasi.
Membaca merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa yang bersifat
reseptif. Disebut reseptif karena melalui membaca seseorang akan memperoleh
informasi, ilmu pengetahuan, dan pengalaman-
pengalaman baru. Mengingat pentingnya dari kegiatan
membaca tidak heran ada pepatah yang berbunyi membaca adalah jendela
dunia. Dalam dunia pendidikan kemampuan membaca diajarkan sedini mungkin pada
usia sekolah dasar. Seorang guru Sekolah Dasar (SD) harus mempunyai banyak
referensi dan kemampuan
mengajar guna memaksimalkan waktu seefektif mungkin agar siswa mampu
terampil membaca.Walaupun membaca diartikan demikian,
tetapi secara khusus membaca diartikan mengerti tulisan. Sekarang bagaimana
menjadi anak mampu membaca dengan baik”.
Kemampuan membaca permulaan lebih cenderung diberikan di kelas rendah
yaitu kelas 1 dan kelas II sekolah dasar. Menurut R. Masri Sareb (dalam Mulyati, Y
,dkk 2021 : 4.5) menjelaskan membaca permulaan itu diperuntukkan bagi siswa kelas
1-3 SD. Penekanan membaca permulaan dalam pembeljaran difokuskan terhadap
pengkondisian siswa untuk masuk dan mengenal bacaan. Selain pendapat diatas
menurut Asih, kegiatan pembelajaran lebih ditekankan pada pengenalan lambang buyi,
pelafalan llambag bunyi, kelancaran dan ketepata megucapkan lambang-lambang
bunyi. Kamus Bahasa Indonesia pegertian kemampuan membaca permulaan berfungsi
sebagai peletak dasar seseorang dalam semua aspek kehidupannya.
Kemampuan membaca seseorang berkembang sejak ia mulai memasuki jenjang
pendidikan formal. Pada jenjang pendidikan awal atau tingkat SD telah diajarkan
keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan membaca.
Pembelajaran bahasa khususnya membaca di sekolah dasar bertujuan untuk
memperkenalkan kaidah-kaidah membaca yang benar pada siswa. Kaidah-
kaidah tersebut mencakup pelafalan abjad yang
berpedoman pada EYD, dan pelafalan kata yang tidak dipengaruhi oleh lafal da
erah
(dialek).Pa da taraf ini guru memiliki peran yang penting untuk dapat mengemb
angkan kemampuan
membaca siswa. Seorang guru harus mampu mengajarkan dan melatih
keterampilan siswaagar mampu
menguasai bahasa yang baik dan benar. Keterampilan berbahasa yang baik dan
benar akan membantu siswa dalam memperoleh informasi yang dibutuhkannya.
C. Media Pembelajaran
Meurut Heinich,dkk (1993) dalam Sri Anita W, dkk ( 2018 : 6.3) media
merupakan alat saluran komunikasi. Media berasal dari bahasa latin dan merupakan
bentuk jamak dari kata “ medium” yag secara harfiah berarti “ perantara” yaitu
perantara sumber pesan ( a source) dengan penerima pesan (a receiver). Hal
ini sebagaimana pendapat Toifuri
(2007:165), bahwa media pembelajaran untuk memperjelas penyampaian materi
pelajaran adalah penggunaan media pengejaran, karena media adalah alat bantu
guru
pada saat mengajar Keberadaan media dalam pengajaran teramat penting sehingg
a ia
menjadi bagian dari komponen pengajaran. Dengan media ini guru akan menjadi
terampil dan cerdas dalam menyampaikan materi ajar untuk mencapai hasil .
Sedagkan menurut Rimawati, E (2016 : 2) media berasal dari kata Latin, yaitu medius.
Arti kata medius yaitu tengah, perantara, atau pengantar.
Dalam Proses pembelajaran, media seringkali diartikan sebagai alat-alat grafis,
potografis atau alat elektronik yang berfungsi untuk menangkap, memproses dan
menyususn kembali informasi visual atau verbal.Berdasarkan beberapa pegertian
tersebut, media pembelajaran merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru untuk
menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memudahkan siswa untuk
memahami suatu materi dalam proses pembelajaran. Berdasarkan klasifikasinya, media
pembelajaran mempunyai karakteristik yang berbeda. Karateristik tersebut dapat dilihat
melalui tampilan media yang disajikan. Menurut Gagne’ dan Briggs (dalam Arsyad
2017 : 4) secara impisit mengatakan bahwa
“Media pembelajaran meliputi alat yang secara fisik digunakan untuk
menyampaikan isi materi
pengajaran, yang terdiri dari antara lain buku, tape recorder, kaset, video camer
a, video recorder, film, slide(gambar bingkai), foto, gambar, grafik, televisi, dan
komputer”.Sedangkan, Flaviana menyatakan (2013 : 6) Jenis-jenis media ini dapat
dikelompokkan menjadi dua
yaitu:1)Media Dua Dimensi, yaitu merupakan media yang hanya dapat dipandan
g baik dengan bantuan proyektor. Misalnya: kartu
kata bergambar, sketsa, diagram, bagan, grafik, chart, lembaran balik, poster, peta
dan lain-lainnya.
Menurut Arsyad (2017 : 115) kartu kata bergambar (flash card) merupak
an kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda simbol yang mengingatkan atau
menuntun siswa kepada sesuatu yang berhubungan dengan gambar itu. Media
pembelajara juga bisa berbentuk benda nyata atau media tiga dimensi, merupakan media
yang dapat dipandang dari
segala arah dan diraba bentuknya, dimana media tiga dimensi diwujudkan konse
p-konsep yang bersifat abstrak. Misalnya: benda asli, model, alat tiruan sederhana
(mock-up), barang contoh (specimen), diorama dan lain sebagainya. Berdasarkan
pemaparan dari beberapa pendapat tersebut, media pembelajaran merupakan bagian
yang melekat atau tidak dapat terpisahkan dari proses pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran meruakan suatu perpaduan yang tersusun
rapi. Perpaduan tersebut terdiri dari unsur guru, siswa, metode yang digunakan serta
media yang dapata mendukung proses pembelajaran. Dengan demikian media
pembelajaran digunakan sebagai perantara komunikasi antara guru dengan siswa. Selain
itu media pemebelajaran digunakan oleh guru dalam rangka mengefektifkan komunikasi
dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah.
Untuk menjadikan anak mampu membaca yang terpenting dilakukan orang tua
dan guru adalah memilih media atau sarana yang dapat membantu mengasah
kemampuannya dengan cara yang menyenangkan.“Pendidikan di Sekolah Dasar pada
kelas I dilaksanakan dengan prinsip bermain sambil belajar atau seraya bermain sesuai
denga perkembangan anak didik” (Anonymous, 2001:5). Pelaksanaan pendidikan
tersebut harus terencana, terprogram dan tetap memperhatikan tingkat perkembangan
anak. Dimana tahap ini anak
pada masa perahlian dari bermain ke siapan untuk mengikuti pelajaran.
Oleh karena itu,
perkembangan kemampuan membaca anak dalam proses pembelajaran harus me
mperhatikan keseriusan bagi guru dalam membelajarkan anak.
Anak SD kelas rendah belum memiliki kemampuan membaca yang baik
dan benar, sehingga guru harus
mampu meningkatkan kreativitas dan motivasi siswa agar belajar. Oleh sebab it
u, guru memerlukan
media sebagai sarana pembelajaran. Penggunaan media sangat penting dalam pr
oses belajar-mengajar terutama untuk tingkat SD. Piaget (dalam
Sudono, 2000) menyatakan bahwa usia 7-11 tahun disebut
tahap operasional konkret karena anak memahami pengertian atau konsep-
konsepnya lewat benda
konkret. Pada masa ini siswa masih berpikir konkret dan belum mampu berpiki
r abstrak. Kehadiran media sangat
membantu siswa dalam memahami konsep (Djamarah dan Aswan Zain, 2002).
Hal senada
juga diungkapkan oleh Titi Sayono (dalam Purwanto dan Djenah Alim, 1997) b
ahwa siswa SD umumnya ada dalam taraf berpikir konkret. Materi dan konsep yang
diajarkan pada anak harus diawali dengan hal-hal yang konkret. Namun, sampai saat ini
guru belum memanfaatkan alat atau media pembelajaran secara maksimal dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar. Kenyataannya,
sampai saat ini pemanfaatan media dalam pembelajaran belum dilakukan secara
maksimal oleh guru. Hal tersebut berdampak pada keterampilan membaca siswa SD
secara umum masih rendah.
Menurut kamus besar bahasa indonesia kartu adalah kertas tebal
berbentuk persegi panjang. Sedangkan kata adalah sebuah unsur bahasa yang diucapkan
atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat
digunakan dalam berbahasa. Gambar merupakan media yang paling umum dipakai.
Gambar merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-
mana. Kartu kata bergambar adalah kartu kecil yang berisi gambar, teks, atau tanda
simbol yang mengingatkan atau mengarahkan anak kepada sesuatu yang berhubungan
dengan gambar. Kartu kata bergambar biasanya berukuran 8x12 cm, atau dapat
disesuaikan dengan besar kecilnya kelas yang dihadapi. Dari beberapa teori tersebut
dapat disimpulkan bahwa kartu kata bergambar adalah media praga dalam pembelajaran
baca tulis huruf alphabet yang berukuran 8x12 cm yang berfungsi untuk menyampaikan
informasi kepada siswa yang berupa huruf vocal dan konsonan dan bagaimana cara
membaca yang baik dan benar serta menstimulasi siswa, memperkuat daya ingat dan
kemampuan berfikir siswa.
Dalam menggunakan media kartu kata bergambar guru harus tau cara
menggunakan media tersebut. guru harus terlebih dahulu tau konten alat bantu yang
akan digunakan, dan yang pasti harus sesuai dengan indikator pencapaian yang akan
dicapai. Dalam menerapkan media kartu kata bergambar langkah pertama yg di lakukan
oleh guru adalah menentukan tema yang ingin dicapai, menentukan tema sangat penting
yang harus dikuasai oleh seorang guru, karena dengan tema akan tercapainya tujuan
pembelajaran dan memudahkan guru saat membuat rancangan dan membuat
pembelajaran lebih bermakna serta membantu anak mengenal berbagai konsep secara
mudah dan jelas. (2). Guru menyiapkan media katu kata bergambar dan
memperkenalkannya kepada anak.
Dengan menyiapkan dan mengenalkan media kartu kata bergambar kepada
anak guru dapat mengajarkan berbahasa kepada anak sehingga anak dapat mengetahui
huruf, kosakata dan gambar yang tertera di kartu kata bergambar tersebut. Sebagai
media visual, kartu kata bergambar berfungsi sebagai sarana dalam menyampaikan
pesan atau matri di dalam pembelajaran. Gambar dapat memberikan nilai yang sangat
berarti, terutama dalam membentuk pengertian baru dan untuk memperjelas pengertian
baru. Penggunaan kartu bergambar dapat menimbulkan daya tarik tersendiri bagi anak,
merangsang minat anak sehingga anak lebih senang mengikuti kegiatan bermain sambil
belajar di sekolah. (3). Guru memperkenalkan dan mengajarkan satu per satu kosakata
dan lambang bunyi huruf kepada anak.
Dalam menerapkan media kartu kata bergambar guru melakukan pengenalan
dan mengajarkan bunyi huruf dan kata kepada anak, anak sebagai penyimak aktif
memproses dan memahami apa yang dia dengar. Pada saat guru menjelaskan tentang
huruf dan kosakata, pada saat yang sama anak belajar memahami huruf dan kosakata
yang ia dengar dan mengaitkan dengan pemahaman yang telah dikuasai. Dalam
memperkenalkan huruf dan kata kepada anak langkah yang pertama guru
memperkenalkan huruf dari kata yang tertera di kartu kata bergambar tersebut , misalnya
gambar yang tertera di kartu tersebut adalah matahari, lalu guru memperkenalkan huruf
m-a-t-a-h-a-r dan i dan guru mengajarkan bagaimana cara bunyi huruf dan kosakatanya.
(d) Guru menyiapkan alat dan bahan. dalam menerapkan media kartu kata bergambar
guru menyiapkan alat dan bahan seperti lem, buku modul, lem, kartu kata, karton, kartu
huruf, double tip dan kartu kata bergambar. (e) Guru membagi ke dalam beberapa
kelompok.
Dalam menerapkan media kartu kata bergambar setelah guru mengenalkan dan
mengajarkan cara bunyi huruf dan kata nya, selanjutnya yang dilakukan oleh guru
adalah membagi anak ke dalam beberapa kelompok sebelum kegiatan dimulai, misalnya
dalam kegiatan merangkai huruf abjad menjadi sebuah kata guru membagi anak ke
dalam kelompok. Kegiatan membagi kelompok ini ,merupakan salah satu metode
belajar mengajar dimana anak dapat bekerjasama, dalam memecahkan suatu masalah
atau melaksanakan tugas tertentu, dan berusaha mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditentukan oleh guru, dengan tujuannya untuk meningkatkan kemampuan bekerja sama
anak Kegiatan membagi kelompok sangat diperlukan agar anak dapat bekerja sama dan
berinteraksi dengan teman nya. Oleh karena itu hendaknya guru memberikan
pengalaman langsung melakukan kegiatan merangkai huruf abjad menjadi sebuah kata,
serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai.
BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan 2 siklus, setiap siklusnya terdiri dari empat tahapan
yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
SIKLUS 1
1. Perencanaan
a. Peneliti menyusun rencana untuk menentukan langkah-langkah dalam melakukan
perbaikan. Langkah yang dilakukan yaitu dalam bentuk hipotesis tindakan. Setelah
menysuusn hipotesis, peneliti menemukan langkah untuk pemecahan masalah tersebut.
b. Peneliti menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran, meyusun lembar observasi, dan
memeprsiapkan alat dan bahan untuk kegaitan pembelajaran.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti melaksanakan sesuai perencaaan yang sudah disusun sebagai
berikut :
a. Guru mengenalkan media pembelajaran yaitu kartu bergambar kepada
peserta didik. Kartu yang dikenalkan berkaitan dengan tema pelajaran yang
ditentukan yaitu kegiatanku.
b. Guru membentuk kelompok diskusi sekitar 2 orang dalam 1 kelompok
c. Guru membagikan kartu bergambar sejumlah 1 kartu pada masing-masing kelompok.
3. Pegamatan
Peneliti melakukan pengamatan degan mencatat dalam lembar observasi dan
medokumentasikan kegiataan ketika berlangsung. Pengamatan dicatat sesuai dengan
indikator penelitian yang telah ditentukan dalam kemampuan membaca permulaan.
4. Refleksi
Penelitian dilakukan degan memberikan penilaian terhadap data hasil pembelajaran
yag telah berlangsung. ppenelitian membandingkan hasil pembelajaran dengan
indikator keberhasilan untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca
permulaan. Apabila terjadi peningkatan maka akan dilakukan perencanaan siklus 2.
Sebagai penetapan acua kriteria hasil penilain sikap peserta didik dappat dilihat pada
tabel berikut ini :
Tabel 3.1. Rentang Nilai Sikap
Rentang Nilai Predikat
1-5 Perlu Bimbingan (PB)
6-9 Baik (B)
Dengan demikian, penetapan acuan kriteria hasil evaluasi peserta didik yang diukur
dengan menggunakan lembar kerja siswa diakhir siklus ditunjukkan pada tabel rentang nilai
yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.2 .Rentang Nilai
Rentang Nilai Taraf Keberhasilan
90-100 Sangat Baik
80-89 Baik
70-79 Cukup
60-69 Kurang
0-59 Sangat Kurang
BAB IV
Dari tabel diatas, diketahui bahwa ada 15 aspek kegiatan yang diamati dari aktivitas
guru. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat 9 kegiatan yang muncul dan 6
kegiatan yang tidak muncul dalam proses perbaikan pembelajaran. Dari data tersebut, dapat
diketahui nilai presentase aktivitas guru sebesar:
Dari tabel diatas diketahui bahwa ada 15 aspek yang muncul , didapatkan hasil
pengamatan aktivitas siswa adalah sebesar:
Berdasarkan tabel diatas dari 25 siswa yang tuntas 14 siswa yang belum tuntas 9 siswa.
Berdasarkan tabel diatas dari 12 kelompok yang dapat meyusun kartu huruf menjadi
kata sesuai kartu bergambar ada 4 kelompok sedangkan yag lain perlu bimbingan dan latihan.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi guru dengan supervisor 2 tentang hasil pengamatan siklus I
berdasarkan lembar pengamatan dapat dijelaskan bahwa pada aktivitas guru yang belum yaitu
(1) Guru menyampaikan apersepsi, (2) Guru menyampaikan informasi materi pelajaran, (3).
Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi, (4). Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk menyampikan hasilnya, (5), Guru memberikan soal evaluasi, (6) Guru membahas
hasil evaluasi, (7) Guru memberikan tugas rumah
Sedangkan aktivitas siswa yang belum muncul yaitu (1) Siswa berdoa bersama-sama, (2) Siswa
bernyanyi bersama, (3) Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar yang ditunjukkan
oleh guru, (4) Siswa mengerjakan tugas kelompok, (5) Siswa meunjukkan hasil kerja kelompok.
Selain itu penilain pengetahuan yang belum tuntas 9 dari 25 siswa, penilaian sikap 25
siswa yang perlu bimbingan 13 sedangkan untuk aspek disiplin yang masih perlu bimbingan 13,
untuk aspek tanggung jawab 19 , sedangkan untuk aspek kerjasama 19, Penilaian ketrampilan
dari 12 kelompok ada 10 kelompok yang perlu bimbingan baik ketrampilan menulis maupun
ketramilan menyusun huruf.
Berdasarkan hasil kesimpulan perbaikan pembelajaran pada siklus 1 yang masih
banyak kekurangan akan diperbaiki oleh guru dalam perbaikan pembelajaran siklus 2.
2. SIKLUS II
Tindakan penelitian sikus II dilaksanakan pada hari Selasa, 14 November 2022
pada siswa kelas 1 yang berjumlah 25 siswa SDIT Al Hikmah Bence dengan tujuan untuk
meningkatkan kemampuan membaca permulaan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan pada siklus II meliputi :
1) Perencanaan
Pada tahap perencanaan, kegiatan guru yaitu : rencana perbaikan embelajara, media
pemebelajaran ( kartu huruf dan kartu kata bergambar) , lembar observasi kegiatan guru
da kegaitan siswa, lembar penialian sikap, penilaian engetahuan, ketrampilan dan soal
evaluasi.
2) Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan, peneliti/ guru melakukan erbaikan pebelajaran yang
sesuai perencanaan. Kegiatan pendahuluan, guru memulai pembelajaran
dengan mengucap salam, menanyakan kabar siswa, membaca doa, memberikan
motivasi, menyampaikan apersepsi dan tujuan pembelajaran yang akan
disampaikan.
Kegiatan inti pembelajaran, siswa bersama guru beryanyi dengan judul
lagu “burung hantu”. Siswa antusias menyanyikan lagu tersebut. Guru
mengaitkan lagu tersebut dengan materi pelajaran kegiatan malam hari dengan
menunjukkan gambar yang ditempel pada papan tulis. Guru menjelaskan
kepada siswa kegiatan yang biasa dilakukan pada pagi hari serta benda-benda
yang nampak ketika pagi hari. Siswa menyebutkan kosa kata kegiatan pada
malam hari secara bergantian. Guru menunjukkan gambar benda yang berkaitan
dengan kegiatan malam hari yaitu bulan. Guru menempel gambar tersebut pada
papan tulis dan siswa menyebutkan huruf pada kata “bulan”. Guru mengajak
siswa untuk bermain kartu kata bergambar dengan menyusun huruf yang sesuai.
Permainan ini dilakukan secara berkelompok. Masing-masing kelompok terdiri
dari dua siswa yaitu teman sebangku. Masing- masing kelompok menunjukkan
hasil kerja secara bergantian. Setelah semua kelompok selesei, guru
membagikan lembar kerja pada siswa.
Pada kegiatan penutup, guru mengajukan pertanyaan bagi siswa berkaitan
dengan materi yang disampaikan. Selanjutnya siswa menyampaikan
jawabannya secara bergatian. Guru memberikan nilai pada lembar kerja siswa
yang sudah dikerjakan. Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
dan doa.
3) Pengamatan
Tahap pengamatan atau observasi, dilakukan oleh supervisor 2 berpedoman
pada lembar pegamatan dan lembar penilaian. Guru bersama supervisor
mengadakan diskusi dari hasil pengamatan, dapat diketahui :
Dari tabel diatas, diketahui bahwa ada 15 aspek kegiatan yang diamati dari aktivitas
guru. Dari pengamatan yang telah dilakukan, terdapat 13 kegiatan yang muncul dan 2
kegiatan yang tidak muncul dalam proses perbaikan pembelajaran. Dari data tersebut, dapat
diketahui nilai presentase aktivitas guru sebesar:
Dari tabel diatas diketahui bahwa ada 15 aspek yang muncul , didapatkan hasil
pengamatan aktivitas siswa adalah sebesar:
Berdasarkan tabel diatas dari 25 siswa yang tuntas 22 siswa yang belum tuntas 3 siswa.
Berdasarkan tabel diatas dari 12 kelompok yang dapat meyusun kartu huruf menjadi
kata dan menulis kata sesuai kartu bergambar ada 9 kelompok sedangkan 3 kelompok masih
perlu bimbingan.
4) Refleksi
Berdasarkan hasil diskusi guru dengan supervisor 2 tentang hasil pengamatan siklus II
berdasarkan lembar pengamatan dapat dijelaskan bahwa pada aktivitas guru dari 15 kegiatan
yang belum yaitu (1) Guru memberikan motivasi dengan bernyanyi, (2) Siswa meunjukkan
hasil kerja kelompok.
Sedangkan aktivitas siswa yang belum muncul yaitu (1) Siswa bernyanyi bersama (2)
Siswa mengamati media gambar dan kartu bergambar yang ditunjukkan oleh guru (3) Siswa
meunjukkan hasil kerja kelompok.
Selain itu penilain pengetahuan yang belum tuntas 3 dari 25 siswa, penilaian sikap 25
siswa yang perlu bimbingan untuk aspek disiplin yang masih perlu bimbingan 3, untuk aspek
tanggung jawab 10 , sedangkan untuk aspek kerjasama 12, Penilaian ketrampilan dari 12
kelompok ada 2 kelompok yang perlu bimbingan baik ketrampilan menulis maupun ketrampilan
menyusun huruf.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
2. Kepada Siswa
Bagi siswa yang belum terlibat aktif dalam pembelajaran, dapat dilakukan secara
mandiri penerapan media kartu bergambar untuk meningkatkan kemampuan
membaca siswa sehingga siswa dapat mencapai prestasi belajar yang lebih baik.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penerapan media kartu bergambar dapat digunakan dalam meningkatkan kemampuan
membaca ppermulaan siswa kelas 1 pada pelajaran bahasa Indonesia, karena media
tersebut mudah di terapkan dan dipahami siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi dan Munawar Soleh (2005) . Psikologi Perkembangan : PT. Rineka Cipta Jakarta
Anitah, Sri, 2008. Media Pembelajaran. Surakarta: Mitra Sertifikasi Guru Surakarta.
Asih. 2016. Strategi Pembelajaran Bahasa Indonesia. Bandung : Pustaka setia
Azhar Arsyad, M.A. 2017. Media Pembelajaran. Depok: Putra Utama Offset.
Flafiana, T. Pembelajaran Membaca Permulaan Menggunakan Media Kartu di Kelas 1
Sekolah Dasar Negeri 04 Sandi Ketapang. Artikel FKIP, Universitas Tanjungpura,
Pontianak.
Kunandar. (2011). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT
Rajagrafindo Persada
Samniah, N. (2016). Kemampuan Memahami Isi Bacaan siswa kelas VII MTS Swasta Labibia”.
Jurnal Humanika. No 1. Vol 1. Hal 3
Wardani. 2021. Materi Pokok Penelitian Tindakan Kelas. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Zaman, Badru. 2007. Media dan Sumber Belajar TK. Jakarta: Universitas Terbuka.
LAMPIRAN
LAMPIRAN 1. Surat Kesediaan Supervisor 2
LAMPIRAN 2. Perencanaan PTK(Identifikasi maslaah, analisis video, alteratif
pemecahan masalah, rumusan masalah)
Muatan: SBdP
Kompetensi Indikator
2. Memahami elemen musik 3.2.1 Membedakan panjang pendek bunyi dalam
melalui lagu sebuah lagu
4.2 Menirukan elemen musik melalui 4.2.1 Memeragakan panjang pendek bunyi dalam
lagu sebuah lagu
C. TUJUAN
1. Bagi Siswa
a. Melalui media gambar yang disampaikan oleh guru siswa dapat
mengidentifikasi kosakata tentang kegiatan malam hari dengan tepat
b. Melalui media kartu bergambar untuk permainan menyusun kartu huruf
menjadi kata, siswa dapat menemukan kosakata tentang kegiatan pagi hari dengan
tepat
c. Untuk meningkatkan kemamuan membaca permulaan bagi siswa
2. Bagi Guru
a. Untuk memperbaiki penggunaan media pembelajaran yag lebih menarik
Untuk meningkatkan profesionalisme mdalam mencapai ketuntasan materi yang diberikan
D. MATERI
• Permainan menyusun kartu huruf.
• Panjang pendek bunyi.
B. Ayo Mengamati
1. Guru meminta semua siswa memejamkan mata. Suasana
dikondisikan agar hening. Lalu guru meminta semuanya
menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya, diulang
beberapa kali. Lalu siswa diminta mendengarkan suara-suara
yang ada di sekitar mereka. Sambil membayangkan bagaimana
biasanya suasana di pagi hari. (Guru dapat menyetel musik
instrumental sebagai musik latar).
2. Setelah sekitar 2 menit sebelum siswa membuka mata kembali
guru bisa menyampaikan motivasi yang dapat mendorong siswa
untuk bersyukur pada Tuhan atas karunia pagi hari ini.
3. Setelah siswa membuka mata kembali guru meminta siswa
menyampaikan perasaan masing-masing dan meminta mereka
menjelaskan suasana pagi hari yang tadi mereka bayangkan.
Guru memberi kesempatan beberapa anak menyampaikannya
suasana pagi yang tadi mereka bayangkan.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap
materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
1. Penilaian Sikap :
1. Observasi selama kegiatan
2. Penilaian Pengetahuan:
• Menyelesaikan LK tentang kosakata berhubungan dengan kegiatan pagi hari
3. Penilaian Keterampilan:
a. Menyusun kartu huruf menjadi kata
b. Memeragakan panjang pendek bunyi pada sebuah lagu
Catatan Guru
1. Masalah :……….
2. Ide Baru :………..
3. Momen Spesial :………….
Mengetahui Bence, 7 November 2022
Kepala Sekolah,
Ihda Nova Seprika, A.Md
NIP-
Guru Kelas 1 ,
Penilaian Disiplin
3 : Disiplin dalam megikuti kegiatan pembelajaran
2 : Kadang-kadang disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1 : Tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Penilaian Tanggung jawab
3 : Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
2 : Kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
1 : Tidak ada tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
Penilaian Kerjasama
3 : Ada kerjasama dengan baik da tugas dapat selesai
2 : Ada kerjasama dengan baik, tetapi tugas tidak dapat selesai
1 : Kurang ada kerjasama dengan baik dan tugas tidak dapat selesai
1.
......................................................................
2.
...........................................................................
3.
..............................................................................................
4.
..............................................................................................
5.
..........................................................................................................
6.
......................................................................................
7.
........................................................................................................
8.
. ...............................................................................................
9.
..........................................................................
10.
..............................................................................
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat, membaca
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Indikator
3.7 Mengenal kosakata yang berkaitan 3.7.9 Menunjukkan kosakata tentang kegiatan
dengan peristiwa siang dan malam melalui malam hari sebagai bagian dari peristiwa siang
teks pendek (berupa gambar, slogan dan malam yang tepat sesuai gambar
sederhana, tulisan, dan atau syair lagu)
3.7.10 Mengidentifikasi kalimat yang
menggunakan kosakata tentang kegiatan
malam hari sebagai bagian dari peristiwa siang
dan malam dengan tepat.
4.7 Menjelaskan kosa kata Bahasa Indonesia 4.7.9 Membaca dan menuliskan kosa kata-
dan ejaan yang tepat terkait peristiwa siang kosa kata terkait kegiatan malam hari dengan
dan malam dalam teks tulis dan gambar benar.
I. Muatan : SBdP
Kompetensi Indikator
3. 4 Memahami bahan alam 3.4.1 Mengidentifikasi pemanfaatan tumbuhan (biji-bijian)
dalam berkarya dalam membuat karya kerajinan
4.4 Membuat karya dari bahan 4.4.1 Membuat karya kerajinan dengan memanfaatkan
alam bagian-bagian tumbuhan (biji-bijian)
4. Bagi Guru
b. Untuk memperbaiki penggunaan media pembelajaran yag lebih menarik
b. Untuk meningkatkan profesionalisme mdalam mencapai ketuntasan materi yang
diberikan.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran Inti
a. Kegiatan malam hari
b. Kolase dua dimensi dari bahan alam (biji-bijian).
2. Materi Pembelajaran Perbaikan
a. Kegiatan malam hari
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi kelompok
4. Penugasan
F. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan 1. Guru menyapa siswa dengan mengucap salam dan menanyakan 15
Pendahuluan kabar serta mengondisikan kelas agar siap untuk belajar. menit
2. Guru mengajak siswa untuk berdoa bersama sebelum
pembelajaran
3. Sebagai pembuka pelajaran, guru melakukan “ice breaking”
menggunakan tepuk semangat.
4. Guru membahas materi yang sudah disampaikan kemarin.
5. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan
kegiatan belajar.
Kegiatan A. Ayo Bernyanyi 60
Inti 1. Guru mengajak siswa menyanyikan lagu yang berkaitan dengan menit
kegiatan malam hari dengan judul “ Burung hantu”.
2. Guru menampilkan media berupa gambar berukuran A3 dengan
tema kegiatan malam hari
B. Ayo Mengamati
1. Guru mengajak siswa mengamati gambar yang menunjukkan
suasana di malam hari di rumah dan melakukan tanya jawab
seputar keadaan malam hari yang biasa terjadi.
2. Siswa diminta mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait
gambar yang mereka amati. Guru memancing sikap kritis siswa
dengan mengajukan pertanyaan “adakah yang ingin kamu
ketahui dari gambar yang kamu amati?” Siapa yang mau
mengajukan pertanyaan?
3. Siswa diminta menyebutkan kata-kata yang berhubungan dengan
malam hari. Guru menuliskan kata yang disebutkan siswa di papan
tulis agar dapat di baca oleh siswa lainnya. Setelah tidak ada lagi
siswa yang menyebutkan, guru dapat menambahkan kosa katanya
jika diperlukan, dengan cara memberikan pertanyaan yang
memancing ingatan siswa.
H. PENILAIAN
Penilaian terhadap proses dan hasil pembelajaran dilakukan oleh guru untuk mengukur tingkat
pencapaian kompetensi peserta didik. Hasil penilaian digunakan sebagai bahan penyusunan
laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki proses pembelajaran. Penilaian terhadap
materi ini dapat dilakukan sesuai kebutuhan guru yaitu dari pengamatan sikap, tes
pengetahuan dan presentasi unjuk kerja atau hasil karya/projek dengan rubric penilaian.
a. Penilaian Sikap :
• . Observasi selama kegiatan
b. Penilaian Pengetahuan:
• Menyelesaikan LK tentang kosakata berhubungan dengan kegiatan malam hari
4. Penilaian Keterampilan:
a. Menyusun kartu huruf menjadi kata
Kepala Sekolah,
LAMPIRAN
LEMBAR PENILAIAN PENGETAHUAN
No Nama Siswa Nilai Pengayaan Remidial
1 ATHA
2 AISYAH
3 ARKAN
4 ASMA
5 AXL
6 YUSUF
7 FERROZ
8 DYLAN
9 FADIL
10 FARZANA
11 FATIMAH
12 GALEN
13 JAVAS
14 KAYLA
15 KESHIA
16 MIRZA
17 AZZAM
18 GIBRAN
19 FARHAN
20 RASYA
21 DHIVA
22 RAFA
23 HANA
24 SALSA
25 YUDHA
Keterangan :
KKM : 70
Remidial : Dibawah nilai :70
Pengayaan : Nilai 70 dan diatas 70
Penilaian Disiplin
3 : Disiplin dalam megikuti kegiatan pembelajaran
2 : Kadang-kadang disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
1 : Tidak disiplin dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
Penilaian Tanggung jawab
3 : Tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
2 : Kurang tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
1 : Tidak ada tanggung jawab dalam menyelesaikan tugas selama pembelajaran
Penilaian Kerjasama
3 : Ada kerjasama dengan baik da tugas dapat selesai
2 : Ada kerjasama dengan baik, tetapi tugas tidak dapat selesai
1 : Kurang ada kerjasama dengan baik dan tugas tidak dapat selesai
1.
............................................................................................................
2.
...........................................................................................................
3.
..............................................................................................................
4.
.......................................................................................................
5.
.....................................................................................................
6.
..................................................................................................
7.
.................................................................................................................
8.
....................................................................................................
9.
.....................................................................................................
10.
.................................................................................................
Siklus II
Penilaian Pengetahuan
No Nama Siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1 ATHA 80 V
2 AISYAH 90 V
3 ARKAN 60 V
4 ASMA 80 V
5 AXL 80 V
6 YUSUF 90 V
7 FERROZ 100 V
8 DYLAN 90 V
9 FADIL 80 V
10 FARZANA 70 V
11 FATIMAH 80 V
12 GALEN 70 V
13 JAVAS 80 V
14 KAYLA 80 V
15 KESHIA 90 V
16 MIRZA 60 V
17 AZZAM 50 V
18 GIBRAN 80 V
19 FARHAN 90 V
20 RASYA 70 V
21 DHIVA 70 V
22 RAFA 80 V
23 HANA 70 V
24 SALSA 80 V
25 YUDHA 70 V