DI SUSUN OLEH
SAYADI
837037951
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA
MIS, KHAIRUL HIKMAH DESA PASIR KEC, MEMPAWAH HILIR
KAB, MEMPAWAH, PROPINSI KALIMANTAN BARAT
KATA PENGANTAR
SUPERVISOR MAHASISWA
LEMBAR PERNYATAAN
Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan laporan PKP. Yang saya kutip dari hasil karya
orang lain di tuliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah dan etika penulisan
ilmiah.
Apabila di kemudian hari di temukan seluruh atau sebagian laporan pkp, ini bukan hasil karya
saya sendiri atau adanya plagiat, dalam bagian bagian tertentu, saya bersedia menerima sanksi
pencabutan gelar akademik yang saya sandang dan sanksi sanksi lain sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku.
SAYADI
NIM: 837037951
DAFTAR ISI
1. HALAMAN JUDUL
2. KATA PENGANTAR
-LEMBAR PENGESAHAN
-LEMBAR PERNYATAAN PLAGIAT
3. DAFTAR ISI
3. ABSTRAK
4. BAB 1 ( PENDAHULUAN )
a. Latar belakang masalah
b. Perumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Kegunaan penelitian
e. Metodelogi penelitian
9. Daftar pustaka
10. lampiran
ABSTRAK
Hasil pembelajaran mata pelajaran IPA di Kelas IV MIS KHAIRUL HIKMAH masih kurang
memuaskan. Salah satu penyebab kurang menariknya pelajaran tersebut, karena belum
dikembangkan metode-metode pembelajaran yang inovatif dan menyenangkan bagi siswa secara
optimal
Peranan guru dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa tidaklah mudah. Guru
harus memiliki berbagai kemampuan yang dapat menunjang tugasnya agar tujuan pendidikan
dapat dicapai. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang guru dalam
meningkatkan kompetensi profesinya ialah kemampuan memilih metode mengajar
Pelaksanaan pembelajaran pada umum terbagi atas tiga komponen, yakni kegiatan awal atau
pendahuluan, kegiatan inti atau pokok dan kegiatan akhir atau penutup. Uraian selengkapnya
langkah-langkah dari ketiga komponen tersebut adalah:
1) Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilakukan pada awal kegiatan belajar mengajar adalah:
(a) mengondisikan belajar siswa; dan
(b) perkenalan dengan siswa dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada siswa agar dalam
pelaksanaan kegiatan berlangsung lebih akrab.
(c) Apersepsi yakni kegiatan penghubung antara pelajaran yang telah disampaikan dengan
pelajaran yang akan disampaikan
2) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti guru akan menerapkan metode-metode pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan pendekatan yang digunakan.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir merupakan tindak lanjut kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Oleh
Guru di dalam kegiatan belajar mengajar.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam memilih metode mengajar seorang guru harus dapat menyesuaikan antara metode yang
dipilihnya dengan kondisi siswa, materi pelajaran, dan sarana yang ada. Oleh karena itu, guru harus
menguasai beberapa jenis metode megajar agar proses belajar mengajar berjalan lancar dan tujuan
yang ingin dicapai dapat terwujud.
Untuk meningkatkan kemampuan siswa dan meningkatan motivasi dan hasil belajar siswa dalam
megikuti pelajaran, ada beberapa metode mengajar yang tepat digunakan. Surakhmad (1984:15)
mengatakan, “Ada beberapa jenis metode mengajar yang tepat digunakan oleh guru dalam
menyapaikan materi. Metode ini adalah metode ceramah, metode latihan, Metode kerja kelompok,
metode diskusi, metode demontrasi, metode pembagian tugas, metode karya wisata”. Tiap-tiap
metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan. Jadi, guru harus pandai memilih metode
mengajar yang sesuai dengan karakteristik materi pelajaran.
Metode kerja kelompok adalah format pembelajaran yang menitikberatkan kepada interaksi antara
anggota yang satu dengan anggota yang lain dalam suatu kelompok guna menyelesaikan tugas-
tugas belajar secara bersama-sama. Metode ini dapat digunakan jika guru mempunyai keyakinan
bahwa untuk memahami topik yang dibicarakan perlu dilakukan pembelajaran dengan metode
kerja kelompok.
Dalam pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA), menjadikan variasi metode yang diharapkan
banyak juga dilakukan oleh siswa. Oleh karena itu, Departemen Pendidikan Nasional, telah
mencoba mengembangkan metode tersebut dalam strategi pembelajaran PAKEM (Pembelajaran
Aktif, Efektif dan Menyenangkan.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
mengenai PERANAN METODE KERJA KELOMPOK DALAM PEMBELAJARAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
PELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS 1V MIS KHAIRUL HIKMAH.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian: “KONTRIBUSI PENERAPAN METODE KERJA
KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEMAMPUAN SISWA DALAM
PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IPA (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas IV
mis khairul hikmah, Kec. Mempawah hilir Kab. mempawah)” dan latar belakang masalah yang
telah dikemukakan di atas, perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
“Bagaimana kontribusi penerapan metode kerja kelompok dalam pembelajaran IPA terhadap
peningkatan kemampuan siswa dalam penguasaan materi pelajaran IPApada siswa kelas IV MIS
KHAIRUL HIKMAH, kec, mempawah hilir, kab,mempawah
C. Pembatasan Masalah
Agar permasalahan yang diteliti lebih tidak terlalu luas, maka perlu ditetapkan adanya
pembatasan masalah.
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini hanya meneliti kontribusi penggunaan kerja kelompok dalam pembelajaran
IPA terhadap peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran IPA
2. Penelitian ini hanya dilakukan di Siswa Kelas IV MIS KHAIRUL HIKMAH, KEC,
mempawah
hilir, kab mempawah.
D. Tujuan Penelitian
Supaya penelitian terarah dan sesuai dengan harapan perlu ditetapkan tujuan penelitian. Tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan untuk mengetahui kontribusi penggunaan kerja kelompok dalam
pelajaran
IPA di MIS KHAIRUL HIKMAH, KEC, mempawah hilir, kab, mempawah. terhadap
peningkatan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.
2. Untuk menambah wawasan dan pengalaman penulis yang berkaitan dengan
pengembangan
model-model pembelajaran IPA di MIS, KHAIRUL HIKMAH, KEC, mempawah hilir,
kab, mempawah.
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau kegunaan sebagai berikut:
1. Penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas peneliti sebagai tenaga pendidik.
2. Penelitian diharapkan dapat dijadikan masukan bagi instansi pemerintah, dan Dinas
Pendidikan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan.
3. Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbang saran yang positif bagi rekan guru di
lapangan.
F. Metodelogi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah IPA analisis. Hal ini disebabkan penelitian ini
mencoba memberikan gambaran keadaan yang sesungguhnya dan memberikan analisis
didasarkan data yang diperoleh melalui obeservasi, catatan data lapangan, hasil tes dan catatan
hasil refleksi/diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan mitra peneliti.
Adapun langkah-langkah dalam kegiatan penelitian ini mengembangkan model yang
dikembangakan oleh Lewis (Wiriaatmajda, 2005:100) meliputi:
1. mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum
2. melalukan pengecekan dilapangan
3. membuat perencanaan umum
4. mengembangkan langkah tindakan
5. mengevaluasi, dan
6. merevisi perencanaan
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan laporan hasil penelitian, sistematika penulisan digunakan adalah sebagai
berikut:
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, dan tujuan penelitian
Bab 11 kajian pustaka yang terdiri dari landasan prencanaan, tiori atau konsep, dan maslah yang
Di rumuskan
Bab 111 pelaksanaan perbaikan yang terdiri dari sabjek penelitian, dan deskripsi persiklus yang
Di bagi: perencanaan,pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.
Bab 1V yang terdiri dari ; pelaksanaan siklus, dan pembahasan dari setiap siklus
Bab V kesimpilan dan saran , daftar pustaka dan lampiran.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2. Tujuan Pembelajaran/Pendidikan
Pendidikan adalah kegiatan yang selalu harus sadar tujuan. Oleh karena itu perumusan tujuan
pendidikan bukan saja penting, tetapi merupakan suatu keharusan. Tujuan pendidikan ada
beberapa tingkat, yaitu: (a) tujuan pendidikan nasional, (b) tujuan institusional, (c) tujuan
pendidikan kurikuler, dan (d) tujuan instruksional. Tujuan pendidikan nasional merupakan
rumusan umum tentang pola perilaku dan pola kemampuan yang harus dimiliki oleh lulusan suatu
lembaga atau institusi pendidikan. Tujuan institusional ditentukan oleh tugas dan tungsi yang
dipikul oleh lembaga tadi dalam rangka menghasilkan lulusan dengan kemampuan dan
ketrampilan tertentu yang dibutuhkan masyarakat.
Tujuan pendidikan kurikuler adalah rumusan umum tentang macam-macam pengetahuan,
ketrampilan, dan kemampuan yang terdapat dalam masing masing mata pelajaran sehingga dapat
diberikan pengalaman yang sesuai kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan institusional
lembaga pendidikan yang bersangkutan. Tujuan ini didasarkan pada tingkah laku, yaitu tujuan
pendidikan yang berhubungan dengan terbentuknya tingkah laku. Ada tiga macam tingkah laku
yang dikenal dengan istilah taksonomi. Bloom membagi tujuan ini menjadi tiga (taksonomi
Bloom), yaitu ranah kognitif (cognitive domain), ranah afektif (affective domain), dan ranah
psikomotorik (psvchomoton domain). Selanjutnya Bloom mengklasifikasikan ranah kognitif
menjadi enam sebagai berikut:
a. Mengenal (recognition), yaitu merupakan tujuan ranah kognitif berupa pengenalan dan
pengingatan kembali terhadap pengetahuan fakta, istilah, dan prinsip-prinsip. Untuk
mencapai tujuan pengenalan siswa diminta untuk memilih salah satu dari dua atau lebih
jawaban yang disediakan dalam soal. Sedangkan untuk tujuan pengingatan kembali siswa
diminta untuk mengingat kembali dan menyebutkan satu atau lebih fakta-fakta sederhana.
b. Pemahaman (comprehension), yaitu merupakan tujuan ranah kognitif berupa kemampuan
mengerti tentang isi pelajaran yang dipelajari tanpa perlu menghubungkannya dengan isi
pelajaran lainnya. Untuk mencapai tujuan ini siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana di antara fakta-fakta atau konsep.
c. Penerapan (application), yaitu merupakan tujuan ranah kognitif berupa kemampuan
menggunakan generalisasi atau abstraksi lainnya yang sesuai dalam situasi yang konkrit.
Untuk mencapai tujuan ini siswa dituntut merniliki kemampuan untuk menyeleksi atau
memilih suatu abstraksi tertentu (konsep, hukum, dalil, aturan, gagasan, cara) secara tepat
untuk diterapkan dalam suatu situasi baru dan menerapkannya secara benar.
d. Analisa (analysis), yaitu merupakan tujuan ranah kognitif berupa kemampuan menjabarkan
isi
pelajaran kebagian-bagian yang menjadi unsur pokok. Untuk mencapai tujuan ini siswa
diminta/ ditugasi untuk menganalisa suatuhubungan atau situasi yang kompleks atau
konsep-konsep dasar.
e. Sintesis (synthesis), yaitu merupakan tujuan ranah kognitif berupa kernampuan
menggabungkan
unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang baru. Untuk mencapai tujuan ini siswa diminta
melakukan sintesa/ menggabungkan kembali atau menyusun kembali hal-hal yang spesitik
agar dapat mengembangkan suatu struktur yang baru.
f. Evaluasi (evaluation), yaitu merupakan tujuan ranah kognitif berupa kemampuan menilai
isi
pelajaran untuk suatu maksud atau tujuan tertentu. Misalnya untuk mengetahui sejauhmana
siswa mampu menerapkan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki, maka siswa
diminta memecahkan soal dari suatu kasus tertentu.
Komptensi Dasar adalah rumusan umum tentang tujuan yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
sesudah mereka mengikuti kegiatan yang bersangkutan. Tujuan harus disusul dengan sasaran
belajar . Sasaran belajar merupakan serangkaian rumusan terinci tentang perilaku siswa yang
diharapkan dapat mereka capai setelah mengikuti kegiatan .
Kompetensi Dasar mempunyai empat fungsi:
a. merupakan dasar penyusunan sasaran belajar
b. memberikan rumusan tujuan mata pelajaran secara ringkas
c. memberikan arah dalam menentukan kegiatan belajar
d. memberikan informasi tentang kedudukan suatu pelajaran dalam kurikulum.
Tujuan yang disusun dengan baik, secara umum menunjukkan batas ruang lingkup bidang yang
akan dipelajari dan tingkat penguasaan yang diinginkan. Setiap tujuan harus dirinci menjadi
beberapa sasaran belajar. Merumuskan sasaran belajar merupakan bagian yang penting, karena
dari sasaran belajar dapat diturunkan:
a. Pokok-pokok mana yang harus dipelajari
b. Bagaimana siswa harus mempelajari (sasaran belajar harus diberitahukan kepada siswa)
c. Bagaimana proses pembelajaran diselenggarakan
d. Bagaimana evaluasi hasil belajar diselenggarakan.
Dalam kegiatan pembelajaran guru seringkali tidak sekedar berusaha mencapai tujuan yang telah
dirumuskan dalam persiapan mengajarnya. Guru seringkali berusaha mencapai tujuan-tujuan yang
tidak dirumuskan dalam persiapan mengajarnya, tetapi tujuan tersebut telah dipikirkan oleh guru
sebelum kegiatan pembelajaran dilakukan.
Tujuan-tujuan yang telah dirumuskan sebelumnya secara tertulis dan diharapkan dicapai secara
langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran disebut sebagai tujuan instruksional, yang
merupakan dampak instruksional (instrucsional effects).
Selain tujuan instruksional yang dirumuskan secara tertulis, seorang guru dapat memikirkan
tentang tujuan-tujuan lain yang dapat dicapai melalui kegiatan-kegiatan pembelajaran secara tidak
langsung. Tujuan yang harus dipikirkan guru dan guru tidak perlu menuliskannya dalam persiapan
mengajar disebut tujuan pengiring, yaitu sebagai dampak pengiring dari kegiatan pembelajaran.
Tujuan pengiring memberikan manfaat dalam:
a. menghubungkan tujuan instruksional yang satu dengan yang lain
b. pembentukan pelajar seumur hidup
c. meningkatkan kebermaknaan kegiatan pembelajaran.
3. Strategi Pembelajaran
a. Pengertian Strategi Pembelajaran
Menurut Webster (Dadang Sulaiman: 1988, 134) istilah strategi mencakup:
(a) suatu perencanaan yang teliti atau metoda atau suatu muslihat yang cerdik,
(b) suatu seni menggunakan atau memikirkan rencana rencanauntuk mencapai suatu tujuan.
Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Webster, Anthony S. Jones dkk. (1979, 1) memberikan
definisi strategi pembelajaran sebagai suatu metoda pendidikan untuk mengubah pengetahuan
menjadi belajar. yang belajar adalah perubahan perilaku individu dalam ranah ,kognitif, afektif
dan psikomotorik.
Gerlach & Ely (1981, 174) mempertajam pengertian strategi pembelajaran sebagai cara pendididik
menyajikan isi pelajaran dalam lingkungan pendidikan, yang meliputi sifat, ruang lingkup dan
urut-urutan peristiwa yang memberikan pengalaman-pengalaman pendidikan.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi pembelajaran mencakup:
a) Perencanaan pengajaran yang meliputi materi pelajaran, metode mengajar, media
pengajaran, lingkungan belajar, pengelolaan kelas, dan urut-urutan peristiwa dalam
proses pembelajaran.
b) Tujuan pengajaran diarahkan untuk mengubah pengetahuan menjadi belajar yang
meliputi
perubahan perilaku individu dalam ranah kognitif, ranah afektit; dan ranah psikomotorik.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN
A. Sabjek penelitian
menurut etimologi sabjek penelitian dapat juga di artikan orang yang di jadikan sumber
dataatau sumber informasi oleh peneliti untuk riset yang di lakukannya.
Adapun tempat akan di laksanakan nya penelitian ini berlokasikan di desa pasir, kec; mempawah
hilir, sekolah MIS KHAIRUL HIKMAH , dalam upaya meningkatkan pengatahuan dan wawasan
anak kelas 1V mis khairul hikmah, tentang tata surya dalam pembelajaran ipa melalui media
gambar dengan metode yang bervariasi.
Adapun waktu pelaksanaannya adalah
NO KEGIATAN PENELITIAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN
1. Tahap [ersiapan penelitian
a. menysusundan pengajuan judul
b. pengajuan proposal
c. perijinan penelitian
2. Tahap pelaksanaan
a. pengumpilan data
b. analisis data
3. Tahap penyusunan laporan
B. DESKRIPSI PERSIKLUS
1 . Perencanaan Pembelajaran
Salah satu model perencanaan pembelajaran yang harus dipersiapkan guru adalah Rencana
Pelaksnaan Pembelajaran. RPP pada hakikatnya adalah proyeksi tentang apa yang harus dilakukan
guru pada waktu melaksanakan kegiatan pembelajaran, tidak lain adalah perbuatan atau tingkah
laku mengajar. Perbuatan mengajar dalam hal ini guru melaksanakan menentukan metode yang
akan digunakan dalam proses pembelajaran, sehingga dapat mempengaruhi siswa secara efektif
dan efisien untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. Dengan demikian RPP
sesungguhnya merupakan dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan Buku Panduan
Penyususanan RPP (BNSP,2006), sebagai berikut:
RPP merupakan pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik di kelas,
laboratorium, dan/atau lapangan untuk setiap Kompetensi dasar. Oleh karena itu, apa yang tertuang
di dalam RPP memuat hal-hal yang langsung berkait dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya
pencapaian penguasaan suatu Kompetensi Dasar.
Menurut Buku Panduan Penyusunan RPP dari BNSP, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran disusun
untuk satu Kompetensi Dasar. Artinya, satu kompetensi dasar minimal memiliki satu RPP. Adapun
langkah-langkah dalam Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (BNSP, 2006) adalah
sebagai berikut:
A. Mencantumkan identitas
Pada bagian ini harus mencantumkan nama sekolah, mata pelajaran, kelas/semester, standar
kompetensi, kompetensi dasar, indikator dan alokasi waktu
B. Mencantumkan Tujuan Pembelajaran
Tujuan Pembelajaran berisi penguasaan kompetensi yang operasional yang ditargetkan/dicapai
dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Tujuan pembelajaran dirumuskan dalam bentuk
pernyataan yang operasional dari kompetensi dasar. Apabila rumusan kompetensi dasar sudah
operasional, rumusan tersebutlah yang dijadikan dasar dalam merumuskan tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat terdiri atas sebuah tujuan atau beberapa tujuan.
G. Mencantumkan Penilaian
Penilaian dijabarkan atas teknik penilaian, bentuk instrumen, dan instrumen yang dipakai untuk
mengumpulkan data. Dalam sajiannya dapat ituangkan dalam bentuk matrik horisontal atau
vertikal. Apabila penilaian menggunakan teknik tes tertulis uraian, tes unjuk kerja, dan tugas
rumah yang berupa proyek harus disertai rubrik penilaian.
Berdasarkan dari uraian di atas dapatlah kami berikan beberapa definisi setiap kegiatannya, dengan
menyajikan table dalam setip kegiatan yang terdapat dalam rancangan satu siklus;
Berdasarkan pengamatan berdaarkan pada table 1 di peroleh data bahwasanya siswa yang berada
dalam kategori sangat tinggi sebanyak 3 siswa, 19 siswa dalam kategori tinggi, kategori rendah
sebanyak 9 siswa, dan kategori siswa sangat rendah sebanyak 1 siswa.
Adapun pengelompokan berdasarkan kategori, dapat di lihat pada table di bawah ini.
Table 11.
Sedangkan grafik yang menunjukan indicator pertama, adanya hasrat dan keinginan berhasil di
perlihatkan sebagai berikut;
19 tinggi
Sangat tinggi rendah
3 9 Sangat rendah
1
B. PELAKSANAAN
Seperti halnya siklus 1, proses pelaksanaan sklus 11 terbagi menjadi beberpa kali pertemuan,
dan salah satunya di uraikan sebagaimana di bawah ini
A. Pertemuan pertama 3x 45
Pelaksanaan tindakan pada siklus 11 pertemuan pertama ini penulis bertindak sebagai guru
Dan guru mata pelajaran sebagai pengamat aktif. Pada awal pertemuan guru mula- mula
membuka pelajaran dengan salam. Tidak lupa guru menanyakan keadaan kelas dan
presentasi untuk mengetahui peserta didik yang tidak hadir, pada pertemuan pertama pada
siklus 11 dapat di lohat pada gambar di bawah ini.
Keterengan gambar
Kursi siswa
Bangku siswa
Meja guru
Papan tulis
LCD
Di dalam setiap kegiatan pelaksanaan pembelajaran tentunya kita tidak lepas dari yang nama nya
rancangan pembelajaran adapun rancangan tersebut adalah sebagaimana beruku
MIS/SD. : ...................................
Mata Pelajaran : ...................................
Kelas/Semester : ...................................
Standar Kompetensi: ...................................
Kompetensi Dasar : ...................................
Indikator : ...................................
Alokasi Waktu : ..... x 40 menit (… pertemuan)
A. Tujuan Pembelajaran
B. Materi Pembelajaran
C. Metode Pembelajaran
D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Petemuan 2
dst
E. Sumber Belajar
F. Penilaian
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran pada umum terbagi atas tiga komponen, yakni kegiatan awal atau
pendahuluan, kegiatan inti atau pokok dan kegiatan akhir atau penutup. Uraian selengkapnya
langkah-langkah dari ketiga komponen tersebut adalah:
1) Kegiatan Awal
Kegiatan yang dilakukan pada awal kegiatan belajar mengajar adalah:
(a) mengondisikan belajar siswa; dan
(b) perkenalan dengan siswa dimaksudkan untuk mendekatkan diri kepada siswa agar dalam
pelaksanaan kegiatan berlangsung lebih akrab.
(c) Apersepsi yakni kegiatan penghubung antara pelajaran yang telah disampaikan dengan
pelajaran yang akan disampaikan
2) Kegiatan Inti
Dalam kegiatan inti guru akan menerapkan metode-metode pembelajaran untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sesuai dengan pendekatan yang digunakan.
3) Kegiatan Akhir
Kegiatan akhir merupakan tindak lanjut kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Oleh
karena itu, sebagai akhir pelaksanaan kegiatan belajar pembelajaran adalah memberikan tindak
lanjut belajar siswa.
Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran
adalah pelaksanaan kegiatan membelajarkan siswa agar mereka mampu memahami materi
pelajaran, baik yang disampaikan secara langsung maupun tidak langsung sehingga tujuan
pembelajaran atau kompetensi dasar dapat dikuasai oleh siswa.
6. Penilaian Pembelajaran
Penilaian dalam pembelajaran merupakan umpan balik hasil kegiatan pembelajaran dalam
rangka perbaikan setiap komponen program pembelajaran. Melalui hasil penilaian, guru dapat
mengukur keberhasilan penyususnan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran/program
pembelajaran. Uraian ini diperkuat oleh penjelasan berikut:
Penilaian dalam proses belajar mengajar berfungsi sebagai alat untuk mengukur tercapai-tidaknya
tujuan pengajaran. Melalui penilaian dapat ditetapkan apakah proses tersebut berhasil atau tidak.
Kalau berhasil, guru dapat melanjutkan bahan pengajaran pada minggu atau pertemuan berikutnya,
tetapi kalau belum berhasil bahan yang telah diberikan perlu pengulangan atau pemahaman
kembali sampai siswa dapat menguasainya (Sudjana, 1996:65).
Selanjutnya, Hidayat (1995:13) menjelaskan, bahwa “siswa dikatakan telah berhasil dalam
penilaian jika mencapai taraf penguasaan minimal 75% dari tujuan yang ingin dicapai”.
Dalam penilaian yang disajikan pada akhir kegiatan pembelajaran terdapat dua hal yang perlu
diperhatikan, yaitu prosedur penilaian dan alat penilaian. “Prosedur penilaian artinya penetapan
bagaimana cara penilaian akan dilakukan. Apakah secara lisan, tertulis, atau tindakan. Sedangkan
alat penilaian berkenaan dengan pertanyaan-pertanyaan yang akan diberikan kepada siswa”
(Sudjana, 1996:65). Selanjutnya, dalam penyusunan pertanyaan dijelaskan sebagai berikut.
a. Isi pertanyaan harus betul-betul mengungkapkan makna yang terdapat dalam rumusan
tujuan instruksional khusus.
b. Kata-kata operasional yang digunakan sebagai titik-tolak rumusan pertanyaan.
c. Setiap pertanyaan yang diajukan harus mempunyai jawaban yang pasti sehingga dijadikan
pegangan dalam menetapkan tercapai-tidaknya tujuan instruksional khusus.
d. Banyaknya pertanyaan sekuranng-kurangnya sama dengan banyaknya tujuan
instruksional khusus.
e. Rumusan pertanyaan harus jelas, tegas, dan dalam bahasa yang sudah dipahami maknanya
oleh
f. para siswa sehingga tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda-beda diantara siswa
(Sudjana, 1996:65).
Sejalan dengan uraian di atas, Hidayat (1995:92) menjelaskan, bahwa langkah-langkah dalam
menyusun penilaian adalah:
a. menentukan jenis tes yang sesuai dengan TPK, misalnya:
(a) tes tertulis;
(b) tes lisan; dan
(c) tes perbuatan.
Jenis tes yang dipilih haruslah sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Misalnya, tujuan “Siswa
dapat melakukan perintah lisan dengan tepat” tentu tidak dapat diukur dengan tes lisan atau tertulis
tetapi harus dengan tes perbuatan.
b. menyusun pertanyaan atau item tes sesuai dengan jenis dan bentuk tes yang dipilih.
Berkenaan dengan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa penilaian pembelajaran adalah umpan
balik hasil kegiatan pembelajaran dalam rangka perbaikan setiap komponen program
pembelajaran, disusun dengan memperhatikan prosedur dan alat penilaian berdasarkan langkah-
langkah penyusun yang telah ditetapkan.
Berikut beberapa cara penilaian tes tertulis yang kami lakukan.
MIS KHAIRUL HIKMAH
NO NAMA SISWA ASPEK YANG DI NILAI
BUTIR SATU BUTIR DUA NILAI KRETIREA PENSKORAN
BAGIAN A BAGIAN B BAGIAN A BAGIAN B
1
2
3
4
5
6
7
8
9
C. Tahap akhir
Pada tahap ini kelompok kerja siswa diwajibkan menyampaikan hasil kerja mereka secara lisan
dan tertulis. Sedangkan guru melakukan penilaian keberhasilan pemakaian metode kerja
kelompok.
B. PENGAMATAN
Sebelum kita melakukan pengamatan alangkah baiknya kiata mengetahui beberapa langkah dalam
melakukan pengamatan tentunya hal pertama yang harus di lakukan mengenali prosudur
pengamatan kemudian yang kedua adalah membuat serta mengisis panduan pengamatan
Prosudur pengamatan
1. Topic pengamatan
Di dalam melakukan pengamatan yang telah kami lakukan terhadap siswa kelas 1V khairul
hikmah adalah bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan anak kelas 1V
mis khairul hikmah tentang tata surya dalam pembelajaran ipa melalui media gambar
dengan menggunakan metode yang bervariasi.
Adapun hasil dari pengamata yang telah kami lakukan terhadap anak kelas 1V KHAIRUL
HIKMAH.
Berdasarkan table di atas dapatlah kami uraikan bahwasanya ketika anak anak kelas 1V
KHAIRUL HIKMAH di minta untuk mengurutkan nama-nama planet dan tata surya
Mereka sangat baik, dan begitu juga ketika kita selaku dewan guru meminta kepda anak
anak untuk memperkirakan besaran planet mereka cukup baik dan pengusaan mereka
tentang tata surya sudah cukup baik berdasarkan kan pengamatan yang telah kami lakukan.
No.
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakuan dapat mengarahkan dan
mempersiapkansiswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan sudah dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/ bahan ajar yang saya sajikan sesuai
dengan yang di harapkan ?
(apakah materi yang saya sajika terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai
dengan kemampuan awal siswa? )
Siswa menanggapi materi yang saya sajikan sesuai dengan harapan karna harus
sesuai dengan kemampuan awal siswa.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang?
Tanggapan siswa sangat antusias terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
BAB 1V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan siklus
Siklus pertama ketika akan melakukan kegiatan pembelajran adalah melakukan
perbaikan, dan meningkatkan kemampuan anak pada kerja kelompok.
• Kegiatan pengembangan ( pembukaan ) berdoa bersama
• Penataan ruang kelas terutama tempat duduk dan bangku
pembelajran
• Langkah-langkah perbaikan nya adalah
Guru mengucapkan sair lagu,
Guru meminta anak mengikuti bait demi bait
Guru mengajak anak bernyanyi bersama.
Kegiatan pengembangan 11 inti
• Penataan ruang , pengoganisasian anak, dengan posisi membuat
lingkaran
• Guru menyiapkan alat peraga, guru meminta kepada siswa untuk
menjawab pertanyaan yang di berikan secara bergantian.
Kegiatan pengembangan 111 penutup
• Pengelolaan kelas, kondisi anak di kembalikan seperti semula dan
duduk di tempat masing masing.
• Guru meminta kepada anak siswa duduk denga tenang, dan guru
memberikan reward bagi anak yang menjawab dengan benar.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Siklus I
Pelaksanaan kegiatan penelitian dilaksanakan setelah perencanaan dianggap selesai. Tahap
pelaksanaan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaannya dibagi dalam tiga tahap atau tiga
siklus.
Pada siklus pertama (Ke-1), kegiatan belajar dilakukan dengan model diskusi yang menggunakan
pendekatan PAKEM sesuai dengan rencana tindakan. Berdasarkan data hasil pengamatan mitra
peneliti hasilnya menunjukkan bahwa siswa sebenarnya telah mampu beradaptasi dengan pola
pendekatan ini, karena pada pelajaran sebelumnya pola pendekatan ini telah diperkenalkan.
Namun, masih terdapat banyak kekurangannya sehingga pada tahap ini belum terlihat adanya
pertumbuhan motivasi belajar siswa. Hal tersebut terlihat berdasarkan data hasil post tes pada tabel
berikut ini:
Tabel 1
DATA HASIL POST TES SIKLUS 1
(KKM : 70)
No Nama Keterangan
1 Jumlah Siswa Seluruhnya 32
2 Jumlah Siswa yang lulus 31
3 Jumlah siswa yang tdk lulus 1
4 Nilai Rata-rata 6,5 DAN 7
5 Prosentase Kelulusan 99%
6 Prosentase Ketidaklulusan 1 %
Berdasarkan data tersebut, tingkat kemampuan siswa Kelas IV MIS KHAIRUL HIKMAH dalam
pembelajaran mata pelajaran ILMU PENGATAHUANALAM pada materi “Mendeskripsikan
Tempat Sesuai dengan Denah/Gambar”, dengan pembelajaran model kerja kolompok jumlah
siswa yang mengikuti post tes (ulangan) ke-1 sebanyak 32 orang, ternyata 31 orang dapat
dinyatakan lulus (99%) karena nilai yang diperolehnya telah sama atau melebihi KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) dan sisanya sekitar 1 orang dinyatakan belum lulus (1%)
Berdasarkan hasil refleksi, yakni kegiatan diskusi antara penenliti dan mitra peneliti ditemukan 5
point yang masih harus diperbaiki oleh peneliti (guru) yakni: (a) keterlibatan siswa dalam diskusi
kelompok, yakni dismupulkansebagian besar masih kurang terlibat; (b); keterlibatan siswa dalam
diskusi kelas, yakni disimpulkan sebagian besar masih kurang terlibat; (c) keinginan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik terutama dalam diskusi kelompok, yakni disimpulkan masih
kurang memiliki keinginan tersebut; (d) timbulnya rasa keingintahuan dan keberanian siswa,
disimpulkan masih kurang; (e) kemauan siswa menyediakan alat-alat atau sumber/bahan pelajaran
yang dibutuhkan, yakni juga dianggap masih kurang. Selain ke-5 point tersebut, hal lain yang juga
perlu mendapat perhatian adalah masih kurangnya keseriusan siswa dan keaktifan siswa dalam
mengikuti pelajaran.
Atas dasar hasil diskusi antara peneliti dan mitra peneliti, diperoleh kesepahaman sebagai berikut:
(1) Budaya baca dikalangan dikalangan siswa masih rendah, oleh karena itu diusahakan agar
contoh kasus yang ditampilkan bukan kasus yang terlalu sulit dipahami siswa; (2) Pola
pendekatan PAKEM dengan metode kerja kelompok sebaiknya lebih banyak menggunakan model
yang lebih banyak menuntut tanggung jawab individu, seperti model Jigsaw Learning; Number
Head To Gether, atau lainnya; (3) Langkah-langkah pengerjaan tugas baik tugas individu maupun
kelompok harus dijelaskan secara terperinci oleh guru; (4) Guru harus memberitahukan atau
menekanankan kepada siswa tentang adanya penilaian proses kegiatan belajar.
B. Siklus 2
Berdasarkan hasil diskusi di atas, maka ditetapkan rencana tindakan untuk siklus berikutnya
atau siklus ke-2. (lihat rencana tindakan siklus 2)
Pada siklus ke-2 kegiatan belajar dilakukan dengan menggunakan pendekatan PAKEM melalui
penerapan metode kerja kelompok yang lebih menekankan tanggung jawab individu. Pada tahap
ini telah terlihat adanya pertumbuhan motivasi belajar siswa, hal ini terbukti dari data hasil
pengamatan yang dilakukan mitra peneliti dan berdasarkan data hasil post tes
Tabel 2
DATA HASIL POST TES SIKLUS 1
(KKM : 60,70)
No Nama Keterangan
1 Jumlah Siswa Seluruhnya 32
2 Jumlah Siswa yang lulus 31
3 Jumlah siswa yang tdk lulus 1
4 Nilai Rata-rata 6.5. 7O
5 Prosentase Kelulusan 99%
6 Prosentase Ketidaklulusan 1%
Berdasarkan data tersebut, tingkat kemampuan siswa Kelas 1V. dalam pembelajaran mata
pelajaran IPA jumlah siswa 32orang yang mengikuti post tes (ulangan) ke-2 pada materi
“Mendeskripsikan Tempat Sesuai dengan Denah/Gambar”, dengan pembelajaran model kerja
kolompok, ternyata 32 orang dapat dinyatakan lulus (99%) karena nilai yang diperolehnya telah
sama atau melebihi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan sisanya sekitar 1 orang dinyatakan
belum lulus (1%)
Atas dasar data diatas dan temuan mitra peneliti telah terdapat perbaikan motivasi belajar siswa
diantaranya sudah terlihat kemauan menyediakan alat-alat atau sumber/bahan pelajaran yang
dibutuhkan, keterlibatan siswa dalam diskusi kelompok dan dalam diskusi kelas. Sekalipun
demikian, dalam hal “timbulnya rasa keingintahuan dan keberanian siswa” serta “adanya
keinginan untuk mendapatkan hasil yang terbaik terutama dalam diskusi kelompok” belum
sepenuhnya nampak dalam kegiatan pembelajaran.
Atas dasar hasil refleksi (berupa diskusi antara peneliti dan mitra peneliti) terhadap masalah
tersebut diperoleh kesepakatan pendapat bahwa:
1. Siswa sudah terbiasa untuk tidak bertanya bahkan banyak siswa yang merasa malu
bertanya
serta takut kalau pertanyaannya salah. Oleh karenanya secara sabar perlu diberikan
penanaman kebiasaan bertanya pada siswa melaui kegiatan tanya jawab dan diskusi yang
menuntut tanggung jawab indivdual.
2. Pengetahuan anak akan informasi masih sangat kurang yang disebabkan keterbatasan
sarana
dan prasarana. Oleh karena itu, dalam pembelajaran guru hendaknya menggunakan media
pembelajaran yang dapat dipahami dan memotivasi anak, seperti media gambar.
3. Faktor kompetisi di dalam kelas yang kurang mendukung menuntut adanya keterlibatan
guru
dalam kegiatan diskusi kelas dengan cara membantu memberikan pertanyaan atau
mengarahkan, perlunya memamerkan hasil karya siswa (fortopolio) yang telah dinilai,
serta pemberian penghargaan (reward) kepada siswa atau kelompok yang memperoleh
hasil terbaik.
C. Siklus I
Berdasarkan hasil diskusi di atas, maka ditetapkan rencana tindakan untuk siklus berikutnya
atau siklus ke-3. Pada siklus ke-3 ini pembelajaran tetap dilakukan dengan metode kerja kelompok
namun dengan beberapa perbaikan dari hasil penemuan pada siklus 2.
Hasil yang diperoleh pada tahap ini banyak terlihat adanya pertumbuhan motivasi belajar siswa,
hal tersebut terbukti dari data hasil pengamatan yang dilakukan mitra peneliti, dan berdasarkan
data hasil post tes
Tabel 3
DATA HASIL POST TES SIKLUS 1
(KKM :60. 70)
No Nama Keterangan
1 Jumlah Siswa Seluruhnya 32
2 Jumlah Siswa yang lulus 31
3 Jumlah siswa yang tdk lulus 1
4 Nilai Rata-rata 70
5 Prosentase Kelulusan 99%
6 Prosentase Ketidaklulusan 1%
Dari data tersebut, tingkat kemampuan siswa Kelas IV MIS KHAIRUL HIKMAH, dalam
pembelajaran mata pelajaran IPAsemakin meningkat jumlah siswa 32 orang yang mengikuti post
tes (ulangan) ke-3 pada materi “Mendeskripsikan Tempat Sesuai dengan Denah/Gambar”, dengan
pembelajaran model kerja kolompok, ternyata 31 orang dinyatakan lulus (99%) karena nilai yang
diperolehnya telah sama atau melebihi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) dan sisanya hanya 1
orang dinyatakan belum lulus (1%)
Berdasarkan hasil temuan mitra peneliti, telah terlihat adanya peningkatan motivasi belajar siswa
bila dibandingkan keadaan sebelumnya. Sebagian besar siswa pada umumnya telah memiliki
motivasi belajar yang cukup, bahkan ada yang sudah baik. Hal tersebut menunjukkan bahwa
metode pembelajaran Kelompok Belajar dengan pendekatan PAKEM dalam pembelajaran IPA
apabila dikelola dengan baik ternyata dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa:
(1) Proses belajar dengan metode Kelompok Belajar dengan pendekatan PAKEM
(Pembelajaran
Aktif, Efektif dan Menyenangkan) pada kelas IV MIS KHAIRUL HIKMAH, DESA
PASIR, KEC; MEMPAWAH HUILIR yang dilakukan dengan baik ternyata dapat
meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam mengikuti pelajaran IPA.
(2) Tidak ada satu metode, strategi dan/atau model pembelajaran yang tepat untuk
mengajarkan
seluruh materi pembelajaran; oleh karena guru dituntut memilih atau menentukan metode,
strategi dan/atau model pembelajaran yang sesuai dengan materi dan/atau kompetensi
dasar, karakteristik siswa serta ketersediaan sarana dan prasarana.
(3) Media merupakan salah satu sarana yang sangat penting guna meningkatkan motivasi dan
hasil
belajar siswa. Oleh karena itu, pemilihan media dan ketersediaan media merupakan hal
yang penting diperhatikan oeh guru dan pihak sekolah.
B. Saran
Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah:
(1) Pelaksanaan pendekatan PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif dan Menyengkan) dalam
pembelajaran IPA khusus dan mata pelajaran laiinya perlu terus ditingkatkan mengingat
cukup signifikan dampak postitif penerapannya terhadap peningkatan motivasi dan hasil
belajar siswa;
(2) Guru-guru Sekolah Dasar harus dapat mengenali dan menggunakan berbagai metode,
strategi
dan/atau model pembelajaran; sehingga mempunyai banyak pilihan untuk diterapkan
sesuai dengan materi dan/atau kompetensi dasar, karakteristik siswa serta ketersediaan
sarana dan prasarana.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Muhammad. 1993. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi. Bandung: Angkasa.
Arikunto, Suharsimi. 1996. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Aina Mulyana. 2004. Model Perencanaan Pembelajaran Berbasis Kompetensi. (Makalah dalam
majalah Suara Guru No: 1 Tahun LV/2005)
Bransford, J.D., Brown, A.L., Cocking, Rodney R. 1999. How People Learn: Brain Mind,
Experience, and School. Washington: National Academy Press.What Do
Departement of Labor. 2001. Job Training Partnership Act, Title III, Demonstration Program:
Contextual Learning Demontration Program.
Depdikbud. 1996. Kurikulum 1994: Petunjuk Teknis Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta:
Depdikbud.
Education Commission of The States Initiative. 2000. Service-Learning and Preservice Teacher
Education. Learning in Indeed Issue Paper.www.ecs.org. Hanley, S. On Constructivism.
Maryland: Maryland Collaborative for Teacher Preparation.
Hasibuan dan Moedjino. 1996. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya.
Hidayat, Kosadi, dkk.. 1987. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Bandung: Bina Cipta.
Kasihani, K., Latief, A., Nurhadi. 2002. Pembelajaran Berbasis PAKEM (Contexstual Teaching
and Learning). Makalah disampaikan pada Kegiatan Sosialisasi PAKEM untuk Dosen-Dosen UM.
Malang, 12 Februari 2002
Kratf, N. 2000. Criteria for Authentic Project-Based Learning. Denver: RMC Reseach
Corporation.
Suriasumantri, Jujun S. 1999. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Talbert, J.E. & McLaughlin, M.E. 1999. Understanding Teaching in Context. Educational
Leadership, Volume 57 (3).
Zahorik, John A. 1995. Constructivist Teaching (Fastback 390). Bloomington, Indiana: Phi-Delta
Kappa Educational Foundation.
Lampiran : siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
HARIAN ( RPPH )
1. Tujuan pembelajaran
• Setelah mengamati penjelasan guru siswa di harapkan memahami dengan baik
tentang tata surya
• Setelah mengamati gambar siswa di harapkan mapu mengenal bentuk dan nama
nama planet dengan baik
2. Langkah langkah pembelajaran
• Kegiatan pendahuluan
Kelas debuka dengan salam, kabar dan kehadiran siswa
Siswa membaca doa di pimpin oleh salah satu siswa
Menyanyikan lagu nasioanal
• Kegiatan inti
Guru menjelaskan materi yang akan di jelaskan
Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
Siswa mengamati media tentang apa yang di pelajari
Guru mengajukan pertanyaan sekitar materi yang di ajarkan
Guru mengajak siswa berdiskusi tentang materi yang di ajarkan
Siswa di beri waktu berdiskusi dengan anggota kelompoknya
Guru berkeliling melihat dan membimbing materi yang di diskusikan
Masing masing kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas
Guru memberikan penguatan tentang jawaban siswa
• Kegiatan penutup
Siswa mampu mengemukakan tentang hasil belajar hari ini
Guru memberikan penguatan dan kesimpulan
Salam dan doa penutup di pimpion oleh salah satu siswa
3. Penilaian
• penilaian sikap ; observasi selama kegiatan berberlangsung
• penilaian pengetahuan
• penilaian keterampilan
RUSLI, S. HI SAYADI
NIM 837037951
RENCANA PELAKSANAAN PEMEBELAJARAN
PERBAIKAN ( RPP PERBAIKAN)
NAMA : SAYADI
NIM : 837037951
SEKOLAH : MIS KHAIRUL HIKMAH
MATA PELAJARAN : IPA
ALOKASI WAKTU : 2 X 30 MENIT
LINK PRAKTIKAN : https://youtu.be/mzIWcrU3Rb4
A. Standar kompetensi.
-Mengidentifikasi fungsi tata surya
B. Kompetensi dasar
-Mengidentifikasi fungsi tata surya bagi kehidupan manusia
C. Indicator
-Mencari informasi tentang planet yang mengelilingi matahari
-mencari informasi tentang nama nama planet
D. tujuan
-melalui menggali informasi dengan membaca buku siswa dapat mengetahui nama planet
-melalui mengali informasi dengan membaca buku siswa dapat mengetahui jumlah planet
E. materi pembelajaran
-matahari sebagai pusat tata surya
-planet terbesar di jagat raya
F. metode pembelajaran
Kerja kelompok, Ceramah, diskusi, Tanya jawab.
G. kegiatan pembelajaran
kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi waktu
pendahuluan • Mengkondisikan siswa 10 menit
• Mengucapkan salam
• Berdo”a
• Guru menanyakan kabar
• Guru memberikan apersepsi
• Menjelaskan kegiatan
pembelajaran yang akan di
lakukan
Kegiatan inti • Eksplorasi 50 menit
-Siswa mendengarkan dan
mengamati guru
• Elaborasi
-Kelas di bagi menjadi
beberapa kelompok
-guru membagikan lembar
kerja
-setiap kelom[pok berdiskusi
mengerjakan lembar kerja
-perwakilan setiap kelompok
maju membacakan hasil
diskusinya
• Konfirmasi
-bertanya jawab
-meluruskan kesalapahaman
penutup • Guru bersama siswa 10 menit
membuat kesimpulan /
rangkuman dari hasil belajar
Yang telah di pelajari
I. penilaian
SIKLUS : PERTAMA
SEMESTER : GENAP
TEMA/SUBTEMA : TATA SURYA
KELOMPOK : 11
HARI : SENIN .3 MEI 2021
1. TUUAN PERBAIKAN
Upaya meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tentang tata surya melalui media dan
metode yang bervariasi.
11 Identifikasi masalah
Ada satu anak yang belum memahami dan menguasai pembelajarab ipa dengan baik,
sehingga nilai akhir nya di bawah kkm
111. analisis masalah
Berdasrkan hasil identifikasi masalah maka dapat di peroleh analisis masalahya yaitu
Kurang minat anak pada pembelajaran ipa mungkin di sebabkan kurang tapat nya
Penggunanan metode dan media yang sesuai
1V. perumusan masalah
Apakah media dan metode yang di gunakan, dapat menarik minat siswa.
SKENARIO PERBAIKAN SIKLUS SATU
1. Tujuan perbaikan upaya meningkatkan pengetahuan dan pengalaman anak dalam tata surya
a. Kegiatan pengembangan
- anak di ajak untuk lebih interakatif dalam berdiskusi dan bermain peran.
-pengelolaan kelas,dan pengorganisasian anak
2. langkah langkah perbaikan
-Guru menyiapkan alat belajar , guru harus merangsang keingin tahuan anak, guru menyuruh
Guruh menyuruh aak untuk berdiskusi dan kerja kelompok,guru memperhatiakan pekerjaan
Anak dan memberikan nilai.
3. refleksi kegiatan
a. anak anak merasa senang dan bahagia setelah melihat media yang di gunakan
b. kelemahan. Masih ada anak yang tidak mau melakukan kegiatan yang di suruh guru.
RANCANGAN SATU SIKLUS
SIKLUS : KEDUA
SEMESTER : GENAP
TEMA/SUBTEMA : TATA SURYA
KELOMPOK : 11
HARI : KE DUA SELASA 4 MEI 2021
1. TUUAN PERBAIKAN
Upaya meningkatkan pengetahuan dan pengalaman tentang tata surya melalui media dan
metode yang bervariasi.
2. Identifikasi masalah
Ada satu anak yang belum memahami dan menguasai pembelajarab ipa dengan baik,
sehingga nilai akhir nya di bawah kkm
111. analisis masalah
Berdasrkan hasil identifikasi masalah maka dapat di peroleh analisis masalahya yaitu
Kurang minat anak pada pembelajaran ipa mungkin di sebabkan kurang tapat nya
Penggunanan metode dan media yang sesuai
1V. perumusan masalah
Apakah media dan metode yang di gunakan, dapat menarik minat siswa.
SKENARIO PERBAIKAN SIKLUS KE DUA
2. Tujuan perbaikan upaya meningkatkan pengetahuan dan pengalaman anak dalam tata surya
b. Kegiatan pengembangan
- anak di ajak untuk lebih interakatif dalam berdiskusi dan bermain peran.
-pengelolaan kelas,dan pengorganisasian anak
2. langkah langkah perbaikan
-Guru menyiapkan alat belajar , guru harus merangsang keingin tahuan anak, guru menyuruh
Guruh menyuruh aak untuk berdiskusi dan kerja kelompok,guru memperhatiakan pekerjaan
Anak dan memberikan nilai.
3. refleksi kegiatan
a. anak anak merasa senang dan bahagia setelah melihat media yang di gunakan
b. kelemahan. Masih ada anak yang tidak mau melakukan kegiatan yang di suruh guru.
LAMPIRAN
SIKLUS 11
LEMBAR REFLEKSI
SETELAH MELAKUKAN PEMBELAJARAN
NAMA : SAYADI
NIM : 837037951
PROGRAM STUDY : S1- PGSD
UPBJJ : 047 PONTIANAK
No.
1. Apakah kegiatan membuka pelajaran yang saya lakuan dapat mengarahkan dan
mempersiapkansiswa mengikuti pelajaran dengan baik?
Kegiatan membuka pelajaran yang saya lakukan sudah dapat mengarahkan dan
mempersiapkan siswa mengikuti pelajaran dengan baik.
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap materi/ bahan ajar yang saya sajikan sesuai
dengan yang di harapkan ?
(apakah materi yang saya sajika terlalu tinggi, terlalu rendah, atau sudah sesuai
dengan kemampuan awal siswa? )
Siswa menanggapi materi yang saya sajikan sesuai dengan harapan karna harus
sesuai dengan kemampuan awal siswa.
4. Bagaimana tanggapan siswa terhadap kegiatan belajar yang telah saya rancang?
Tanggapan siswa sangat antusias terhadap kegiatan belajar yang telah saya
rancang dalam rencana pelaksanaan pembelajaran.
JURNAL PEMBIMBINGAN PKP -SEMESTER 2020/21 (2020.2)
NAMA : SAYADI
NIM : 837037951
TEMPAT MENGAJAR : MIS KHAIRUL HIKMAH
JUDUL PERBAIKAN : UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN IPA