Anda di halaman 1dari 9

MODEL PEMBELAJARAN PPSI

March 28, 2017

MODEL PEMBELAJARAN PPSI

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas
Matakuliah Desain Pembelajaran
yang di ampu oleh Ibu Yeni Rahmawati, M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. WAHYU TRI SUTRISNO 1531002

1
1531002
2. EVA FITRIANI SARI 4
1531002
3. FADILA MEINA LUPPY UNIVERSITAS
5
MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
PROGRAM STUDI DI PENDIDIKAN MATEMATIKA
201
20166

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan


rahmat, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah yang berjudul “ Model Pembelajaran PPSI”PPSI”.
Penyusunan makalah ini merupakan salah satu tugas kelompok yang
diberikan dalam mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang diampu
oleh Yeni Rahmawati, M.Pd. di Universitas Muhammadiyah Metro.
Dalam Penyusunan makalah ini kami merasa masih banyak
kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat
akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik dan saran dari
semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan
makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami menyampaikan ucapan
terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam
menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Dosen yang telah
memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Metro

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PPSI
2.2 Bagan PPSI
2.3 Penjelasan Bagan
PPSI
2.4 Kelebihan PPSI
2.5 Kekurangan PPSI
BAB III : PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan di Indonesia bertujuan untuk mencerdaskan


kehidupan bangsa. Tujuan itu dapat tercapai melalui penataan
pendidikan yang baik. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pihak
yang berkompeten dalam bidang pendidikan untuk meningkatkan
mutu pendidikan di Indonesia, upaya-upaya tersebut mencakup
hampir disetiap komponen pendidikan seperti penyempurnaan
kurikulum pendidikan, peningkatan kemampuan guru,
pengadaan media belajar mengajar, penataan organisasi, dan
manajemen pendidikan serta usaha-usaha lain yang berkenaan
dengan peningkatan mutu dan kualitas pendidikan.
Akan tetapi dalam dunia pendidikan di negeri kita ini,
kebanyakan guru masih menggunakan paradigma pembelajaran
lama dalam arti komunikasi masih cenderung berlangsung satu
arah (one way) umumnya dari guru ke siswa. Model dan
Pendekatan Pembelajaran masih bersifat konvensional yang
berpusat pada guru (teacher center) dengan guru sebagai sumber
belajar, akibatnya pembelajaran cenderung monoton, peserta
didik cepat merasa jenuh, dan prestasi belajar jauh dari yang di
harapkan. Oleh karena itu, guru hendaknya lebih memilih
berbagai variasi model, pendekatan, strategi, metode yang sesuai
dengan situasi sehingga tujuan pembelajaran yang direncanakan
akan tercapai. Salah satu model pengajaran adalah PPSI. PPSI
(Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional) yaitu suatu
model pengajaran yang teroragisasi yang terdiri atas komponen
yang menitik beratkan pada tujuan pengajaran. Sehingga
pengajaran selalu mengacu pada tujuan pendidikan khususnya
tujuan instruksional.

1.2 Rumusan Masalah

2. Apa yang di maksud dengan PPSI?


3. Apa saja kelemahan dan kekuragan dari PPSI?

4.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1 Pengertian PPSI

Model pengembangan PPSI biasa digunakan sebagai pola


pengembangan pengajaran dalam rangka kurikulum untuk SD,
SMP dan SMA, dan kurikulum untuk sekolah – sekolah kejuruan.
PPSI sebagaimana pola pengembangan pengajaran lainnya yang
menggunakan pendekatan sistem, yakni mengutamakan adanya
tujuan yang jelas sehingga dapat dikatakan bahwa PPSI
menggunakan pendekatan yang berorientasi pada tujuan.
Istilah “sistem instruksional” dalam PPSI menunjukkan
pada pengertian sebagai suatu kesatuan pengajaran yang
terorganisasi yang terdiri atas sejumlah komponen antara lain :
materi, metode, alat, evaluasi yang kesemuanya berinteraksi satu
sama lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan. PPSI merupakan langkah – langkah pengembangan
dan pelaksanaan pengajaran sebagai suatu sistem untuk
mencapai tujuan secara efisien dan efektif. (Basyiruddin,2002:83-
84).
Dengan diterapkannya pola pengembangan pengajaran
PPSI ini disekolah – sekolah umum, maka pola pengembangan
tersebut juga telah diadopsi dan dikembangkan pada madrasah –
madrasah yang dikelola oleh Departemen Agama RI sebagai suatu
usaha untuk meningkatkan mutu pengajaran yang sebenarnya.
Pengenalan dan pengembangan pola PPSI ini dimaksudkan agar
para tenaga pengajar agama dapat memahami dan meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar yang berorientasi pada tujuan
sebagaimana yang dimaksud dalam pengembangan PPSI tersebut.

2.2 Bagan PPSI


2.3 Penjelasan Bagan PPSI

1. Perumusan Tujuan
Tujuan instruksional merupakan rumusan yang jelas dan
terarah tentang kemampuan atau tingkah laku yang diharapkan
dapat dimiliki siswa setelah mengikuti suatu program kegiatan
belajar. Kemampuan atau tingkah laku tersebu terbagi kepada
dua bagian yaitu : tujuan instruksional umum disingkat dengan
TIU, dan sekarang istilah tersebut menjadi Standar Kompetensi.
Serta tujuan instruksional khusus disingkat dengan TIK,
sekarang menjadi Kompetensi Dasar. ( Basyiruddin, 2002:85)

2. Pengembangan Alat Evaluasi


Langkah ini adalah pengembangan test yang fungsinya adalah
untuk menilai sampai dimana para siswa telah menguasai
kemampuan – kemampuan yang telah kita rumuskan dalam
tujuan – tujuan tersebut. (Suryosubroto, 1990: 69)

3. Kegiatan Belajar
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam menentukan
langkah ketiga ini, yaitu:
a. Merumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
b. Menentukan pilihan kegiatan mana yang tidak ditempuh
oleh siswa dan manakah yang diperlukan dalam rangka
kegiatan belajar.
Untuk menyampaikan materi yang telah kita tetapkan, perlu
dipertimbangkan metode mana yang paling tepat digunakan,
dengan mengingat kegiatan – kegiatan belajar yang telah
dirumuskan dan tujuan yang ingin dicapai. (Basyiruddin,
2002:96)
4. Pengembangan Program Kegiatan
Setelah langkah satu sampai tiga ditetapkan, selanjutnya
mengembangkan langkah berikutnya yaitu menyusun program
kegiatan. Ada dua hal yang berkenaan dengan program kegiatan
ini, yaitu :
a. Merumuskan materi pelajaran
Bila perlu setiap pokok materi dapat dilengkapi dengan
uraian singkat dan contoh-contoh agar memudahkan
penyampaian materi tersebut kepada siswa / mahasiswa.

b. Metode yang digunakan


Dalam hal ini kita perlu mengetahui terlebih dahulu
sejumlah metode yang dapat digunakan dalam proses
belajar mengajar.`

c. Menyusun jadwal
Penyusunan jadwal ini atas dasar banyaknya materi yang
ingin disampaikan dan metode – metode yang digunakan.

5. Pelaksanaan Program
Langkah selanjutnya yaitu proses pelaksanaan program
a. Mengadakan pre – test.
Test yang kita berikan kepada siswa adalah test yang telah
kita susun pada langkah kedua. Fungsi test ini ialah untuk
menilai sampai dimana para siswa / mahasiswa mengetahui
kemampuan – kemampuan yang tercantum dalam tujuan
instruksional sebelum mereka mengikuti program
pengajaran yang telah kita siapkan. Disamping angka nilai,
jawaban – jawaban yang betul dan yang salah perlu diberi
tanda.

b. Menyampaikan materi pelajaran


Dalam hal ini kita harus berpegang pada rencana yang telah
disusun pada langkah keempat dan yang perlu diperhatikan
ialah bahwa pendidik sebelum menyampaikan materi
pelajaran hendaklah memberikan penjelasan terlebih
dahulu tujuan – tujuan instruksional yang akan dicapai agar
siswa mengetahui kemampuan apa yang diharapkan dari
mereka setelah selesai mengikuti pelajaran.

c. Mengadakan evaluasi (post test)


Test yang diberikan disini identik dengan pre test. Jadi beda
pre test dan post test hanya dalam waktu dan fungsinya
saja. Kemudian hasil pre test dan post test itu
diperbandingkan. (Suryosubroto, 1990: 70 – 73)

2.4 Kelebihan PPSI

1. Lebih tepat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan


perangkat pembelajaran bukan untuk mengembangkan sistem
pempelajaran.
2. Uraiannya tampak lebih lengkap dan sistematis.

2.5 Kekurangan PPSI

Bagi pendidik memerlukan waktu, tenaga dan pikiran yang


lebih karena guru harus memberikan pretest dan post test untuk
setiap unit pelajaran.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas maka dapat diambil kesimpulan
bahwa PPSI menunjukkan pada pengertian sebagai suatu
kesatuan yang terorganisasi yang terdiri atas sejumlah komponen
antara lain : materi, metode, alat, evaluasi yang kesemuanya
berinteraksi satu sama lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran
yang telah ditetapkan. PPSI merupakan langkah – langkah
pengembangan dan pelaksanaan pengajaran sebagai suatu sistem
untum mencapai tujuan secara efisien dan efektif.
MAKALAHKU

DAFTAR PUSTAKA

Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan


Pendekatan Sistem. Jakarta : Bumi Akasara.
Suryosubroto. 1990. Tatalaksana Kurikulum. Jakarta : Rineka Cipta.
Usman, Basyiruddin. 2002. Metodologi Pembelajaran Agama Islam.
Jakarta : Ciputat Press.
http://anrusmath.worpress.com/2008/08 /16/pengembangan/

Anda mungkin juga menyukai