Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah : starategi pembelajaran PAUD
Disusun oleh :
Mia Nuraisah
Kota Sukabumi
2022
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha pengasih lagi Maha penyayang, kami panjatkan
puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat dan inayah-nya kepada
kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tentang Hakikat strategi pembelajaran.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak
sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak
terimakasih kepada pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi
susunan kalimat maupun bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami
berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir. Proses
pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak untuk mengahafal informasi yang
diingatnya itu untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya? Ketika anak didik
kita lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, akan tetapi mereka miskin aplikasi.
Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan, Standar Proses Pendidikan (SPP) memiliki peran yang
sangat penting. Oleh sebab bagaimanapun idealnya standar isi dan standar lulusan serta standar-standar
lainnya, tanpa didukung oleh standar proses yang memadai, maka standar-standar tersebut tidak akan
memiliki nilai apa-apa. Dalam konteks itulah standar proses pendidikan merupakan hal yang harus
mendapat perhatian bagi pemerintah.
Dalam implementasi Standar Proses Pendidikan, guru merupakan komponen yang sangat penting, sebab
keberhasilan pelaksanaan proses pendidikan sangat tergantung pada guru sebagai ujung tombak. Oleh
karena itulah supaya peningkatan kualitas pendidikan seharusnya dimulai dari pembenahan
kemampuan guru. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki guru adalah bagaimana merancang suatu
strategi pembelajaran yang sesuai dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai, karena kita yakin
tidak semua tujuan bisa dicapai oleh hanya satu strategi tertentu.
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penulisan
BAB II PEMBAHASAN
Strategi merupakan usaha untuk memperoleh kesuksesan dan keberhasilan dalam mencapai tujuan.
Dalam dunia pendidikan strategi dapat diartikan sebagai a plan, method, or series of activities designed
to achieves a particular educational goal (J. R. David, 1976). Strategi pembelajaran dapat diartikan
sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey
(1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran
yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa.
Strategi pembelajaran merupakan hal yang perlu di perhatikan oleh seorang instruktur, guru,
widyaiswara dalam proses pembelajaran. Paling tidak ada 3 jenis strategi yang berkaitan dengan
pembelajaran, yakni: (a) strategi pengorganisasian pembelajaran, (b) strategi penyampaian
pembelajaran, dan (c) strategi pengelolaan pembelajaran.
Reigeluth, Bunderson dan Meril (1977) menyatakan strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut
sebagai struktural strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta,
konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. pengorganisasian, lebih lanjut dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Startegi mikro mengacu kepada metode untuk
pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi
makro mengacu kepada metode untuk mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu
konsep atau prosedur atau prinsip. makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan,
membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan. Pemilihan isi berdasarkan
tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penentapan konsep apa yang diperlukan untuk
mencapai tujuan itu. Penataan urutan isi mengacu pada keputusan untuk menata dengan urutan
tertentu konsep yang akan diajarkan. Pembuatan sintesis diantara konsep prosedur atau prinsip.
Pembauatn rangkuman mengacu kepada keputusan tentang bagaimana cara melakukan tinjauan ulang
konsepnserta kaitan yang sudah diajarkan.
Strategi penyampaian isi pembelajaran merupkan komponen variabel metode untuk melaksanakan
proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah: (1) menyampaikan isi
pembelajaran kepada pebelajar, dan (2) menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan
pebelajar untuk menampilkan unjuk kerja.
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan
bagaimana menata interaksi antara pebelajar dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan strategi penyampaian
mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada 3 (tiga) klasifikasi penting variabel
strategi pengelolaan, yaitu penjadwalan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
Proses pembelajaran terdiri dari beberapa komponen yang satu sama lain saling berinteraksi dan
berinterelasi. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan, bahan pelajaran, kegiatan belajar
mengajar, metode, alat, sumber pelajaran dan evaluasi.
1. Tujuan
Tujuan merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pembelajaran. Mau dibawa kemana
siswa, apa yang harus dimiliki oleh siswa, semuanya tergantung pada tujuan yang ingin dicapai. Jika
diibaratkan, tujuan sama dengan komponen jantung pada sistem tubuh manusia. Oleh karenanya,
tujuan merupakan komponen yang pertama dan utama.
Tujuan dalam pendidikan dan pengajaran adalah suatu cita-cita yang bernilai normatif. Dengan
perkataan lain, dalam tujuan terdapat sejumlah nilai yang harus ditanamkan kepada anak didik. Nilai-
nilai itu nantinya akan mewarnai cara anak didik bersikap dan berbuat dalam lingkungan sosialnya, baik
disekolah maupun diluar sekolah.
2. Bahan Pelajaran
Bahan pelajaran adalah komponen kedua dalam sistem pembelajaran. Dalam konteks tertentu, bahan
pelajaran merupakan inti dalam proses pembelajaran. Artinya, sering terjadi proses pembelajaran
diartikan sebagai proses penyampaian materi.
Ada dua persoalan dalam penguasaan bahan pelajaran, yakni penguasaan bahan pelajaran pokok dan
bahan pelajaran pelengkap. Penguasaan bahan pelajaran pokok adalah bahan pelajaran yang
menyangkut bidang studi yang dipegang oleh guru sesuai dengan profesinya (disiplin keilmuannya).
Sedangkan bahan pelajaran pelengkap adalah bahan pelajaran yang dapat membuka wawasan seorang
guru agar dalam mengajar dapat menunjang penyampaian bahan pelajaran pokok. Pemakaian bahan
pelajaran pelengkap ini harus disesuaikan dengan bahan pelajaran pokok yang dipegang agar dapat
memberikan motivasi kepada sebagian besar atau semua anak didik.
Kegiatan belajar mengajar adalah inti kegiatan dalam pendidikan. Segala sesuatu yang telah
diprogramkan akan dilaksanakan dalam proses belajar mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar akan
melibatkan semua komponen pengajaran, kegiatan belajar akan menentukan sejauh mana tujuan yang
telah ditetapkan dapat dicapai.
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru dan anak didik terlibat dalam sebuah interaksi dengan bahan
pelajaran sebagai mediumnya. Dalam interaksi itu anak didiklah yang lebih aktif, bukan guru. Guru hanya
berperan sebagai motivator dan fasilitator. Inilah sistem pengajaran yang dikehendaki dalam pengajaran
dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dalam pendidikan modern. Kegiatan belajar
mengajar pendekatan CBSA menghendaki aktivitas anak didik seoptimal mungkin. Keaktifan anak didik
menyangkut kegiatan fisik dan mental. Aktivitas anak didik bukan hanya secara individual, tetapi juga
dalam kelompok sosial. Aktivitas anak didik dalam kelompok sosial akan membuahkan interaksi dalam
kelompok. Interaksi dikatakan maksimal bila interaksi itu terjadi antara guru dengan semua anak didik,
antara anak dengan guru, dan antara anak didik dengan anak didik dalam rangka bersama-sama
mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
4. Metode
Metode adalah cara yang digunakan oleh pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran kepada
peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran dan komponen yang juga mempunyai fungsi yang
sangat menentukan. Keberhasilan pencapaian tujuan sangat ditentukan oleh komponen ini.
Bagaimanapun lengkap dan jelasnya komponen lain, tanpa dapat diimplementasikan melalui metode
yang tepat, maka komponen-komponen tersebut tidak akan memiliki makna dalam proses pencapaian
tujuan. Oleh karena itu setiap guru perlu memahami secara baik peran dan fungsi metode dan strategi
dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
5. Alat
Alat adalah segala sesuatu yang dapat digunakan dalam rangka mencapai tujuan pengajaran. Sebagai
segala sesuatu yang dapat digunakan dalam mencapai tujuan pengajaran, alat mempunyai fungsi yaitu
alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan, dan alat
sebagai tujuan.
Alat dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu alat dan alat bantu pengajaran. Yang dimaksud dengan alat
adalah berupa suruhan, perintah, larangan, dll. Sedangkan alat bantu pengajaran adalah berupa globe,
papan tulis, batu tulis, batu kapur, gambar, diagram, slide, video dan sebagainya. Alat bantu pengajaran
dapat juga dika Butakan sebagai media.
6. Sumber pelajaran
Belajar mengajar, telah diketahui, bukanlah berproses dalam kehampaan, tetapi berproses dalam
kemaknaan, didalamnya ada sejumlah nilai yang disampaikan kepada anak didik. Nilai-nilai itu tidak
datang dengan sendirinya tetapi terambil dari berbagai sumber guna dipakai dalam proses belajar
mengajar.
Jadi menurut (Drs. Udin Sari Winataputra, M.A dan Drs Rustana Adiwinata, 1991 : 165) yang dimaksud
dengan sumber bahan belajar adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai tempat dimana
bahan pengajaran terdapat atau asal untuk belajar seseorang. Dengan demikian, sumber belajar itu
merupakan bahan / materi untuk menambah ilmu pengetahuan yang mengandung hal-hal baru bagi
sipelajar. Sebab pada hakikatnya belajar adalah untuk mendapatkan hal-hal baru (perubahan).
7. Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen terakhir dalam sistem proses pembelajaran. Evaluasi bukan saja
berfungsi untuk melihat keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran, tetapi juga berfungsi sebagai
umpan balik bagi guru atas kinerjanya dalam pengelolaan pembelajaran. Melalui evaluasi kita dapat
melihat kekurangan dalam pemanfaatan berbagai komponen sistem pembelajaran.
Menurut Bambang Warsita mengutip Mayer, menjelaskan beberapa kriteria yang dapat digunakan
dalam memilih strategi pembelajaran yakni:
2. Pilih metode dan teknik pembelajaran yang sesuai dengan ketrampilan yang diharapkan ( agar peserta
didik berkembang sesuai dengan tahap peekembanganya)
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak dan sevariasi mungkin untuk memberikan rangsangan
pada semua indra peserta didik.
Menurut Twelker (dalam tim pengajar, 2000) mengemukakan bahwa pada dasarnya strategi
pembelajaran mencakup empat hal, yaitu:
3. Pemilihan dan penetapan metode, teknik dan prosedur pembelajaran. Termasuk penetapan alat,
media, sumber dan fasilitas pengajaran serta penetapan langkah langkah strategi pembelajaran
(kegiatan pembelajaran dan pengelolaan waktu)
4. Penetapan kriteria keberhasilan proses pembelajaran dari dan dengan evaluasi yang digunakan.
Berdasarkan kriteria penggunaan media di atas, maka pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya
membandingkan antara satu jenis strategi pembelajaran dengan jenis strategi pembelajaran yang lain.
Memilih strategi pembelajaran hendaknya tidak dilakukan dengan sembarangan, tetapi hendaknya
dilakukan atas kriteria, tolok ukur atau standar tertentu.
BAB III
A. Kesimpulan
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Kemp (1995). Dilain pihak Dick & Carey
(1985) menyatakan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran
yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar pada siswa. Komponen strategi
pembelajaran mulai dari penentuan tujuan,bahan pembelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode,
alat, sumber pembelajaran, evaluasi.
pemilihan strategi pembelajaran Menurut Bambang Warsita mengutip Mayer, menjelaskan beberapa
kriteria yang dapat digunakan dalam memilih strategi pembelajaran yakni:
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak dan sevariasi mungkin untuk memberikan rangsangan
pada semua indra peserta didik.
B. Saran
Pemihan strategi pembelajaran paud Haru disesuaikan dengan tahap pertumbuhan dan perkembangan
anak , juga kebutuhan anak didik.
DAFTAR PUSTAKA
https://alisadikinwear.wordpress.com/2012/05/31/hakikat-strategi-pembelajaran/
https://sites.google.com/site/pendidikansekitarkita/komponen-strategi-pembelajaran
https://www.mandandi.com/2021/03/kriteria-pemilihan-strategi.html
Drs. Syaiful Bahri Djamarah, Drs. Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar mengajar. Jakarta : Penerbit Rineka
Cipta
Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group.
http://muhammad-win-afgani.blogspot.com/2009/02/komponen-strategi-pembelajaran.html
http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/22/komponen-komponen-kurikulum/