Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Padahakikatnya aktivitas pendidikan selalu berlangsung dengan melibatkan unsur subyek atau
pihak-pihak sebagi aktor penting. Subyek penerima adalah Pini didik sedangkan subyek pemberi
adalah pendidik .Seseorang yang menginginkan menjadi pendidik maka ia dipersyaratkan
mempunyai kriteria yang diinginkan oleh dunia pedidikan. Orang yang merasa terpanggil untuk
mendidik maka ia mencintai peserta didiknya dan memiliki perasaan wajib dalam
melaksanakan omongan dengan dedikasi yang tinggi atau bertanggung jawab.Kajian tentang
Pendidik mencakup beberapa hal antara lain pengertian dan sebutan istilahpendidik, muatan
pendidik, kedudukan pendidik, hakekat tugas dan tanggung jawab guru,profesionalisme guru,
organisasi profesi dan kode etik guru

A. Rumusan Masalah
1. Apa definisi tentang pendidik dan tenaga kependidikan ?
2. Bagaimana landasan pendidik dan tenaga kependidikan ?
3. Tugas dan fungsi dari pendidik dan tenaga kependidikan ?

B. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui definis pendidik dan tenaga kependidikan
2. Mengetahui landasan pendidik dan tenaga kependidikan
3. Mengetahui tugas dan fungsi pendidik dan tenaga kependidikan
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Berdasarkan Undang-undang RI angka 20 Tahun 2003, energi Pendidik merupakan tenaga


kependidikan yang berkualifikasi menjadi guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, pelatih, fasilitator serta sebutan lain yg sinkron menggunakan kekhususannya, dan
berpartisipasi pada penyelenggaraan pendidikan. Pendidik adalah energi profesional yg bertugas
merencanakan serta melaksanakan proses pembelajaran, menilai dampak pembelajaran,
melakukan pembimbingan serta pembinaan, dan melakukan penelitian serta pengabdian di
rakyat terutama bagi pendidik di perguruan tinggi.

Mengingat kiprah yang diembannya, pendidik berkewajiaban menghasilkan suasana pendidikan


yg bermakna, menyenangkan, kreatif, bergerak maju, dan dialogis. ia mempunyai komitmen
secara profesional buat menaikkan mutu pendidikan, memberi teladan dan menjaga nama baik
forum, profesi, dan kedudukan sesuai memakai agama yang diberikan kepadanya. Pendidik
mempunyai dua arti, yaitu arti yg luas dan arti yg sempit. di arti luas, seorang pendidik adalah
seluruh orang yg berkewajiban membina siswa. pada arti sempit, pendidik adala orang yg
menggunakan sengaja dipersiapkan sebagai pengajar atau dosen. guru serta dosen artinya jabatan
profesional, sebab mereka mendapatkan tujangan prefoseional.

Sebagai seorang profesional, pendidik memiliki ciri-ciri seperti yang dikembangkan oleh Ikatan
Sarjana Pendidikan Indonesia (1991).

1. Memiliki fungsi dan signifikansi sosial.


2. Memiliki keahlian dan keterampilan tingkat tertentu.
3. Memperoleh keahlian dan keterampilan melalui metode ilmiah.
4. Memiliki disiplin ilmu.
5. Memiliki latar pendidikan perguruan tinggi.
6. Memiliki etika profesi yang dikontrol organisasi profesi.
7. Bebas memutuskan sendiri dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan-nya.
8. Mempunyai nilai sosial di masyarakat.
9. Berhak mendapatkan imbalan yang layak.

Untuk memperkuat keprofesionalitasannya, seorang pendidik (Pidarta, 1997) perlu: (1) memiliki
sikap suka belajar,(2) mengetahui cara belajar, (3) memiliki rasa percaya diri, (4) mencintai
prestasi tinggi, (5) memiliki etos kerja produktif dan kreatif, serta (6) puas terhadap kesuksesan
yang dicapai dan berusaha meningkatkannya. Peningkatan Profesionalisme Tenaga
Pendidikberdasarkan pengalaman, Anda absolut sudah tahu bagaimana peningkatan
profesionalisme energi pendidik itu dilakukan,
mula asal kegiatan rutin hingga pelatihan serta pendidikan lanjut. Peningkatan
profesionalisme tenaga pendidik sangat berkaitan erat dengan empat kriteria kinerja,
yaitu ciri tenaga pendidik, proses-proses peningkatan
profesionalisme, akibat serta kombinasi pada antara ketiganya.

Kualitas kerja perlu energi pendidik, kemampuan komunikasi, insiatif, dan motivasi kerja,


termasuk hal yg perlu diperhatikan. seorang energi pendidik wajib tahu tugas serta tanggung
jawab-nya, memiliki kemampuan mengajar sesuai menggunakan bidangnya, memiliki semangat
tinggi, dan memiliki insiatif serta kemauan tinggi, sebagai
akibatnya beliau memiliki energi yang optimal dalam menjalankan tugas profesionalismenya.
Ada sejumlah hal yang perlu Anda cermati untuk meningkatkan profesionalisme tenaga
pendidik.

1. Senantiasa belajar dari pekerjaan sehari-hari.


2. Melakukan observasi kegiatan manajemen pendidikan secara terencana.
3. Membaca berbagai hal yang berkaitan dengan dunia pendidikan atau pross-proses
pembelajaran yang sedang dilaksanakan.
4. Memanfaatkan hasil-hasil penelitian pendidikan orang lain.
5. Berfikir untuk kelangsungan dan aplikasi pendidikan di masa mendatang.
6. Merumuskan ide-ide yang dapat diujicobakan.

Dalam upaya pembinaan dan peningkatan profesionalisme tenaga pendidik, perlu pula dilakukan
melalui pengembangkan konsep kesejawatan yang harmonis dan objektif. Untuk itu, diperlukan
adanya sinergi dengan sebuah wadah organisasi (kelembagaan) para pendidik, dengan bentuk
dan mekanisme kegiatan yang jelas, serta standar profesi yang dapat diterapkan secara praktis.

B. Landasan Pendidikan tenaga pendidik dan kependidikan

1) Landasan Filosofis Landasan filosofis merupakan pertimbangan atau alasan yang


menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk mempertimbangkan pandangan hidup,
kesadaran, dan cita hukum yang meliputi suasana kebatinan serta falsafah bangsa
Indonesia yang bersumber dari Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945.
2) Landasan Sosiologis. Landasan sosiologis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
dalam berbagai aspek. Landasan sosiologis sesungguhnya menyangkut fakta empiris
mengenai perkembangan masalah dan kebutuhan masyarakat dan negara.
3) Landasan Yuridis. Landasan yuridis merupakan pertimbangan atau alasan yang
menggambarkan bahwa peraturan yang dibentuk untuk mengatasi permasalahan hukum
atau mengisi kekosongan hukum dengan mempertimbangkan aturan yang telah ada, yang
akan diubah, atau yang akan dicabut guna menjamin kepastian hukum dan rasa keadilan
masyarakat.

Landasan yuridis menyangkut persoalan hukum yang berkaitan dengan substansi atau materi
yang diatur sehingga perlu dibentuk Peraturan Perundang-Undangan yang baru. Beberapa
persoalan hukum itu, antara lain, peraturan yang sudah ketinggalan, peraturan yang tidak
harmonis atau tumpang tindih, jenis peraturan yang lebih rendah dari Undang-Undang
sehingga daya berlakunya lemah, peraturannya sudah ada tetapi tidak memadai, atau
peraturannya memang sama sekali belum ada.
C. Tugas dan Fungsi Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Dalam Permendikbud No.137 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidik anak usia dini merupakan tenaga professional yang
bertugas merencanakan,melaksanakan pembelajaran dan menilai hasil pembelajaran, serta
melakukan pembimbingan, pelatihan, pengasuhan dan perlindungan.

Menurut Departemen Pendidikan Budaya (1983), berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Pamenjaga


kelas agar tetap kondusif.

1) Guru sebagai demonstrator Peran untuk mempertunjukkan kepada siswa segala segala
sesuatu yang dapat membuat siswa lebih mengerti dan memahami.
2) Guru sebagai pembimbing Guru berperan membimbing siswa agar dapat menemukan
berbagai potensi yang dimiliknya sebagai bekal hidup mereka.
3) Guru sebagai motivator Berperan untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar
dengan cara positif.
4) Guru sebagai evaluator Guru berperan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang
keberhasilan siswa selama proses pembelajaran (Sanjaya, 2008: 291).

Dengan peran guru tersebut, tidaklah dianggap lagi bahwa guru adalah seseorang yang disegani
dan ditakuti melainkan guru sebagai teman dan dapat memberikan rasa aman. Adapun langkah-
langkah manajemen menurut pendapat Staping yaitu:

1) perencanaan; 2) rekrutmen yang terdiri dari recrutmen bersifat terbuka dan tertutup. 3) seleksi;
4) pengenalan orientasi; 5) penilaian kinerja; 6) balas jasa; 7) pengembangan karir.sal 39: (1)

Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,


pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan.
(2) Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan
proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta
melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada
perguruan tinggi.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara professional tenaga pendidik dan kependidikan
harus memiliki kompetensi yang disyaratkan baik oleh peraturan pemerintah maupun kebutuhan
masyarakat. Mereka pun memiliki hak dan kewajiban dalam melaksanakan tugas yaitu:

1. Pendidik dan tenaga kependidikan berhak memperoleh:

a. Penghasilan dan jaminan kesejahteraan soaial yang pantas dan memadai.

b. Penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi kerja.

c. Pembinaan karir sesuai dengan tuntutan pengembangan kualitas.

d. Perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas dan hak atas hasil kekayaan intelektual.

e. Kesempatan untuk menggunakan sarana, prasarana, dan fasilitas pendidikan untuk menunjang
kelancaran pelaksanaan tugas.

2. Pendidik dan tenaga kependidikan berkewajiban:

a. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan


dialogis.

b. Mempunyai komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan.

c. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai dengan
kepercayaan yang diberikan kepadanya (Idris, 2014: 61).

Sebagai kesimpulan bahwa Pengoptimalisasian peran guru dalam proses pembelajaran disekolah
dapat dilihat dari perannya sebagai:

1. Guru sebagai sumber belajar Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan
materi pelajaran. Kita bisa menilai baik atau tidaknya seorang guru hanya dari penguasaan materi
pengajaran.

2. Guru sebagai fasilitator Berperan dalam memberikan pelayanan untuk memudahkan siswa
dalam kegiatan proses pembelajaran.
3. Guru sebagai pengelola Guru berperan dalam menciptakan iklim belajar yang memungkinkan
siswa dapat belajar secara nyaman.

BAB III

Penutup

KESIMPULAN

Tugas dan Fungsi tenaga pendidik (Guru dan Dosen) didasarkan pada UU No 14 Tahun
2007, yaitu sebagai agen pembelajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan nasional,
pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta pengabdi kepada masyarakat.
Sementara Tugas tenaga kependidikan Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 Pasal 39: (1)
Tenaga Kependidikan bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan,
pengawasan, dan pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan. (2) Pendidik merupakan tenaga professional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
DAFTAR PUSTAKA

https://manajemen.uma.ac.id/2021/12/pengertian-tenaga-pendidik-dan-tenaga-kependidikan/

https://jdih.bapeten.go.id/unggah/dokumen/peraturan/75-3_(PERATURAN)-1557808586.pdf

file:///C:/Users/Muhamad%20Rifqi%20Adrian/Downloads/9794-Article%20Text-23437-1-10-
20190807%20(1).pdf

https://jurnal.iain-bone.ac.id/index.php/attadib/article/download/740/566

https://www.paud.id/tenaga-pendidik-dan-kependidikan-paud/

https://azramedia-indonesia.azramediaindonesia.com/index.php/bharasumba/article/
download/221/193

Anda mungkin juga menyukai